• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dari Redaksi Daftar isi Panggil Saya Mas Menteri Kunjungi Website Resmi Majalah SahabatGuru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dari Redaksi Daftar isi Panggil Saya Mas Menteri Kunjungi Website Resmi Majalah SahabatGuru"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

11

I/ED02 2021 I/ED02 2021

(2)

Wisma Agung 3rd Floor, Taman Kemang 21 Jakarta 12730

Telp: 021 719 5827/ 0811 9798 990 Fax : 021 719 8151

Jalan Alternatif Kalasan-Prambanan (Ps.Gendeng), Potrojayan, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta 55572

Telp: 0822 5544 4050

33

22 I/ED02 2021I/ED02 2021 I/ED02 2021I/ED02 2021

Majalah SahabatGuru diterbitkan oleh PT Adiluhung Nusantara, dimaksudkan se-bagai media informasi dan pengetahuan bagi ma syarakat guru di seluruh Indone-sia. Kami mene rima tulisan dari rekan Guru maupun masyarakat luas dalam bentuk apapun: Karya ilmiah, opini, dan feature. Tulisan yang masuk dan diterbitkan dalam majalah ini akan mendapatkan honor yang pantas.

Segala tulisan/materi iklan yang dikirim-kan di luar tanggung jawab kami.

Pembaca yang budiman, para sahabat Guru di seluruh Tanah Air,

Kita berada di dunia yang sedang berubah, dunia yang penuh dengan ketidakpas-tian. Dunia yang penuh tantangan, namun juga dunia yang penuh dengan kesempatan. Peluang selalu ada di sekitar kita. Tanah Air yang kaya dan subur adalah modal yang dibe-rikan Allah Maha Pencipta kepada kita.

Itu sebab Indonesia menjadi incaran. Kenapa? Karena kita hidup di ekuator di mana sinar matahari ada sepanjang tahun. Dengan demikian segala makhluk hidup bisa hidup, tumbuh dan berkembang lebih baik dibanding dengan belahan bumi lain. Segala jenis ta-naman pangan dan tumbuhan produksi bisa tumbuh subur di sini. Bumi Indonesia menjadi gudang biodiversitas dunia.

Modal ini tidak akan bermanfaat banyak jika manusia Indonesia tidak menyadari dan memanfaatkan serta mengelola demi kemaslahatan bangsa. Seperti tertera dalam konstitusi kita.

Indonesia negara besar, dengan populasi terbesar keempat, yang memiliki tiga perbedaan waktu (WIB, WITA dan WIT), berada dalam kondisi unik. Di sini semua tahapan revolusi industri masih berlangsung. Ada wilayah yang siap menjalani revolusi keempat, tapi ada wilayah yang masih mengalami tahapan pra-revolusi, masyarakatnya masih di desa-desa dengan gaya hidup tradisional, belum dimasuki pengaruh industri modern.

Revolusi digital kemudian diyakini sebagai solusi untuk mengatasi segala bentuk ketertinggalan. Apakah itu manjur? Tidak sepenuhnya benar. Bagi masyarakat modern di perkotaan, digitalisasi mungkin bisa bermanfaat. Namun bagi saudara-saudara kita yang tinggal di pelosok, pedalaman, belum tentu. Mereka masih menghadapi ketimpangan di segala hal: infrastruktur, kelembagaan dan cara pandang (mindset). Modernisasi tanpa penghargaan kepada nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai lokal justru menimbulkan ma-salah.

Pendidikan kita juga demikian. Apakah lewat resep digitalisasi dan segala bentuk inovasi akan bisa menjawab tujuan pendidikan nasional? Menurut konsitusi, tujuan pendi-dikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, ca-kap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menjawab persoalan tingginya jumlah pengangguran yang terjadi belakangan ini, sekali lagi perlu diingatkan bahwa Pendidikan di Indonesia bukan sekadar menjadi sarana untuk mencetak pekerja. Pendidikan bukan agen penyedia tenaga kerja. Pendidikan In-donesia –dan karena itu juga para guru— seharusnya mengembangkan potensi manusia Indonesia agar mampu memanfaatkan berkah kekayaan Tanah Air demi kemaslahatan dan sebesar-besarnya kemakmuran seluruh bangsa Indonesia.

Dari Redaksi

www.sahabatguru.com sahabatguru_sg

sahabatgurudotcom sahabatgurudotcom

Foto Cover oleh Antara Foto

Info berlangganan dan iklan hubungi 0822-5544-4050

Daftar isi

Nasional 4 Advertorial 10, 14 Apkasii 13 Adiresy 16 Dunia Guru 22 Tokoh Pendidikan 34 Guru Menulis 40 Motivasi 48 Teknologi 54 Opini 58 Tips 60 Resensi 62

4

Panggil Saya

Mas Menteri

SAHABATGURU E-MAGZ Penasihat

Prof. Dr. H. Yahya A. Muhaimin, Ph.D. Prof. Dr. HM. Ryaas Rasyid, MA, Ph.D. Dr. H. Najmul Akhyar, SH, MH. Ir. H. Indra Catri, MSP. Dr. Suyoto, M.Si. Achmad Fauzi, S.H. Ir. Adiyoso Bambang, MBA. Dr. Himmatul Hasanah, M.P. K. Akhmadi, S.H.

Dewan Pakar

Prof. Drs. Suyanto, M.Ed., Ph.D. Prof. Dr. Malik Madani Prof. Rhenald Kasali, Ph.D. Ir. Susilo Siswoutomo

Editor in Chief Bambang Pras Editor Gonang Susatyo Kontributor Ahmad MJ Rizgar Keven Sigit Purwita M Aris Hartono Finance Fitriyati Zahrah Lembaga Partner

Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI)

ADILUHUNG NUSANTARA Managing Director: Tollaal Badru Manager of Training: M. Fajar

Romadhoni Manager of Media: Arsi Dwiyani Manager of R&D: Rahmat Basuki Manager of Creative Content: Futhon Mochdrik Manager of

Marketing: Yovi Sandra

Kunjungi Website Resmi Majalah SahabatGuru

www.sahabatguru.com

sahabatgurudotcom www.sahabatguru.com

(3)

B

egitu ucapan pertama Nadiem Anwar Makarim kepada para staf dan pejabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ia baru saja dilan-tik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Presiden Jokowi. Usianya masih muda untuk rata-rata seorang menteri, 35 tahun. Tapi apa boleh buat. Istana pasti punya pertimbangan tertentu memilih pengusaha milenial ini untuk mengurusi tata kelola pendidikan da-sar dan menengah Indonesia.

Aset pendidikan kita saat ini sangat besar. Terdiri lebih dari 2.755.020 guru, baik guru PNS dan hononer, sekolah 310 ribu dan hampir 50 juta siswa. Tantangan yang sangat berbeda dengan dunia bisnis digital yang digelutinya selama ini.

Selama 100 hari awal ini dia mengaku akan bela-jar dan menjadi pendengar dari orang-orang yang sudah

lebih dulu menggeluti dunia pendidikan. Nadiem belum mau banyak berbicara ke publik selama masa awal belajar ini. Yang pasti setelah dilantik jadi menteri, ia langsung menggelar rapat internal dengan jajaran eselon I dan II Kemendikbud. Mendatangi direktur jenderal di ruangan-nya masing-masing.

“Saya mohon satu hal bagi semua Dirjen dari Dikti dan Dikbud, dan dan tim saya, mohon bersabar dengan saya. Walaupun saya bukan dari pakar pelaku pendidikan, tapi saya murid yang cukup baik dan saya belajar cepat,” ungkap Nadiem Anwar Makarim.

Kalau ada nada sumbang atas penunjukkannya se-bagai menteri, Nadiem hanya tersenyum. Ia pengalaman di-bully. Dulu waktu memulai Gojek, bisnisnya, ia juga diragukan. Begitu bisnisnya membesar baru dunia menga-kui. Tapi ini pendidikan, dunia penuh pengabdian bukan

"PANGGIL SAYA

MAS MENTERI..."

dunia bisnis murni. “Makanya saya akan belajar dulu. Ba-nyak sekali tugas, berat sekali tantangannya tapi saya opti-mistis,” kata Nadiem. Optimisme atau rasa percaya diri ini adalah separuh jalan menuju kemenangan.

Ada tugas khusus Presiden Jokowi ke Menteri Pendi-dikan dan Kebudayaan. Ia meminta Nadiem membuat tero-bosan signifikan dalam pengembangan sumber daya manu-sia. “Kita akan membuat terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM, yang siapkan SDM yang siap kerja, yang link and match pendidikan ke industri,” kata Jokowi.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Penerimaan Ne-gara (APBN) 2020, pemerintah mengalokasikan angNe-garan pendidikan sebesar 20 persen dari belanja negara. Pada ta-hun depan anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp 505,8 triliun. “Dengan anggaran pendidikan yang mening-kat tersebut, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal,” ujar Jokowi dalam pidato RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2020 di DPR (16/8).

Jokowi ingin kemampuan dasar anak-anak Indonesia terus dibangun, mulai dari pendidikan usia dini dan pen-didikan dasar. Terutama untuk meningkatkan kemampuan literasi, matematika dan sains, sehingga menjadi pijakan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan dan pe-ningkatan kualitas SDM merupakan fokus pemerintah Jo-kowi dalam lima tahun ke depan. Ia ingin angkatan kerja Indonesia memiliki pendidikan dan kompetensi yang cu-kup untuk menghadapi dunia kerja.

Memang ada yang mencemaskan. Belakangan angka pengangguran di Indonesia dikabarkan menurun, namun nyatanya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) te-ngah tahun ini, tercatat ada 5,01 persen penduduk pro-duktif yang menganggur. Indonesia tertinggal dari Laos dan Kamboja, yang secara berurutan sebanyak 0,60 persen dan 0,10 persen pengangguran dalam data BPS. Artinya, angka pengangguran 5,01 persen memang menjadi angka terendah dalam sejarah Indonesia, tetapi tetap menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara.

Padahal Indonesia sedang mengalami bonus demo-grafi. Jumlah generasi milenial yang berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun).

Generasi muda Indonesia akan menghadapi persim-pangan yang belum pernah ada sebelumnya. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengatasi tantangan zaman yang terus berubah, khususnya terka-it polemik bonus demografi. Ketika proporsi anak muda Indonesia yang besar itu ternyata tidak cukup produktif atau bermental lemah, maka jumlah besar itu akan menjadi bencana demografi sehingga niat bangsa ini untuk keluar status negara low-middle income akan terhambat.

Risiko naiknya jumlah pengangguran bisa terjadi da-lam konteks ini, apalagi pendidikan kita tidak menyiapkan diri untuk menghadapi zaman yang kian tak pasti. Akan

banyak jenis pekerjaan digantikan oleh mesin. Itu berarti pendidikan harus memusatkan perhatian pada pengem-bangan karakter yang fleksibel dan tahan banting untuk menghadapi transisi yang super cepat di era revolusi in-ternet. Generasi muda dihadapkan pada tantangan yang belum pernah ada sebelumnya. Mental kuat dan kreativitas menjadi kunci utama untuk sukses.

Yang menjadi pertanyaan: apakah masalah pengang-guran ini akarnya ada pada pendidikan atau gara-gara eko-nomi kita yang makin seret belakangan ini?

Dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia sekarang ini seharusnya ekonomi bisa tumbuh di atas 7 persen sampai 10 persen.

Link and Match

Konsep Link and Match telah dikumandangkan se-jak tahun 1990-an. Dikenalkan pertama kali oleh Mente-ri Pendidikan Nasional Prof Dr Wardiman Djojonegoro (1993-1998). Secara singkat konsep Link and Match War-diman diartikan sebagai suatu upaya peningkatan mutu agar kompetensi siswa sesuai dengan tantangan zaman. Pendidikan tidak hanya sekadar menyiapkan lulusan yang siap training, siap dimodifikasi dan siap ditambahkan ilmu. Industri menginginkan lulusan yang siap pakai, siap beker-ja dan sebagainya.

Sejak tahun 1989 Kemendikbud terus mengembang-kan program ini, dengan meningkatmengembang-kan relevansi dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, terutama un-tuk industri. Adanya perubahan paradigma orientasi dunia pendidikan yang tidak lagi supply minded tapi lebih berori-entasi pada demand minded atau berdasar pada kebutuh-an pasar tenaga kerja.

Salah satu strategi dalam kebijakan Link and Match adalah model penyelenggaraan Pendidikan Sistem

Gan-NASIONAL

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim - REUTERS-Willy Kurniawan

Prof Muhadjir Effendy dan Nadiem Anwar Makarim - liputan6

55 4

(4)

NASIONAL

da (PSG). PSG merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkronisasi antara program penguasan ke-ahlian untuk mencapai suatu tingkat keke-ahlian profesional tertentu dengan program magang langsung di dunia kerja. PSG merupakan suatu strategi yang mendekatkan peserta didik ke dunia kerja dan ini adalah strategi proaktif yang menuntut perubahan sikap dan pola pikir serta fungsi pela-ku pendidikan dengan dunia industri. Program pendidikan PSG direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi bersama secara terpadu antara dunia pendidikan dengan dunia in-dustri. Sehingga fungsi operasional di lapangan dilaksana-kan bersama antara peserta didik, tenaga pengajar dengan manajemen perusahaan.

Untuk itu perlu diciptakan adanya keterpaduan peran dan fungsi tenaga pengajar dan instruktur sebagai pelaku pendidikan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan PSG di lapangan secara kondusif. PSG mensinkronkan kuriku-lum yang terdapat di dunia pendidikan dengan kompetensi yang diharapkan oleh industri. Sinkronisasi kurikulum da-pat tercapai apabila kerjasama antara dunia industri dengan dunia pendidikan dapat terjalin dengan baik. PSG juga ber-tujuan untuk membentuk disiplin, mental kerja dan sikap kerja siswa yang positif, terbentuknya sikap kerja positif sis-wa bermanfaat ketika sissis-wa sudah terjun ke dunia industri sepenuhnya.

Menjalankan link and match bukanlah hal yang se-derhana. Idealnya ada tiga komponen yang harus bergerak simultan untuk menyukseskan program ini yaitu institusi pendidikan, perusahaan dan pemerintah. Kreativitas dan kecerdasan pengelola perguruan tinggi menjadi faktor pe-nentu bagi sukses tidaknya program tersebut.

Digitalisasi Pendidikan

Masalah pendidikan kita lainnya adalah soal ketidak-merataan, disparitas akses pendidikan. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari negara kepulauan menyebabkan kualitas pendidikan daerah satu dengan yang lainnya berbe-da. Sebaran guru dan tenaga pendidik masih tidak merata. Banyak daerah marjinal yang kekurangan tenaga pengajar profesional dan berkualitas. Masalah lain adalah ketimpang-an prasarketimpang-ana dketimpang-an sarketimpang-ana pendidikketimpang-an. Masih bketimpang-anyak wilayah yang tidak memiliki gedung sekolah yang pantas.

Teknologi maju dianggap mampu mengatasi masalah ini. Digitalisasi pendidikan merupakan solusi untuk menga-tasi disparitas akses pendidikan. Ini termasuk ke dalam pro-gram prioritas pemerintah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melatih 124 guru di daerah 3T (terting-gal, terdepan dan terluar) dari jenjang SD hingga SMA/SMK. Peserta berasal dari Sumatera Barat, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Su-lawesi Tengah, Papua, Papua Barat dan Gorontalo.

Tahun ini Kemendikbud menargetkan memberikan

sarana pembelajaran TIK dengan target 1.800 sekolah. Se-bagian sekolah penerima bantuan TIK juga telah menerima bantuan akses internet melalui “Universal Service Obligati-on”, kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan In-formatika. Pusat Teknologi Komunikasi Kemdikbud telah membuat materi ajar dalam Rumah Belajar. Konten ini bisa diakses ke seluruh Tanah Air yang terkoneksi internet. Bu-kan saatnya lagi kualitas pendidiBu-kan di desa kalah dengan di kota. Dengan digitalisasi pendidikan, maka bisa melakukan pemerataan kualitas pendidikan. Begitu menurut Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi.

Bukan hanya konten yang dipersiapkan, para guru juga akan diberi pelatihan tentang Teknologi Informasi. Digitalisasi Pendidikan diterapkan mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Uji coba Digi-talisasi Pendidikan di Wilayah 3T akan dilakukan selama 2 tahun. Jika sudah tercipta platform pembelajaran maka pro-gram tersebut akan dicanangkan secara nasional.

Tentang jaringan internet dan ketersediaan listrik, Kemendikbud menyatakan sudah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk jaringan internet dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mine-ral untuk ketersediaan listrik. Jika dalam satu wilayah tidak tersedia jaringan internet, maka proses pembelajaran akan dilakukan offline. Konten dari Rumah Belajar bisa diunduh dan bisa dibuka tanpa perlu jaringan internet.

Saat ini digitalisasi sekolah memang menjadi mode. Namun hanya terjadi di kota-kota besar, belum sampai ke daerah pelosok. Sebelum terlanjur terbenam, sebaiknya pe-mangku kebijakan pendidikan Indonesia belajar dari peng-alaman negara-negara yang sudah menjalankan digitalisasi pendidikan.

Pada 2011 lalu, sebuah sekolah di Amerika Serikat mengevaluasi hasil pendidikan digital selama 5 tahun sejak 2006. Memang, hasilnya adalah kelas yang berubah drastis. Setiap siswa menggunakan laptop dan tablet saat belajar, papan tulisnya digital dan dapat dikendalikan melalui kom-puter, ruang kelas pun hadir dengan kelengkapan digital yang membuatnya menjadi kelas dinamis abad 21. Bahkan, beberapa tugas dan informasi sekolah, mereka integrasikan

pendidikan Indonesia perlu merevisi kurikulum de-ngan menambahkan lima kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik agar mampu bersaing dalam era Revolusi Industri 4.0. Kelima kompetensi itu diang-gap sebagai modal penting tersebut adalah: 1. Kemampuan berpikir kritis.

2. Memiliki kreatifitas dan kemampuan yang inovatif. 3. Kemampuan dan keterampilan berkomunikasi

yang baik.

4. Kemampuan kerjasama.

5. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Untuk menghadapi perkembangan zaman pada era revolusi 4.0, para pelaku pendidikan serta kebudayaan juga harus sigap dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan yang ada. Di-perlukan reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sara-na dan prasarasara-na andal, dan teknologi pembelajaran yang mutakhir untuk siap menghadapi era revolusi 4.0.

Kita akan melihat siapa yang akan unggul da-lam persaingan kerja di masa depan.

W

orld Economic Forum (WEF) dalam lapor-an tentlapor-ang “Future Jobs” menyampaiklapor-an setidaknya akan ada 42 persen perubahan kemampuan kerja antara tahun ini hingga 2022. Soft skill seperti kemampuan berpikir kritis, kepemimpin-an dkepemimpin-an kemampukepemimpin-an memecahkkepemimpin-an persoalkepemimpin-an menjadi kemampuan dasar yang sangat penting. Laporan ter-sebut mengingatkan kita untuk selalu menjadi manu-sia pembelajar.

Pendidikan di Singapura telah beradaptasi untuk mengikuti perubahan ini. Praktik pembelajar-an di kelas disesuaikpembelajar-an dengpembelajar-an kebutuhpembelajar-an industri sehingga lulusan siap bekerja di berbagai sektor la-yanan yang terus berkembang. Serangkaian program “pembelajaran terapan” dijadwalkan dimulai pada tahun 2023 untuk meningkatkan pengembangan pri-badi dan membantu siswa memperoleh keterampilan di dunia nyata.

Program ini memungkinkan anak-anak Singa-pura untuk terjun ke dalam topik-topik “ekspresif ” seperti drama dan olahraga serta lebih banyak area pembelajaran berfokus pada industri seperti kompu-ter, robotika dan elektronik.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (sekarang Menko PMK) menilai ke sosial media. Sayang hasilnya justru tidak baik. Saat ujian sekolah, hampir seluruh wilayah lain mengalami peningkat-an nilai ujipeningkat-an, sekolah tersebut dengpeningkat-an segala inovasinya yang serba digital, mengalami perolehan nilai yang stagnan dan tidak berkembang. Hal itu terjadi dalam beberapa ta-hun.

Sebagian guru mengatakan, “bisa jadi, anak-anak mendapatkan dimensi kreativitas namun kehilangan kon-sep-konsep dasar dalam pelajaran bahasa, sains dan mate-matika.”

Di tengah padatnya teknologi dan media sosial, siswa makin jarang menggunakan kemampuan menulis dengan tangan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa keterampil-an motorik halus yketerampil-ang baik (seperti menulis, menggambar, membuat mind map dan sebagainya) dikaitkan dengan ha-sil belajar yang lebih baik. Keterampilan motorik halus ber-arti kemampuan untuk mengintegrasikan informasi visual dan gerakan otot kecil yang terkait dengan pembelajaran.

Perubahan adalah sesuatu yang pasti. Begitu juga de-ngan era digital sekarang ini. Jika tidak ikut, generasi kita

akan makin tertinggal. Namun tanpa pertimbangan matang juga berisiko. Dalam soal ini setidaknya sudah banyak buk-ti dan penelibuk-tian bahwa inovasi teknologi di sekolah tanpa pertimbangan yang baik justru malah menghambat perkem-bangan peserta didik.

JA HALIM

Lima Kompetensi Dalam Kurikulum

Pelajar SMP hati-hati melewati jembatan rusak di Kuaro Pagang, Padang, Sumatera

Barat - ANTARA-Iggoy el Fitra Perjuangan ke sekolah di Padangpariaman, Sumatera Barat - ANTARA FOTO

77

(5)

Pernyataan Publik

Lembaga Perlindungan

Anak Indonesia (LPAI)

LPAI mengucapkan selamat bekerja kepada kabinet baru pemerintahan Joko Widodo-KH Maruf Amin. Semoga fajar baru terbit bagi anak-anak Indonesia, teristimewa bagi mereka yang wafat dan teraniaya pada Mei dan September lalu.

Izinkan LPAI mengutip perkataan Presiden Jokowi dan membawanya ke konteks yang kami angkat ini. Bahwa, yang utama itu bukan prosesnya, yang utama itu hasilnya. Cara mengeceknya itu mudah. Lihat saja ketika kita mengi-rim pesan melalui SMS atau WA. Ada sent, artinya telah terki-rim. Ada delivered, artinya telah diterima. Tugas Pemerintah –utamanya Polri, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Kementerian Sosial— adalah menjamin delivered, bukan hanya menjamin sent.

LPAI berharap penanganan kasus anak-anak terkait demonstrasi Mei dan September 2019 bukan hanya

sen-ding-sending saja. Making delivered. Itu yang LPAI jadikan

sebagai standar pencapaian. Pelaku bertanggung jawab se-cara pidana, para korban kanak-kanak terpenuhi hak-hak-nya dan memastikan tidak berulanghak-hak-nya kepiluan serupa. Begitu konkretnya.

Ketua Umum LPAI

Dr Seto Mulyadi, Psi, MPsi

Sekretaris Jenderal LPAI

Muhammad Joni, SH, MH kan telah diamankan dan mendapat perlakuan kekerasan.

Kedua, demikian pula penanganan atas sekian banyak anak dan adik-adik mahasiswa yang mengikuti aksi massa men-jelang pengabsahan sejumlah RUU pada September lalu. Wafatnya sejumlah demonstran dan sekian banyak korban cedera serius, lagi-lagi memunculkan kegelisahan dan pera-saan terluka di tengah-tengah masyarakat.

Seiring perjalanan waktu, masalah anak-anak terse-but tampak buram bahkan kian tenggelam dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa lain. Kita terus-menerus menye-mangati diri untuk berpengharapan positif pada pemerin-tahan baru, termasuk pelantikan anggota kabinet baru. Tapi pada saat yang sama, LPAI bertanya-tanya, siapa hari ini yang masih ingat dan masih memandang serius dua tragedi yang LPAI sebutkan tadi?!

LPAI mengajak masyarakat untuk menaruh atensi le-bih besar terhadap meninggalnya anak-anak itu dan proses hukum atas puluhan anak lain. Perhatian masyarakat sangat dibutuhkan. Salah satu kepentingan yang harus diperjuang-kan, di samping mencari tahu penyebab kejadian tersebut, adalah menemukan pihak yang telah menghabisi anak-anak malang tersebut serta memastikan adanya sanksi yang di-jatuhkan kepada para pelaku nantinya. Bahkan LPAI me-mandang, puncak kepedulian kita adalah tersedianya ganti rugi (restitusi, bahkan kompensasi) bagi keluarga anak-anak tersebut.

Bentrokan antara masyarakat dan aparat kepolisian pada aksi Mei 2019 dan September berlangsung sangat mencekam. Berbagai narasi tentang orkestrasi di balik aksi--aksi itu melipat-gandakan bobot keseriusan

kejadian-keja-dian tersebut. Sangat menyesakkan bahwa dalam malape-taka seekstrim itu negara gagal memberikan perlindungan, terutama bagi warga negaranya yang masih berusia kanak--kanak. Pada aspek kegagalan negara itulah letak penjelasan mengapa kompensasi harus ditunaikan.

Persoalan perlakuan terhadap anak-anak semakin penting jika semua pihak memahami pranata global Tuju-an PembTuju-angunTuju-an BerkelTuju-anjutTuju-an (SDGs), khususnya tujuTuju-an Nomor 16 mengenai penghentian segala bentuk kekerasan terhadap anak serta penghentian tindakan penganiayaan, penelantaran dan eksploitasi anak. Target ini bahkan sudah seharusnya dikedepankan melampaui target-target lainnya yang juga berkaitan dengan penghentian kekerasan.

Pemberian kompensasi bagi keluarga keempat kor-ban kanak-kanak tersebut semestinya diprioritaskan.

Inilah tombol yang LPAI tekan untuk memantik ke-menterian dan lembaga terkait untuk selekas mungkin dan setuntas mungkin mengambil langkah yang secara mutlak memperlihatkan keberpihakan kita pada anak-anak terse-but. Secara khusus, desakan ini LPAI tujukan kepada Kapol-ri dan jajarannya, MenteKapol-ri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak beserta jajarannya dan Menteri Sosial bersama jajarannya.

Anak-anak, dengan segala –sebutlah— kerapuhannya, sangat berisiko menyandang status tumpang-tindih korban sekaligus pelaku. Berhadapan dengan status ganda itu, su-dah menjadi kepatutan bahwa penanganan anak selaku kor-ban harus didahulukan oleh negara. Penanganan itu menca-kup dimensi hukum, fisik, psikis dan sosial anak.

Sejumlah lembaga yang memiliki kepeduliaan pada isu kemanusiaan dan hukum mengkritisi pidato pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober lalu. Mereka menggugat sama sekali tidak dising-gungnya ihwal hukum, kemanusiaan dan perlindungan warga negara dalam pidato Presiden tersebut.

LPAI pun menyoal hal yang sama. Spesifik, LPAI mengajak publik untuk kilas balik sekaligus mengingatkan Pemerintah pada dua peristiwa menyedihkan yang berhu-bungan langsung dengan anak-anak. Yakni, pertama, rang-kaian demonstrasi 21-22 Mei yang berakibat empat anak meninggal dunia serta puluhan anak lainnya yang

dikabar-NASIONAL

KAK SETO MENGINGATKAN

KABINET BARU TENTANG

DUA PR LAMA

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Kak Seto Mulyadi (tengah) di kantor LPAI, Salemba, Jakarta Pusat - Kompas.com-Fitria Chusna Farisa

99

88 I/ED02 2021I/ED02 2021 I/ED02 2021I/ED02 2021

(6)

GTK Capai

Target yang

Ditetapkan Jokowi

500.000 per bulan. Paling tidak setara dengan UMR untuk yang nol tahun, nanti kami juga akan menghitung variabel lama pengabdiannya,” kata Supriano. Untuk menindaklan-juti tekad itu, Ditjen GTK membentuk tim dalam menyusun tata kelola guru.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengakui sangat kompleks mengurusi sebanyak tiga juta guru. Sekitar tujuh ratus ribunya adalah guru honorer. Kemendikbud ti-dak memiliki kekuasaan 100 persen karena urusan guru ho-norer ada di tangan otoritas pemerintah daerah. Seharusnya tidak ada lagi pengangkatan guru honorer untuk mengganti guu yang pensiun. Untuk itu Kemendikbud meminta daerah agar menunda dulu guru yang pensiun sambil menunggu penggantinya.

Dirjen GTK Supriano kemudian menjelaskan ada dua grup guru honorer.

Grup pertama adalah guru honorer yang diangkat ta-hun 2005 ke bawah. Kepada mereka diberikan kesempatan ujian K1. Ada yang lolos, ada yang tidak lolos. Untuk yang tidak lolos K1 jumlahnya ada 157.000 guru honorer. Mereka dimasukkan sebagai kelompok K2.

Tidak berarti kesempatan mereka tertutup. Yang tidak lolos 157.000 guru itu diberikan kesempatan melalui jalur P3K atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dari 157.000 itu yang daftar hanya 90 ribu lalu yang lolos P3K 34 ribu. “Artinya pemerintah sudah membuka peluang yang cu-kup besar diberikan kesempatan kepada guru honorer K2,” jelas Supriano.

Kemudian grup guru honorer yang kedua, yaitu me-reka yang diangkat setelah 2005 sampai sekarang. Jumlah grup ini jika ditambahkan dengan guru K2 tercatat sebanyak 735.825 orang. Kemudian dilakukan sensus untuk menge-cek jumlah yang benar. Ternyata hampir sekitar 32.000 ha-nya nama. Alias tidak ada orangha-nya. Jadi jumlah guru hono-rer per 2017 adalah sekitar 703.825 orang.

Namun moratorium pengangkatan guru honorer tidak diindahkan di beberapa daerah. Pada 2018 terjadi peningkatan guru honorer, sekitar 41.000 orang. Alhasil jumlah guru honorer saat ini kembali naik, menjadi sekitar 744.825 orang. “Jadi sebenarnya kita sudah berupaya terus mendorong,” jelas Supriano.

Agar tidak menjadi masalah di kemudian hari, Dirjen GTK Supriano meminta pihak kepala sekolah dan dinas pendidikan di seluruh Indonesia benar-benar serius untuk melakukan moratorium terhadap pengangkatan guru hono-rer baru.

“Ini artinya, kami minta kedisiplinan untuk pengang-katan guru honorer ini karena wewenangnya ada di kepala sekolah. Ini yang kami usahakan, usahakan guru honorer ini jadi PNS, kalau tidak Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Upaya-upaya untuk mensejahterakan guru ho-norer terus kita perjuangkan,” jelas Supriano.

ADVERTORIAL

Selama lima tahun program ini berjalan sudah lebih dari satu juta guru sukses menjalani program itu. Dengan demikian terjadi peningkatan kualitas guru dan tenaga pen-didik di seluruh Indonesia selama lima tahun terakhir.

Hal itu dinyatakan Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP, selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, beberapa hari sebelum ia ditunjuk untuk mengabdi sebagai Menteri Ko-ordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Peng-gantinya sebagai Mendikbud adalah pengusaha muda Nadi-em Anwar Makarim, BA, MBA.

“Beberapa inovasi pengembangan keprofesian guru membuat jumlah kenaikan akumulatif GTK yang mengikuti PKB. Pada tahun 2015 41,959, naik signifikan di tahun 2019 menjadi 1.933.529,” ungkap Muhadjir di Jakarta, Sabtu (19/10).

Program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan menjadi terobosan Direktorat Jenderal GTK. Program ini untuk melengkapi kegiatan pengembangan keprofesian guru di tahun-tahun sebelumnya. Dampak langsung dari program ini adalah peningkatan kualitas pembelajaran guru yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas siswa. Pola pelatihan program ini berbasis zonasi melalui Pemberdayaan Kelompok Kerja Guru dan Tenaga Kependi-dikan. Pola ini berbeda dengan pelatihan guru di masa lalu yang dilaksanakan di kota khusus atau pelatihan per wilayah secara nasional. Meskipun mengikuti PKP, guru tidak perlu lagi meninggalkan sekolah agar tetap mengikuti PKP.

“Seorang guru atau tenaga pendidik memiliki tang-gung jawab besar terhadap keberlangsungan generasi pe-nerus bangsa. Jadi penting untuk terus mendongkrak kom-petensi mereka. Dengan komkom-petensi yang tinggi, guru yang ditunjuk harus mendapat kompetensi didik kian terasah,” kata Muhadjir.

ADVERTORIAL

Nasib Guru Honorer Terus

Diperjuangkan

Nasib guru honorer selalu menjadi perhatian Kemen-terian Pendidikan dan Kebudayaan. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dr Supriano menyatakan bahwa ia terus bertekad mengupayakan kesejahteraan guru hono-rer.

“Selama 2 tahun saya menjadi Dirjen GTK, kami sela-lu mendorong kesejahteraan guru honorer. Berkali-kali kita sampai ke DPR, Kementerian Keuangan dan Kepala Staf Pre-siden. Kita punya niat untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer,” jelas Supriano.

Seharusnya gaji guru honorer disetarakan paling ti-dak sama dengan upah minimum regional (UMR). Hal itu bisa terlaksana apabila skema pendanaan gaji dilakukan me-lalui Dana Alokasi Umum (DAU) disetujui. Pola ini sedang diproses di Kementerian Keuangan.

“Kami terus memperjuangkan gaji guru honorer agar nantinya gaji guru tidak ada yang Rp 150.000 atau Rp

D

irektorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan men-capai target-target yang diberikan Presiden Joko Widodo selama lima tahun di periode pertama kepemim-pinannya (2014-2019). Salah satu capaian Direktorat GTK adalah berhasil mengembangkan dan meningkatkan sum-ber daya guru Indonesia melalui program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Tujuan program ini ada-lah mengembangkan kompetensi guru sesuai kebutuhan secara bertahap dan berkelanjutan sehingga terjadi pening-katan profesionalitas dan kualitas guru-guru Indonesia.

PKB meliputi unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Dengan program ini diharapkan menghasilkan guru yang profesional, memiliki ilmu penge-tahuan yang kuat dan memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang.

Dirjen GTK Supriano dan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim - kemdikbud.go.id

Serah terima jabatan Mendikbud dari Muhadjir Effendy kepada Nadiem Anwar Makarim di Kantor Kemendikbud, Jakarta.-Aliya/MINA

"Selama 2 tahun saya menjadi

Dirjen GTK, kami selalu

mendorong kesejahteraan

guru honorer. Berkali-kali kita

sampai ke DPR, Kementerian

Keuangan dan Kepala Staf

Presiden. Kita punya niat untuk

meningkatkan kesejahteraan

para guru honorer,"

11

11 10

(7)

J

AKARTA. Dalam rangka mengyambut dan memeriah-kan bulan suci Ramadhan 1442 H, Apkasi menyeleng-garakan kegiatan silaturahmi dewan pengurus dan santunan anak yatim bertempat di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Kamis (22/04/2021). Dalam acara yang ber-langsung sederhana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan tersebut, tampak hadir Dirjen Bina Keuangan Da-erah Kemendagri Dr. Mochamad Ardian Noervianto, M.Si, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Dr. Akmal Malik, Pena-sehat Khusus Apkasi Prof Ryaas Rasyid serta para bupati dari berbagai daerah.

Ketua Umum Apkasi, Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini me-rupakan kali pertamanya di Apkasi sejak ia dilantik pada 26 Maret 2021 silam. "Alhamdulillah di bulan yang penuh berkah ini kita bisa berkumpul bersama para bupati dan Ke-mendagri sambil kita mendiskusikan peran Apkasi ke depan untuk menghadirkan manfaat yang sebesar-besarnya kepada para anggota," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sutan Riska mengharap dukungan penuh kepada Kemendagri dalam setiap aktivi-tasnya. "Peran Kemendagri sangatlah besar baik melalui

kehadiran langsung Pak Menteri maupun para Dirjen yang mewakili. Hal ini terus mendorong kami untuk terus ber-koordinasi, berkonsultasi dan bekerjasama dengan Kemen-dagri untuk ke depan bisa membantu kami di pemerintah kabupaten bisa menjalankan fungsi kepemerintahan selaras dengan kebijakan-kebijakan nasional," imbuh Bupati Dhar-masraya ini.

Sutan Riska menyampaikan bahwa Apkasi belum lama ini telah menyelenggarakan rapat teknis untuk memberikan masukan terhadap Permendagri tentang Pedoman Penyu-sunan APBD TA 2022. Sutan menambahkan, beberapa isu yang mengemuka adalah Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). “Pembahasan SIPD bagi para bupati cukup antuasias untuk disikapi, bukan kami di daerah tidak suka dengan SIPD, justru pembahasan kami lebih mengharapkan bimbingan dan arahan khusus dari Kemendagri agar terjadi keseragaman di semua pemerintah kabupaten. Apkasi men-dorong SIPD ini bisa menjadi program unggulan dari peme-rintah pusat," tegas Sutan.

Hal penting lainnya, Sutan menjelaskan sesuai de-ngan amanat Munas V Apkasi 2021 yakni tentang susunan kepengurusan Apkasi masa bhakti 2021-2026.

"Alhamdul-Di Silaturahmi Berkah Ramadhan 1442

H, Kemendagri Tegaskan Siap Ayomi

Setiap Kegiatan Apkasi

APKASI

illah tugas kami untuk menyusun dewan pengurus telah rampung dan kami berniat untuk melaporkan langsung kepada Mendagri dalam waktu dekat ini,” ujar Sutan lagi.

Menanggapi telah terbentuknya dewan pengurus Apkasi, Dirjen Bina Keuangan Daerah, Mochamad Ardian Noervianto, mengucapkan selamat kepada para pengurus Apkasi yang baru. "Pesan Pak Mendagri kepada Apkasi, di-harapkan adanya sinergi, kolaborasi antara asosiasi dengan kami di Kemendagri. Setiap ada masalah yang menyangkut pemerintahan daerah bisa didiskusikan langsung dengan kami. Nomer HP dirjen-dirjen di Kemendagri siap kami share sehingga kapan pun bapak bupati, ibu bupati dan jajarannya setiap ada permasalahan menyangkut penye-lenggaraan pemerintahan daerah tentunya kami berharap bisa segera dikoordinasikan, dikonsultasikan ataupun dia-dakan audiensi secara langsung,” katanya.

Ardian menambahkan, ada beberapa hal strategis yang memang Kemendagri sangat senang sekali dan butuh masukan dari para pengurus Apkasi. Pertama, sebutnya, menyangkut Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2022. Ia berujar, “Selama ini kami belum pernah memin-ta masukan, namun dari pengalaman 2021, karena bapak dan ibu bupati-lah yang menjadi aktor implementator ke-bijakan Kemendagri menyangkut desain APBD, maka kami sangat berharap segala bentuk masukan dan saran yang konstruktif. Selain itu, menyangkut soal kontribusi yang selalu menjadi pertanyaan, bagaimana kontribusi peme-rintah daerah di dalam asosiasi, ini pun nanti akan kita jelaskan di sana.”

Ardian lantas menyebutkan di tahun 2022 ini me-narik dibahas, karena tahun ini sudah dimulainya tahapan pemilu serentak di 2024. "Direncanakan pemilu serentak dilaksanakan pada November 2024 , dan dari kacamata pembiayaan bisa dikatakan akan membutuhkan dana yang cukup besar. Di satu sisi kita pahami betul bahwa kondi-si pemerintah daerah yang karena pandemi Covid-19 ini mengalami sedikit goncangan menyangkut dana transfer dan DAD,” paparnya.

Maka, lanjut Ardian, desain yang ingin Kemendagri siapkan berkaitan dengan pilkada tersebut akan dibuatkan semacam dana cadangan. “Jadi silahkan nanti pemerintah daerah merumuskan berapa estimasi kebutuhan untuk pil-kada di 2024 dan nabungnya bisa dimulai dari tahun 2022, sehingga dengan langka ini mudah-mudahan bebannya ti-dak berat di 2024,” jelasnya.

Ardian juga menyampaikan bahwa saat ini di Ke-mendagri bersama dengan Kemenkeu, Bappenas, Setneg dan Kumham sedang mendesain RUU Hubungan Keuang-an Pusat dKeuang-an Daerah. Di dalamnya nKeuang-anti akKeuang-an mereformasi ulang bagaimana mendesain DAU, DAK, DBH, Dekon dan TP. Ia mengatakan, “Tentunya bapak ibulah yang nanti akan menerima dampak terhadap pijakan tersebut. Kami nanti butuh semacam panitia kecil dari Apkasi sebagai tem-pat kita diskusi dan konsultasi agar bisa memperjuangkan

kebutuhan dana di daerah. Jadi UU No. 33 tahun 2004 harus kita evaluasi dan bagaimana arah kebijakannya ke depan, sehingga hal ini pun kami perlu masukan dari bapak ibu bupati sekalian.”

Ardian juga antusias merespon masalah SIPD yang belakang ini menarik untuk diperbincangkan. Latar belakang SIPD ini, masih menurut Ardian, relatif banyak dan diakui ada resistensi di daerah.

“Satu hal yang pasti bahwa Kemendagri tidak pernah melarang pemerintah daerah menggunakan ap-likasi lain selain SIPD. Namun tolong rekam juga pro-sesnya di SIPD, karena mandat UU No.23 tahun 2014 pasal 391 bahwa pemerintah daerah wajib menyajikan informasi keuangan dan pembangunan. Di UU tersebut di pasal 391 ayat 2 disebutkan informasinya disajikan dalam suatu sistem informasi pemerintahan daerah se-hingga dengan demikian maka SIPD ini ada dasar hu-kumnya,” kata Ardian.

Ardian juga menjelaskan bahwa SIPD awalnya memang dirancang sebagai kanal rekaman, di mana setiap daerah transaksi direkam, karena pihak Kemen-dagri membutuhkan informasi yang update, yang ak-tual dan fakak-tual. “Seiring dengan kebutuhan, SIPD ini mendesak diterapkan sehingga mimpinya nanti Presi-den memiliki semacam dashboard yang bisa melapor-kan secara realtime bagaimana laporan belanja daerah dan apa saja output progres pembangunan di semua daerah,” harapnya.

Sebelum mengakhiri paparannya, Ardian kembali menegaskan pesan Mendagri yang telah mewanti-wanti agar para dirjen di Kemendagri mengayomi semua aso-siasi pemerintah daerah. “Kami merasa terhormat di-undang oleh Apkasi dan ke depan forum-forum seperti inilah yanh harus terus digalakkan,” tukasnya.

Sementara itu di penghujung acara, Dirjen Oto-nomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik membuka ruang diskusi kepada para bupati untuk membahas beberapa isu strategis. “Di antaranya, terkait sekarang ini terjadinya proses amandemen terhadap UU No.5 ta-hun 2014 tentang ASN. Hal ini penting disikapi karena berkaitan dengan kewenangan kepala daerah sebagai pejabat pembina kepengawaian, juga hal lait terkait de-ngan pembahasan UU Otsus Papua dan yang tak kalah penting adalah bagaimana menyikapi durasi 3,5 tahun masa jabatan para kepala daerah hasil pilkada serentak 2020,” katanya.

Akmal memahami banyak hal yang harus didis-kusikan termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh para bupati menyangkut persoalan di daerah. Akmal pun menegaskan, “Prinsipnya kami di Kemendagri, khususnya di Direktorat Jenderal Otda hadir untuk memberikan fasilitasi dan pelayanan agar kepemimpin-an temkepemimpin-an-temkepemimpin-an bupati di daerah, betul-betul bisa ber-jalan efektif hingga akhir masa jabatannya nanti.” (*)

Kiri-Kanan: Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan (Bupati Dharmasraya) didampingi para bupati menyerahkan masukan tertulis hasil rapat teknis untuk memberikan masukan terhadap Permendagri tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2022 kepada Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Dr. Mochamad Ardian Noervianto dalam kegiatan Silaturahmi Ramadhan 1442 di Jakarta, Kamis (22/04/2021). Foto: Humas Apkasi.

13 13 12

(8)

KABUPATEN PASURUAN

ADA WAK MUQIDIN

DI PASURUAN

P

ernah dengar Wak Muqidin? Terdengar unik. Tapi ja-ngan salah sangka. Wak Muqidin bukan nama orang Melayu yang biasa dipanggil Wak, atau Uwak, alias kakak dari ibu dan ayah kita. “Wak Muqidin” adalah salah satu inovasi program unggulan Pemerintah Kabupaten Pa-suruan, Jawa Timur.

Wak Muqidin kependekan dari “Wayahe Kumpul Mba-ngun TPQ (Taman Pendidikan Al Quran) dan Madin (Madra-sah Diniyah)”. Program ini bertujuan meningkatkan pendi-dikan karakter dengan mengintegrasikan pendipendi-dikan formal dan non- formal.

Program inovatif ini diinisiasi Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf sejak periode pertama kepemimpinannya. Di-canangkan pada tahun ajaran 2016-2017 dan kemudian di-perkuat lewat Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 21 Tahun 2016.

Pada periode kedua kepemimpinannya (2018-2023), Bupati HM Irsyad Yusuf makin serius mendorong Program Wak Muqidin agar berjalan suskes di wilayahnya. Ia melihat dampak buruk derasnya arus globalisasi dan teknologi in-formasi beberapa dekade terakhir ini berpotensi merusak karakter masyarakat. Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Pasuruan, daerah yang dipimpinnya.

tersebut, Bupati Irsyad mengimbau kepada seluruh masya-rakat Kabupaten Pasuruan untuk mendukung gerakan Wak Muqidin dengan mematikan telepon (HP), TV dan berhenti bermain games mulai pukul 18.00 WIB-20.00 WIB.

“Saya minta surat edaran ini dilaksanakan dengan pe-nuh tanggung jawab. Karena anak adalah aset bangsa. Pen-didikan Agama harus diperkuat untuk pembentukan akhlaq mulia,” tegas Iryad Yusuf.

Tujuannya tak lain untuk memberi kesempatan kepa-da anak-anak atau peserta didik melakukan kegiatan belajar Al Quran di TPQ/Madin dan belajar di rumah. Para pela-jar harus mendapatkan keilmuan umum dan agama secara seimbang. Melalui Madin dan TPQ, pelajar diharapkan me-miliki budi pekerti luhur, mendalami agama dan meme-miliki kepekaan sosial serta kepedulian sosial saat bermasyarakat.

TPQ adalah masa pengenalan anak-anak pada Al Qur-an yQur-ang merupakQur-an pijakQur-an hidup kita sebagai umat Islam. Program Wak Muqidin mengajak semua orang tua agar me-ngenalkan Al Quran sejak dini. “Diharapkan generasi men-datang akan berakhlaqul karimah serta mampu melindungi diri dengan tetap menjadikan Al Quran sebagai pijakan hi-dup,” tegas Irsyad.

Program Wak Muqidin ada banyak bagian. Sebelum-nya Pemerintah Daerah Kabupaten Pasuruan juga memiliki Program Wajib Madin yang sudah berjalan sejak 4 tahun lalu. Program Wajib Madin ini mewajibkan anak usia Seko-lah Dasar dan SMP/MTs sepulang dari sekoSeko-lah formal masuk ke Madrasah Diniyah pada sore hari. Kewajiban ini diikuti keharusan melampirkan ijazah madin atau surat keterang-an masih belajar di madin sebagai persyaratketerang-an untuk masuk MTs/SMP.

Pemeritah Kabupaten Pasuruan telah menyiapkan dukungan untuk kesuksesan Program Wak Muqidin. Seperti sumber daya keuangan dari APBD untuk bantuan penye-lenggaraan, rehabilitasi fisik gedung, operasional pendidik-an, bimtek, hingga pemberian beasiswa pendidikan S-1 bagi guru TPQ dan Madin. Kemudian dukungan sumber daya manusia dan sumber daya teknis. Sasaran pelaksanaan pro-gram Wak Muqidin ini adalah 1.296 lembaga TPQ dan 1.507 lembaga Madin yang sudah memiliki izin operasional lem-baga dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasuruan.

Tiga tahun Program Wak Muqidin telah terasa man-faatnya.

Dalam kurun tiga tahun terakhir, pelaksanaan pro-gram Wajib Madin dan disusul dengan Wak Muqidin telah memberikan dampak signifikan terhadap pola pengem-bangan pendidikan karakter di Kabupaten Pasuruan. Seka-ligus meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan agama sebagai bagian dari pemenuhan hak anak terhadap layanan pendidikan.

“Stakeholder pendidikan berfungsi sebagai tim peng-gerak program Wak Muqidin. Sosialisasi dan pelibatan ma-syarakat secara luas melalui perangkat desa, tokoh masya-rakat, organisasi keagamaan (Majlis Taklim) dan sekolah

formal, akan terus kami jalankan,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan H Iswahyudi.

Keberhasilan program Wak Muqidin dapat dilihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pen-didikan agama. Tercatat ada kenaikan jumlah lembaga TPQ dan Madin dan jumlah peserta didik selama tiga tahun pro-gram Wak Muqidin berjalan.

Secara kualitiatif akhlak generasi muda Kabupaten Pa-suruan semakin meningkat. Hal ini terasa dalam keseharian di Pasuruan. Anak-anak menjadi sopan dan santun, tawadu pada orang tua, saling menghormati, rajin salat dan sema-ngat dalam belajar. Santri-santri meningkat keterampilan membaca Al Quran dengan tartil dan sesuai kaidah-kaidah ilmu tajwid.

Dalam hubungannya dengan akademik tercatat pe-ningkatan prestasi siswa-siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah. “Program Wak Muqidin terbukti meningkatkan prestasi akademik maupun non-akademik,” kata H Iswah-yudi.

Sebagai catatan Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah dua kali meraih predikat sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Namun capaian tidak berhenti di situ. Untuk membentengi generasi muda dari dampak buruk kemajuan teknologi, serta memperbaiki perilaku anak dan moral anak yang terus terdegradasi, Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf mengajak seluruh komponen masyarakatnya bergotong--royong mewujudkan Program Wak Muqidin.

Pemerintah Kabupaten Pasuruan terus menggencar-kan program strategis Wak Muqidin karena merupamenggencar-kan in-vestasi untuk membentuk generasi muda yang berkarakter dengan melibatkan peran serta seluruh pemangku kepen-tingan pendidikan. Inovasi ini sangat membantu untuk me-nyempurnakan tujuan pendidikan yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidup-an berbkehidup-angsa dkehidup-an bernegara.

ADVERTORIAL

Globalisasi dan banjir informasi memang tidak selalu buruk. Ada juga bagian yang positif. Namun untuk meng-hadapi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, derasnya informasi serta pengaruhnya terhadap gaya hidup yang makin keluar norma agama dan masyarakat maka masyarakat harus memiliki filter yang kuat, yakni agama. Pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama lewat Program Wak Muqidin diharapkan menjadi benteng pengaruh negatif globalisasi.

Pendidikan di Kabupaten Pasuruan memang penuh dengan tantangan dan masalah menghadapi era digital. Hal itu harus disikapi dengan cerdas dan bermartabat. “Kita si-apkan Wak Muqidin yang khusus untuk membentengi dari era digitalisasi, karena kita tahu bahwa saat ini semakin ba-nyak degradasi akhlaq atau moral. Kita ingin perilaku hor-mat terhadap guru, orang tua, saling menyayangi sesama kembali seperti semula,” jelas Irsyad Yusuf.

Tanggung jawab seorang pemimpin memang bukan main-main. Ia akan dimintai pertanggungjawaban dunia dan akhirat. Begitu yang tertanam di benak Irsyad Yusuf. Untuk mengkonkretkan peraturan sebelumnya Bupati HM Irsyad Yusuf mengeluarkan Surat Edaran bernomor 421.7/1936/ HK/424.014/2018 tanggal 10 November 2018. Dalam surat

ADVERTORIAL

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf bersama siswi sekolah program Wak Muqidin - Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf menyapa siswi cilik peserta Wak Muqidin - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf bersama ulama dan tokoh agama Pasuruan - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pasuruan

15 15 14

(9)

Workshop Smart Teaching

Warna Baru Bagi Guru Dompu

M

endesain pembelajaran menjadi lebih menyenang-kan. Bagi sebagian besar guru, merancang konsep pembelajaran menjadi tidak monoton adalah se-buah tugas yang tidak mudah. Perlu adanya pemahaman de-ngan materi hingga keberanian seorang guru untuk memba-ngun ekosistem belajar yang aktif dan inovatif.

Ekosistem belajar mulai tercipta dari adanya ekosis-tem positif yang dibangun oleh guru. Bermula dari guru berkualitas akan mendukung terbentuknya ekosistem bel-ajar yang aktif dan inovatif. Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara ( YPAN) dan Dinas Pendidikan Kabupaten

Dom-ADIRESY

Workshop ini beda!

Tak sekadar duduk dan mendengarkan paparan pe-materi. Workshop smart teaching dan fun learning ini me-nuntut guru untuk senantiasa aktif sejak awal hingga akhir acara.

Riza guru SDN 05 Kampung Dalam mengaku pelatih-an ini luar biasa.Workshop ini memberikpelatih-an ilmu baru dpelatih-an warna baru bagi guru di Dompu.

“Yang saya rasakan di tengah-tengah ibu-ibu semua-nya yaitu luar biasa. Saya mendapatkan ilmu baru dan warna baru dalam mengajarkan materi kepada anak didik,” kata Riza.

Hal serupa juga dirasakan oleh Parji, guru Kecamatan Kerinci. Dia mengungkapkan baru pertama kali ini merasa-kan workshop yang luar biasa dengan materi yang belum pernah diperoleh sebelumnya.

“Luar biasa karena kami baru menghadapi atau ber-temu dengan bapak-bapak dari ibukota baru kali ini. Kami merasa bangga dan berterimakasih sekali Pak. Sebelumnya, kami tidak pernah mendengarkan cerita atau metode pem-belajaran seperti yang Bapak paparkan dari pagi sampai sore ini,” kata Parji.

Antusiasme peserta workshop juga tampak dari parti-sipasi peserta yang senantiasa mengikuti instruksi pemateri dan betah berlama-lama dalam workshop.

“Luar biasa sekali semangat dari Kak Aji Syafa, dari pagi sampai sore mampu mempertahankan audience dan tidak ada yang keluar. Masya Allah, jadi saya berpikir bagai-mana ya menjadi guru hebat seperti Kak Aji Syafa,” ungkap Riza.

Riza dan Parji berharap mudah-mudahan apa yang didapatkan hari ini dapat diaplikasikan di sekolah masing--masing. Semoga. ARSI DWIYANI

pu bersama-sama mendukung terciptanya ekosistem belajar di Dompu, Nusa Tenggara Barat, dengan meningkatkan ku-alitas guru.

Sebanyak 500 guru PAUD dan SD bersama-sama me-ningkatkan kualitas diri pada tanggal 16-17 Agustus 2019. Melalui Wokshop Smart Teaching yang dibersamai oleh Kak Aji Syafa dan Kak Andi Suryawan, besar harapan Kepala Di-nas Pendidikan Dompu bagi kemajuan pendidikan daerah.

“Workshop Peningkatan Mutu Guru adalah kebutuh-an. Sehingga untuk mencetak generasi yang berkualitas, diperlukan guru yang senantiasa meningkatkan kualitas di-rinya,” kata H Ichtiar dalam sambutannya.

Penyerahan Cinderamata dari Dinas Pendidikan Dompu kepada Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara

Materi Smart Teaching oleh Kak Aji Syafa Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Dompu, H. Ichtiar, S.H.

17 17 16

(10)

Workshop Adiresy

Upgrade

Kompetensi

Guru Sumbawa Besar

Menjadi seorang guru merupakan sebuah pilihan se-kaligus panggilan hati. Profesi yang terbilang menantang ini juga memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi. Di samping harus memiliki kompetensi serta menguasai bidang keilmu-an ykeilmu-ang digeluti, seorkeilmu-ang guru dituntut untuk dapat kreatif, inovatif bahkan inspiratif dalam menyampaikan materi pem-belajaran. Kompetensi guru inilah yang harus terus diasah agar tercipta guru yang profesional.

Guna memfasilitasi guru-guru di Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, dalam meng-upgrade kompetensi yang dimiliki, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indo-nesia (APKASI) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung

Nusan-ADIRESY

Kini Indonesia tengah berada pada era Revolusi In-dustri 4.0. Orientasi pendidikan dari masa ke masa pun turut berubah. H Sahril menyampaikan beberapa orien-tasi terkait perubahan zaman yaitu dengan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan digitalisasi. Untuk mendukung semua itu perlu meningkatkan kompetensi ke-ilmuan yang dimiliki para guru.

“Oleh karena itu, mari kita upgrade kompetensi yang kita miliki. Salah satunya melalui pelatihan peningkatan mutu guru ini,” kata Sahril.

Menyegarkan Otak

Ternyata, tak hanya berwisata saja yang dapat menye-garkan otak. Dengan melakukan aktivitas yang kita gemari ternyata mampu meningkatkan endorfin sehingga mencip-takan suasana hati bahagia. Melalui workshop yang dijuluki keren inilah guru-guru merasa mendapatan penyegaran da-lam kegiatan pembelajaran.

“Penyegaran yang kita peroleh hari ini, mulai dari membuka pelajaran dengan baik hingga memberikan impli-kasi yang baik pada pembelajaran inti sampai pembelajaran penutup,” kata Romi, guru SMPN 5 Sumbawa Besar.

Pelatihan yang menyenangkan ini memiliki magnet bagi seluruh peserta. Tak hanya karena pematerinya yaitu Kak Aji Syafa dan Kak Andi Zhu, namun materi yang disam-paikan berbeda dan menginspirasi.

“Workshop luarbiasa. Sampai sore hari ini rekan--rekan semua masih semangat,” kata Romi.

Selaras dengan hal tersebut, guru SMPN 1 Alas juga menyampaikan pandangannya terhadap materi yang disam-paikan oleh kedua trainer.

“Materi yang luarbiasa yang disampaikan oleh pema-teri sungguh menginspirasi,” kata guru SMPN 1 Alas.

Berawal dari workshop hingga berlanjut pada imple-mentasi di kelas, menuju Sumbawa Bermartabat di masa yang akan datang.

ARSI DWIYANI

tara ( YPAN) menggelar Workshop Peningkatan Mutu Pen-didikan bekerjasama dengan Dinas PenPen-didikan Kabupaten Sumbawa Besar. Acara yang berlangsung pada tanggal 21-22 September 2019 ini berhasil memfasilitasi 1008 guru SD dan SMP untuk mengaktualisasikan diri.

Workshop yang berlangsung di Gedung Pantai Baru dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan H Sahril. Kadis me-nyampaikan bahwa adanya peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki seorang guru.

“Sebuah profesi dipengaruhi oleh kompetensi, se-hingga kompetensi harus di-upgrade terus menerus,” kata Kadis Pendidikan Sumbawa Besar.

Kak Andi menyampaikan materi Smart Mathematic Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Sumbawa Besar, H. Sahril

Peserta Workshop Peningkatan Mutu Guru Sumbawa Besar

19 19 18

(11)

Wonderful Training!

Tegal Hadiningrat

S

eiring kemajuan era, guru dituntut untuk berjalan lebih cepat menyelaraskan ritme kemajuan zaman. Guru pun pasti tak ingin posisinya tergantikan oleh perangkat mesin cerdas buatan manusia. Tidak sekadar me-nyoal tentang kompetensi yang dapat tersampaikan, namun peran guru tetap tidak tergantikan sebagai agent of change pembentuk karakter anak bangsa.

Untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 diperlukan metode maupun pendekatan pembelajaran dan pengelola-an kelas ypengelola-ang smart dpengelola-an menarik bagi pengelola-anak didik. Dinas Pen-didikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal bersama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apka-si) dan Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara ( YPAN) menggelar Workshop Adiresy Smart Teaching mulai dari jenjang TK/PAUD, SD, hingga SMP. Kegiatan yang diadakan padatanggal 18, 30 September dan 1 Oktober ini dihadiri lebih dari 1.000 peserta.

ADIRESY

da seluruh guru untuk memantaskan diri dan dapat meng-aplikasikan ilmu yang didapatkan.

“Karena itu Bapak Ibu sekalian memantaskan diri de-ngan mengikuti workshop peningkatan mutu pendidikan yang diadakan oleh Apkasi. Saya berharap para guru dapat mengikuti workshop ini dan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan,” kata Kadis Pendidikan di akhir sambutannya.

Workshop yang Memukau!

Jika biasanya workshop full materi namun tidak di-imbangi dengan penyampaian yangmenarik bahkan minim praktik. Workshop Adiresy ini tak seperti pelatihan biasa. Banyak peserta yang merasakan perbedaan dari workshop lainnya.

“Metode pembelajaran ini membuat kami terkesan,” kata Nur Khikmah, guru SDN Karangmalang 02.

Hal senada juga disampaikan oleh guru SMPN 1 Adi-werna dan guru SMPN 1 Pangkah.

“Wow… amazing, fantastic. Tak terasa sampai jam 4, sampai perut saya sakit karena ketawa dan ilmunya be-nar-benar wow,” kata Irna Putra Maksum, guru SMPN 1 Adi-werna.

“Wow, nggak biasa-biasanya.The first amazing

expe-rience. Pengalaman pertama kali, untuk duduk mengikuti

workshop sampai dengan jam 4 sore,” kata Dahori, guru SMPN 1 Pangkah.

Semangat dari trainer Kak Aji Syafa dan Kak Andi Sur-yawan memberikan motivasi untuk bisa mengajar lebih baik lagi.

“Saya baru pertama kali berjumpa Kak Aji, semangat-nya luar biasa. Semoga materi yang didapatkan dapat kami sampaikan ke putra-putri di sekolah, agar selalu membuat putera puteri kami semangat, bahagia, gembira dan sangat berkesan, sehingga mereka senang untuk menerima kegi-atan dari kami,” kata Wuryaningsih, guru TK Pertiwi Melati 26-53 Kramat.

Guru-guru pun mengaku mendapatkan berbagai in-spirasi dari para trainer Smart Teaching Indonesia.

Tantangan yang dihadapi oleh para pendidik yaitu kini seorang guru bukanlah satu-satunya sebagai sumber informasi. Peran atau kehadiran seorang guru akan semakin tertantang. Maka, diperlukan kreativitas yang sangat tinggi untuk me-manage pembelajaran menjadi bermakna sekali-gus menyenangkan. Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tegal Retno Suprobowati saat membuka Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan.

“Jika tidak diubah cara mengajar dan mendidik maka kita akan mengalami kesulitan besar. Kelak anak-anak tidak mampu berkompetisi dengan mesin dan berkreasi dengan yang lainnya. Tentunya ini akan berpengaruh pada budi pe-kerti anak-anak,” kata Retno Suprobowati.

Sekretaris Dinas Ahmad Was’ari menyampaikan ha-rapan kepada para guru pembelajar Kabupaten Tegal.

“Kami berharap ada hasil yang cukup signifikan se-telah mengikuti pelatihan agar dapat menjadi guru yang

smart, menyenangkan, menguasai digital dan tidak pobia

dengan perkembangan zaman,” kata Sekretaris Dinas Kabu-paten Tegal.

Untuk mendukung pendidikan di Tegal, kembali Ka-dis Pendidikan Tegal Retno Suprobowati mengimbau

kepa-“Banyak sekali inspirasi-inspirasi yang telah disam-paikan, khususnya yang real action. Biasanya workshop itu hanya sebatas teori dan sebagainya, tapi hari ini adalah

wonderful, memukau,” kata Dahori guru SMPN 1

Pang-kah.

“Saya merasa bangga dan terinspirasi sekali berjum-pa dengan Kak Aji yang memberikan support keberjum-pada guru--guru Kabupaten Tegal,” kata Warningsih, guru TK Pertiwi 26-3 Kecamatan Slawi.

Masrukhi, guru SDN Sidakaton 1, berharap para guru dapat menerapkan smart learningyang diterapkan di kelas agar masa depan anak lebih cerah lagi.

Ke depan, guru-guru di Tegal dapat menjadi pendi-dik yang smart serta menghasilkan anak-anak Tegal yang cerdas dan berkarakter.

ARSI DWIYANI

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tegal, Retno Suprobowati

YPAN bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta segenap jajaran birokrasi Kabupaten Tegal.

21

21 20

(12)

DUNIA GURU

Pendidikan bangsa maju karena kualitas para tenaga pengajarnya. Masalah utama pendidikan kita ada pada kuali-tas guru di Indonesia masih tergolong sangat rendah diban-dingkan negara-negara lainnya.

Jumlah guru dan sebarannya di Indonesia masih be-lum merata dan bebe-lum mampu menjangkau seluruh sekolah di Tanah Air. Sebagai generasi muda penerus inilah saatnya kamu turut aktif meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Pengabdian guru untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu tujuan mulia mengapa negara ini berdiri.

Indonesia banyak memiliki universitas-universitas terbaik pencetak guru yang berkualitas, baik itu universitas negeri maupun swasta. Saat ini pendidikan keguruan tidak berdiri sendiri sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi. Sebelumnya perguruan tinggi yang khusus menyediakan tenaga pendidikan keguruan disebut Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan IKIP. Kini studi kependidikan dan pengajaran telah menjadi bagian dari perguruan tinggi dalam bentuk fakultas yakni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan atau FKIP (nama dapat beru-bah sesuai kebijakan kampus masing-masing).

Untuk kamu yang bercita-cita menjadi guru dan ingin masuk program studi keguruan, berikut daftar universitas keguruan negeri terbaik di Indonesia versi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

1. Universitas Negeri Yogyakarta

Universitas ini termasuk salah satu kampus favorit di daerah Yogyakarta. Wajar saja. Karena Universitas Negeri Yogyakarta berhasil meraih peringkat ke-11 universitas ne-geri terbaik di Indonesia versi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2018 lalu. Universitas ini mem-punyai 7 fakultas dan 102 program studi. UNY berakreditasi A.

Fakultas:

1. Fakultas Ilmu Pendidikan

2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 3. Fakultas Bahasa dan Seni

4. Fakultas Ilmu Sosial 5. Fakultas Teknik

6. Fakultas Ilmu Keolahragaan 7. Fakultas Ekonomi

8. Program Pascasarjana

Untuk meningkatkan kualitas pendidik di UNY terda-pat Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendi-dikan.

Alamat: Jalan Colombo No 1, Karang Malang, Catur-tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Isti-mewa Yogyakarta 55281.

Situs: uny.ac.id Didirikan: 21 Mei 1964

2. Universitas Negeri Malang

Memposisikan diri sebagai The Learning University (Universitas Pembelajaran) Universitas Negeri Malang me-nempati urutan terbaik ke-14 versi Kemenristekdikti tahun 2018. Universitas Negeri Malang biasa disebut sebagai UM saja.

UM memiliki delapan fakultas terdiri atas 31 jurusan dan 1 Pascasarjana diselenggarakan pada 75 program studi kependidikan dan 45 program studi nonkependidikan me-liputi 59 program Sarjana 33 program Magister 16 program Doktor 11 program Diploma dan 1 program Profesi. UM berakreditasi A dari BAN-PT.

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 2. Fakultas Sastra

3. Fakultas Matematika dan IPA

4. Fakultas Ekonomi 5. Fakultas Teknik

6. Fakultas Ilmu Keolahragaan 7. Fakultas Ilmu Sosial 8. Fakultas Pendidikan Psikologi

Alamat: Jl. Semarang 5, Malang 65145, Jawa Timur Situs: um.ac.id

3. Universitas Negeri Jakarta

Universitas Negeri Jakarta merupakan salah satu kampus pendidikan terbaik yang berada di ibukota Jakarta. Universitas yang dikenal sebagai Kampus Pergerakan ini me-miliki 7 fakultas dan program pascasarjana.

Yaitu:

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 2. Fakultas Bahasa dan Seni 3. Fakultas Matematika dan IPA 4. Fakultas Ilmu Sosial 5. Fakultas Teknik 6. Fakultas Ilmu Olahraga 7. Fakultas Pendidikan Psikologi

Juga terdapat Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu yang bertujuan meningkatkan kua-litas dan profesionakua-litas para guru dan kalangan pendidik.

Alamat: Jalan Rawamangun Muka, RT. 11/RW. 14, Ra-wamangun, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta 13220.

Situs: unj.ac.id

4. Universitas Pendidikan Indonesia

Universitas yang menduduki peringkat ke-13 seba-gai universitas negeri terbaik di Indonesia ini merupakan perguruan tinggi yang menganut sistem multikampus, yaitu dengan 6 kampus yang tersebar di dua provinsi (Jawa Barat dan Banten). UPI memiliki 8 fakultas (program studi) dan program pascasarjana.

1. Pendidikan Luar Sekolah (A)

2. Pendidikan Guru PendidikaM Anak Usia Dini (A) 3. Psikologi (B)

4. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (A) 5. Teknologi Pendidikan (A)

6. Pendidikan Khusus (B) 7. Administrasi Pendidikan (A) 8. Bimbingan dan Konseling (A) 9. Perpustakaan dan Ilmu Informasi (A)

Alamat: Jalan Dr. Setiabudi No 229, Isola, Kecamatan Sukasari, Bandung, Jawa Barat 40154

Moto: Universitas Pelopor dan Unggul Situs: upi.edu

5. Universitas Negeri Makassar

UNM adalah universitas yang mempunyai berbagai fa-silitas umum yang bisa dibilang sudah cukup lengkap untuk mendukung perkuliahan Anda. Beberapa di antaranya ada-lah fasilitas poliklinik, auditorium, tempat ibadah, asrama mahasiswa, sarana olahraga dan kesenian, kafetaria, toko, koperasi dan sebagainya. Universitas ini memiliki 9 fakultas

10 Universitas

Keguruan Negeri

Favorit

23 23 22

(13)

dan pascasarjana. UNM memiliki 84 program studi dengan akreditasi A.

Fakultas:

1. Fakultas Psikologi 2. Fakultas Ilmu Pendidikan 3. Fakultas MIPA

4. Fakultas Teknik

5. Fakultas Bahasa dan Sastra 6. Fakultas Ilmju Keolahragaan 7. Fakultas Ilmu Sosial 8. Fakultas Seni dan Desain 9. Fakultas Ekonomi 10. Program Pascasarjana

Alamat: Kampus Gunungsari Baru Jalan AP Pettarani, Makassar 90222, Sulawesi Selatan.

Situs: unm.ac.id

6. Universitas Negeri Surabaya

Universitas ini lebih akrab disebut dengan UNESA. Berdiri pada 19 Desember 1964. Memiliki 7 fakultas dan 89 program studi. Bahkan sejak tahun 2019, Fakultas Matemati-ka dan Ilmu Pengetahuan Alam di UNESA sudah memiliki 4 program kelas internasional. Berdasarkan keputusan BAN-PT, UNESA telah mendapatkan akreditasi A.

Fakultas:

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 2. Fakultas Bahasa dan Seni

3. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 4. Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum

5. Fakultas Teknik 6. Fakultas Ilmu Olahraga 7. Fakultas Ekonomi

UNESA juga memiliki Lembaga Pengembangan Pem-belajaran dan Penjaminan Mutu sebagai institusi peningkat

kualitas dan profesionalitas guru pendidik.

Alamat: Jalan Rektorat Unesa, Lidah Wetan, Keca-matan Lakarsantri, Surabaya 60213, Jawa Timur.

Situs: unesa.ac.id

7. Universitas Negeri Semarang

Universitas Negeri Semarang atau UNNES terdiri dari 8 fakultas dan 91 program studi. UNNES terakreditasi A.

Fakultas:

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 2. Fakultas Bahasa dan Seni 3. Fakultas Ilmu Sosial 4. Fakultas Matematika dan IPA 5. Fakultas Teknik

6. Fakultas Ilmu Keolahragaan 7. Fakultas Ekonomi

8. Fakultas Hukum 9. Pascasarjana

UNNES memiliki Badan Penjaminan Mutu untuk meningkatkan kualitas pendidik kita.

Alamat: Sekaran, Gunung Pati, Semarang 50229, Jawa Tengah.

Situs: unnes.ac.id

8. Universitas Negeri Gorontalo

Universitas yang memiliki visi sebagai Leading Uni-versity di kawasan Asia Tenggara ini terletak di bagian ti-mur di Indonesia. Kualitas sarana dan output universitas ini tidak kalah dengan kampus-kampus lain di wilayah Indonesia bagian barat. Universitas ini terus melakukan pengembangan kebudayaan dan inovasi berbasis potensi regional. Universitas Negeri Gorontalo memiliki 10

fakul-tas dan pascasarjana. UNG memliki 71 program studi. Fakultas:

1. Fakultas Ilmu Pendidikan

2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 3. Fakultas Ilmu Sosial

4. Fakultas Sastra dan Budaya 5. Fakultas Teknik

6. Fakultas Pertanian

7. Fakultas Olahraga dan Kesehatan 8. Fakultas Ekonomi

9. Fakultas Hukum

10. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 11. Pascasarjana

UNG juga memiliki Lembaga Pengembangan Pembel-ajaran dan Penjaminan Mutu.

Alamat: Jalan Jenderal Sudirman No 6, Dulalowo Tim, Kota Tengah, Gorontalo 96128, Gorontalo.

Situs: ung.ac.id

9. Universitas Negeri Padang

Universitas favorit yang terletak di Sumatera Barat ini mempunyai 8 fakultas dan 81 program studi. UNP berakre-ditasi A. UNP berkomitmen menghasilkan tenaga profesio-nal yang bermoral dan agamis di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, olahraga dan seni.

Fakultas:

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 2. Fakultas Bahasa dan Seni 3. Fakultas Matematikan dan IPA 4. Fakultas Ilmu Sosial

5. Fakultas Teknik

6. Fakultas Ilmu Keolahragaan 7. Fakultas Ekonomi

8. Fakultas Pariwisata dan Perhotelan.

Fakultas Ilmu Pendidikan UNP adalah fakultas favorit. Alamat: Jalan Prof Dr Hamka, Air Tawar, Padang, Su-matera Barat

Situs: unp.ac.id

10. Universitas Negeri Medan

Kampus yang akrab disapa dengan UNIMED ini me-miliki 7 fakultas dan 1 program pascasarjana. UNIMED telah memegang akreditasi A dari BAN-PT. Unimed menampilkan diri sebagai The Character Building University. Pembentuk-an karakter merupakPembentuk-an prioritas bagi kampus ini.

Fakultas:

1. Fakultas Ilmu Kependidikan 2. Fakultas Bahasa dan Seni 3. Fakultas Ilmu Sosial 4. Fakultas Matematika dan IPA 5. Fakultas Teknik

6. Fakultas Ilmu Keolahragaan 7. Fakultas Ekonomi

8. Pascasarjana

UNIMED memiliki Lembaga Pengembangan dan Pen-jaminan Mutu Pendidikan.

Alamat: Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20371.

Situs: unimed.ac.id

Untuk memilih universitas mana sebagai tempat menggali ilmu kependidikan dan pengajaran yang berkua-litas, sekarang dapat dengan mudah ditelusuri di situs-situs mereka.

Sebelum memilih, terlebih dahulu dipelajari apa saja kurikulum dari tiap kampus agar tidak salah pilih. Dan ja-ngan lupa juga untuk mempersiapkan diri untuk mengha-dapi ujian masuk ke PTN kependidikan favoritmu.

RG, BP

DUNIA GURU

25

25 24

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Jelaskan apa yang dimaksud dengan iman kepada qodo dan

Mie adalah salah satu bentuk olahan pangan sumber karbohidrat yang dapat digunakan sebagai alternatif makanan pokok. Mie dibuat dari tepung gandum atau tepung

Front Office night report : Laporan rangkuman seluruh transaksi kamar, total tamu yang menginap, total kamar terjual, total tamu checkin, total tamu checkout dan informasi

 Selama ini, kinerja organisasi desa senantiasa mengikuti Selama ini, kinerja organisasi desa senantiasa mengikuti “Pola Tata Desa” yang didalamnya terdapat Tata “Pola

Kekuatan yang ada pada petani pemilik KJA saat ini adalah tingkat pemanfaatan Waduk PLTA Koto Panjang untuk budidaya ikan sistem KJA pada saat ini masih lebih

Overall, our results support the following hypothesis for the evolution of the water buffalo: (i) that the species originated in main- land south-east Asia, (ii) that the species

Hal ini sesuai dengan apa yang telah diungkapkan Zacharia (2007), Saepuzaman (2011) dan Smith (2010) bahwa pembelajaran dengan kombinasi real dan virtual lab memberikan hasil