Klaste,-2
LAPORAN AKHIR KEGIATAN
HIBAH PENELITIAN UNTUK MAHASISWA PROGRAM DOKTOR TAHUN ANGGARAN
2009
EKSPLORASI LALAT SUAH (DIPTERA: TEPHRITIDAE) 01 KUTAI SARAT KALIMANTAN TIMUR
Tim Peneliti: Suputa, S.P., M.P.
Widyatmaka Isman Muhammadan
Ir. Heru Gendroyono Albertus Priyadi Ahmad Taufiq Arminudin
Dwiama Nurwati
FAKULTASPERTANIAN UNIVERSITAS GAOJAH MAOA
36
LAMPI RAN
1. Laporan
Eksekutif Summary
EKSPLORASI
LA LA T BUAH (DIPTERA: TEPHRITIDAE)
DI KUTAI BARAT, KALIMANTAN TIMUR
Oleh
Suputa,
S.P., M.P.
I. PERMASALAHAN DAN TUJUAN PENELITIAN
Perdagangan
buah-buahan
yang
mendunia
pada
masa
kini
mengakibatkan lalat buah dari suatu negara dapat menyebar ke negara lain.
Beberapa spesies telah menjadi hama penting di daerah yang jauh dari daerah
aslinya sehingga restriksi karantina harus diberlakukan untuk mencegah invasi
spesies eksotik ke lokasi dan habitat baru. Peraturan karantina dari negara
pengimpor dapat
mengembargo
produk ekspor
dari suatu
negara
yang
dilaporkan terdapat hama lalat buah tertentu atau memaksa produsen untuk
memberi perlakuan khusus terhadap
produk ekspor yang mengakibatkan
bertambahnya beaya ekspor.
Di Indonesia bagian barat terdapat 90 spesies lalat buah yang termasuk
jenis lokal
(indigenous),
tetapi hanya 8 termasuk hama penting yaitu: Bactrocera(Bactrocera) albistrigata (de Meijere), B. (B.) carambolae Drew and Hancock, B.
(B.) dorsalis Hendel, B. (B.) papayae Drew and Hancock, B. (B.) umbrosa
(Fabricius), B. (Z) cucurbitae (Coquillett), B. (Z.) tau (Walker), dan Dacus
(Gal/antra) longicornis (Wiedemann) (Siwi et al., 2006). Daftar lalat buah hama di
Indonesia yang aktual dan akurat hingga saat ini belum tersedia oleh karena itu .ekplorasi spesies lalat buah di Indonesia baik yang hama maupun yang bukan
Tujuan khusus penelitian ini adalah menemukan spesies lalat buah dari Kalimantan Timur baik spesies baru maupun baru dilaporkan yang selanjutnya mempublikasikannya pada jurnal ilmiah Perhimpunan Entomologi Indonesia. Disamping itu diharapkan hasil penelitian ini menjadi salah satu data pelengkap daftar OPT Deptan yang nantinya mampu membantu Bangsa Indonesia khususnya pada sektor impor produk hotikultura. Hasil penelitian ini juga ditujukan untuk memajukan ilmu pengetahuan khususnya mengenai keberadaan spesies-spesies lalat buah di Indonesia yang saat ini masih banyak spesies-spesies yang belum diketahui dan belum teridentifikasi dengan baik.
Hasil eksplorasi lalat buah di Kutai Barat Kalimantan Timur ini bersinergis
dengan program pemerintah Indonesia sebagai bukti ilmiah untuk membuat Areas
of Low Pest Fruit Flies Prevalence dan Pest Free Areas for Fruit Flies yang
mampu menyukseskan ekspor produk hortikultura. Data base lalat buah pada
dua daerah tersebut dapat juga digunakan oleh karantina tumbuhan untuk
membuat aturan perkarantinaan antar daerah di Indonesia atau paling tidak antar
pulau demi suksesnya ekspor-impor produk pertanian khususnya hortikultura.
II. INOVASIIPTEKS
Terdapat spesies lalat buah yang sebelumnya belum pernah dilaporkan
berada di Kutai Barat, Kalimantan Timur yaitu Dacus longicomis dan juga dua
spesies yang diduga spesies baru tersebut Bactrocera sp1 dan Bactrocera
sp2. Data yang diperoleh ini merupakan data baru yang berkontribusi pada
pengembangan informasi ilmiah di Indonesia. Dalam perolehan informasi ini
juga dikembangkan cara-cara trapping lalat buah dengan berbagai
para-feromon yang diujicobakan pada penelitian ini sehingga didapatkan senyawa
baru yang hendak diproduksi sebagai pemikat lalat buah selain ME lure dan
CUE lure dan juga senyawa penolak peneluran oleh lalat buah betina.
III. KONTRIBUSI
TERHADAP
PEMBANGUNANIndonesia yang menjadi incaran pasar buah international terkesan hanya sebagai konsumen, dengan adanya data pest list lalat buah khususnya pada
38
tanaman
buah
Indonesia
akan
mampu
bersaing
dipasaran
Internasional.
Salah satu yang telah berhasil adalah ekspor buah
salak dari Turi, Sleman,Indonesia ke China setelah
benar-benar
buah
salak
tersebut
dinyatakan
bebas dari serangan
lalat buah. Khususnya
di Kutai
Barat, Kalimantan Timur terdapat beberapa buah unggulan yang terbebas dari serangan lalat buah yaitu buah durian hutan (Iahong), buah lai, buah kapul, buah rambutan hitam (maritam), dan buah mata kucing. Metode penelitian yang digunakan telah diadopsi oleh dinas pertanian setempat sebagai metode trapping untuk tujuan monitoring populasi lalat buah hama.Indonesia melalui Departemen Pertanian Republik Indonesia yang bekerjasama dengan kelompok kerja lalat buah nasional pad a tahun 2008-210 mencanangkan daerah binaan ekspor hortikultura dengan mengacu pada standar internasional yaitu ISPM No. 22 tentang
Requirements
for TheEstablishment
of Areas of Low Pest (Fruit Flies) Prevalence. Pada program ini keberadaan data spesies lalat buah di Indonesia sangat mutlak diperlukan gUlla mendukung keberhasilan ekspor dari daerah pertanian yang digunakan sebagai Areas of Low Pest Fruit Flies Prevalence.IV. MANFAAT BAGIINSTITUSI
Secara langsung penelitian ini melibatkan. banyak unit di perguruan
tinggi
yaitu
kolaborasi
antara
Laboratorium
Entomologi
Dasar dengan
Laboratorium Bioteknologi untuk analisis DNA, dan secara tidak langsung
berkolaborasi dengan Laboratorium MIPA Kimia untuk melakukan uji atraktan
dan repelensi. Terdapat beberapa mahasiswa yang terlibat pada penelitian ini
yaitu:
Nama
. Kiki Yolanda
i
Judul Penelitian
Pengaruh ME dan Protein terhadap Kebugaran Lalat Buah Bactrocera carambolae Repelensi Minyak Atsiri terhadap Oviposisi Lalat Buah Lalat Buah Bactrocera carambolae
Kerjasama dengan pihak luar sudah terjalin meskipun belum dalam bentuk kontrak resmi, yaitu utamanya dengan Direktorat Perlindungan Tanaman dan Karantina Tumbuhan dalam pelaksanaan pest list di Indonesia. Hal ini
NIM
10606
10166
Strata 81 , Ellyana Rosiyani I 81-39
tercermin
dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Oeptan dalam rangka peningkatan SOM dan kegiatan lapangan (TabeI1).Tabel1. Oaftar Kegiatan Kerjasama antara Peneliti dengan Pihak Luar
!
No
Jenis KegiatanPeran Tgl./Bln./Th. Sumber (sebagai) Pelaksanaan Dana 1. Workshop Penyusunan Pest List Salak Narasumber 06 Okt. 2009 DIPERTA
Batai Perlindungan Tanaman Pangan dan Yogyakarta
Hortikultura, Dinas Pertanian Pemerintah DIY, Yogyakarta-Indonesia
2. Program Sinergisme Perlindungan Hortikultura: Narasumber 08-10 Sept. DIPERTA Identifikasi Lalat Buah Hama dengan Morfologi dan 2009 Jawa Timur
I
I
Molekuler
IDinas Pertanian Pemerintah Propinsi Jawa Timur,
I Hotel Asida, Batu, Jawa Timur-Indonesia I
3. Pembuatan Database Hasil Survelilan OPT Indonesia Narasumber 03-05 Agust. DEPTAN I
I Direktorat Pertindungan Tanaman Hortikultura, 2009
I I
I Direktorat Jenderat Hortikultura, Depatemen
i
I Pertanian, Hotel Grand Seriti, Bandung-Indonesia
I
4. Surveillance dan Identifikasi OPT Biofarmaka Narasumber 22-24 Juli DITLINI
DirektoratPerlindunganTanamanTanaman Hiasdan
2009
HaRTl
I
I
Biofarmaka, Direktorat Jenderal Hortikultura, DEPTAN
Depatemen Pertanian,Hotel Grasia,
Semarang-i
i I
Indonesia
!
5. Surveillance dan Identifikasi OPTSalak Narasumber 16-17 JuliDIPERTA I
I
Balai Perlindungan Tanaman pangan dan 2009 Jawa Tengah
I
I
Hortikultura, Dinas Pertanian Pemerintah Propinsi
I
i
! Jawa Tengah, Temanggung-Indonesia
!
6. Pertemuan Pokja Penanggulangan Hama Lalat Buah Anggota 23-25 Juni DITLINI
I
Direktorat Perlindungan Hortikultura, Direktorat POKJA 2009 HaRTl iI .
Jenderat BinaProduksiHotikultura,Departemen
I Latat Buah DEPTANi I
i
I
Pertanian, Hotel Le-Dian, Serang, Banten-Indonesia Indonesia! 7. Pemberdayaan Petugas Pemandu Lapang dan Narasumber 15-16 Juni
DIPERTA I
,
Petugas PERLINTAN. Materi: Pedoman Umum 2009 Jawa Tengah ,
I
;
. Penyusunan Pest List pada Tanaman Salak, Mangga,
I
I
dan Pisang II
BalaiPerlindunganTanamanPangandan
I
I Hortikultura, Dinas Pertanian Pemerintah Propinsi
j
I :Jawa Tengah, Hotel Grand Setia Kawan,
Salo-I
I
Indonesia
iI
!
8.
!
Keanekaragaman Hayati untuk Kehidupan yang lebih Narasumber 8 Mei 2009 PTExportLeaf !,
. ! Baik
Indonesia &
I
I LokakaryaBiodiversityPartnership Program, Green
Fauna and
I LeafThreshing Plant (GLTP)PTELI,Gembongan,
Flora International
I
I Kartasura, Jawa Tengah-Indonesia40 Lanjutan Tabel 1. r
I
Peran Tgl./Bln./Th. Sumber I No i Jenis Kegiatan I(sebagai) Pelaksanaan Dana
I 9. Identifikasi OPTdalam Rangka menindaklanjuti Narasumber 6 Mei 2009 DIPERTA
I
Program Sinergisme Sistem Perlindungan YogyakartaI
I Hortikultura dengan Standar SPS-WTO
I Dinas Pertanian Pemerintah Propinsi Daerah I Istimewa Yogyakarta, Laboratorium PHP Gesikan,
I Pandak, Bantul, Yogyakarta-Indonesia
, 10. Surveillance dan Identifikasi OPT Mangga bersama Anggota j 20-25 April DITLIN Tim dari Northern Australia Quarantine Tim Ahli i 2009
I
HaRTlI Strategis/NAQS I I I DEPTAN
Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura,
I
Direktorat Jenderal Hortikultura, Depatemen
I
i
Pertanian, Balai Besar Peramalan OPT Jatisari, i!
Karawang-Indonesia i
:
11. Workshop/TOT Surveillance, Koleksi, dan Identifikasi Narasumber
!
14-17 April , DITLINOPT Hortikultura ii 2009 j HaRTl
I
I
Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura, i DEPTAN
I
Direktorat Jenderal Hortikultura, Depatemen
I
Pertanian, Balai Besar Peramalan OPTJatisari,