A. SEJARAH KPPN MEDAN II
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara telah
diundangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 April 2003
sebagai awal dari Reformasi Manajemen Keuangan Pemerintah.Salah satu hal
penting dalam undang-undang tersebut adalah peniadaan fungsi ordonansering
(perbendaharaan) pada departemen Keuangan dalam hal ini Kantor
Perbendaharaan dan kas negara (KPPN) yang dialihkan kepada kantor/satuan
kerja kementrian Negara/Lembaga. Hal tersebut diikuti dengan reorganisasi
Kementrian Keuangan , dimana KPKN berubah menjadi Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) sehingga hanya menjalankan fungsi Bendahara
Umum Negara.
KPPN sebagai satu unit organisasi pemerintah pada Kementrian Keuangan
mempunyai tanggung jawab yang sama dengan unit organisasi pemerintah yang
lain dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good goverment).
Untuk mewujudkan good goverment di seluruh unit kerjanya, Kementrian
Keuangan menjalankan program Reformasi Birokrasi. Langkah awal perwujudan
Reformasi Birokrasi untuk bidang pekerjaan Perbendaharaan Negara, pada
Perbendaharaan Negara (KPPN) percontohan di 17 Provinsi dan salah satu KPPN
Percontohan yang telah di bentuk adalah KPPN Medan II
Melalui konsep KPPN Percontohan inilah tekad melaksanakan layanan
cepat, tepat, transparan, dan tanpa biaya dicanangkan. Hingga awal tahun 2009
departemen Keuangan telah membentuk 37 KPPN percontohan dari 178 KPPN
Konvensional. Reformasi birokrasi dalam tubuh Ditjen Perbendaharaan sebagai salah satu implementasi dari TAP MPR-RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN menjadi tonggak lahirnya KPPN Percontohan Medan II.
Penetapan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II sebagai
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Percontohan dilakukan berdasarkan
Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor : KEP-172/PB/2007 tentang
Penetapan KPPN Percontohan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan
tanggal 26 Juli 2007.
Dengan penetapan KPPN Percontohan sebagai model pelayanan, maka proses
bisnis penyelesaian pekerjaan mengalami perubahan dimana yang selama ini
dilakukan dari meja ke meja berubah dengan model layanan yang disebut ”one
stop service ” yaitu semua layanan bermuara pada front office ( FO ), sedangkan
penyelesaian pekerjaan ada pada midle office (MO) dan back office sebagai
pendukungnya.
Demikian juga dari sisi teknologi. Proses bisnis juga didukung dengan IT
yang semakin dikembangkan untuk lebih memudahkan satuan kerja dalam
B. Kondisi dan Letak Geografis
Kota Medan adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara. Kota ini merupakan
kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang di
wilayah Indonesia Bagian Barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para
wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo,
objek wisata Orangutan di Bukit Lawang, dan Danau Toba.Kota Medan memiliki
luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari k seluruhan wilayah Sumatera
Utara. Jika dibandingkan dengan kota/kabupatenlainnya, Medan memiliki luas
wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relative besar. Secara
geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98°
44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke Utara dan
berada pada ketinggian 2,5 – 3,75 meter di atas permukaan laut. Kota medan
mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 23,2ºC - 24,3ºC
dan suhu maksimum berkisar antara 30,8ºC - 33,2ºC.Kedudukan Kantor
Pelayanan Perbend-haraan Negara Medan II berada tepat di jantung Kota Medan
yaitu di Gedung Keuangan Negara I Medan lantai 1 yang terletak di Jalan
Diponegoro No.30A Kota medan Provinsi Sumatera Utara.
C. Visi dan Misi KPPN Medan II C.1Visi KPPN Medan II
KPPN Medan II berusaha melaksanakan tugas dan fungsi sebai baiknya
sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Hal tersebut tergambar pada visi dan
misi organisasi yang dicanangkan oleh KPPN Medan II. “Menjadi Pelaksana
Kuasa Bendahara Umum Negara di Daerah yang Profesional, Kredibel,
Transparan dan Akuntabel guna mewujudkan pelayanan yang Prima”.
C.2 Misi KPPN Medan II
1. Menjadi Pelaksana Kuasa bendahara Umum Negara di daerah yang
Prof -sional, Transparan, Kredibel dan Akuntabel untuk mewujudkan
pelayanan yang Prima (Excelent Service).
2. Menjamin kelancaran pencairan dana APB secara tepat waktu,tepat
jumlahdan tepat sasaran dengan pelayanan bebas gratifikasi.
3. Mengelola Penerimaan Negara secara Profesional, Akurat , dan
Akuntabel.
4. Mewujudkan pelaporan pertanggungjawaban APBN yang akurat,
kredibel dan tepat waktu.
5. Mewujudkan kondisi yang aman dengan sarana dan prasarana yang
memadai dalam mewujudkan tugas pokok dan fungsi perbendaharaan
di daerah. Sebagai suatu organisasi atau kantor yang bergerak di
bidang pelayanan perbendaharaan, KPPN Medan II berupaya
memberikan Pelayanan yang prima bagi semua mitra kerjanya.
Komitmen pelayanan tersebut ditegaskan melalui motto dan janji
D. Motto KPPN Medan II
Layanan prima bagi semua: HORAS BANG !!! (Hasilnya Orang Senang
dan Bangga)
E. Janji Layanan KPPN Medan II
1. Layanan diberikan secara cepat,tepat dan akurat.
2. Layanan diberikan taanpa biaya.
3. Layanan diberikan secara transparan.
KPPN Medan II, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
mempunyai wilayah pembayaran meliputi 3 wilayah administratif di provinsi
Sumatera Utara yaitu Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Langkat.
F. Tugas dan Fungsi Pelayanan
F.1 Tugas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
1. Melaksanakan kewenangan perbendaharaan dan bendahara umum.
2. Penyaluran pembiayaan atas beban anggaran.
3. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui dan dari
kas negara berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
F.2 Fungsi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
1. Pengujian terhadap dokumen surat perintah pembayaran berdasarkan
peraturan perundang-undangan
2. Penerbitan surat perintah pencairan dana atas nama Menteri Keuangan
3. Penyaluran pembiayaan atas beban APBN
4. Penilaian dan pengesahan terhadap penggunaan uang yang telah
disalurkan
5. Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui dan dari
kas Negara
6. Pengiriman dan penerimaan kiriman uang
7. Penyusunan laporan pelaksanaan APBN
8. Penyusunan laporan realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman
dan hibah luar negeri
9. Penatausahaan PNBP
10. Penyelenggaraan verifikasi transaksi keuangan dan akuntansi
11. Pembuatan tanggapan dan penyelesaian temuan hasil pemeriksaan
12. Pelaksanaan kehumasan
13. KPPN Pelaksanaan administrasi
KPPN Medan II, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
mempunyai wilayah pembayaran meliputi 3 (tiga) wilayah administratif di
provinsi Sumatera Utara yaitu Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Langkat.
G. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
untuk mengatur seluruh aktivitasmaupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian instansi sebelumnya. Wadah tersebut disusun
dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat dicapai.
Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian
kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran
tunggal. Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2008 tentang
Organisasi dan Tata kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KPPN Medan II didukung oleh
struktur organisasi.
H. Jenis Kegiatan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Medan II
Kegiatan KPPN Medan II berupa bentuk pelayanan untuk membantu di
bidang perbendaharaan, antara lain :
1. Pencairan dana
Merupakan bagian dari SPM LS Belanja Pegawai, SPM LS Non
2. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi adalah proses pencocokan data transaksi keuangan yan
diproses dengan beberapa system/subsistem yang berbeda berdasarkan dokumen
sumber yang sama.
3. SKPP
Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) adalah surat
keterangan tentang terhitung mulai bulan dihentikan pembayaran yang dibuat/
dikeluarkan oleh pengguna anggaran/KPA berdasarkan surat keputusan yang
diterbitkan oleh Kementerian Negara/Lembaga atau satker dan disahkan oleh
KPPN setempat.
4. Ralat SPM/SP2D
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat perintah yang
diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara untuk pelaksanaan
pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.
5. Retur SP2D
Retur SP2D adalah Penolakan/ pengembalian pemindahbukuan
dan/transfer pencairan APBN dari Bank/Kantor Pos penerima kepada Bank
Operasional / kantor pos karena nama, alamat, nomor rekening, dan nama
bank/kantor pos yang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Kantor Pos
I. Tugas pokok pada unit KPPN
I.1 Seksi Pencairan Dana
Pasca penerapan proses bisnis baru akan mempunyai tugas melayani
satuan kerja mulai dari proses pendaftaran tagihan sampai dengan pembayaran
yang resume tagihan dan SPM, penerbit SPPT (Surat Persetujuan Pembayaran
Tagihan), Penerbitan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja (Badan Layanan
Umum) BLU, pengelolaan data kontrak, data meliputi : pengujian suplier, dan
belanja pegawai satker, serta monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran satker.
I.2 Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal (MSKI)
Seksi MSKI mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
I.2.1 Tugas di bidang manajemen satker:
1. melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pengelolaan
perbendaharaan.
2. fungsi customer service.
3. supervisi teknis SPAN dan helpdesk SAKTI.
4. pemantauan standar kualitas layanan KPPN dan penyediaan layanan
perbendaharaan.
I.2.2 Tugas di bidang kepatuhan internal:
1. pemantauan pengendalian intern, pengelolaan risiko, kepatuhan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil pengawasan.
I.3 Seksi Bank
Mempunyai tugas melakukan penyelesaian transaksi pencairan dana
dengan penerbitan SP2D atas tagihan yang telah jatuh tempo sesuai SPPT yang
telah diterbitkan oleh seksi Pencairan Dana, melaksanakan fungsi ManajemenKas,
pengelolaan rekening Kuasa BUN dan Bendahara serta penatausahaan
pengembalian Pendapatan/Penerimaan Negara.
1.4 Seksi Verifikasi dan Akutansi (VERA)
Mempunyai tugas untuk melakukan rekonsiliasi laporan akuntansi,
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN, realisasi dan analisis kinerja
anggaran serta analisis data statistik laporan keuangan regional.
J. Kinerja Kegiatan Terkini KPPN Medan II
Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2013 Menuju Kesempurnaan
Kinerja Tahun 2014 merupakan tema dari Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan
Teknis Perencanaan Kas Generasi Kedua (Renkas G2) dan Aplikasi SAKPA 2014
yang diadakan oleh KPPN Medan II di awal tahun ini. Kegiatan ini dilaksanakan
secara marathon selama dua hari berturut turut tanggal 20 s.d 21 Februari 2013 di
Aula KPPN, yang diikuti kurang lebih 500 peserta (Bendahara Pengeluaran dan
Di awal acara, Kepala KPPN Medan II Susanto memberikan apresiasi dan
penghargaan kepada seluruh perwakilan satker atas kerja keras dan maksimal
sehingga berkontribusi atas pencapaian target kinerja yang diamanatkan kepada
KPPN Medan II. Capaian kinerja penyerapan dana APBN adalah 91,57% dari
target tahun 2013 sebesar 90%. Pada tahun 2014, diharapkan pelaksanaan kinerja
penyerapan anggaran bukan hanya dipertahankan tetapi harus ditingkatkan.
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis terkait dengan Perencanaan Kas Generasi
Kedua (Renkas G2) disampaikan oleh tim gabungan Seksi Pencairan Dana dan
MSKI. Renkas G2 atau Aplikasi Perencanaan Satker (APS) lebih sederhana dan
menitikberatkan kepada akurasi perencanaan kas harian.
Hal yang membedakan dengan Renkas G1 yang terdahulu (AFS), adalah
penyampaian APS dan update-nya hanya didiwajibkan kepada Satker yang
memiliki transaksi besar, dan diklasifikasikan berdasar besaran transaksi dan tipe
KPPN.Untuk sesi Bimtek Aplikasi SAKPA 2014, dijelaskan mengenai
perkembangan aplikasi sampai dengan terkini dan format baru Berita Acara
Rekonsiliasi (BAR) berikut batas waktu penyampaiannya ke KPPN. Hal lain yang
disampaikan adalah PER-3/PB/2014 tentang Juknis penatausahaan, pembukuan
dan pertanggungjawaban bendahara pada satker pengelola APBN serta verifikasi
LPJ Bendahara.
Sebagai bentuk layanan yang optimal, pada kesempatan ini KPPN Medan
II memberikan penghargaan kepada sepuluh satker yang memiliki kinerja terbaik
Fatmawati Bengkulu dengan pagu DIPA sebesar Rp.263.964.841.000,-. Selain
surat penghargaan, kepada sepuluh satker tersebut diberikan Kartu.
K. Jaringan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Medan II
Jaringan pada KPPN Medan II memiliki 2 (dua) jenis jaringan yaitu
jaringan pusat dan jaringan tersendiri. Jaringan pusat merupakan jaringan yang
terhubung langsung dengan kantor pusat yang berada di wilayah Jakarta, dan
pengguna jaringan tersebut hanya dapat digunakan oleh pegawai KPPN Medan II.
Jaringan tersendiri merupakan jaringan yang dibuat oleh KPPN Medan II dengan
menggunakan ISP untuk terhubung jaringan internet yang bertujuan untuk
penggunaan keseharian baik pegawai KPPN Medan II atau orang lain yang berada
pada kantor tersebut. Jenis jaringan yang dibuat oleh KPPN Medan II adalah
MAN (Metropolitan Area Network)
L. Inovasi
Upaya inovasi muncul sebagai suatu jawaban atas tuntutan pemenuhan
kebutuhan internal organisasi dan peningkatan pelayanan kepada mitra
kerja KPPN. Untuk mengakomodir kedua tuntutan tersebut, KPPN Medan II
melakukan 2 (dua) program inovasi, yaitu:
L.1 PROGRAM PLUS (Pengembangan Layanan Untuk Satker)
Merupakan program inovasi pelayanan yang diharapkan dapat memberi
L.1.1 Pemilihan Sumatera
Sumatera adalah singkatan dari satker utama mitra kerja.Status Sumatera
diberikan kepada satker yang memiliki prestasi dalam pencapaian tingkat realisasi
anggaran, keakuratan perencanaan kas, ketertiban rekonsiliasi dan penyampaian
LPJ bendahara pengeluaran selama periode tertentu. Dengan status sumatera maka
satker akan memperoleh kartu sumatera dan mendapatkan akses layanan tanpa
antrian dalam pengajuan SPM, rekonsiliasi, dan konsultasi dengan customer
service.
L.1.2 SMS Center (0853-60-200-123)
SMS Center adalah layanan aplikasi berbasis SMS yang digunakan KPPN
untuk menyampaikan update pemberitahuan/ informasi secara langsung kepada
satker mengenai surat KPPN, undangan kegiatan, perubahan peraturan, aplikasi,
dll. SMS center ini juga dapat digunakan oleh satker untuk mengetahui informasi
mengenai status proses SPM, jumlah pagu dan realisasi belanja satker, serta
penyampaian saran/ kritik/ masukan/ pertanyaan kepada KPPN. Dengan bantuan
database satker yang ada di KPPN, aplikasi ini dapat digunakan untuk
mengirimkan pesan ke banyak penerima dalam sekali pengiriman sehingga
L.1.3 Hot Line Service (061-455-3421)
Hot line service adalah layanan sambungan telepon yang dapat digunakan
satker untuk brkomunikasi dengan pihak KPPN terutama petugas help desk KPPN
yang aka melayani konsulltasi, konfirmasi, atau kebutuhan informasi satker
lainnya.
L.1.4 Antrian System Barcode
Antrian system barcode adalah sistem aplikasi yang digunakan satker yang
hendak mendapat layanan di KPPN untuk mendapatkan penomoran antrian
dengan cara menembak bar code yang terdapat pada KIPS menggunakan laser.
Untuk mempermudah satker, aplikasi ini menggunakan komputer touch screen.
Kelebihan penggunaan aplikasi ini diantaranya adalah dapat mencetak nomor
antrian sekaligus checklist yang berisi detail jumlah dan jenis dokumen yang
dibawa satker serta kelengkapannya, dengan checklist inilah petugas KPPN mulai
memeriksa kelengkapan dokumen yang dibawa satker. Checklist ini juga dapat
difungsikan sebagai bukti pengembalian apabila ada kesalahan/ kekurangan pada
berkas yang dibawa satker.
Selain itu, aplikasi ini juga membantu petugas KPPN untuk
memonitorjumlah antrian dan dokumen yang dibawa satker yang akan dilayani.
Selanjunyadengan data bar code pada aplikasi, maka petugas FO KPPN dapat
mengetahuiidentitas petugas satker, sehingga dapat memberikan sentuhan
L.1.5 Aplikasi Web Vera
Aplikasi berbasis web digunakan dalam rangka melaksanakan proses
penerbitan BAR dan LPJ Bendahara. Dengan aplikasi ini mempermudah proses
perekaman, pencetakan , dan penyelesaian BAR serta monitoring penyempaian
LPJ di seksi vera. Dengan aplikasi ini pelayanan rekonsiliasi dan LPJ di seksi vera
berjalan dengan lebih baik.
L.1.6 Treasuri
Treasuri adalah singkatan dari training dan edukasi untuk satker
kami.Denganmemanfaatkan fasilitas Mini TLC yang dimiliki, KPPN Medan II
memberikan pelatihan dan pembelajaran mengenai aplikasi maupun pengetahuan
teknis perbendaharaan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan para
satker mitra kerjanya.Sehingga peningkatan kompetensi dan kemampuan
diharapkan dapat member pengaruh positif dalam perbaikan pengelolaan anggaran
di KPPN maupun satker secara keseluruhan.
L.1.7 Handbook Satker
Handbook Satker adalah buku saku yang berisi kumpulan pengetahuan di
bidang perbendaharaan, pemecahan masalah teknis yang sering dihadapi satker,
L.1.8 Website Resmi
KPPN medan II telah membuat web dengan alamat
www.kppnmedan2.netdan dapat diakses oleh semua satker mitra kerja yang
memerlukan untukmendapatkan atau mengunduh informasi terkait bidang
perbendaharaan sepertiaplikasi, peraturan, serta monitoring proses dokumen di
KPPN.
L.2 PROGRAM BANG APIK (Pengembangan Aplikasi Internal KPPN)
Program Bang Apik (Pengembangan Aplikasi Internal Kppn)
merupakanprogram inovasi dalam bidang administrasi perkantoran melalui
pemanfaatanteknologi informasi yang diharapkan dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan tugas internal KPPN.
L.2.1 e-Arsip
e-Arsip adalah kegiatan pengelolaan arsip secara digital dengan
menggunakan sistem aplikasi berbasis komputer. Arsip yang dikelola oleh KPPN
seperti SP2D beserta lampirannya, LPJ Bendum, dan LKPP akan ditata secara
sistematis di dalam gudang arsip dan dicatat letaknya dalam aplikasi e-Arsip.
Tujuan dari penggunaan aplikasi ini adalah untuk mempermudah proses
L.2.2 Aplikasi Persuratan
Aplikasi persuratan adalah aplikasi yang digunakan untuk mencatat surat
keluar dan masuk KPPN. Dengan aplikasi ini, penomoran agenda surat masuk dan
penomoran surat keluar tidak lagi dilakukan secara manual melainkan sudah
dilakukan secara otomatis. Disamping itu, aplikasi persuratan juga berfungsi
untuk melakukan monitoring volume surat masuk dan keluar KPPN serta
penyelesaian tugas unit kerja KPPN seperti laporan, rekonsiliasi, pengembalian
SPM, dll.
L.2.3 Usulan Perubahan Lay Out KPPN
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan operasional dan pelayanan yang
dilaksanakan oleh pihak KPPN, di tahun 2012 telah dilakukan upaya pengusulan
perubahan lay out ruangan KPPN kepada pihak GKN. Penyempurnaan lay out
dengan standar kantor pelayanan tentunya akan meningkatkan kinerja KPPN.
M. PRESTASI
Juara Harapan Ketiga KPPN Percontohan berdasarkan Keputusan
DirjenPerbendaharaan Nomor 179/PB/2007 tentang Penetapan Pemenang
Penilaian KPPN Percontohan di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan