• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RDP KOMISI V DPR RI DENGAN KEPALA BMKG, KEPALA BNPP DAN KEPALA BAPEL BPWS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RESMI RDP KOMISI V DPR RI DENGAN KEPALA BMKG, KEPALA BNPP DAN KEPALA BAPEL BPWS"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI

RDP KOMISI V DPR RI DENGAN

KEPALA BMKG, KEPALA BNPP DAN KEPALA BAPEL BPWS Tahun Sidang : 2019-2020

Masa Persidangan : III

Rapat ke- :

Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat (RDP) Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Selasa, 5 Mei 2020

Waktu : Pukul 10.00 WIB s.d. selesai

Tempat : Rumah masing-masing (rapat secara virtual)

Ketua Rapat : Hj. Nurhayati / Wakil Ketua Komisi V DPR RI / F-PPP Sekretaris Rapat : Nunik Prihatin Budiastuti, S.H.

Acara : Membahas mengenai Realokasi, Refocusing dan Penyesuaian Anggaran Lembaga TA. 2020 Terkait Pandemi Covid.19 (Menindaklanjuti Kesimpulan rapat tanggal 20 April 2020)

Hadir : 39 orang anggota hadir, 2 orang anggota izin dari 52 orang anggota Komisi V DPR dengan rincian sebagai berikut:

A. Anggota DPR RI: PIMPINAN :

1. Lasarus, S.Sos, M.Si 2. Ir. Ridwan Bae 3. Hj. Nurhayati

1. FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN:

11 orang Anggota dari 11 Anggota: 1. H. Herson Mayulu.,S.IP

2. Hj. Sadarestuwati.,SP.,MMA 3. Ir. Sudjadi

4. Sukur Nababan 5. Mochamad Herviano

6. Bob Andika Mamana Sitepu.,SH 7. Sarce Bandaso Tandiasik, SH 8. H.M. Rifqinizamy Karyasuda

(2)

9. Jimmy Demianus Ijie 10. Bambang Suryadi.,SH.,MH 11. H. Irmadi Lubis

2 FRAKSI PARTAI GOLKAR: 6 orang Anggota dari 7 Anggota: 1. Drs. Hamka B Kady, MS 2. Dr. H. Gatot Sudjito.,M.Si

3. H. Daniel Mutaqien Syafiuddin.,ST 4. H. Hasan Basri Agus

5. Ir. H. Anang Susanto.,M.Si 6. Tubagus Haerul Jaman, SE 3 FRAKSI PARTAI GERINDRA:

4 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Hj. Novita Wijayanti.,SE.,MM 2. Sudewo.,ST.,MT

3. Iis Edhy Prabowo, S.Hum, MM 4. Ir.Eddy Santana Putra,MT

4 FRAKSI PARTAI NASIONAL DEMOKRAT:

5 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. Drs.H. Soehartono

2. Drs.H. Tamanuri, MM 3. Sri Wahyuni

4. Roberth Rouw

5 FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA :

3 orang Anggota dari 6 Anggota:

1. Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, S.Th 2. H. Dedi Wahidi.,S.Pd

3. H. Syafiuddin.,S.Sos

6 FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 3 orang Anggota dari 5 Anggota: 1. Willem Wandik.,S.Sos

2. H. Irwan.,S.IP.,MP 3. Lasmi Indaryani.,SE

7 FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA:

2 orang Anggota dari 4 Anggota: 1. H. Syahrul Aidi Maazat.,Lc.,MA 2. H. Suryadi Jaya Purnama.,ST

8 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 2 orang Anggota dari 4 Anggota:

(3)

2. Hj. Hanna Gayatri.,SH

9 FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN:

1 orang Anggota dari 1 Anggota: 1. H. Muh Aras, S.Pd,MM

Anggota yang izin :

1. Ir. H. Sigit Sosiantomo (F-PKS) 2. Athari Ghauthi Ardi (F-PAN)

B. LEMBAGA NEGARA/ PEMERINTAH:

1. Kepala BMKG (Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc. P.Hd)

2. Kepala BNPP 3. Kepala Bapel BPWS

4. Kepala Basarnas (Marsdya Bagus Puruhito)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP):

Yang kami hormati Saudara Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan,

Kepala Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu dan BMKG beserta jajarannya,

Serta hadirin yang kami hormati.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan karunia-Nya. Sehingga pada hari ini kita bisa bertemu melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dalam keadaan sehat wal’afiat secara virtual zoom meeting dari tempat masing-masing.

Sebelum dilanjutkan, perkenankan kami mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Ramadhan 1441 H bagi saudara-saudara yang menjalankannya. Dan dalam kesempatan ini, kami juga ingin memperkenalkan Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra dari semula Saudara Ir. Ahmad Riza Patria, M.B.A. menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, digantikan oleh Saudara H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si, Nomor Anggota A-130 Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II. Pak Aras, Pak Andi Pak Iwan mana? Belum gabung ya? Tapi sudah kenal semua ya.

Menurut Laporan dari Sekretariat Komisi V DPR RI, saat ini Rapat Komisi V DPR RI telah diikuti oleh 25 Anggota dari 52 Anggota dan terdiri dari separuh unsur fraksi. Sekarang sudah ada 9 fraksi. Jadi lengkap sudah hadir semua, maka memenuhi kuorum.

(4)

Sesuai dengan Hasil Keputusan Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus tanggal 27 Maret 2020 terkait Tata Cara Pelaksanaan Rapat-rapat Alat Kelengkapan Dewan pada Masa Persidangan III Tahun Sidang 2020 dalam keadaan waspada Covid 19. Pelaksanaan Raker atau RDP dihadiri secara fisik maksimal 20 orang dan lamanya pelaksanaan Raker atau RDP disepakati pada saat pembukaan rapat agar lebih efisien dan efektif maksimal 2 jam

Berdasarkan Tata Tertib DPR RI Pasal 257, Pertanyaan Peserta Rapat dibatasi maksimal 3 menit dan 5 menit bagi Juru Bicara. Oleh karena itu, sebagaimana ketentuan yang diatur dalam Pasal 251 Peraturan DPR RI tentang Tata Tertib, izinkanlah kami membuka rapat pada hari ini dan sesuai dengan ketentuan Pasal 246 Ayat (1), Rapat Komisi V DPR RI hari ini dinyatakan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PADA PUKUL 10.00 WIB)

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada saudara Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, BPWS dan BMKG beserta jajarannya yang telah memenuhi undangan kami pada hari ini secara virtual zoom cloud meeting.

Sebagaimana undangan yang telah disampaikan, Rapat Dengar Pendapat hari ini diagendakan membahas mengenai realokasi, refocusing dan penyesuaian anggaran Lembaga Tahun Anggaran 2020 terkait Pandemi Covid 19, menindaklanjuti Kesimpulan Rapat tanggal 20 April 2020. Kita sudah membahas pada tanggal 20 April tetapi tidak membuat kesimpulan mengenai angka-angka. Mungkin pada hari ini kita bisa membuat kesimpulannya karena semua Badan dan Lembaga hari ini sudah pasti mengenai anggarannya.

Sepertinya rapat hari ini tidak usah terlalu lama, tidak usah terlalu panjang, dikarenakan kita sudah melakukan pembahasan pada 20 April. Saya memberikan kesempatan kepada kawan-kawan semua untuk memberikan ulasan kembali.

Saudara Pimpinan,

Anggota Komisi V DPR RI dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, BPWS,

Serta BMKG yang kami hormati.

Pada Rapat Dengar Pendapat tanggal 20 April 2020 yang lalu telah disepakati beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Komisi V DPR RI meminta BMKG, BNPP, dan BPWS untuk mengevaluasi dan mempertajam kembali rincian refocusing kegiatan dan realokasi anggaran per Eselon I sebagaimana amanat Perpres Nomor 54 Tahun 2020 dan masukan serta saran dari Komisi V DPR RI untuk disampaikan dan dibahas bersama dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI di waktu yang akan datang.

(5)

2. Komisi V DPR RI meminta BMKG, BNPP, dan BPWS agar dalam refocusing kegiatan dan realokasi anggaran kementerian untuk memprioritaskan Program Padat Karya Tunai dan Bantuan Sosial dalam rangka mempertahankan atau meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang terimbas dampak Covid 19.

3. Komisi V DPR RI sepakat dengan BMKG, BNPP dan BPWS untuk melanjutkan pembahasan rapat berdasarkan penyampaian perkembangan penganggaran dari BMKG, BNPP dan BPWS dibahas bersama pada rapat selanjutnya.

Oleh karena itu, pada rapat virtual ini, Komisi V DPR RI ingin mendapatkan penjelasan dari Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Kepala BPWS dan Kepala BMKG terkait realokasi, refocusing dan penyesuaian anggaran lembaga Tahun Anggaran 2020 terkait Pandemi Covid 19.

Saudara Pimpinan,

Anggota Komisi V DPR RI,

Dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, BPWS serta BMKG yang kami hormati.

Demikian pengantar dari kami. Untuk mempersingkat waktu, kami persilakan kepada para Kepala Badan untuk menyampaikan pemaparannya. Silakan Basarnas didahului.

KEPALA BADAN NASIONAL PENCARIAN PERTOLONGAN/BNPP (BASARNAS) : (MARSDYA BAGUS PUROHITO) :

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Shalom, om swastiastu, namo budhaya, salam kebajikan. Yang terhormat Ketua Komisi V DPR RI,

Pimpinan Rapat yang saya hormati, Para Wakil Ketua,

Para Anggota Komisi V DPR RI,

Yang saya hormati Kepala BMKG yang nanti akan menyusul dan Kepala Badan Pengembangan Wilayah Suramadu,

Serta para Anggota Komisi V DPR RI yang berbahagia.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena masih diberikan kesehatan dan semoga kita selalu sehat sehingga kita dapat melaksanakan tugas dengan baik termasuk Rapat Dengar Pendapat hari ini di tengahnya merebaknya pandemic Covid 19. Tak lupa pula kami mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa untuk yang sedang melaksanakan Ibadah Puasa dan semoga barokah.

Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan/BNPP untuk

(6)

menyampaikan penjelasan tentang realokasi, refocusing dan penyesuaian anggaran Tahun Anggaran 2020 terkait Pandemik Covid 19.

Ketua, Para Wakil Ketua dan Para Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

Pada Tahun Anggaran 2020, Basarnas memperoleh alokasi anggaran sebesar 2,253 Triliun. Sampai dengan saat ini, Anggaran BNPP telah direalisasikan sebesar 403,51 Miliar atau sekitar 17,30%. Ini meningkat daripada laporan yang kemarin kami laporkan 12% karena sudah beberapa anggaran bisa dicairkan. Namun beberapa juga masih belum bisa karena terkendala adanya PSBB dimana mereka tidak bisa keluar dari wilayah yang akan mengambil anggaran tersebut.

Demikian juga masih beberapa dana yang masih tertahan di KPPN belum bisa dicairkan. Hal ini mempengaruhi realisasi penyerapan anggaran. Rincian BNPP realisasi per program adalah sebagai berikut:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Teknis Lainnya, Pagu Anggaran sebesar 679,729. Realisasi, 174,58 Miliar atau sebesar 25,68%.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BNPP dengan Pagu Anggaran sebesar 130,80 Miliar, terealisasi sebesar 13,61 Miliar atau sebesar 10,41%.

3. Program Pengelolaan Pencarian, Pertolongan Penyelamatan dengan Pagu Anggaran sebesar 1,44 Triliun, terealisasi 215,3 Miliar atau sebesar 14,92%.

Sedangkan rincian realisasi anggaran per kegiatan adalah sebagai berikut. Pertama, Penyusunan rencana program evaluasi pelaporan dan kerja sama dengan pagu sebesar 16,79 Miliar, terealisasi 3,50 Miliar atau sebesar 20,87% dan seterusnya ada di dalam paparan kami, sampai dengan nomor 12 “Pembinaan potensi SARS dengan Pagu Anggaran sebesar 65,39 Miliar, terealisasi 11,72 Miliar atau sebesar 17,93%.

Ketua, Para Wakil Ketua, dan Para Anggota Komisi V yang saya hormati. Dalam mendukung penanganan pandemic Covid 19, BNPP menyusun kegiatan sebagai berikut.

1. Melakukan penyesuaian sistem kerja di Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis dengan menerapkan sistem Work From Home atau WFH disamping menugaskan personil untuk melaksanakan Work From Office atau WFO dan mengingat Layanan SARS harus tetap tersedia selama 24 jam. Pada prakteknya, Basarnas sama dengan TNI dan Polri, kita tetap selalu melaksanakan Siaga, hanya beberapa staf saja yang kita laksanakan Work From Home.

2. Membentuk Gugus Tugas Percepatan penanganan Corona virus disease 19 di kantor pusat maupun di UPT.

3. Menindaklanjuti Inpres Nomor 4 Tahun 2020, BNPP melaksanakan Refocussing Anggaran sebesar 7,149 Miliar. Kemarin kami melaporkan 6, karena ada tambahan kita menambahkan alat untuk

(7)

rapid tes. Karena resiko yang ditempuh para rescuer kami di lapangan dalam melaksanakan operasi SAR cukup tinggi sehingga memerlukan alat tersebut untuk mengonfirmasi kondisi para rescure. Dana tersebut berasal dari anggaran pengarahan dan pengendalian operasi Sars. Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan bilik dan bahan disinfektan, pengadaan APD seluruh pegawai, berupa masker dan sarung tangan, pengadaan pakaian operasi sars lengkap sesuai standar untuk mencegah penularan Covid 19 dan rapid tes kepada Anggota BNPP. Adapun rincian pembelian sebagaimana tersebut pada paparan nanti akan kami lampirkan.

Ketua, Para Wakil Ketua, dan Para Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

Berdasarkan Surat Menkeu RI Nomor S-302/MK02/2020 15 April 2020, Anggaran BNPP mengalami pengurangan sebesar 670,48 Miliar atau sebesar 29,75% dari Pagu Awal yang semula 2 Triliun 253 Milyar menjadi 1,583 Milyar atau 1 Triliun 583 Miliar. Komposisi pengurangan anggaran tersebut berasal dari belanja modal, belanja barang dengan rincian sebagai berikut:

1. Belanja modal sebesar 504,53 Miliar atau 53,87% dari total belanja modal BNPP

2. Belanja Barang sebesar 165,95 Miliar atau 19,16% dari total belanja barang BNPP.

Pengurangan anggaran tersebut antara lain dilaksanakan melalui addendum untuk kegiatan yang sudah dikontrakan dan membatalkan kegiatan yang belum dikontrakan serta pengurangan atau pembatalan kegiatan non kontraktual. Kegiatan-kegiatan yang mengalami addendum dan pembatalan tersebut akan diprioritaskan untuk dilaksanakan pada awal Tahun Anggaran 2021 dan untuk itu diperlukan jaminan ataupun dukungan alokasi anggaran dari Pemerintah dan dukungan dari Komisi V DPR RI.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang mengalami pembatalan atau addendum dalam rangka pengurangan anggaran.

1. Pembatalan kegiatan pengadaan helicopter, pengadaan peralatan uji kompetensi, pengadaan sound system, pelaksanaan Jambore, Sars dan Sars Challenge, Jaga Sars khusus PON 2020 dan pembangunan berbagai prasarana perkantoran di UPT.

2. Pengurangan anggaran pembangunan untuk rescue boat, pengadaan sea rider, pengadaan ruber boat, pembinaan potensi sars, pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, perjalanan dinas, rapat, pemeliharaan sarana, pemeliharaan sistem komunikasi, dan biaya operasi.

Usulan dari realokasi tersebut telah dibahas dengan Direktorat Jenderal Anggaran dan penggunaannya diserahkan kepada Kementerian Keuangan.

(8)

Ketua, Para Wakil Ketua, dan Para Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

Bahwa pada Tahun 2019 akhir, Basarnas telah berhasil bergabung bersama Tim SAR Internasional atau Insara. Berbagai permintaan pelatihan Sars dari berbagai negara, undangan, untuk berkunjung maupun sebagai Pembicara dalam Forum Internasional dan kerja sama antara Basarnas dengan berbagai organisasi internasional kami batalkan.

Pada Tahun 2021, direncanakan BNPP ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Forum Sars Internasional atau Insara. Semoga ataupun mudah-mudahan pengurangan anggaran tersebut diharapkan tidak akan mempengaruhi reputasi yang telah dibangun oleh BNPP selama ini. Meskipun mengalami pengurangan anggaran yang signifikan, kami di tetap BNPP bertekad untuk tetap melaksanakan tugas dan fungsinya telah menyelenggarakan operasi SAR secara optimal di seluruh NKRI.

Ketua, Para Wakil Ketua, dan Para Anggota Komisi V DPR RI yang saya hormati.

Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan pada Rapat Realokasi, Refocussing dan Penyesuaian Anggaran BNPP Tahun Anggaran 2020 terkait Pandemi Covid 19. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kesehatan, kekuatan dan kesabaran, sehingga kita mampu melaksanakan tugas dengan baik di tengah merebaknya Pandemi Covid 19. Sekian.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Shaloom,

Om Shanti, Shanti, Shanti, Namo Budhaya, Salam Kebajikan.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih kepada BNPP.

Sekarang, saya persilakan kepada BPWS. KEPALA BPWS:

Terima kasih atas waktu yang diberikan kepada kami. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Yang terhormat Ketua Komisi V,

Ibu Pimpinan Rapat,

Serta Wakil Ketua dan Para Anggota Komisi V yang kami cintai, Serta Teman-teman dari BNPP dan BMKG.

(9)

Pertama-tama kami mengucapkan “Selamat Menjalankan Ibadah Puasa”, mudah-mudahan dengan puasa ini covid 19 ini bisa segera pergi dari bumi Indonesia ini. Amin.

Izinkan kami membahas realokasi dan refocusing serta penyesuaian anggaran lembaga terkait pandemic Covid 19. Oke, lanjut.

Pokok-pokok pembahasan, jadi pokok-pokok yang akan kami bahas adalah:

1. Masalah kronologi perubahan Pagu APBN Tahun 2020; 2. Perubahan komposisi postur APBN Tahun 2020;

3. Rincian pemotongan belanja anggaran; 4. Pengesahan revisi penyesuaian anggaran; 5. Grafik progresif perubahan postur APBN; serta

6. Penjelasan tindak lanjut hasil kesimpulan RDP pada waktu 20 April serta dokumentasi.

Lanjut. Kronologis perubahan Pagu APBN di BPWS yaitu adalah pagu awal sebesar 215 Miliar, sedangkan alokasi penghematan dalam rangka penanganan pandemic Covid 19 itu adalah 59 Miliar. Pagu perubahan yang terakhir Tahun 2020 untuk revisi I adalah 156,87 Miliar. Dasarnya, ini adalah dari Perpres 54 Tahun 2020 serta Keputusan Menteri Keuangan Nomor 189.1 KMK 02/2020 dan Surat Menteri Keuangan S-302 MK 02 Tahun 2020 Tanggal 15 April. Lanjut.

Adapun perubahan komposisi postur APBN di BPWS adalah pengurangan yang kita lakukan adalah di program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yaitu sebesar 649 Juta, serta kami ambilkan dari Program Percepatan Pembangunan Wilayah Suramadu yaitu sebesar 58 Miliar koma empat.

Jadi di BPWS ini Bapak/Ibu sekalian,

Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang kami hormati.

Di BPWS ini tidak ada kegiatan yang kita pending tetapi kita kurangi, kita adakan penghematan. Misalkan, pekerjaan infrastruktur jalan, dulunya 22 kilometer sekarang mungkin menjadi 18. Pengadaan lahan mungkin 50 hektar sekarang sekitar 35 hektar. Itu yang kami lakukan di BPWS ini.

Jadi dari 58 ini terdiri dari perencanaan perkembangan wilayah suramadu, kita ambil 6 Miliar, 6,8 sedangkan di pengendalian pengembangan wilayah suramadu adalah 51 Miliar. Disini adalah 38 Miliar koma 9 atau sekitar 39 Miliar kita ambilkan di pengadaan lahan, serta untuk pembangunan infrastruktur pendukung kita potong sekitar 10 Miliar. Lanjut. Tolong lanjut, selanjutnya.

Maaf, kalau ini kurang jelas, ini adalah rincian tiap pos yang kita lakukan, yaitu program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya, yaitu sebesar 649 Juta ini kita breakdown adalah dari belanja barang sebesar 34 500 Juta itu kita potong terus habis itu perjalanan dinas sebesar

(10)

106 Juta dan perjalanan dinas dalam kota sebesar 32 Juta yang totalnya adalah 649,400. Begitu juga untuk program percepatan pengembangan wilayah suramadu yang sebesar 58,4 Miliar ini adalah berikutnya kita ambil di tiap belanja barang maupun dari belanja modal ini. Lanjut.

Selanjutnya adalah pengesahan revisi. Jadi di BPWS ini sejak tanggal 27 April, revisi kami sudah turun dan sudah kita bisa laksanakan yaitu yang menjadi 156,86.

Lanjut. Ini adalah grafik, grafik promosi kami yang di line awal kalau kita, uang kita adalah 215 Miliar tetapi dengan kondisi sekarang, sekarang sekitar akhir April. Ini adalah penyerapan sudah 6% dan kita agak datar, selanjutnya kita akan genjot. Kita akan push dengan cepat sekitar, kita prediksikan adalah sekitar Bulan September, Oktober karena kita asumsikan bahwa hal ini sudah keadaan sudah lebih aman dan kita bisa mempercepat pelaksanaan terutama fisik maupun pengadaan lahannya.

Lanjut. Ini adalah kesimpulan kami, masukan dari Bapak Ibu Anggota Komisi V pada rapat tanggal 20. Jadi pada waktu masukan ini, kita lakukan bahwa kita sudah melakukan realokasi anggaran pada kegiatan operasional kantor sebesar 160 juta untuk penanganan dampak pandemic Covid 19 di lingkungan Kantor BPWS melalui mekanisme revisi RKAKL Kewenangan KPA maupun Satker.

Selanjutnya, di BPWS kita melakukan penghematan dalam rangka penanganan pandemi ini. Saran, masukan Komisi V DPR RI untuk lebih dipriortitaskan pada lahan sehingga semula pemotongan hanya 20,7 Miliar maka kami tambah pemotongannya 36,2 mengingat bahwa ada suratnya Menteri ATR, kita sebaiknya ditunda dulu untuk musyawarah dan lain sebagainya.

Yang kedua adalah masukan masalah program padat karya dan bantuan sosial. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, bahwa di BPWS ini program padat karya dan bantuan sosial ini tidak tersedia. Jadi kami kesulitan untuk menuangkannya. Kenapa? Karena kami takut terjadi duplikasi yang sudah dilakukan oleh Pemda-Pemda setempat maupun Kementerian Lembaga lainnya.

Jadi mohon masukan dari Bapak Ibu sekalian barangkali apa yang bisa kita laksanakan selain padat karya maupun bantuan sosial. Saya kira itu mungkin paparan dari kami. Sebelumnya, mungkin ada 1 lagi foto masalah kegiatan. Ini adalah dokumentasi kami, di kantor kami, yang disediakan hand sanitizer dan ini juga diadakan penyemprotan setiap 2 minggu sekali. Jadi mulai ruangan rapat, ruangan-ruangan kamar kecil, terus juga pengukuran suhu setiap ada tamu atau teman-teman dari kantor kita.

Itu dari kami. Kami mohon maaf. Wabillahi Taufiq Wal Hidayah,

(11)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih kepada BPWS atas penjelasannya.

Sekarang Kepala BMKG belum bergabung bersama dengan kita, dikarenakan masih Ratas sepertinya. Saya menyarankan agar kita membahas dulu apa yang sudah dipaparkan oleh BNPP dan BPWS sambil menunggu BMKG. Maka silakan kepada kawan-kawan yang akan melakukan pembahasan, pendalaman dipersilakan.

Dari Fraksi PDIP, siapa? Bu Restu silakan. F-PDIP (HJ. SADARESTUWATI, SP, M.MA): Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Selamat Pagi,

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V, Beserta mitra dari BMKG, BNPP, maupun BPWS.

Sebenarnya apa yang sudah kita bahas panjang lebar pada minggu lalu, syukur Alhamdulillah ini tidak ada perubahan-perubahan yang semula. Jujur saja saya minggu yang lalu saya tertawa loh membaca realokasi anggaran ini.

Alhamdulillah ini sudah ada perbaikan-perbaikan, akan tetapi saya kembali lagi mengingatkan bahwa jangan mengambil tupoksi dari lembaga atau kementerian lain yang sekiranya memang bukan jadi ranahnya. Dan juga bagaimana bisa membantu baik BNPP, BMKG, maupun, khususnyaB dan BMKG BNPP bagaimana agar anggaran ini bisa bertambah untuk menutup apa yang saat ini kepending sementara ini.

Karena bagaimanapun juga, selalu saya katakan kedua lembaga ini adalah lembaga yang sangat dibutuhkan. Untuk BMKG dibutuhkan keakuratan datanya, untuk BNPP dibutuhkan kecepatan dan ketepatannya pada saat musibah, baik di laut, udara, bahkan di darat pun ikut serta ambil bagian di dalam kegiatan pencarian dan pertolongan. Dan hingga saat ini BNPP sudah dipercaya masuk dalam ranah internasional yang saya ingat pada beberapa waktu yang lalu Kabag BNPP bilang mohon didoakan agar kita bisa lulus.

Nah tentunya kelulusan ini juga harus didukung dengan peralatan-peralatan yang memadai, peralatan-peralatan-peralatan-peralatan yang tentunya bisa kita tunjukan pada dunia internasional bahwa SAR Indonesia ini mumpuni dan mampu bersaing dengan negara-negara yang lain. Bahkan disejajarkan dengan negara-negara yang lain. Tentunya ini tidak hanya sekedar bisa,

(12)

sekedar bicara tetapi tentunya dibutuhkan dukungan anggaran yang cukup besar, begitu juga dengan BMKG.

Hanya saja saya mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk BMKG, bagaimanapun juga komunikasi tidak bisa eksekutif berjalan sendiri tetapi dibutuhkan juga kerja sama komunikasi yang baik dengan Komisi. Jangan takut, jangan menyanggah bahwa DPR RI ini sebagai momok atau seperti gondoruwolah, seakan-akan menakutkan atau janganlah kita dekat-dekat dengan DPR.

Ini yang menjadikan sebuah persoalan ketika komunikasi ini tidak, maka jangan pernah berharap kita bisa nyekat ketika kita ada pembahasan. Karena apa? Kita butuh antara satu dengan yang lain untuk saling mengingatkan. Tidak bisa eksekutif hanya jalan sendiri, semau-mau gue, tidak bisa. Karena DPR mempunyai tugas, ada 3 tugas pokok. Salah satunya adalah budgeting dan tentunya berikut adalah pengawasan. Dan juga perlu diingat bahwasanya Undang-Undang itu dibikin antara DPR RI dengan Eksekutif, Legislatif dengan Eksekutif, Legislatif dan Eksekutif bersama-sama. Mohon dengan sangat diperbaiki semuanya, bukan hanya BMKG, BNPP, juga BPWS semuanya kita perbaiki lagi komunikasi kita. Apa sih persoalan-persoalan yang seharusnya bisa diselesaikan solusinya seperti apa? Saya kira tidak bisa kita beranggapan DPR itu gebyah uyah semuanya tidak benar, tidak seperti itu. Kita juga harus bisa saling mengisi tentunya ini semuanya kerja untuk negara kita tercinta, untuk Indonesia Raya. Itu saja. Terima kasih Pimpinan.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Dipersilakan kepada Fraksi Partai Golkar.

Ya Pak Hamka silakan.

F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS): Ya terima kasih.

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua.

Selamat melaksanakan Ibadah Puasa, mudah-mudahan kita terhindar dari malapetaka atau bala dari penyakit Covid 19.

Saya sudah membaca semua apa yang sudah disampaikan kepada kami, utamanya kepada BNPP. Pertama saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas bergabungnya atau diakuinya

(13)

juga atau bergabung dengan dunia dalam kegiatan SAR dunia. Itu suatu prestasi yang luar biasa. Mudah-mudahan ini dipertahankan dengan baik, tetapi apapun itu bagaimana mempertahankan semuanya ini tentu harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana.

Namun demikian dengan kondisi sekarang ini dengan ditundanya kontraktual jangka panjang. Misalnya pembelian helicopter tadi ya memang kondisinya seperti itu, tetapi dengan penjelasan Rapat Kerja Badan Anggaran kemarin, bahwa mudah-mudahan semua ini bisa berlalu sampai Bulan Juli Agustus, semua akan kembali normal dan akan kita bahas kembali anggaran untuk Tahun 2021.

Oleh karena itu, Pak BNPP terima kasih semua atas kerja samanya dan saya ingatkan lagi kepada kita semuanya, apa yang saya dengarkan tadi oleh Bu Restu, saya stressing dan saya garisbawahi. Mari kerja sama dengan baik, jangan menganggap bahwa saudara sendirian yang bisa bekerja untuk negara. Tanpa kami juga pasti saudara tidak bisa bekerja, karena keputusan awal itu tentu dari DPR.

Bapak dan Ibu sekalian.

Mungkin BNPP saya kira mohon bersabar dengan adanya predikat yang bergabung dengan internasional itu adalah suatu modal besar lagi dan salah satu bahan kami untuk memperjuangkan bagaimana kelengkapan-kelengkapan dari BNPP.

Yang kedua, dari BMKG sayangnya tidak hadir. Saya juga mendengar laporan dari BKMG bahwa saya dapat WA daripada Sestama BMKG. Karena Sestama BMKG segera memasuki masa pensiun, dan sudah tidak bertugas lagi sebagai Sestama dan akan digantikan oleh pejabat dari deputi sendiri dari BMKG.

Menggarisbawahi atau boleh saya katakan mengingatkan kepada BMKG bahwa saudara tidak boleh bekerja sendiri. Nah hampir semua deputi-deputinya itu saya tidak tahu, tidak pernah ngomong dan malu-malu ataukah bagaimana, sembunyi diri, tolong terbukalah, semua terbuka. Kalau ada yang salah, mari kita perbaiki bersama-sama. Karena DPR RI juga bukan malaikat juga, bapak-bapak semua yang ada disana utamanya di Basarnas bukan malaikat ya. Semua kita ini manusia biasa, tentu tidak luput daripada kesalahan-kesalahan yang ada.

Sekali lagi, sayangnya BMKG belum datang. Saya ingin sekali mendapatkan penjelasan beberapa hal tetapi nantilah kita bahas BMKG kalau ketuanya sudah hadir di tempat ini.

BPWS, saya tidak ada komentar, lanjutkan kalau memang tidak ada anggaran untuk pekerjaan bantuan social, itu tidak ada masalah. Karena memang kalau semua instansi memberikan bantuan sosial itu akan terjadi tumpang tindih seperti yang terjadi sekarang. Mudah-mudahan management

(14)

bantuan sosial yang ada sekarang ini, itu akan lebih baik lagi karena menyangkut pendataan.

Nah dengan adanya bantuan sosial ini, sudah hampir seluruh masyarakat di setiap lingkungan yang mendapatkan bantuan minta bantuan secara keseluruhan. Itulah yang menjadi bahasan kami kemarin dalam Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan.

Bapak-bapak dan Saudara-saudara sekalian,

Teman-teman Anggota DPR RI dan Pimpinan yang saya hormati.

Sebagai informasi bahwa dalam waktu singkat nanti jadwal pembahasan anggaran Tahun 2021 kembali normal. Perpu yang ada ini hanya sebatas Covid 19 saja, yang berkelanjutan sampai dengan Tahun 2023 itu hanya asumsi dasarnya saja menyangkut pelebaran defisit.

Kalau toh itu terjadi karena itu dilakukan secara bertahap, defisit itu 3% standarnya tetapi dinaikan menjadi 5,07 itu hanya cadangan saja. Kalau terpaksa harus dilakukan, itu pasti dilakukan untuk kemanusiaan. Yang jelas bahwa Insya Allah schedule penganggaran akan dimulai pada saatnya nanti sesuai dengan kalender pembahasan anggaran Tahun 2021, termasuk yang ditunda. Ini prinsip bahwa kontraktual-kontraktual yang sudah berjalan dengan baik itu bisa ditunda atau di-multiyears-kan.

Itu yang bisa saya sampaikan sekedar informasi. Sekali lagi, saya berharap khusus BMKG saya agak terhenyut juga mendengarkan apa yang disampaikan oleh saudari saya Ibu Restu. Benar apa adanya sebenarnya, tolong teman-teman deputi disana tidak pernah berkomunikasi dengan baik dengan kita-kita ini. Anggaplah kita ini sebagai manusia biasa saja, mari kita saling mengingatkan, kita pun bukan malaikat.

Kalau pun mencari dosa-dosanya orang, pasti dosa itu pasti pada manusia, semua pasti ada dosa-dosanya. Jangan menganggap diri bersih, sedangkan lempar batu sembunyi tangan. Ini terus terang saja saya sampaikan karena itu sudah dikeluarkan dari mulutnya Ibu Restu. Saya anggap itu adalah suatu yang serius dan harus diperbaiki.

Saya kira demikian Ibu Ketua, Pak Ketua Lasarus, semuanya Pimpinan Pak Ridwan, Pak Iwan. Walaupun dalam kondisi begini saya mau balik ke Makassar, Pak Iwan mau ke Jakarta tidak ada pesawat, Pak Ridwan mau ke Jakarta tidak ada pesawat. Ya sama, mari kita kalau di Jakarta urusan Komisi V dari Fraksi, Insya Allah saya lakukan dengan baik.

Terima kasih. Mohon maaf.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Wa’alaikumsalam.

(15)

Terima kasih.

Disini Ibu BMKG Dewi Corita sudah hadir, maka saya persilakan kepada BMKG Bu Dewi Corita untuk memberikan paparannya.

KEPALA BMKG (PROF. DWIKORITA KARNAWATI, M.Sc. P.Hd) :

Terima kasih sekali Ibu Pimpinan Komisi V yang saya hormati beserta Bapak Ibu Anggota Komisi V DPR RI dan juga Bapak Kepala BNPP dan Bapak Kepala BPWS.

Pertama kali, saya mohon maaf karena baru saja menyelesaikan laporan kepada Bapak Presiden dalam Ratas antisipasi kekeringan.

Untuk saat ini, kami menyiapkan laporan terkait realokasi, refocusing dan penyesuian anggaran BMKG terkait pandemic Covid 19 untuk menindaklanjuti kesimpulan rapat tanggal 20 April 2020 yang lalu.

Yang pertama kali, mohon izin Ibu Bapak kami menyampaikan laporan penyesuaian anggaran Lembaga BMKG terkait dengan Pandemi Covid 19.

Slide nomor 4, baik. Di dalam slide ini, kami menyampaikan berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 15 April yang lalu, akhirnya BMKG mengalami penghematan sebesar 898,46 Miliar. Pagu semula kami adalah 3,056 Triliun dan setelah penghematan menjadi sebesar 2,157 Triliun.

Kemudian kriteria untuk penghematan, kami mendapatkan arahan dari Kementerian Keuangan, terutama dilakukan pada anggaran yang bersumber dari rupiah murni. Terutama dari belanja barang perjalanan dinas, biaya rapat, honorarium dan belanja non operasional, serta belanja barang lainnya yang terhambat akibat adanya pandemic Covid 19 atau dapat ditunda di tahun berikutnya. Dan yang kedua juga berasal dari belanja modal untuk proyek-proyek kegiatan yang tidak prioritas atau yang terhambat akibat adanya pandemic tersebut.

Kemudian mohon izin untuk slide berikutnya, kami menyampaikan bahwa penghematan ada di 2 alokasi utama yaitu:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya yang pagu awalnya sebesar 377,6 Miliar dan penghematan kami lakukan sebesar kurang lebih 33,7 Miliar dan akhirnya pagu akhir menjadi 343,9 Miliar; dan

2. Program Pembinaan dan Pengembangan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika, Pagu Awal 2,677 Triliun, penghematan sebesar 864,761 Miliar dan akhirnya pagu akhir menjadi sekitar 1,8 Triliun. Jumlah total penghematan kami sekali lagi 898,46 Miliar sehingga pagu akhir menjadi total 2,157 Triliun dari sebelumnya sekitar 3,05 Trilun.

(16)

Mohon izin untuk rincian dari penghematan tersebut dari program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis, kurang lebihnya seperti yang tertera dalam table, untuk pendidikan program diploma, untuk layanan hukum, peningkatan koordinasi, pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia, keuangan, untuk tata usaha, pengawasan internal BMKG untuk pendidikan dan pelatihan, serta untuk penelitian dan pengembangan meteorologi, klimatologi dan geofisika. Penghematan terbesar dilakukan sebesar 16,9 Miliar yaitu dari pos pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia, keuangan, perlengkapan, tata usaha, dan rumah tangga.

Slide berikutnya. Mohon izin kami sampaikan program pembinaan dan pengembangan BMKG yang mengalami penghematan, terutama disini ini hampir semuanya adalah belanja modal. Ini semuanya adalah belanja modal, terutama yang terbesar itu adalah belanja modal untuk pengelolaan gempa bumi dan tsunami, serta belanja modal untuk pengelolaan meteorologi penerbangan.

Untuk meteorologi penerbangan ini penghematannya hampir mencapai 200 Miliar yaitu 199,4 Miliar dan penghematan dari pengelolaan gempa bumi dan tsunami mencapai 523,567 Miliar. Bahkan disini ada juga dari instrumentasi jaringan komunikasi, terutama jaringan komunikasi itu 80 Miliar. Sebetulnya ini jaringan komunikasi khusus untuk gempa bumi dan tsunami. Sehingga total penghematan dari pos program pembinaan dan pengembangan BMKG adalah sebesar 864,761 Miliar. Sehingga pagu akhir menjadi 1,8 Triliun dari 2,677 Triliun. Jadi demikian tadi yang kami sampaikan terkait dengan penghematan.

Slide berikutnya, yang terkait dengan realokasi dan refocusing anggaran BMKG. Slide berikutnya. Sumber dari refocusing menurut kriteria yang disampaikan dalam surat edaran Menteri Keuangan dilakukan bersumber dari rupiah murni dan PNBP atau BLU.

Refocusing harus seizin dari Pemberi. Kalau ini pinjaman, harus seizin dari pemberi pinjaman atau donor dan anggaran hasil refocusing diarahkan untuk dimanfaatkan sesuai dengan tusi Kementerian Lembaga. Antara lain sudah diarahkan adalah untuk pengadaan sanitizer, masker dan sebagainya. Lalu pembelanjaan bantuan kepada masyarakat untuk penanganan Covid. Kemudian tidak untuk menambah pendapatan aparatur serta untuk anggaran pendidikan dan mengelola rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

Slide berikutnya, mohon berkenan kami sampaikan bagaimana realokasi dan refocusing yang dilakukan BMKG. Total anggaran seperti yang kami sampaikan dalam RDP sebelumnya, yang direfocusing sebesar 2,1 Miliar. Sumber-sumbernya ada dari beberapa sumber, antara lain perjalanan dinas rutin, biaya pelantikan pejabat, biaya mutasi, biaya pemulangan taruna, dan perjalanan dinas untuk WMO dan dari Sidang Komisi Teknik WMO.

Nah kemudian refocusing tersebut dialokasikan untuk 4 poin besar seperti tertera pada slide. Namun mohon izin Bapak Ibu yang saya hormati, kami melakukan revisi dalam pembelanjaan biaya refocusing ini. Meskipun

(17)

usulan sebelumnya yang harus dikumpulkan ke Menteri Keuangan sebelum tanggal 20 April sebelum RDP telah kami masukan dan telah diproses. Namun dengan perkembangan situasi, kami melihat bahwa para petani nampak sekali terdampak dari adanya wabah Covid 19 ini. Sehingga kami merencanakan untuk merevisi yang telah kami masukan ke Kementerian Keuangan. Yaitu kami mencoret beberapa usulan sebelumnya, kami himpun untuk direalokasikan men-top up biaya SLI yang saat ini sudah kami usulkan sebesar 4 Miliar 150 Juta.

Sehingga ini akan kami top up, kami tambah untuk SLI di 3 provinsi terdampak pandemic Covid 19 yaitu yang di b, dan terjadi penurunan produktivitas pangan. Maka kami tambahkan anggaran sebesar 900 Juta untuk menambahkan yang sudah ada 4 Miliar 150 Juta yang ada. Sehingga yang kami sampaikan disini agak berbeda dengan yang pernah kami sampaikan.

Karena memang sengaja kami ubah, kami revisi dan seandainya ini nanti disetujui, semoga mendapatkan persetujuan dari Komisi V. Maka kami akan usulkan kembali ke Kementerian Keuangan untuk menggantikan usulan sebelumnya. Sehingga secara umum pembelanjaan yang direncanakan dan sebagian sudah dibelanjakan dari pos refocusing ini adalah yang pertama biaya operasional MKG untuk Posko Kedaruratan 24 jam 7 hari selama Pandemic Covid 19, kami alokasikan untuk 6 bulan, mulai Bulan Maret atau akhir Februari itu sudah kami mulai.

Kemudian juga tadi realokasi untuk sekolah lapang iklim di 3 provinsi terdampak dan juga untuk pengadaan bahan-bahan untuk pencegahan Covid 19 untuk 6 bulan. Mulai dari Maret sebesar 150 Juta dan yang terakhir untuk penyemprotan disinfektan gedung untuk 6 bulan mulai dari Maret sebesar Rp50 Juta.

Jadi demikian Ibu Bapak yang saya hormati apa yang perlu kami sampaikan. Mohon arahan lanjut dan juga mohon maaf atas keterlambatan saya. Terima kasih.

Billahi Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih Ibu Dewi Corita.

Kami sudah mendengar, kami juga sudah berjalan tadi sudah 2 fraksi sudah memberikan tanggapannya.

ANGGOTA KOMISI V DPR RI: Ibu Ketua.

(18)

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): BNPP tadi sudah.

ANGGOTA KOMISI V DPR RI :

Ya BMKG yang belum, Bu Restu kan belum, kita kembali dulu. KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP):

Kembali ya? Bu Restu, tapi khusus BMKG saja. Mari silakan. Bu Restu, Bu Restu tidak ada. Pak Hamka, silakan.

F-PG (Drs. HAMKA BACO KADY, MS): Ya. Terima kasih Bu Kepala Badan.

Saya sudah bisa memahami paparan Ibu, cuma yang saya ingin tanyakan disini adalah refocusing 2,1M. Dimana pada salah satu poin persyaratan kriteria refocusing itu berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan, itu pemberian bantuan ke masyarakat untuk penanganan Covid 19 disesuaikan dengan tusi K/L.

Pertanyaan saya, apakah hal itu dilakukan kepada masyarakat berdasarkan tusi K/L-nya atau sama sekali tidak ada? Apakah ini misalnya di dalam pemanfaatan refocusing poin c pengadaan masker untuk siapa? Itukan untuk internal semua saja bu. Saya berharap ada tidak untuk kepentingan masyarakat di khususnya di tusinya Ibu Kementerian untuk masyarakat loh bukan untuk internal sendiri.

Nah kedua apa benar bahwa di lingkungan BMKG itu sekarang ini sestama sudah pensiun ibu dan diganti? Tolong juga diinformasikan. Karena beberapa informasi saya terima seperti itu dan ingin saya sampaikan ibu mudah-mudahan pembinaan kepada seluruh pejabatnya nanti Deputi. Kalau ada pejabat sestama tolong jangan terlalu lama menjabat dan deputinya supaya bisa bekerja dengan baik. Jangan bekerja sendiri-sendiri tanpa koordinasi dengan DPR karena bagaimanapun juga deputi-deputi itu tidak akan bisa berbuat apa-apa kalau DPR tidak menyetujui semua anggaran yang sudah ada.

Saya kira hanya itu Bu Ketua. Tadi saya sudah bisa memahami dan Alhamdulillah ibu sudah menjelaskan tadi apa yang menjadi hasil ratasnya Presiden.

Yang terakhir, tadi ada arahan anggaran kepada khususnya pemberian semacam suatu kegiatan terhadap situasi ke depan karena menurut BMKG akan terjadi musim kering yang panjang. Tadi saya mendengarkan arahan Presiden, semua waduk-waduk, bendungan-bendungan itu harus dipelihara airnya berdasarkan informasi dari ibu. Oleh karena itu, saya juga ingin mendapatkan penjelasannya. Tadi Pak Presiden saya nonton di televisi

(19)

menyampaikan kepada seluruh rakyat Republik Indonesia Indonesia untuk berhati-hati atau siap-siap menghadapi kemarau yang panjang.

Ini saja yang bisa saya sampaikan Bu Ketua. Terima kasih. Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Wa’alaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Kami persilakan sekarang kepada Bu Restu, tapi khusus BMKG ya, Bu Restu. F-PDIP (SUKUR H NABABAN, S.T.):

Saya menggantikan Bu Restu Pimpinan, saya Sukur Nababan. KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP):

Oh Pak Sukur, silakan Pak Sukur. F-PDIP (SUKUR H NABABAN, S.T.): Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera untuk kita semua,

Om swastiastu, Namo Budhaya.

Selamat menunaikan Ibadah Puasa kepada Saudara-saudara saya yang hari ini melaksanakan Ibadah Puasa.

Rapat hari ini, saya sebagai Anggota DPR RI dan bagian dari Komisi V tentu berbahagia sekali apa yang kita inginkan, kita impikan di rapat-rapat internal kita sebelumnya. Agar Pemerintah tetap mengingat, teman-teman tadi sudah menyampaikan agar apa yang kita diskusikan hari ini adalah tugas konstitusional kita. Nah tentu Pemerintah memilliki tugas konstitusional, kita juga sebagai Anggota DPR. Seperti di dalam Undang-Undang Dasar 1945, kita juga melaksanakan tugas konstitusional kita. Dan hari ini Pemerintah yang khususnya yang menjadi rekan kerja dari Komisi V sudah menyampaikan beberapa hal terkait realokasi anggaran, refocusing anggaran dan lain-lain.

Saya pas tadi mendengarkan apa yang disampaikan oleh Ibu Kepala BMKG, saya hanya mengingatkan bahwa tetap fokus. Tentu kita semua paham bahwa situasi yang kita alami sekarang ini, pandemic ini adalah masalah kita semua. Nah tetapi fokus kepada tupoksinya, tentu seperti kita ketahui sudah banyak kementerian atau lembaga yang melakukan atau merealokasi anggaran atau bantuan-bantuan sosial kepada masyarakat. Tetapi hari ini Pemerintah yang bersama-sama dengan kita melakukan diskusi. Saya hanya minta fokus terhadap tupoksinya, hindarkan juga untuk

(20)

masuk di dalam bantuan-bantuan sosial. Karena contoh BMKG kalau misalnya tidak focus, kita jauh-jauh dan saya berharap jangan pernah terjadi.

Nah kita fokus kepada penanggulangan hanya Covid di BMKG misalnya, tiba-tiba ada gempa bumi, ada tsunami dan macam-macam. Nah jadi saya berharap realokasi, refocusing juga Basarnas seperti itu dan yang lain-lain seperti itu, kita fokuslah karena lembaga-lembaga lain ada Kementerian Sosial, ada Kementerian-kementerian lain, mereka sudah fokus disitu. Sampaikan kepada Presiden, sampaikan kepada Kementerian Keuangan, bahwa tugas anda itu juga sangat penting untuk mengantisipasi segala persoalan yang ada.

Tadi saya sempat mendengar bahwa ada pengadaan atau bantuan-bantuan sosial dari BMKG. Saya belum mendengar dari Pemerintah yang lain seperti BNPP ada bantuan-bantuan sosial untuk masyarakat. Kalau menurut saya, itu tidak penting saat ini, biarkan Kementerian-kementerian yang lain. Jadi Basarnas kalau misalnya nanti ada kecelakaan, saya berharap itu jauh-jauh, jangan terjadi. Tetapi kita harus tetap mengantisipasi karena persoalan yang kita hadapi ini bukan hanya masalah Covid, nah kita harapkan semuanya fokus.

Selanutnya, saya hanya menyampaikan bahwa apa yang kita lakukan hari ini seperti yang disampaikan oleh Bu Restu tadi dan Pak Hamka. Tadi kami sampaikan bahwa kami di DPR, ini sampaikan juga kepada Pemerintah, kami di DPR bukan hanya ingin bersama-sama untuk membahas anggaran dan segala macam untuk membuat sulit bapak-bapak.

Kami juga memiliki empati Anggota DPR seperti Bapak-bapak juga. Nah tentu dengan sama-sama kita empati menghadapi persoalan ini, kita banyak kepala, kita banyak pikiran untuk sama-sama berpikir, kami berharap bahwa segala persoalan-persoalan berat dengan bahu membahu, nah tentu saja itu kita bisa atasi semua.

Nah jadi poin yang paling penting yang ingin saya sampaikan adalah Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota DPR Komisi V yang kami hormati adalah, saran kami adalah fokus terhadap tugasnya. Tadi disampaikan ada kekeringan, terus kemudian ada penanggulangan bencana.

Jadi bantuan-bantuan kemasyarakatan sudah ada kementerian lain yang urusin itu, tetapi Anggota-anggota kita yang di lapangan tentu harus memakai APD lengkap untuk menghindari. Jangan sampai Anggota-Anggota kita terkena penularan daripada Covid ini tetapi penanggulangan Covid dan segala macam biarlah itu tugas daripada kementerian yang lain.

Saya berharap Teman-teman yang hari ini rapat dengan kita fokus kepada tupoksinya, cek lagi realokasi, refocusing anggaran tersebut. Mana yang penting untuk mengantisipasi segala persoalan nanti ke depan di luar daripada Covid menjadi tupoksi daripada Badan-badan ya kita laksanakan. Itu yang bisa saya sampaikan. Terima kasih.

(21)

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih Pak Sukur.

Sekarang, kita teruskan kepada Fraksi Gerindra, Bu Iis silakan. F-P.GERINDRA (IIS EDHY PRABOWO, S.Hum., M.M.): Ya terima kasih.

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V DPR RI,

Juga Kepala-kepala Badan yang sudah hadir dan juga Anggota-Anggota Komisi V yang lain.

Seperti tadi sudah banyak dibahas oleh Pak Hamka, Ibu Restu, dan juga ditambah oleh Pak Sukur Nababan senior kita, bahwa memang intinya betul. Untuk Basarnas, saya melihat memang banyak kegiatan yang dibatalkan atau dipending lah ya. Walaupun memang itu adalah kegiatan tersebut penting, sebetulnya momentum penting untuk menunjukan potensi yang memiliki oleh Tim SAR Indonesia. Tetapi dengan adanya musibah ini memang sedikit apa namanya, kita belum waktunya mungkin apa namanya untuk memikirkan hal-hal tersebut. Karena kembali lagi semuanya itu adalah mentok-mentoknya kan anggaran.

Kemudian juga untuk BPWS. Untuk BPWS ini memang tidak ada kegiatan yang dipending tetapi semuanya itu dikurangi. Kami pikir itu adalah langkah yang sangat bijak sekali, yang contohnya adalah contoh penggunaan lahan tersebut dari 50 hektar menjadi 35 hektar. Tapi intinya juga betul tadi yang dikatakan oleh Pak Sukur bahwa kita harus fokus dengan tupoksi kita masing-masing melalui badan-badan terkait yang memang seharusnya fokus dengan tugas-tugasnya masing-masing.

Tetapi juga dalam hal ini karena memang bahasan kita adalah masalah realokasi dan refocusing tentang penanganan Covid 19, kita focus. Kami berharap badan-badan tersebut fokus dengan tupoksinya masing-masing tetapi hal yang difokuskan adalah sesuatu yang bisa korelasi dengan kebutuhan yang saat ini memang sedang terjadi.

Karena apapun itu masyarakat kita memang sekarang sedang berteriak dan kita sebagai Anggota Dewan, Badan-badan dan Kementerian memang harus saling bersinergi, harus saling kompak bersinergi. Bagaimana caranya musibah ini bisa kita lalui bersama. Dan negara kita, kita harapkan tetap baik-baik saja dengan apa yang terjadi.

Dan itu diperlukan suatu kekompakan dari kita semua dari mulai badan-badan, anggota dewan dan lain-lain. Dan maka dari itu yang paling penting adalah komunikasi yang baik diantara kita. Walaupun memang betul

(22)

badan-badan harus tetap fokus dengan tupoksinya, tetapi juga tidak lupa juga bahwa ini yang sedang terjadi, ini hal yang sedang terjadi dan ini yang sedang kita pikirkan. Karena Bapak Presiden sendiri itu kan, Beliau sangat fokus sekali dengan permasalahan yang sedang terjadi dan ada baiknya kita bahu membahu saling membantu.

Kemudian untuk BMKG, saya mungkin ingin lebih jelas tentang realokasi 900 Juta untuk 3 provinsi pandemic Covid 19 itu. Provinsinya, provinsi mana ya? Provinsinya, provinsi mana saja? Kemudian juga untuk ketika tadi ada statement dari BMKG tentang masalah kekeringan itu. Itu terjadinya kapan jelasnya dan mungkin itu juga bisa jadi bahan kita untuk masalah lanjutan.

Entah ini masalah lanjutan mengenai kekeringan itu atau masalah lanjutan dari Covid maksudnya atau setelah Covid atau yang terjadi dalam waktu dekat ini begitu kan seperti itu. Dan itu juga perlu kita fokuskan juga karena masalah air itu adalah masalah yang sangat crucial buat kehidupan kita.

Dan intinya adalah terima kasih kepada BNPP, BPWS, BMKG yang sudah berusaha untuk berkomunikasi dan bahkan sudah sangat memikirkan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam rangka menangani masalah yang ada di negara kita yang saat ini yang berhubungan dengan penanganan Covid 19 ini. Jadi intinya adalah karena anggaran memang terbatas tetapi intinya di badan-badan tersebut paling tidak secara internal BNPP, BPWS dan BMKG bisa memfasilitasi karyawan-karyawannya dan memfasilitasi fasilitas-fasilitas yang ada di badan-badan tersebut. Minimal itulah begitu kan, minimal itu badan-badan ini bisa betul-betul memfasilitasi badan-badan yang memang kalian bawahi.

Dan selebihnya jika memang ada anggaran yang memang bisa diberikan kepada masyarakat luas, yaitu melalui padat karya dan bantuan-bantuan sosial kenapa tidak begitu kan. Tidak ada masalah tetapi kalau memang anggaran tersebut tidak ada, minimal untuk kelangsungan badan-badan tersebut itu sudah cukup baik. Dan terima kasih atas kerja samanya dan mudah-mudahan terutama kepada BMKG dan juga Basarnas, BPWS. Ayo kita bangun komunikasi, kita bangun persahabatan kita agar kita bisa bahu membahu untuk memajukan negara kita dan menanggulangi apa-apa yang terjadi di negara kita.

Terima kasih Pimpinan.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih Bu Iis.

Kita sudah hampir 1,5 jam, tadi kita sepakati 2 jam rapat kita dan masih ada 6 fraksi disini, jadi kita bisa menghemat waktu. Saya persilakan kepada Nasdem, siapa Nasdem? Pak Soehartono?

(23)

F-P.NASDEM (Drs. H. SOEHARTONO): Terima kasih Pimpinan.

Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komisi V yang saya hormati, Para Mitra Kerja dari , BNPP

BMKG dan BPWS yang saya hormati.

Saya tidak panjang-panjang mengingat waktunya sempit. Apapun istilahnya pemotongan anggaran atau penghematan ini untuk kepentingan nasional dalam rangka mengatasi Covid 19. Ini tentu tidak ada kata lain kecuali setuju dan kita dukung 1.000%. Covid 19 sendiri ini masalahnya bukan masalah nasional, tapi sudah masalah internasional. Sehingga taruhan bagi bangsa kita untuk mengatasi Covid itu sejauhmana? Semakin cepat penanganan Covid ini, semakin hebat Indonesia di mata dunia.

Nah oleh karena itu, apapun yang terjadi kepada mitra kerja tahun ini tahun penghematan, tidak usah risau kalau ada yang kurang tahun depan diajukan, Insya Allah Komisi V akan mempertimbangkan. Saya kira demikian. Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Teman-teman ada yang mau menambahkan?

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Pak Roberth Rouw. Singkat Pak Roberth Rouw.

F-P.NASDEM (ROBERTH ROUW): Terima kasih.

Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V yang saya hormati, Teman-teman Mitra Kerja Komisi V yang saya hormati.

Saya hanya ingin tambah sedikit saja Ketua, bahwa saya juga ingin kita fokus bahwa mitra-mitra kerja kita yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat. Artinya bahwa kita semua tahu tupoksinya masing-masing Kementerian K/L itu ada yang mengurus tentang bansos dan sebagainya. Maka saya inginkan bahwa atau alokasi anggaran itu untuk bagaimana mitra kerja kita ini melindungi dirinya dengan situasi Covid yang ada. Misalnya Basarnas.

Kita tahu bahwa daerah kita ini kan rawan bencana dan sebagainya. Bagaimana alokasi anggaran itu untuk bisa apabila terjadi bencana seluruh anggota jajaran dari BNPP itu bisa terlindungi? Maka dia harus dilindungi dengan APD yang ada untuk seluruh jajarannya. Jadi tidak ada, ya saya mohom maaf, saya lihat ada beberapa yang itu untuk minta bagaimana KL-KL yang tidak seharusnya membuat Bansos itu turun. Karena ini nanti tumpang

(24)

tindih, tumpang tindih yang begitu besar ya kan. Anggaran dibuang percuma ya kan, ini yang membuat nanti anggaran kita tidak fokus.

Jadi itu yang ingin saya sampaikan bahwa tadi saya setuju dari PDIP bahwa ada tupoksinya masing-masing. Jadi kita fokus tentang tupoksinya, BMKG juga begitu ya kan, fokus terhadap tupoksinya. Jadi pemindahan anggaran itu bagaimana untuk nanti memitigasi masyarakat tentang dampak Covid ini melalui tupoksinya. Jadi tidak keluar dari tupoksi badan yang ada. Saya kira itu yang ingin saya tambahkan Pimpinan.

Terima kasih Pimpinan. Saya kembalikan.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih Pak Roberth Rouw.

Kami persilakan kepada Demokrat, Pak Willem.

Pak Willem, saya minta singkat ya Pak Willem, singkat dan padat. F-PD (WILLEM WANDIK, S.Sos.):

Baik. Terima kasih Bu Ketua.

Bapak Ibu dan Mitra yang kami hormati dan kami banggakan.

Apabila kita mempelajari bahan RDP dengan Badan-Badan Mitra kita baik BMKG maupun, BPWS,BNPP, sepertinya tidak banyak perubahan sebagaimana yang disampaikan pada RDP sebelumnya 20 April 2020. Dimana terjadi realokasi dan refocusing di sejumlah mitra kita. Memang ini sejalan dengan semangat kita bersama, seiring dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan juga seluruh stakeholder secara massif di seluruh penjuru nusantara dalam rangka upaya penanggulangan pandemic Covid 19 ini.

Oleh karena itu, tentunya kami mendukung berbagai upaya yang dilakukan oleh mitra kami baik BMKG maupun Basarnas, BPWS, tapi kami ingin memberikan catatan sedikit disini adalah terkait dengan fungsi dan peran daripada Basarnas dan juga BMKG ini sangat penting. Oleh karena itu, tentunya perlu ada perhatian, perlu kita berikan catatan kepada Basarnas dan BMKG.

Supaya bisa ditinjau kembali terkait realokasi dan juga refocusing yang sudah dilakukan ini. Dimana kami melihat disini seperti halnya disini BMKG itu APBN 2020 dari 3,056 Triliun APBNP mengalami penurunan 2,157 Triliun dan penyerapannya 15,64% atau 337,5 sekian. Dan BNPP dari 2,253 Triliun menjadi 1815 Triliun dan penyerapannya cukup tinggi 22% atau 403,51 sekian. Dan BPWS dari 215,9 Miliar APBNP Covid 19 turun menjadi 189,881 Miliar dan penyerapannya sampai Bulan April ini 0,04%.

(25)

Disini, kami ingin memberikan catatan khusus untuk BNPP dan juga BMKG. Ibu Ketua, dan juga Teman-teman Anggota Komisi V yang budiman diberkahi Gusti Yang Maha Kuasa. Kiranya perlu ditinjau kembali karena fungsi dan peran daripada Basarnas dan BMKG juga tidak kalah pentingnya dengan peran kita hari ini dalam penanggulangan pandemic Covid 19.

Ya mungkin sedikit itu bisa kami sampaikan. Atas perhatiannya, terima kasih. Kembalikan waktu kepada Ibu Ketua, terima kasih.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih Pak Willem atas waktunya yang singkat.

Sekarang kami persilakan kepada PKB, Pak Syafiuddin. F-PKB (H. SYAFIUDDIN, S.S.sos.):

Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Para Pimpinan Komisi V beserta Rekan-rekan Anggota Komisi V yang saya cintai,

Para Mitra baik BMKG, beserta BNPP PWS yang saya hormati.

Terkait dengan sikap kami sama seperti sidang-sidang sebelumnya, bahwa kami akan mendukung langkah dari eksekutif terkait dengan realokasi, refocusing dan penyesuaian anggaran terkait dengan pandemic Covid 19 ini asalkan sesuai dengan mekanisme yang ada.

Dari 3 mitra yang kita ketahui baik itu BPWS yang ada efisiensi sekitar kurang lebih 50 Miliar. BNPP yang efisiensi sekitar kurang lebih 600 sekian milyar dan juga dari BMKG ada efisiensi sekitar kurang lebih 800 sekian Miliar. Dari itu kami menyepakati terkait efisiensi ini, asalkan pada implementasinya nanti betul-betul itu tepat sasaran dan berfungsi untuk kepentingan masyarakat, tidak hanya kepentingan internal di mitra-mitra kita itu.

Terus yang kedua, kita juga ada beberapa hal terkait dengan anggaran terutama ini di BPWS. Kami melihat progress dari anggaran ini terutama di infrastruktur walaupun ada efisiensi sekitar 10 Miliar, namun kami minta berharap kepada pihak BPWS. Karena BPWS ini kan track record-nya kemarin-kemarin kan sangat jelek sekali di mata masyarakat Madura.

Mumpung saya sebagai mitra, kami juga akan mensosialisasikan bahwa ternyata BPWS ini bagus. Namun di dalam anggaran ini, tolong BPWS dalam penyerapan ini jangan sampai minimalis lagi, seperti sebelum-sebelumnya terutama dengan kesepakatan dengan 4 Bupati yang di Madura. Ada berapa kegiatan infrastruktur yang ini menjadi kesepakatan juga pada waktu kita Kunspik Pamekasan. Ini tolong.. kegiatan tahapan dan segala

(26)

macamnya ini untuk disegerakan, karena jalannya sudah banyak yang berlubang seperti sungai-sungai. Jadi mohon itu kedua.

Terus yang ketiga, kami juga ingin memperkuat dari para senior tadi baik itu Bunda Estu, juga ada Om Hamka. Bahwasanya kita ini sebagai mitra jangan sampai disu’udzonin, bahwa kita ini kalau melakukan komunikasi atau kerja sama itu di pikiran teman-teman mitra itu adalah hal negatif. Namun sebetulnya apalagi di saat darurat seperti sekarang ini, sangat penting kita melakukan komunikasi lewat by phone.

Karena kita komunikasi langsung, ketemu tatap muka juga kita ada yang namanya physical distancing. Sehingga kita sehingga kita meminimalisir terjadinya wabah pandemic ini kepada kita bersama, tolong teman-teman mitra ini jangan sampai sungkanlah untuk mengangkat telepon atau komunikasi dari kita. Karena kita bukan urusan apa, ini kita urusan adalah tetap urusan masyarakat. Mungkin seperti itu. Kurang lebihnya, saya mohon maaf.

Wallahumma Fiq Illa Aqwamitoriq,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih Pak Syafiuddin.

Kami persilakan kepada Fraksi PKS, Pak Ahmad Syaikhu. F-PKS (AHMAD SYAIKHU):

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang,

Salam sejahtera untuk kita semuanya.

Yang saya hormati Pimpinan dan seluruh Rekan-rekan Anggota Komisi V DPR RI,

Juga Ketua BNPP,

Kepala BPWS dan Kepala BMKG yang saya hormati, saya banggakan.

Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Yang pertama, kaitan dengan BNPP. Fraksi PKS mengapresiasi bahwa sudah masuk BNPP dan menjadi satu lembaga yang mema BNPP ng diandalkan di dalam dan di luar negeri. Tentu hal ini perlu dipertahankan. Nah tetapi tadi kita mendengar dari paparan Pak Kepala BNPP bahwa dengan adanya refocusing ini, berkurangnya beberapa kegiatan.

Diantaranya pembinaan potensi BNPP bahkan biaya operasi juga BNPP berkurang. Nah ini mohon penjelasannya, jangan sampai apa yang sudah membanggakan kita semua, ternyata dengan berkurangnya kegiatan

(27)

itu menjadi terkikis karena tadi salah di dalam memilih prioritas. Saya mohon penjelasan dari Pak Kepala BNPP.

Kepada Kepala BPWS, dalam RDP yang lalu di akhir 2019 saya mencatat tanggal 18 November 2019, salah satu renstra dari BPWS adalah mengadakan pelatihan 6 ribu orang sampai dengan 2024. Nah saat ini Pemerintah Pusat sudah menggulirkan program yang namanya program kartu pra kerja.

Jadi agar tidak duplikasi dengan pengembangan SDM yang dilakukan oleh BPWS, menurut hemat Fraksi PKS kiranya ini bisa sinergikan program pengembangan berbasis kompetensi ini dengan program kartu pra kerja. Sehingga ada penghematan tambahan dari BPWS yang itu tentu bisa nanti dialokasikan untuk aktivitas kegiatan sosial yang membantu penanganan Covid 19.

Kemudian kepada Kepala BMKG. Dalam refocusing tadi disebutkan bahwa ada diantara dana yang akan digunakan untuk melakukan bantuan terhadap masyarakat terdampak Covid 19. Hanya kita belum jelas masyarakat mana dan mungkin agar tidak numpang tindih dengan leading-leading sektor atau tusi dari lembaga yang menangani Covid 19.

Kiranya Kepala BMKG bisa menjelaskan pola bantuan seperti apa yang diberikan oleh BMKG terhadap masyarakat. Jadi F-PKS menilai keterpaduan bantuan sosial ini tidak bergerak secara random agar stimulus yang diberikan tetap bisa tepat sasaran dan langsung menghasilkan dampak yang besar terhadap proses penanganan Covid 19.

Yang kedua, dari beberapa hal yang mungkin perlu dari data dan informasi di BMKG kiranya bisa juga disampaikan prediksi-prediksi potensi kebencanaan yang kemungkinan terjadi di negeri kita pada kesempatan ke depan. Walaupun kita tidak menginginkannya, tapi andaikan kita lebih memahami tentu masyarakat akan bisa lebih bersiap-siap untuk menangani kebencanaan yang akan terjadi.

Saya kira begitu Pimpinan. Terima kasih atas segala perhatiannya. Wallahumma Fiq Illa Aqwamitoriq,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih Pak Ahmad Syaikhu.

Kepada Fraksi PAN, Pak Bakri. Pak Bakri sudah ada? Belum ada. PAN? Bu Hanna? PAN, kami lewat dulu ya? Kami berikan kepada Fraksi PPP, Pak Ara silakan. Siapa?

(28)

F-PPP (Dr. H. MUHAMMAD ARAS, S.Pd., M.M.): Pimpinan.

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Selamat siang dan,

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V serta Sahabat-sahabat Anggota Komisi V DPR RI,

Yang saya hormati Kepala BMKG, Kepala BNPP,

Kepala BPWS dan seluruh Staf yang juga saya hormati.

Pertama-tama izinkan kami juga memberikan pandangan terkait dengan ketiga badan lembaga yang tentu menjadi mitra kita. Pada kesempatan ini, kami juga melihat bahwa pada prinsipnya apa yang disampaikan oleh ketiga lembaga ini, tentu harus kita berikan support. Sehingga penanganan-penanganan yang terkait dengan Covid 19 itu bisa berjalan dengan baik, bisa tentu cepat keluar dari permasalahan yang kita alami secara bersama.

Yang kedua, dari pembahasan yang diimpikan oleh ketiga lembaga tadi tentu kami akan melihat satu per satu. Yang pertama juga terkait dengan BMKG, bahwa pada kesempatan ini, tentu kita fokus pada penanganan Covid 19. Tetapi tadi sudah disampaikan juga bahwa tahun ini kita juga akan mengalami musim kemarau yang cukup panjang dari biasanya.

Sehingga kami menginginkan bahwa penanganan Covid 19 tentu juga menjadi bagian tugas kita bersama. Tetapi dalam hal penyediaan pangan dalam hal memberikan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan terutama pihak Kementerian Pertanian, tentu ini juga jauh lebih penting. Agar tentu krisis yang kita alami saat ini tidak berimbas kepada krisis ekonomi berkepanjangan.

Yang kedua, terkait dengan BMKG. BMKG ini, ini adalah lembaga tentu yang kita harapkan juga terus eksis karena kita adalah negara yang tentu lebih banyak terjadi musibah-musibah. Sehingga BMKG sangat penting untuk selalu siap setiap siap. Sehingga anggaran yang tentu diperuntukan kepada penanganan bencana tidak dialihkan begitu saja dan tidak mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di beberapa daerah. Di beberapa daerah di beberapa hari terakhir ini juga ada beberapa tempat juga sudah mulai lagi ada banjir bandang, banjir. Sehingga kita berharap bahwa kesiapsiagaan dari Basarnas ini juga tidak boleh terlupakan hanya karena persoalan Covid 19.

Kemudian secara keseluruhan tentu kita berharap bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para mitra ini, juga tidak terlepas komunikasi dengan teman-teman Anggota DPR, terutama para Pimpinan. Karena ini juga

(29)

bisa memberikan ruang lebih besar kepada teman-teman untuk bisa melaksanakan tugasnya lebih baik.

Yang pasti, sesuai Undang-Undang mekanisme yang ada bahwa anggaran-anggaran bisa diselesaikan atau dikerjakan di lapangan tentu dengan persetujuan kita. Sehingga berharap bahwa komunikasi ini jangan ada sekat. Sehingga apapun yang menjadi keinginan dan kita rencana bersama tentu menjadi hal yang mudah untuk kita laksanakan.

Yang paling terakhir yang saya sampaikan bahwa tentu dengan kesigapan kita semua, dengan doa kita semua, kita berharap bahwa musibah Covid 19 ini segera berlalu dan kita semua bisa aktif seperti biasa. Kemarin kami juga mengikuti Rapat Banggar. Tentu kita berharap bahwa refocusing-refocusing yang dilakukan oleh semua lembaga Insya Allah, mudah-mudahan pada tahap berikutnya anggaran-anggaran yang terkait dengan mitra di Komisi V, kita bisa bahas kembali secara menyeluruh.

Barangkali itu yang kami sampaikan. Lebih kurangnya mohon dimaafkan.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih.

Fraksi PAN, siapa yang sudah hadir. PAN, Pak Bakri, Bu Hanna? ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Izin Pimpinan. Kalau belum ada, putaran kedua.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP):

Belum ada ya PAN ya? Saya ulang lagi ya? Tadi kita sudah ada 8 Fraksi, PAN belum hadir disini. Maka apabila ada yang mau menambahkan, kami persilakan dari Fraksi PDIP. Sudah selesai ya PDIP. Golkar? Pak Ridwan?

WAKIL KETUA (Ir. RIDWAN BAE/FPG):

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati Pak Ketua,

Bu Ketua dan seluruh Anggota,

Serta yang mewakili Pemerintah Mitra Komisi V.

Saya mencermati ini, kita hanya mendapatkan informasi dan sebagai laporan saja semata. Artinya, refocusing maupun realokasi ini, kita hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh Pemerintah. Hanya meminta

(30)

persetujuan, mendengarkan informasi dari departemen-departemen terkait. Harusnya ini adalah pada saat Surat Menkeu turun, itu adalah harus segera berkomunikasi dengan Komisi V hal yang perlu ada perubahan.

Tapi sudahlah dengan berdalil Covid 19 ini ya kita harus terima, tidak ada pilihan lain. Tapi berikutnya apabila terjadi hal yang semacam ini, harus berubah sistemnya, tidak boleh seperti ini. Karena ini mengabaikan Undang-Undang atau Lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, terlebih kita Komisi V. Hanya itu barangkali yang ingin saya sampaikan.

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT/WAKIL KETUA KOMISI V (HJ. NURHAYATI/F.PP): Terima kasih Pak Ridwan.

Silakan kepada Gerindra apakah ada yang akan ditambahkan, Pak Eddy Santana? Silakan.

F-GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.): Terima kasih.

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati Pimpinan Komisi V beserta seluruh Anggota Komisi V, Yang saya hormati Rekan-rekan Mitra Kerja Komisi V dari Pemerintah.

Pertama, terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Mari kita sama-sama berdoa agar masalah Covid 19 ini segera secepat mungkin akan berakhir.

Bapak Ibu yang saya hormati.

Untuk Basarnas tadi disampaikan mungkin juga waktu yang lalu sudah kita komentari tetapi kami ingin memberikan apresiasi yang sebesar-besar kepada BNPP. Karena tadi disampaikan juga sudah masuk dalam kategori tingkatan dunia dalam urusan SAR ini.

Kemudian percayalah kita akan memberikan dukungan sepenuhnya bagi hal-hal yang positif untuk Basarnas dan ini walaupun ada penghematan pengurangan 670 Miliar tapi ini bisa dibicarakan di tahun-tahun yang akan datang.

Jadi kami secara pribadi dan juga bila teman-teman tentunya sependapat untuk membantu mendukung BNPP ini supaya lebih kuat lagi dalam hal tugas pokok dan fungsinya atau kualitas kinerjanya akan semakin baik.

Kemudian BPWS. Saya menyoroti BPWS ini setelah dipotong atau dikurangi hanya ada anggaran 156,87 Miliar. Saya kira ini sama saja dengan

Referensi

Dokumen terkait

3.2 Activity Diagram Konfigurasi IP 41 3.3 Activity Diagram Konfigurasi Alokasi Cache 41 3.4 Activity Diagram Konfigurasi Proses Pemblokiran 42 3.5 Activity Diagram

Pada peta jarak dari garis pantai, kelas yang sangat rentan itu mempunyai jarak dari garis pantai yang sangat dekat yaitu kurang dari 500 meter, itu

[r]

Berdasarkan pendapat tentang tujuan membaca maka dapat ditegaskan bahwa tujuan membaca adalah untuk meningkatkan pengetahuan, serta mempersiapkan kemampuan anak dalam

Pada penelitian ini hipotesis 1 dan 2 akan menggunakan model regresi linier sederhana untuk melakukan pengujian dengan memanfaatkan program SPSS 20.0, sedangkan

Setelah pembuatan dan pengujian produk, kemudian masing-masing kelompok melakukan pemasaran produk melalui media promosi yang telah ditentukan oleh masing-masing

Bahwa klien berkeinginan agar Barberpop ini memiliki identitas maupun karakter khusus, serta memiliki pelayanan yang bagus dan beda dari Barbershop, Store, dan Coffee

Antuk sih Ida Shang Hyang Widi Wasa, Sekadi daging Pamidabdab semeton dadia sane sampun praside cumpu kayune sareng sami, Angganing Manggala Dadia lan Prawantaka Yadnya Pemerajan