• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Internal Pada Sistem Pembayaran Apbn Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengawasan Internal Pada Sistem Pembayaran Apbn Pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Medan II"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A. SEJARAH KPPN MEDAN II

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah

diundangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 April 2003

sebagai awal dari Reformasi Manajemen Keuangan Pemerintah.Salah satu hal

penting dalam undang-undang tersebut adalah peniadaan fungsi ordonansering

(perbendaharaan) pada departemen Keuangan dalam hal ini Kantor

Perbendaharaan dan kas negara (KPPN) yang dialihkan kepada kantor/satuan

kerja kementrian Negara/Lembaga. Hal tersebut diikuti dengan reorganisasi

Kementrian Keuangan , dimana KPKN berubah menjadi Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara (KPPN) sehingga hanya menjalankan fungsi Bendahara

Umum Negara.

KPPN sebagai satu unit organisasi pemerintah pada Kementrian Keuangan

mempunyai tanggung jawab yang sama dengan unit organisasi pemerintah yang

lain dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good goverment).

Untuk mewujudkan good goverment di seluruh unit kerjanya, Kementrian

Keuangan menjalankan program Reformasi Birokrasi. Langkah awal perwujudan

Reformasi Birokrasi untuk bidang pekerjaan Perbendaharaan Negara, pada

(2)

Perbendaharaan Negara (KPPN) percontohan di 17 Provinsi dan salah satu KPPN

Percontohan yang telah di bentuk adalah KPPN Medan II

Melalui konsep KPPN Percontohan inilah tekad melaksanakan layanan

cepat, tepat, transparan, dan tanpa biaya dicanangkan. Hingga awal tahun 2009

departemen Keuangan telah membentuk 37 KPPN percontohan dari 178 KPPN

Konvensional. Reformasi birokrasi dalam tubuh Ditjen Perbendaharaan sebagai salah satu implementasi dari TAP MPR-RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN menjadi tonggak lahirnya KPPN Percontohan Medan II.

Penetapan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sebagai

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Percontohan dilakukan berdasarkan

Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : KEP-172/PB/2007 tentang

Penetapan KPPN Percontohan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan

tanggal 26 Juli 2007.

Dengan penetapan KPPN Percontohan sebagai model pelayanan, maka proses

bisnis penyelesaian pekerjaan mengalami perubahan dimana yang selama ini

dilakukan dari meja ke meja berubah dengan model layanan yang disebut ”one

stop service ” yaitu semua layanan bermuara pada front office ( FO ), sedangkan

penyelesaian pekerjaan ada pada midle office (MO) dan back office sebagai

pendukungnya.

Demikian juga dari sisi teknologi. Proses bisnis juga didukung dengan IT

yang semakin dikembangkan untuk lebih memudahkan satuan kerja dalam

(3)

B. Kondisi dan Letak Geografis

Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara. Kota ini merupakan

kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang di

wilayah Indonesia Bagian Barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para

wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo,

objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, dan Danau Toba.Kota Medan memiliki

luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari k seluruhan wilayah Sumatera

Utara. Jika dibandingkan dengan kota/kabupatenlainnya, Medan memiliki luas

wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relative besar. Secara

geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98°

44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke Utara dan

berada pada ketinggian 2,5 – 3,75 meter di atas permukaan laut. Kota medan

mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 23,2ºC - 24,3ºC

dan suhu maksimum berkisar antara 30,8ºC - 33,2ºC.Kedudukan Kantor

Pelayanan Perbend-haraan Negara Medan II berada tepat di jantung Kota Medan

yaitu di Gedung Keuangan Negara I Medan lantai 1 yang terletak di Jalan

Diponegoro No.30A Kota medan Provinsi Sumatera Utara.

C. Visi dan Misi KPPN Medan II C.1Visi KPPN Medan II

KPPN Medan II berusaha melaksanakan tugas dan fungsi sebai baiknya

sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

(4)

Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Hal tersebut tergambar pada visi dan

misi organisasi yang dicanangkan oleh KPPN Medan II. “Menjadi Pelaksana

Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah yang Profesional, Kredibel,

Transparan dan Akuntabel guna mewujudkan pelayanan yang Prima”.

C.2 Misi KPPN Medan II

1. Menjadi Pelaksana Kuasa bendahara Umum Negara di daerah yang

Prof -sional, Transparan, Kredibel dan Akuntabel untuk mewujudkan

pelayanan yang Prima (Excelent Service).

2. Menjamin kelancaran pencairan dana APB secara tepat waktu,tepat

jumlahdan tepat sasaran dengan pelayanan bebas gratifikasi.

3. Mengelola Penerimaan Negara secara Profesional, Akurat , dan

Akuntabel.

4. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat,

kredibel dan tepat waktu.

5. Mewujudkan kondisi yang aman dengan sarana dan prasarana yang

memadai dalam mewujudkan tugas pokok dan fungsi perbendaharaan

di daerah. Sebagai suatu organisasi atau kantor yang bergerak di

bidang pelayanan perbendaharaan, KPPN Medan II berupaya

memberikan Pelayanan yang prima bagi semua mitra kerjanya.

Komitmen pelayanan tersebut ditegaskan melalui motto dan janji

(5)

D. Motto KPPN Medan II

Layanan prima bagi semua: HORAS BANG !!! (Hasilnya Orang Senang

dan Bangga)

E. Janji Layanan KPPN Medan II

1. Layanan diberikan secara cepat,tepat dan akurat.

2. Layanan diberikan taanpa biaya.

3. Layanan diberikan secara transparan.

KPPN Medan II, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

mempunyai wilayah pembayaran meliputi 3 wilayah administratif di provinsi

Sumatera Utara yaitu Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Langkat.

F. Tugas dan Fungsi Pelayanan

F.1 Tugas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

1. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum.

2. Penyaluran pembiayaan atas beban anggaran.

3. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari

kas negara berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku.

F.2 Fungsi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan

peraturan perundang-undangan

2. Penerbitan surat perintah pencairan dana atas nama Menteri Keuangan

(6)

3. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN

4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah

disalurkan

5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari

kas Negara

6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang

7. Penyusunan laporan pelaksanaan APBN

8. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman

dan hibah luar negeri

9. Penatausahaan PNBP

10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi

11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan

12. Pelaksanaan kehumasan

13. KPPN Pelaksanaan administrasi

KPPN Medan II, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya

mempunyai wilayah pembayaran meliputi 3 (tiga) wilayah administratif di

provinsi Sumatera Utara yaitu Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Langkat.

G. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

(7)

untuk mengatur seluruh aktivitasmaupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini

dihubungkan dengan pencapaian instansi sebelumnya. Wadah tersebut disusun

dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian

kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran

tunggal. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang

Organisasi dan Tata kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan,

dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KPPN Medan II didukung oleh

struktur organisasi.

H. Jenis Kegiatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Medan II

Kegiatan KPPN Medan II berupa bentuk pelayanan untuk membantu di

bidang perbendaharaan, antara lain :

1. Pencairan dana

Merupakan bagian dari SPM LS Belanja Pegawai, SPM LS Non

(8)

2. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yan

diproses dengan beberapa system/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen

sumber yang sama.

3. SKPP

Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) adalah surat

keterangan tentang terhitung mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/

dikeluarkan oleh pengguna anggaran/KPA berdasarkan surat keputusan yang

diterbitkan oleh Kementerian Negara/Lembaga atau satker dan disahkan oleh

KPPN setempat.

4. Ralat SPM/SP2D

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang

diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan

pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

5. Retur SP2D

Retur SP2D adalah Penolakan/ pengembalian pemindahbukuan

dan/transfer pencairan APBN dari Bank/Kantor Pos penerima kepada Bank

Operasional / kantor pos karena nama, alamat, nomor rekening, dan nama

bank/kantor pos yang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Kantor Pos

(9)

I. Tugas pokok pada unit KPPN

I.1 Seksi Pencairan Dana

Pasca penerapan proses bisnis baru akan mempunyai tugas melayani

satuan kerja mulai dari proses pendaftaran tagihan sampai dengan pembayaran

yang resume tagihan dan SPM, penerbit SPPT (Surat Persetujuan Pembayaran

Tagihan), Penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja (Badan Layanan

Umum) BLU, pengelolaan data kontrak, data meliputi : pengujian suplier, dan

belanja pegawai satker, serta monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran satker.

I.2 Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal (MSKI)

Seksi MSKI mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:

I.2.1 Tugas di bidang manajemen satker:

1. melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan

perbendaharaan.

2. fungsi customer service.

3. supervisi teknis SPAN dan helpdesk SAKTI.

4. pemantauan standar kualitas layanan KPPN dan penyediaan layanan

perbendaharaan.

I.2.2 Tugas di bidang kepatuhan internal:

1. pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan.

(10)

I.3 Seksi Bank

Mempunyai tugas melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana

dengan penerbitan SP2D atas tagihan yang telah jatuh tempo sesuai SPPT yang

telah diterbitkan oleh seksi Pencairan Dana, melaksanakan fungsi ManajemenKas,

pengelolaan rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan

pengembalian Pendapatan/Penerimaan Negara.

1.4 Seksi Verifikasi dan Akutansi (VERA)

Mempunyai tugas untuk melakukan rekonsiliasi laporan akuntansi,

penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN, realisasi dan analisis kinerja

anggaran serta analisis data statistik laporan keuangan regional.

J. Kinerja Kegiatan Terkini KPPN Medan II

Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2013 Menuju Kesempurnaan

Kinerja Tahun 2014 merupakan tema dari Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan

Teknis Perencanaan Kas Generasi Kedua (Renkas G2) dan Aplikasi SAKPA 2014

yang diadakan oleh KPPN Medan II di awal tahun ini. Kegiatan ini dilaksanakan

secara marathon selama dua hari berturut turut tanggal 20 s.d 21 Februari 2013 di

Aula KPPN, yang diikuti kurang lebih 500 peserta (Bendahara Pengeluaran dan

(11)

Di awal acara, Kepala KPPN Medan II Susanto memberikan apresiasi dan

penghargaan kepada seluruh perwakilan satker atas kerja keras dan maksimal

sehingga berkontribusi atas pencapaian target kinerja yang diamanatkan kepada

KPPN Medan II. Capaian kinerja penyerapan dana APBN adalah 91,57% dari

target tahun 2013 sebesar 90%. Pada tahun 2014, diharapkan pelaksanaan kinerja

penyerapan anggaran bukan hanya dipertahankan tetapi harus ditingkatkan.

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis terkait dengan Perencanaan Kas Generasi

Kedua (Renkas G2) disampaikan oleh tim gabungan Seksi Pencairan Dana dan

MSKI. Renkas G2 atau Aplikasi Perencanaan Satker (APS) lebih sederhana dan

menitikberatkan kepada akurasi perencanaan kas harian.

Hal yang membedakan dengan Renkas G1 yang terdahulu (AFS), adalah

penyampaian APS dan update-nya hanya didiwajibkan kepada Satker yang

memiliki transaksi besar, dan diklasifikasikan berdasar besaran transaksi dan tipe

KPPN.Untuk sesi Bimtek Aplikasi SAKPA 2014, dijelaskan mengenai

perkembangan aplikasi sampai dengan terkini dan format baru Berita Acara

Rekonsiliasi (BAR) berikut batas waktu penyampaiannya ke KPPN. Hal lain yang

disampaikan adalah PER-3/PB/2014 tentang Juknis penatausahaan, pembukuan

dan pertanggungjawaban bendahara pada satker pengelola APBN serta verifikasi

LPJ Bendahara.

Sebagai bentuk layanan yang optimal, pada kesempatan ini KPPN Medan

II memberikan penghargaan kepada sepuluh satker yang memiliki kinerja terbaik

(12)

Fatmawati Bengkulu dengan pagu DIPA sebesar Rp.263.964.841.000,-. Selain

surat penghargaan, kepada sepuluh satker tersebut diberikan Kartu.

K. Jaringan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II

Jaringan pada KPPN Medan II memiliki 2 (dua) jenis jaringan yaitu

jaringan pusat dan jaringan tersendiri. Jaringan pusat merupakan jaringan yang

terhubung langsung dengan kantor pusat yang berada di wilayah Jakarta, dan

pengguna jaringan tersebut hanya dapat digunakan oleh pegawai KPPN Medan II.

Jaringan tersendiri merupakan jaringan yang dibuat oleh KPPN Medan II dengan

menggunakan ISP untuk terhubung jaringan internet yang bertujuan untuk

penggunaan keseharian baik pegawai KPPN Medan II atau orang lain yang berada

pada kantor tersebut. Jenis jaringan yang dibuat oleh KPPN Medan II adalah

MAN (Metropolitan Area Network)

L. Inovasi

Upaya inovasi muncul sebagai suatu jawaban atas tuntutan pemenuhan

kebutuhan internal organisasi dan peningkatan pelayanan kepada mitra

kerja KPPN. Untuk mengakomodir kedua tuntutan tersebut, KPPN Medan II

melakukan 2 (dua) program inovasi, yaitu:

L.1 PROGRAM PLUS (Pengembangan Layanan Untuk Satker)

Merupakan program inovasi pelayanan yang diharapkan dapat memberi

(13)

L.1.1 Pemilihan Sumatera

Sumatera adalah singkatan dari satker utama mitra kerja.Status Sumatera

diberikan kepada satker yang memiliki prestasi dalam pencapaian tingkat realisasi

anggaran, keakuratan perencanaan kas, ketertiban rekonsiliasi dan penyampaian

LPJ bendahara pengeluaran selama periode tertentu. Dengan status sumatera maka

satker akan memperoleh kartu sumatera dan mendapatkan akses layanan tanpa

antrian dalam pengajuan SPM, rekonsiliasi, dan konsultasi dengan customer

service.

L.1.2 SMS Center (0853-60-200-123)

SMS Center adalah layanan aplikasi berbasis SMS yang digunakan KPPN

untuk menyampaikan update pemberitahuan/ informasi secara langsung kepada

satker mengenai surat KPPN, undangan kegiatan, perubahan peraturan, aplikasi,

dll. SMS center ini juga dapat digunakan oleh satker untuk mengetahui informasi

mengenai status proses SPM, jumlah pagu dan realisasi belanja satker, serta

penyampaian saran/ kritik/ masukan/ pertanyaan kepada KPPN. Dengan bantuan

database satker yang ada di KPPN, aplikasi ini dapat digunakan untuk

mengirimkan pesan ke banyak penerima dalam sekali pengiriman sehingga

(14)

L.1.3 Hot Line Service (061-455-3421)

Hot line service adalah layanan sambungan telepon yang dapat digunakan

satker untuk brkomunikasi dengan pihak KPPN terutama petugas help desk KPPN

yang aka melayani konsulltasi, konfirmasi, atau kebutuhan informasi satker

lainnya.

L.1.4 Antrian System Barcode

Antrian system barcode adalah sistem aplikasi yang digunakan satker yang

hendak mendapat layanan di KPPN untuk mendapatkan penomoran antrian

dengan cara menembak bar code yang terdapat pada KIPS menggunakan laser.

Untuk mempermudah satker, aplikasi ini menggunakan komputer touch screen.

Kelebihan penggunaan aplikasi ini diantaranya adalah dapat mencetak nomor

antrian sekaligus checklist yang berisi detail jumlah dan jenis dokumen yang

dibawa satker serta kelengkapannya, dengan checklist inilah petugas KPPN mulai

memeriksa kelengkapan dokumen yang dibawa satker. Checklist ini juga dapat

difungsikan sebagai bukti pengembalian apabila ada kesalahan/ kekurangan pada

berkas yang dibawa satker.

Selain itu, aplikasi ini juga membantu petugas KPPN untuk

memonitorjumlah antrian dan dokumen yang dibawa satker yang akan dilayani.

Selanjunyadengan data bar code pada aplikasi, maka petugas FO KPPN dapat

mengetahuiidentitas petugas satker, sehingga dapat memberikan sentuhan

(15)

L.1.5 Aplikasi Web Vera

Aplikasi berbasis web digunakan dalam rangka melaksanakan proses

penerbitan BAR dan LPJ Bendahara. Dengan aplikasi ini mempermudah proses

perekaman, pencetakan , dan penyelesaian BAR serta monitoring penyempaian

LPJ di seksi vera. Dengan aplikasi ini pelayanan rekonsiliasi dan LPJ di seksi vera

berjalan dengan lebih baik.

L.1.6 Treasuri

Treasuri adalah singkatan dari training dan edukasi untuk satker

kami.Denganmemanfaatkan fasilitas Mini TLC yang dimiliki, KPPN Medan II

memberikan pelatihan dan pembelajaran mengenai aplikasi maupun pengetahuan

teknis perbendaharaan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan para

satker mitra kerjanya.Sehingga peningkatan kompetensi dan kemampuan

diharapkan dapat member pengaruh positif dalam perbaikan pengelolaan anggaran

di KPPN maupun satker secara keseluruhan.

L.1.7 Handbook Satker

Handbook Satker adalah buku saku yang berisi kumpulan pengetahuan di

bidang perbendaharaan, pemecahan masalah teknis yang sering dihadapi satker,

(16)

L.1.8 Website Resmi

KPPN medan II telah membuat web dengan alamat

www.kppnmedan2.netdan dapat diakses oleh semua satker mitra kerja yang

memerlukan untukmendapatkan atau mengunduh informasi terkait bidang

perbendaharaan sepertiaplikasi, peraturan, serta monitoring proses dokumen di

KPPN.

L.2 PROGRAM BANG APIK (Pengembangan Aplikasi Internal KPPN)

Program Bang Apik (Pengembangan Aplikasi Internal Kppn)

merupakanprogram inovasi dalam bidang administrasi perkantoran melalui

pemanfaatanteknologi informasi yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas

dan efisiensi pelaksanaan tugas internal KPPN.

L.2.1 e-Arsip

e-Arsip adalah kegiatan pengelolaan arsip secara digital dengan

menggunakan sistem aplikasi berbasis komputer. Arsip yang dikelola oleh KPPN

seperti SP2D beserta lampirannya, LPJ Bendum, dan LKPP akan ditata secara

sistematis di dalam gudang arsip dan dicatat letaknya dalam aplikasi e-Arsip.

Tujuan dari penggunaan aplikasi ini adalah untuk mempermudah proses

(17)

L.2.2 Aplikasi Persuratan

Aplikasi persuratan adalah aplikasi yang digunakan untuk mencatat surat

keluar dan masuk KPPN. Dengan aplikasi ini, penomoran agenda surat masuk dan

penomoran surat keluar tidak lagi dilakukan secara manual melainkan sudah

dilakukan secara otomatis. Disamping itu, aplikasi persuratan juga berfungsi

untuk melakukan monitoring volume surat masuk dan keluar KPPN serta

penyelesaian tugas unit kerja KPPN seperti laporan, rekonsiliasi, pengembalian

SPM, dll.

L.2.3 Usulan Perubahan Lay Out KPPN

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan operasional dan pelayanan yang

dilaksanakan oleh pihak KPPN, di tahun 2012 telah dilakukan upaya pengusulan

perubahan lay out ruangan KPPN kepada pihak GKN. Penyempurnaan lay out

dengan standar kantor pelayanan tentunya akan meningkatkan kinerja KPPN.

M. PRESTASI

Juara Harapan Ketiga KPPN Percontohan berdasarkan Keputusan

DirjenPerbendaharaan Nomor 179/PB/2007 tentang Penetapan Pemenang

Penilaian KPPN Percontohan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Referensi

Dokumen terkait

pelanggaran yang telah dilakukan 0,91020 3 Jaringan relasional AB4 Subkontraktor sering melempar tanggung jawab 0,91020 4 Jaringan relasional AB1

Apabila sasaran strategi yang ditetapkan mencakup perspektif yang luas seperti empat perspektif dalam balanced scorecard (keuangan, pelanggan, proses bisnis internal,

Perkembangan Sistem Informasi sekarang ini begitu pesat, diantaranya dengan menggunakan media teknologi yang diimplementasikan pada perusahaan, Information

Monitoring level pemakaian bahan bakar ini bisa diamati lewat display LCD maupun l monitor laptop dengan menggunakan NI-USB 6008 dan program LabView. Untuk komunikasi

Several tests that included sieve analysis were carried out on constituents of terracrete (granite and laterite) to determine their particle size distribution and performance

Setelah dilakukan analisis rekayasa nilai, terjadi penghematan sebesar 17,509 % atas penggunaan profil kastela sebagai balok pada Proyek Pembangunan Showroom BMW Medan,

Hanya untuk bentang yang melebihi 40 kaki (12 meter) dan jumlah balok melebihi 100 section, barulah penggunaan profil kastela mulai memberikan dampak yang signifikan

Duflow surface water hydrodynamic model [5] is used in this case study to simulate various extreme flood behaviours, and their retardation levels using four structural