• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX MEMBUAT POSTER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IX MEMBUAT POSTER"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

BAB IX MEMBUAT POSTER 

A. Pengertian Poster 

Poster merupakan media publikasi yang terdiri atas tulisan , gambar ataupun kombinasi keduanya dan mempunyai tujuan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat. Isi pesan yang disampaikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Poster biasanya dipasang di tempat – tempat strategis seperti sekolah , mall, kantor, pasar dan tempat tempat keramaian yang mudah dilihat masyarakat. Poster sering juga digunakan untuk mempromosikan pertujukan film, tari, musik dan teater, disamping itu juga digunakan untuk mengkampanyekan seperti kesehatan dan lingkungan hidup.

B. Konsep Membuat Poster

Poster merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi huruf dan gambar. Poster dibuat dengan ukuran besar dan kecil serta media yang dipergunakannya. Dalam pembuatan poster harus dibuat menarik, pewarnaanya, pemilihan jenis huruf dan tata letak penulisannya perlu diperhatikan dengan serius karena itulah unsur unsur terpenting dalam sebuah poster .Poster mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata dan gambar, untuk itu dalam membuat poster ada kesatuan yang utuh antara gambar dan kata yang ditulis. Pada poster kata hendaknya ditulis sesingkat mungkin tetapi memiliki pesan kuat dan jelas.

C. Syarat Membuat Poster

Untuk membuat poster dibutuhkan beberapa syarat yang baik dalambentuk gambar maupun kata – kata, langkah – langkah yang harus dilalui dalam menggambar poster adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Topik dan Tujuan

Penentuan tema berdasarkan pesan yang akan disampaikan, berdasarkan tema tersebut kemudian mulai kita pikirkan bentuk visualisasinya dan kata yang dipergunakan untuk memperkuat gambar tersebut.

2. Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat

Susunan kalimat poster harus singkat, padat, jelas dan berisi karena poster berfungsi mengirim pesan kepada masyarakat cepat. Melalui bahasa dan gambar orang senantiasa ingat terhadap pesan yang disampaikan dan tertarik untuk melakukan sesuatu.

3. Menggunakan Gambar

Selain kata atau kalimat gambar merupakan salah satu penyampai pesan yang paling menarik. Proporsi penggunaan gambar dengan kalimat perlu disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang akan disampaikan. Proporsi gambar bisa juga lebih besar dibandingkan tuisannya. Poster sebaiknya menggunakan warna- warna yang mencolok sehingga dapat menggundang perhatian dan minat orang untuk membaca atau melihatnya.

Media untuk membuat poster dapat disesuaikan dengan tempat poster akan diletakan.Jika poster diletakkan pada baliho dapat menggunakan media kain atau sejenisnya sedangkan untuk yang di tempel menggunakan media kertas.Sekarang ini penggunaan media untuk membuat poster sangat beragam dan ada juga yang sudah di cetak secara digital. Sekarang ini membuat poster dapat mengguanakan bantuan komputer dan sangat memudahkan untuk berekspresi. Media untuk membuat poster secara manual antara lain pensil, pulpen, kwas ,cat, kompresor, spray gun.

a. Pensil

Pensil yang dipergunakan untuk menggambar ada dua macam yaitu berkode B dan berkode H. Pensil berkode B mempunyai sifat lunak dan hitam ( 2B, 3B, 4B, 5B, 6B ) sedangkan pensil berkode H mempunyai sifat keras dan cocok untuk menggambar mistar, disamping itu ada juga pensil bersifat sedang berkode HB.

Gambar pensil berkode B

b. Pensil Warna

Pensil warna sekarang sudah banyak ragam dan jenisnya serta mereknya, pensil warna sangat mudah di pergunakan dan menghasilkan warna yang halus, maka tak jarang anak anak banyak menggunkannya. Seiring kemajuan jaman pensil warna dapat dipadukan dengan air sehingga hasilnya menyerupai cat air.

c. Cat Air

Cat air sering juga disebut dengan istilah Water colour , cat ini mempunyai sifat transparan, hasil pewarnaannya tipis – tipis.

d. Crayon /pastel

Pewarna ini berbentuk batangan seperti pensil, krayon dibuat dari bahan lilin berwarna , talk atau kapur. pemakainannya mudah dan banyak digunakan anak anak dan juga seniman.

c. Cat Poster

Cat poster sering disebut cat plakat karena sifatnya plakat/ menutup secara merata pada permukaan kertas yang di gunakannya.

Contoh poster

Jenis / Macam-Macam Poster

Jenis poster berdasarkan isinya:

1. Poster Niaga adalah poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan  perniagaan untuk menawarkan suatu barang, atau jasa.

2. Poster Kegiatan adalah poster yang berisi suatu kegiatan, seperti kegiatan jalan sehat, senam, dll.

3. Poster Pendidikan adalah poster yang bertujuan untuk mendidik.

4. Poster Layanan Masyarakat adalah poster untuk pelayanan kesehatan yang  berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.

Jenis Poster berdasarkan tujuannya :

1. Poster Propaganda adalah poster yang memilik tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan.

2. Poster Kampanye adalah poster yang bertujuan untuk mencari simpati dari masyarakat pada saat dilakukannya pemilihan umum.

3. Poster 'Dicari' atau "Wanted“ adalah poster yang bertujuan yang memuat orang  hilang atau suatu perusahaan yang membutuhkan pekerja.

4. Poster "Cheescake“adalah poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik, seperti bintang rock, artis, penyanyi, dll.

5. Poster Film adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mempopulerkan suatu  film yang diproduksi dalam industri perfilman.

7. Poster Afirmasi adalah poster untuk memotivasi pembacanya, biasanya tentang kepemimpinan, dll.

8. Poster Riset adalah poster untuk mempromosikan berbagai kegiatan riset sehingga mengundang para pelaku akademik untuk ikut dalam mengapresiasikan kegiatan tersebut.

9. Poster Kelas adalah poster yang berada didalam kelas pelajar yang bertujuan untuk memotivasi pelajar, adapun juga poster tata tertib kelas.

10. Poster Komersial adalah poster yang hampir sama dengan Poster Niaga yaitu yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu.

Uji Kompetensi Bab IX 

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar!

1. Penyampaian pesan dengan menggunakan gambar dan tulisan kepada publik, ini merupakan pengertian dari ....

a. poster c. lukisan

b. ilustrasi d. slogan

2. Poster yang berisi ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya, poster ini mempunyai bersifat ....

a. komersial c. non komersial b. sementara d. mencari keuntungan 3. Langkah utama dalam membuat poster adalah menentukan ....

a. media c. gambar

b. tema d. tulisan

4. Dalam pembuatan poster kalimatnya harus kita buat secara .... a. singkat dan jelas c. panjang dan jelas b. terurai dan jelas d. simbolis

5. Untuk poster yang berukuran menggunakan ...

kecil dan akan ditempelkan, media yang tepat

a. kanvas c. kain

b. triplek d. kertas

6. Peralatan yang tepat untuk membuat poster adalah dibawah ini kecuali ....

a. pensil c. kuas

b. sudib d. komputer

7. Dalam poster pewarnaan harus menggunakan warna yang mencolok hal ini berguna untuk ....

a. menarik perhatian c. visualisasi saja b. mempertegas tulisan d. mengimbangi gambar

8. Keuntungan menggunakan alat bantu komputer dalam pembutan poster adalah di bawah ini kecuali ....

9. Untuk pembuatan poster proporsi gambar dan tulisan dalam poster mempunyai perbandingan ....

a. gambar sama dengan tulisan c. tulisan lebih besar dari gambar b. tidak ada keharusan d. gambar lebih besar dari tulisan 10. Bila kita membuat poster yang berkaitan dengan lingkungan hidup dan alam yang

menyejukan, maka sebaiknya menggunakan dominan warna ....

a. kuning c. merah

b. hijau d. hitam

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan pengertian tentang poster !

2. Tuliskan langkah pembuatan poster !

3. Tuliskan media untuk membuat poster !

BAB X MENGGAMBAR KOMIK 

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar – gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita ( wikipedia bahasa Indonesi ) Komik merupakan sarana menyampaikan pesan melalui gambar dan dialog, gambar dan dialog merupakan kesatuan yang utuh, dalam komik juga menampilkan tokoh dan karakter. Komik juga sering disebut cerita bergamba, komik dibuat dengan dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan . Komik biasanya dicetak diatas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk dari mulai strip dalam koran, majalah hingga berbentuk buku. Komik yang dibuat berbentuk buku dan ada juga dibuat dengan cerita dalam bentuk selembar kertas aja. Menggambar komik memerlukan ketelitian dan ketekunan dalam membangun karakter dan tokoh dalam cerita. Ciri utama komik mempunyai sifat menarik perhatian mata sehingga berbagai tokoh dan karakter dapat menarik perhatian pembaca.

Komik memiliki fungsi menyampaikan pesan singkat dengan menggunakan kata dan gambar. Dalam menggambar komik perlu adanya kesatuan utuh antara gambar dan kata yang akan ditampilkan, kata yang ditulis sesingkat mungkin tetapi memiliki pesan kuat dan jelas.

Sejarah komik di Indonesia dimulai sekitar tahun 1930 an, secara garis besar komik dibagi menjadi dua kategori komik strip dan buku komik. Bapak komik Indonesia adalah R. A Kosasih, yang berhasil membawa kisah epik Mahabarata dan wayang ke dalam media komik. Kejayaan komik Indonesia pada periode 1960 – 1970 an banyak lahir komikus pada jaman itu diantaranya R.A. Kosasih, Ganes TH ( Si buta dari gua hantu ) Hasmi ( Gundala putra petir ) Wid NS (Godam ) Hans Jaladara ( Panji Tengkorak ) Djair ( Jaka Sembung ) Jan Mintaraga ( Rio Purbaya ) .Ada tema besar pada periode itu silat, romance, dan superhero. Roman di motori Jan Mintaraga, silat Ganesh TH, dan superhero oleh Hasmi dan Wid NS.

Pada tahun 1980 an merupakan periode suram untuk komik di indonesia, serbuan komik asing ke Indonesia serta berkurangnya daya saing komikus Indonesia. Pada masa ini hanya komik strip yang masih eksis pada harian nasional hingga saat ini adalah Panji Koming karya Dwi Koen.

A. Syarat menggambar komik

1. Menentukan topik dan tujuan

Penentuan tema merupakan langkah awal dalam menggambar komik, berdasarkan tema tersebut kemudian kita pikirkan visualisasi dan kata yang tepat. Pada penentuan topik dan tujuan disertai juga untuk penentuan tokoh dan karakter yang akan di buat pada komik tersebut. Tema untuk komik misalnya persahabatan , kejujuran, lingkungan sosial dan lain sebagainya tetapi juga bisa mengambil dari cerita yang sudah ada.(misalnya cerita rakyat) 2. Membuat Kalimat singkat dan mudah diingat

Sesuai dengan fungsinya untuk menyampaikan pesan kepada orang yang melihatnya maka kata yang dipilih harus singkat dan berkesan dan gambar mendukung

3. Menggunakan Gambar

Penggunaan gambar dapat disesuaikan dengan memperhatikan tokoh dan karakter yang ingin dibuat. Proporsi penggunaan gambar dan kalimat disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang akan disampaikan. Penggunaan warna diusahakan yang mencolok sehingga mengundang perhatian untuk membacanya.

4. Menggunakan Media yang tepat

Menggambar komik media yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan , karena sekarang sudah banyak media untuk menggambar komik. Menggambar komik dapat dilakukan tidak hanya menggunakan peralatan dan bahan sepeti membuat gambar atau lukisan tetapi dapat menggunakan alat bantu komputer.

a. Pensil

Pensil yang dipergunakan untuk menggambar ada dua macam yaitu berkode B dan berkode H. Pensil berkode B mempunyai sifat lunak dan hitam ( 2B, 3B, 4B, 5B, 6B ) sedangkan pensil berkode H mempunyai sifat keras dan cocok untuk menggambar mistar, disamping itu ada juga pensil bersifat sedang berkode HB.

Gambar pensil berkode B

b. Pensil Warna

Pensil warna sekarang sudah banyak ragam dan jenisnya serta mereknya, pensil warna sangat mudah di pergunakan dan menghasilkan warna yang halus, maka tak jarang anak anak banyak menggunkannya. Seiring kemajuan jaman pensil warna dapat dipadukan dengan air sehingga hasilnya menyerupai cat air.

c. Cat Air

Cat air sering juga disebut dengan istilah Water colour , cat ini mempunyai sifat transparan, hasil pewarnaannya tipis – tipis.

d. Crayon /pastel

Pewarna ini berbentuk batangan seperti pensil, krayon dibuat dari bahan lilin berwarna , talk atau kapur. pemakainannya mudah dan banyak digunakan anak anak dan juga seniman.

c. Cat Poster

Cat poster sering disebut cat plakat karena sifatnya plakat/ menutup secara merata pada permukaan kertas yang di gunakannya.

C. Ciri-ciri komik

Sebagaimana halnya dengan buku bacaan fiksi (dalam hal tertentu juga nonfiksi). Komik memiliki beberapa ciri ciri, adapun cirinya antara lain: komik hadir untuk menyampaikan cerita. Namun, berbeda halnya dengan bacaan fiksi dan nonfiksi yang menyampaikan cerita dengan terks verbal, komik hadir lewat gambar dan bahasa, lewat teks verbal dan nonverbal sekaligus. Keterkaitan antara terks verbal dan nonverbal dalam komik sedemikian erat dan tidak dapat dipisahkan tanpa kehilangan roh cerita. Cerita dan pesan yang ingin disampaikan juga diungkapkan lewat gambar dan bahasa, maka gambar- gambar yang ditampilkan ke dalam bentuk panel-panel itu mesti berurutan, yang satu hadir sesudah yang lain dan berhubungan secara makna.

Dalam cerita komik panel-panel gambar lebih dominan daripada teks verbal, dan bahkan banyak panel gambar yang sudah berbicara tanpa unsur bahasa atau dengan unsur bahasa yang terbatas.

a. Bersifat Proposional

Komik mampu membuat pembaca terlibat secara emosional dalam membaca komik. Pembaca seperti ikut berperan dan terlibat dalam komik menjadi pelaku utama.

b. Bahasa Percakapan

Bahasa yang digunakan dalam komik biasanya bahasa percakapan sehari-hari,jadi pembaca mudah mengerti dan memahami bacaan komik. Bahasa komik tidak menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami pembaca.

c. Bersifat Kepahlawanan

Umumnya isi cerita yang ada didalam komik,akan cenderung membuat pembaca mempunyai rasa ataupun sikap kepahlawanan.

d. Penggambara Watak

Penggambaran watak dalam komik, digambarkan secara sederhana. Penggambaran secara sederhana dilakukan agar pembaca mudah mengerti karakteristik tokoh-tokoh yang terlibat dalam komik tersebut.

e. Menyediakan Humor

Humor kasar yang tersaji dalam komik akan mudah dipahami seseorang karena memang humor tersebut sering ada dimasyarakat.

D. Jenis-jenis komik

Sama halnya dengan berbagai genre sastra anak yang lain, komik juga dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori.

Dilihat dari segi bentuk penampilan atau kemasan, komik dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Komik strip (comic strip)

Merupakan komik yang hanya terdiri dari beberapa panel gambar saja, namun dilihat dari segi isi telah mengungkapkan sebuah gagasan yang utuh. Tentu saja karena gambarnya hanya sedikit dan gagasan yang disampaikan juga tidak terlalu banyak, lazimnya hanya melibatkan satu focus pembicaraan seperti tanggapan terhadap berbagai peristiwa dan isu-isu mutakhir. Komik strip secara mudah ditemukan dalam berbagai majalah anak dan surat kabar seperti majalah bobo dan kids fantasi.

2. Komik buku

Yakni komik yang dikemas dalam bentuk buku dan satu buku biasanya menampilkan sebuah cerita yang utuh. Komik-komik buku biasanya berseri dan satu judul buku komik sering muncul berpuluh seri dan seperti tidak ada habisnya. Komik-komik tersebut ada yang memang menampilkan cerita yang berkelanjutan, tetapi ada juga yang tidak.

Komik ini termasuk komik yang sangat digemari oleh anak-anak. Komik humor adalah komik yang secara isi menampilkan sesuatu yang lucu yang mengandung pembaca untuk tertawa ketika menikmati komik tersebut. Aspek kelucuan atau humor dapat diperoleh lewat berbagai cara baik lewat gambar-gambar maupun lewat kata-kata. Komik humor biasanya menampilkan gambar-gambar yang lucu baik dilihata dari segi potongan, ukuran tubuh, tampang, proporsionalitas bagian-bagian tubuh maupun bentuk-bentuk bagian tubuh yang lebih sering terlihat aneh.

Komik petualangan adalah komik yang menampilkan cerita petualangan tokoh- tokoh cerita dalam rangka mencari, mengejar, membela, memperjuangkan, perkelahian atau aksi-aksi lain yang termasuk dalam aksi petualangan. Komik ini menampilkan dua kelompok tokoh, yakni kelompok baik dan kelompok jahat, yang berseberangan memperebutkan sesuatu atau mempertahankan perinsip-prinsip masing-masing dan hamper dipastikan kelompok baiklah yang selalu memenangkan perkelahian itu walaupun sebelumnya banyak terjadi kesulitan.

4. Komik biografi dan komik ilmiah.

Komik biografi dimaksudkan sebagai kisah hidup seorang tokoh sejarah yang ditampilkan dalam bentuk komik. Biografi tokoh yang bersangkutan biasanya telah ditulis dalam bentuk buku biografi yang semata-mata menggunakan lambang verbal. Komik ini selalu berkaitan dengan aspek lain sesuai dengan ketokohan tokoh yang dikomikkan misalnya, aspek sejarah, seni, religious, dan lain-lain.

Komik ilmiah merupakan campuran antara narasi dan komik, dalam komik ilmiah tekanan ada pada proses penemuan dan barang temuannya. Contoh buku campuran narasi dan komik dalam seri penemuan yang dimaksud antara lain penemuan telepon, penemuan televise, penemuan pesawat terbang, penemuan mobil penemuan film, dan lain- lain. Buku tentang komik yang ditulis dengan kemasan komik Understanding Comics (Scott McCloud) yang dirujuk pada tulisan ini tampaknya dapat dikategorikan sebagai komik ilmiah murni karena lebih banyak berisi uraian konseptual dan tanpa unsure biografi tokoh.

Pembagian komik berdasarkan jenis cerita terbagi menjadi 4 macam yaitu : 1. Komik Edukasi

Komik edukasi memiliki 2 fungsi pertama adalah fungsi hiburan. Kedua dapat dimanfaatkan baik langsung maupun tidak langsung untuk tujuan edukatif. Hal ini karena kedudukan komik yang semakin berkembang ke arah yang baik karena masyarakat sudah menyadari nilai komersial dan nilai edukatif yang biasa dibawanya.

2. Komik Promosi (Iklan)

Komik juga mampu menumbuhkan imajinasi yang selaras dengan dunia anak, Sehingga muncul pula komik yang dipakai untuk keperluan promosi sebuah produk. Visualisasi komik promosi ini biasanya menggunakan figur superhero.

3. Komik wayang

Komik wayang berarti komik yang bercerita tentang cerita wayang, yaitu Mahabharata yang menceritakan perang besar antara Kurawa dan Pandawa maupun cerita Ramayana yang bercerita tentang penculikan Dewi Shinta. Komik jenis ini di Indonesia muncul di tahun 60-70-an dengan beberapa komik yang mengawali masa ini yaitu; Lahirnya Gatotkatja (Keng Po), Raden Palasara karya Johnlo, Mahabharata karya R.A Kosasih yang sangat terkenal terbitan melodi dari Bandung.

4. Komik Silat

Komik silat sangatlah popular, karena tema-tema silat yang didominasi oleh adegan laga atau pertarungan sampai saat ini masih menjadi idola. Misalkan Jepang dengan ninja dan samurainya atau China dengan kungfunya. Sebut saja Naruto.

Macam-macam komik lainnya,yaitu: 1. Komik Kartun/Karikatur

Dimana komik yang isinya hanya berupa satu tampilan, komik ini didalamnya berisi beberapa gambar tokoh yang digabungkan dengan tulisan- tulisan. Tujuan komik ini biasanya mengandung unsur kritikan, sindiran, dan humor. Sehingga dari gambar(kartun/tokoh) dan tulisan tersebut mampu memberikan sebuah arti yang jelas sehingga pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya dari komik tersebut.

2. KomikPotongan

Komik potongan adalah penggalan-penggalan gambar yang di gabungkan menjadi satu bagian / sebuah alur cerita pendek (cerpen). Tetapi isi dari ceritanya tidak harus selesai disitu bahkan ceritanya bisa di buat bersambung dan di buat sambungan ceritanya lagi. Komik ini biasanya terdiri dari 3-6 panel bahkan lebih. Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalan tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian komik potongan ini ceritanya juga dapat berisi cerita yang humor, cerita yang serius nan asik untuk dibaca setiap epsisodenya hingga tamat ceritanya.

3. Komik Tahunan

Komik ini biasanya terbit setiap satu bulan sekali bahkna bisa juga satu tahun sekali. Penerbit biasanya akan menerbitkan buku- buku komik baik itu cerita putus maupun serial putus.

4. Komik Onlinew (Web Online)

Selain media cetak, adapula media online. Dengan adanya media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih luas daripada media cetak. Komik Online lebih menguntungkan daripada komik media cetak, karena dengan biaya yang sangat relatif lebih murah kita bisa menyebar luaskan komik yang bisa dibaca siapa saja.

5. Buku Komik

Buku komik adalah suatu cerita yang berisikan gambar- gambar, tulisan, dan cerita yang dikemas dalam sebuah buku. Buku komik ini sering kita jumpai bahkan mungkin sering kita baca. Buku komik sering disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya di dalam komik ini berisikan 32 halaman tetapi ada juga komik yang berisi 48 halaman dan 64 halaman. Komik ini biasanya berisikan cerita lucu, cerita cinta (cerita remaja), super hero (pahlawan).

Contoh Ilustrasi pada sampul buku komik Komik karya Wid. NS

Karya Jan Mintraga

Karya R.A. Kosasih

Uji Kompetensi Bab X 

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar!

1. Sebuah karya seni yang terbentuk menggunalkan gambar dan dialog sehingga membentuk jalinan cerita dinamakan ...

a. Poster c. komik

b. Ilustrasi d. vignet

2. Fungsi komik adalah ....

a. menyampaikan pesan secara singkat c. mengisi bidang kosong b. publikasi d. pemberitahuan

3. Yang dikenal sebagai bapak komik Indonesia adalah ....

a. Jan Mintaraga c. Wid NS b. R.A. Kosasih d. Ganes TH 4. Pengarang komik strip Panji koming adalah ...

a. Dwi Koen c. Ganes TH

b. Jan Mintaraga d. R.A. Kosasih 5. Langkah pertama dalam membuat komik adalah ...

a. menentukan gambar c. menentukan tema b. menentukan tulisan d. menentukan media

6. Cat air untuk menggambar komik mempunyai sifat tansparan artinya...

a. tebal c. tipis

b. opague d. bayangan

7. Pensil berkode H mempunyai sifat ....

a. sedang c. lunak

b. keras d. hitam

8. Pewarna yang dibuat dari campuran lilin pewarna dan talk adalah ....

a. pensil c. crayon

9. Tempat untuk mencampur cat air bernama....

a. palet c. sudib

b. kwas d. baki

10. Komik yang isinya banyak digunakan untuk kritikan adalah ....

a. Karikatur d. kartun

b. vignet d. Poster

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan pengertian tentang komik !

2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat membuat komik !

3. Sebutkan jenis-jenis komik dilihat dari segi bentuk penampilan !

BAB XI MENYANYIKAN LAGU TRADISIONAL 

A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan ragam budaya dan tradisi. Setiap provinsi memiliki ciri khas yang berbeda, tetapi terangkum dalam satu kesatuan sesuai dengan semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua. Keanekaragaman ini menjadi ciri khas bangsa yang patut kita lestarikan.

Sebagai kekayaan bangsa, sudah seharusnya seni dan budaya tersebut dilestarikan dan dikenalkan ke seluruh warga negara Indonesia. Dengan begitu seluruh warga akan mengetahui dan memahami keanekaragaman seni dan budayanya. Lebih jauh lagi, seluruh warga negara akan menghargai keanekaragaman budaya sehingga persatuan dan kesatuan bangsa akan semakin kokoh.

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas khususnya dalam hal gaya menyanyi. Hal itu terjadi tidak terlepas dari fakta bahwa setiap daerah memiliki ciri khas dalam berbicara (dialek) yang melekat pada daerah mereka masing-masing. Sehingga menjadikan setiap daerah memiliki gaya menyanyi yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Sebagai contoh: Menurut kamu, bagaimana gaya bernyanyi lagu daerah dari Sumatera Utara (Batak) berikut ini? Dan silahkan praktekkan dan nyanyikanlah lagunya sesuai dengan gaya Batak!

Sebagai contoh lainnya: Menurut kamu, bagaimana gaya bernyanyi lagu daerah dari Jawa Barat (Sunda) berikut ini? Silahkan praktekkan dan nyanyikanlah sesuai dengan gaya Sunda!

Pada umumnya, lagu daerah dibawakan dengan diiringi alat musik dari daerah tersebut. Khusus daerah Jawa, lagu-lagu daerah Jawa biasanya diiringi alat musik yang disebut dengan karawitan. Karawitan untuk menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra. Orkestra yang dimaksud adalah kumpulan dari beberapa jenis alat musik yang dimainkan bersama-sama, hampir sama dengan ansambel, hanya ansambel ruang lingkupnya lebih kecil baik dilihat dari jumlah pemain musiknya maupun dari jumlah jenis alat musiknya. Selain Jawa, Betawi juga memiliki iringan musik karawitan yang terbentuk dalam musik gambang kromong yang sering disebut liaw.

Berikut ini contoh bentuk karawitan Jawa dan karawitan Betawi!

Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal merupakan ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi yaitu :

1. Gaya lokal

Yaitu karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius. 2. Gaya individual

Yaitu tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.

3. Gaya periodikal

Yaitu tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu.

Pesinden atau sinden adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi dalam sebuah orkestra gamelan, umumnya satu-satunya sebagai penyanyi. Pesinden yang baik harus mempunyai kemampuan komunikasi yang luas dan keahlian vokal yang baik serta kemampuan untuk menyanyikan tembang Jawa.

Menurut Ki Mujoko Joko Rahardjo, sinden berasal dari kata “pasindhian” yang berarti yang kaya akan lagu atau yang melagukan (melantunkan lagu). Sinden juga bisa disebut “waranggana” dengan deskripsi “wara” yang berarti seseorang berjenis kelamin wanita, dan “anggana” yang berarti sendiri. Pada zaman dahulu waranggana adalah satu-satunya wanita dalam panggung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan. Sinden memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan gendhing yang disajikan baik dalam klenengan maupun pergelaran wayang. Istilah sinden juga digunakan untuk menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti Banyumas, Yogyakarta, Sunda, Jawa Timur, dan daerah lainnya yang berhubungan dengan pergelaran wayang maupun klenengan. Sinden tidak hanya tampil solo (satu orang) dalam sebuah pergelaran, tetapi untuk saat ini pada pertunjukan wayang bisa mencapai delapan hingga sepuluh orang bahkan lebih untuk pergelaran yang sifatnya spektakuler.

Pada pergelaran wayang zaman dahulu, sinden duduk dibelakang dalang, tepatnya di belakang tukang gender dan di depan tukang kendhang. Hanya seorang diri dan biasanya istri dari dalangnya ataupun salah satu pengrawit (pemusik gamelan) dalam pergelaran tersebut. Tetapi seiiring perkembangan zaman, terutama di era Ki Narto Sabdo yang melakukan berbagai pengembangan, sinden dialihkan tempatnya menghadap ke penonton tepatnya di sebelah kanan dalang membelakangi simpingan wayang dengan jumlah lebih dari dua orang.

Di era modern sekarang ini, sinden mendapatkan posisi yang hampir sama dengan artis penyanyi campursari, bahkan sinden tidak hanya dibutuhkan untuk mahir dalam menyajikan lagu tetapi juga harus menjaga penampilan dengan berpakaian yang rapi dan menarik. Sinden tidak jarang menjadi “pepasren” (penghias) sebuah panggung pertunjukan wayang. Bila sindennya cantik-cantik dan muda, penonton akan lebih kerasan dalam menikmati sebuah pertunjukan wayang.

Selain julukan untuk penyanyi daerah, Madihin juga merupakan sebuah kesenian suku Banjar di Kalimantan Selatan. Kata Madihin berasa dari kata madah yang artinya pujian (dalam wikipedia disebutkan asal kata Madihin dari madah yang dalam bahasa Arab artinya nasehat). Seni Madihin merupakan salah satu bentuk sastra tradisi (sastra lisan) oleh masyarakat Kalimantan Selatan dijadikan kesenian khas daerah, yang berisi syair dan pantun yang dinyanyikan. Sarat dengan nasehat-nasehat yang bermanfaat dan diselingi dengan humor segar, serta selalu dapat mengikuti perkembangan zaman dan situasi serta kondisi pada saat ditampilkan termasuk selera penontonnya.

Syair Madihin merupakan jenis puisi lama dalam sastra Indonesia karena ia menyajkan syair-syair yang berasal dari kalimat-kalimat akhir yang bersamaan bunyi. Madah juga diartikan sebagai kata-kata pujian, karena syair-syair madihin dan bait-bait madihin berupa pujian-pujian. Madihin menurut arti lain dalam bahasa Banjar adalah

Fungsi seni Madihin dahulu dan sekarang: a. Fungsi Madihin dahulu:

1) Untuk menghibur raja-raja atau pejabat. Isi syair dan pantun berisi pujian- pujian sang raja dan pejabat istana.

2) Sebagai hiburan bagi rakyat pada waktu-waktu tertentu seperti mengisi hiburan sehabis panen, perkawinan, dan sunatan.

b. Fungsi Madihin sekarang:

1) Hiburan bagi masyarakat pengisi acara tertentu seperti perkawinan, khitanan, peringatan hari-hari besar dan nasional seperti Hari Kemerdekaan, Maulid Nabi Muhammad SAW, Pendidikan, Isra Mi‟raj, dll.

2) Sarana penyampaian pesan kepada masyarakat, seperti penyuluhan pembangunan, kesehatan, dll.

3) Sebagai alat kontrol sosial dan penerangan.

B. Menyanyi Secara Unisono

Uni adalah satu, sedangkan sono adalah suara. Jadi secara singkat arti kata unisono adalah satu suara. Pengertian unisono secara lengkap adalah teknik bernyanyi dimana satu suara atau satu nada dinyanyikan oleh banyak orang. Lagu daerah merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dan semua lagu daerah di Indonesia bisa dinyanyikan secara unisono.

Pada masyarakat Indonesia, bernyanyi lagu daerah dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. Pada umumnya lagu daerah dinyanyikan pada saat upacara pernikahan, kelahiran, kematian, atau pada sebuah permainan tradisional. Contoh lagu yang dinyanyikan pada sebuah permainan tradisional yaitu lagu Padang Wulan, Pok Ame-ame, Ampar-Ampar Pisang, Cublak-cublak Suweng, dll. Lagu daerah memiliki isi atau makna lagu yang berbeda-beda, ada yang berisi sebuah nasehat adapula yang berisi sanjungan terhadap makhluk sesama. Orangtua zaman dahulu banyak menyanyikan lagu daerah untuk menidurkan anaknya atau cucunya, dan anak- anak zaman dahulu menyanyikan lagu daerah dalam sebuah permainan tradisional.

C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah

Setelah kalian memahami materi yang sudah disampaikan diatas, maka kalian harus mencoba praktek menyanyikan sebuah lagu daerah dan harus sesuai dengan gaya daerah lagu tersebut. Maka nyanyikanlah lagu-lagu daerah berikut ini!

Uji Kompetensi Bab XI 

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada pilihan jawaban dibawah ini!

1. Lagu yang berasal dari daerah tertentu dan memiliki ciri khas tertentu adalah pengertian dari ....

a. lagu nasional c. lagu nusantara b. lagu daerah d. lagu hymne 2. Pengertian dialek adalah ....

a. gaya bicara dan gaya bernyanyi yang khas dari daerah tertentu. b. gaya mengapresiasi lagu daerah yang khas dari daerah tertentu. c. gaya dan olah tubuh yang khas dari daerah tertentu.

d. gaya dan ekspresi bernyanyi yang khas dari daerah tertentu.

3. Lagu daerah Sinanggar Tulo merupakan lagu daerah yang berasal dari .... a. Maluku c. Sumatera Utara

b. Kalimantan d. Sumatera Selatan

4. Seperangkat alat musik tradisional yang berfungsi untuk mengiringi lagu daerah di Jawa dinamakan ....

a. talempong c. band

b. karawitan d. rampak kendhang 5. Alat musik sejenis gambang kromong khas Betawi disebut dengan ....

a. gamelan c. talempong

b. liaw d. ansambel

6. Tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya adalah pengertian dari ....

a. gaya lokal c. gaya individual b. gaya periodikal d. gaya situasional 7. Madihin adalah sebutan penyanyi lagu daerah dari ....

a. Jawa c. Kalimantan

b. Sumatera Utara d. Bali

8. Sinden berasal dari kata “pasindhian”. Hal ini disampaikan oleh seorang tokoh karawitan yang bernama ....

a. Ki Narto Sabdo c. Daeng Sutigna b. Ki Mujoko Joko Rahardjo d. Ki Empu Tantular 9. Unisono adalah bernyanyi dengan ....

a. empat suara c. dua suara b. tiga suara d. satu suara

10. Lagu daerah Dondhong Opo Salak berasal dari daerah .... a. Jawa Barat c. Bali

b. Jawa Tengah d. Maluku

11. Salah satu contoh lagu daerah yang sering digunakan dalam sebuah permainan tradisional adalah ....

a. Pok Ame-ame c. Bungong Jeumpa b. Apuse d. Sinanggar Tullo 12. Isi syair dalam kesenian Madihin adalah ....

a. puisi c. pantun

b. jenaka d. sedih

13. Lagu daerah Yamko Rambe Yamko pada umumnya dinyanyikan dengan tempo ....

a. sedang c. cepat

b. lambat d. cepat kemudian melambat

14. Lagu daerah Bungong Jeumpa adalah lagu daerah yang berasal dari daerah .... a. Tapanuli c. Betawi

b. Ambon d. Aceh

15. Lagu daerah Lir Ilir merupakan lagu daerah dari daerah .... a. Jawa Tengah c. Kalimantan b. Jawa Barat d. Papua

II. Jawablah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang paling tepat!

1. Gaya bicara pada daerah tertentu sering disebut dengan istilah ....

2. Lagu daerah Bungong Jeumpa merupakan lagu daerah yang berasal dari daerah ....

3. Lagu daerah Tokecang merupakan lagu daerah yang dinyanyikan dengan ekspresi atau pembawaan ....

4. Seperangkat alat musik traidisional yang lengkap seperti orkestra dan berfungsi untuk mengiringi lagu-lagu daerah disebut dengan ...

5. Sebutan nama penyanyi dari daerah Sumatera Utara yaitu ....

6. Menurut Ki Mujoko Joko Raharjo, sinden berasal dari kata “pasindhian” yang berarti ....

7. Bernyanyi unisono adalah ....

8. Tiga contoh lagu daerah yang sering digunakan pada sebuah permainan tradisional yaitu ....

9. Lagu daerah Ampar-ampar Pisang merupakan lagu daerah yang berasal dari daerah ....

III. Jawaban pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar!

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis gaya musikal pada lagu daerah!

2. Apa sebutan nama penyanyi dari daerah Jawa, Sumatera Utara, dan Kalimantan!

3. Jelaskan fungsi musik kesenian Madihin pada zaman dahulu!

4. Uraikan pendapatmu, hal apa sajakah yang kalian lakukan agar lagu daerah dapat dilestarikan dan tidak punah ataupun di klaim milik negara lain!

5. Apa makna lagu dari lagu daerah Dondhong Opo Salak ? Ceritakan menurut kalian sendiri!

BAB XII MEMAINKAN ALAT MUSIK TRADISIONAL 

A. Jenis Musik Ansambel Tradisional

Ansambel adalah bermain musik secara bersama-sama. Sebuah ansambel bisa dilakukan pada musik modern maupun tradisional. Ansambel musik tradisional yaitu bermain musik secara bersama-sama dengan menggunakan alat musik tradisional serta lagu-lagu dengan arransemen yang sederhana.

Bentuk penyajian musik ansambel dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Musik ansambel sejenis, yaitu bentuk penyajian musik dengan menggunakan alat- alat yang sejenis. Contoh: ansambel gitar (khusus beberapa alat musik gitar), ansambel tiup (khusus alat-alat musik yang ditiup), dll.

2. Musik ansambel campuran, yaitu bentuk penyajian musik dengan menggunakan beberapa jenis alat musik maupun bermacam-macam jenis alat musik. Di dalam ansambel campuran ada alat musik petik, gesek, tekan, tiup, pukul, dll.

Gamelan atau karawitan adalah seperangkat alat musik tradisional yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu daerah khususnya di Jawa Tengah dan sekitarnya seperti Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Gamelan Jawa dan Bali sedikit berbeda pada pembawaan iringannya, seperti tempo dan ekspresi memainkannya. Gamelan Bali lebih cepat dan pembawaannya lebih hidup. Istilah karawitan pada saat sekarang pada lingkungan perguruan tinggi seni sering disebut untuk menyebut berbagai jenis alat musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang memiliki sifat, karakter, dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu.

Alat musik gamelan bukanlah alat musik yang asing di negara kita Indonesia, apalagi daerah Jawa. Bahkan gamelan dipelajari dan menjadi materi dalam pembelajaran sekolah di negara Belanda. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga dengan kebudayaan kita yang telah menjadi viral di negara lain. Hal ini juga menjadi pukulan telak bagi kita agar kita tidak malu dan harus mencintai dan mau belajar memainkan alat musik gamelan khususnya dan alat musik daerah lainnya pada umumnya.

Menurut Ki Sindu Suwarno, karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabe rawit yang kecil, halus, dan indah. Indah disini artinya seni. Jadi karawitan menurut beliau adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro. Pelog dan slendro adalah gamelan yang menggunakan tangganada pentatonis.

Sedangkan menurut R. M. Kusumadinata dari Bandung, karawitan adalah  “pancaran sinar yang indah”. Namun di era sekarang, istilah karawitan adakah mencakup jenis-jenis alat musik berbentuk vokal maupun instrumental dan tidak hanya berlaraskan pelog dan slendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang ada

Karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa, Bali, dan Sunda saja tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain di Indonesia. Contoh bentuk karawitan di Indonesia yaitu: Talempong dari Sumatera Barat, Gondang dari Sumatera Utara, Kolintang dari Sulawesi Selatan, Angklung dari Jawa Barat, Arumba dan Tifa dari Papua, dll.

Contoh bentuk karawitan Talempong:

B. Memainkan Ansambel Tradisional

Salah satu alat musik tradisional dalam sebuah ansambel di Indonesia yaitu karawitan di Jawa dan Bali, Talempong di Sumatera Barat, Gondang di Sumatera Utara, dan Kolintang di Sulawesi Utara, dll. Jika ada alat musik gamelan di sekolahmu, kalian bisa mencoba memainkan berbagai jenis alat musik yang ada pada sebuah gamelan tersebut.

Berikut ini gambar sketsa dalam sebuah gamelan atau karawitan!

Dalam memainkan ansambel bentuk karawitan atau gamelan, tentunya kita harus tahu jenis alat-alat musik dan fungsinya dalam gamelan tersebut agar kita tahu dan mengerti tingkat kesulitan maupun cara memainkan alat musik itu, sehingga kita akan lebih mudah memainkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Berikut ini jenis-jenis alat musik dalam sebuah ansambel tradisional karawitan atau gamelan:

Kendhang terbuat dari kulit sapi atau kambing. Fungsi utama dari kendhang yaitu untuk mengatur irama / tempo lagu. Kendhang dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang ukuran menengah disebut kendhang ciblon/kebar. Pasangan ketipung dengan kendhang gedhe disebut kendhang kalih. Kendhang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhik kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran , ladrang irama tanggung. Untuk bermain kendhang, dibutuhkan orang yang sangat mendalami budaya Jawa, dan dimainkan denga perasaan naluri si pemain tentu dengan aturan-aturan yang ada.

2. Demung, Saron, Peking

Alat ini berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah (satu oktaf) ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Instrumen ini ditabuh dengan tabuh yang dibuat dari kayu. Menurut ukuran dan fungsinya, terdapat tiga jenis saron:

a. Demung (paling besar)

Alat musik ini berukuran besar dan beroktaf tengah. Demung memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas. Umumnya, satu perangkat gamelan mempunyai satu atau dua demung. Tetapi ada gamelan di kraton yang mempunyai lebih dari dua demung.

b. Saron (sedang)

Alat musik ini berukuran sedang dan beroktaf tinggi. Seperti demung, saron barung memainkan balungan dalam wilayahnya yang terbatas. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, dua saron memainkan lagu jalin menjalin yang bertempo cepat. Pada umumnya seperangkat gamelan mempunya dua saron, tetapi ada gamelan yang mempunyai lebih dari dua saron.

c. Peking (paling kecil)

Berbentuk saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi. Saron penerus atau peking ini memainkan tabuhan rangkap dua atau rangkap empat lagu balungan.

3. Gong dan Kempul

Gong menandai permulaan dan akhiran sebuah gendhing dan memberi rasa keseimbangan setelah berlalunya kalimat lagu gendhing yang panjang. Gong sangat penting untuk menandai berakhirnya satuan kelompok dasar lagu, sehingga kelompok itu sendiri (yaitu kalimat lagu diantara dua tabuhan gong) dinamakan gongan.

Ada dua macam gong, yaitu:

a. Gong ageng (besar), dan

b. Gong suwukan atau gon siyen yang berukuran sedang.

Bonang dibagi menjadi dua jenis, yaitu bonang barung dan bonang penerus. Perbedaanya pada besar dan kecilnya dan cara memainkan iramanya.

Bonang barung berukuran berukuran besar, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya. Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun, tetapi membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang penerus, dan pada aksen-aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.

Bonang penerus adalah bonang yang kecil, beroktaf tinggi. Pada teknik tabuhan pipilan, irama bonang penerus memiliki kecepatan dalam bermain dua kali lipat dari bonang barung. Walaupun mengatisipasi nada-nada balungan, bonang penerus tidak berfungsi sebagai lagu tuntunan karena kecepatan dan ketinggian wilayah nadanya. Dalam teknik tabuhan imbal-imbalan, bekerja sama dengan bonang barung, bonang penerus memainkan pola-pola lagu jalin-menjalin.

5. Slenthem

Menurut konstruksinya, slenthem termasuk keluarga gender, malahan kadang- kadang ia dinamakan gender panembung. Tetapi slenthem mempunyai bilah sebanyak bilah saron. Slenthem beroktaf paling rendah dalam kelompok instrumen saron. Seperti demung dan saron barung, slenthem memainkan lagu balungan dalam wilayahnya yang terbatas.

Kenong merupakan satu set instrumen jenis mirip gong berposisi horisontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam memberi batasan struktur suatu gendhing, kenong adalah instrumen kedua yang paling penting setelah gong. Kenong membagi gongan menjadi dua atau empat kalimat-kalimat kenong. Disamping berfungsi menggaris-bawahi struktur gendhing, nada-nada kenong juga berhubungan dengan lagu gendhing. Ia bisa memainkan nada yang sama dengan nada balungan. Ia boleh juga mendahului nada balungan berikutnya untuk menuntun alun lagu gendhing; atau ia dapat memainkan nada berjarak satu kempyung dengan nada balungan, untuk menukung rasa pathet.

Pada kenongan bergaya cepat, dalam ayaka yakan, srepegan, dan sampak, tabuhan kenong menuntun alur lagu gendhing-gendhing tersebut.

Kethuk sama dengan kenong, fungsinya juga sama dengan kenong. Kethuk dan kenong selalu bermain jalin-menjalin, perbedaannya pada irama bermainnya saja.

7. Gender

Instrumen terdiri dari bilah-bilahan metal ditegangkan dengan tali diatas bumbung- bumbung resonator. Gender dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat (dilingkari lapisan kain) dengan tangkai. Sesuai dengan fungsi lagu, wilayah nada, dan ukurannya, ada dua macam gender yaitu:

a. Gender barung

b. Gender penerus.

Instrumen dibuat dari bilah-bilah kayu dibingkai pada gerobogan yang juga berfungsi sebagai resonator. Berbilah tujuh belas sampai dua puluh bilah, wilayah gambang mencakup dua oktaf atau lebih. Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan tangkai panjang biasanya dari tanduk/sungu. Kebanyakan gambang memainkan gembyangan (oktaf) dalam gaya pola-pola lagu dengan ketukan ajeg. Gambang juga dapat memainkan beberapa macam ornamentasi lagu dan ritme seperti permainan dua nada dipisahkan oleh dua bilah atau permainan dua nada dipisahkan oleh enam bilah dan pola lagu dengan ritme-ritme syncopasi.

9. Rebab

Instrumen kawat-gesek dengan dua kawat ditegangkan pada selajur kayu dengan badan berbentuk hati ditutup dengan membran (kulit tipis) dari babad sapi. Sebagai salah satu dari instrumen pemuka, rebab diakui sebagai pemimpin lagu dalam ansambel, terutama dalam gaya tabuhan lirih. Pada kebanyakan gendhing-gendhing, rebab memainkan lagu pembuka gendhing, menentukan gendhing, laras, dan pathet yang akan dimainkan. Wilayah nada rebab mencakup luas wilayah gendhing apa saja. Maka alur lagu rebab memberi petunjuk yang jelas jalan alur lagu gendhing. Pada kebanyakan gendhing, rebab juga memberi tuntunan musikal kepada ansambel untuk beralih dari seksi yang satu ke yang lain.

Siter merupakan bagian rincikan gamelan yang sumber bunyinya adalah string (kawat) yang teknik memainkannya dengan cara dipetik. Jenis instrumen ini dilihat dari bentuk dan warna bunyinya ada tiga macam, yaitu siter, siter penerus (ukurannya lebih kecil dari siter), dan celempung (ukurannya lebih besar dari siter). Dalam sajian karawitan klenengan atau konser dan iringan wayang fungsi siter adalah sebagai pangrengga lagu.

11. Suling

Jenis instrumen gamelan lainnya yang juga berfungsi sebagai pangrengga lagu adalah suling. Instrumen ini terbuat dari bambu wuluh atau paralon yang diberi lubang sebagai penentu nada atau laras. Pada salah satu ujungnya yaitu bagian yang ditiup yang melekat dibibir diberi lapisan ditutup dinamakan jamangan yang berfungsi untuk mengalirkan udara sehingga menimbulkan getaran udara yang menimbulkan bunyi atau suara. Adapun teknik membunyikannya dengan cara ditiup. Di dalam tradisi karawitan, suling ada dua jenis, yaitu bentuk suling yang berlaras slendro memiliki lubang empat yang hampir sama jaraknya, sedangkan suling berlaras pelog dengan lubang lima dengan jarak yang berbeda. Ada pula suling dengan lubang berjumlah enam yang bisa digunakan untuk laras pelog dan slendro. Untuk suling laras slendro dalam karawitan Jawatimuran apabila empat lubang ditutup semua dan ditiup dengan tekanan sedang, nada yang dihasilkan adalah laras lu (3), sedangkan pada karawitan Jawatengahan lazim dengan laras ro (2).

Uji Kompetensi Bab XII 

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada pilihan jawaban dibawah ini!

1. Bermain musik secara bersama-sama adalah pengertian dari .... a. band c. bernyanyi

b. vokalisasi d. ansambel

2. Seperangkat alat musik tradisional yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu daerah khususnya di daerah Jawa dan Bali disebut dengan ....

a. gamelan c. talempong

b. band d. gondang

3. Salah satu alat musik pada gamelan yang berbentuk bilah yaitu ....

a. Bonang c. Rebab

b. Slenthem d. Siter

4. “Seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro”. Pengertian karawitan tersebut adalah dikemukakan oleh tokoh karawitan yang bernama ....

a. Ki Sindu Suwarno c. Ki Narto Sabdo b. R. M. Kusumadinata d. Daeng Sutignas

5. Alat musik Arumba dan Tifa merupakan alat musik khas dari daerah .... a. Kalimantan c. Papua

b. Sumatera Utara d. Maluku

6. Jenis kendhang dengan ukuran menengah disebut dengan .... a. conga c. ketipung

b. totobuang d. ciblon 7. Gong suwukan adalah jenis gong yang berukuran ....

a. kecil c. besar

b. sedang d. sangat besar

9. Kethuk adalah alat musik yang dimainkan dengan cara .... a. digesek c. dipukul b. ditiup d. dipetik

10. Instrumen kawat-gesek dengan dua kawat ditegangkan pada selajur kayu dengan badan berbentuk hati ditutup dengan membran (kulit tipis) adalah ....

a. gong c. rebab

b. siter d. kenong

11. Jenis siter yang berukuran paling besar disebut dengan .... a. Siter penerus c. Klenengan b. Gondang d. Celempung 12. Suling jenis slendro memiliki lubang berjumlah ....

a. dua c. empat

b. tiga d. lima

13. Lagu daerah Yamko Rambe Yamko pada umumnya dinyanyikan dengan tempo ....

a. sedang c. cepat

b. lambat d. cepat kemudian melambat 14. Suling pada umumnya alat musik yang terbuat dari ....

a. kulit sapi/kambing c. kayu

b. plastik d. bambu

15. Yang membedakan antara gamelan Jawa dan Bali adalah salah satunya tempo iringannya. Dibanding gamelan Jawa, tempo pada gamelan Bali lebih ....

a. cepat c. mendayu

b. lambat d. keras

II. Jawablah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang paling tepat!

1. Bentuk penyajian musik dengan menggunakan beberapa jenis alat musik maupun bermacam-macam jenis alat musik disebut dengan ....

2. Karawitan adalah “pancaran sinar yang indah”. Hal ini dikemukakan oleh tokoh karawitan yang bernama ....

5. Jenis saron yang paling kecil dan beroktaf tinggi disebut ....

6. Dua jenis gong yaitu .... dan ....

7. Rebab adalah jenis alat musik yang dimainkan dengan cara ....

8. Sedangkan siter adalah alat musik yang dimainkan dengan cara ....

9. Suling jenis pelog memiliki lubang yang berjumlah ....

10. Talempong merupakan jenis karawitan Indonesia yang berasal dari daerah ....

III. Jawaban pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar!

1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis bentuk penyajian ansambel!

2. Jelaskan pengertian karawitan menurut Ki Sindu Suwarno!

3. Sebutkan minimal 3 (tiga) alat musik tradisional dalam bentuk ansambel di Indonesia!

4. Jelaskan apa perbedaan bonang barung dan bonang penerus!

5. Menurut pendapat kalian, hal apa sajakah yang dilakukan agar alat musik daerah Indonesia dapat dilestarikan, tidak punah atau hilang bahkan diklaim milik negara lain?

BAB XIII PENERAPAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI 

Tari identik dengan gerak. Gerak dapat mencirikan suatu tari dari mana berasal. Tari merupakan rangkai-rangkaian gerak sebagai simbol yang memiliki makna sehingga merupakan rangkaian cerita. Gerak tari yang bersumber pada ragam gerak Jawa berbeda dengan Sumatra, Sulawesi maupun daerah lainnya. Kondisi sosiologi dan antropologi serta demografis mempengaruhi setiap ragam gerak pada tari. Gerakan pada tarian-tarian yang ada saat ini sudah berkembang, baik pada tarian tradisonal, tari kreasi baru, tari klasik dan tari rakyat. Tari tradisional sudah ada seiring dengan perkembangan tari itu sendiri. Kita dapat belajar dan mengamati dari sejarah perkembangan tari di Indonesia yang telah diwariskan para seniman tari sebagai hasil karya daya cipta yaitu tari tradisional.

Dalam perkembangan jaman di setiap daerah banyak bermunculan ide-ide kreatif pada seniman yang membentuk sebuah tarian-tarian kreasi baru. Di Indonesia pun khususnya di Pulau Jawa bermunculan banyak tokoh dalam bidang seni tari yang mengembangkan tari kreasi baru antara lain Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok, Retno Maruti, Sardono W. Kusumo, dan Eko Supriyanto.

A. Unsur Pendukung Tari Tradisional

1. Pola Lantai Tari Tradisional

Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seorang penari. Pola lantai pada tari tradisional Indonesia pada prinsipnya hampir sama yaitu garis lurus dan garis lengkung.Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak. Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan. Pola lantai dapat juga dilakukan dengan cara kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung. Kombinasi ini dilakukan agar gerak tampak lebih dinamis.

Ada beberapa contoh pola lantai garis lurus dan garis lengkung : 1) Pola lantai garis lurus:

a. Pola vertikal f. Pola belah ketupat b. Pola horisontal g. Pola layang-layang c. Pola diagonal h. Pola jajar genjang d. Pola segiempat i. Pola zig-zag e. Pola segitiga j. Pola segilima, dll 2) Pola lantai garis lengkung

a. Pola lingkaran

b. Pola setengah lingkaran c. Pola spiral

Pola lantai pada tari Saman dari Aceh menggunakan garis lurus. Para penari duduk lurus di lantai selama menari. Pola lantai tari Saman merupakan salah satu ciri yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Pola lantai tari Bedaya baik di Keraton Surakarta maupun Yogyakarta banyak menggunakan pola-pola garis lurus. Garis lurus pada tari Saman dan Bedaya merupakan simbol pada hubungan vertikal dengan Tuhan dan horisontal dengan masyarakat serta lingkungan sekitar.

Tari Kecak dari Bali lebih banyak menggunakan pola lantai melingkar atau melengkung dan tidak menggunakan pola lantai garis lurus. Hal ini memiliki kesamaan dengan polalantai tari Randai dari Sumatera Barat.

Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus

2. Tata Rias

Tari Kecak dengan pola lantai garis lengkung dan membentuk lingkaran.

Tata Rias dan Tata Busana dua serangkai yang tidak dapat dipisahkan untuk penyajian suatu tari. Seorang penata tari perlu memikirkan dengan cermat dan teliti tata rias dan tata busana yang tepat guna memperjelas dan sesuai dengan tema yang disajikan dan akan dinikmati oleh penonton. Untuk itu memilih desain pakaian dan warna membutuhkan pemikiran dan pertimbangan yang matang karena kostum berfungsi untuk memperjelas pemeranan pada tema cerita.

Tata rias merupakan cara atau usaha seseorang untuk mempercantik diri khususnya pada bagian muka atau wajah, menghias diri dalam pergaulan. Tata rias pada seni pertunjukan diperlukan untuk menggambarkan/menentukan watak di atas pentas. Sebagai penggambaran watak di atas pentas selain acting yang dilakukan oleh penari diperlukan adanya tata rias sebagai usaha menyusun hiasan terhadap suatu objek yang akan dipertunjukan.

Tata rias dibedakan menjadi 8 riasan:

1) Rias aksen, memberikan tekanan pada pemain yang sudah mendekati peranan yang akan dimainkannya. Misalnya pemain orang Jawa memerankan sebagai

3) Rias bangsa, merupakan riasan yang diperlukan untuk memberikan aksen dan riasan pada pemain yang memerankan bangsa lain. Misalnya pemain bangsa Indonesia memerankan peran bangsa Belanda.

4) Rias usia, merupakan riasan yang mengubah seorang muda (remaja/pemuda/pemudi) menjadi orang tua usia tujuh puluhan (kakek/nenek). 5) Rias tokoh, diperlukan untuk memberikan penjelasan pada tokoh yang

diperankan. Misalnya memerankan tokoh Rama, Rahwana, Shinta, Trijata, Srikandi, Sembadra, tokoh seorang anak sholeh, tokoh anak nakal.

6) Rias watak, merupakan rias yang difungsikan sebagai penjelas watak yang diperankan pemain. Misalnya memerankan watak putri luruh (lembut), putri branyak (lincah), putra alus, putra gagah.

7) Rias temporal, riasan berdasarkan waktu ketika pemain melakukan peranannya. Misalnya pemain sedang memainkan waktu bangun tidur, waktu dalam pesta, kedua contoh tersebut dibutuhkan riasan yang berbeda.

8) Rias lokal, merupakan rias yang dibutuhkna untuk memperjelas keberadaan tempat pemain. Misalnya rias seorang narapidana di penjara akan berbeda dengan rias sesudah lepas dari penjara.

Fungsi tata rias pada penyajian tari:

1) memperjelas garis-garis wajah penari untuk mengekspresikan gerak-gerak tari 2) membantu menunjukkan perwatakan atau karakter penari

3) memberi nilai tambah keindahan karya tari

Tata rias dan busana tokoh Pregiwati pada Sendratari Ramayana

3. Tata Busana

Busana (pakaian) tari merupakan segala sandang dan perlengkapan (accessories) yang dikenakan penari di atas panggung.

Tata pakaian terdiri dari beberapa bagian

1) Pakaian dasar, sebagai dasar sebelum mengenakan pakaian pokoknya. Misalnya, setagen, korset, rok dalam, straples

2) Pakaian kaki, pakaian yang dikenakan pada bagian kaki. Misalnya binggel, gongseng, kaos kaki, sepatu.

3) Pakaian tubuh, pakaian pokok yang dikenakan pemain pada bagian tubuh mulai dari dada sampai pinggul. Misalnya kain, rok, kemeja, mekak, rompi, 

4) Pakaian kepala, pakaian yang dikenakan pada bagian kepala. Misalnya berbagai macam jenis tata rambut (hairdo), riasan bentuk rambut (gelung tekuk, gelung konde, gelung keong, gelung bokor, dan sejenisnya), irah- irahan, blangkon, iket, udeheng, jamang.

5) Perlengkapan/accessories, adalah perlengkapan yang melengkapi ke empat pakaian tersebut di atas untuk memberikan efek dekoratif, pada karakter yang dibawakan. Misalnya perhiasan gelang, kalung, ikat pinggang, kamus timang/slepe ceplok, deker (gelang tangan), kaos tangan, bara samir, dan sejenisnya.

Fungsi tata busana pada penyajian tari: 1) memperjelas tema tari

2) membantu menghidupkan karakter dan peran penari 3) membantu ekspresi penari dalam melakukan gerak tari 4) memberikan nilai tambah pada segi estetika dan etika 5) membedakan busana tarian dsatu dengan tari yang lain.

Tata rias dan busana karakter tari Merak

Urutan tata rias dan busana Tari Merak : 1) Rias menggunakan rias karakter burung

2) Irah-irahan menggunakan jaman kepala burung, sumping 3) Klat bahu dan gelang

4) Sabuk, sampur, kace

5) Kain atau celana, mekak, stagen 6) Binggel

4. Properti Tari Tradisional

Properti adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk kebutuhan tari. Biasanya property disesuaikan dengan tema tarian yang akan ditampilkan baik untuk tarian putra maupun tarian putri. Properti berfungsi sebagai simbol dalam tari. Berdasarkan pemanfaatannya property dibedakan menjadi dua yaitu: dance prop dan stage prop.

Dance prop adalah segala peralatan yang dipakai /dipegang atau dimainkan oleh seorang penari pada waktu menari. Adapun property yang biasa 

perlu dipertimbangkan adalah mengusahakan agar alat tersebut bisa menyatu dengan gerak, dan sesuai dengan isi garapan tarinya.

Stage prop adalah segala peralatan yang ditata di atas panggung yang membantu penampilan garapan tarinya. Alat-alat yang biasa dipakai antara lain bingkai, trap, gapura, pepohonan, sekat, dan juntaian kain.

Penggunaan properti kipas pada tari Kipas Pakarena

Penggunaan properti payung dan boneka pada tari Bondan

5. Tata Iringan Tari Tradisional

Musik merupakan bahasa universal. Melalui musik orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun atas kata , nada dan melodi. Semua terangkum menjadi satu. Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama, suku, ras, dan juga kelas sosial. Melalui musik segala jenis perbedaan dapat disatukan. Musik sebagai iringan tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan eksternal. Iringan internal memiliki arti iringan tersebut dilakukan sekaligus oleh penari atau iringan yang muncul dari tubuh manusia. Contoh iringan internal antara lain pada tari Saman, penari menyanyi sebagai iringan sambil melakukan gerak-gerak seperti petikan jari, tepukan dada, tepukan paha, hentakan kaki. Sedangkan iringan eksternal memiliki arti iringan yang berasal dari luar diri penari. Iringan eksternal dapat berupa iringan dengan menggunakan alat musik yang dimainkan atau pemusik atau yang berasal dari tape recorder. Jenis tari tradisional di Indonesia lebih banyak menggunakan iringan eksternal daripada iringan internal.

Musik iringan tari memiliki fungsi antara lain: 1) Sebagai iringan gerakan

2) Sebagai ilustrasi tarian

6) Menambah dinamis pada tarian

7) Memberi ketegasan pada gerak tertentu

Iringan musik eksternal gamelan Bali

Alat Gamelan Jawa yang biasa digunakan sebagai Iringan Eksternal

B. Melakukan Gerak Tari Sesuai Iringan

1. Amatilah gerak tari Merak di bawah ini, kemudian tirukan gerakan hingga kamu menguasainya!

2. Bergeraklah dengan pola lantai yang sesuai! 3. Tentukan iringan untuk mengiringi tiap geraknya!

4. Padukan gerak dengan iringan hingga sesuai. Kemudian, peragakan di depan teman-temanmu!

Uraian Gerak: 1. Gerak terbang

a. Hitungan satu sampai empat, kaki berjalan cepat dengan jinjit posisi tangan lurus ke bawah

b. Hitungan lima sampai delapan, posisi berjalan cepat dengan jinjit posisi tangan lurus ke samping kanan dan kiri dengan membentangkan sayap

2. Gerak membuka menutup sayap

a. Hitungan satu ,kedua tangan menutup sayap di depan dada posisi kaki kanan di depan.

b. Hitungan dua, kedua tangan dibentangkan ke samping posisi kaki kanan sejajar dengan kaki kiri

Hitungan tiga, gerakan sama dengan hitungan satu. Hitungan empat, gerakan sama dengan hitungan dua. c. Lakukan gerakan 4 x 8 hitungan

3. Gerak terbang berputar

a. Hitungan satu sampai empat, posisi tangan kanan lurus ke samping atas dan tangan kiri lurus ke bawah membentuk diagonal posisi kaki berjalan cepat dengan jinjit. Hitungan lima sampai delapan, posisi badan balik arah dengan posisi tangan kanan lurus ke bawah dan tangan kiri lurus ke atas membentuk diagonal.

b. Lakukan gerakan dengan hitungan 4 x 8 hitungan

4. Gerak mematuk

a. Hitungan satu, tangan kanan ditekuk di depan dada tangan kiri lurus, kaki kanan di depan kaki kiri

b. Hitungan dua, sampai tiga kaki kanan melangkah diikuti kaki kiri.

c. Hitungan lima, tangan kiri ditekuk di depan dada, tangan kanan lurus, kaki kiri di dpan kaki kanan

d. Hitungan enam sampai delapan , kaki kiri melangkah mengikuti kaki kanan e. Lakukan getakan 4 x 8 hitungan

Uji Kompetensi Bab XIII 

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang (x) pada pilihan jawaban dibawah ini!

1. Unsur dasar tari adalah ... a. Gerak

b. Iringan c. Tata Rias d. Properti

2. Unsur seni tari yang dapat menghidupkan karakter tokoh saat ditampilkan adalah ....

a. Properti

b. Musik Pengiring c. Ragam gerak tari d. Tata rias dan busana

3. Tokoh tari kreasi Indonesia adalah ... a. Bagong Kusudiarjo

b. Butet Kartaradjasa c. Didi Petet

d. El Manik

4. Didik Nini Thowok adalah tokoh tari dari ... a. Yogyakarta

b. Jawa Barat c. Surakarta d. Jakarta

5. Fungsi Iringan tari adalah ...

a. Membantu memunculkan karakter b. Menambah suasana dan semarak tari c. Mempertegas gerak dan garis wajah d. Mengungkapkan suasana tempat

6. Tarian di bawah ini yang menggunakan pola lantai lurus adalah ... a. Tari Kecak c. Tari Baris Gede b. Tari Saman d. Tari Merak 7. Properti yang digunakan pada tari Bondan adalah ...

a. Pedang dan Tameng c. Sampur dan kipas b. Topeng dan Sampur d. Payung dan Boneka 8. Contoh pola lantai daris lengkung adalah ...

a. Vertikal c. Diagonal b. Spiral d. Horisontal 9. Iringan tari terbagi menjadi dua ... dan ...

a. Internal dan Eksternal c. Outdoor dan Indoor b. Dinamis dan Statis d. Intrinsik dan Ekstrinsik 10. Iringan tari yang berasal dari tubuh manusia yaitu ...

a. Eksternal c. Eksternal b. Dinamis d. Statis

12. Segala peralatan yang ditata di atas panggung yang membantu penampilan garapan tari adalah ...

a. Stage prop c. Dance Prop b. Properti d. Setting 13. Tata busana yang biasa dipakai di kaki adalah ....

a. Jamang dan irah-irahan b. Mekak dan straples c. Sabuk dan uncal d. Bingel dan gongseng

14. Tari Kecak dari Bali menggunakan pola lantai ... a. Angka delapan c. Lingkaran b. Spiral d. Letter U 15. Tari Gambyong adalah tarian yang berasal dari ...

a. Bali

b. Jawa Timur c. Yogyakarta d. Surakarta

16. Konde, jamang, iket dan blangkon adalah pakaian yang digunakan pada ...

a. Kaki c. Tangan

b. Kepala d. Badan

17. Petikan jari dan tepukan tangan termasuk jenis iringan ... a. Eksternal c. Dinamis b. Internal d. Statis

18. Tari tradisional merupakan aset bangsa yang perlu dilestarikan karena ... a. Membuat masyarakat kaya

b. Memperkaya budaya nasional c. Berhubungan dengan agama d. Diminati negara lain

19. Pengetahuan tentang penyusunan tari dikenal dengan istilah ... a. Refleksi

b. Ikhtisar c. Koreografi d. Ilustrasi

20. Suatu karya tari bisa dikatakan indah jika ... a. Diperagakan oleh seorang penari profesional b. Gerak-gerak tari diciptakan secara tegas c. Semua elemen sesuai dengan tema tari d. Banyak penonton yang melihat

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat! 

2. Jelaskan fungsi iringan dalam penyajian tari!

3. Jelaskan perbedaan antara iringan internal dan iringan ekstenal!

4. Jelaskan urutan penggunaan tata ria dan busana pada tari Merak!

BAB XIV MENAMPILKAN TARI TRADISIONAL

Tari tradisional tidak bisa terlepas dari pola kehidupan sosial budaya masyarakat daerah setempat. Oleh karena itu, dalam setiap daerah mempunyai tari tradisional yang berbeda-beda. Keberagaman tari tradisional tersebut mempunyai keunikan tersendiri. Sehingga bentuk-bentuk tari di setiap daerah harus terus menerus dipelihara, dilestarikan atau ditradisikan sebagai suatu warisan budaya.

A. Pengertian Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang berbentuk gerakan tubuh yang dilandasi oleh nilai – nilai budaya / tradisi suatu bangsa. Di Indonesia kita memiliki banyak sekali tari tradisional seperti beberapa contohnya yaitu tari Bedaya Ketawang, tari Banyumasan, tari Piring, dan tari – tari budaya lainnya. Selain itu tari tradisional juga diartikan sebagai tarian yang terdapat pada masyarakat tertentu dan menjadi budaya masyarakat dan bernilai magis. Kita sangat beruntung tinggal di Indonesia, negara yang kaya akan budaya dan keberagamannya. Jadi kita memiliki banyak sekali tari tradisional dari berbagai daerah.

Tari tradisional adalah sebuah tarian yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu dan diwariskan secara turun temurun serta berpedoman luas dan berpijak pada adat istiadat setempat.

B. Keunikan Tari Tradisional Indonesia

Setiap tarian di daerah Indonesia memiiki banyak keunikan-keunikan tersendiri. Keunikan tarian di daerah Papua terletak pada gerakan kaki yang ritmis disertai dengan gerak lompatan contohnya tari Yospin Pancer yang juga dilengkapi dengan permainan tifa. Keunikan juga dijumpai pada tari Kecak dari Bali para penari duduk melingkar dan menggerakkan tangan keatas sebagai simbol lidah api yang menyala.keunikan tari Kecak bukan hanya pada gerak tetapi juga pada iringan yang ditimbulkan dari suara manusia “ cak .... cak.... cak ”

Tari Burung Enggang dari Kalimantan, keunikan gerak terletak pada gerak pergelangan tangan ke atas dan ke bawah sehingga bulu-bulu burung enggang yang diselipkan pada jari-jari dapat mengembang seperti sayap burung.

Keunikan pada tarian daerah Jawa biasanya tertuju pada tarian yang tumbuh dan berkembang di keraton. Tari-tarian yang berkembang di keraton memiliki aturan-aturan tersendiri dalam melakukan gerakan. Setiap gerak memiliki makna dan filosofi tersendiri. Tari-tarian yang tumbuh dan berkembang di luar tembok keraton biasanya mengacu pada gerakan tradisional tarian keraton.

Keunikan gerak tari yang tumbuh dan berkembang juga dimiliki tarian kerakyatan. Tarian ini tumbuh dan berkembang di masyarakat luas. Di daerah Jawa Barat dikenal dengan tari Jaipong. Di daerah Jawa Tengah dikenal dengan sebutan Lengger. Di daerah melayu dikenal dengan Joged. Pada tarian kerakyatan biasanya gerak yang dilakukan secara spontan mengikuti irama dan tidak memiliki aturan baku dalam melakukan gerak. Tarian kerakyatan ini ada yang bersifat pergaualan tetapi ada juga yang bersifat magis. Pada tarian Jaranan misalnya, penari pada saat tertentu mengalami kondiri trance (kesurupan) dan mereka bisa makan pecahan kaca. 

Keunikan gerak tari tifa daerah Papua terletak pada gerakan kaki.

Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus

Keunikan gerak tari daerah Kalimantan

C. Jenis Penyajian Tari

Tari tradisi baru merupakan hasil ciptaan penata tari yang bersumber pada tari tradisional daerah setempat. Setiap penata tari memiliki ciri khas tertentu sebagai pembeda antara ciptaan dirinya dengan orang lain. Berdasarkan bentuk penyajiannya,

Berikut ini akan kita bahas ketiga bentuk tari tersebut:

1. Tari Tunggal

Tarian yang ditarikan oleh seorang penari digolongkan sebagai tari tunggal. Akan tetapi, tari tunggal tidak mutlak harus ditarikan oleh seorang penari. Ada tari tunggal yang sering ditarikan oleh beberapa penari, misalnya, tari Gambyong dari Jawa Tengah dan tari Tenun dari Bali.

Penyajian tari Golek Sulung Dayung sebagai contoh tari tunggal

2. Tari Berpasangan

Tari berpasangan adalah tarian yang dibawakan oleh dua penari. Untuk tarian tersebut, penari dapat berpasangan sejenis (pria dengan pria atau wanita dengan wanita) atau berpasangan tidak sejenis (pria dengan wanita). Setiap penari dalam tari berpasangan mempunyai peran tersendiri. Penari satu dengan yang lain saling melengkapi atau memiliki kaitan erat dalam pengolahan gerak tarinya. Dalam penyajiannya, jumlah penari tari berpasangan tidak mutlak harus dua orang saja. Tari berpasangan dapat disajikan oleh beberapa pasang penari, seperti, penyajian tari Serampang Duabelas dari Sumatera Utara.

3. Tari Kelompok

Tari kelompok adalah tari yang disajikan oleh sekelompok penari yang tidak berpasangan. Jumlah penari bisa 3,4,5 atau lebih. Seperti tari Kecak dari Bali , tari Saman di Aceh, Tari Bedhaya di Yogyakarta dan Surakarta,Sendratari Ramayana.

Penyajian Tari Bedhaya sebagai contoh tari kelompok

D. Berlatih Gerak Tari Tradisional 

TARI GOLEK SULUNG DAYUNG

Hitungan Gerak 5 – 8 8 x 3 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 8 x 2 1 – 4 5 – 8 1 – 8 1 – 4

Iringan Ladrang Sulung Dayung

Kipat srisig Srisig

Kebyok kedua sampur – kebyak kedua sampur – seblak kedua sampur tidak dilepas

Enjer kanan ridong sampur kiri Enjer kiri ridong sampur kanan Enjer kanan tawing kiri

Enjer kiri tawing kanan Enjer kanan rimong sampur

Ridong kedua sampur jalan maju kicat – mancat kanan Menthang kiri trap cethik kanan, gejug kanan

Kebyok sampur kiri menthang kanan tanjak kiri

Hoyog kiri trap kanan (yogya) encot dua kali kembali tanjak kiri seblak sampur kanan tidak ditoleh 3 X

Kebyok kedua sampur maju kaki kiri 1 – 4 Kebyak kedua sampur, seblak dua sampur 5 – 8 Ulap2 hoyogan kanan kiri

8 x 3 Ukel kembar

1 – 8 Alisan hoyogan kanan kiri 8 x 3

Ukel kembar

1 – 8 Ulap2 trap jamang kanan kiri

8 x 3 Panggel ukel kembar ambil sampur kebyok mancat kanan

1 – 8 Ayun2 sampur – maju kaki kanan kebyak sampur kanan – maju kaki kiri 8 x 5 kebyak sampur kiri – seblak kedua sampur – kebyok dua sampur mancat

kanan 5 X Kipat srisig kiri 1 – 8

8 x 3

Srisig

Kebyok kedua sampur seblak dua sampur – trap puser kiri ngrayung, kanan ngithing

1 – 8 Seblak kedua sampur maju kanan – tumpang tali ( yogya ) Ukel karno

8 x 5 Enjer usap kiri 1 – 8 Enjer usap kanan 1 – 8 Enjer ukel kedua tangan 1 – 8 Enjer usap kanan

1 – 8 Maju kicat tangan malang krik kedua tangan 1 – 8 Kipat srisig kanan

1 – 8 – 4 Srisig

5 – 8 Kebyok kebyak kedua sampur seblak sampur 1 – 8 Kenser kanan ambil sampur

1 – 8 – 4 Timbangan sampur – srimpet kiri cul sampur trap puser 5 – 8 Kenser kiri

1 – 8 Ngilo asto

1 – 8 Seblak kedua sampur kenser kanan trap sumping 1 – 8 Panggel ukel kembar

1 – 8 Tumpang tali ( yogya ) hoyogan 1 – 8 Panggel

8 x 5

1 – 8 Kipat srisig – srisig 1 – 8

TARI LUTUNG Hitungan Gerak Intro 1 – 8 1 – 8 1 – 8 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 8 x 2 1 – 8 8 x 3 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 8 1 – 4 5 – 8 1 – 4 5 – 8 1 – 8 1 – 8 8 x 3 1 – 8 8 x 3 1 – 8 8 x 3 1 – 8 8 x 3 1 – 8 8 x 3

Bagian A. ( Iringan Lancaran Kotek )

Lari kera sambil guling2 dan pose kera – tepuk tangan disamping telinga – berdiri tumpang tali lompat2

besut srisig sabetan

ulap2 kera tranjal kesamping kanan dan kembali ke kiri trecet timangan gecul

Gambar

Gambar pensil berkode B
Gambar pensil berkode B

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat segala keterbatasan yang ada di pedesaan, maka saya memutuskan untuk mengusulkan sebuah ide pembuatan iklan anti rokok dalam bentuk poster.. Poster memiliki

dalam penyusunan media pembelajaran poster. Poster sebagai media pembelajaran mengacu pada pemanfaatan media gambar yang digunakan sebagai alat atau sarana untuk

a) Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk berdiskusi sesuai dengan gambar yang diterima kelompoknya. a) Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok membuat produk berupa

Dalam poster kedua ini warna putih memberi arti bahwa setiap individu yang mengalami masalah culture shock tetaplah harus membiasakan untuk menyesuaikan diri

Poster pada umumnya dibuat dengan ukuran besar di atas kertas untuk didisplay pada khalayak. Sebuah poster biasanya berisikan gambar ilustrasi dengan warna-warna yang indah dan

Akhirnya, keinginan Bung Karno untuk membuat sebuah poster perjuangan terlaksana, dengan gambar oleh Affandi, ide/gagasan oleh Sudjojono, semboyan poster dari Chairil Anwar dan

Untuk lebih jelasnya perbandingan proporsi keyakinan kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1 Perbandingan Keyakinan Kemandirian Belajar Siswa Gambar 1

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa poster adalah sebuah gambar dan tulisan yang didesain dengan indah dan dan dipergunakan untuk menyampaikan imformasi kepada