• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REGISTRA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REGISTRA (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REGISTRASI

PASIEN RAWAT JALAN PADA PUSKESMAS

Solikhin

Program Studi Sistem Informasi, Stmik Himsya, Semarang, Indonesia E-mail : lihien_2006@yahoo.com

Abstrak

Dalam menjalankan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI 1991). Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata-I yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat diharapkan dapat memberikan pelayanan secara optimal dalam arti cepat dan tepat. Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat puskesmas perlu melakukan pengembangan-pengembangan yang berkaitan dengan pengelolaan data dan informasi pasien dengan menggunakan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di puskesmas. Sistem informasi ini akan menangani beberapa proses diantaranya adalah pendaftaran pasien, mengubah dan melihat data rekam medik, dan membuat laporan secara otomatis dan lengkap sehingga dapat membantu proses pelayanan kepada masyarakat yang berkunjung.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Pasien Rawat Jalan, Puskesmas

.

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004, puskesmas merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Dalam menjalankan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok

(Depkes RI 1991). Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan Strata-I yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat diharapkan dapat memberikan pelayanan secara optimal dalam arti cepat dan tepat.

(2)

diperlukan untuk mempermudah tugas manusia, tidak terkecuali untuk bidang pelayanan kesehatan yaitu membantu dalam penanganan sistem pendaftaran pasien rawat jalan pada puskesmas.

Permasalahan yang terjadi selama ini pada puskesmas berkaitan dengan proses pelayanan pendaftaran pasien kurang optimal dikarenakan masih dilakukan secara manual oleh para petugasnya. Hal semacam ini akan mempersulit dan menghambat pekerjaan, misal yang berkaitan dengan pengolahan data pasien, pencarian rekam medik pasien, pencarian kartu pasien maupun pembuatan laporan bulanan untuk mengetahui jumlah pengunjung pada puskesmas tersebut.

Oleh karena itu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat puskesmas perlu melakukan pengembangan-pengembangan yang berkaitan dengan pengelolaan data dan informasi pasien dengan menggunakan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan di puskesmas.

Sistem informasi ini akan menangani beberapa proses diantaranya adalah pendaftaran pasien, mengubah dan melihat data rekam medik, dan membuat laporan secara otomatis sehingga dapat membantu proses pelayanan kesehatan pada puskesmas.

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan akan mampu mengatasi semua masalah diatas dan dapat mempermudah petugas puskesmas

dalam melaksanakan tugasnya dengan lancar.

Oleh karenanya, dengan menerapkan sistem informasi registrasi pasien rawat jalan di puskesmas, diharapkan akan menggairahkan petugas puskesmas untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang berkunjung.

Dalam pengembangan rancang bangun sistem informasi registrasi pasien rawat jalan pada puskesmas dilaksanakan oleh tim peneliti dari perguruan tinggi bersama petugas puskesmas, meliputi:

1. Perancangan sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan.

2. Uji kinerja sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan.

3. Optimalisasi kondisi proses informasi pendaftaran pasien rawat jalan melalui uji coba dengan jumlah data yang besar.

4. Pelatihan yang ditujukan untuk petugas puskesmas tentang pengoperasian sistem informasi pendaftaran pasien rawat jalan.

Tujuan

1. Membuat sistem informasi yang dapat mengolah data pasien rawat jalan pada Puskesmas yang tersimpan dalam suatu database.

(3)

3. Membuat sistem informasi yang dapat menangani masalah pembuatan laporan data pasien yang berkunjung ke Puskesmas dengan akurat dan tepat waktu.

Manfaat

1. Memudahkan petugas pendaftaran dalam memasukkan, mengolah, dan melakukan pencarian data pasien rawat jalan

2. Meningkatkan pelayanan petugas puskesmas kepada masyarakat

3. Membantu pihak puskesmas dalam mengembangkan sistem informasi pelayanan pendaftaran rawat jalan. 4. Masyarakat akan merasa nyaman dan

puas atas peningkatan mutu pelayanan pada puskesmas.

5. Mengurangi tingkat kesalahan dalam tugas.

II. LANDASAN TEORI Database

Data adalah fakta, atau bagian dari fakta yang mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi, atau situasi dan lain-lain. Data itu sendiri merupakan bentuk jamak dari datum yang berarti informasi (Febrian, 2002).

Basis data adalah kumpulan data yang terhubung satu sama lain secara logikal, dan deskripsi data itu dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari sebuah organisasi. Basis data

digunakan sebagai tempat penyimpanan data yang secara simultan digunakan oleh banyak departemen dan pengguna. Semua data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. Basis data ini tidak hanya dipunyai oleh satu departemen saja tetapi di-share oleh beberapa sumber lainnya (Connolly, 2005).

Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Hartono, 2001).

Informasi adalah data yang diolah mejadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut (Hartono, 2001).

Rekam Medis

Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis ataupun yang terekam tentang identitas, anamnes, penentuan fisik, laboratorium, diagnose segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Gondoputro, 2007).

(4)

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Sjamsuhidajat, 2006).

Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar pencatatan, akan tetapi mempunyai pengertiaan sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan pelayanan medis, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan atau peminjaman dari pasien atau keperluan lainnya.

Rekam medik (RM) merupakan salah satu sumber informasi sekaligus sarana komunikasi yang dibutuhkan baik oleh penderita, maupun pemberi pelayanan kesehatan dan pihak-pihak terkait lain (klinisi, manajemen RSU, asuransi dan sebagainya), untuk pertimbangan dalam menentukan suatu kebijakan tatalaksana/pengelolaan atau tindakan medik.

Rekam medis pasien adalah cakupan informasi resmi yang mengidentifikasi pasien dan mendokumentasi hasil pemeriksaan, penatalaksanaan kasus, kemajuan dan hasil pengobatan. Rekam medik merupakan data tertulis yang dapat menjadi alat bukti yang sah menurut hukum.

III. METODE PELAKSANAAN A.Kerangka Konsep

Gambar 1 Kerangka Konsep

Metode pelaksanaan yang digunakan dalam memecahkan permasalahan-permasalahan dalam proyek penelitian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu :

1. Tahap Studi Literatur

Pada tahap ini, akan dilakukan dengan membaca literatur yang ada dan mencari literatur tambahan yang dibutuhkan dalam pendalaman materi terhadap konsep dan teori programming database.

2. Tahap Perancangan Sistem

Pada tahap ini, akan dilakukan perancangan sistem secara umum menggunakan diagram relasi dan table relasi.

3. Tahap Pembangunan Aplikasi

Pembangunan aplikasi secara terstruktur dengan menggunakan metode

waterfall pada tahapan Software

(5)

meliputi: analisis, perancangan, pembuatan kode, implementasi dan pengujian. Dalam penyusunan proyek penelitian ini, tahapan hanya sampai pada pengujian saja.

Analisis Kebutuhan

4. Tahap Dokumentasi

Pada tahap ini, akan dilakukan penyusunan laporan dan pengumpulan dokumentasi berdasarkan analisis hasil.

B.Analisis Kebutuhan Sistem Spesifikasi Perangkat Keras

Sistem ini dibangun dengan perangkat keras sebagai berikut :

 Processor Intel Core 2 Duo T6600 (2.20 GHz),

 Memory DDRAM 2048MB,

 Hard disk : 320 GB

 Keyboard

 Mouse

Spesifikasi Perangkat Lunak

Sistem ini dibangun dengan perangkat lunak sebagai berikut :

 Sistem operasi Microsoft Windows 7

 Bahasa Pemograman Visual Basic 2010

C.Perancangan Sistem

PETUGAS LOKET SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN RAWAT JALAN PUSKESMAS KEPALA PUSKESMAS PASIEN

Data Rekam Medik PETUGAS REKAM MEDIK Lap Data Petugas Loket

Data Petugas Loket

Lap Data Pasien Lap Data Dokter Lap Data Petugas Rekam Medik

Data Petugas Rekam Medik Data Pasien

Input Data Rekam Medik Data Dokter Lap Data Rekam Medik

Gambar 3 Contect Diagram

D.Rancang KonseptualBasis Data

Dokter

E. Perancangan Struktur Program

MENU UTAMA

MASTER DATA TRANSAKSI LAPORAN KELUAR

 Poliklinik

Registrasi   Laporan Jumlah Kunjungan Pasien Lama & BaruLaporan Jumlah Kunjungan Pasien Per Poliklinik

 Laporan Jumlah Kunjungan Pasien Per Jenis Pembayaran

 Laporan Jumlah Kunjungan Pasien Per Gol Umur

 Laporan Jumlah Kunjungan Pasien Per Jenis Kelamin

 Laporan Jumlah Kunjungan Pasien Per Wilayah

 Tampil / Cetak KIB & KIUB  Semua Pasien  Registrasi

 Laporan Jumlah Pasien Per Periode

(6)

F. Implementasi Sistem

Gambar 6 Menu Utama

Gambar 7 Registrasi Pasien

Gambar 8 Kartu Identitas Berobat

KESIMPULAN

Pada proses pengembangan Sistem Informasi Rekam Medik Pasien di Puskesmas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Setelah dilakukan analisis, perancangan sistem dan pembuatan aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi Registrasi Pasien Rawat Jalan pada Puskesmas ini serta dilakukan evaluasi hasil

penelitiannya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Sistem informasi Registrasi Pasien Rawat Jalan ini mampu menyimpan histori pasien setelah berobat di Puskesmas.

Sistem informasi Rekam medis ini mampu menghasilkan laporan berisi data kesakitan, data kematian, data obat-obatan, dan laporan pelayanan yang diadakan oleh Puskesmas.

DAFTAR PUSTAKA

 Azwar, Azrul. Pengantar Adminstrasi Kesehatan. Binarups Aksara Jakarta, Edisi III 1996;82-3.

 Fathasyah. Basis Data. Informtika, Bandung, 2001.

 HM, Jogianto. Analisis dan Desain system Informasi : Pendekatan Terstruktur Penerbit Andi offset. Yogyakarta. 1990.

 Jogiyanto H.M. Analisa dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Edisi 2 Cetakan 2. PT andi Offset. Yogyakarta. 1995.

 Jogiyanto, H.M. Analisa dan Desain Sistem Informasi. Andi Yogyakarta, Yogyakarta. 2001.

 Kristanto Harianto. Konsep dan Perancangan DATABASE. Penerbit AndiOffset. Yogyakarta. 1993.

(7)

 Permenkes RI No. 159b / Menkes / per II / 1988.

 Sastro, Asmoro, Sudigdo dan Ismail, Sfyan. Dasar – dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi Ke-2. Sagung Seto. Jakarta. 2002.

Gambar

Gambar 3 Contect Diagram
Gambar 6 Menu Utama

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi penderita PPOK stabil di Poli Paru RSUD Arifin Achmad berdasarkan pengaruh nafsu makan didapatkan hasil sebanyak 22 (51,2%) orang tidak mengalami penurunan

Menurut analisis peneliti bahwa dalam kaji duduk yang berada di pondok pesantren Al Falah Banjarbaru ini, banyak sekali materi/kitab yang diajarkan oleh para kyai ataupun ustadz

Beberapa pengertian dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dari interaksi dengan

Penelitian Teknik Jenis Instrumen Responden instruktur Materi Praktikum Jumlah Topik praktikum yang dikerjakan Laporan Praktikum Laporan sesuai dengan topik

Seluruh surah dalam al-Qur’an dan bahkan al-Quran sendiri sesungguhnya mengarahkan manusia kepada tataran keesaan Allah swt, bukan menuntut dan mengarahkan manusia

Dalam memilih media internal yang tepat maka diharapkan dapat memberikan aliran komunikasi yang berjalan dengan baik dan bersifat dua arah, serta menyalurkan

(1) Terdapat hubungan nyata antara karakteristik kelompok dengan komunikasi partisipatif yang terjadi dalam P3A di Daerah Irigasi Papah.. (2) Terdapat hubungan nyata antara