• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Awal Penggunaan Modul GPS Murah untuk Pengukuran RTK NTRIP - repository civitas UGM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi Awal Penggunaan Modul GPS Murah untuk Pengukuran RTK NTRIP - repository civitas UGM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

FIT ISI 2015

FIT ISI 2015

Forum Ilmiah Tahunan Ikatan Surveyor Indonesia Malang 2015

PROSIDING

Forum Ilmiah Tahunan

IKATAN SURVEYOR INDONESIA

Pr

osiding F

or

um Ilmiah T

ahunan Ik

a

tan Sur

v

e

y

or Indonesia | 2015

“Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan

Melalui Pengelolaan Administrasi Pertanahan yang Baik”

Batu, Jawa Timur.

19 November 2015

ISSN : 2406 - 9051

Volume 2, Edisi 1, Tahun 2015

(2)

ii

SUSUNAN DEWAN REDAKSI

Pelindung

:

Ketua Umum ISI

Virgo Eresta Jaya

Dekan FTSP ITN Malang

Sudirman Indra

Penanggung jawab : Leo Pantimena

Penyunting

:

Alifah Norani

Silvester Sari Sai

Mohammad Nurhadi

Hery Purwanto

Dedy Kurnia Sunaryo

Agus Darpono

Reviewer :

M.Edwin Tjahjadi

Pradono Joanes De Deo

Dr. Irawan Sumarto

Syartoni Kamarudin

Lucky Fakhriadi

Jasmani

(3)

v

KATA SAMBUTAN

Assalammualaikum, Waramahtullah Wabarokatuh,

Pertama

tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kesehatan dan karunianya kepada kita semua sehingga kita bisa

menghadiri acara Forum Ilmiah Tahunan (FIT ISI 2015) yang kali ini di gelar di Malang.

Kedua kami juga mau menyampaikan terima kasih kepada Ikatan Surveyor Indonesia

(ISI) dan KAPTI Agraria yang telah bekerjasama bahu membahu untuk terlaksananya

kegiatan FIT ISI 2015.

Pada tahun ini Forum Ilmiah Tahunan ISI 2015 mengambil tema

: “Mewujudkan

Pembangunan Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Administrasi Pertanahan Yang Baik”.

Dengan tema tersebut FIT ISI kali ini diharapkan dapat menghasilkan ide, gagasan atau

pemikiran tentang Administrasi pertanahan untuk mewujudkan pembangunan

berkelanjutan. Dalam hal ini bisa mensinergikan berbagi disiplin ilmu yang mencakup

pendaftaran tanah, perencanaan tata ruang , penilaian tanah dan penggunaan tanah

untuk pembangunan.

Dalam waktu yang singkat pada pelaksanaan FIT ISI 2015 mudah

mudahan

tidak mengurangi semangat teman-teman surveyor untuk memberikan sumbangsih ide,

gagasan dan pemikiran pembangunan berkelanjutan dengan memanfaatkan

Administrasi pertanahan yang baik.

Akhir kata, kami selaku panitia pelaksana FIT ISI 2015 mohon maaf , apabila

penerimaan kami kurang berkenan kepada Bapak dan Ibu. Sekian dan Terima kasih.

Salam Satu Jiwa AREMA.

Malang, 19 November 2015

Ketua Pelaksana

FIT ISI 2015

(4)

iii

KATA SAMBUTAN

Selamat datang dan terimakasih atas kehadiran Bapak, Ibu, dan Saudara

sekalian. Pada hari yang berbahagia ini marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat

Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya kita semua dapat hadir dalam Forum Ilmiah

Tahunan (FIT ISI 2015).

Forum Ilmiah Tahunan ISI 2015 ini merupakan salah satu kegiatan yang

bertujuan mempertemukan para ahli, akademisi, praktisi, dan berbagai kalangan

lainnya dalam rangka berdiskusi mengenai pentingnya Administrasi Pertanahan yang

lebih baik de

ngan tema : “Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui

Pengelolaan Administrasi Pertanahan Yang Baik”. Gagasan tema sinergi antar disiplin

ilmu adalah mengingat, secara umum pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) ahli dari berbagi disiplin ilmu yang mencakup pendaftaran tanah,

pengaturan tata ruang (land use), penilaian tanah dan penggunaan tanah untuk

pembangunan. Kegiatan FIT ISI 2015 memberikan ruang untuk berbagai macam

lembaga pemerintah, organisasi profesi, serta akademisi yang dapat berkontribusi di

dalam Forum Ilmiah ini.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari Forum Ilmiah yang dilaksanakan kali ini, Ikatan

Surveyor Indonesia berharap dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia

bidang informasi geospasial melalui koordinasi dengan lembaga pemerintah serta

organisasi profesi terkait administrasi pertanahan dan pembangunan berkelanjutan

dalam kegiatan Cointinuing Professional Development (CPD). CPD adalah sarana bagi

seseorang atau individu guna memelihara pengetahuan dan keterampilan yang

berkaitan dengan lingkup profesional. Setiap mengikuti kegiatan CPD yang

diselenggarakan oleh Ikatan Surveyor Indonesia, peserta akan mendapatkan poin CPD

seperti pada FIT ISI 2015 mendapatkan poin CPD sebanyak 10 poin.

Forum Ilmiah sehari ini kiranya benar

benar mendatangkan manfaat bagi kita

semua dan merupakan kontribusi bagi kemajuan administrasi pertanahan nasional dan

(5)

iv

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, mewakili panitia FIT ISI 2015 mohon

maaf sekiranya ada hal

hal yang kurang berkenan di hati para hadirin sekalian.

Sekian dan Terima kasih.

Jakarta, 19 November 2015

Ketua Umum

Ikatan Surveyor Indonesia

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul --- i

Susunan Dewan Redaksi --- ii

Kata Sambutan Ketua Umum ISI --- iii

Kata Sambutan Ketua Pelaksana --- v

Daftar Isi --- vi

1.

Peningkatan Kualitas Data Pertanahan di Kantor Pertanahan Kota Kendari

Kariyono, Yuli Efendi, I Made Sumadra

2.

Urgensi Regulasi Terkait Penyimpanan Dan Pengamanan Informasi Geospasial Untuk

Mendukung Pengelolahan Administrasi Pertanahan Yang Baik

Akbar Hiznu Mawanda, S.H., M.H.

3.

Airborne Radar Untuk Mempercepat Proses Perencanaan Tata Ruang

Edi Sutopo

4.

Menggagas (kembali) E-Sertipikat

Hary L. Prabowo

5.

Kajian Akurasi DEM Hasil Stereoplotting Interaktif Foto Udara Format Kecil

Hesti Nur Septa Anggraini, Harintaka

6.

Analisis Tutupan Lahan Kota Jayapura Tahun 2014 Dengan Memanfaatkan Citra Wordview 2

Dan Lansat 8 LDCM

Eko Indrianto, Purnama Budi Santoso, Heri Sutanta

7.

Pengukuran Monitoring Waduk Jatibarang Dengan GPS Menggunakan Software Gamit 10.5

Ir. Bambang Sudarsono, MS., Fauzi Janu Amarrohman, S. T. M. Eng.

8.

Konsolidasi Tanah Gadingsari sebagai Alternatif Model Penataan Pertanahan Partisipatif

Hary L. Prabowo

9.

Penentuan Koordinat Titik Kontrol Pemantauan Deformasi Bendungan Sermo Dengan

Teknologi GNSS

Asri Ria Affriani, Nurrohmat Widjajanti, Yulaikhah

10.

Pengadaan Tanah Perumahan Kajian Pengkaplingan Tanah

Prijono Nugroho D., Sumarto, Charlinda P, Irsyad Adhi WH

11.

Penggunaan GNSS CORS RTK NTRIP Untuk Penentuan Luas Bidang tanah

Asri Ria Affriani, Silvester Sari Sai

12.

Kajian Sebaran Kekeringan Lahan Pertanian Kabupaten Demak dengan Algoritma Tasseled Cap

(7)

vii

13.

Quo Vadis, Perusahaan Pemetaan dengan Standar Kompetensinya

Edi Sutopo

14.

Pemetaan Kerusakan Hutan Mangrove Kawasan Pesisir Desa Kramat Kecamatan Bungah

Kabupaten Gresik

A.A. Sagung Alit W, Rhenny Ratnawati, Prasetyo Aji Siswanto

15.

Studi Perubahan Tutupan Lahan Pada Area Daratan Dari Pesisir Kota Semarang Dengan Citra

Satelit Berbasis Sistem Informasi Geografis

Hani’ah, Andri Suprayogi, Suharyanto, Sudarno

16.

Analisis Deformasi Bendungan Waduk Sermo

Dessy Apriyanti, Nurrohmat Widjajanti, Yulaikhah

17.

Perhitungan Regangan Wilayah Jawa Tengah Menggunakan Data GNSS-CORS

M. Awaluddin, Bambang Sudarsono, Fauzi Janu A., Rizky Saputra, Budi Prayitno, Agung

Syetiawan

18.

Metadata dalam Pengelolaan Informasi Geospasial di Pemerintah Daerah

Diyono

19.

Analisis Kecepatan Pergeseran Horisontal Segmen Mentawai Akibat Gempa Tektonik 10 Juli

2013

Hilmiyati Ulinnuha, T. Aris Sunantyo, Nurrohmat Widjajanti

20.

Pengaruh pembobotan dalam perataan jaring gayaberat terhadap akurasi geoid Kota Semarang

L. M. Sabri, Leni Sophia Heliani, T. Aris Sunantyo, Nurrohmat Widjajanti

21.

Aplikasi Lidar untuk Kehutanan dalam Estimasi Biomassa

Intan Ika Apriani, Budhy Soeksmantono , Ketut Wikantika

22.

Pemanfaatan Alarm Berbasis GPS dalam Rangka Pengelolaan Wilayah Pesisir Daerah

Perbatasan

I Made Sapta Hadi

a

, Rofiqoh

b

, M. BagasLailRamadhan

c

, Imaddudin A. Majid

d

23.

Pemodelan Nilai Tanah Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Di Desa Trihanggo Kecamatan

Gamping Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta

Catur Yulianto

1)

, Bambang Suyudi

2)

, Wahyuni

2)

24.

Penilaian Ekonomi Kawasan Dengan Pendekatan Effect on Production di Pantai Depok Desa

Parangtritis Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul

Hayyina Asrof

1

, Bambang Suyudi

2

, Sudibyanung

2

25.

Membangun Definisi Kadaster Kelautan Untuk Indonesia Sebagai Negara Kepulauan

(8)

viii

26.

Integrasi Urusan Tataruang Dan Pertanahan : Peluang & Tantangan Kelembagaan

Sutaryono

27.

Restandarisasi Survey Kadaster

Kusmiarto

28.

RT-PPP: Concept and Performace in Indonesia Region

Brian Bramanto, Irwan Gumilar, WedyantoKuntjro

29.

Aplikasi Fotogrametri Teristris untuk Pemodelan 3D Tempat Kejadian Perkara

Al Antra Adefan1, Elpakhri Akmal1, Mahendra Ary Perdana1, Muhammad Ghaly

Kurniawan1, Ruli Andaru2

30.

Efek Pasang Surut Pada Metode Kinematic Precise Point Positioning (Kppp) Gps

Arisauna M. Pahlevi, Aning Haryati, Kosasih Prijatna, Irwan Meilano, Ibnu

Sofian

31.

Penentuan Kecepatan Sedimentasi Waduk Berdasarkan Data Pengukuran Batimetri

dan Analisa Kandungan Sedimen Dalam Air

BK Cahyono, AD Adhi, PN Djojosumarto, Sumarno

32.

Beda Tampilan Peta Lereng Tersedia, Kabupen Banggai Kepulauan

Kris Sunarto, Drs. MSi.

33.

Pemetaan Dari Udara Dampak Kebakaran Kebun Sawit dengan Teknologi Wahana Udara Tanpa

Awak

Catur Aries Rokhmana

34.

Konsolidasi Tanah Di Pemukiman Kumuh Guna Meningkatkan Kualitas Lingkungan

Bambang Edhi Leksono*1, Agoes Soewandito Soedomo*2, Didik Wihardi W.

Soerowidjojo*3, Nanin Trianawati Sugito*4, Andri Rapik Ahmadi*5, Levana Apriani*6,

Muhammad Ihsan*7

35.

Karakterisasi

Ocean Tide Loading

Dan

Pole Tide

Pada Penentuan Posisi Menggunakan Kontinu

GPS

Aning Haryati

1

Arisauna M. Pahlevi

2

Kosasih Prijatna

1

Irwan Meilano

1

36.

Studi Awal Penggunaan Modul GPS Murah untuk Pengukuran RTK NTRIP

Dedi Atunggal, Abdul Basith, Catur Aries Rokhmana, Dasita Meygan Pratiwi

37.

Peran Informasi Geospasial Dalam Proses

Boundry Making

dan Sengketa Batas Daerah Pada Era

Otonimi Daerah di Indonesia

(9)

ix

38.

Pemetaan Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng Kabupaten Gunungkidul Menggunakan UAV

Abdul Basith

1

, Catur Aries Rokhmana

1

, Christine Noegroho Kartini

1

, Horas

Togatorop

2

Fitrawan Pradanakusuma

2

, Dwi Putra Ananta

2

, Trias Sugeng Prayoga

2

,

Yudhono Prakoso

3

39.

Integrasi Pendekatan Penilaian Tanah dalam Perspektif Kompensasi Pembebasan Lahan

Nanin Trianawati Sugito

#1

, Irawan Sumarto

#2

, S. Hendriatiningsih

#3

, Bambang Edhi

Leksono

#4

40.

Model Pembelajaran

Kepplerian Orbit

dan Sistem Bola Langit secara 3D (KEPO BOLA) untuk

Menunjang Kompetensi Surveyor

Aditya Sanjaya1, Rahmat Hanif Ashari1, Retno Agus Pratiwi1 , Ruli Andaru2

41.

Evaluasi Ketelitian Koordinat pada Stasiun Gnss Pemantauan Sesar Opak

Nurrohmat Widjajanti

1)

, Fajar Sidiq Palupi

2)

, Parseno

1)

, Djawahir

1)

42.

Investigasi Akurasi Pengamatan DGPS Dan RTK Untuk Pengukuran Bidang dan Batas Wilayah

Bambang Darmo Yuwono, Fauzi Janu Amarrohman, Bambang Sudarsono Mualif

Marbawi, S.T., Muhammad Ilman Fanani, S.T.

43.

Kadaster Lengkap Sebagai Mesin Utama Sistem Administrasi Pertanahan

Drs. Dalu Agung Darmawan M.Si

1

, Dwi Budi Martono S.T, M.T

2

, I Made Supriadi S.SiT

3

,

Muhammad Rifqi Andikasani S.T

4

, Andika Rizal Bahlefi S.T

5

.

44.

Pemanfaatan Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP) untuk Pengukuran Batas

Administrasi Kecamatan

Andrian Putra, Eko Budi Wahyono, Arief Syaifullah

45.

Pemetaan Topografi dan Batimetri untuk Perencanaan Rute Kabel Laut 150 KV

Kariangau-Penajam

Bilal Ma’ruf

a

, Winda Kurniawati

b

46.

Manajemen Konflik Pertanahan

Alfita Puspa Handayani, ST, MT*, Asep Yusup Saptari, ST, M.Sc*, Rizqi Abdulharis, ST,

M.Sc*, Dr. Andri Hernandi, ST, MSP*, Dr. Ir. S. Hendriatiningsih, MS*

47.

Model Penilaian Tanah Dan Uji Kualitasnya

Waljiyanto

48.

Optimalisasi Bank Data Pertanahan Rencana Jalan Tol Cisumdawu

Bambang Edhi Leksono S

#1

, Budhy Soeksmantono

#2

, S Agoes Soewandito Soedomo

#3

,

Nanin Trianawati Sugito

#4

, Andri Rapik Ahmadi

#5

, Levana Apriani

#6

, Muhammad Ihsan

#7

49.

PEMETAAN PARTISIPATORIS (STUDI KASUS DI KECAMATAN PENAWANGAN KABUPATEN

GROBOGAN)

(10)

x

50.

Pemodelan Geoid Lokal Pulau Sumatera: Studi Awal dalam Rangka

Airborne Gravity

2016

Bagas Triarahmadhana, Arisauna M. Pahlevi, Dyah Pangastuti, Erfan D. Variandy

51.

Pengaruh Variasi Resolusi Model Geopotensial Global (MGG) Terhadap Ketelitian Geoid Lokal

Leni S. Heliani

a

, Ramdhan Hidayat

b

,Bagas T. Ramadhani

b

52.

Practical Solution Of GPS Integer Ambiguity For Attitude Determination

H. F. Suhandri

53.

OPTIMASI KUALITAS DATA DAN ALUR-KERJA PADA SPHERICAL PHOTOGRAMMETRY

Handoko Pramulyo

1

, Agung Budi Harto

2

, Saptomo Handoro Mertotaroeno

3

54.

EVALUASI MODEL GEOID INDONESIA DI PULAU KALIMANTAN

Prayudha Hartanto, Andhika Prastyadi Nugroho

55.

KONTRIBUSI KONSTANTA PASANG SURUT PERAIRAN DANGKAL TERHADAP PASANG SURUT

DI SEKITAR PULAU JAWA

Abdul Basith

,Yudhono Prakoso

56.

PEMETAAN POTENSI PANAS BUMI (GEOTHERMAL) MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT 8 (Studi

Kasus : GUNUNG ARJUNO-WELIRANG)

Leody Hazwendra, Bangun Muljo sukojo

57.

PERAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN TINGGI INFORMASI GEOSPASIAL DI WILAYAH

PERBATASAN DALAM RANGKA MENJAGA KEDAULATAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK

INDONESIA (NKRI

Bangun Muljo Sukojo

58.

ANALISA POTENSI PRODUKTIVITAS LAHAN PERTANIAN PADI MENGGUNAKAN CITRA

LANDSAT 8

Argho Mahendra Brata, Bangun Muljo Sukojo

59.

Studi Kinerja Perangkat Lunak Starpoint untuk Pengolahan Baseline GPS

Irwan Gumilar, Brian Bramanto, Teguh P. Sidiq

60.

Pemberdayaan Masyarakat Bidang Pertanahan melalui UKM Budidaya Ikan

Budhy Soeksmantono, Bambang Edhi Leksono S, Didik Wihardi W. Soerowidjojo, Nanin

Trianawati Sugito, Andri Rapik Ahmadi, Levana Apriani, Muhammad Ihsan

61.

INVESTIGASI AKURASI PENGAMATAN RTK UNTUK PENGUKURAN BIDANG DAN BATAS

WILAYAH (STUDI KASUS KOTA Semarang)

Bambang Darmo Yuwono, Fauzi Janu Amarrohman, Bambang Sudarsono, Mualif

Marbawi, S.T., Muhammad Ilman Fanani, S.T.

62.

Studi Pemanfaatan Teknologi 3D Laser Scanning untuk Pemetaan Aset Pertamina Hulu

(11)

xi

63.

Integrasi Data Pengamatan GPS dan Terestris Jaring Pemantau Deformasi Candi Borobudur

Dwi Lestari

64.

Studi Kawasan Rawan Longsor Menggunakan Data Inventori dan Sistem Informasi Geografis

(Studi Kasus: Sub DAS Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah)

Ghefra R.G.

65.

Kadaster Kelautan Multiguna Di Kabupaten Lombok Tengah Propinsi Nusa Tenggara Barat

Eko Budi Wahyono,Tanjung Nugroho, Kusmiarto

66.

Uji Perbandingan Distorsi pada Proyeksi UTM dan TM-3º (Sebuah Pertimbangan dalam

Mewujudkan One Map Policy)

Wiwit Cipto Nugroho, Tanjung Nugroho, Eko Budi Wahyono

67.

Evaluasi Infrastruktur JRSP/CORS BPN RI di Kantah Kota Medan, Kab. Tebing Tinggi dan Kab

Asaha

T. Aris Sunantyo, Yudi Riyarso, Elom Surpiatna, Wisnu widyana , Heri Andreas

68.

GNSS MOBILE BASE STATION VIA OPEN VPN

Wisang Wisudanar, M. Amin Mukti, R. Rudi Prayitno

69.

PAPARAN SISTEM REFERENSI TINGGI DI INDONESIA

Dina A Sarsito, Heri Andreas, Arisauna Pahlevi

70.

PENYAJIAN PETA MULTI RISIKO BENCANA KABUPATEN BANYUMAS SEBAGAI IDS

KEBENCANAAN BERBASIS OPEN SOURCE GIS

Arief Laila Nugraha, Andri Suprayogi, Briandana Januar AG

71.

Kajian Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Berbasis Informasi Geospasial

M. Ibnu Munadi, Abdi Sukmono, Arwan Putra Wijaya

72.

PENGECEKAN

IZIN

MENDIRIKAN

BANGUNAN

(IMB)

MENGGUNAKAN

TEKNIK

FOTOGRAMETRI RENTANG DEKAT MENGGUNAKAN DRONE/UAV

Arif Rohman, Zulqadri Ansar, D. Muhally Hakim

73.

Radio Ultra Wideband untuk Pekerjaan Survei Kadaster

Sujoko

74.

STATUS JARING KONTROL HORIZONTAL NASIONAL (JKHN) PASCA PEMBANGUNAN CORS &

PENERAPAN SRGI2013

Heri Andreas, Dina A Sarsito, Irwan Meilano

75.

Uji Akurasi Ketelitian Vertikal DSM TerraSAR-X (studi kasus : Kota Banjarmasin dan Kota

Palangkaraya)

(12)

xii

76.

SRTM UNTUK EVALUASI TATA RUANG KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN

Yatin Suwarno dan Kris Sunarto

77.

Drone : Untuk Pemetaan Skala Besar

Andreas Suradji

78.

PENGUATAN STATUS SURVEYOR BERLISENSI MENJADI PEJABAT PENGUKUR BIDANG TANAH

(PPBT)

(13)

Studi Awal Penggunaan Modul GPS Murah untuk

Pengukuran RTK NTRIP

Dedi Atunggal, Abdul Basith, Catur Aries Rokhmana, Dasita Meygan Pratiwi

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Tel: +62 274 520226 Fax: +62 274 520226 http://www.geodesi.ugm.ac.id

Intisari

Industri perangkat board GPS dan modul GPS murah dewasa ini semakin berkembang. Pada awalnya perangkat-perangkat ini digunakan untuk penentuan posisi pada kendaraan dan wahana tanpa awak (unmanned vehicle) seperti pada Unmanned Survey Vessel (USV) atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Perangkat-perangkat tersebut memiliki spesifikasi dan fitur yang memungkinan penentuan posisi teliti menggunakan berbagai macam metode seperti; static post-processing, kinematic post-processing maupun real-time kinematic GPS. Pada makalah ini dibahas tentang penggunaan modul GPS murah untuk penentuan posisi metode RTK menggunakan data koreksi dari Continuously Operating Reference Station (CORS) atau yang lebih dikenal dengan istilah Networked Transported RTCM via Internet Protocol (NTRIP).

Kata Kunci: modul GPS, program RTK, RTK NTRIP, akurasi, presisi

Abstract

Nowadays, the industry of low-cost GPS board and module is growing. At first these devices are used for positioning of mobile vehicles and unmanned vehicle (unmanned vehicle) e.g. the Unmanned Survey Vessel (USV) or Unmanned Aerial Vehicle (UAV). These devices have the specifications and features that allow the application of accurate positioning using various methods such as; static post-processing, kinematic post-processing and real-time kinematic GPS. This paper discussed the use of low-cost GPS module for real-time kinematic GPS using RTK correction data from Continuously Operating Reference Station (CORS), better known by the term Networked Transported RTCM via Internet Protocol (NTRIP).

Keywords: GPS modul, RTK program, RTK NTRIP, accuracy, precision

Pendahuluan

Inovasi pada teknologi penentuan posisi GPS berjalan dengan sangat cepat, baik pada peralatan GPS tipe geodetik, tipe pemetaan maupun tipe navigasi. Selain tiga tipe GPS tersebut, dalam lima tahun terakhir perangkat-perangkat GPS low-cost/murah juga mengalami perkembangan yang siginifikan. Perangkat-perangkat GPS murah ini biasanya berbentuk board GPSdan modul GPS atau yang sering disebut sebagai Original Equipment

Manufacturer (OEM) GPS. Pada awalnya, peralatan

tersebut dikembangkan untuk memberikan solusi pengukuran dengan akurasi memadai dan dengan harga yang terjangkau.

Dalam perkembangannya, alat ini sering digunakan untuk penentuan posisi pada kendaraan dan wahana tanpa awak (unmanned vehicle) seperti pada Unmanned

Surface Vessel (USV) atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV).

Perkembangan teknologi modul GPS murah sepertinya banyak dipengaruhi oleh meningkatnya penggunaan UAV dan USV untuk berbagai keperluan, mulai dari

surveillance hingga survei pemetaan.

Modul GPS murah memiliki spesifikasi dan fitur yang memungkinan penentuan posisi teliti menggunakan berbagai macam metode seperti; static post-processing,

kinematic post-processing maupun real-time kinematic

GPS. Pada makalah ini dibahas tentang studi awal penggunaan modul GPS murah untuk penentuan posisi metode RTK menggunakan data koreksi dari

Continuously Operating Reference Station (CORS) atau

yang lebih dikenal dengan istilah Networked Transported

RTCM via Internet Protocol (NTRIP).

(14)

Tinjauan Pustaka

Kebutuhan akan penentuan posisi yang akurat dengan pembiayaan yang terjangkau telah mendorong banyak peneliti mengembangkan berbagai alternatif solusi, salah satunya penentuan posisi teliti menggunakan modul GPS murah. Penggunaan modul GPS murah diawali oleh Takasu (2009) melalui penemuan RTKLIB yang merupakan kode paket pemrograman berbahasa C yang dapat digunakan sebagai platform standar aplikasi RTK GPS. Paket program ini mendukung komunikasi data melalui komunikasi data protokol serial I/O, TCP/IP dan NTRIP, menggunakan berbagai format koreksi data termasuk RTCM 2.3, RTCM 3.1 dan pesan baku eksklusif untuk beberapa receiver GPS. Metode resolusi ambiguitas fase yang digunakan oleh RTKLIB adalah metode LAMBDA (Takasu dan Yasuda, 2009). RTKLIB telah mengalami beberapa pengembangan dan penyesuaian. Versi pertama RTKLIB dirilis pada 31 Januari 2009 sedangkan versi terbarunya adalah versi 2.4.3 yang telah dirilis 31 Maret 2015.

Hwang dkk (2012) kemudian mengembangkan aplikasi untuk pemodelan kesalahan pada penentuan posisi RTK GPS berbasis telepon pintar (smartphone). Sementara itu Grieneisen (2012) telah memanfaatkan teknologi RTK GPS untuk penentuan posisi pada pesawat udara kecil

(micro aerial vehicle). Selain RTK GPS, penggunaan

RTKLIB untuk penentuan posisi teliti menggunakan metode precise point positioning juga telah dikaji oleh

Wiśniewski dkk (2013).

Fitur penentuan posisi teliti yang dapat dilakukan dengan menggunakan modul GPS u-blox dapat secara detail di cermati pada u-blox LEI-6 Series Datasheet tahun 2014. Interoperabilitas data hasil penentuan posisi RTK GPS secara umum dan RTK GPS menggunakan modul GPS dapat dilakukan dengan mengacu pada tulisan Lee dkk (2002) tentang standar komunikasi data GPS format

National Marine Electronic Association (NMEA) yang

terbaru.

Metodologi

Konsep pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini secara umum adalah survei RTK menggunakan koreksi dari CORS atau yang disebut dengan NTRIP. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang digunakan adalah:

a. Satu unit GPS OEM Ublox seri LEI-6T b. Satu unit tablet android

c. Kabel (Universal Serial Bus) USB to mini USB d. Kabel USB OTG (On The Go)

e. Satu unit komputer/laptop

Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Aplikasi RTKLIB

b. Aplikasi android RTK+ (berbasis koding RTKLIB)

c. Perangkat lunak U-center

Diagram alir penelitian disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram alir penelitian

Penelitian dimulai dengan kegiatan persiapan yang meliputi persiapan alat (pengadaan alat utama berupa GPS OEM Ublox seri LEI-6T dan perangkat android). Dilanjut pengunduhan dan pemasangan perangkat lunak U-center pada komputer serta pengunduhan dan pemasangan aplikasi RTK+ pada perangkat android. Pengaturan sistem RTK yang dilakukan pada umumnya terdiri atas 2 tahap yakni pengaturan sistem pada modul GPS dan pengaturan pada aplikasi RTK+. Pengaturan yang dilakukan pada modul GPS meliputi pengaturan komunikasi data protokol serial (serial connection) dan tipe data dengan menggunakan perangkat lunak

(15)

center. Sedangkan pengaturan pada aplikasi RTK+ meliputi pengaturan komunikasi data dan tipe data (parameternya harus sama dengan pengaturan pada pengaturan modul GPS dari U-center) serta pengaturan yang terkait dengan CORS yang akan digunakan (IP

number, port number, username, dan password)

Kegiatan perakitan sistem RTK dilakukan dengan menyambungkan modul GPS Ublox seri LEI-6T dengan perangkat android dengan menggunakan kabel USB OTG (micro USB to USB) yang disambung dengan kabel USB to mini USB. Antena bawaan modul GPS disambungkan dengan menggunakan konektor mini kabel coaxial. Setelah pengaturan sistem RTK selesai dilaksanakan dan alat sudah terakit kemudian dilanjutkan dengan melakukan tes untuk menguji apakah sistem RTK yang telah disusun dapat berfungsi dengan baik. Apabila terdapat kendala teknis dan sistem RTK tidak berfungsi maka dilakukan cek ulang pengaturan RTK yang terkait dengan komunikasi data dan tipe data modul GPS serta komunikasi data, tipe data pada aplikasi RTK+.

Pengukuran RTK dilakukan untuk menguji apakah sistem RTK yang dibuat dapat digunakan untuk pengukuran secara riil di lapangan. Tahap ini terdiri atas dua pekerjaan yakni: 1. tes penentuan posisi RTK pada titik kontrol yang telah diketahui koordinat tetap-nya dan 2. tes pengukuran pada detil planimetrik. Tes yang pertama dilakukan di titik kontrol Orde-0 N0005 yang terletak di depan gedung DSSDI (Direktorat Sistem dan Sumberdaya Informasi) Universitas Gadjah Mada (Gambar 2). Koordinat yang dijadikan acuan adalah koordinat titik N0005 hasil pendefinisian Sistem Referensi Geospasial Indonesia tahun 2013 (SRGI2013) yang dimuat di laman http://srgi.big.go.id/peta/jkg.jsp milik Badan Informasi Geospasial (BIG).

Gambar 2. Lokasi 1 (tes penentuan posisi sistem RTK di atas titik kontrol N0005)

Tabel 1. Koordinat N0005 (srgi.big.go.id) Koordinat Geodetik N0005 (epoch 2012) Lintang Bujur Tinggi -7.773803 110.376794 157.763487 Evaluasi tes pertama dilakukan dengan membandingkan koordinat rerata hasil pengukuran dengan koordinat fix

titik N0005 dari SRGI2013 epoch 2012 yang tercantum pada tabel 1. Tes kedua dilakukan dengan mengukur sebuah taman di depan gedung Kantor Pusat Fakultas Teknik (KPFT) Universitas Gadjah Mada (Gambar 3). Tes ini dilakukan untuk mengecek hasil pengukuran RTK secara riil di lapangan pada obyek planimetrik. Lokasi tersebut dipilih dengan pertimbangan karena lokasinya cukup terbuka dan datar sehingga memudahkan pelaksanaan tes.

Gambar 3. Lokasi 2 (tes pengukuran detil planimetrik) Evaluasi untuk tes kedua dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut; melihat secara visual hasil pengukuran (metode RTK dan absolute positioning) di atas Google Maps (satellite image view), membandingkan hasil jarak antara dua titik pengamatan RTK dengan pengukuran jarak langsung menggunakan pita ukur. Satu hal yang perlu disadari bahwa citra satelit pada Google Maps juga tidak lepas dari kesalahan, namun demikian menampilkan hasil pengukuran di atas citra tersebut dapat memberikan gambaran umum hasil penentuan posisi RTK yang dilakukan.

Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan pada makalah ini meliputi; hasil rangkaian sistem RTK, hasil ujicoba fungsi sistem RTK hasil pengukuran RTK, dan evaluasi hasil pengukuran RTK.

obyek planimetrik yang diukur

(16)

1. Hasil rangkaian sistem RTK

Hasil rangkaian prototip sistem RTK disajikan pada Gambar 4. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa secara umum tidak sulit untuk merangkai sistem RTK menggunakan modul GPS u-blox LEI-6T yang terkoneksi dengan aplikasi RTK+ pada perangkat android.

Dari rangkaian tersebut juga dapat dilihat bahwa ke depan perlu didesain wadah (case) untuk melindungi modul receiver, mengingat modul tersebut terangkai dalam sebuah printed circuit board (PCB) kecil yang rawan rusak karena terbentur atau jatuh. Ada baiknya juga didesain holder untuk men-setup perangkat android dan antena agar bisa dengan nyaman digunakan saat pengukuran. Hal-hal ini perlu dilakukan mengingat pada prakteknya sistem ini akan digunakan pada pengukuran di lapangan yang memerlukan kemudahan dalam melakukan sentering, pengukuran maupun perpindahan antar titik pengamatan.

Gambar 4. Rangkaian prototip sistem RTK 2. Hasil uji coba fungsi sistem RTK

Sistem RTK yang telah dibuat telah diuji coba untuk digunakan dalam pengukuran. Setelah semua alat tersambung dan difungsikan lampu indikator pada modul GPS langsung menyala dan berkedip. Setelah itu sistem secara umum akan memerlukan sekitar 1-5 menit untuk melakukan inisialisasi penentuan posisi.

Setelah proses inisialisasi berhasil dilakukan maka akan muncul koordinat dan tipe solusi pengukuran yang dihasilkan. Pada umumnya koordinat yang muncul pada awalnya merupakan koordinat dengan tipe solusi absolute/standalone, kemudian dilanjut dengan koordinat dengan solusi RTK float dan atau

fixed. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan

solusi RTK bergantung pada keterbukaan pandangan langit (sky view) lokasi pengamatan dan kelancaran komunikasi data internet yang digunakan. Pada eksperimen ini inisialisasi memerlukan waktu sekitar 1 menit karena lokasi terbuka dan komunikasi data relatif lancar. Contoh tampilan aplikasi RTK+ pada saat pengukuran disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Tampilan pengamatan RTK Bagian atas tampilan aplikasi RTK+ memperlihatkan koordinat hasil penentuan posisi RTK dan kualitas solusi pengukurannya (float atau fixed). Bagian bawah tampilan RTK+ memperlihatkan grafik signal to noise

ratio (SNR) dari base (CORS) dan rover. Tampilan

grafik ini dapat dirubah menjadi tampilan lain sesuai kebutuhan pengguna (misal, skyplot, baseline,

koordinat dan sebagainya) 3. Hasil Pengukuran RTK

(17)

Gambar 4. Cuplikan data pengamatan RTK format NMEA

Sesuai dengan cuplikan yang ditampilkan Gambar 4, data pengamatan secara berurutan berisi Tanggal,

GPS Time (GPST), koordinat (lat/long), tinggi (height),

solution quality, jumlah satelit, standar deviasi posisi, usia koreksi RTK dan ratio pengukuran RTK. Informasi terkait solusi pengukuran RTK (float dan fixed) sangat bermanfaat untuk analisis data.

Tes penentuan posisi di atas titik N0005 dilakukan beberapa kali dengan durasi masing-masing pengukuran sekitar 1 jam. Dari seluruh pengamatan yang dilakukan, solusi pengukuran RTK yang dihasilkan dominan float (Gambar 5). Mengingat lokasi pengamatan yang terbuka (minim vegetasi dalam radius 20 meter), solusi yang dominan float ini

kemungkinan diakibatkan oleh sinyal pantulan detil reflektif di sekitar lokasi pengamatan (gedung, pagar, jalan aspal dan lain-lain)

Gambar 5. Hasil penentuan posisi di titik N0005 Dari hasil yang disajikan pada Gambar 5 dapat diketahui bahwa posisi yang dihasilkan dari solusi

float RTK dengan sistem ini masih sangat divergen untuk 10 menit pertama. Namun demikian pada periode berikutnya hingga menit ke 60 solusi sudah mulai konvergen dan mendekati nilai koordinat fix

titik N0005 dari SRGI2013 epoch 2012. Nilai rata-rata koordinat hasil pengukuran float tersebut hanya berselisih 20cm dari titik N0005.

Solusi pengukuran yang masih dominan float dan memiliki akurasi desimeter sebenarnya belum ideal untuk digunakan untuk pengukuran detil planimetrik. Namun demikian pengukuran tetap dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran riil hasil penentuan posisi RTK sistem ini untuk pemetaan detil. Pada Gambar 6 ditampilkan hasil tes pengukuran detil planimetrik. Seperti yang sudah diperkirakan sebelumnya bahwa belum kovergennya solusi dapat mengakibatkan hasil yang didapat bisa sangat berbeda dengan hasil pada tes pertama (penentuan posisi pada titik tetap). Terlihat secara visual pada Gambar 6 bahwa bentuk taman yang seharusnya teratur menjadi terdistorsi karena setiap titik pojok taman yang diukur dengan sistem RTK ini didapat solusi float dengan ketelitian pada level desimeter. Namun demikian jika dibandingkan dengan solusi

absolute positioning tentu saja sistem RTK ini sudah memberikan solusi penentuan posisi yang jauh lebih baik.

Gambar 6. Hasil pengukuran detil planimetrik

10 menit pertama

(18)

4. Evaluasi Hasil Pengukuran RTK

Dari hasil-hasil yang telah disampaikan sebelumnya terlihat bahwa untuk meneliti performansi dari penentuan posisi menggunakan modul GPS murah dengan memanfaatkan koreksi RTK NTRIP dari CORS masih memerlukan kajian yang lebih mendalam. Dari eksperimen sederhana pada tes penentuan posisi pada titik kontrol N0005 dan pengukuran detil planimetrik didapat dua hasil yang agak berbeda dimana pada tes pertama penentuan posisi dengan sistem RTK ini menunjukkan ketelitian yang cukup baik (20cm untuk solusi float) namun pada tes pengukuran detil planimetrik didapatkan hasil dengan ketelitian lebih rendah

Penutup

Dari studi awal tentang penggunaan modul GPS U-Blox seri LEI-6T yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa akurasi yang dihasilkan oleh sistem RTK menggunakan GPS modul murah pada solusi fixed dan

float berkisar pada level sentimeter hingga desimeter. Solusi RTK yang dihasilkan dominan float. Ini kemungkinan disebabkan oleh antena bawaan modul GPS yang sangat rawan terhadap multipath. Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengevaluasi penggunaan antena dengan kualitas yang lebih baik dibanding antena bawaan pada sistem RTK GPS modul murah.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul, Badan Pertanahan Nasional, untuk penggunaan koreksi CORS dari

mountpoint Bantul Jaring Referensi Satelit Pertanahan.

Daftar Pustaka

Grieneisen, D., 2012, Real Time Kinematic GPS for Micro Aerial Vehicle.

Hwang, J., Yun, H., Cho, J., Lee, D., 2012, Development of an RTK-GPS Positioning Application with an

Improved Position Error Model for Smartphones,

Multidisciplinary Digital Publishing Institute (MDPI), Published online Sep 25 2012.

Takasu, T., Yasuda, A., 2009, Development of the low-cost RTK-GPS receiver with an open source program

package RTKLIB, International Symposium on

GPS/GNSS, International Convention Center Jeju, Korea, November 4-6, 2009

Takasu, T., 2009, RTKLIB: Open Source Program Package for RTK-GPS, FOSS4G 2009 Tokyo, Japan, November 2, 2009.

u-blox, 2014, LEA-6 GPS Module Data Sheet, November 27 2014.

Wiśniewski, B., Bruniecki, K., Moszyński, M., 2013,

Evaluation of RTKLIB's Positioning Accuracy Using

Low-cost GNSS Receiver and ASG-EUPOS, the

International Journal on Marine Navigation and Safety of Sea Transportation Vol. 7 No. 1 March 2011.

Lee, A., Anderson, L., Cassidy, F., 2002, NMEA 2000 A Digital Interface for the 21st Century, Institute of

Navigation’s 2002 National Technical Meeting

Gambar

Gambar 1. Diagram alir penelitian
Gambar 3. Lokasi 2 (tes pengukuran detil planimetrik)
Gambar 5. Tampilan pengamatan RTK
Gambar 6 bahwa bentuk taman yang seharusnya teratur menjadi terdistorsi karena setiap titik pojok

Referensi

Dokumen terkait