• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JAWA TENGAH BULAN NOVEMBER 2010"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No.59/12/33/Th.IV, 01 Desember 2010

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

J

AWA

T

ENGAH

B

ULAN

N

OVEMBER

2010

; Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah Bulan November 2010 mengalami kenaikan indeks sebesar 0,52 persen, yaitu dari posisi indeks 102,62 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 103,16 pada Bulan November 2010. Sedangkan NTP nasional naik 0,27 persen berubah dari 102,61 menjadi 102,89.

; Indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan 1,43 persen, dari posisi 129,77 menjadi 131,63 pada Bulan November 2010. Sementara Indeks yang Dibayar Petani (Ib) mengalami perubahan dari posisi 126,46 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 127,59 pada Bulan November 2010 atau naik sebesar 0,90 persen,

; Hampir semua sub sektor penyusun NTP mengalami kenaikan NTP kecuali sub sektor perikanan. NTP sub sektor tanaman pangan (NTP-Pp) naik 0,71%; NTP sub sektor hortikultura (NTP-H) naik 1,16%; NTP tanaman perkebunan rakyat TPR (NTP-Pr) naik 0,66%; NTP peternakan (NTP-Pt) naik 0,02%. Sedangkan NTP sub sektor perikanan (NTP-N) turun 1,83%.

;

Pada Bulan November 2010 terjadi inflasi pedesaan secara regional di Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,08 sedangkan secara nasional mengalami inflasi sebesar 0,79 persen. Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran rumah tangga, ternyata kelompok bahan makanan menjadi pemicu terjadinya inflasi di Provinsi Jawa Tengah dan secara nasional. Di Jawa Tengah, kelompok bahan makanan mengalami perubahan indeks sebesar 1,81 persen, dan secara nasional kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 1,25 persen .

;

Dari 5 (lima) provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan November 2010, semua provinsi mengalami kenaikan NTP. Jawa Barat mengalami kenaikan NTP 0,25%, Jawa Tengah naik 0,52%, DI Yogyakarta naik 0,61%, Jawa Timur naik 0,06% dan Banten mengalami kenaikan 0,61%.

1.

Nilai Tukar Petani Jawa Tengah

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari hasil perbandingan antara indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. NTP juga menggambarkan nilai tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga petani dan biaya produksi serta pembentukan barang modal. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin tinggi kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di Provinsi Jawa Tengah pada Bulan November 2010, menunjukkan bahwa NTP Jawa Tengah mengalami kenaikan indeks sebesar 0,52 persen, yaitu dari posisi indeks 102,62 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 103,16 pada Bulan November 2010. Hal ini disebabkan karena kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang dihasilkan petani, atau indeks harga yang diterima petani (It) lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian, atau indeks harga yang dibayar petani (Ib).

(2)

It Jawa Tengah pada Bulan November 2010 mengalami kenaikan sebesar 1,43 persen yaitu dari posisi 129,77 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 131,63 pada Bulan November 2010. Sedangkan Ib mengalami kenaikan sebesar 0,90 persen, dari posisi 126,46 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 127,59 pada Bulan November 2010

.

Tabel 1.

PERUBAHAN NTP JAWA TENGAH NOVEMBER 2010

No Rincian Okt '10 Nov '10

November'10 terhadap Oktober'10

(1) (2) (3) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 129.77 131.63 1.43

II. Indeks Dibayar Petani 126.46 127.59 0.90

1. Konsumsi Rumah Tangga 127.72 129.09 1.08

a. Bahan Makanan 130.49 132.86 1.81 b. Makanan Jadi 128.78 129.46 0.53

c. Perumahan 132.22 132.51 0.21

d. Sandang 121.00 122.06 0.87

e. Kesehatan 118.68 119.21 0.45

f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 121.36 121.58 0.18 g. Transportasi dan Komunikasi 112.18 112.19 0.01

2. BPPBM 122.47 122.86 0.32

a. Bibit 118.79 119.21 0.35

b. Obat-obatan & Pupuk 123.81 124.51 0.57 c. Sewa Lahan, Pajak & Lainnya 134.19 134.67 0.36 d. Transportasi 119.39 119.77 0.32 e. Penambahan Barang Modal 126.29 126.55 0.21 f. Upah Buruh Tani 118.28 118.55 0.23

(3)

Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, hanya NTP sub sektor perikanan yang mengalami penurunan indeks. NTP sub sektor tanaman pangan (NTP-Pp) naik 0,71 persen, dari posisi indeks 97,97 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 98,66 pada Bulan November 2010; NTP sub sektor hortikultura (NTP-H) naik 1,16 persen dari posisi indeks 100,96 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 102,14 pada Bulan November 2010; NTP sub sektor TPR (NTP-Pr) mengalami kenaikan indeks menjadi 119,89 dari 119,10 atau naik 0,66 persen; NTP sub sektor peternakan (NTP-T) pada Bulan November naik menjadi 113,65 dari posisi 113,62;

Sedangkan NTP sub sektor perikanan (NTP-N) mengalami penurunan indeks sebesar 1,83 persen dari posisi indeks 112,23 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 110,18 pada Bulan November 2010.

Grafik 2.

NTP Jawa Tengah Per Sub Sektor Bulan November 2010

0 20 40 60 80 100 120 NTP-Pp NTP-H NTP-Pr NTP-T NTP-N Jawa Tengah 98.66 102.14 119.89 113.65 110.18 103.16

2. Indeks Harga Yang Diterima Petani

Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani.

Pada Bulan November 2010, It Jawa Tengah naik 1,43 persen dibandingkan Bulan Oktober 2010, yaitu dengan perubahan indeks dari 129,77 menjadi 131,63. Kenaikan indeks ini banyak dipengaruhi oleh kenaikan It pada hampir semua sub sektor kecuali sub sektor perikanan.

It sub sektor hortikultura mengalami kenaikan indeks tertinggi, yaitu 2,08 persen. It sub sektor hortikultura berubah dari posisi 127,58 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 130,24 pada Bulan November 2010; Kemudian It sub sektor tanaman pangan naik 1,62 persen dari posisi 124,23 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 126,24 pada Bulan November 2010; Disusul dengan It sub sektor TPR yang mengalami kenaikan sebesar 1,51 persen, sehingga posisi indeks berubah dari 149,43 menjadi 151,68; dan It sub sektor petenakan naik sebesar 0,90 persen, yang merubah indeks menjadi 144,54 dari 143,26.

1.62 2.08 1.51 0.90 -0.94 1.43 -2.5 -1.5 -0.5 0.5 1.5 2.5 3.5 Tanaman Pangan Hortikultura TPR Peternakan Perikanan Jawa Tengah Grafik 3.

(4)

Sedangkan It sub sektor perikanan turun 0,94 persen dari posisi 140,65 pada Bulan Oktober 2010 menjadi 139,34 pada Bulan November 2010

3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani

Dari indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar pada masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Ib terdiri dari 2 (dua) kelompok yaitu kelompok indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) dan kelompok Biaya Produksi dan Pembentukan Barang Modal (BPPBM). Kelompok IKRT dibagi menjadi sub kelompok Makanan dan Non Makanan.

Ib Jawa Tengah pada November 2010 naik sebesar 0,90 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari posisi indeks 126,46 menjadi 127,59. Kenaikan ini disebabkan naiknya semua kelompok konsumsi rumah tangga serta biaya produksi pertanian. Indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) mengalami kenaikan sebesar 1.08 persen dari posisi 127,72 pada Bulan Oktober menjadi 1297,09 pada Bulan November 2010. Sedangkan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami perubahan indeks dari 122,47 pada Bulan Oktober menjadi 122,86 pada Bulan November, atau naik 0,32 persen.

Ib di semua sub sektor pertanian mengalami kenaikan. Secara rata-rata Ib di semua sub sektor mengalami kenaikan sebesar 0,90 persen.

4. Indeks Harga Konsumen Perdesaan

Perubahan indeks harga konsumsi rumah tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan.

Pada Bulan November 2010 di wilayah perdesaan Provinsi Jawa Tengah terjadi inflasi sebesar 1,08 persen, sedangkan secara nasional mengalami inflasi sebesar 0,79 persen. Dari 7 (tujuh) kelompok pengeluaran, ternyata kelompok bahan makanan menjadi pemicu terjadinya inflasi di Provinsi Jawa Tengah dan secara nasional. Di Jawa Tengah,

0.90 0.91 0.84 0.87 0.91 0.90 0.82 0.84 0.86 0.88 0.90 0.92 Tanaman  Pangan

Hortikultura TPR Peternakan Perikanan Jawa Tengah

Grafik 4.

Perubahan Indeks Harga Yang Dibayar Petani  Per Sub Sektor November 2010 (%)

Jawa Tengah Nasional

(1) (2) (3)

Konsumsi Rumah Tangga 1.08 0.79

a. Bahan Makanan 1.81 1.25

b. Makanan Jadi 0.53 0.50

c. Perumahan 0.21 0.22

d. Sandang 0.87 0.50

e. Kesehatan 0.45 0.27

f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 0.18 0.15

Inflasi Perdesaan Kelompok Pengeluaran

Tabel 2.

Inflasi Perdesaan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Menurut Kelompok Pengeluaran November 2010

(5)

kenaikan indeks sebesar 1,81 persen, dan secara nasional kelompok bahan makanan mengalami kenaikan indeks sebesar 1,25 persen.

5. NTP Nasional dan Perbandingan NTP Antar Provinsi di Pulau Jawa

NTP nasional pada Bulan November 2010 mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen yaitu naik dari posisi indeks 102,61 menjadi 102,89. Hal ini disebabkan karena kenaikan It lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan Ib. It nasional mengalami kenaikan 0,95 persen, sedangkan Ib naik 0,68 persen.

Dilihat dari 5 (lima) sub sektor penyusun NTP, hanya sub sektor perikanan yang mengalami penurunan indeks yaitu sebesar 0,28 persen. Sedangkan 4 (empat) sub sektor lainnya mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,36 persen untuk NTP-Pp ;

NTP-Pr naik 0,27 persen; NTP-t naik 0,13 persen dan NTP-H naik 0,46 persen

Dari 5 (lima) provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada Bulan November 2010, semua provinsi mengalami kenaikan NTP. Jawa Barat mengalami kenaikan NTP 0,25 persen, Jawa Tengah naik 0,52 persen, NTP Provinsi DI Yogyakarta naik 0,61 persen, Jawa Timur naik 0,06 persen, dan NTP Banten mengalami kenaikan indeks, sebesar 0,61 persen.

Jika dilihat dari posisi indeks, hanya NTP Provinsi Jawa Timur yang masih berada di bawah angka 100, yaitu berada pada posisi 99,31. NTP DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Banten dan Jawa Barat berada pada posisi di atas angka 100.

Tabel 3.

NTP di 5 (IMA) Provinsi Se-Pulau Jawa Bulan November 2010

Perubahan

Oktober '10 November '10 November '10 (%)

(1) (2) (3) (4) (5) 1 Jawa Barat 101.27 101.52 0.25 2 Jawa Tengah 102.62 103.16 0.52 3 DI. Yogyakarta 113.67 114.36 0.61 4 Jawa Timur 99.25 99.31 0.06 5 Banten 102.70 103.33 0.61 NO PROVINSI BULAN ‐0.30  ‐0.20  ‐0.10  0.00  0.10  0.20  0.30  0.40  0.50  NTP‐Pp NTP‐H NTP‐Pr NTP‐T NTP‐N Nasional 0.36 0.46 0.27 0.13 -0.28 0.27 Grafik 5. Perubahan NTP Nasional per Sub Sektor November 2010 (%)

(6)

Ok t ' 10 Nov '10 Pe ru ba ha n No v ' 10 (% ) Ok t ' 10 Nov '10 Pe ru ba ha n No v ' 10 (% ) Ok t ' 10 Nov '10 Pe ru ba ha n No v ' 10 (% ) Ok t ' 10 Nov '10 Pe ru ba ha n No v ' 10 (% ) Ok t ' 10 Nov '10 Pe ru ba ha n No v ' 10 (% ) Ok t ' 10 Nov '1 0 Pe ruba ha n No v ' 10 (% ) (2 ) (3 ) (4 ) (5 ) (6 ) (7 ) (8 ) (9 ) (1 0) (1 1) (1 2) (1 3) (1 4) (1 5) (1 6) (1 7) (1 8) (1 9) I. In de ks D ite ri m a P et an i 12 4. 23 12 6. 24 1. 62 12 7. 58 13 0. 24 2. 08 14 9. 43 15 1. 68 1. 51 14 3. 26 14 4. 54 0. 90 14 0. 65 13 9. 34 -0 .9 4 129. 77 131. 63 1. 43 II. In de ks D ib ay ar P et an i 12 6. 81 12 7. 95 0. 90 12 6. 37 12 7. 51 0. 91 12 5. 46 12 6. 52 0. 84 12 6. 09 12 7. 19 0. 87 12 5. 32 12 6. 46 0. 91 126. 46 127. 59 0. 90 1. Ko ns um si R um ah T ang ga 12 7. 91 12 9. 28 1. 07 12 7. 91 12 9. 26 1. 06 12 7. 74 12 9. 08 1. 05 12 6. 91 12 8. 32 1. 11 12 6. 84 12 8. 29 1. 14 127. 72 129. 09 1. 08 a. B ah an M ak an an 13 0.9 3 13 3.2 9 1.8 0 13 0.7 6 13 3.1 0 1.7 9 13 0.5 1 13 2.7 5 1.7 2 12 8.9 7 13 1.3 2 1.8 2 12 8.5 2 13 1.0 8 1.9 9 13 0.4 9 13 2.8 6 1.8 1 b. M ak an an Ja di 12 8.5 0 12 9.1 7 0.52 12 8.4 5 12 9.1 2 0.52 13 0.4 4 13 1.0 9 0.50 12 9.6 9 13 0.3 9 0.54 12 8.8 6 12 9.5 7 0.55 12 8.78 12 9.46 0.5 3 c. Pe ru ma ha n 13 2.4 7 13 2.7 5 0.2 1 13 4.4 5 13 4.7 3 0.2 0 12 9.7 8 12 9.9 7 0.1 4 12 9.5 4 12 9.9 1 0.2 9 13 1.2 4 13 1.5 5 0.2 3 13 2.2 2 13 2.5 1 0.2 1 d. S an da ng 12 0.4 8 12 1.5 3 0.87 11 9.7 8 12 0.8 3 0.87 12 1.6 3 12 2.6 5 0.84 12 3.7 2 12 4.8 6 0.92 12 3.5 7 12 4.6 5 0.87 12 1.00 12 2.06 0.8 7 e. Ke se ha ta n 11 8.7 2 11 9.2 6 0.4 6 11 7.4 5 11 7.9 7 0.4 5 11 9.6 4 12 0.1 5 0.4 3 11 9.5 6 12 0.0 6 0.4 2 11 9.0 4 11 9.6 3 0.5 0 11 8.6 8 11 9.2 1 0.4 5 f. Pe nd id ika n, R ekr ea si & O lah ra ga 12 1.8 5 12 2.0 7 0.18 12 0.3 7 12 0.5 8 0.18 11 9.5 7 11 9.7 8 0.18 12 1.2 9 12 1.5 0 0.17 12 1.6 9 12 1.9 7 0.23 12 1.36 12 1.5 80 .18 g. T ra ns po rta si d an K om un ika si 11 2.3 5 11 2.3 6 0.01 11 2.2 2 11 2.2 3 0.01 11 3.6 8 11 3.6 9 0.01 10 9.4 1 10 9.4 3 0.02 11 3.9 6 11 3.9 7 0.01 11 2.18 11 2.19 0.0 1 2. BPPB M 12 2. 82 12 3. 17 0. 28 12 1. 67 12 2. 18 0. 42 11 8. 19 11 8. 32 0. 10 12 4. 30 12 4. 74 0. 35 12 2. 82 12 3. 46 0. 52 122. 47 122. 86 0. 32 a. B ib it 126 .94 128 .04 0.8 7 95. 92 95 .85 -0 .06 12 8.84 12 8.84 0.0 0 12 2.35 12 0.58 -1 .45 90. 60 90 .60 0.0 0 118 .79 119 .21 0.3 5 b. O ba t-o ba ta n & P up uk 12 1.9 8 12 2.3 5 0.30 12 1.6 7 12 2.3 6 0.57 11 4.4 9 11 4.5 2 0.03 14 0.4 3 14 2.9 2 1.78 12 6.3 3 12 7.5 1 0.93 12 3.81 12 4.51 0.5 7 c. S ew a L aha n, P aja k & L ainnya 13 6.2 7 13 6.7 2 0.3 4 14 1.6 5 14 2.5 9 0.6 6 13 0.0 2 13 0.0 2 0.0 0 10 9.7 2 10 9.7 2 0.0 0 14 3.6 9 14 4.5 9 0.6 3 13 4.1 9 13 4.6 7 0.3 6 d. T ra ns po rta si 12 2.7 8 12 3.3 4 0.46 11 9.3 0 11 9.3 6 0.05 12 1.4 2 12 1.4 4 0.02 11 0.3 3 11 0.4 4 0.10 10 2.8 5 10 3.3 1 0.45 11 9.39 11 9.77 0.3 2 e. Pe na mb ah an B ara ng M od al 12 9.7 1 12 9.9 5 0.1 8 12 6.6 8 12 7.0 1 0.2 6 11 9.1 7 11 9.9 3 0.6 3 11 8.8 7 11 9.0 2 0.1 2 11 5.1 2 11 5.1 2 0.0 0 12 6.2 9 12 6.5 5 0.2 1 f. U pa h B ur uh T an i 11 9.6 9 11 9.8 9 0.17 12 3.8 6 12 4.7 5 0.72 11 3.0 4 11 3.0 4 0.00 11 2.6 1 11 2.6 1 0.00 10 5.6 3 10 5.6 3 0.00 11 8.28 11 8.55 0.2 3 III. Ni la i T uk ar P et an i 97 .9 7 98 .6 6 0. 71 10 0. 96 10 2. 14 1. 16 11 9. 10 11 9. 89 0. 66 11 3. 62 11 3. 65 0. 02 11 2. 23 11 0. 18 -1 .8 3 10 2. 62 10 3. 16 0. 52 JA W A T EN GA H Ta be l 4 NT P J AW A TE NG AH P ER S U B S EK TO R BU LA N N O VE M BE R 2010 Pe rik an an Ta na ma n P er ke buna n R ak ya t Pe te rn ak an

Ri

nc

ian

Ta na ma n P anga n Hor tik ul tur a (1 )

Gambar

Tabel 4 NTP JAWA TENGAH PER SUB SEKTOR BULAN NOVEMBER  2010 PerikananTanaman Perkebunan RakyatPeternakan RincianTanaman PanganHortikultura (1)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 1, Barlowe (1978) menjelaskan penggunaan nilai produk dan kurva biaya untuk land rent yang merupakan surplus ekonomi setelah pembayaran biaya

Nilai pretes, postes literasi sains pada aspek proses secara keseluruhan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran discovery learning lebih tinggi dengan

1) Hasil wawancara penulis dengan (Kiai Abdur Rahman) selaku Pengasuh Pondok Pesantren di Sukorejo Situbondo yang menyatakan bahwa pencatatan perkawinan poligami penting

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat-Nya yang berlimpah dan kasih karunia yang selalu tercurah di setiap waktu sehingga penulis

Indikator kinerja Renstra STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta terdiri dari tujuh bidang yaitu : Keunggulan dalam riset yang diakui masyarakat akademis internasional melalui

Menurut Raphael (1969) hampir 70 persen dari pembelian di toko swalayan adalah hasil pengambilan keputusan sejenak pada saat pembeli berada di toko tersebut. Didapat

Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Deskripsi Pada siklus II pembelajaran menulis deskripsi dilakukan guru dengan menugaskan nda-benda yang ada benda yang dipilih