• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 Melalui Pair Work Discussion pada Guru SD Negeri 4 Ngadirojo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 Melalui Pair Work Discussion pada Guru SD Negeri 4 Ngadirojo"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Vol.2, No.1, Maret 2021

ISSN (p): 2722-8126, ISSN (e): 2775-5452

Accessed online by http://journalindonesia.org/index.php/JIGI  96

Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran

Daring Selama Pandemi Covid-19 Melalui Pair Work

Discussion pada Guru SD Negeri 4 Ngadirojo

Lilih Riyanti

Sekolah Dasar Negeri 4 Ngadirojo, Wonogiri, Indonesia e-mail: Lilihriyanti0333@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring guru SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021 melalui Pair Work Discussion dapat meningkatkan. Penelitian ini merupakan bentuk Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 4 Ngadirojo dengan subjek penelitian adalah seluruh guru SD Negeri 4 Ngadirojo tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 8 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan instrumen lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif komparatif. Data empiris menunjukkan bahwa melalui Pair Work Discussion dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19 SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021. Dari kondisi awal tidak ada guru yang masuk kualifikasi Amat Baik, 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Baik. Meningkat pada siklus I menjadi 1 orang (12,5%) guru yang masuk kualifikasi Amat Baik dan 2 orang (25,0%) yang masuk kualifikasi Baik. Meningkat lagi pada siklus II menjadi 3 orang guru (37,5%) masuk kualifikasi Amat Baik dan 5 orang (62,5%) berkualifikasi Baik. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19 juga meningkat dari kondisi awal 60,5 masuk kualifikasi Cukup, meningkat pada siklus I nilai rata-rata menjadi 69,1 masuk kualifikasi Cukup, dan meningkat lagi pada siklus II nilai rata-rata menjadi 83,3 masuk kualifikasi Baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui Pair Work Discussion dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19 di SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021.

Kata kunci: Kompetensi Guru, Pair Work Discussion, Pembelajaran Daring

1. PENDAHULUAN

Permasalahan yang muncul di kelas 1 SD Negeri 2 Ngadirojo pada pembelajaran Permasalahan rendahnya kompetensi guru dalam pembelajaran daring selama pandemi covid-19 juga terjadi pada guru SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021. Hasil pengamatan dan wawancara peneliti sebagai kepala sekolah terhadap guru SD Negeri 4 Ngadirojo menunjukkan bahwa tidak ada guru yang masuk kualifikasi Amat Baik, 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Baik, 4 orang guru (50,0%) masuk kualifikasi Cukup dan masih ada 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Kurang. Untuk mengatasi permasalahan rendahnya kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo peneliti berencana untuk melaksanakan suatu Penelitian Tindakan Sekolah melalui Pair Work Discussion.

Pair-Work Discussion adalah suatu metode pembelajaran yang merupakan pengembangan dari metode Small Group Discussion (SGD). Pada pelaksanaan metode pembelajaran ini peserta diberikan kesempatan untuk belajar secara lebih aktif dengan bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai sebuah tujuan yang ditetapkan. Dalam Pair-Work

(2)

Discussion peserta dirangsang untuk mengeksplorasi gagasan, meningkatkan pemahaman hal yang baru, teknik untuk memecahkan masalah, mendorong pengembangan berpikir dan berkomunikasi secara efektif, memperbaiki kerja sama secara berpasangan, dan meningkatkan dan keterlibatan peserta dalam mengambil keputusan (Roestiyah, 2011).

Pair Work Discussion merupakan bagian dari banyak metode pembelajaran yang memacu keaktifan peserta didik. Metode ini selain sebagai metode diskusi juga sebagai metode pemecahan masalah (problem solving). Pair Work Discussion dilakukan dengan membagi secara berpasangan (pairs). Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi dalam sub masalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya. Dalam Pair Work Discussion peserta didik membuat secara berpasangan mendiskusikan bahan yang diberikan oleh guru atau bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut (Roestiyah, 2011). Dari uraian permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian berjudul Upaya Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 Melalui Pair Work Discussion pada Guru SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021.

2. METODE PENELITIAN 2.1. Kerangka Penelitian

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Skema Kerangka Berpikir 2.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester 1

Kepala Sekolah belum melaksanakan Pair Work

Discussion TINDAKAN Kepala Sekolah melaksanakan Pair Work Discussion Siklus I:

Melaksanakan Pair Work

Discussion

KONDISI AKHIR

Diduga melalui pelaksanaan Pair

Work Discussion dapat

meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo pada tahun

pelajaran 2020/2021

KONDISI AWAL

Kompetensi guru dalam pembelajaran kooperatif rendah

Siklus II:

Melaksanakan Pair Work

Discussion dengan peer teaching

(3)

tahun pelajaran 2020/2021 selama 4 (empat) bulan, mulai bulan September 2020 sampai bulan Desember 2020. Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi: pembuatan proposal dan instrumen, pelaksanaan siklus I, pelaksanaan siklus II kemudian dilanjutkan analisis data, dan penyusunan laporan penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Ngadirojo yang beralamat di Dusun Blimbing, Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri. Alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah peneliti sebagai kepala SD Negeri 4 Ngadirojo melihat indikasi rendahnya kompetensi guru dalam pembelajaran daring di SD Negeri 4 Ngadirojo.

Kedudukan peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaksana tindakan, dan dalam pelaksanannya peneliti dibantu oleh satu orang kolaborator. Kolaborator membantu peneliti dalam melaksanakan evaluasi penelitian tindakan pada evaluasi kondisi awal, evaluasi siklus I, dan evaluasi siklus II.

2.3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian tindakan adalah guru SD Negeri 4 Ngadirojo tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 8 orang. Objek penelitian adalah peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo tahun pelajaran 2020/2021 melalui pelaksanaan Pair Work Discussion.

2.4. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data kondisi awal, yaitu data hasil penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo sebelum pelaksanaan penelitian.

2. Data Siklus I, yaitu data hasil penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo pada siklus I.

3. Data Siklus II, yaitu data hasil penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo pada siklus II.

2.5. Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan peningkatan hasil penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo pada kondisi awal, dengan hasil penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo pada siklus I. Kemudian membandingkan peningkatan hasil penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo pada siklus I dengan hasil penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo pada siklus II.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah yang dianalisis dengan pendekatan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo . Kemudian dijabarkan dengan analisis deskriptip komparatif, yaitu membandingkan penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring kondisi awal, dengan penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada siklus I, dan terakhir dengan penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada siklus II.

2.6. Indikator Kinerja

Penelitian tindakan sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo ini dinyatakan berhasil jika:

1. Nilai kompetensi guru dalam pembelajaran daring menunjukkan peningkatan dari kondisi awal ke siklus I, dan dari siklus I ke siklus II.

2. Semua guru SD Negeri 4 Ngadirojo subjek penelitian, nilai kompetensinya mencapai kualifikasi Baik.

3. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring minimal mencapai adalah 71 atau masuk kualifikasi Baik.

Adapun kualifikasi penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

(4)

Tabel 1 Kualifikasi Penilaian Kompetensi guru dalam pembelajaran daring

No Kualifikasi Range Nilai

1. Amat Baik 91 – 100

2. Baik 71 – 90

3. Cukup 51 – 70

4. Kurang < 51

2.7. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan sekolah, yang dilaksanakan dalam dua siklus.

Gambar 2 Desain Penelitian Tindakan Sekolah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Deskripsi Prasiklus

Penilaian kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada kondisi awal diperoleh data pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada Kondisi Awal

Kualifikasi Jumlah Amat Baik Baik Cukup Kurang - 2 orang (25,0%) 4 orang (50,0%) 2 orang (25,0%) Nilai rata-rata Kualifikasi 60,5 Cukup

(5)

Amat Baik Baik Cukup Kurang 0

2

4

2

Gambar 3 Grafik Kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada Kondisi Awal Berdasarkan data pada kondisi awal di atas, tidak ada guru yang masuk kualifikasi Amat Baik, 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Baik, 4 orang guru (50,0%) masuk kualifikasi Cukup dan masih ada 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Kurang. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo adalah 60,5 masuk kualifikasi Cukup.

Melihat kondisi tersebut, peneliti sebagai kepala SD Negeri 4 Ngadirojo berencana untuk melaksanakan suatu tindakan melalui Pair Work Discussion. Melalui pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah melalui Pair Work Discussion.

3.2. Deskripsi Siklus I

Penelitian ini menganalisis peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo pada siklus I dibandingkan dengan kondisi awal. Secara empiris diperoleh data Tabel 3 berikut.

Tabel 3 Peningkatan Kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada Siklus I

Kualifikasi Kondisi awal Siklus I

Tindakan Belum melaksanakan Pair Work Discussion

Melaksanakan Pair Work Discussion Amat Baik Baik Cukup Kurang - 2 orang (25,0%) 4 orang (50,0%) 2 orang (25,0%) 1 orang (12,5%) 2 orang (25,0%) 5 orang (62,5%) - Nilai rata-rata Kualifikasi 60,5 Cukup 69,1 Cukup

Pada kondisi awal peneliti belum melaksanakan Pair Work Discussion. Pada kondisi awal tidak ada guru yang masuk kualifikasi Amat Baik, 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Baik, 4 orang guru (50,0%) masuk kualifikasi Cukup dan masih ada 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Kurang. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo adalah 60,5 masuk kualifikasi Cukup.

Pada siklus I peneliti sudah melaksanakan Pair Work Discussion. Jumlah guru yang masuk kualifikasi Amat Baik ada 1 orang (12,5%), yang masuk kualifikasi Baik ada 2 orang (25,0%), yang masuk kualifikasi Cukup sejumlah 5 orang (62,5%) dan tidak ada yang masuk kualifikasi Kurang. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring adalah 69,1 atau masuk kualifikasi Cukup.

Setelah dilakukan tindakan penelitian melalui penerapan tindakan melalui Pair Work Discussion pada siklus I, kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021 menunjukkan peningkatan. Namun peningkatan yang dicapai belum memenuhi indikator kinerja dalam penelitian ini. Maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan tindakan penelitian pada siklus II dengan tetap melalui pelaksanaan Pair Work Discussion dengan melakukan perbaikan pada kelemahan dan kekurangan yang ada pada siklus I.

(6)

3.3. Deskripsi Siklus II

Hasil analisis data peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4 Peningkatan Kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada Siklus II

Kualifikasi Siklus I Siklus II

Tindakan Melaksanakan Pair Work Discussion

Melaksanakan Pair Work Discussion dengan peer teaching Amat Baik Baik Cukup Kurang 1 orang (12,5%) 2 orang (25,0%) 5 orang (62,5%) - 3 orang (37,5%) 5 orang (62,5%) - - Nilai rata-rata Kualifikasi 69,1 Cukup 83,3 Baik

Pada siklus I peneliti melaksanakan Pair Work Discussion. Jumlah guru yang masuk kualifikasi Amat Baik ada 1 orang (12,5%), yang masuk kualifikasi Baik ada 2 orang (25,0%), yang masuk kualifikasi Cukup sejumlah 5 orang (62,5%) dan tidak ada yang masuk kualifikasi Kurang. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring adalah 69,1 atau masuk kualifikasi Cukup.

Pada siklus II peneliti melaksanakan tindakan penelitian melalui Pair Work Discussion dengan peer teaching. Pada siklus II, ada 3 orang guru (37,5%) masuk kualifikasi Amat Baik, sebanyak 5 orang (62,5%) berkualifikasi Baik, tidak ada yang masuk kualifikasi Cukup maupun Kurang. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah 83,3 masuk dalam kualifikasi Baik.

Melalui pelaksanaan Pair Work Discussion pada siklus II dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021. Dengan hasil peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021 pada siklus II yang sudah memenuhi indikator kinerja penelitian ini, maka peneliti memutuskan untuk menghentikan Penelitian Tindakan Sekolah ini. 3.4. Pembahasan

Setelah dilaksanakan tindakan penelitian melalui pelaksanaan Pair Work Discussion pada siklus I dan siklus II, diperoleh data empiris peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021 pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5 Peningkatan Nilai Kompetensi guru dalam pembelajaran daring dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Kualifikasi Kondisi awal Siklus I Siklus II

Tindakan Belum melaksanakan Pair Work Discussion Melaksanakan Pair Work Discussion Melaksanakan Pair Work Discussion dengan peer teaching Amat Baik Baik Cukup Kurang - 2 orang (25,0%) 4 orang (50,0%) 2 orang (25,0%) 1 orang (12,5%) 2 orang (25,0%) 5 orang (62,5%) - 3 orang (37,5%) 5 orang (62,5%) - - Nilai rata-rata Kualifikasi 60,5 Cukup 69,1 Cukup 83,3 Baik

Pada kondisi awal peneliti belum melaksanakan Pair Work Discussion. Pada kondisi awal tidak ada guru yang masuk kualifikasi Amat Baik, 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi

(7)

Baik, 4 orang guru (50,0%) masuk kualifikasi Cukup dan masih ada 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Kurang. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo adalah 60,5 masuk kualifikasi Cukup.

Pada siklus I peneliti melaksanakan Pair Work Discussion. Jumlah guru yang masuk kualifikasi Amat Baik ada 1 orang (12,5%), yang masuk kualifikasi Baik ada 2 orang (25,0%), yang masuk kualifikasi Cukup sejumlah 5 orang (62,5%) dan tidak ada yang masuk kualifikasi Kurang. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring adalah 69,1 atau masuk kualifikasi Cukup.

Pada siklus II peneliti melaksanakan tindakan penelitian melalui Pair Work Discussion dengan peer teaching. Pada siklus II, ada 3 orang guru (37,5%) masuk kualifikasi Amat Baik, sebanyak 5 orang (62,5%) berkualifikasi Baik, tidak ada yang masuk kualifikasi Cukup maupun Kurang. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021 adalah 83,3 masuk kualifikasi Baik.

Berdasarkan data empiris diatas menunjukkan bahwa melalui Pair Work Discussion dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021. Dari kondisi awal tidak ada guru yang masuk kualifikasi Amat Baik, 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Baik. Meningkat pada siklus I menjadi 1 orang (12,5%) guru yang masuk kualifikasi Amat Baik dan 2 orang (25,0%) yang masuk kualifikasi Baik. Meningkat lagi pada siklus II menjadi 3 orang guru (37,5%) masuk kualifikasi Amat Baik dan 5 orang (62,5%) berkualifikasi Baik. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring juga meningkat dari kondisi awal 60,5 masuk kualifikasi Cukup, meningkat pada siklus I nilai rata-rata menjadi 69,1 masuk kualifikasi Cukup, dan meningkat lagi pada siklus II nilai rata-rata menjadi 83,3 masuk kualifikasi Baik.

5. KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis menyatakan bahwa diduga melalui pelaksanaan Pair Work Discussion dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring guru SD Negeri 4 Ngadirojo semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.

2. Data empiris menunjukkan bahwa melalui Pair Work Discussion dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring di SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021. Dari kondisi awal tidak ada guru yang masuk kualifikasi Amat Baik, 2 orang guru (25,0%) masuk kualifikasi Baik. Meningkat pada siklus I menjadi 1 orang (12,5%) guru yang masuk kualifikasi Amat Baik dan 2 orang (25,0%) yang masuk kualifikasi Baik. Meningkat lagi pada siklus II menjadi 3 orang guru (37,5%) masuk kualifikasi Amat Baik dan 5 orang (62,5%) berkualifikasi Baik. Nilai rata-rata kompetensi guru dalam pembelajaran daring guru juga meningkat dari kondisi awal 60,5 masuk kualifikasi Cukup, meningkat pada siklus I nilai rata-rata menjadi 69,1 masuk kualifikasi Cukup, dan meningkat lagi pada siklus II nilai rata-rata menjadi 83,3 masuk kualifikasi Baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui Pair Work Discussion dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran daring di SD Negeri 4 Ngadirojo Tahun Pelajaran 2020/2021.

6. SARAN

Setelah peneliti melaksanakan penelitian, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Guru diharapkan dapat untuk meningkatkan satu kompetensi guru dalam pembelajaran daringnya dalam setiap proses pembelajaran di kelas dan terus membuka diri terhadap perbaikan dan supervisi yang dilakukan.

2. Kepala sekolah disarankan untuk melakukan supervisi secara rutin terhadap gurunya khususnya dengan dan melakukan supervisi klinis dan juga memfasilitasi guru untuk dapat meningkatkan berbagai macam kemampuan dan keterampilannya.

(8)

3. Pengawas sekolah disarankan tuk meningkatkan pelaksanaan dalam supervisi kepada guru dan sekolah binaannya baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Achdiani, Y & Rusliyani, D.A. 2017. Pengetahuan Keterampilan Dasar Mengajar dalam Menyiapkan Guru Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal TEKNOBUGA, 5 (2), 34-43 [2] Bilfaqih, Y., Qomarudin, M.N., 2015. Esensi Penyusunan Materi Daring Untuk.

Pendidikan Dan Pelatihan. Yogyakarta: DeePublish

[3] Haerana. 2016. Manajemen Pembelajaran Berbasis Proses Pendidikan Teori. Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[4] Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[5] Kuntarto, E. & Asyhar, R. 2017. Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Pada Aspek Learning Design dengan Platform Media Sosial Online Sebagai Pendukung

Perkuliahan Mahasiswa. Repository Unja.

https://repository.unja.ac.id/cgi/users/home?screen=EPrint::View&eprintid=626.

[6] Lisdiana, Cori dkk, 2012, Penerapan Keterampilan Mengajar Guru dalam Pembelajaran di SMA, Tesis, FKIP.UTAN

[7] Mulyasa. E. 2014. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreaif dan Menyenangkan. Bandung, Remaja Rosdakarya

[8] Nurlaili. 2018. Analisis Keterampilan Dasar Mengajar Guru Dalam Perspektif Guru Pamong Pada Mahasiswa Prodi PGMI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang. JIP: Jurnal Ilmiah PGMI, 4(1), 28-40.

[9] Roestiyah. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta [10] Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali press

[11] Safitri, Eka. 2016. Teachers Teaching Skills and Student Learning Motivation as a Determinant of the Learning Outcomes. Jurnal pendidikan manajemen perkantoran Volume 1, nomor 1, Agustus 2016 hal. 152–162

[12] Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020

[13] Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Kemendiknas RI [14] Usman, U. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

[15] Wahyulestari, M.R.D. 2018. Ketrampilan Dasar Mengajar di Sekolah Dasar. PROSIDING Seminar Nasional Pendidikan Era IR 4.0. Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia [16] Yani Achdiani dan Dwi Ayu Rusliyani. 2017. Pengetahuan Keterampilan Dasar Mengajar

dalam Menyiapkan Guru Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal TEKNOBUGA Volume 5 No. 2, Desember

[17] Yusra, Winni. 2014. Upaya Peningkatan Keterampilan Dasar Mengajar Guru Melalui Supervisi Klinis di SMA Negeri 2 Takengon. Tesis. Medan: Program pascasarjana Unimed

Gambar

Gambar 1 Skema Kerangka Berpikir
Tabel 2 Kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada Kondisi Awal
Gambar 3 Grafik Kompetensi guru dalam pembelajaran daring pada Kondisi Awal  Berdasarkan data pada kondisi awal di atas, tidak ada guru yang masuk kualifikasi Amat  Baik,  2  orang  guru  (25,0%)  masuk  kualifikasi  Baik,  4  orang  guru  (50,0%)  masuk
Tabel 5 Peningkatan Nilai Kompetensi guru dalam pembelajaran daring   dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Keterlibatan serta partisipasi peserta maupun masyarakat dalam pelaksanaan program dimana setiap siswa diberikan surat undangan untuk menghadiri kegiatan sosialisasi

Serangan penyakit pada tanaman pangan seperti hawar daun bakteri (HDB) pada padi sawah, blas pada padi gogo yang juga menyerang padi sawah dan penyakit tungro yang menyebabkan

Penulis dapat me- nyelesaikan laporan penelitian dengan judul “Pengaruh Penambahan Kunyit Pada Pakan Untuk Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Terhadap Benih Ikan Patin (Pangasius

Untuk membahas tentang bentuk penyajian lagu Oemar Bakrie di Marching Band Swatami pada Gebyar Pendidikan Nasional Kabupaten Labuhanbatu Utara penulis

Pengendapan material koloid dan solid tersuspensi terjadi melalui adanya penambahan koagulan, biasanya digunakan untuk mengendapkan flok-flok kimia setelah proses

ABSTRAK : Eksistensi CCTV pada pembuktian perkara tindak pidana umum adalah sebagai salah satu alat bukti petunjuk yang dapat digunakan hakim sebagai dasar untuk

Penelitian ini dilakukan dengan proses desorpsi menggunakan metode pelindian asam dengan jenis Stasionary Solid Bed dimana pelindian dilaksanakan dengan padatan

Tampilan menu surat menyurat untuk Camat, berisi rekap surat menyurat yang telah dikirim oleh warga dan diproses oleh Dukuh maupun Kepala Desa... Menu