BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan
Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel indipenden dan variabel dependen (Nursalam, 2003). Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor dan resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat (point approach), (Notoatmodjo, 2003).
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu dalam suatu penelitian (Aziz, 2002). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia Wanita dengan umur 45-59 tahun yang berada di Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak dengan jumlah populasi sebanyak 208 lansia.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz, 2002). Selain itu
dalam mengambil sampel juga harus memperhatikan kriteria-kriteria pengambilan sampel sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang di jangkau yang akan di teliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Lansia yang tinggal di Desa Kangkung Mranggen Demak. 2) Lansia yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. 3) Lansia yang sehat jasmani dan rohani.
4) Lansia yang tidak dimensia. b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai subjek (Nursalam, 2003). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah lansia yang tidak mau berpartisipasi dalam penelitian ini dan lansia yang sakit.
Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumusnya Nursalam (2003) yaitu:
n =
N . Z2 . p . qd2 . (N-1) + Z2 . p . q
Keterangan: n: Perkiraan jumlah sampal N: Perkiraan besar populasi
p : Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50% q : 1-p (100% - p)
d2: Tingkat kesalahan yang dipilih (d: 0,10)
Dimana : N= 208 n = 208 . 1,962 . 50% . 50% 0,102 . (208-1) + 1,96 . 50% . 50% = 208 . 3,8416 . 0,5 . 0,5 0,01 . (208) + 3,8416 . 6,5 . 0,5 = 199,7632 2,08 + 0,9604 = 199,7632 3,0404 = 65,70
Jadi sampel yang diambil sebesar 66 responden di Desa Kangkung Mranggen Demak.
Adapun tehnik pengambilan sampelnya yaitu dengan Purposive Sample yang bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
C. Definisi Operasional, Variabel penelitian, Skala Pengukuran
NO Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Persepsi
lansia tentang proses menua
Persepsi lansia tentang proses menua yaitu penilaian lansia tentang proses menua yang meliputi:
a. Pengertian proses menua
b. Batasan lanjut usia c. Teori proses menua d.Perubahan yang terjadi
pada lanjut usia
Kuesioner yang terdiri dari 16 penyataan positif (Favourable) maupun yang bersifat negatif
(Unfavourable) jawaban dengan skor pernyataan positif: setuju skor 2, tidak setuju skor 1, sedangkan pernyataan negatif diukur dengan tidak setuju skor 2, setuju skor 1.
Jumlah total nilai tertinggi 16 dan total nilai terendah 8.
Interval
2. Gambaran diri pada lansia
Adalah kumpulan dari sikap lansia yang disadari dan tidak disadari terhadap perubahan pada tubuhnya yang
mencakup aspek: Fisik, psikologis dan
psikososial.
Kuesioner yang terdiri dari 18 pertanyaan positif (Favourable) maupun yang bersifat negatif
(Unfavourable) jawaban dengan skor pertanyaan positif, ya skor 2, tidak skor 1, sedangkan pertanyaan negatif tidak skor 2, ya skor 1.
Jumlah total nilai tertinggi 18 dan total nilai terendah 9.
Interval
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan data pada penelitian ini adalah dengan pemberian kuesioner pada responden penelitian. Sebelum kuesioner diberikan, responden dianjurkan untuk menandatangani lembar persetujuan sebagai responden untuk mendapat persepsi lansia tentang proses menua terhadap gambaran diri pada lansia dilakukan dengan memberikan yang berisi 10 item pernyataan kepada responden penelitian untuk diisi. Sedangkan untuk mendapatkan data gambaran diri pada lansia dengan cara yang sama yaitu dengan memberikan kuesioner yang berisi 10 item pertanyaan kepada responden untuk diisi. Sebelum mengisi kuesioner responden diberi penjelasan tentang cara pengisian dan jika ada responden yang kesulitan untuk menulis atau membaca maka peneliti akan mengisikan atau
membacakan sesuai dengan jawaban yang dipilih oleh responden, kemudian hasilnya diambil saat itu juga.
1. Instrumen
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuesioner karena kuesioner adalah salah satu media penghubung antara peneliti dengan responden. Dengan kuesioner pengumpulan data lebih terarah dan dapat memperoleh data yang benar-benar diperlukan peneliti serta dapat menghemat waktu, biaya, tenaga serta untuk efisien (Notoatmodjo, 2003). Alat kuesioner ini terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :
a. Bagian A digunakan untuk melengkapi tentang karakteristik responden penelitian yang meliputi pendidikan, umur, pekerjaan.
b. Bagian B digunakan untuk mengetahui persepsi lansia tentang proses menua terdiri dari 16 pernyataan dengan skor pernyataan positif (favourable), S: Setuju nilai 2, TS: Tidak Setuju nilai 1, dengan nomor urut 1, 3, 5, 6, 8, 9, 12, 16, dan skor pernyataan negatif (Unfavourable), TS: Tidak Setuju nilai 2, S: Setuju nilai 1, dengan nomor urut 2, 4, 7, 10, 11, 13, 14, 15, dengan kisi-kisi sebagai berikut:
NO Indikator No Pertanyaan 1. 2. 3. 4. Pengertian
Batasan lanjut usia Teori proses menua
Perubahan yang terjadi pada lansia
1-2 3 4-6 7-16
c. Bagian C digunakan untuk gambaran diri pada lansia terdiri dari 24 pertanyaan, dengan skor pertanyaan positif (favourable) ya nilai 2, tidak nilai 1 dengan nomor urut 1, 2, 5,6, 7, 9, 8, 9, 15, 16, 17 dan skor pertanyaan negatif (Unfavourable) tidak niali 2, ya nilai 1, dengan nomor urut 3, 4, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 18 dengan kisi-kisi sebagai berikut:
NO Indikator No Pertanyaan 1. 2. 3. Perubahan Fisik. Peruban Psikologis. Perubahan Psikososial. 1-6 7-14 15-18
2. Uji Coba Instrumen.
a. Pengujian Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang di teliti secara tepat (Arikunto, 2006). Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dengan kuesioner diharapkan dapat memperoleh data yang benar-benar valid yang sangat diperlukan oleh peneliti. Uji validitas instrumen diukur dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar didandingkan dengan niali r tabel pada alfa 0,05 (Arikunto, 2002),
Dari hasil uji validitas terhadap instrumen (kuesioner B tentang persepsi lansia) dengan 16 item pertanyaan diperoleh nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,66) yakni berkisar 0,651-0,918 maka kuesioner B dinyatakan valid. Kuesioner C tentang gambaran diri terdiri dari 18 pertanyaan diperoleh
nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel yaitu berkisar antara 0,699-0,988 sehingga kuesioner C dinyatakan valid.
b. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Nasution, 2004).
Variabel persepsi dan gambaran diri menggunakan rumus KR. 20 (Kuder Richardson) karena hasil jawaban dari kuesioner berdikotomi 0-1 dan cara mengujicobakan instrumen hanya satu sekali saja. Adapun rumus yang dipakai untuk uji reliabilitas instrumen dikutip dari sugiono (2005) yaitu :
ri = k St2 (St2 – ∑ Piqi
( k-1) St2
Dimana : k : Jumlah item dalam instrumen
Pi : Proporsi banyaknya subyek yang menjawab paa item qi : 1-Pi
St2 : Varian total
Dengan ketentuan jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner reliabel dan jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka kuesioner tidak reliabel.
Menurut Sugiono (2003), instrument tersebut dikatakan reliabel bila α = 0,60. Dari hasil uji reliabelitas kuesioner B tentang persepsi diperoleh nilai r hasil (α) = 0,8960 utuk kuesioner C tentang gambaran diri diperoleh nilai r hasil (α) = 0,9178. Dari kuesioner B dan C tersebut lebih besar dari r tabel (0,60) sehingga dari kedua kuesioner tersebut dikatakan reliabel.
E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1. Pengolahan Data
Adapun langkah-langkah dari pengolahan data meliputi : a. Editing Data
Kuesioner yang diberikan oleh responden diperiksa kebenaran dan kelengkapannya jika ada yang belum lengkap, maka responden diminta untuk melengkapinya.
b. Coding
Tahap pemberian kode meliputi kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan dari hasil isian formulir yang diserahkan kepada responden, seperti pernyatan positif untuk persepsi tentang proses menua: Setuju (S) diberi skor 2, Tidak setuju (TS) skor 1, dan untuk pertanyaan negatif Tidak setuju skor 2, Setuju skor 1. Sedangkan untuk pertanyaan gambaran diri seperti pertanyaan positif ya skor 2, tidak skor 1, dan untuk pertanyaan negatif tidak skor 2, ya skor 1.
c. Entry Data.
Data yang didapat dari penelitian dimasukkan kedalam komputer dengan menggunakan program SPSS for window release 11,5.
d. Tabulasi Data.
Setelah entry data kemudian data tersebut dikelompokkan dan ditabulasikan, sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing variabel.
2. Analisa Data.
Analisa data dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS for window release 11,5.
a. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian (Notoatmodjo, 2003). Analisa ini digunakan untuk menggambarkan distribusi dan presentasi hasil perhitungan dari tiap variabel yang diteliti. Adapun deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskriptif mengenai demografi responden yang terdiri dari pendidikan terakhir, umur, pekerjaan serta deskriptif mengenai persepsi lansia tentang proses terdiri dari 16 pernyataan dan kemudian dikategorikan menjadi 2 yaitu persepsi positif dengan skor nilai ≥ 8 dan persepsi negatif dengan skor nilai ≤ 8, serta deskriptif mengenai gambaran diri pada lansia terdiri dari 18 pertanyaan dan kemudian dikategorikan menjadi 2 yaitu gambaran diri positif dengan skor nilai ≥ 9 dan gambaran diri negatif dengan skor nilai ≤ 9.
b. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara variabel bebas: persepsi tentang proses menua atau perubahan tubuh dan variabel terikat: gambaran diri pada lansia dengan menggunakan uji statistik dari pearson. Untuk mngetahui apakah data berdistribusi normal apa tidak harus di uji kenormalannya dulu dengan menggunakan kolmogorof semirnov. Adapun hasil untuk variabel persepsi didapatkan hasil nilai p< 0,018, sedangkan untuk variabel gambaran diri didapatkan nilai p< adalah 0,000 dengan hasil 0,000 sampai 0,018 (p< 0,05) sehingga data tidak normal. Dengan hasil tersebut maka uji yang digunakan adalah rank spearman.
F. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti perlu mendapatkan rekomendasi dari institusi dengan mengajukan permohonan ijin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan penelitian dengan menekankan mesalah penelitian yang meliputi :
1. Informend consent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitan dan manfaat penelitian. Bila responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.
2. Anonimity (Tanpa nama).
Untuk tetap menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tapi peneliti menggunakan kode tertentu untuk masing-masing responden.
3. Confidentiality (Kerahasiaan).
Kerahasiaan informasi yang telah dilakukan responden dijamin oleh peneliti. Data tersebut hanya akan dijadikan atau dilaporkan kepada pihak yang terkait dengan peneliti.