• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDITING DAN JASA ASSURANCE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AUDITING DAN JASA ASSURANCE"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kebutuhan akan jasa audit

Organisasi

Organisasi nirlaba dan profit (bisnis) Organisasi bisnis

 Perseorangan ;

Kelemahan : modal dan risiko

 Partnership :

Kelemahan : modal, risiko dan keputusan

Joint Stock Limited Liability ( Perseroan Terbatas )

kontrak manajemen Jarak pengendalian,

Kebutuhan pengawasan dan pengarahan Benturan kepentingan

(3)

TEORI AGENSI Dana Akuntabilitas ? Pemegang saham Manajemen Audit Independen Asymmetric information Perilaku menyimpang Earning management

(4)

Kebutuhan akan jasa audit

Organisasi

Organisasi nirlaba dan profit (bisnis) Organisasi bisnis

 Perseorangan ;

Kelemahan : modal dan risiko

 Partnership :

Kelemahan : modal, risiko dan keputusan

 Joint Stock Stock Limited Liability ( Perseroan Terbatas ) kontrak manajemen

Jarak pengendalian,

Kebutuhan pengawasan dan pengarahan Benturan kepentingan

(5)

Auditing, Attestation dan Assurance

Auditing adalah suatu proses sistematik tentang pengumpulan dan evaluasi bukti yang objektif

dari suatu asertasi tentang kegiatan ekonomi dengan tujuan pelaporan perbedaan antara asertasi dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak yang

berkepentingan.

Attestation adalah komunikasi tertulis yang mencerminkan suatu kesimpulan tentang keandalan

dari suatu asertasi yang menjadi tanggungjawab pihak lain.

Assurance adalah jasa profesional yang diberikan oleh pihak independen yang dapat

(6)

Hubungan auditing, atestasi dan assurance

Keandalan sistem informasi Ketepatan manajemen risiko Kompilasi

Audit laporan keuangan

Auditing Audit kepatuhan Atestasi Assurance

Audit manajemen

Peramalan

Efektivitas pengukuran kinerja Keamanan transaksi elektronik

(7)

Assurance services: memperbaiki kualitas informasi untuk pengambilan keputusan

Keandalan sistem informasi,

Ketepatan sistem manajemen risiko, Efektivitas sistem pengukuran kinerja, Kecukupan keamanan transaksi elektronik

Attestation services: opini tentang keandalan suatu asertasi

Asertasi tentang internal control,

Asertasi tentang kepatuhan terhadap kontrak,

Asertasi tentang kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan,

(8)

Auditing dan Asertasi manajemen

Asertasi merupakan suatu representasi manajemen tentang kewajaran laporan keuangan.

Penggolongan asertasi manajemen dibagi ke dalam:

1. Keberadaan atau keterjadian : apakah semua aset dan ekuitas dalam neraca ada?, atau apakah semua transaksi yang tercermin dalam income statement benar terjadi?

2. Kelengkapan : apakah aset, ekuitas atau transaksi tidak dihilangkan dari laporan keuangan?

3. Hak dan kewajiban : apakah aset yang tampak dalam neraca milik

entitas, dan hutang yang dilaporkan merupakan kewajiban entitas per tanggal neraca?

4. Penilaian atau alokasi : apakah aset, ekuitas telah dinilai sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum? dan apakah jumlah telah dialokasikan antara neraca dan laba-rugi

5. Presentasi dan pengungkapan : apakah klasifikasi laporan telah benar direfleksikan dalam laporan keuangan dan apakah catatan atas

(9)

A risk-based audits

A risk-based audit salah satu analisis yang dilakukan auditor

tentang suatu entitas, keberadaan internal control dan identifikasi area-area yang memiliki potensi risiko tinggi salah saji dalam

laporan keuangan, serta mengalokasikan proporsi sumber daya audit yang lebih besar untuk area-area tersebut.

Independen auditing

Dengan terpisahnya antara pemilik dan manajemen, kemungkinan besar terjadi potensi konflik (a symetris information). Manajemen mengetahui bahwa dirinya akan dievaluasi oleh pemilik melalui laporan keuangannya. Untuk menghindari konflik tersebut

diperlukan audit laporan keuangan oleh pihak yang independen. Diharapkan dengan audit oleh pihak yang indendenpen akan mengurangi gap tersebut.

(10)

Peran independen auditor Manajemen Independent auditor Evaluasi Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan Audited

(11)

Independent auditing Versus Internal auditing

Independent auditing dilakukan oleh pihak yang berada di luar organisasi entitas dan difokuskan kepada audit atas laporan keuangan.

Internal auditing dilakukan oleh pihak yang berada di dalam organisasi entitas dan difokuskan kepada audit operasional.

Internal auditing merupakan fungsi penilaian yang independen yang ditetapkan dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan menilai suatu aktivitas dalam memberikan jasanya kepada organisasi.

Audits by Government Organizations

General Accounting Office (GAO)

Defense Contract Audit Agency (DCAA) Internal Revenue Service (IRS)

(12)

Jenis auditor dan audit Independent auditor Internal auditor Governmental auditor

Nominal Primary Primary

Primary Secondary Nominal

Primary Primary Operational Auditing Efficiency & Effectiveness Secondary Financial Auditing Fairness Compliance Auditing Conformity

(13)

Perbedaan Akuntansi dengan Auditing

Akuntansi mencakup pengumpulan, pengikhtisaran, pelaporan dan interpretasi data keuangan.

Auditing merupakan kebalikan berdasarkan theory of evidence - mencakup verifikasi kewajaran penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Pencatatan transaksi dan penyusunan Laporan Keuangan Akuntansi Evaluasi Laporan Keuangan Auditing Prinsip-Prinsip Akuntansi

(14)

Proses akuntansi & Auditing Proses akuntansi Proses auditing Transaksi Dokumen Buku Harian Buku Besar Laporan Keuangan Buku Pembantu

(15)

Requirements for an Effective Audit

Auditor harus memahami entitas dan industri yang diaudit, Auditor harus memahami secara menyeluruh prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku umum,

Auditor harus memahami konsep dan implementasi internal control Auditor harus memahami pengetahuan tentang area pengumpulan

dan penilaian suatu bukti audit.

Evaluasi bukti-bukti audit

Bukti audit harus dipandang cukup memadai yang mencakup sufficient dan competence

(16)

Komunikasi temuan audit

Temuan audit dikomunikasikan melalui laporan audit Laporan audit, terdiri dari :

 Judul laporan,

 Nama dan alamat pihak yang dituju,

 Paragrap pendahuluan,

 Paragrap scope,

 Paragrap pendapat,

 Tanggal laporan dan,

(17)

Standar Audit Report

Laporan auditor Independen Kepada Pemegang saham dan Direksi

PT. KLM

Kami telah mengaudit Neraca PT. KLM tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Arus Kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan Keuangan adalah tanggungjawab manajemen perusahaan. Tanggungjawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami malaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar

memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan

pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. KLM tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Bandung, 31 Maret 2009 Nama Rekan,

Ijin AP Ijin KAP

(18)

Proses Audit Perencanaan Pelaksanaan Pelaporan Final audit Interim audit Perencanaan Audit Laporan audit Mulai

(19)

Perencanaan audit:

 Survey pendahuluan,

 Penerimaan klien,

 Penandatanganan surat perikatan,

 Analisis risiko audit,

 Penyusunan program audit Pelaksanaan audit:

 Tahap audit tahun berjalan (test transaksi),

 Tahap audit akhir tahun (test saldo-saldo akhir). Pelaporan hasil audit:

(20)

Other Services performed by CPA FIRMS:

 Tax services, including tax advising and tax return preparation,

 Other assurance services,

 Management consulting,

(21)

Standar Auditing 21

(22)

Standar Auditing 22

Audit process Audit opinion Audit report

Support by working papers SPAP 4 types of audit report

(23)

Standar Auditing 23

kami

telah

melaksanakan

audit

berdasarkan

standard

auditing

yang

ditetapkan oleh

Ikatan Akuntan Publik

Standard Auditing

(24)

Standar Auditing 24

Standar auditing (definisi)

Standar Auditing

adalah suatu

ukuran

pelaksanaan tindakan

yang merupakan

pedoman

umum

bagi

auditor

dalam

(25)

Standar Auditing 25

AICPA di Amerika US atau IAI di Indonesia

Badan penyusun dan

(26)

Standar Auditing 26

Standar yang telah disusun

1. Auditing standards

2. Compilation and review standards

3. Other attestation standards

4. Consulting standards

(27)

Standar Auditing 27

Fungsi AICPA / IAI lainnya

Mendukung penelitian yang dilakukan

penelitinya sendiri dan menyediakan

imbalan bagi peneliti lainnya

Ujian tertulis dan penentuan klasifikasi

ujian CPA

Menyediakan seminar dan pelatihan

lainnya untuk para anggota

Menerbitkan berbagai jenis bacaan

termasuk jurnal

(28)

Standar Auditing 28

Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP)

(General Accepted Auditing Standard /

GAAS)

(29)

Standar Auditing 29

Summary of General Standards

Generally Accepted Auditing Standards

General : 3 1. Adequate training and proficiency 2. Independence in mental attitude 3. Due professional care Field Work : 3 1. Proper planning and supervision 2. Internal control understanding 3. Sufficient competent evidence Reporting : 4 1. Statements prepared in accordance with GAAP 2. Circumstances when

GAAP not followed

3. Adequacy of disclosures 4. Expression of opinion

on financial statements

(30)

Standar Auditing 30

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi (independence) dalam sikap harus dipertahankan oleh auditor

Standar Umum

(General Standards)

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan

laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya (due profesional care) dengan

(31)

Standar Auditing 31

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semstinya.

2. Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.

Standar Pekerjaan Lapangan

3. Bukti audit kompeten yang memadai harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan hasil audit.

(32)

Standar Auditing 32

“ Standar tersebut mengharuskan kami

untuk

merencanakan

dan

melaksanakan

audit

agar kami memperoleh keyakinan

memadai bahwa laporan keuangan bebas

dari salah saji material

(33)

Standar Auditing 33

1. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan

telah disusun sesui dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

2. Laporan harus menunjukkan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterapkan dalam periode sebelumnya

Standar Pelaporan (Standard of

reporting)

(34)

Standar Auditing 34

3.

Pengungkapan

informasi

dalam

laporan

keuangan harus dipandang memadai, kecuali

dinyatakan lain dalam laporan audit.

4. Laporan audit harus

membuat pernyataan

pendapat

mengenai laporan keuangan secara

keseluruhan

atau

asersi

bahwa

pernyataan

demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat

secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka

alasannya harus dinyatakan.

(35)

Standar Auditing 35

International

auditing standard

(ISA)

(36)

Standar Auditing 36 Globalisas i Bisnis n pasar modal Globalisas i Accountin g standard n Auditing standard Usaha penyeragaman

(37)

Standar Auditing 37

International Standards

on Auditing (ISA)

ISA IFAC

Organisasi profesi akuntan dunia 153 organisasi tersebar di 113 negara sekitar 2 juta akuntan

IFAC : International Auditing Practice Committee of International Federation of Accountants (IFAC)

Menerbitkan

(38)

Standar Auditing 38

International Standards

on Auditing (ISA)

IFAC adalah organisasi profesi

akuntan dunia

The

IAPC

bekerja

membangun

jharmonisasi suatu standar akuntansi

dan auditing yang seragam di seluruh

dunia.

(39)

Standar Auditing 39

(40)

Standar Auditing 40

Element dari Quality Control

Independen, integritas, and objectiv

Managemen SDM

Acceptance and continuation of clients

and engagements

Kinerja atas penugasan

Pemantauan (monitoring)

(41)

Standar Auditing 41

Hubungan menjaga kualitas

Quality control

standards

Generally accepted

auditing standards

Division of

CPA firms

Peer

review

(42)

Standar Auditing 42

Cara profesi dan masyarakat mendorong

Akuntan Publik agar tindakan mereka

berkualitas tinggi

Kewajiban hukum Divisi KAP Pendidika berkelanjutan GAAS dan interpretationnya

Kode etik profesi Ujian CPA Quality control Peer review Bapepam Tindakan personalia KAP

(43)

43

KODE ETIK

PROFESI

(44)

Kode Etik Profesi Akuntansi 44

APA ITU KODE ETIK

PROFESI?

Panduan dan aturan bagi seluruh anggota

dalam menjalankan tugasnya sehingga

dapat memenuhi tanggung jawabnya

dengan standar profesionalisme tertinggi,

mencapai tingkat kinerja tertingi, dengan

orientasi pada kepentingan publik

(45)

Kode Etik Profesi Akuntansi 45

Mengapa Kode Etik Diperlukan?

Brown (1971) menyatakan bahwa:

“Etika profesional melambangkan suatu

bagian penting dari sistem disiplin yang

komprehensif dalam masyarakat yang

beradab. Sistem disiplin ini perlu sekali agar

kesejahteraan kelompok dapat dilindungi dari

tindakan-tindakan individu yang tidak

bertanggung jawab. Tanggung jawab adalah

harga kelangsungan hidup suatu kelompok”

(46)

Kode Etik Profesi Akuntansi 46

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BAGI AKUNTAN

Arens dan Loebbecke (1994) Prinsip yang

berhubungan dengan perilaku etis:

kejujuran (honesty)

integritas (intregity)

memegang janji (promise keeping)

loyalitas (loyality)

keadilan (fairness)

kepedulian pada orang lain (caring for others)

menghargai orang lain (respect for others)

warga negara yang bertanggung jawab (responsible

citizenship)

mencapai yang terbaik (pursuit of excellence)

(47)

Kode Etik Profesi Akuntansi 47

APA YANG HARUS

DILAKUKAN?

Akuntan harus memiliki kode etik

KAP harus mengembangkan dan

mengimplementasikan code of conduct

Harus ada kejelasan sanksi bagi akuntan

(48)

Kode Etik Profesi Akuntansi 48

RERANGKA KODE ETIK

Pendahuluan & Tujuan

 Memberi pedoman dalam Fiduciary relationship

Prinsip dan Standar Mendasar

 Reputasi, kepentingan public, nilai etika (integritas, dll) 

Aturan-Aturan Umum

Aturan-Aturan Khusus

Disiplin

 Sanksi 

Interpretasi Aturan

(49)

Kode Etik Profesi Akuntansi 49

SUMBER KODE ETIK

CODE OF CONDUCT

American Institute of Certified Public

Accountant (AICPA)

International Federation for Accountant (IFAC)

IAI

DLL

(50)

Kode Etik Profesi Akuntansi 50

IFAC CODE OF ETHICS VALUES

Duty to Society, Serve the Public Interest

Objectives:

Meet Expectations for Professionalism, Performance, Public Interest

Basic Needs:

Credibility, Professionalism, Highest Quality Services, Confidence

Fundamental Principles:

Integrity, Objectivity, Professional Competence and Due Care, Confidentiality, Professional Behavior, Technical Standards

(51)

Kode Etik Profesi Akuntansi 51

KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

Terdiri dari tiga bagian:

Prinsip Etika

 Kerangka dasar bagi aturan etika

 Prinsip-prinsip etika profesi IAI yang ditetapkan

dalam kongres ke VIII IAI di Jakarta tahun 1998

Aturan Etika

 Aturan etika secara khusus digunakan untuk

mengatur perilaku profesioanal yang menjadi anggota kompartemen akuntan publik.

(52)

Kode Etik Profesi Akuntansi 52

PRINSIP ETIKA IAI

1.

Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya

sebagai profesional, setiap anggota harus

senantiasa menggunakan pertimbangan moral

dan profesional dalam semua kegiatan yang

dilakukan

2.

Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa

bertindak dalam kerangka pelayanan kepada

publik, dan menunjukkan komitmen atas

profesional dalam semua kegiatan yang

dilakukannya

(53)

Kode Etik Profesi Akuntansi 53

PRINSIP ETIKA IAI

(Lanjutan)

3.

Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan

kepercayaan publik, setiap anggota harus

memenuhi tanggung jawab profesionalnya

dengan integritas setinggi mungkin.

Integritas merupakan kualitas yang

melandasi kepercayaan publik dan

merupakan patokan (benchmark) bagi

anggota dalam menguji semua yang

diambilnya.

(54)

Kode Etik Profesi Akuntansi 54

PRINSIP ETIKA IAI

(Lanjutan)

4.

Obyektifitas

Setiap anggita harus menjaga

obyektifitasnya dan bebas dari benturan

kepentingan dalam pemenuhan kewajiban

profesionalnya.

Prinsip obyektifitas mengharuskan anggota

bersikap adil, tidak memihak , jujur secara

intelektual, tidak berprasangka atau bias,

serta bebas dari benturan kepentingan atau

berada di bawah pengaruh pihak lain.

(55)

Kode Etik Profesi Akuntansi 55

PRINSIP ETIKA IAI

(Lanjutan)

5.

Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

 Setiap anggora harus melaksanakan jasa

profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk

mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja

memperoleh manfaat dari jasa profesional yang

kompeten berdasarkan perkembangan praktik legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

 Mekanismenya melalui dua fase:

 Pencapaian Kompetensi Profesional (Pendidikan dasar)  Pemeliharaan Kompetensi Profesional (Pendidikan

(56)

Kode Etik Profesi Akuntansi 56

PRINSIP ETIKA IAI

(Lanjutan)

6.

Kerahasiaan

 Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau

mengungkapkan informasi tersebut tanpa

persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkan.

 Informasi rahasia dapat diungkapkan jika:

1. Apabila pengungkapan diijinkan

2. Pengungkapan diharuskan oleh hukum

3. Ketika ada kewajiban atau hak profesional untuk

(57)

Kode Etik Profesi Akuntansi 57

PRINSIP ETIKA IAI

(Lanjutan)

7.

Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang

konsisten dengan reputasi profesi yang baik

dan menjauhi tindakan yang dapat

mendiskreditkan profesi.

Kewajiban untuk menjauhi tidakan yang

dapat mendiskreditkan profesi harus

dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan

tanggung jawabnya kepada penerima jasa,

pihak ketiga, anggota yang lain, staf,

(58)

Kode Etik Profesi Akuntansi 58

PRINSIP ETIKA IAI

(Lanjutan)

8.

Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa

profesionalnya sesuai dengan standar teknis

dan standar profesional yang relevan.

Sesuai dengan keahliannya dan dengan

berhati-hati anggota mempunyai kewajiban

untuk melaksanakan penugasan dari

penerimaan jasa selama penugasan

tersebut sejalan dengan prinsip integritas

dan obyektifitas.

(59)

Kode Etik Profesi Akuntansi 59

PENEGAKAN KODE ETIK

1.

Kantor Akuntan Publik

Ketaatan terhadap kode etik menjadi

tanggung jawab pimpinan KAP dimana

anggota profesi itu bekerja.

Managing partner serta para partner dan

manajer KAP pada umumnya melakukan

pengawasan terhadap ditaatinya aturan

perilaku ini

(60)

Kode Etik Profesi Akuntansi 60

Lanjutan

2.

Unit Peer Review Kompertemen Akuntan Publik

IAI

 Pengawasan ini dilakukan oleh unit organisasi didalam tubuh IAI sendiri. Pengawasan oleh unit ini khusus

dibentuk untuk mengawasi sesama KAP selama ini belum terdengar.

3.

Badan Pengawas Profesi Kompartemen Akuntan

IAI

 Merupakan unit organisasi yang melakukan peradilan pada tingkat pertama terhadap

pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh anggota IAI, Kompertemen Akuntan Publik

(61)

Kode Etik Profesi Akuntansi 61

Lanjutan

4.

Dewan Pertimbangan Profesi

 Dewan ini berfungsi sebagai peradilan tingkat banding untuk kasus-kasus yang telah diputus hukumannya berdasarkan keputusan pada tingkat badan pengawas profesi. Demikian pula dewan ini melakukan peradilan untuk kasus-kasus pelanggaran lainnya yang tidak

berkaitan dengan akuntan publik.

5.

Departemen Keuangan RI

 Unit organisasi ini adalah pemberi ijin praktik akuntan publik dan pengawasan pada umumnya dilakukan

untuk menilai apakah KAP yang diberika ijin telah melaksanakan ketentuan sesuai dengan Surat

Keputusan Menteri Nomor 43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari 1997 tentang jasa akuntan publik)

Referensi

Dokumen terkait

Pakaian Batik Bebas Rapi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf c adalah pakaian sekolah yang dikenakan peserta didik jenjang SMP, SMA dan SMK yang terbuat dari bahan

Kada računalo pomoću ugrađene programske logike zaključi da je gradijent pada tlaka već i od podešenog, ono preko elektromagnetskih ventila (1) pokreće akciju

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah merancang suatu perangkat lunak sistem pendukung keputusan penentuan kelayakan calon tenaga kerja dengan

Untuk menjamin kerahasiaan soal, database dilakukan penyandian (enskripsi) oleh Lembaga Sandi Negara dan hanya bisa dibuka dengan sandi khusus sesaat sebelum

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai, tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas Koordinasi, fasilitasi,

Pada penyelenggaraan ibadah haji terdapat jemaah haji yang tergolong resiko tinggi yaitu jemaah dengan kondisi kesehatan yang secara epidemiologi beresiko sakit

berperan dalam bakteri fiksasi nitrogen yang hidup

Proses mendatangkan mahasiswa asing dan tenaga ahli asing untuk waktu tinggal < 120 hari dan tidak melakukan kegiatan penelitian di luar Kampus IPB atau di