• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. CABAI BESAR

 Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2013 sebesar 3.635,60 ton. Dibandingkan tahun

2012, terjadi kenaikan produksi sebesar 407,20 ton (12,61 persen). Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 1,43 ton per hektar (20,45 persen) meskipun luas panennya mengalami penurunan sebesar 30 hektar (6,51 persen) dibandingkan tahun 2012.

B. CABAI RAWIT

 Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2013 sebesar 3.350,70 ton. Dibandingkan tahun

2012, terjadi kenaikan produksi sebesar 477,60 ton (16,62 persen). Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 1,38 ton per hektar (23,05 persen) meskipun luas panennya mengalami penurunan sebesar 25 hektar (5,22 persen) dibandingkan tahun 2012.

C. BAWANG MERAH

 Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2013 sebesar 0 ton. Dibandingkan tahun 2012,

produksi menurun sebesar 21 ton (100,00 persen). Penurunan ini disebabkan tidak adanya kegiatan penanaman bawang merah oleh petani di tahun 2013.

No. 50/08/19/Th.XII , 4 Agustus 2014

P

RODUKSI

C

ABAI

B

ESAR

,

C

ABAI

R

AWIT

,

DAN

B

AWANG

M

ERAH

T

AHUN

2013

PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.635,60 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.350,70 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 0 TON

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2013.

(2)

2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA

Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Daftar nama kecamatan yang digunakan keadaan pada bulan Desember 2012 dengan jumlah kecamatan sebanyak 6.622 kecamatan. Untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung jumlah kecamatan yang di data sebanyak 46 kecamatan. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional.

3. PRODUKSI CABAI BESAR

Produksi cabai besar Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013 sebesar 3.635,60 ton (Gambar 1), mengalami peningkatan sebesar 407,20 ton (12,61 persen) dibandingkan tahun 2012. Peningkatan produksi cabai besar tahun 2013 tersebut terjadi di Pulau Bangka dan Belitung sebesar 332 ton dan 75,20 ton.

Gambar 1

Perkembangan Produksi Cabai Besar Menurut Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2011–2013 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Pulau Bangka Pulau Belitung Bangka Belitung

2.595,90 912,70 3.508,60 2.397,40 831,00 3.228,40 2.729,40 906,20 3.635,60 Pr odu ksi (ton ) 2011 2012 2013

(3)

Persentase produksi cabai besar pada tahun 2013 menurut wilayah di Pulau Bangka sebesar 75,07 persen dan di Pulau Belitung sebesar 24,93 persen. Dalam periode 2011–2013 (Tabel 1), produksi tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 2.729,40 ton, sedangkan produksi tertinggi di Pulau Belitung terjadi tahun 2011 sebesar 912,70 ton. Luas panen tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada tahun 2012 seluas 400 hektar, sedangkan Pulau Belitung terjadi pada tahun 2011 yaitu seluas 78 hektar. Produktivitas tertinggi untuk Pulau Bangka dan Pulau Belitung terjadi pada tahun 2013 yakni sebesar 7,46 ton per hektar dan 13,94 ton per hektar.

Kenaikan produksi cabai besar pada tahun 2013 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Barat dan Kabupaten Belitung. Sementara itu, penurunan produksi terjadi di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Selatan.

Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2011 ke tahun 2013 disajikan pada Tabel 2. Pada periode tahun 2012-2013, peningkatan produksi cabai besar terjadi pada setiap triwulan, yaitu triwulan I sebesar 244,10 ton (27,16 persen), triwulan II sebesar 70,20 ton (8,44 persen), triwulan III sebesar 30,10 ton (3,68 persen), dan triwulan IV sebesar 62,80 ton (9,22 persen).

Tabel 1

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Pulau Bangka 2 595,90 2 397,40 2 729,40 -198,5 -7,65 332 13,85 Pulau Belitung 912,70 831,00 906,20 -81,7 -8,95 75,2 9,05 Bangka Belitung 3 508,60 3 228,40 3 635,60 -280,2 -7,99 407,2 12,61

Luas Panen (ha)

Pulau Bangka 387 400 366 13 3,36 -34 -8,50 Pulau Belitung 78 61 65 -17 -21,79 4 6,56 Bangka Belitung 465 461 431 -4 -0,86 -30 -6,51 Produktivitas (ton/ha) Pulau Bangka 6,71 5,99 7,46 -0,71 -10,65 1,46 24,42 Pulau Belitung 11,70 13,62 13,94 1,92 16,42 0,32 2,34 Bangka Belitung 7,55 7,00 8,44 -0,54 -7,19 1,43 20,45

(4)

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2011 137 181 179 137 2012 181 170 159 156 2013 180 157 141 138 0 50 100 150 200 Luas Panen (hekt ar ) Tabel 2

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 797,30 898,60 1 142,70 101 12,71 244,10 27,16 Triwulan II 996,80 831,60 901,80 - 165 -16,57 70,20 8,44 Triwulan III 1 013,5 817,10 847,20 - 196 -19,38 30,10 3,68 Triwulan IV 701,00 681,10 743,90 - 20 -2,84 62,80 9,22

Luas Panen (ha)

Triwulan I 137 181 180 44 32,12 - 1 -0,55 Triwulan II 181 170 157 - 11 -6,08 - 13 -7,65 Triwulan III 179 159 141 - 20 -11,17 - 18 -11,32 Triwulan IV 137 156 138 19 13,87 - 18 -11,54 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 5,82 4,96 6,35 -0,86 -14,78 1,39 28,02 Triwulan II 5,51 4,89 5,74 -0,62 -11,25 0,85 17,38 Triwulan III 5,66 5,14 6,01 -0,52 -9,19 0,87 16,93 Triwulan IV 5,12 4,37 5,39 -0,75 -14,65 1,02 23,34

Perkembangan luas panen cabai besar pada tahun 2012 dan 2013 (Gambar 2) menunjukkan pola yang menurun dari setiap triwulan ke triwulan berikutnya. Hal ini berbeda dengan pola luas panen pada tahun 2011 yang menunjukkan peningkatan pada triwulan II dan menurun pada triwulan selanjutnya.

Gambar 2

(5)

4. PRODUKSI CABAI RAWIT

Produksi cabai rawit tahun 2013 (Gambar 3) sebesar 3.350,70 ton, mengalami kenaikan sebanyak 477,60 ton (16,62 persen) dibandingkan tahun 2012. Kenaikan produksi cabai rawit dari tahun 2012 ke tahun 2013 terjadi di Pulau Bangka dan Pulau Belitung sebesar 368,10 ton (17,95 persen) dan 109,50 ton (13,32 persen).

Persentase produksi cabai rawit tahun 2013 sebesar 72,19 persen di Pulau Bangka dan 27,81 persen di Pulau Belitung. Hal ini menunjukkan bahwa sejak tahun 2011–2013, Pulau Bangka masih menjadi sentra produksi cabai rawit Kepulauan Bangka Belitung (Tabel 3). Produksi cabai rawit tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 2418,90 ton, sedangkan produksi tertinggi di Pulau Belitung terjadi tahun 2013 sebesar 931,80 ton. Luas panen tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada tahun 2011-2012 seluas 383 hektar, sementara di Pulau Belitung terjadi di tahun 2011 seluas 109 hektar. Produktivitas tertinggi di Pulau Bangka dan Pulau Belitung terjadi pada tahun 2013 masing-masing sebesar 9,14 ton per hektar dan 6,87 ton per hektar.

Gambar 3

Perkembangan Produksi Cabai Rawit Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2011–2013

Kenaikan produksi cabai rawit pada tahun 2013 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Barat dan Kabupaten Belitung. Sementara penurunan produksi cabai rawit pada tahun 2013 terjadi di Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka.

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Pulau Bangka Pulau Belitung Bangka Belitung

2409,80 865,90 3275,70 2050,80 822,30 2873,10 2.418,90 931,80 3350,70 Pr odu ksi (ton ) 2011 2012 2013

(6)

Tabel 3

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Pulau Bangka 2 409,80 2 050,80 2 418,90 -359 -14,90 368,10 17,95 Pulau Belitung 865,90 822,30 931,80 -43,6 -5,04 109,50 13,32 Bangka Belitung 3 275,70 2 873,10 3 350,70 -402,6 -12,29 477,60 16,62

Luas Panen (ha)

Pulau Bangka 383 383 352 0 0,00 -31 -8,09 Pulau Belitung 109 96 102 -13 -11,93 6 6,25 Bangka Belitung 492 479 454 -13 -2,64 -25 -5,22 Produktivitas (ton/ha) Pulau Bangka 6,29 5,35 6,87 -0,94 -14,90 1,52 28,34 Pulau Belitung 7,94 8,57 9,14 0,62 7,82 0,57 6,65 Bangka Belitung 6,66 6,00 7,38 -0,66 -9,91 1,38 23,05 Tabel 4

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Tahun 2011-2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 679,90 687,70 982,10 8 1,15 294,40 42,81 Triwulan II 995,20 635,80 854,20 - 359 -36,11 218,40 34,35 Triwulan III 961,50 880,10 771,30 - 81 -8,47 -108,80 -12,36 Triwulan IV 639,10 669,50 743,10 30 4,76 73,60 10,99

Luas Panen (ha)

Triwulan I 146 181 168 35 23,97 - 13 -7,18 Triwulan II 209 161 167 - 48 -22,97 6 3,73 Triwulan III 191 184 160 - 7 -3,66 - 24 -13,04 Triwulan IV 140 173 166 33 23,57 - 7 -4,05 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 4,66 3,80 5,85 -0,86 -18,45 2,05 53,95 Triwulan II 4,76 3,95 5,11 -0,81 -17,02 1,16 29,37 Triwulan III 5,03 4,78 4,82 -0,25 -4,97 0,04 0,84 Triwulan IV 4,57 3,87 4,48 -0,70 -15,32 0,61 15,76

Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2011 ke tahun 2013 disajikan pada Tabel 4. Pada periode tahun 2012-2013, kenaikan terjadi pada triwulan I sebesar 294,40 ton

(7)

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2011 146 209 191 140 2012 181 161 184 173 2013 168 167 160 166 0 50 100 150 200 250 Luas Panen (hekt ar )

(42,81 persen), pada triwulan II naik sebesar 218,40 ton (34,35 persen) dan pada triwulan IV mengalami peningkatan sebesar 73,60 ton (10,99 persen). Akan tetapi, pada triwulan III mengalami penurunan sebesar 108,80 ton (12,36 persen).

Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2011-2013 memiliki pola yang cenderung berbeda. Pada tahun 2011, peningkatan luas panen pada triwulan II dan mengalami penurunan pada triwulan III dan IV. Pada tahun 2012 kenaikan terjadi pada triwulan III sedangkan pada triwulan II dan IV mengalami penurunan. Tahun 2013, terjadi penurunan luas panen pada triwulan II dan III sedangkan kenaikan terjadi pada triwulan IV namun kenaikan luas panen tersebut masih dibawah luas panen triwulan I.

Gambar 4

Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2011–2013

5. PRODUKSI BAWANG MERAH

Produksi bawang merah tahun 2013 sebesar 0 ton, mengalami penurunan sebanyak 21 ton (100,00 persen) dibandingkan pada tahun 2012. Penurunan produksi tersebut disebabkan tidak adanya petani yang menanam baik di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Penurunan luas panen di Pulau Bangka sebesar 6 hektar atau sebesar 100,00 persen sedangkan di Pulau Belitung tidak ada penanaman komoditas bawang merah (Gambar 5).

Persentase produksi bawang merah Kepulauan Bangka Belitung tahun 2013 menurut wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung masing-masing sebesar 100,00 persen dan 0,00 persen. Produksi dan luas panen tertinggi di Pulau Bangka dicapai pada tahun 2012, dimana produksi sebesar 21 ton dan luas panen mencapai 6 hektar. Tahun 2011 dan 2013 tidak ada luas panen dan produksi bawang merah (Tabel 5).

(8)

Gambar 5

Perkembangan Produksi Bawang Merah Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2011–2013

Penurunan produksi bawang merah pada tahun 2013 yang terjadi Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka.

Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2011 ke tahun 2013 ditunjukkan pada Tabel 6. Pada periode 2011-2012, peningkatan produksi terjadi pada triwulan II sebesar 0,60 ton (100,00 persen), triwulan III sebesar 11,30 ton (100,00 persen). dan triwulan IV sebesar 9,10 ton (100,00 persen). Sedangkan untuk periode 2012-2013 terjadi penurunan produksi untuk triwulan II, III dan IV.

0 5 10 15 20 25

Pulau Bangka Pulau Belitung Bangka Belitung

0, 00 0,00 0,00 21 ,0 0 0, 00 21 ,0 0 0, 00 0,00 0, 00 Pr odu ksi (ton ) 2011 2012 2013

(9)

Tabel 5

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2011–2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Pulau Bangka 0,00 21,00 0,00 21 100,00 -21,00 -100,00 Pulau Belitung 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 Bangka Belitung 0,00 21,00 0,00 21 100,00 -21,00 -100,00

Luas Panen (ha)

Pulau Bangka 0 6 0 6 100,00 -6 -100,00 Pulau Belitung 0 0 0 0 0,00 0 0,00 Bangka Belitung 0 6 0 6 100,00 -6 -100,00 Produktivitas (ton/ha) Pulau Bangka 0,00 3,50 0,00 3,50 100,00 -3,50 -100,00 Pulau Belitung 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Belitung 0,00 3,50 0,00 3,50 100,00 -3,50 -100,00 Tabel 6

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Tahun 2011–2013

Uraian 2011 2012 2013 Perkembangan 2011−2012 2012−2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Triwulan II 0,00 0,60 0,00 0,60 100,00 -0,60 -100,00 Triwulan III 0,00 11,30 0,00 11,30 100,00 -11,30 -100,00 Triwulan IV 0,00 9,10 0,00 9,10 100,00 -9,10 -100,00

Luas Panen (ha)

Triwulan I 0 0 0 0 0,00 0 0,00 Triwulan II 0 1 0 1 100,00 - 1 -100,00 Triwulan III 0 4 0 4 100,00 - 4 -100,00 Triwulan IV 0 1 0 1 100,00 - 1 -100,00 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Triwulan II 0,00 0,60 0,00 0,60 100,00 -0,60 -100,00 Triwulan III 0,00 2,83 0,00 2,83 100,00 -2,83 -100,00 Triwulan IV 0,00 9,10 0,00 9,10 100,00 -9,10 -100,00

(10)

Perkembangan luas panen bawang merah sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan tidak adanya luas panen pada tahun 2011 dan 2013. Hal tersebut disebabkan tidak adanya kegiatan penanaman komoditas bawang merah oleh petani. Pada tahun 2012, pola luas panen bawang merah mengalami peningkatan pada triwulan III sedangkan triwulan II dan IV luas panen hanya 1 hektar. (Gambar 6).

Gambar 6

Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun 2011–2013

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2011 0 0 0 0 2012 0 1 4 1 2013 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5 Luas Panen (hekt ar )

(11)

Tabel 7

Perkembangan Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, dan Bawang Merah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012-2013 (Ton)

Absolut (%) Absolut (%) Absolut (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Bangka 832,70 782,30 -50,40 -6,05 434,20 341,80 -92,40 -21,28 4,80 0,00 -4,80 -100,00 Belitung 795,20 844,30 49,10 6,17 626,90 703,20 76,30 12,17 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Barat 235,70 366,20 130,50 55,37 267,50 437,40 169,90 63,51 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Tengah 867,90 1 116,70 248,80 28,67 683,10 1 071,60 388,50 56,87 16,20 0,00 -16,20 -100,00 Bangka Selatan 461,10 424,20 -36,90 -8,00 647,00 509,10 -137,90 -21,31 0,00 0,00 0,00 0,00 Belitung Timur 35,80 61,90 26,10 72,91 195,40 228,60 33,20 16,99 0,00 0,00 0,00 0,00 Pangkalpinang 0,00 40,00 40,00 100,00 19,00 59,00 40,00 210,53 0,00 0,00 0,00 0,00 Pulau Bangka 2 397,40 2 729,40 332,00 13,85 2 050,80 2 418,90 368,10 17,95 21,00 0,00 -21,00 -100,00 Pulau Belitung 831,00 906,20 75,20 9,05 822,30 931,80 109,50 13,32 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Belitung 3 228,40 3 635,60 407,20 12,61 2 873,10 3 350,70 477,60 16,62 21,00 0,00 -21,00 -100,00 2012-2013 Kabupaten/Kota Cabai Besar 2012 2013 Cabai Rawit 2012 2013 2012-2013 Bawang Merah 2012 2013 2012-2013

Gambar

Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2011-2013 memiliki  pola  yang  cenderung  berbeda

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan pengujian data sampel minat baca dan data sampel kemampuan menulis cerita pendek dapat disimpulkan bahwa data sampel yang diperoleh diambil secara

Perlakuan dosis penyiraman berbeda nyata pada tinggi tanaman ,jumlah daun, diameter batang, bobot kering akar, panjang akar, jumlah akar, bobot kering tajuk. Namun tidak berbeda

Hubungan Antara Waist-Hip Ratio dengan Derajat Nyeri Penyakit Osteoartritis Lutut pada Pasien di RSUP.H.Adam Malik.. NAMA :

Ari matéri poko mangrupa poko bahasan jeung subpoko bahasan tina kompeténsi dasar (KD) anu kudu dipimilik ku murid. Éta sababna, matéri pokok basa Sunda patali jeung

Mampu mengelola riset yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan manusia (khususnya permasalahan perkotaan) dengan menggunakan

Sifat penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat–sifat suatu individu, keadaan, gejala atau

Berdasarkan uraian pada sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Promosi terhadap Pengambilan Keputusan

Penelitian ini dilakukan pada PT.Bank BRI Syariah Pekanbaru dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan