• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENTAERITRITOL PENTAERYTHRITOL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENTAERITRITOL PENTAERYTHRITOL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENTAERITRITOL

PENTAERYTHRITOL

1. N a m a

Golongan

Tetrahydric neopentyl alcohol; Alkohol (8).

Sinonim / Nama Dagang (2,5,8)

Auxinutril; Hercules P6; Maxinutril; Methane tetramethylol; Monopentek; PE; Tetrakis (hydroxymethyl) methane; 2,2-Bis-(hydroxymethyl)-1,3-propanediol; Pentaerythrite; Pentek; 1,3-Propanediol, 2,2-bis (hydroxymethyl)-; Tetrahydroxymethylmetane; Tetramethylolmethane..

Nomor Identifikasi (1,2,3,4,5,6,8,9) :

Nomor CAS : 115-77-5

Nomor EINECS : 204-104-9

Nomor RTECS : RZ2490000

2. Sifat Fisika Kimia

Nama bahan Pentaeritritol Deskripsi (1,2,3,4,5,6)

Serbuk kristal padat berwarna putih, yang dapat mengalir; Tidak berbau; Rumus molekul C5H12O4; Berat molekul: 136,15 g/mol; pH: 7; Tekanan uap 1

mm Hg @ 20oC;’ Titik beku/titik lebur 255-259 oC; Titik didih 276oC @ 30.00mm Hg; Titik dekomposisi 356oC; Titik nyala >150oC; Kelarutan 1 gram/18 mL air (15°C); Kerapatan 1,4 g/cm @ 25oC; Berat jenis 1,396 (air=1); Kerapatan uap 4,7 (udara=1); Larut sebagian dalam air dingin (kelarutan 1 gram/18 mL air pada 15oC); Sedikit larut dalam air panas..

Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4) (1,2):

Kesehatan 1 = Tingkat keparahan rendah Kebakaran 1 = Dapat terbakar

(2)

2 Klasifikasi EC (2,5)

S 24/25 = Hindari/cegah persinggungan/kontak dengan kulit dan mata.

3. Penggunaan (6)

Bahan utama untuk resin alkid dan minyak lukis, cat, pernis, stabilisator PVC, ester minyak tinggi, dan antioksidan olefin; dapat digunakan dalam bidang pengobatan dan industri agrokimia..

4. Identifikasi Bahaya

Risiko utama dan sasaran organ

Bahaya utama terhadap kesehatan: dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata, dan saluran napas. Zat ini bersifat toksik terhadap paru-paru dan membran mukosa. Paparan berulang dan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kerusakan pada organ tersebut (1,2,5).

Organ sasaran: Mata, kulit (9) Rute paparan

Paparan jangka pendek (2,5) Terhirup

Iritasi pada saluran napas. Toksikologis bahan ini belum sepenuhnya diketahui.

Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan iritasi kulit. Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan iritasi pada mata. Tertelan

Dapat menyebabkan iritasi saluran cerna. Toksikologis bahan ini belum sepenuhnya diketahui.

Paparan jangka panjang

Toksisitas kronik belum sepenuhnya diinvestigasi. Terhirup

(3)

3 Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan iritasi kulit. Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan iritasi pada mata. Tertelan

Dapat menyebabkan iritasi saluran cerna

5. Stabilitas dan Reaktivitas (1,2,3,4,5)

Reaktivitas : Tidak ada Kondisi yang harus

dihindari

: Bahan tak tercampurkan, pembentukan debu.

Bahan tak tercampurkan : Bahan pengoksidasi kuat, asam kuat, asam klorida, asam anhidrida, tiofosforil klorida, alkali, pemanasan suhu tinggi, cahaya, sumber api. Stabilitas : Stabil pada tekanan dan suhu normal

Korosivitas : Non-korosif dengan adanya kaca

Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi: Karbon dioksida, karbon monoksida.

Polimerisasi : Tidak akan berpolimerisasi.

6. Penyimpanan(1,2,3,4)

 Simpan dalam wadah yang kering dan tertutup rapat.

 Simpan di tempat yang sejuk dan ruangan yang berventilasi baik.

 Bahan harus disimpan jauh dari pemanasan ekstrim dan dari pengoksidasi kuat.

 Jauhkan dari bahan yang tak tercampurkan.

7. Toksikologi

Data toksisitas (1,2,8)

Data pada hewan

LD50 oral-mencit 25500 mg/kg; LD50 oral-mencit 18500 mg/kg; LD50 oral-kelinci

(4)

4 inhalasi-tikus >11 gram/m3/6 jam; TDLo oral-tikus 10600 µg/kg/30 minggu, intermittent; TDLo oral-kelinci 10605 mg/kg/30 minggu, intermittent.

Data karsinogenik (2)

Tidak terdaftar dalam ACGIH, IARC, NTP, atau CA Prop 65. Data mutagenik (2,4)

Tes Ames: negatif.

Informasi Ekologi

Toksisitas pada ikan: LC50 >100 mg/L, 96 jam; Leusiscus idus LC0 >5000

mg/L/48jam.

Toksisitas pada alga: NOEC >100 mg/L, 48 jam; NOEC >100 mg/L, 72 jam; Scenedesmus subspicatus EC3:16500 mg/L/7 hari..

Toksisitas pada kutu air: Daphnia magna EC50 38900 mg/L/24 jam.

Toksisitas pada bakteri: Pseudomonas putida EC10:18200 mg/L/18 jam

Durabilitas dan degradabilitas: Non biodegradasi menurut OECD. COD 2000 mg/g..

COD=1230 mg O2/g; ThOD=1300 mg O2/g.

Produk biodegradasi: Bahaya produk degradasi pada jangka pendek

kemungkinannya kecil, tetapi bahaya pada jangka panjang dapat meningkat.

Toksisitas dari produk biodegradasi: Produk degradasi bersifat lebih toksik. 8. Efek Klinis (1,2,5)

Keracunan akut

Paparan jangka pendek Terhirup

Iritasi pada saluran napas. Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan iritasi kulit. Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan iritasi pada mata. Tertelan

(5)

5 Keracunan Kronik

Toksisitas kronik belum sepenuhnya diinvestigasi. Terhirup

Iritasi pada saluran napas. Kontak dengan kulit

Dapat menyebabkan iritasi kulit. Kontak dengan mata

Dapat menyebabkan iritasi pada mata. Tertelan

Dapat menyebabkan iritasi saluran cerna.

9. Pertolongan Pertama (1,2,4,5)

Terhirup

Pindahkan korban ke tempat dengan udara yang segar dan bersih. Jika terjadi batuk atau gejala lainnya, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan kulit

Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air yang banyak selama sekurangnya 15-20 menit. Cuci kulit yang terkontaminasi dengan air mengalir dan sabun non-abrasif. Dapat digunakan air dingin. Hati-hati dalam membersihkan lipatan kulit, lipatan dan pangkal paha. Oleskan emolien pada kulit yang teriritasi. Jika iritasi berlanjut, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Cuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali.

Kontak dengan mata

Cuci mata dengan air mengalir selama sekurangnya 15-20 menit. Dapat digunakan air dingin. Sesekali buka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

(6)

6 Jangan lakukan induksi muntah. Longgarkan kerah baju, dasi, dan sabuk. Jika pasien sadar, berikan 2-4 gelas susu atau air. Jika pasien tidak sadar, jangan berikan apapun melalui mulut. Jika pasien tidak bernapas, lakukan resusitasi dari mulut ke mulut. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang (4).

10. Penatalaksanaan oleh Petugas Kesehatan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksanaan fungsi pernapasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida

c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. - Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. - Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) - Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 15 menit.

(7)

7 - Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau

kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. c. Dekontaminasi saluran cerna

- Pastikan pasien telah diberikan air minum yang cukup, (1–2 gelas bagi orang dewasa, 1/4–1/2 gelas untuk anak). Hati-hati dalam memberikan air karena dapat meningkatkan risiko muntah, yang dapat menyebabkan esofagus berisiko terkena zat korosif.

- Aspirasi nasogastrik, irigasi gastrik dikontraindikasikan karena manfaatnya belum signifikan, ada risiko perforasi selama intubasi gastrik.

- Emesis dikontraindikasikan karena risiko paparan ulang dari zat korosif pada esofagus, dapat terjadi juga peningkatan tekanan intraluminal karena emesis

Antidotum: Tidak ada informasi mengenai antidotum spesifik untuk keracunan pentaeritriol.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri (1,2,3,5,8)

Batas paparan di tempat kerja : TWA: 10 CEIL: 10 mg/m3 dari ACGIH.

TWA: 10 mg/m3 total debu; 5 mg/m3 total debu yang boleh dihirup dari NIOSH. TWA: 15 mg/m3 T total debu; 5 mg/m3 TWA fraksi yang dapat dihirup dari

OSHA- Final PELS

TWA: 10 mg/m3 TWA total debu; 5 mg/m3 TWA TWA fraksi yang dapat dihirup dari OSHA Vacated PELs.

OEL-Australia: TWA 10 mg/m3. OEL-Belgia: TWA 10 mg/m3.

(8)

8 OEL-Perancis: TWA 10 mg/m3.

OEL-Belanda: TWA 10 mg/m3.

OEL-Inggris: TWA 10 mg/m3; STEL 20 mg/m3 (debu total).

OEL di Bulgaria, Kolombia, Jordania, Korea, Selandia Baru, Singapura, dan Vietnam: lihat di ACGIH TLV. .

Konsultasikan pada pihak yang berwenang terkait batas paparan yang diperbolehkan.

Proteksi personal: Kacamata pengaman, jas laboratorium, respirator debu yang sudah disetujui, sarung tangan.

Proteksi mata : Gunakan kacamata pengaman sesuai yang dideskripsikan pada regulasi pengaman mata dan wajah OSHA 29 CFR 1910.133 atau Strandar Eropa EN166. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras dekat area kerja.

Pakaian: Kenakan pakaian pelindung untuk mencegah kontak kulit.

Respirator: Ikuti peraturan respirator dari OSHA pada 19 CFR 1910/1034 atau Standar Eropa EN149. Gunakan respirator yang disetujui NIOSH/MSHA atau Standar Eropa EN149 jika konsentrasi bahan melewati batas paparan atau timbul gejala iritasi atau gejala lainnya.

Teknik pemantauan:

Gunakan proses penutupan secara mekanik dan pembuangan melalui ventilasi lokal atau kontrol mekanik lainnya untuk menjaga agar konsentrasi bahan di udara berada di bawah batas paparan yang direkomendasikan. Jika dalam pekerjaan terbentuk debu, asap, atau kabut, gunakan ventilasi untuk menjaga kontaminasi pada udara di bawah batas paparan.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran (1,2,4,5)

Tanda khusus saat terjadi kebakaran: Serbuk bahan dapat menyebabkan ledakan.

Media pemadam kebakaran: Gunakan semprotan air, karbon dioksida, bahan kimia kering, kabut atau busa kimia.

(9)

9 Kebakaran besar: Gunakan semprotan air, busa atau kabut. Jangan gunkan water jet.

Prosedur khusus pemadaman kebakaran: 1) Pindahkan zat yang tidak terbakar

2) Padamkan kebakaran dengan air yang banyak atau semprotan air, lalu dinginkan ruangan dan wadahnya.

3) Debu dapat bergabung dengan air membentuk campuran ledakan; jangan gunakan kompresor udara untuk menghilangkan debu.

Peralatan proteksi khusus: pemadam kebakaran harus menggunakan alat pernapasan tekanan positif (SCBA)

Titik nyala: 240 oC (464.00oF) Suhu nyala: 490oC (914.00oF)

13. Manajemen Tumpahan(1,2,4,5)

Proteksi personal: Hindarkan kontak dengan mata dan kulit. Gunakan respirator untuk menghindari menghirup debu.

Tumpahan sedikit: Gunakan alat yang sesuai untuk menempatkan tumpahan ke wadah yang tepat. Hindarkan pembentukan debu. Bersihkan permukaan yang terkena tumpahan dengan cara menyiramkan air ke permukaan tersebut lalu buang dengan cara yang sesuai dengan ketentuan/peraturan setempat dan wilayah.

Tumpahan yang banyak: Gunakan sekop untuk menempatkan bahan yang tumpah ke wadah pembuangan yang tepat. Bersihkan permukaan yang terkena tumpahan dengan cara menyiramkan air ke permukaan tersebut. Buang melalui sistem sanitasi. Pastikan produk tidak berada pada tingkat

konsentrasi di atas TLV. Periksa TLV di MSDS dan ketentuan setempat.

14. Daftar Pustaka

1. http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9926416 (diunduh

November 2012)

2. http://fscimage.fishersci.com/msds/93708.htm (diunduh November 2012)

(10)

10 4. http://www.lcygroup.com/db/download/product/product-201061091034-Microsoft%20Word%20-%20PENTAERYTHRITOL-MSDS-EN.pdf (diunduh November 2012) 5. http://www.chem-msds.com/organic-intermediates/pentaerythritol-msds/ (diunduh November 2012) 6.

http://lianxingchem.en.alibaba.com/product/569491771-213453749/98_Pentaerythritol_MSDS.html (diunduh November 2012)

7. http://www.toxinz.com/Spec/2387486 (diunduh November 2012)

8. http://www.guidechem.com/msds/115-77-5.html (diunduh November 2012)

9. http://finoric.com/MSDSSheet/Pentaerythritol.htm (diunduh November

2012)

--- Disusun oleh:

Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Produk pembakaran berbahaya: data tidak tersedia.. Bahaya Kebakaran dan Ledakan Luar Biasa: Bahan dapat memercik di

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Produk pembakaran berbahaya: data tidak tersedia.. Bahaya Kebakaran dan Ledakan Luar Biasa: Suhu tinggi dapat menyebabkan wadah

Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran Produk pembakaran berbahaya: data tidak tersedia.. Bahaya Kebakaran dan Ledakan Luar Biasa: Bahan dapat memercik di

Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan laporan ini, Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan

Soerjodinito dan Hariadi Adnan, kemudian pada tahun 1947 rumput laut jenis Eucheuma cottonii yang berasal dari Filipina dapat dibudidayakan di Indonesia, setahun kemudian LIPI

Dari pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda untuk pengujian secara simultan pada sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

a) Karya desain yang disampaikan adalah desain terbaru dan belum pernah diikutkan dalam sayembara manapun. b) Hak atas kekayaan intelektual atas kepemilikan Gambar

lalu lintas dengan kendaraan jenis sedan taksi yang sedang