• Tidak ada hasil yang ditemukan

9 BAB II PROFIL KPPN MEDAN II 2.1 Sejarah KPPN Medan II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "9 BAB II PROFIL KPPN MEDAN II 2.1 Sejarah KPPN Medan II"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

9

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah diundangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 April 2003 sebagai awal dari Reformasi Manajemen Keuangan Pemerintah. Salah satu hal penting dalam undang-undang tersebut adalah peniadaan fungsi ordonan, pada departemen Keuangan dalam hal ini Kantor Perbendaharaan dan kas negara (KPPN) yang dialihkan kepada kantor/satuan kerja kementrian Negara/Lembaga. Hal tersebut diikuti dengan reorganisasi Kementrian Keuangan , dimana KPKN berubah menjadi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sehingga hanya menjalankan fungsi Bendahara Umum Negara.

(2)

biaya dicanangkan. Hingga awal tahun 2009 departemen Keuangan telah membentuk 37 KPPN Percontohan dari 178 KPPN Konvensional.

2.1.1 Visi KPPN Medan II

KPPN Medan II berusaha melaksanakan tugas dan fungsi sebaik-baiknya sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tanggal 11 Juli 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Hal tersebut tergambar pada visi dan misi organisasi yang dicanangkan oleh KPPN Medan II.

“Menjadi Pelaksana Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah yang Profesional, Kredibel, Transparan dan Akuntabel guna mewujudkan pelayanan yang Prima”.

2.1.2 Misi KPPN Medan II

1. Mewujudkan pengelolaan kas negara yang Transparan dan Akuntabel. 2. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat,

kredibel dan tepat waktu.

3. Mewujudkan kondisi yang aman dengan sarana dan prasarana yang memadai dalam mewujudkan tugas pokok dan fungsi perbendaharaan di daerah.

4. Menyelenggarakan tata usaha bendahara umum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

5. Mewujudkan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja.

(3)

bagi semua mitra kerjanya. Komitmen pelayanan tersebut ditegaskan melalui motto dan janji layanan yang disepakati seluruh elemen pegawai KPPN Medan II.

2.1.3Motto KPPN Medan II

Layanan prima bagi semua: HORAS BANG !!! (Hasilnya Orang Senang dan Bangga).

2.1.4Janji Layanan KPPN Medan II

1. Layanan diberikan secara cepat, tepat dan akurat. 2. Layanan diberikan tanpa biaya.

3. Layanan diberikan secara transparan.

2.1.5 Tujuan KPPN Medan II

1. Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dan berintegritas tinggi sebagai aparatur pemerintah yang mampu menghadapi segala tantangan;

2. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat dalam penyaluran dana APBN;

3. Mewujudkan KPPN Medan II sebagai model kantor pelayanan percontohan yang bersih dan transparan.

2.2 Jenis Kegiatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

Medan II

(4)

10.Pencairan Dana

Yaitu mengatur mutasipegawai, pemberhentian pegawai, mengatur dan melayani masalah pencairan gaji pegawai yang bersifat pegawai milik Negara, yaitu PNS, polisi, TNI,dll yang sifatnya sudah menjadi abdi Negara.

11.Rekonsiliasi

Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama.

12.SKPP

Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) adalah surat keterangan tentang terhitung mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/dikeluarkan oleh pengguna anggaran/KPA berdasarkan surat keputusan yang diterbitkan oleh Kementrian Negara/Lembaga atau satker dan disahkan oleh KPPN setempat.

13.Ralat SPM/SP2D

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

14.Retur SP2D

(5)

bank/kantor pos yang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Kantor Pos penerima atau rekening penerima tidak aktif.

2.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi sebelumnya.Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

(6)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II

Sumber : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II ) Kepala Kantor

Kepala Subbag Umum

Kepala Seksi Vera Kepala

Seksi Bank Kepala Seksi

Pencairan Dana

Kepala Seksi MSKI

Tugas Belajar

(7)

1. Pimpinan Kantor

Kepala Kantor : Susanto 2. Kepala Subbag Umum

Kepala : Eko Ari Rusanto

Staff : Azhari

: Umi Habibah : Pantun JB : Fakhruddin Nst : Sondang : Irwansyah : Syamsul Bahri 3. Kepala Seksi Pencairan dana

Ketua : Teuku Hamdani

Staff : Bidiarto

: Juandri Lapinde.B : Edison M. Siahaan : Roslina Sinaga : Novita Putri : Setiyono : Wagiarty : Amnur

(8)

Staff : Bambang Krisma A : Henry Parlindungan : Elisa

5. Kepala Seksi Bank

Kepala : Sukirno Staff : Yunizar

: Kukuh Setyo W : Endang rahayu 6. Kepala Seksi Verifikasi dan Akutansi (VERA)

Kepala : Erawati Staff : Mulyono 7. Tugas Belajar

Staff : Perra Santos : Senopati Al Islami : Bahrian Kansiro : Guno Prayitno : Kurniawan S : Ade Setiawan

2.4 Job Description

Berikut adalah Job Description pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II :

(9)

Tugas:

Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi:

1. penyiapan perumusan kebijakan Departemen Keuangan di bidang perbendaharaan negara;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang perbendaharaan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang perbendaharaan negara;

4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbendaharaan negara;

5. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.

Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kegiatan; 2. Menyiapkan bahan kerja;

3. Menghimpun, menelaah dan mendokumentasikan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian;

(10)

5. Menyelenggarakan tata naskah dinas, humas dan protokol,kearsipan,kepustakaan, surat-menyurat, dan alat tulis unit kerja; 6. Melaksanakan administrasi dan kearsipan data kepegawaian Badan;

7. Mengelola kebersihan, ketertiban dan keamanan ruang kerja serta lingkungan Badan;

8. menyimpan, memelihara, mengelola, dan mendistribusikan barang kebutuhan Badan;

9. Mengkooordinasikan penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan barang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

10.Melaksanakan administrasi perjalanan dinas bagi pejabat dan staf Badan; 11. menyiapkan perlengkapan rapat dan melayani tamu dinas;

12.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada atasan mengenai langkah atau tindakan yang diambil sesuai bidang tugasnya;

13.Menginventarisasi, mengidentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan permasalahan sesuai bidang tugasnya;

14.Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

15.Dan mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.

Seksi Pencairan Dana

(11)

Pendapatan dan Belanja (Badan Layanan Umum) BLU, pengelo laa n data kontrak, data meliput i : pengujian suplier, dan belanja pegaw a i satker, serta monitoring dan evaluasipenyerapananggaran satker.

Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal (MSKI)

Seksi MSKI mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: 1. Tugas di bidang manajemen satker:

1. Melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan perbendaharaan.

2. Fungsi customer service.

3. Supervisi teknis SPAN dan helpdesk SAKTI.

4. Pemantauan standar kualitas layanan KPPN dan penyediaan layananperbendaharaan.

2. Tugas di bidang kepatuhan internal:

1. pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

2. perumusan rekomendasi perbaikan proses bisnis.

Seksi Bank

(12)

BUN dan Bendahara serta penatausahaan pengemba lia n Pendapatan/Penerimaan Negara.

Seksi Verifikasi dan Akutansi (VERA)

Mempunya i tugasuntuk melakukanrekonsiliasi laporan akuntansi, penyusunan Laporan Keuangan t ingkat Kuasa BUN, realisasi dan analis is kinerja anggaran serta analis is data statist ik laporan keuangan regio nal.

2.5 Kinerja Kegiatan Terkini KPPN Medan II

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2013 Menuju Kesempurnaan Kinerja Tahun 2014 merupakan tema dari Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Perencanaan Kas Generasi Kedua (Renkas G2) dan Aplikasi SAKPA 2014 yang diadakan oleh KPPN Medan II di awal tahun ini. Kegiatan ini dilaksanakan secara marathon selama dua hari berturut turut tanggal 20 s.d 21 Februari 2013 di Aula KPPN, yang diikuti kurang lebih 500 peserta (Bendahara Pengeluaran dan Operator SAKPA) dari 255 Satker lingkup kerja KPPN Medan II. Di awal acara, Kepala KPPN Medan IISusanto memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh perwakilan satker atas kerja keras dan maksimal sehingga berkontribusi atas pencapaian target kinerja yang diamanatkan kepada KPPN Medan II. Capaian kinerja penyerapan dana APBN adalah 91,57% dari target tahun 2013 sebesar 90%.

(13)

Dana dan MSKI. Renkas G2 atau Aplikasi Perencanaan Satker (APS) lebih sederhana dan menitikberatkan kepada akurasi perencanaan kas harian. Hal yang membedakan dengan Renkas G1 yang terdahulu (AFS), adalah penyampaian APS dan update-nya hanya didiwajibkan kepada Satker yang memiliki transaksi besar, dan diklasifikasikan berdasar besaran transaksi dan tipe KPPN. Untuk sesi Bimtek Aplikasi SAKPA 2014, dijelaskan mengenai perkembangan aplikasi sampai dengan terkini dan format baru Berita Acara Rekonsiliasi (BAR) berikut batas waktu penyampaiannya ke KPPN.

Hal lain yang disampaikan adalah PER-3/PB/2014 tentang Juknis penatausahaan, pembukuan dan pertanggungjawaban bendahara pada satker pengelola APBN serta verifikasi LPJ Bendahara. Sebagai bentuk layanan yang optimal, pada kesempatan ini KPPN Medan II memberikan penghargaan kepada sepuluh satker yang memiliki kinerja terbaik pada tahun anggaran 2013. Peringkat pertama adalah Satker Bandar Udara Fatmawati Bengkulu dengan pagu DIPA sebesar Rp.263.964.841.000,-. Selain surat penghargaan, kepada sepuluh satker tersebut diberikan Kartu Layanan Prioritas bebas antrian selama dua bulan. Untuk mengetahui tingkat efektifitas dan komunikasi, disampaikan pulaquesioner layanan, pre & post test, kepada peserta kegiatan yang paling aktif dan bersemangat, diberikan cinderamata yang menarik.

2.6 Rencana KegiatanKPPN Medan II

(14)

1. Mewujudkan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja

2. Mewujudkan Pengelolaan Kas Negara Yang Transparan dan Akuntabel

3. Mewujudkan Pelayanan di Bidang Perbendaharaan dan Informasi Keuangan Cepat, Tepat dan Bebas Biaya

4. Memberikan Pelayanan Yang Prima Kepada Pihak Instansi Vertikal dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang Mendapat Alokasi Dana APBN

5. Menyelenggarakan Tata Usaha Bendahara Umum Sesuai dengan

Referensi

Dokumen terkait

Kantor Bank Indonesia Medan mempunyai misi yaitu berperan aktif dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui peningkatan pelaksanaan tugas bidang ekonomi moneter,

Merumuskan kebijakan dan prosedur pengadaan barang yang diperlukan perusahaan yang pengadaannya harus melalui Kantor Direksi dan Unit Kerja sesuai dengan ketentuan yang

1) Menetapkan kebutuhan SDM (Kompetensi, kuantitas dan waktu) sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2) Menetapkan sistem kerja (Work System) bidang SDM untuk mewujudkan

Diharapkan seluruh karyawan mempunyai antusias yang tinggi dalam.. setiap langkah menuju sukses, antusias menyambut tantangan

Kantor Pelayanan Pajak Medan Kota, dengan wilayah kerja :2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia, dengan wilayah

PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Kantor Cabang Medan adalah

Bertitik tolak atas sejarah Departemen Agama Kota Medan, menurut beberapa sumber sebenarnya pada tahun 1980 sebahagian urusan keagamaan yakni Bagian Urusan Pendidikan telah pindah

Jika pada Undang – Undang Nomor 16 Tahun 2001 permohonan dapat dilakukan oleh pendiri atau kuasanya langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Azasi