• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN UKM KRUPUK WEDI DAN KACANG TANAH KULIT DENGAN MESIN OTOMATIS DI DESA WEDELAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN UKM KRUPUK WEDI DAN KACANG TANAH KULIT DENGAN MESIN OTOMATIS DI DESA WEDELAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 22

PENGEMBANGAN UKM KRUPUK WEDI DAN KACANG TANAH KULIT DENGAN

MESIN OTOMATIS DI DESA WEDELAN KECAMATAN BANGSRI

KABUPATEN JEPARA

Solechan1), Rubijanto JP 2)

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Semarang email: solechan1981@gmail.com

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Semarang email: rubijantojp5758@gmail.com

Abstrak

Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) telah mencapai 55,2 juta dan memberikan kontribusi sebesar 57 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. UKM Adem Ayem dan UKM Putra Mandiri terletak di desa Wedelan kecamatan Bangsri kabupaten Jepara dan bergerak dalam bidang krupuk wedi dan kacang tanah kulit. UKM ini memiliki peluang yang besar untuk berkembang, tetapi faktor penggorengan yang konvensional, kapasitas rendah, sulitnya memisah pasir dengan produk, dan biaya sablon yang mahal. Faktor lain pada ilmu Manajemen usaha dan strategi pemasaran masih kurang. Modal usaha kecil dan sulitnya mencari pinjaman modal usaha dari bank atau pemerintah, menjadikan UKM sulit berkembang. Metode yang dipakai pada program IbM adalah Memberi pelatihan dan pendampingan membuat mesin penggoreng otomatis, mesin spinner, pelatihan sablon, pelatihan SOP dan K3, memberikan ceramah kewirausahaan, pembukuan, akutansi UKM dan cash flow, strategi pemasaran, perkembangan usaha dan tambahan modal usaha. Hasil penerapan program dengan mesin penggoreng otomatis media pasir dan mesin spinner mengurangi tenaga kerja, bahan bakar, meningkatkan produksi, menghemat waktu, dan produk lebih higienis, pelatihan sablon plastik meningkatkan pendapatan keuangan dan mengurangi ongkos produksi dihitung biaya sablon yang tinggi, Pelatihan manajemen usaha dan strategi pemasaran produk menambah keilmuan dan ketrampilan mitra dalam penggelolaan UKM..

Keywords : goreng, krupuk, kacang, sablon, usaha.

1. PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi

Perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) hingga kini telah mencapai 55,2 juta di seluruh Indonesia. UKM Memberikan kontribusi sebesar 57 persen pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia (Syarif Hasan, 2013). UKM Adem Ayem dan UKM Putra Mandiri di desa Wedelan Kecamatan Bangsri terdaftar di Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar Kab. Jepara. Jumlah UKM yang terdaftar di kabupaten Jepara sebanyak 34.163 buah (Dinkopumkmpasar Kab. Jepara, 2011). UKM Adem Ayem dan UKM Putra Mandiri bergerak dalam bidang pembuatan makanan kecil atau snack (BPS kecamatan Bangsri, 2013). UKM Adem Ayem memiliki peluang yang besar untuk berkembang. Desakan dari pembeli dan pedagang yang besar akan krupuk wedi dan kacang kulit membuat stok perhari kurang. Penjualan krupuk wedi baru mencukupi 2 (dua) Kecamatan yaitu Bangsri dan Mlonggo.

Penggorengan krupuk wedi dan kulit kacang masih menggunakan sistem konvensional yang ditampilkan pada Gambar 1a. Menggunakan wajan penggorengan yang besar kapasitas 3-4 ons dan membutuhkan 2 iket kecil bahan bakar kayu. UKM Adem Ayem setiap hari mampu memproduksi krupuk wedi 80-110 kg dari 4 (empat) wajan penggorengan.

(2)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 23 Setiap Penggorengann krupuk wedi membutuhkan waktu 5-8 menit dan setiap pegawai menghasilkan 20-30 kg/hari. Harga jual krupuk wedi matang Rp.12.000/kg, sedangkan harga krupuk wedi mentah Rp.6.000/kg. Operasional penggorengan krupuk wedi per kg ditambah pegawai sebesar Rp.3.500. Harga plastik pembungkus krupuk wedi kapasitas 2-2,5 kg seharga Rp.1.000/biji. Untuk laba bersih per Kg untuk UKM sebesar Rp.1.500/kg (wawancara Ibu Darlin, 2014).

Gambar 1. a) Penggorengan krupuk, dan b) penggorengan kacang kulit

UKM Putra Mandiri bergerak dalam penggorengan kacang tanah kulit dan penggorengan masih manual, bagaimana Gambar 1b. Proses Penggorengan membutuhkan waktu 25-30 menit dengan kapasitas 2 kg/goreng. Satu hari bisa menggoreng 8-10 kali. Secara kalkulasi setiap hari karyawan menghasilkan 16-20 kg. UKM Putra Mandiri memiliki 4 karyawan, sehingga dapat memproduksi kacang tanah kulit sebesar 72-80 kg/hari. Dari perhitungan keuntungan penjualan per kg, harga jual dikurangi harga beli; Rp.12.500/kg - Rp.7.500/kg = Rp.5.000/kg. Menurut Bapak Suyitno Pimpinan UKM Putra Mandiri, biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar Rp.1.250/kg, Karyawan Rp.1.500/kg, plastik Rp.750/biji, dan transpor pengiriman Rp.250/biji. Keuntungan bersih kacang tanah kulit Rp.1.250/biji. Kacang dijual dalam partai 4 kg dengan ukuran plastik 40 x 50 cm ketebalan 0,10 mm. Harga plastik yang mahal ditambah ongkos sablon yang tinggi.

Kendala lain yang dialami kedua mitra yaitu memisahkan pasir dengan krupuk saat matang dibutuhkan waktu 5-8 menit dengan sistem pengayakan. Walaupun sudah diayak, pasir masih ikut dalam bungkus plastik dan ini menggurangi kualitas dari krupuk wedi dianggap tidak higienis. krupuk wedi dijual ke agen makanan dan kepasar, belum dipasarkan sendiri. Untuk manajemen keuangan dan pemasaran masih sederhana sama dengan pada kedua mitra, mulai dari laporan keuangan, pembukuan, pemasaran, dan cash flow. Modal usaha UKM sangat kecil, ini bisa dilihat waktu pembelian bahan mentah setelah mendapat uang. Untuk meminjam modal dari bank atau pemerintah belum tahu prosedur dan persyaratanya, disamping itu untuk jaminan tidak ada.

(3)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 24

1.2. Permasalahan Mitra

Permasalahan dan kendala yang dihadapi mitra sebagai berikut: a. Rendahnya produksi dan proses pegorengan yang lama.

b. Sulitnya memisahkan antara krupuk atau kacang dengan pasir, ini membutuhkan waktu yang lama.

c. Biaya sablon yang mahal untuk bungkus plastik mengurangi keuntungan penjualan. d. Minimnya pengetahuan manajemen keuangan dan pemasaran produk menjadikan UKM

sulit berkembang.

e. Kurangnya modal usaha dan informasi mengakses bantuan dana, baik dari bank pemerintah maupun swasta.

1.3 Justifikasi permasalahan prioritas mitra yang harus ditangani

Permasalahan yang menjadi prioritas utama mitra dan disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program IbM.

a. Meningkatkan hasil produksi dengan mengubah proses penggorengan manual menjadi otomatis dengan bantuan mesin penggorengan.

b. Perlunya membuat mesin otomatis untuk mengurangi waktu proses pemisahan krupuk atau kacang dengan pasir dalam upaya meningkatkan kwalitas produk.

c. Biaya sablon yang mahal menjadikan keuntungan menurun.

d. Pengetahuan manajeman usaha dan pemasaran produk yang rendah mengakibatkan UKM sulit berkembang.

e. Pengetahuan informasi mengakses bantuan modal usaha yang kurang

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan Program Iptek bagi Masyarakat (IbM).

a. Membuat mesin penggoreng otomatis media pasir berkapasitas besar. b. Membuat mesin spinner untuk memisahkan produk dan pasir.

c. Alat sablon dan pelatihanya.

d. Memahami cara kerja sesuai standar operasi prosedur (SOP) dan keselamatan kerja (K3). e. Pelatihan manajemen usaha, strategi pemasaran, dan cara mengakses modal usaha.

2. METODE

Motode rencana kegiatan Pengabdian Masyarakat dan tujuan yang dicapai pada Program Iptek bagi Masyarakat (IbM) di Mitra ditampilkan pada Tabel 1.

(4)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 25

Tabel 1. Rencana Kegiatan dan Tujuan yang akan dicapai

2.1 Mesin Penggoreng Otomatis Media Pasir

Pembuatan mesin penggoreng otomatis krupuk wedi dan kacang kulit sebagai berikut; a. Dimensi mesin Penggorengan otomatis P x L x T : 180 x 120 x130 cm

b. Diameter lubang pegorengan (D) : 45 cm dan Panjang (P) : 50 cm memiliki Luas lingkaran (L) : 1.590 cm2 dan volume (V) : 79.481 cm3 dengan kapasitas penggorengan 40 -50 kg.

c. Pembuatan cover mesin penggoreng dari plat UNP Grade 3310 ketebalan 1,5 mm berbentuk silinder diameter 60 dan 70 cm.

d. Tempat penggorengan berbentuk silinder dari plat baja tahan panas tipe EN C45 ketebalan 1,2 mm. Lubang dengan diameter 5 mm. untuk diameter tabung : 45 cm dan Panjang : 50 cm

e. Pembuatan cerobong dengan diameter 8 cm tinggi 12 cm dari plat baja EN C45 ketebalan 0,8 mm.

f. Rangka mesin penggoreng dari baja siku profil penggaris 90o tipe St 30 dengan ketebalan

1,5 mm. Kaki mesin menggunakan 4 kaki dan setiap kaki dihubungkan dengan plat siku g. Penggelasan menggunakan mesin las SMAW dan las asetilin.

h. Pengaduk penggorengan menggunakan pipa berlubang diameter 3 cm panjang 100 cm dan ujungnya disambung kayu mahoni sepenjang 30 cm sebagai isolasi.

i. Kepala pengaduk dibuat dari plat stainless steel Grade 304 ketebelan 1 cm dan dilubangi dengan mata bor diameter 1 cm.

j. Tempat penampung krupuk/kacang dibuat dari plat besi B 243 ketebalan 1 mm dengan dimensi Panjang 50 cm dan lebar 120 cm.

k. Poros penggerak silinder dari baja karbon menengah AISI 5130 dengan diameter poros 4 cm panjang 60 cm.

(5)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 26 l. Poros penggerak diberi dua bantalan Mounted Bearing Units NTN 6203ZZ.

m. Bahan bakar elpiji memakai stand Burner Tipe GSB-330.

n. Selang gas merk Miyako dengan isolasi karet yang dilindungi selang stainless steel, dan regulator gas tipe T1-230.

o. Motor penggerak 1 phasa, Voltage : 220V, Input power : 1 PK, Motor Speed : 2800 Rpm dan Frequency 50/ 60 hz.

p. Transmisi reduksi untuk merendahkan kecepatan putaran menggunakan van belt tipe A2L. q. Transmisi reduksi memakai Worm reducer Tipe S.A.

r. Pengecatan mesin penggoreng memakai cat tahan panas yang sebelumnya dicoating. s. Kabel NYA menghubungkan mesin ke stop kontak listrik tegangan 220 volt melalui Steker

Crop Arde 34.

2.2 Mesin Spinner

a. Dimensi mesin spinner P x L x T : 65 x 60 x75 cm.

b. Keranjang pemisah dari stainless steel Grade 302 ketebelan 2 mm. c. Pengerolan keranjang berdiameter 100 cm.

d. Mesh keranjang diameter 2 mm dengan ukuran 50-60 mm.

e. Dimensi keranjang 55 cm, tinggi 45 cm, volume 427.433 cm3 dan kapasitas 25 kg.

f. Pengelasan keranjang menggunakan Las TIG 160 A

g. Permukaan keranjang diberi plat penguat dengan panjang 55 cm, lebar 3 cm dan tebal 1 cm dari stainless steel Grade 302.

h. Pembuatan cover pelindung keranjang berdiameter 70 cm dan tinggi 80 cm dari stainless steel Grade 301 ketebalan 1,2 cm.

i. Tutup keranjang terbuat dari stainless steel Grade 301 ketebalan 1 mm.

j. Rangka dudukan terbuat frame besi kotak (3x3cm) terdiri 3 kaki dan panjang 15 cm. k. Ukuran gagang pengangkat 8 x 7 x 6 cm yang ditempel pada kedua sisi silinder. l. Saluran pembuangan pasir berdiameter 2 cm yang dipasang bagian bawah silinder. m. Poros pemutar keranjang dari batang stainlees steel G 316 berdiamter 2,5 cm. n. Puli transmisi tipe 1000, diamater 9 cm dan poros penggerak berdiameter 3 cm. o. Puli diberi pasak ukuran 8 x10 cm dari baja St 60.

p. Penggerak utama mesin listrik 1 phasa, 220V, 1/2 HP, 2500 Rpm, 50/ 60 hz. q. Rasio putaran 1: 3 pada kecepatan putaran poros penggerak keranjang 750 rpm. r. Van belt menggunakan Tipe A4L dengan panjang 123 cm dan lebar 2,8 cm. s. Rangka mesin dari plat baja tipe B321 ketebalan 1,5 cm.

t. Putaran motor satu arah memakai saklar tekan atau push button tipe BSH 233/6A.

u. Kabel konektor menggunakan Tipe NYA yang menghubungkan mesin ke stop kontak listrik tegangan 220 volt.

(6)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 27 v. Konektor ke stop kontak memakai Steker Crop Arde 34.

2.3 Sablon Plastik

a. Persiapan alat dan perlengkapan sablon plastik.

b. Pertama, campurkan obat afdruk screen emulsion dan sensitizer bawaannya.

c. Setelah tercampur tuangkan pada screen sablon, dan ratakan hingga obat afdruk menempel rata dengan baik

d. Keringkan dengan kipas angin atau hairdryer di lokasi yang minim cahaya sekitar 10 menit. e. Pasang kertas print out desain yang akan digunakan, posisikan desain dengan baik. f. Siapkan 2 lampu TL di bawah kaca dengan jarak kurang lebih 10 cm.

g. Bagian belakang screen tutuplah dengan busa dan tindih dengan pemberat. h. Penyinaran lampu selama kurang lebih 3 menit.

i. Setelah penyinaran dilakukan lepas kertas desain kemudian cuci dengan air.

j. Lanjutkan dengan menyemprot pada bagian lubang desain dengan menggunakan alat semprot air.

k. Afdruk screen sablon sudah siap pakai.

l. Taruh screen afdruk pada meja sablon yang bagian bawah dari kaca rata. m. Screen dijepitkan dengan engsel yang ada dipermukaan meja

n. Pemasangan screen disesuaikan dengan plastik yanga akan dicetak o. Tuangkan tinta ke screen jangan sampai mengenai gambarnya. p. Turunkan screen yang sudah ada catnya merapat ke meja.

q. Caputkan tinta pada screen dari atas kebawah dengan menggunakan rakel. r. Ambil plastik yang sudah bergambar untuk dikeringkan.

s. Setelah penyablonan selesai screen dibersihkan dari tinta sisa penyablonan, yaitu dengan M3 dicampur dengan sabun dan di lanjutkan disram dengan air.

2.4 Manajemen Usaha dan Strategi Pemasaran Produk

Pelatihan manajemen usaha dan strategi pemasaran produk mliputi; a. Memberikan ceramah kewirausahaan

b. Pelatihan pembukuan, akutansi UKM dan cash flow c. Ceramah dan pelatihan strategi pemasaran produk. d. Studi banding ke UKM yang sukses.

e. Memberi pengarahan, informasi dan pendampingan untuk mendapatkan modal usaha dan mengakses bantuan dana.

(7)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 28

2.5 Analisa Data

Metode deskriptif analisis untuk pengambilan data. Langkah-langkah pengambilan data spefikasi mesin penggoreng otomatis, mesin spinner, sablon plastik, manajemen usaha dan strategi pemasaran produk.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang dicapai kegiatan pengabdian masyarakat program Iptek Bagi masyarakat (IbM) UKM krupuk wedi dan kacang tanah kulit di desa wedelan Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.

3.1 Mesin Pengoreng Otomatis Media Pasir

Spefikasi mesin penggoreng otomatis krupuk wedi dan kacang kulit sebagai berikut;

a. Dimensi mesin penggorengan otomatis P x L x T : 180 x 120 x130 cm dimana ditunjukan pada Gambar 2.

b. Penggerak Motor Listrik 1 phasa, Voltage : 220V, Input power : 1 PK, Motor Speed : 2800 Rpm dan Frequency 50/ 60 hz.

c. Berat total 105 kg d. Kapasitas 40-50 kg.

e. Diameter lubang penggorengan D : 45 cm dan P : 50 cm

f. Cover mesin penggoreng dari plat UNP Grade 3310 ketebalan 1,5 mm. g. Transmisi Worm reducer Tipe S.A.

h. Rangka mesin baja siku profil penggaris 90o tipe St 30. i. Performa mesin 8 jam/hari.

j. Bahan bakar elpiji.

k. Saklar tekan tipe BSH 233/6A. l. Pengerak otomatis.

m. Dilengkapi susuk penggorengan dan pengaman anti panas. n. Portable dan mudah operasionalnya.untuk aliran air dan tandon.

(8)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 29

3.2 Mesin Spinner

Spefikasi mesin penggoreng otomatis krupuk wedi dan kacang kulit sebagai berikut; a. Dimensi mesin spinner P x L x T : 65 x 60 x75 cm (Gambar 3)

b. Keranjang terbuat stainless steel Grade 302 ketebelan 2 mm. c. Berat total 62,5 kg.

Gambar 3. Mesin Spinner d. Ukuran Mesh keranjang 50-60 mm.

e. Dimensi keranjang pemisah diameter 55 cm dan tinggi 45 cm. f. Kapasitas 25 kg.

g. Frame besi kotak 3 x 3 cm.

h. Bodi stainless steel Grade 301 ketebalan 1,2 cm.

i. Penggerak motor listrik 1 phasa, V : 220V, 1/2 HP/ 2500 Rpm/50/ 60 hz. j. Rasio putaran 1: 3.

k. Kecepatan putaran poros 750 rpm. l. Push button tipe BSH 233/6A.

m. Dilengkapi saluran buang dan serok tahan karat. n. Putaran satu arah.

3.3 Pelatihan Mesin Penggoreng otomatis dan Mesin Spinner

Pelatihan dilakukan di mitra Putra mandiri. Pertama dilakukan pelatihan operasional mesin sesuai SOP. Diharapakan peserta memahami cara kerja dan operasional mesin. Sebelum dilakukan proses penggorengan kacang kulit dan kerupuk dibersihkan bagian permukaan sehingga waktu digoreng sudah bersih dan dikeringan dengan media matahari. Pengeringan matahari dilakukan selaman 4-5 jam. Kacang kulit dan kerupuk ditampilkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Bahan yang akan digoreng a) Kacang kulit, b) kerupuk

(9)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 30 Semua bahan disiapkan. Mesin penggoreng otomatis dihidupkan dengan mematikan api ke burner, selanjutnya hidupkan mesin dengan menyambungan steker ke stop kontak. Setiap kali penggorengan krupuk wedi dengan berat 1 kg sedangkan kacang kulit seberat 5 kg. Waktu penggorengan krupuk wedi selama 5 menit dan kacang kulit 20 menit. Proses penggorengan diperlihatkan pada Gambar 5. perbandingan proses manual dengan otomatis diperlihatkan pada Tabel 2. Untuk waktu penghematan waktu pada penggorengan krupuk wedi 3 menit dan kacang kulit 10 menit. Secara kapasitas krupuk wedi 3 ons dan kacang kulit 3 kg, in terjadi peningkatan kapasitas 80-100%.

Gambar 5. Proses penggorengan dengan mesin otomatis

Bahan bakar yang digunakan gas elpiji, untuk satu tabung elpiji mampu menggoreng 40 kg krupuk wedi dan 50 kg kacang kulit. Jika dibandingkan kayu bakar untuk 50 kg atau 40 kg dibutuhkan kayu 10 ikat dengan harga satu ikat Rp.2.000.-. Harga 1 tabung elpiji Rp. 16.000, maka terjadi penghematan Rp. 4.000.

Tabel 2. Perbandingan penggorengan konvensional dan otomatis media pasir Kegunaan Penggorengan

Konvensional

Penggorengan Otomatis Kapasitas 3ons dan 3 kg 1 kg dan 5 kg

Waktu 8 dan 30 mnt 5 dan 20 mnt Bahan

bakar

Rp.20.000 Rp.16.000

Produksi 30 dan 50 kg 50 dan 100 kg

Pengayakan 8 menit 4 menit

Karyawan 1 orang 1 orang

Untuk produksi setiap hari untuk satu karyawan dengan proses konvensional menghasilkan krupuk wedi 30 kg dan kacang kulit 50 kg, sedangkan proses otomatis 50 kg krupuk wedi dan 100 kg kacang kulit. Waktu pengayakan memisahkan pasir dan krupuk atau kacang kulit

(10)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 31 membutuhkan waktu 8 menit, sedangkan mesin spinner 4 menit. Proses pengayakan dengan mesin spinner ditampilkan pada Gambar 6. Hasil pengayakan lebih bersih, cepat, tidak rusak, dan lebih higienis.

Gambar 6. Proses pengayakan dengan mesin spinner 3.4 Pelatihan Sablon Plastik

Pelatihan sablon plastik dilakukan di Mitra Adem ayem dengan jumlah peserta 5 orang. Pelatihan mulai dari pembuatan desain merk, menentukan ukuran plastik, menentukan warna. Desain merk menggunakan bantuan komputer melaului softwere Corel Draw 12.1. Hasil desain dicetak dicetak print out dalam kertas minyak. Ukuran kertas A2 untuk dua desain. Desain pada kertas kalkir digunakan untuk membuat film sablon menggunakan ukuran screen 150 x 200 mm. Film sablon ditempelkan dalam meja sablon dan bawahnya dikasih kaca dengan ketebalan 3 mm. Hasil screen afdruk untuk sablon plastik ditampilkan pada Gambar 7. Afdruk sesuai dengan merk dagang mitra.

Gambar 7. Screen afdruk untuk sablon

Ukuran plastik yang digunakan 300 x 400 mm. Warna tinta merah dan cat khusus untuk plastik. Membuat sablon plastik untuk merk dagang diperlihatkan pada Gambar 8. Setiap 1 liter cat sablon menghasilkan 10.000 sablon plastik. Harga 1 liter cat sablon 85 ribu ditambah M3 untuk pengencer. Harga 1 liter M3 Rp 25.000. Harga 1 sablon plastik Rp. 300, sedangkan harga 1 sablon plastik sablon sendiri seharga Rp.100. Terjadi selisih Rp.200, apabila dikalikan 10.000 plastik dapat menghemat Rp 2.000.000. Untuk perlengkapan sablon 1 set dari meja, rakel, cat, pencekam, dan lain-lain seharga Rp. 1.250.000. Penghematan sablon plastik dapat meningkatkan pendapatan keuangan dan mengurangi ongkos produksi

(11)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 32

Gambar 8. Proses sablon plastik

3.5 Workshop Pelatihan Manajemen Usaha dan Strategi Pemasaran Produk

Pelatihan dilakukan dimitra Putra Mandiri dengan peserta workshop 4 orang dari kedua mitra. Proses pelatihan manajemen usaha dan strategi pemasaran ditunjukan pada Gambar 9.

Gambar 9. Pelatihan Manajemen Usaha dan Strategi Pemasaran Produk

Workshop pertama tentang usaha kecil dan teknik-teknik mengembangkannya usaha menjadi kuat dan terjamin kelangsungan hidupnya. Pelatihan melakukan simulasi dan praktek manajemen pemasaran bagi usaha kecil. Memberikan pemahaman dan kecakapan dalam melakukan menajemen sumber daya manusia pada usaha kecil. Memberikan pemahaman untuk melakukan manajemen produksi pada usaha kecil. Praktek pembukuaan manajemen keuangan untuk laporan keuangan mingguan pada usaha kecil yang hasilnya ditampilkan pada Gambar 10. Pelatihan strategi pemasaran produk dengan pemberian teori dan praktek. Penjelasan cara mencari modal usaha dan sumber-sumber hibah dari pemerintah untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah.

(12)

MAJALAH ILMIAH PAWIYATAN 33

Gambar 10. Hasil praktek pembuatan laporan mingguan

4. KESIMPULAN

1. Penggunaan mesin penggoreng otomatis media pasir dan mesin spinner mengurangi tenaga kerja, bahan bakar, meningkatkan produksi, menghemat waktu, dan produk lebih higienis.

2. Pelatihan sablon plastik meningkatkan pendapatan keuangan dan mengurangi ongkos produksi dihitung biaya sablon yang tinggi.

3. Pelatihan manajemen usaha dan strategi pemasaran produk menambah keilmuan dan ketrampilan mitra dalam penggelolaan UKM.

5. DAFTAR PUSTAKA

BPS kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah., 2013, Kecamatan Bangsri Dalam Angka 2013. Katalog BPS kecamatan Bangsri.

BPS kecamatan Bangsri., 2013., Kecamatan Bangsri Dalam Angka 2013. BPS desa Wedelan, 2013., Desa Wedelan Dalam Angka 2013.

Dinas Koperasi, UMKM dan Pengelolaan Pasar (DINKOPUMKMPASAR), 2011 Kab.Jepara Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jepara, 2010., Tempe/Tahu Penerima Subsidi

Kedelai Kabupaten Jepara 2011., Majalah Pertanian., edisi II. Vol.1 hal 23-24. Syarif Hasan, 2013, Jumlah UKM di Indonesia Capai 55,2 Juta, http://nasional.inilah.com.

nasional - Jumat, 6 September.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset dan Teknologi Republik Indonesian yang telah memberikan dana untuk pengabmas program IbM tahun anggaran 2014-2015.

Gambar

Gambar 1. a) Penggorengan krupuk, dan b) penggorengan kacang kulit
Gambar 3. Mesin Spinner  d.  Ukuran Mesh keranjang 50-60 mm.
Tabel 2. Perbandingan penggorengan konvensional dan otomatis media pasir
Gambar 6. Proses pengayakan dengan mesin spinner
+2

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 2 juga menunjukkan bahwa perbedaan ketersediaan air tanah untuk mencukupi kebutuhan air tanaman antara kejadian curah hujan minimum dengan curah

Saya akan lebih fokus pada materi garis singgung persekutuan dalam, luar dan panjang sabuk lilitan minimal lingkaran?. Kira-kira kapan materi

Tingkat kelayakan media pembelajaran trainer kit pengendali motor 3 fasa pada mata pelajaran instalasi motor listrik ditinjau dari aspek teknis, pengoperasian, dan

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Ada yang ingin disesuaikan dari badan-badan? Sudah. Komisi V DPR RI meminta BMKG, Basarnas dan BPWS untuk

12 Metode imla adalah metode yang digunakan guru dengan cara menyajikan suatu pelajaran dengan menyuruh siswa untuk menulis atau mencatat di buku tulis mereka yang

Pada gambar di atas diketahui bahwa terjadi hubungan kuat antar variabel prediktor, yakni hubungan antar total time dengan Moving Time , Avg Speed dengan Avg Moving

Nilai peluang F-Stat dari uji overall F-test yang berada pada angka 0,000 mempunyai arti bahwa dengan tingkat signifikansi α=5%, variabel pertumbuhan ekonomi,

Abstrak : Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Bahasa Inggris di Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes