• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLITEKNIK NEGERI MEDAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

iii  ANALISIS PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

PROYEK KONSTRUKSI (BANGUNAN GEDUNG) PEMERINTAH DI KABUPATEN NIAS

TUGAS AKHIR

Ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA SAINS TERAPAN

di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan

        oleh

MEI BRILIAN HAREFA NIM: 1005141012

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN 2014

(2)

iv 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN PROYEK KOSTRUKSI (BANGUNAN GEDUNG) PEMERINTAH DI KABUPATEN NIAS ” ini merupakan satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (SST)/jenjang Diploma IV (D IV) program studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung (MRKG) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penyusun menghadapi berbagai kendala, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini selayaknya penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak M. Syahruddin, S.T., M.T, Direktur Politeknik Negeri Medan;

2. Bapak Ir. Samsudin Silaen, M.T, Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan;

3. Bapak Mersedes Purba, B.Sc.Ci.Eng., M. Sc., Kepala Program Studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Gedung;

4. Bapak Drs. Syaiful Hazmi, M.T, dan Darman F. Saragih, Dipl..Ing., M.T., Dosen Pembimbing;

5. Bapak Fatizatulo Zebua, S.T., Kepala Dinas TRPK Kab. Nias;

6.Bapak Sorani Halawa, S.T., M.Si., Kepala Bidang Perumahan Dinas TRPK Kab. Nias;

7. Bapak-bapak pimpinan proyek yang ada di Kab. nias;

8. Orangtua dan keluarga yang telah memberikan dukungan kepada saya; 9. Teman- teman satu angkatan yang selalu memotivasi.

(3)

v  Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa kemungkinan masih ada yang harus disempurnakan. Oleh karena itu, kritik dan saran dapat menjadi bahan perbaikan penulis. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri sebagai pengetahuan dan referensi. Terimakasih.

Medan, September 2014 Program Studi MRKG

Hormat Saya, Penulis

MEI BRILIAN HAREFA NIM: 1005141012                        

(4)

vi  ABSTRAK

ANALISIS PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN PROYEK KOSTRUKSI (BANGUNAN GEDUNG) PEMERINTAH

DI KABUPATEN NIAS

Mei Brilian Harefa (1005141012)

Salah satu masalah yang terjadi pada proyek konstruksi gedung adalah keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi gedung ini tidak diinginkan oleh semua pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek antara lain: pemilik (owner) dan kontraktor. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi gedung dapat diidentifikasi sebagai adanya perbedaan waktu pelaksanaan pekerjaan dengan jadwal yang direncanakan pada dokumen kontrak. Dengan demikian ketika proyek konstruksi gedung tersebut terlambat, artinya pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut tidak dapat diselesaikan sesuai kontrak.

Pada hakikatnya keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi secara umum akan mengakibatkan sanksi kepada pihak kontraktor baik berupa denda atau pun sanksi lainnya. Penerapan sanksi kepada pihak kontarktor biasanya didasari oleh faktor-faktor penyebab tidak tercapainya tujuan sasaran proyek secara khusus ketidaktercapaian waktu pelaksanaan ataupun proyek telambat.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi khususnya pada proyek konstruksi gedung di Kabupaten Nias.

Pada dasarnya penelitian dilaksanakan adalah studi terhadap dua aspek data yang berbeda yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan, studi lapangan dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Dalam pengolahan data penelitian digunakan Stastitical

for Product and Service Solution (spss) untuk menguji validitas, reliabilitas, korelasi

dan regresi. Untuk menentukan ranking tiap variabel, digunakan rumus rata-ratanya (Mean).

Hasil dari penelitian faktor penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi di kabupaten Nias adalah random human error, kurangnya tenaga kerja terampil, pemahaman metode baru yang lambat, penyampaian informasi yang kurang lengkap, keterlambatan material, rendahnya kualitas material, bencana alam, kelangkaan karena kekhususan, adalah hasil dari uji regresi. Sedangkan hasil dari perhitungan mean adalah keterlambatan material, kelangkaan material karena kekhususan, rendahnya kualitas material, rendahnya kapasitas peralatan, rendahnya produktivitas peralatan, rendahnya penjadwalan pekerjaan, dan jadwal yang tidak realistis.

Kata kunci: Keterlambatan, proyek konstruksi, bangunan gedung

(5)

vii 

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN………. i

LEMBAR PENGESAHAN……….. ii

KATA PENGANTAR………. iii

ABSTRAK………. v

DAFTAR ISI………. vi

DAFTAR TABEL……… viii

DAFTAR LAMPIRAN………..……… ix BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1 B. Rumusan Masalah……… 3 C. Batasan Masalah ………. 3 D. Tujuan Penelitian………... 3 E. Manfaat penelitian………... 4 F. Hipotesi……… 5 G. Sistematika Penulisan……….. 5

BAB II. LANDASAN TEORI A. Keterlambatan Proyek……….. 6

B. Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek……….. 11

C. Mengatasi Keterlambatan……..………... 16

BAB III. METODE PENELITIAN A. Pendahuluan....………. 18

B. Jenis Penelitian………...……….. 18

C. Objek atau Lokasi Penelitian ………..………. 19

D. Populasi dan Sempel………... 19

E. Proses pengumpulan Data………... 20

(6)

viii  BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, ANALISIS,

DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian………..……….. 25 B. Hasil penelitian……… 25 C.Analisis dan Pembahasan……….... 26

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan……….. 48 B. Saran………... 49 DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN                                

(7)

ix 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Keterlambatan... 13

Tabel II.2 Faktor Penyebab Keterlambatan Menurut Para Ahki………... 14

Tabel III.1 Variabel Penelitian…..……… 20

Tabel III. 2 Faktor Penilai(skor)……….…22

Tabel IV.1 Profil Responden……….25

Tabel IV.2 Hasil Penelitian Persebsi Responden……….26

Tabel IV.3 Input Data Variabel View Pada spss ……….28

Tabel IV.4 Input Data View Pada spss ………28

Tabel IV.5 Case Processing Summary ……….29

Tabel IV.6 Reliability Statistics ………...29

Tabel IV.7 Item Total Statistics ………29

Tabel IV.8 Hasil Uji Validitas ………30

Tabel IV. 9 Hasil Uji Realibilitas ………...31

Tabel IV.10 Hasil Korelasi Tahap Kedua……….32

Tabel IV.11 Model Summaryb ………..39

Tabel IV.12 Anovab ………..39

Tabel IV.13 Coefficientsa ………40

Tabel IV.14 Variabel P………..41

Tabel IV.15 Mean dan Ranking………43

Tabel IV.16 Pengelompokan Rangking Faktor Keterlambatan………44

                   

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Ijin Pengisian Kuisioner dan Permintaan Data Untuk Dinas Tata Ruang, Perumahan dan Kebersihan Kab. Nias

2. Surat Ijin Pengisian Kuisioner dan Permintaan Data Untuk Pimpinan Proyek di Kab. Nias

3. Formulir Persetujuan Dosen Pembimbing Untuk Mengikuti Seminar Proposal Tugas Akhir

4. Formulir Revisi Laporan 5. Formulir Asistensi Bimbingan 6. Formulir Revisi Tim Penguji 7. Formulir Bukti Bebas Revisi

8. Surat Balas Permintaan Pengisian Kuisioner dan Permintaan Data dari Dinas TRPK Kab. Nias

9. Surat Balas Permintaan Pengisian Kuisioner dan Permintaan Data dari Pimpinan Proyek Di kab. Nias

10. Blangko kuisioner

11. Rekap Jawaban responden 12. Tabel r Product Moment 13. Korelasi Tahap Pertama 14. Diagram Hasil Regresi 15. F Tabel α = 0,05                        

(9)

xi 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Nias adalah salah satu dari empat kabupaten lain yang ada di Pulau Nias. Kabupaten Nias adalah daearah yang sedang berkembang pada saat ini di Pulau Nias dan juga di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Nias adalah kabupaten pertama yang ada di Pulau Nias sebelum dilakukannya pemekaran daerah. Karena itu sebagai daerah yang sedang berkembang, ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap sangat dibutuhkan. Salah satu sarana dan prasarana itu adalah pembangunan kantor-kantor pemerintah, sekolah, dan jalan raya yang dapat menunjang aktivitas ekonomi, sosial, budaya, pendidikan di Kabupaten Nias.

Penyediaan sarana dan prasarana tersebut di Kabupaten Nias adalah salah satu bentuk pengadaan barang dan jasa yang ditangani langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nias melalui pelelangan umum maupun penunjukan langsung. Namun, dalam tahap pelaksanaan proyek di Kabupaten Nias sering mendapat masalah, baik yang sudah diperhitungkan maupun yang di luar perkiraan. Kendala tersebut menjadi penyebab terhambatnya pekerjaan proyek konstruksi, sehingga pekerjaan proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, selalu ada kemungkinan, bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek, akan melebihi waktu yang telah ditentukan dalam dokumen kontrak pekerjaan. Bermacam-macam masalah penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek , antara lain masalah bahan, tenaga kerja, peralatan, keuangan, lingkungan, dan dijadwalkan. Akan tetapi beberapa proyek konstruksi mengalami keterlambatan sampai beberapa tahun lamanya. Menjadi sangat penting untuk mengetahui penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi agar dapat diminimalkan serta dicegah terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek tersebut.

Seringnya terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek dan berulangnya kejadian ini, menarik perhatian penulis untuk membahas tentang faktor yang mempengaruhi terjadi keterlambatan masa pelaksanaan proyek konstruksi.

(10)

xii  Penelitian tentang keterlambatan telah banyak dilakukan, tetapi penelitian ini dikhususkan di kabupaten Nias.

Keterlambatan dalam bidang konstruksi baik pada pekerjaan struktur maupun pada pekerjaan lainnya umumnya tidak dapat dihindari, sehingga diperlukan kemampuan manajerial yang baik bagi pihak yang terlibat di dalam proses konstruksi. Bukan hanya dari pihak kontraktor saja, pihak owner juga estimasi jadwal dan menyiapkan biaya yang tidak terduga untuk menanggulangi keterlambatan yang diakibatkan hal-hal yang tidak dapat ditanggulangi oleh manusia seperti pengaruh alam.

Keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek gedung khususnya di berbagai wilayah merupakan salah satu permasalahan yang banyak ditemukan pada saat ini. Keterlambatan tersebut tentunya sangat merugikan baik pihak kontraktor sebagai pelaksana proyek maupun pihak pengguna jasa (pemerintah) dalam hal ini bertindak sebagai pemilik (owner). Menurut Ervianto (2005) terjadinya keterlambatan pelaksanaan suatu proyek mengakibatkan banyak yang dialami oleh pihak-pihak terlibat dalam proyek konstruksi tersebut seperti pemilik proyek, konsultan/perencana/supervisi, kontraktor, pemasok (supplier), institusi keuangan, dan masyarakat.

Dituliskan oleh Assaf et al. (2011) bahwa tidak tepatnya jadwal penyelesaian pelaksanaan proyek akan berdampak pada peningkatan biaya tambahan proyek pada kontraktor (additional money for contractor), penundaan pada pembayaran (delay in

payment), penundaan pada pemakaian material dan peralatan (delay of material and tools), penundaan pada penyelesaian proyek tersebut (delay completion schedule),

perselisihan antara kontraktor dan pemilik (dispute between owner and contractor). Bassioni & El-Razek dalam Wei (2010) telah mengidentifikasi keterlambatan (delay) di proyek konstruksi diyakini adalah salah satu masalah utama yang memberikan efek negatif pada pelaksanaan proyek konstruksi yang sedang berlangsung dan juga pihak-pihak terlibat. Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan agar dapat meminimalkan dan mencegah meningkatnya biaya pelaksanaan proyek konstruksi.

Berdasarkan analisis peneliti-peneliti terdahulu dan terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi di berbagai wilayah Indonesia maka sudah

(11)

xiii  saatnya dicari solusi untuk mencegah keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek bangunan gedung khususnya.

Inilah yang menjadi perhatian peneliti untuk menganalisis faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek bangunan gedung, khususnya di proyek pemerintah di Kabupaten Nias dengan melakukan kajian berupa analisis terhadap literatur dan data lapangan yang memuat data tentang keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek dan pertimbangan untuk melakukan perpanjangan waktu pelaksanaan yang diperoleh dari pihak pelaksana proyek (kontraktor).

Pada Tugas Akhir ini, penulis mencoba melakukan analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek konstruksi di wilayah Kabupaten Nias. Adapun dalam pelaksanaannya, cara yang dilakukan penulis untuk mengumpulkan data adalah dengan mendistribusikan kuesioner pada beberapa kontraktor dan pengawas. Hasil yang didapat dari kuesioner tersebut kemudian dianalisis.

B. Rumusan Masalah

Pada proyek pemerintah di kabupaten Nias terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek. Dari latar belakang tersebut diatas teryata ada beberapa hal yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek. Dalam kajian ilmu manajemen diketahui bahwa sistem perencanan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian waktu pelaksanaan termasuk dalam satu hal yang harus diperhatikan. Selain itu, waktu pelaksanaan/penjadwalan proyek juga menjadi satu tujuan atau pun sasaran proyek yang harus dicapai. Penjadwalan proyek juga mempunyai pengaruh besar terhadap berhasilnya sebuah proyek konstruksi, sehingga masalah waktu dapat mempengaruhi banyak hal serta cakupan yang luas dalam sebuah proyek konstruksi. Untuk itu, peneliti memberikan beberapa rumusan masalah yang akan dikaji. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek-proyek pemerintah di Kabupaten Nias dengan nilai kontrak 200 juta-800 juta dan ≥ 800 juta

2.Langkah mitigasi apa yang dilakukan terhadap faktor utama keterlambatan penyelesaian pekerjaan pada proyek pemerintah di Kabupaten Nias.

(12)

xiv  C. Batasan Masalah

Agar penulisan ini tidak menyimpang dari tujuan awal penulisan maka dilakukan ruang lingkup penelitian dan batasan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Lokasi di daerah kabupaten Nias

2. kontrak yang digunakan adalah kontrak tahun tunggal

3.Pekerjaan di bidang cipta karya (bangunan gedung) dari tahun 2012-2013 4. Nilai kontrak 200 juta - 800 juta dan ≥ 800 juta

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis faktor yang menghambat penyelesaian pekerjaan proyek, mencari urutan rangking dari tiap faktor utama yang mempenagruhi keterlambatan penyelesaian proyek di Kabupaten Nias.

2. Mendapatkan solusi atas faktor-faktor yang menghambat penyelesaian proyek agar pekerjaan proyek dapat berjalan dengan lancar dan sesuai rencana atau kontrak dan tidak terulang di waktu yang akan datang.

E. Manfaat Penelitian

1.Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi pihak-pihak yang terlibat, perusahaan kontraktor, pemilik (pemerintah), sehingga dapat memperkecil peluang terjadinhya keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek sejenis di masa akan datang.

2. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada proses perencanaan dan penjadwalan pekerjaan, sehingga keterlambatan dapat dikendalikan lebih dini dalam tahap pelaksanaan proyek gedung.

3. Memberikan kontribusi terhadap perkembangan manajemen konstruksi di bidang pelaksanaan proyek konstruksi gedung, khususnya mengenai manfaat penelitian ini terhadap keterkaitannya dengan pihak-pihak terlibat.

4. Menjadi dasar bagi para pihak dalan proyek konstruksi untuk mengatasi masalah keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek .

5. Dapat dijadikan referensi bagi peneliti lainnya yang akan meneliti lebih lanjut mengenai keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek .

(13)

xv  F.Hipotesis

Faktor yang mengakibatkan terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek pemerintah di Kabupaten Nias adalah adanya perubahan gambar disain yang mengakibatkan adanya pekerjaan tambah, terlambatnya pengiiriman material dari supplier, dan kurangnya tenaga teknis yang memadai.

G. Sistematika Penulisan

Penulisan Tugas Akhir ini disusun sesuai sistematika yang diuraikan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini merupakan langkah awal yang berisi gambaran permasalahan secara keseluruhan meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, Hipotesis, serta sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka menuangkan teori-teori yang menjadi landasan teori yang dipakai untuk menganalisis dalam penelitian ini.

Bab III Metodologi penelitian

Bab ini membahas metode pengumpulan data-data yang diperlukan baik data primer maupun data sekunder serta metode analisis data dengan menyusun langkah-langkah guna memecahkan permasalahan dengan teori yang ada.

Bab IV Pelaksanaan Penelitian, Hasil Penelitian, Analisis, dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, persepsi responden terhadap penelitian, serta analisis dan pembahasan dari faktor yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian pekerjaan proyek .

Bab V Simpulan dan Saran

Pada bab ini memuat berupa penarikan kesimpulan dari analisis yang telah dilakukan, serta saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian berikutnya.

   

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat dari sudut pandang karakteristik yang dipakai untuk pengujian, pengujian yang akan dilakukan ini hanya mencakup pengujian terhadap Aplikasi Early

Pengguna dalam pemodelan sistem ini terdiri dari administrator, administrator adalah orang yang mengolah data (menambah, mengedit dan menghapus) serta user (masyarakat)

Setelah rencana pembelajaran disusun, langkah selanjutnya yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam 3 siklus. Pelaksanaan pembelajaran dalam setiap

Pada periode penyimpanan terjadi aktivitas transpirasi dan respirasi sehingga menyebabkan terjadinya penyusutan bobot JPB yang lebih tinggi pada rimpang benih umur

Dalam Permendiknas Nomor 15 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota, terdapat 13 indikator pemenuhan SPM yang merupakan

skenario partial connected penggunaan bandwidth Babel masih lebih kecil, untuk delay diungguli oleh B.A.T.M.A.N-adv, sedangkan jitter dan packet loss.. nilai Babel

(2) Bakal calon Kepala Daerah dan bakal calon Wakil Kepala Daerah yang memenuhi persyaratan sesuai dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan, sebagaimana

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, setelah proses yang cukup panjang akhirnya skripsi dengan judul