• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP DASAR SISTEM PENGENDALIAN MANAJEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP DASAR SISTEM PENGENDALIAN MANAJEM"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP DASAR SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN

Oleh :

NURUL CHALISA MAJIDING (02320150024)

FITRI WULANDARI (02320150016)

SELFIANI (O2320150433)

AMELIA ARDILLA SARI (02320150441)

RESKI AMALIYAH (02320150418)

Kelas : B6

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan nikmat kesehatan, keselamatan, dan kemudahan, sehingga penulis dapat

menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu, adapun judul

makalahnya adalah “Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen”. Hal yang

paling mendasar yang mendorong penulis menyusun makalah ini adalah tugas dari

mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, untuk mencapai nilai yang memenuhi

syarat perkuliahan. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini

Namun, dalam penulisan, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan

jauh dari taraf kesempurnaan Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menanti

saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca demi perbaikan

makalah selanjutnya. akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN... 3

A. Pengertian Sistem, Pengendalian dan manajemen... 3

B. Pengertian Sistem Pengendalian manajemen... 4

C. Konsep Sistem Pengendalian manajemen... 4

BAB III PENUTUP... 10

A. Kesimpulan... 10

B. Saran... 10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu mengidentifikasikan masalah-masalah manajemen.Usaha-usaha untuk mengidentifikasikan masalah-masalah merupakan tantangan bagi para manajer. Seorang manajer akan menyadari suatu masalah apabila terjadipenyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai. Salah satu fungsi daripada manajemen adalah pengendalian.

Pengendalian harus dikaitkan dengan pola organisasinya, sehingga memudahkan pembagian tanggung jawab untuk mengendalikan orang-orang yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dan menyediakan data pengendalian untuk anggota-anggota manajemen.

Pengendalian biasanya diaplikasikan pada fungsi-fungsi utama dari suatu organisasi, yakni bidang produksi, penjualan, keuangan dan kepegawaian serta faktor-faktor utama seperti: kuantitas, kualitas, penggunaan waktu dan biaya. Fungsi dari faktor-faktor tersebut saling berhubungan dalam sebuah organisasi yang menjalankan pengendalian.

Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik” berarti mampu menerjemahkan antara lain

• Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien, efektif, dan produktif.

• Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.

(5)

Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah ke berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab hakikatnya setiap organisasi mempunyai komponen yang sama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud sistem, pengendalian serta manajeman? 2. Apa yang dimaksud sistem pengendalian manajemen? 3. Bagaimana konsep dasar sistem pengendalian manajemen?

C. Tujuan

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya yang sasarannya agar pembaca dapat:

(6)

BAB II

instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto,2005.1).

Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan berulang-ulang. Dalam konteks SPM, menurut Suadi (1995) maka sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang-saling berhubungan maupun yang tidak- yang keseluruhannya merupakan sebuah kesatuan

 Pengertian Pengendalian

Pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Hansen dan Mowen (1995) pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

 Pengertian Manajemen

(7)

B. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses dan struktur yang tertata secara sistematik yang digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen Menurut Marciariello dan Kirby (1994) SPM sebagai perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus menerus.

Adapun beberapa para ahli lainnya mengemukakan definisi lainnya:

1. Edy Sukarno, menyatakan “Sistem pengendalian manajemen, adalah suatu sistem terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal.”

2. Anthony and Govindarajan dalam bukunya Management Control System mengungkapkan : “Management control is the process by which managers influence other members of the organization to implement the organization’s strategies.”

C. Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen

Berdasar pada istilah yang digunakannya, sistem pengendalian manajemen mempunyai tiga konsep pokok yaitu: sistem, pengendalian dan manajemen.

1. Sistem

Kata “sistem” mempunyai banyak arti. Salah satu definisi sistem berhubungan dengan sistem kehidupan. Sistem kehidupan disusun dalam satu hierarki: sel-sel, organ-organ, orang-orang individu, keluarga-keluarga, organisasi-organisasi, bangsa-bangsa dan organisasi-organisasi supranasional. Dengan demikian, sistem pengendalian manajemen merupakan bagian dari sistem kehidupan. Suatu sistem mempunyai dua aspek yaitu lingkungan system dan aliran sistem.

(8)

lingkungan beroperasinya sistem dalam suatu organisasi.Lingkungan internal meliputi misalnya, manusia dalam organisasi, aturan-aturan dan kebiasaan-kebiasaan yang mempengaruhi perilaku manusiaserta fasilitas-fasilitas fisik.Lingkungan eksternal sistem meliputi kekuatan-kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi.

Aliran sistem adalah interaksi-interaksi sepanjang waktu di antara elemen-elemen di antara sistem dan diantara sistem dan lingkungannya. Perilaku sistem ditentukan oleh dua aspek tersebut secara bersama-sama.Aliran sistem dapat digolongkan menjadi dua tipe yaitualiran-aliran fisik dan aliran informasi.Aliran fisik pada dasarnya meliputi aliran barang-barang dan energi melalui sistem tersebut.

Contoh kasus: Suatu perusahan menerima masukan berupa bahan, jasa tenaga kerja dan sumber-sumber tenaga lainnya dari lingkungan eksternalnya, mengolahkannya dan menyediakan barang-barang dan jasa untuk lingkungan eksternalnya. Apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem merupakan aliran energi. Aliran informasi menjelaskan apa yang terjadi dimasa lalu atau apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Jika tidak dibedakan dengan jelas kedua tipe aliran sistem di atas maka dapat timbul kebingungan. Istilah ‘’sistem” yang banyak digunakan dalam praktik olehpara perancang sistem biasanya adalah aliran sistem, bukan aliran energi. Sistem akuntansi atau sistem pengendalian produksi biasanya dihubungkan dengan aliran informasi,bukan aliran sumber-sumber fisik,meskipun untuk memahami sistem harus memahami aliran sumber-sumber-sumber-sumber fisik. Orang biasanya menggunakan istilah’’sistem’’ untuk mejelaskan aliran informasi. Perlu diperhatikan,orang cenderung menggunakan istilah ‘’sistem’’ dalam pengertian ‘’sistematik‘’ yaitu aktivitas-aktivitas yang dilaksankan berdasar urutan prosedur-prosedur. Pengertian ini sangat sempit dibandingkan dengan pengertian sistem diatas,namun pengertian ini berguna untuk membedakan aktivitas-aktivitas yang terstruktur dan tidak terstruktur.

Atas dasar pandangan sempit,sistem adalah penentuan cara melaksanakan aktivitas atau seperangkat aktivitas yang biasanya berulang-ulang.

(9)

mencakup semua kejadian sehingga pemakai sistem harus membuat judgmen jika kejadian tersebut timbul.Namun,biasanya sistem didasari oleh ritmik,berulang-ulang,koordinasi serangkaian langkah-langkah yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.

Namun,sebagian tindakan manajemen adalah tidak sistematis. Tindakan yang tidak sitematis biasanya tidak diatur oleh sistem dan para manajer dan bawahannya bersifat tidak sistematis.Interaksi ini biasanya tidak diatur oleh sistem sehingga keberahasilannya ditentukan oleh keahlian manajer dalam menghadapi manusia. Jika semua tindakan diatur melalui sistem,hal ini tidak mungkin dan tidak praktis,berarti tidak diperlukan peran para manajer keadaan ini seperti pabrik yang terotomasi, para manajer hanya diperlukan jika terjadi kemacetan.

Buku sistem pengendalian manajemen ini memusatkan pada aspek-aspek sistematis dari fungsi pengendalian manajemen, dengan kata lain memusatkan pada sistem formal untuk memperoses pengendalian manajemen. Namun,sistem formal tersebut harus dirancang dengan memperhitungkan proses informal yang ada dalam organisasi.

2. Pengendalian tujuan.Dalam mengendalikan suatu organisasi digunakan sistem pengendalian.Sistem pengendalian adalah sistem yang bertujuan untuk mempertahankan atau memelihara kondisi yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Sistem pengendalian tidak hanya digunakan dalam organisasi, namun juga digunakan untuk pengendalian bukan organisasi. Komponen sistem pengendalian dapat digolongkan sebagai berikut:

(10)

b. Selektor atau evaluator atau assessor adalah alat untuk menilai apa yang sesungguhnya terjadi dan membandingkannya dengan standar-standar atau apa yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi.

c. Efektor atau director atau modifier adalah alat untuk mengubah perilaku jika diperlukan agar pelaksanaan atau proses sesuai dengan yang diharapkan.

d. Jaringan Komunikasi (communication network)adalah alat untuk menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat lainnya. Penyampaian informasi dari detector ke alat kendali dinamakan umpan balik.

Komponen sistem pengendalian menggunakan mekanisme umpan balik atau (feedback).Umpan balik(feedback) adalah penyebarluasan informasi dari detector, melalui selector, ke efektor. Jika keempat komponen diatas digabungkan, maka secara bersama-sama membentuk suatu sistem pengendalian. Sebagai suatu sistem, masing-masing komponen pengendalian tersebut saling berkaitan, mempengaruhi, dan dipengaruhi satu sama lain.Komponen sistem pengendalian tersebut diatas dapat berlaku bagi berbagai bentuk dan tujuan pengendalian seperti misalnya, sistem perilaku manusia dan sistem pengendalian organisasi. Namun, dalam sistem pengendalian organisasi dapat dipengaruhi oleh lingkungan luar misalnya: teknologi, persaingan, social, politik, ekonomi dan sebagainya.

Pengendalian dalam organisasi mempunyai elemen-elemen yang sama dengan yang ada dalam sistem pengendalian yang telah diuraikan diatas yaitu: (a) detector; (b) asesor; (c) efektor; dan (d) sistem komunikasi. Detektor melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi dalam organisasi. Assessor membandingkan informasi mengenai yang sesungguhnya menjadi dalam organisasi dengan yang diharapkan yang merupakan implementasi strategi.Efektor melaksanakan tindakan koreksi jika ada penyimpangan signifikan antara hasil sesungguhnya dengan yang diharapkan. Sistem komunikasi memberikan informasi kepada para anggota organisasi mengenai apa yang seharusnya dikerjakannya. Namun, terdapat beberapa perbedaan penting antara proses pengendalian manajemen dengan proses yang dianalogikan yaitu:

(11)

Perencaan dan pengendalian dapat dipandang sebagai dua aktivitas yang terpisah, namun pengendalian manajemen melibatkan perencanaan dan pengendalian.

b. Pengendalian manajemen tidak bersifat otomatis. Sebagian detekor (yaitu alat untuk mendeteksi apa yang sesungguhnya terjadi dalam organisasi) bersifat mekanis, namun seringkali informasi penting dideteksi melalui mata, telinga dan indera lain yang dimiliki oleh manajer. Meskipun secara rutin dibandingkan antara apa yang sesungguhnya terjadi dengan standarnya para manajer itu sendiri harus mempertimbangkan apakah perbedaan sesungguhnya terjadi dengan standardnya, para manajer itu sendiri harus mempertimbangkan apakah perbedaan antara sesungguhnya dengan standard cukup signifikan untuk mengambil tindakan koreksi dan menentukan apa tindakan koreksinya. Tindakan-tindakan dalam organisasi menyangkut perilaku manusia para manajer harus berinteraksi dengan orang-orang lainnya.

c. Pengendalian manajemen memerlukan koordinasi diantara individu-individu.Tidak seperti mengendarai kendaraan bermotor, pengendalian manajemen membutuhkan koordinasi diantara individu-individu.Organisasi terdiri dari beberapa bagian yang terpisah, pengendalian manajemen harus menjamin pekerjaan berbagai bagian tersebut selaras dengan lainnya.

d. Hubungan antara kebutuhan untuk bertindak dan perilaku yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan yang diharapkan tidak dapat dijelaskan dengan jelas. Dalam fungsi asesor, seorang manajer mungkin menyimpulkan bahwa, “biaya terlalu tinggi” dibandingkan dengan standarnya, namun tidak mudah atau tidak secara otomatis para individu yang terlibat mau melaksanakan tindakan yang menjamin biaya tersebut diturunkan sesuai standarnya.

e. Pengendalian dalam organisai tidak terjadi dengan sendirinya. Pengendalian dalam organisai tidak datang dengan sendirinya sebagai konsekuensi tindakan yang dilakukan oleh masing-masing individu. Banyak orang yang bertindak dengan caranya sendiri, tidak disebabkan karena intruksi-intruksi tertentu yang diberikan oleh atasannya.Maka bertindak karena pertimbangannya mengatakan bahwa tindakan tersebut tepat.

(12)

ditentukan oleh manajemen organisasi namun dipengaruhi pula oleh lingkungan eksternalnya; (3) pengendalian dalam organisasi mencakup pengendalian formal dan informal.

3. Manajemen

Oganisasi berisi kelompok manusia yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.Organisasi mempunyai arah (goal).Goal organisasi dalah keinginan para partisipan untuk mencapai hasil tertentu.Dalam organisasi bisnis, salah satu arah organisasi adalah untuk mencapai laba yang memuaskan. Untuk mencapai arah tersebut suatu organisasi mempunyai satu atau beberapa pemimpin yang disebut manajer atau secara kolektif mereka disebut manajemen. Manajemen adalah para manajer sebagai suatu kesatuan dalam suatu unit organisasi.

Setiap manajer atasan memimpin satu unit organisasi dan membawahi beberapa unit organisasi yang masing-masing dipimpin oleh seorang manajer sebagai bawahan. Para manajer bawahan memberikan laporan pada manajer atasannya. Proses pengendalian manajemen adalah proses yang digunakan oleh para manajer untuk menjamin para anggota organisasinya mengimplementasikan strategi-strategi yang ditentukan.

Pengendalian Manajemen merupakan proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi. Kegiatannya:

1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.

2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi. 3. Mengkomunikasikan informasi.

4. Mengevaluasi informasi.

5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil.

6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

(13)

1. Membutuhkan planning untuk penentuan standar.

2. Tidak bersifat otomatis, tetapi sistematis (keputusan yang dibuat berdasarkan pada prosedur).

3. Perlu koordinasi antar anggota organisasi.

(14)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu alat atau cara yang terstruktur yang digunakan oleh manajer untuk memastikan bahwa orang-orang yang diawasinya mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.Pengendalian dapat menjadi alat untuk mengukur keseluruhan usaha para top-manajer; mengendalikan seluruh perencanaan; dan mengendalikan unit-unit yang semi-otonom karena terjadi desentralisasi melebar. Pengendalian umumya dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan keuangan.

Sementara konsep dasar sistem pengendalian manajemen merupakan bagian dari sistem kehidupan. Suatu sistem mempunyai dua aspek yaitu lingkungan system dan aliran sistem. Dalam mengendalikan suatu organisasi digunakan sistem pengendalian. Yang dimana

Sistem pengendalian bertujuan untuk mempertahankan atau memelihara kondisi yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, Untuk mencapai arah tersebut suatu organisasi mempunyai satu atau beberapa pemimpin yang disebut manajer atau secara kolektif mereka disebut manajemen. Manajemen adalah para manajer sebagai suatu kesatuan dalam suatu unit organisasi.

B. Saran

(15)

Daftar pustaka

Andhana. “Sistem Pengendalin Manajemen” https://andhana.wordpress.com/category/sistem-pengendalian-manajemen/

(diakses tanggal 20 Februari 2018)

Nababan, Lintong. “Sistem Pengendalin Manajemen”

https://lintongnababan.wordpress.com/2008/08/28/sistem-pengendalian-manajemen/ (diakses tanggal 20 Februari 2018)

Santoso, Suryo Budi. “Hakekat Sistem Pengendalian Manajemen”

Referensi

Dokumen terkait

PARTISIPASI DALAM KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 SERI E 11 31 AGUSTUS 2005 10 TAHUN 2005 PENJABARAN PERHITUNGAN APBD TAHUN ANGGARAN 2004 NOMOR 2 SERI A 12 31 AGUSTUS 2005 11 TAHUN

Pengertian akademik berasal dari kata Yunani yakni academos sebuah taman umum di Athena. Academos sendiri adalah pahlawan legendaris Troya, kemudian oleh Socrates

Ketiga, perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti lembaga keuangan baik bank maupun nonbank (asuransi, reksadana, money changer dan yang lainnya). Sedangkan barang

Pada umumnya perjalanan penyakit GNAPS ditandai dengan fase akut yang berlangsung 1-2 minggu, kemudian disusul dengan menghilangnya gejala

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN

Hipotesis penelitian ini yaitu: (1) Pembelajaran menyusun teks cerita pendek secara tertulis menggunakan model quantum efektif digunakan pada siswa kelas VII SMP; (2)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kegiatan meronce terhadap kemampuan mengenal pola pada anak kelompok A di

Kedua penelitian tersebut hanya membahas mengenai bentuk perlindungan hukum terhadap pemilik rumah yang akses jalannya tertutup oleh bangunan rumah tetangga dan