• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PROYEK - Butterfly Park (Arsitektur Rekreatif)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PROYEK - Butterfly Park (Arsitektur Rekreatif)"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

II.1. Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah Butterfly Park. Berikut merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek, yaitu:

Butterfly, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah: • Salah satu serangga dari ordo Lepidoptera

• Serangga bersayap lebar, umunya bewarna cerah, berasal dari kepompong ulat, dapat terbang, biasanya sering hinggap di bunga untuk

menghisap madu. • Rama-rama

Park, menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah:

• Kebun yang ditanami berbagai jenis bunga-bunga dan sebagainya (tempat bersenang-senang)

• Tempat (yang menyenangkan dan sebagainya)

• Tempat duduk pengantin perempuan (yang dihiasi dengan bunga-bunga dan sebagainya)

Berdasarkan pengertian di atas, maka Butterfly Park adalah suatu tempat yang menyenangkan, berupa kebun yang ditanami dengan berbagai jenis

bunga-bunga dan dihinggapi oleh serangga yang berasal dari ordo Lepidoptera (kupu-kupu).

II.2. Tinjauan Umum

II.2.1. Tinjauan Tentang Ekowisata II.2.1.1. Definisi dan Prinsip Ekowisata

Ekowisata merupakan kegiatan wisata yang menaruh perhatian besar terhadap kelestarian sumberdaya pariwisata. Masyarakat ekowisata internasional mengartikannya sebagai perjalanan wisata alam yang bertanggungjawab dengan

cara mengonservasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal (responsible travel to natural area that conserves the environment and improves the

(2)

Dari definisi ini ekowisata dapat dilihat dari tiga perspektif, yakni:

1. Ekowisata sebagai produk;

Sebagai produk, ekowisata merupakan semua atraksi yang berbasis

pada sumberdaya alam. 2. Ekowisata sebagai pasar;

Sebagai pasar, ekowisata merupakan perjalanan yang diarahkan pada upaya-upaya pelestarian lingkungan.

3. Ekowisata sebagai pendekatan pengembangan.

Ekowisata sebagai pendekatan pengembangan, ekowisata merupakan

metode pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pariwisata secara ramah lingkungan.

Disini kegiatan wisata yang bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan sangat ditekankan dan merupakan ciri

khas ekowisata. Pihak yang berperan penting dalam ekowisata bukan hanya wisatawan tetapi juga pelaku wisata lain (tour operator) yang memfasilitasi

wisatawan untuk menunjukkan tanggungjawab tersebut (Damanik dan Weber, 2006)

Dari definisi di atas dapat diidentifikasi beberapa prinsip ekowisata (TIES, 2000 dalam Damanik dan Weber, 2006), yakni sebagai berikut:

a. Mengurangi dampak negatif berupa kerusakan atau pencemaran lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan wisata.

b. Membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan budaya di destinasi wisata, baik pada diri wisatawan, masyarakat lokal maupun

pelaku wisata lainnya.

c. Menawarkan pengalaman-pengalaman positif bagi wisatawan maupun masyarakat lokal melalui kontak budaya yang lebih intensif dan

kerjsama dalam pemeliharaan atau konservasi obyek daya tarik wisata. d. Memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan bagi

keperluan konservasi melalui kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan.

e. Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal dengan menciptakan produk wisata yang mengedepankan

(3)

f. Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan dan politik

di daerah tujuan wisata.

g. Menghormati hak asasi manusia dan perjanjian kerja, dalam arti

memberikan kebebasan kepada wisatawan dan masyarakat lokal untuk menikmati atraksi wisata sebagai wujud hak azasi, serta tunduk pada

aturan main yang adil dan disepakati bersama dalam pelaksanaan transaksi-transaksi wisata.

II.2.1.2. Prinsip dan Konsep Pengembangan Ekowisata

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009 bahwa prinsip pengembangan ekowisata meliputi:

1. Kesesuaian antara jenis dan karakteristik ekowisata;

2. Konservasi, yaitu melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan secara lestari sumberdaya alam yang digunakan untuk ekowisata;

3. Ekonomis, yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta

memastikan usaha ekowisata dapat berkelanjutan;

4. Edukasi, yaitu mengandung unsur pendidikan untuk mengubah

persepsi seseorang agar memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan budaya;

5. Memberikan kepuasan dan pengalaman kepada pengunjung;

6. Partisipasi masyarakat, yaitu peran serta masyarakat dalam kegiatan

perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata dengan menghormati nilai-nilai sosial-budaya dan keagamaan masyarakat di

sekitar kawasan; dan 7. Menampung kearifan lokal.

Menurut Yulianda (2007), konsep pembangunan ekowisata hendaknya dilandasi pada prinsip dasar ekowisata yang meliputi :

1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktifitas wisatawan terhadap alam dan budaya, pencegahan dan penanggulangan

disesuaikan dengan sifat dan karakter alam budaya setempat. 2. Pendidikan konservasi lingkungan

(4)

3. Pendapatan langsung untuk kawasan

Retribusi atau pajak konservasi (conservation tax) dapat digunakan untuk pengelolaan kawasan.

4. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan

Merangsang masyarakat agar terlibat dalam perencanaan dan

pengawasan kawasan. 5. Penghasilan bagi masyarakat

Masyarakat mendapat keuntungan ekonomi sehingga terdorong untuk menjaga kelestarian kawasan.

6. Menjaga keharmonisan dengan alam

Kegiatan dan pengembangan fasilitas tetap mempertahankan keserasian dan keaslian alam.

7. Daya dukung sebagai batasan pemanfaatan

Daya tampung dan pengembangan fasilitas hendaknya

mempertimbangkan daya dukung lingkungan.

8. Konstribusi pendapatan bagi negara (pemerintah daerah dan pusat).

The Ecotourism Society (Eplerwood 1999 dalam Fandeli 2000) menyebutkan

ada delapan prinsip dalam kegiatan ekowisata yaitu:

1. Mencegah dan menanggulangi dari aktivitas wisatawan yang

mengganggu terhadap alam dan budaya; 2. Pendidikan konservasi lingkungan;

3. Pendapatan langsung untuk kawasan; 4. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan;

5. Meningkatkan penghasilan masyarakat; 6. Menjaga keharmonisan dengan alam; 7. Menjaga daya dukung lingkungan;

8. Meningkatkan devisa buat pemerintah.

II.2.2. Jenis Kegiatan Wisata

Kegiatan wisata utama di dalam rencana dibagi menjadi 3 program, yaitu:

1. Kegiatan wisata rekreasi

Berupa rekreasi di alam terbuka sambil menikmat keindahan,

(5)

2. Kegiatan wisata pendidikan

Berupa kegiatan wisata yang dilakukan baik di alam terbuka maupun di dalam bangunan untuk mendapatkan pengetahuan/pendidikan tentang

dan sumber daya alam yang ada di lokasi, keanekaragaman hayati: flora (vegetasi), fauna dan lingkungan fisik sekitarnya.

3. Kegiatan wisata konvensi

Kegiatan wisata dengan batasan usaha jasa konvensi, dan pameran

merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (usahawan, cendikiawan dan

sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama.

Kegiatan yang dapat dilakukan adalah konvensi, lokakarya, seminar, rapat

dan acara pertemuan yang dapat dipesan berkelompok dengan kegiatan yang dilakukan di alam terbuka sambil berwisata.

Komposisis program kegiatan wisata yang disediakan kurang lebih: 70%

kegiatan wisata rekreasi, 20% kegiatan wisata pendidikan, dan 10% kegiatan wisata konvensi.

II.2.3 Tinjauan Terhadap Kupu-Kupu

II.2.3.1. Pengertian Kupu-Kupu

Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera,

atau 'serangga bersayap sisik (lepis, sisik dan pteron, sayap). Hal ini sesuai dengan namanya, yangf berasal dari kata Latin lepido- (yang berarti sisik) dan kata Yunani

pteron (yang berarti sayap). Sisik pada sayap ini tersusun seperti genteng dan pola warnanya yang indah inilah yang membuat corak dan tampilan menarik pada kupu-kupu.

Kupu-kupu merupakan bagian kecil (kurang dari 12%) dari 155.000 spesies Lepidoptera yang dikenal di dunia. Bagian terbesar adalah ngengat atau dikenal

juga sebagai kupu-kupu malam. Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya.

(6)

aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah

cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu.

Ciri-ciri lain yang membedakan kupu-kupu dengan ngengat adalah ujung

antenna yang membesar dan posisi sayapnya yang terlipat secara vertical atau tegak di atas tubuhnya pada saat istirahat. Kupu-kupu beristirahat atau hinggap

dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya,

sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).

Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis

(Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.

II.2.3.2. Struktur Morfologi Kupu-Kupu Menurut Smart (1976) ciri spesifik dari kupu-kupu adalah badan terbagi

menjadi tiga bagian yaitu, caput (kepala),

thoraks (dada) dan abdomen (perut). Ada 3 pasang tungkai (kaki) dan dua pasang sayap terdapat pada ruas dada, alat

kelamin dan anus terdapat di ujung ruas perut.

Tubuh kupu-kupu dilapisi oleh chitin (eksoskeleton atau rangka luar) dan tersusun dalam cicin yang seragam

atau segmen-segmen yang dipisahkan oleh membran fleksibel.

Pada setiap bagian kupu-kupu (kepala, dada dan perut) tertutup lapisan lembut, berbulu halus dan berwarna menyolok/ menyala.

(7)

Smart (1976) menyatakan ketiga bagian tubuh kupu-kupu tersebut memiliki

struktur tersendiri dengan fungsi masing-masing bagian sebagai berikut : Kepala (caput )

Kepala berbentuk kapsul bulat kecil yang mengemban alat makan dengan sensorik. Alat makan disebut probosis, sedangkan alat sensorik

adalah sepasang antena yang biasanya menebal pada bagian ujungnya. Mata kupu-kupu berbentuk seperti belahan bola yang

membengkak pada bagian atas kepala dan biasanya disebut mata majemuk.

Dada ( thoraks )

Dada merupakan bagian tengah tubuh kupu-kupu dan berfungsi sebagai penggerak, dimana kaki dan sayap menempel. Thoraks

tersusun dari tiga segmen yang masing-masing segmen terdapat sepasang tungkai untuk berjalan dan berpegangan.Dua pasang sayap

terdapat pada mezothoraks dan metathoraks (bagian kedua dan ketiga dari segmen dada). Pada beberapa jenis kupu-kupu sayap belakang

mempunyai tornus (ekor). Perut ( abdomen )

Abdomen merupakan bagian yang lunak dibandingkan kepala dan dada. Perut memiliki 10 (sepuluh) segmen namun hanya 7 (tujuh) atau

8 (delapan) yang mudah terlihat. Segmen ujung merupakan alat kelamin dari kupu-kupu, dimana pada jantan terdiri dari sepasang penjepit,

sedangkan pada betina segmen tersebut berubah menjadi ovipositor (alat untuk meletakkan telur).

II.2.3.3. Siklus Hidup Kupu-Kupu (Metamorfosis)

Dalam hidupnya, kupu-kupu mengalami perubahan bentuk yang dikenal

dengan proses metamorfosis lengkap. Kupu-kupu diistilahkan sebagai serangga Holometabulus, dan melalui metamorfosis sempurna. Siklus hidup ini meliputi

bentuk dewasa – telur – larva (ulat) – pupa (kepompong).

Umur kupu-kupu berkisar antara 3 (tiga) sampai dengan 4 (empat) minggu.

Siklus hidupnya dimulai dari telur, kemudian menjadi larva (ulat). Selanjutnya, larva membentuk kepompong (pupa), baru akhirnya muncul sebagai kupu-kupu/ imago.

(8)

warna dan pengeringan sayap sebelum siap untuk terbang mencari makan dan

pasangan hidupnya.

Gambar 2.2:Metamorfosis Kupu-kupu Telur

Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva akan berjalan ke pinggir daun tumbuhan inang dan memulai memakannya. Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan

pertamanya Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti

kulit.

Larva, dikenal sebagai caterpillar/ ulat bulu

• Setelah menetas larva akan mencari makan Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan

pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan

(9)

• Jumlah pergantian kulit selama hidup larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar.

• Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang memepunyai rambut, duri,

tuberkel atau filamen.

• Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri

pada ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah

memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa.

Kepompong (chrysalis)

Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal di dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna.

Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Pada umumnya pupa berwarna hijau, coklat atau warna

sesuai dengan sekitarnya. (berkamuflase) . Pembentukan kupu-kupu di dalam pupa biasanya berlangsung selama 7 – 20 hari tergantung

spesiesnya

Kupu-kupu (imago)

• Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat

menggantung ke bawah dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering,mengembang dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan terbang. • Fase imago atau kupu-kupu adalah fase dewasa

Kupu-kupu dewasa merupakan tahapan untuk berkembang biak. Setelah kawin, kupu-kupu betina akan meletakkan telur-telur pada daun tanaman inang

yang cocok. Ada keterkaitan yang erat antara kupu-kupu dengan tanaman inang. Tiap spesies kupu-kupu memilih spesies tanaman tertentu yang sesuai dengan dan

akan menjadi makanan ulatnya.

Kupu-kupu mempunyai jangka waktu hidup yang singkat. Kupu-kupu ditahap

(10)

sementara yang lain bisa tidur (dorman) di dalam tahap telur dan karena itu mereka

bias bertahan di musim dingin.

Kupu-kupu mungkin menghasilkan satu atau lebih keturunan pertahun.

Jumlah generasi pertahun bervariasi dari temperatur dingin ke temperatur tropis yang menunjukkan ciri khasnya masing-masing melalui multivoltinisme.

II. 2.3.4. Jenis Kupu-Kupu

Adapun jenis Kupu-kupu, yaitu:

Famili Papilionidae- The Swallowtails

Scarce Swallowtail, Iphiclides podalirius

Palawan Birdwing, Troides trojana

Cairns Birdwing, Ornithoptera priamus

Blue Mormon, Papilio polymnestor

Crimson Rose, Pachliopta hector

Pipevine Swallowtail, Battus philenor

Common Mime, Chilasa clytia

Gambar 2.3:Kupu-Kupu Famili Papilionidae

Famili Pieridae - The Whites and Yellows

Green-veined White, Pieris napi

The Orange Tip, Anthocharis cardamines

Common Jezebel, Delias eucharis

Common Brimstone, Gonepteryx rhamni

(11)

Gambar 2.5: Kupu-kupu Famili Riodinidae

Famili Nymphalidae - The Brush-footed Butterflies

Rama-rama monarch, Danaus plexippus

the most widely known danaine butterfly

Common Nawab, Polyura athamas,

a charaxine Nymphalid

from India

Morpho rhetenor helena a morphine

from South America

Julia Heliconian, Dryas julia

Sara Longwing, Heliconius sara

a heliconine nymphalid

Glasswing butterfly, Greta oto

Lorquin's Admiral, Limenitis lorquini

a limenitidine nymphalid

Leopard Lacewing, Cethosia cyane of subfamily Cyrestinae

Peacock Butterfly, Inachis io

Comma Butterfly, Polygonia c-album

Common Buckeye, Junonia coenia

Crimson Patch, Chlosyne janais

Gambar 2.6:Kupu-kupu Famili Nymphalidae Famili Riodinidae - The Metalmarks, Punches and Judies

Punchinello, Zemeros flegyas

Tailed Judy,

(12)

Famili Lycaenidae - The Blues

Red Pierrot, Talicada nyseus

Small Copper, Lycaena phlaeas

Monkey Puzzle, Rathinda amor

Banded Blue Pierrot,

Discolampa ethion Lycaena dispar Polyommatus bellargus

Gambar 2.7:Kupu-kupu Famili Lycaenidae

II. 2.3.5. Jenis Kupu-Kupu Langka dan Dilindungi di Indonesia

Adapun jenis kupu-kupu langka dan dilindungi di Indonesia sejumlah 20 spesies kupu-kupu. Jumlah jenis kupu yang dilindungi ini sebenarnya sangat sedikit

dibandingkan jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia yang mencapai 2.500-an jenis. Daftar 20 jenis dan gambar kupu-kupu yang dilindungi dan langka di Indonesia ini

hanya secuil dari keragaman jenis kupu di Indonesia.

Meskipun beberapa jenis diantaranya merupakan jenis endemik yang hanya

bisa ditemukan di daerah tertentu saja. Sulawesi menjadi salah satu daerah dengan keanekaragaman jenis kupu-kupu terkaya di Indonesia sehingga dikenal sebagai

The Kingdom of Butterfly (Kerajaan Kupu-kupu). Khususnya di kabupaten Maros dengan empat lokasi kawasan konservasi yang mempunyai ratusan jenis kupu-kupu, yaitu Taman Wisata Alam Gua Pattunuang, Taman Wisata Alam

Bantimurung, Cagar Alam Bantimurung, dan Cagar Alam Karaenta.

Berikut ini ada 20 jenis kupu-kupu langka dan dilindungi di Indonesia

(13)

Tabel 2.1:Jenis Kupu-kupu Langka dan Dilindungi di Indonesia Nama Kupu-Kupu Cethosia myrina

(Kupu-kupu Bidadari atau

Kupu-kupu Sayap Renda)

Ornithoptera chimaera

(Kupu Sayap Burung Peri atau Chimaera Birdwing)

Gambar

Sebaran Geofrafis Endemik Sulawesi Ditemukan di Papua (Indonesia dan Papua

Nugini). Status konservasi

IUCN Redlist: Near Threatened

Ornithoptera goliath

(Kupu sayap burung goliat)

Ornithoptera paradisea

(Kupu Sayap Burung Surga atau Butterfly of

Paradise)

Ornithoptera priamus

(Kupu Sayap Priamus)

Ditemukan di Indonesia

bagian timur

Ditemukan di Papua

(Indonesia dan Papua

Nugini). Status konservasi

IUCN Redlist: Least Concern

Ditemukan di Maluku, Papua

Nugini, Kepulauan Solomon,

dan Australia

Ornithoptera rothschildi

(Kupu Burung Rotsil atau

Rothschild’s Birdwing)

Ornithoptera tithonus

(Kupu Burung Titon atau

Tithonus Birdwing)

Trogonoptera brookiana

(Kupu Trogon atau Rajah

(14)

Ditemukan di Papua,

Indonesia.

Status Konservasi:

Vulnerable

Ditemukan di Indonesia.

Status Konservasi: Data Deficient

Di Kalimantan, Natuna,

Semenanjung Malaya, dan

pulau-pulau sekitar

Sumatera. Terdaftar sebagai

CITES Apendiks II

Troides amphrysus

(Kupu-kupu Raja atau Golden

Birdwing)

Troides andromache

(Kupu-kupu Raja atau

Borneo birdwing)

Troides criton (Kupu-kupu

Raja atau Criton Birdwing)

Terdapat di Malaysia,

Sumatera, dan Jawa

Terdapat di Indonesia dan

Malaysia. Status Konservasi:

Near Threatened

Endemik Pulau Morotai,

Halmahera, Bacan, Ternate

dan Obi (Indonesia)

Troides haliphron

(Kupu-kupu Raja)

Troides helena

(Kupu-kupu Raja atau

Common Birdwing)

Troides hypolitus

(Kupu-kupu Raja atau

Rippon’s Birdwing)

Terdapat di pulau Sulawesi,

Sumbawa, Wetar, dan

Selayar (Indonesia).

Ditemukan di India,

Malaysia, kamboja, Laos,

Vietnam, Thailand, China,

dan Indonesia (Sumatra,

Nias, Jawa, Bawean,

Kangean, Bali, Lombok,

Sumbawa, Sulawesi, dan

Kalimantan). Terdaftar

dalam CITES Apendiks II

Endemik Maluku dan

(15)

Troides miranda

(Kupu-kupu Raja atau

Miranda Birdwing)

Troides plato

(Kupu-kupu Raja)

Troides rhadamantus

(Kupu-kupu Raja)

Endemik Sumatera dan

Kalimantan

Endemik pulau Timor Filipina dan Sulawesi

Troides riedeli

(Kupu-kupu Raja)

Troides vandepolli

(Kupu-kupu Raja)

Troides meoris

(Kupu-kupu Raja)

Endemik pulau Tanibar Kupu endemik Jawa dan

Sumatera, Indonesia

Kupu-kupu selalu indah dan menawan, baik rupa maupun gerakannya. Dan dari gambar (foto) jenis-jenis kupu tersebut tentunya membuat kita terpana akan

kekayaan alam Indonesia. Sayangnya saya tidak bisa menemukan gambar kupu-kupu Raja spesies Troides meoris.

Klasifikasi Ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Arthropoda; Kelas: Insecta; Ordo: Lepidoptera; Famili: Papilionidae; Genus: Cethosia, Ornithoptera,

Trogonoptera, Troides.

II.2.3.6. Perilaku Kupu-Kupu

Kupu-kupu merupakan serangga yang melakukan aktivitas pada siang hari, pada malam hari kupu-kupu akan istirahat dan terlindungan daun pepohonan. Siang

(16)

kupu-kupu jantan dan batina terbang berpasangan dan pada saatnya akan

melakukan kopulasi.

Selanjutnya induk kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada tumbuhan

inangnya. kupu-kupu yang rentang sayapnya kecil akan terbamg rendah antara 10 cm- 2 m. Sedangkan kupu-kupu yang rentang sayap lebih besar terbang lebih tinggi

sampai ± 10 m. Pada kegiatan mencari makan, kupu-kupu akan hinggap pada bunga-bunga dan menjulurkan probosisnya.

Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari

buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.

Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan

daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja.

Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.

II.2.3.7. Kupu-kupu dan Manusia

Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani,

dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman.

Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon

buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh hama ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis hama ulat, terutama dari jenis-jenis ngengat yang menjadi hama pertanian yang serius.

Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu. Manfaat kupu-kupu sedikitnya ada 7

manfaat dari kupu-kupu antara lain :

Membantu penyerbukan tanaman, misalnya Euploea callithoe dan

Papilio iswara.

Mempunyai nilai artistik/ keindahan, sebagai hiasan dinding, meja,

(17)

kertas, tatakan gelas, tirai dan dompet.

Bahan penelitian biologis.

Bahan industri, seperti ngengat sutera ( Bombix mori ).

Sumber protein, misalnya kupu-kupu pisang. Sebagai Koleksi.

Rekreasi/ menjadi obyek wisata pendidikan yang menarik.

II.2.3.8. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kupu-Kupu Pakan Kupu-Kupu

Makanan larva (ulat) pertama kali setelah menetas adalah sisa kerabang telurnya sendiri, selanjutnya larva (ulat) memakan daun, sedangkan kupu-kupu dewasa memakan beberapa cairan untuk menjaga

keseimbangan air dan energi tubunya. Pada umumnya kupu-kupu memakan nektar bunga, tetapi beberapa cairan lain didapat dari

tanaman atau pohon dan buah-buahan yang telah busuk dan kotoran burung atau hewan lain. Tipe dan jumlah makanan dapat mempengaruhi

pertumbuhan, perkembangan, reproduksi, tingkah laku dan sifat-sifat morfologi kupu-kupu. Tumbuhan inang merupakan tempat larva

mendapatkan nutrisi penting dan zat-zat kimia yang diperlukan untuk memproduksi warna dan karakteristik kupu-kupu dewasa

(Fitzgerald,1999). Spesies,

Telur dan pupa yang berukuran lebih kecil lebih cepat menetas. Sedangkan rentang hidup kupu-kupu bervariasi tergantung pada

spesiesnya (Sihombing, 1999). Iklim,

Kupu-kupu termasuk hewan berdarah dingin ( poikilothermik ) yaitu suhu

tubuhnya dipengaruhi suhu lingkungan (Sihombing, 1999). Kupu-kupu hanya dapat terbang jika suhu tubuhnya di atas 30 o C (Col, 2000). Suhu

tubuh kupu-kupu pada saat terbang 5 – 10 o C di atas suhu lingkungan. Sayap kupu-kupu sangat berperan dalam pengaturan suhu tubuh

(termoregulasi). Kupu-kupu berjemur untuk menghangatkan tubuhnya dari cuaca dingin, hal ini mengakibatkan warna sayapnya memudar dan

(18)

menetas menjadi kupu-kupu. Tingginya laju kematian kupu-kupu

dipengaruhi kondisi klimatik yaitu angin yang kencang, musim hujan dan kemarau (Fitzgerald, 1999). Telur kupu-kupu pada musim kering

mengalami dormansi (hibernansi) dan akan menetas setelah musim hujan (Dephut, 1996).

Jenis Kelamin,

Penentuan jenis kelamin dapat dilakukan pada stadium larva, pupa dan

kupu-kupu dewasa (Dephut, 1994).

II.2.4. Tinjauan Terhadap Penangkaran Kupu-Kupu

II.2.4.1. Tujuan Penangkaran

Membuat percontohan Penangkaran Kupu-kupu sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar lokasi proyek, yang dikemudian hari diharapkan dapat menjadi alternatif sumber mata

pencaharian masyarakat setempat dalam rangka pelestarian manfaat taman kota.

Salah satu obyek wisata di Sumatera Utara. Sebagai sarana pendidikan.

Sebagai salah satu tempat penjualan souvenir bagi pengunjung kota Medan.

II.2.4.2. Manfaat Penangkaran

Terdapatnya percontohan penangkaran kupu-kupu dalam rangka pemberdayaan masyarakat.

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelestarian satwa terutama

untuk jenis kupu-kupu yang dilindungi.

Menambah alternatif mata pencaharian masyarakat yang berdampak

pada peningkatan penghasilan.

II.2.4.3. Alat dan Bahan yang Diperlukan dalam Pembangunan Penangkaran Peralatan dan bahan yang diperlukan dalam menunjang kegiatan

(19)

Bangunan penangkaran,

Cawan petri tempat penetasan telor, Rrak dan kotak tempat pembesaran larva,

Rak tempat pembesaran pupa, Termometer Ruangan,

Jaring untuk menangkap kupu-kupu, Kuas kecil dan kuas besar,

Jarum pentul, Kertas label,

Alat suntik, Papan kayu, Alkohol 70 %,

Plastik transparan dan Lem fox.

II.2.4.4. Pengadaan Bibit

Pengadaan bibit kupu-kupu, rencananya dilakukan dalam bentuk

kepompong dan kupu-kupu. Selanjutnya bibit dihasilkan dari penangkaran, dipelihara dan dikawinkan di dalam kandang reproduksi.

Tabel 2.2:Rencana Jenis Kupu-Kupu yang Akan Ditangkarkan

No.

Nama Jenis

Family

Pakan Larva

1. Papilio helena Papilionidae Cytrus hytrix

2. Papilio memnon Papilionidae Cytrus

3. Troides helena Papilionidae Aristolochia tagala

4. Troides amprisus Papilionidae Aristolochia tagala

5. Graphium sarpedon Papilionidae Cytrus

6. Ornithoptera goliath Papilionidae Aristolochia tagala

II.2.4.5. Pemeliharaan

Pemeliharaan kupu-kupu relatif mudah, yaitu dengan menyediakan kandang

(20)

Pemeliharaan Telur

Telur-telur diambil dari tanaman inang dan disimpan dalam cawan petri yang tertutup rapat dan disusun rapi dalam rak penyimpanan

di laboratorium kupukupu. Dilakukan pendataan telur yang meliputi : jumlah, jenis dan tanggal pengambilan telur. Setelah 5 – 7 hari telur akan

menetas, kemudian dipindah ke stoples dengan dengan bantuan kuas kecil. Setiap hari telur yang diambil tempatnya dipisahkan, jika melebihi

10 hari telur tidak menetas maka telur dibuang.

Pemeliharaan larva

Setelah telur menetas menjadi larva, kemudian dipindahkan ke dalam stoples yang sudah diberi sumber pakan larva dengan

menggunakan kuas kecil. Pemindahan harus tercatat tanggal, jumlah dan jenisnya. Pemberian pakan dilakukan 2 (dua) kali dalam sehari yaitu

pagi dan sohe hari dengan daun muda, juga dilakukan pembersihan kotoran larva dan sisa-sisa pakan. Dalam satu stoples dapat ditempati

50 ekor larva.

Setelah 7 (tujuh) hari larva sudah mulai besar dengan ukuran 1

-1,5 cm, kemudian dipindahkan ke kotak kayu pemeliharaan larva ukuran sedang dan dilakukan pencatatan tanggal, jumlah dan jenisnya. Dalam 1

(satu) kotak dapat terisi 15 -20 ekor larva. Pemberian pakan dilakukan 2 (dua) kali dalam sehari yaitu pagi dan sohe hari dengan daun muda, juga

dilakukan pembersihan kotoran larva dan sisa-sisa pakan. Untuk 15 -20 ekor larva, dibutuhkan sekitar 4 – 5 helai daun pakan jenis jeruk.

Alat yang digunakan untuk membersihkan kotak larva adalah kuas, pinset dan alkohol. Alkohol digunakan jika ada larva yang mati dan membusuk, maka bekasnya disemprot alkohol. Untuk menghindari hama

semut maka kaki rak penyimpanan kotak larva diberi mangkuk yang diisi dengan ter.

Pada saat larva berumur 2 (dua) minggu ukuran larva sudah mencapai 3,5 – 4 cm, kemudian dipindah ke kotak pemeliharaan larva

ukuran besar dan dicatat tanggal, jenis dan jumlahnya. Dalam satu kotak diisi 10 – 15 ekor larva. Setelah 25 hari menjelang 1 bulan larva

(21)

menjadi kepompong selama kurang lebih 2 (dua) hari. Larva menaiki

dinding kotak dan mengikatkan dirinya pada dinding dengan serat benang halus. Setelah dua hari proses pembentukan kepompong

sempurna dan kulit larva sudah mengelupas. Kemudian kepompong/ pupa dipindahkan ke kandang pupa dengan menggunakan cutter,

dilakukan dengan hati-hati agar tidak melukai tubuh pupa atau terjatuh.

Pemeliharaan Pupa

Pengambilan pupa baik dari alam atau kotak larva dilakukan

pencatatan tanggal, jenis dan jumlahnya. Kepompong/ pupa yang sudah diambil kemudian dilem fox dan diberi lidi ukuran 5 cm pada bagian dada yaitu bagian yang kerasnya. Setelah kering selama satu malam,

kepompong disimpan di kandang pupa dengan menggunakan jepitan. Penyimpanan bisa digantung atau ditancapkan pada busa yang

digantung dalam kandang pupa.

Pemeriksaan kepompong dilakukan setiap hari, jika cuaca panas,

suhu di atas 30°C terutama musim kemarau maka kandang pupa disemprot dengan uap air untuk menjaga kelembaban. Suhu rata-rata

siang hari di tempat penangkaran 24 – 25°C. Jika ada kepompong yang gagal maka dikeluarkan dan dibuang.

Ciri-ciri kepompong yang gagal adalah berjamur, warna hitam pekat, pada bagian kepala mengeras, segmen tubuh mengendur dan

tidak mengeluarkanbunyi atau gerakan. Kandang pupa diletakkan pada tempat yang mendapatkan sinar matahari pagi. Predator utama

kepompong kupu-kupu adalah tikus.

Pemeliharaan Kupu-Kupu Dewasa

Kupu-kupu setelah menetas dari kepompong dalam jangka waktu sekitar 3 (tiga) jam sudah siap terbang untuk mencari makan dan

pasangan untuk perkawinan. Pemeliharaan di kandang Kubah dilakukan dengan memberikan makanan tambahan berupa bunga potong yang

(22)

Larutan gula diletakkan pada sutau wadah piring yang diberi

bunga-bungaan agar menarik kupu-kupu. Kandang selalu dibersihkan dari kotoran, daun dan rumput yang kering serta dilakukan penjagaan

dari predator. Untuk menjaga kelembaban, di dalam kandang dibuatkan aliran air (parit) yang mengalir mengelilingi kandang.

II.3. Tinjauan Lokasi

II.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan

kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya: 1. Akses menuju lokasi (hubungannya dengan sarana transportasi)

• Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta transportasi yang mudah di akses.

• Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan dengan lancar.

2. Luas Lahan dan Harga Tanah

Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang

telah direncanakan serta NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) tanah yang digunakan untuk proyek sebaiknya relatif terjangkau sehingga

mempermudah perealisasian proyek.

3. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi: • Infra struktur

• Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas utama dan fasilitas penunjang lainnya.

4. Perhitungan harga tanah tempat lokasi proyek

5. Persyaratan lain

Lokasi harus cocok digunakan sebagai tempat rekreasi dan merupakan kawasan yang dapat dialokasikan sebagai habitat kupu-kupu. Adapun

kebutuhan primer kupu-kupu adalah tanaman sebagai tempat berlindung, matahari dan air. Sehingga dalam mendesain taman

(23)

II.3.1.1. Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Dalam pemilihan lokasi untuk Butterfly Park perlu pula diperhatikan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK).

Kota Medan sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat distribusi, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi jasa

kepariwisataan, dan pusat perdagangan regional dan internasional.

Maka dalam pelaksanaannya studi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kotamadya Medan menetapkan adanya satuan-satuan Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), dimana tujuan dari WPP ini adalah mengoptimalkan

pembangunan di setiap sektor atau wilayah. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu :

Tabel 2.3: WPP Kotamadya Medan

WPP Cakupan

BELAWAN Pelabuhan, Industri,

sampah, sarana pendidikan.

AKSARA Permukiman,

Perdagangan, Rekreasi

Sambungan air

minum,

septic tank, jalan

baru,

rumah permanen, sarana

(24)

D M. Johor Lapangan Golf, Hutan

Kota

Sambungan air minum,

septic tank, jalan

baru,

rumah permanen,

sarana

pendidikan dan

kesehatan.

Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini :

WPP D CBD, Pusat

Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi

Lapangan Golf, Hutan

(25)

II.3.1.2. Pencapaian

Untuk sebuah taman dan bangunan rekreasi yang diharapkan dapat dikunjungi oleh khalayak ramai, perlu diperhatikan beberapa faktor, yaitu:

Mudah diakses dari tempat-tempat yang penting di luar site, seperti bandara, hotel, pelabuhan, bank, dan sarana rekreasi lain.

Peletakan lokasi haruslah dekat dengan jalan transportasu utama yang menghubungkan lokasi tersebut dengan sarana public.

Adanya transportasi menuju dan keluar site

Tidak berada di kawasan yang sering mengalami kemacetan dan nyaman

bagi orang yang berkendaraan dan berjalan kaki Dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat

II.3.2. Analisis Pemilihan Lokasi

II.3.2.1. Alternatif Lokasi

Beberapa alternative pemilihan lokasi perancangan berada di Kota Medan, ditunjukkan dengan gambar berikut:

ALTERNATIF 1

Terdapat di Taman Beringin dii

Perumahan Royal Sumatera tepatnya di Jalan Jamin Ginting no. 384, Kelurahan

Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara.

Luas Site : ± 2.8 Ha Batas Site antara lain :

Utara : Sungai Babura Timur : Rumah penduduk

Selatan : : Jl. Perumahan Royal

Sumatera dan Lapangan Golf

Barat : Jl. Perumahan Royal

Sumatera

(26)

Kelebihan :

• Merupakan taman /lahan hijau dan dilintasi oleh aliran Sungai Babura • Kawasan telah dikenal sangat baik oleh penduduk kota Medan,

sehingga mudah pencapaian bagi masyarakat di luar Kota Medan. • Site berada di jalur lintas Medan - Berastagi

Kekurangan : untuk menuju site diperlukan akses melalui jalan perumahan Royal Sumatera.

ALTERNATIF 2

Terdapat di Jalan Kapten Pattimura, Kecamatan Medan Baru, Medan, Sumatera Utara

Luas Site : ± 2.6 Ha Batas Site antara lain :

Utara : Jl. Mongonsidi Timur : Sungai Babura

Selatan : Rumah Warga, Sungai Babura Barat : Jl. Kapten Pattimura

Kelebihan:

• Berada pada jalan arteri primer, yaitu Jalan Kapten Pattimura

(27)

• Pencapaian mudah karena banyak angkutan umum yang melewati Site. • Terletak di sudut persimpangan tiga jalan, Jalan Kapten Pattimura dan

Jalan Mongonsidi

• Dilintasin aliran Sungai Babura dan dengan kondisi site banyak ditanami tanaman rindang

Kekurangan : aliran drainase kurang diperhatikan sehingga jika curah hujan tinggi rawan banjir.

ALTERNATIF 3

Terdapat di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera

Utara

Luas Site : ± 2.8 Ha

Batas Site antara lain : Utara : Jl. Jamin Ginting

Timur : Perumahan Penduduk Selatan : Rumah Warga

Barat : Kolam Pancing

Kelebihan:

• Berada pada jalan arteri primer, yaitu Jalan Jamin Ginting

• Pencapaian mudah karena banyak angkutan umum yang melewati Site. • Merupakan jalur lintas kota

Kekurangan : site agak masuk ke dalam harus melewati jalan kecil sebagai akses masuknya.

II.3.2.2. Penilaian Alternatif Lokasi

Kedua alternatif lokasi ini akan dinilai untuk mendapatkan lokasi

perancangan yang tepat.

Tabel 2.4: Analisa Pemilihan Lokasi

Lokasi Site

Kriteria

Bobot

Royal Sumatera Medan Jl. Letjend. Jamin

Ginting No. 384

Jl. Letjend. Jamin Ginting

Jl. Kapten Patimura

Kondisi Site 4 Berkontur namun Berkontur agak Relatif datar

(28)

tidak terlalu curam Nilai: 4

(BxN= 4x4 = 16)

curam terdapat kolam (12)

3 Diperuntukkan bagi lokasi yang dihijaukan (taman kota)

Nilai: 4 (12)

Diperuntukkan bagi lokasi yang dihijaukan (taman kota)

Aksesibility 3 Dapat dicapai

dengan mudah

Dicapai melalui jalan setapak dan kurang diketahui oleh masyarakat

Nilai: 1 (3)

Dapat dicapai dengan mudah karena terletak di simpang tiga Nilai: 4

(12)

Transportasi 3 Pada jalan primer

banyak dilalui angkutan umum Nilai: 4

(12)

Pada jalan primer banyak dilalui angkutan umum Nilai: 4

(12)

Banyak dilalui oleh angkutan umum

Nilai: 4 (12)

Karakteristik Site

3 Berada di lingkungan Permukiman,

Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi,

Lapangan Golf, Hutan

Kota Nilai: 4 (12)

Berada di lingkungan Permukiman,

Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi,

Lapangan Golf, Hutan komersil, pusat pendidikan,

Relatif murah karena terletak di pinggiran jalan

Nilai: 4 (16)

Relatif mahal dan terletak

Tabel 2.5: Keterangan Kriteria Penilaian

4 3 2 1 0

(29)

II.3.3. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

Lokasi Butterfly Park ini berada di Perumahan Royal Sumatera tepatnya di

Jalan Jamin Ginting no. 384, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara.

• Kasus Proyek : Butterfly Park • Status Proyek : Fiktif

• Pemilik Proyek : Pihak Swasta • Batas-Batas Site :

o Utara : Sungai Babura

o Selatan : Jl. Perumahan Royal Sumatera dan

Lapangan Golf

o Barat : Jl. Perumahan Royal Sumatera

o Timur : Rumah penduduk

• Luas Lahan : ± 2.8 Ha

• Kontur : Berkontur

• KDB : 65%

• KLB : 1-3 lantai

(30)

• Bangunan Eksisting : Lahan Kosong • Potensi Lahan :

o Merupakan taman / lahan hijau dan dilintasi oleh aliran Sungai

Babura

o Pencapaian site mudah karena banyak angkutan umum yang

melewati site.

o Kawasan telah dikenal sangat baik oleh penduduk kota Medan,

sehingga mudah pencapaian bagi masyarakat di luar Kota Medan. o Site berada dekat dengan jalur lintas Medan-Berastagi

II.4. Tinjauan Fungsi

II.4.1. Deskripsi Pengguna

Pelaku kegiatan yang terlibat dalam fasilitas Butterfly Park ini, yaitu: 1. Pengunjung

• Institusi Pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi) • Lembaga Swaday Masyarakat (LSM) Lingkungan

• Dinas / Kantor Pemerintahan (Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup) • Masyarakat Umum

2. Pengelola

• General Manager dan sekretaris • Kepala Bidang / Manajemen • Karyawan Teknisi

• Karyawan Laboratorium

II.4.2. Deskripsi Kegiatan

Adapun kegiatan wiasata utama yang dapat dilakukan di Butterfly Park ini dibagi menjadi tiga, yaitu:

Wisata Rekreasi

: 70%

Wisata Pendidikan

: 20%

Wisata Konvensi

: 10%

(31)

1. Butterfly Park sebagai Wisata Rekreasi

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk wisata ini adalah: • Bermain, baik indoor maupun outdoor

• Berinteraksi sosial

• Memancing di tepi sungai • Jual-beli souvenir

• Makan atau piknik di area terbuka • Jalan santai ataupun bersepeda

• Menikmati keindahan alam (habitat buatan bagi kupu-kupu) • Menikmati fasilitas wi-fi

• Foto bersama di studio

2. Butterfly Park sebagai Wisata Pendidikan

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk wisata ini adalah: • Melihat dan mempelajari jenis dan habitat hidup kupu-kupu

• Melihat, meneliti, dan mengamati proses perkembangbiakan kupu mulai dari fase telur, larva, kepompong, dan kupu-kupu dewasa

3. Butterfly Park sebagai Wisata Konvensi

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk wisata ini adalah: • Konfrensi atau seminar mengenai kupu-kupu

4. Butterfly Park sebagai Wisata Rekreasi dan Pendidikan

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan untuk wisata ini adalah: • Melihat koleksi jenis-jenis kupu-kupu yang ada di seluruh dunia • Menonton film documenter tentang kupu-kupu

(32)

Kelompok kegiatan fasilitas Butterfly Park dibagi menjadi:

Tabel 2.6: Kegiatan Utama di Butterfly Park

No. Kelompok

Kegiatan Uraian Kegiatan

1. Utama - Bermain dan belajar

- Melihat dan mempelajari jenis dan habitat hidup kupu-kupu

- Melihat koleksi jenis-jenis kupu-kupu yang ada di seluruh dunia

- Menonton film documenter tentang kupu-kupu - Melihat dan menanam tanaman (bunga) yang

merupakan tanaman inang bagi kupu-kupu

- Memancing di tepi sungai

- Jual-beli souvenir

- Makan atau piknik di area terbuka

- Menikmati keindahan alam (habitat buatan bagi kupu-kupu)

- Menikmati fasilitas wi-fi

- Foto bersama di studio

- Melihat, meneliti, dan mengamati proses perkembangbiakan kupu-kupu mulai dari fase

telur, larva, kepompong, dan kupu-kupu dewasa

- Konfrensi atau seminar mengenai kupu-kupu

2. Tambahan - Makan dan minum

- Ibadah

3. Pelayanan - Memarkir kendaraan roda dua dan empat

- Mengabsensi kedatangan / kepulangan pengelola / karyawan

- Menerima kedatangan pengunjung - Melayani pengunjung

4. Pengelolaan - Kegiatan manajemen

- Kegiatan administratif

(33)

- Kegiatan operasional

- Kegiatan pengawasan

5. Teknikal - Kegiatan pengawasan

- Kegiatan pemeliharaan

- Kegiatan perawatan dan kebersihan

-

Kegiatan plumbing dan sanitasi

Dari kegiatan utama di atas, maka di dapat ruangan-ruangan utama BP,

yaitu:

Tabel 2.7: Ruang Utama di Butterfly Park

Ruang Sifat Ruang

Fungsi

Ruang Kegiatan

Butterfly &

Botanical Garden

Publik Rekreasi - Melihat dan mempelajari jenis dan habitat hidup kupu-kupu

- Melihat dan menanam tanaman (bunga) yang merupakan tanaman inang bagi kupu-kupu

- Makan atau piknik di area terbuka

- Menikmati keindahan alam (habitat buatan bagi kupu-kupu)

- Berinteraksi sosial

- Memancing di tepi sungai Butterfly Museum Publik Rekreasi +

Pendidikan

- Melihat koleksi jenis-jenis kupu-kupu yang ada di seluruh dunia

Butterfly Gallery Publik Rekreasi + Pendidikan

- Melihat pameran kupu-kupu yang hamper punah

Butterfly Play Area Publik Rekreasi - Bermain

Souvenir Centre Publik Rekreasi - Jual-beli souvenir

Photo Studio Publik Rekreasi - Berfoto

Multimedia Studio Publik Rekreasi + Pendidikan

- Menonton film dokumenter

Foodcourt Area Publik Rekreasi - Makan dan minum

(34)

Butterfly

Convention Room

Semi Publik

Konvensi - Seminar tentang kupu-kupu

Butterfly

Laboratory

Privat Pendidikan - Mengamati dan meneliti

perkembangbiakan kupu-kupu mulai dari fase telur, larva,

kepompong, dan kupu-kupu dewasa

Butterfly

Harvesting and

Sanctuary

Semi

Publik

Rekreasi +

Pendidikan

- Merawat, mengamati,

mengembangbiakan kupu-kupu

- Merawat tanaman inang bagi kupu-kupu

II.4.3. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Beberapa persyaratan dan criteria ruang dalam kaitannya dengan kebutuhan ruang ditunjukkan pada table berikut:

Tabel 2.8: Persyaratan dan Kriteria Ruang

No. Nama Ruang

Kriteria Ruang

Cahaya Bersih Tenang Sejuk Strategis View 1 Butterfly & Botanical

Garden

2 Butterfly Museum 3 Butterfly Gallery

4 Butterfly Play Area 5 Souvenir Centre 6 Photo Studio

7 Butterfly Multimedia Studio

8 Foodcourt Area 9 Butterfly Convention

Room

10 Ruang Hygiene +

(35)

11 Egg Laboratory 12 Caterpillar Laborat

13 Pupa Laboratory 14 Butterfly Harvest

and Sanctuary 15 Security

16 CCTV 17 Toilet

18 Ruang Pengelola 19 Lobby

20 Ruang Service 21 Gudang

22 Ruang Ganti/ Loke

23 Ruang Mekani Elektrikal

24 Musholla

II.5. Studi Banding Pr

II.5.1. Bali Butterfly Par

Taman Kupu-ku

adalah usaha kepar yang termasuk salah s wisata populer di K

Tabanan. Telah berd

tahun 1996 dan dike PT.Kupu-kupu Taman Le

Berlokasi di Jl. Ba Km. ke arah utara dari

Jam 17.00 WITA dan tike ratory

esting

ker

anikal

Proyek Sejenis

ark

kupu Bali

pariwisataan satu objek Kabupaten

erdiri sejak

ikelola oleh Lestari.

Batukaru, Br. Sandan lebah, Wanasari, Taban ri pusat kota, Taman di buka setiap hari dari

tiket terakhir jam 16.00 WITA.

Gambar 2.13: Kolam teratai di

(36)

Luas lokasi 1 Ha

M3. Untuk melepaskan k berjenis-jenis kupu-2 dar

Taman Kupu-kup bermacam-macam sera

Framing Beetle( Bingkai selipan pembatas buku,

berisi kupu-kupu, lukisan Setiap hari dilepa

diantaranya yang paling (Omithoptera Paradisea Taman kupu-kupu satu

sekaligus menangkar gu pendidikan di masa men

a. dengan netting area ( Ruangan yang tertut

n kupu-2 yang minimum 3500 ekor per bulan, dari seluruh Indonesia.

kupu juga memproduksi aneka kerajinan ya serangga seperti : Framing Butterfly( Bingka

ai isi kumbang), Gantungan kunci yang terbua ku, paper weight( penindih kertas) terbuat d

san dari sayap kupu-kupu, dll.

pas ratusan ekor kupu-kupu yang beraneka wa

ing terkenal di dunia ialah: kupu-kupu Sayap sea), o. Priamus dan berbagai jenis dari selu

tu-satunya di Nusantara ini berusaha menge

guna keperluan pengetahuan ilmiah maupun endatang.

Gambar 2.14:Suasana Bali Butterfly Park

tutup Jaring) 3700

an, dan terdiri dari

yang terbuat dari kai isi Kupu-2) ,

uat dari serangga, dari fiber bening

warna, salah satu

ap Burung Sorga seluruh nusantara. gembang biakkan

(37)

II.5.2. Butterfly Park & I Terletak di Pula Singapura, dikelilingi

tanaman hijau tropis y Butterfly Park & Insect

menampilkan keindah menakjubkan dari berba

kupu-kupu yang indah da menarik.

Butterfly Park ini salah satu dari jenis wisata di Singapu

spektakuler wisata dan akan mengalami

memukau dari ribuan dan serangga. Singapur

tropis mempesona dan dan serangga lain.

Pengunjung dapa tempat yang memiliki ko

yang langka dan juga ind di mana juga hidup sekit

Gambar 2.16: Suasana S

& Insect Kingdom – Pulau Sentosa – Singap ulau Sentosa

ngi dengan

s yang indah, sect Kerajaan

dahan yang bagai berbeda

dan serangga

ini merupakan is dan tujuan apura yang

n pengunjung keindahan

an kupu-kupu

pura Butterfly Park dan Serangga Kerajaan

n menakjubkan dengan banyak sayuran, bun

apat melihat 3000 spesies insekta yang berbed i koleksi insekta yang terbesar di Asia. Ada

indah di sini. Nikmati udara yang segar di area kitar 1500 kupu-kupu dan Anda juga bisa melih

dari ulat ke ke berubah menjadi ku

indah di sini.

Buka: 9.00 pagi –

Tiket Masuk: SGD SGD 6 anak-anak

Durasi Tur: 45 me Lokasi: 51 & 51

Road, Sentosa, Im

Gambar 2.15: Butterfly Park &

a Singapura Butterfly Park

apore

an adalah taman

bunga, kupu-kupu

beda di sini. Inilah a banyak insekta

rea konservasi ini, elihat transformasi

kepompong lalu di kupu-kupu yang

– 6.30 malam

GD 10 dewasa, ak (3 – 12 tahun)

enit

51A Cable Car

(38)

Di Singapura But

tentang sejarah butter mengetahui bagaimana

set lengkap fosil serangg khusus pada layar.

kumbang yang pernah te

II.5.3. Taman Nasional B

Di wilayah Kecam kawasan konservasi yan

Alam Gua Pattunuang Karaenta. Beberapa jen

khas Sulawesi Selatan.

Gambar 2.18: Kerajaan K

Gambar 2.17: Singa

utterfly Park dan Insect Kingdom, Anda juga a

tterfies dan serangga di pameran Revolu na makhluk berevolusi melalui usia. Anda jug

ngga yang dating kembali juta tahun yang lalu

Singapura juga menampilkan

panjang, yang per perumahan spesim

hidup di habitat alam akan terpeso berkembangnya keh

rumah pupa yan mengagumi hingga

serangga di dunia indah dan langka,

Dynastes terbesa tercatat - semua 160 mm itu.

al Bantimurung Bulusaraung

Penangkaran K Bantimurung, Sulaw

Eksisting : konservasi, permu

persawahan, dan pe Keadaan Fisik : Ber bergelombang, sa

Kemiringan : Berkisa sampai 575m dari p

camatan Bantimurung Kabupaten Maros terdap ang mempunyai ratusan jenis kupu-kupu, yaitu

ng, Taman Wisata Alam Bantimurung, da jenis di antara kupu-kupu ini merupakan kupu

an. Karena keberadaan ratusan jenis kupu-n Kupu-kupu Bakupu-ntimurukupu-ng

gapura Butterfly Park

akan bisa belajar

olusi. Anda akan juga akan melihat

lu yang menyoroti

Butterfly Park kan gua

70m-ertama di dunia, simen serangga

lami mereka.Anda

sona akan

kehidupan baru di

yang Live atau ga 3.000 spesies

nia yang paling ka, yang meliputi

esar Hercules

Kupu-kupu di lawesi Selatan.

Kawasan mukimana, areal

perkebunan. ertopografi datar, sampai berbukit.

kisar antara 150m ri permukaan laut.

apat empat lokasi itu Taman Wisata

dan Cagar Alam pu-kupu endemic

(39)

empat lokasi kawasan ko

Kingdom of Butterfly.

Taman Nasiona

berdasarkan pertimbang karst serta memiliki pote

khas dan unik. Tidak sa sesuai SK.

398/Menhut-Dalam luasan ka alam yang memiliki po

dilakukan oleh Tim TN. wisata alam (ODTWA), memiliki ODTWA. Namu

berpotensi menjadi OD kawasan wisata yaitu ka

Lokasi wisata in Bantimurung masih terd

Kab. Maros sebagai p berkaitan dengan seja

Kawasan Bantimurung i cukup memadai baik yan

atas pepohonan serta ba kawasan ini cukup memb

Gambar 2.19: Air ter

konservasi tersebut dikenal secara Internasion

nal Bantimurung Bulusaraung (TN. BAB

ngan ekosistemnya yang sebagian besar b otensi alami yang tinggi dengan gejala alam/

salah jika pemerintah menunjuknya sebagai T -II/2004 tanggal 18 Oktober 2004 dengan luas

kawasan tersebut terkandung berbagai maca potensi sebagai objek wisata alam. Seper

. BABUL tahun 2009 mengenai analisa objek ), tidak kurang dari lima belas (15) lokasi y mun demikian dari sekian banyaknya sumberd

ODTWA, baru satu lokasi yang cukup me kawasan Wisata Bantimurung.

ini telah dikelola cukup baik, meskipun rdapat kewenangan Pemda Kab. Maros. Kebe

pengelola di Bantimurung selain juga Bal sejarah yang cukup panjang mengiringi k

g ini difasilitasi oleh berbagai sarana prasara ang sifatnya alami maupun yang artificial.

Keberadaan objek alam ini cukup

tarik pengunjung terutama pesona air

menjadi objek prima bagi pengunjung Ka didukung olKeh obje

yang cukup beraga mimpi, gua batu, ek

satwa kupu-kupu yan kemari, kera yang ber

banyak lagi lainnya. Tidak heran jumlah peng mbludak setiap tahunnya.

terjun Bantimurung

sional sebagai The

ABUL) dibentuk

berupa kawasan m/fenomena yang

i Taman Nasional uas ± 43.750 Ha.

cam sumberdaya erti yang pernah

jek dan daya tarik si yang berpotensi erdaya alam yang

menonjol sebagai

n pada lokasi di eberadaan Pemda

alai TN. BABUL keberadaannya.

rana wisata yang

fasilitas dan up menjadi daya

yang datang, ir terjunnya yang

adona tersendiri Kawasan ini juga bjek alam lainnya

gam seperti gua ekosistem hutan,

yang terbang kian bergelantungan di

(40)

Bantimurung me

wisata ini kita bisa men bantimurung. Aliran air

ditambah dengan peson

Bantimurung menjadi sa pengunjung domestik ma

Selain itu, Banti begitu indah, akan teta

taman kupu-kupu yang dikarenakan memiliki sp

ekosistem yang perlu dil jika dikatakan bahwa Ba

Untuk menikmat harga tiket yang cukup te Rp. 5000. Didalam loka

mandi, toilet dan penyew Sarana prasaran

Nasional Bantimurung B kebutuhan perlindungan

kerja berukuran 70 M2, se wisata pada Blok Ban

memadai untuk wisatawa negara. Seluruh fasilitas

adalah investasi Pemeri pemerintah setempat be

Gambar

merupakan objek wisata terbaik di Sulawesi S

enikmati indahnya air terjun yang mengalir da ir ini berasal dari mata air pegunungan ya

sona pepohonan hijau nan rindang, yang memb sangat sejuk dan menjadi daya tarik tersend

k maupun internasional.

ntimurung tidak hanya terkenal dengan air etapi terkenal juga dengan taman kupu-ku

ng ada di Bantimurung telah ditetapkan te spesies yang cukup beragam dan langka sert

dilindungi. Oleh karena itu tidaklah terlalu berl antimurung objek wisata terbaik di Sulawesi S

ati fasilitas di lokasi wisata alam Bantimur p terjangkau dengan kriteria remaja Rp. 10.000 kasi wisata alam Bantimurung terdapat penye

ewaan alat bantu renang.

rana pengelolaan dan pemanfaatan kawasan

Bulusaraung hingga saat ini masih sangat an dan pengamanan kawasan hanya tersedia

2, serta tiga buah pos jaga berukuran 20 M2. U antimurung, telah tersedia beberapa fasilita

wan lokal namun belum representatif untuk wi itas wisata yang telah tersedia pada Blok Ba

erintah Kabupaten Maros dan dikelola secara bersama masyarakat sekitar.

ar 2.20: Suasana Taman Nasional Bantimurung

si Selatan, diobjek kupunya. Bahkan

terbesar se-Asia serta masuk dalam

erlebihan rasanya si Selatan.

urung dikenakan 00 dan anak-anak nyewaan pakaian

san pada Taman

at terbatas. Untuk ia sebuah pondok

. Untuk keperluan litas wisata yang

wisatawan manca Bantimurung juga

(41)

Pada Blok Bantim

yang cukup diminati o pendidikan, serta untuk ke

Untuk keperluan Bantimurung Bulusaraun

dan 5 unit kendaraan ro dilengkapi dengan sara

Pengelolaan Taman N Balocci Kabupaten Pang

kantor tersendiri.

II.5.4. Niagara Parks Ga

Obyek wisata Air

bulan Desember 1996. N 15.000.000 Conservato

Botanical Gardens. Fasi persegi kaca kubah yan enam puluh spesies yan

Sampai tiga ra

Konservatorium Kupu-ku memiliki iklim tropis de ratusan tanaman eksot

tanaman dan bunga ekso karena mereka membua

Gamb

ntimurung, tersedia sebuah demplot penangka

oleh berbagai kalangan, baik untuk keperl k kegiatan wisata bagi kalangan tertentu.

uan operasional pengelolaan kawasan Ta ung, sampai saat ini hanya tersedia 2 unit ke

roda-2, serta sebuah kantor berukuran 800 M sarana meubelair yang memadai. Sampai

Nasional Wilayah yang masing-masing be ngkep dan Camba Kabupaten Maros belum m

Garden Trail

Air Terjun terbaru yang dibuka untuk masyara

Niagara Parks Komisi membuka pintunya ba atory dolar Kupu-kupu yang terletak di T

Fasilitas kelas dunia terdiri dari konservato ang akan rumah lebih dari dua ribu kupu-kupu ang berbeda.

ratus wisatawan per jam akan diizinka

kupu selama musim wisata. Butterfly Pavilio dengan jaringan jalan, sungai dan air terjun sotis. Ratusan kupu-kupu terbang bebas terb

eksotis dan mungkin sangat baik tanah pa uat jalan melalui paviliun.

bar 2.21: Niagara ParksButterfly Conservatory

gkaran Kupu-kupu

erluan penelitian,

Taman Nasional kendaraan roda-4

0 M2 yang belum i saat ini, Seksi

berkedudukan di memiliki gedung

rakat umum pada

bagi merek baru $ Taman Niagara

tori 1.022 meter kupu dari lebih dari

nkan masuk ke

vilion konservatori un dikelilingi oleh terbang di sekitar

(42)

Konservatori ini d

teater / auditorium kama memiliki lebih dari 2.000

The konservatori kaca jalur di dalam bagian rum

konservatori dapat mena penangkaran biasanya m

3.000 kupu-kupu per bu Salvador , para Filipina ,

kubah menjaga kupu-ku hipotermia . tanaman pa Zinnia , Ixora , Liatris ,

makan besar.

Pengunjung yan

mengenakan pakaian ce Eurasia puyuh, penyu, ik

serangga seimbang. Da siklus hidup kupu-kupu d

Konservatori ini d teater / auditorium kama

memiliki lebih dari 2.000 The konservatori kaca ku

jalur di dalam bagian r

Gambar 2.22: But

i dibuka pada Desember 1996 dengan toko su

mar, dan iklim yang dikendalikan rumah kaca . 00 kupu-kupu tropis dari lebih dari 60 spesies

a kubah adalah 1.022 m² dalam ukuran deng rumah kaca, yang memiliki berbagai macam

enampung hingga 300 pengunjung per jam. S a memiliki masa hidup 2-4 minggu, impor konse

bulan dari peternakan kupu-kupu dunia di , dan Australia . Khusus jaring sepanjang bag

kupu dari terjebak untuk itu dan dari k pangan Kupu-kupu di konservatori seperti Lan

, dan Pentas diganti setiap 2-3 minggu kar

ang ingin kupu-kupu untuk mendarat pada

cerah, bergerak perlahan, dan memakai parfum , ikan mas, kodok, dan kumbang membantu m

Daerah Munculnya memungkinkan pengunjun u dan menghasilkan lebih dari 45.000 kupu-kup

Spesies 9 kilometer (6 mil)

i dibuka pada Desember 1996 dengan toko su mar, dan iklim yang dikendalikan rumah kaca .

00 kupu-kupu tropis dari lebih dari 60 spesies a kubah adalah 1.022 m² dalam ukuran deng

n rumah kaca, yang memiliki berbagai maca Butterfly Conservatory

suvenir, 200-kursi

. konservatori ini sies yang berbeda.

engan 180 m dari dedaunan . The

Sejak kupu-kupu nservatori sampai

i Kosta Rika , El agian dalam kaca

kematian akibat antana , kuphea , karena ulat selera

da mereka harus

rfum atau cologne. menjaga populasi

ung untuk melihat kupu setiap tahun.

es kupu-kupu di termasuk Oranye

u Morpho , umum Cydno Longwing,

ng, Teluk fritillary , allowtail Low,

osaic , Owl , Red Sara Longwing , stman

Niagara Parkway, il) utara dari

suvenir, 200-kursi . konservatori ini

sies yang berbeda. engan 180 m dari

(43)

Niagara Botanical Gard

hanya 10 menit berkend rumah bagi konservator yang unik untuk siswa ya

Didirikan pada ta taman-taman indah dipe

seorang parter resmi tam burung yang juga kami t

2.400 bunga mawar. Se kupu-kupu, kolam dan

terbaik Kanada pohon hi

Gam

rdens terletak di Niagara Parkway indah dan

ndara ke utara dari Falls. Pengaturan taman i tori kupu-kupu dan berfungsi sebagai kelas d yang menghadiri Sekolah Niagara Taman Hor

tahun 1936, Anda akan menikmati 40 hektar pertahankan, termasuk tanaman keras, rhodod

taman, keteduhan, herbal dan sayuran penan i terkenal di dunia taman mawar yang menam

Setapak angin masa lalu Conservatory Kupu-k n sebuah arboretum yang menampilkan sala

hias dan semak belukar.

mbar 2.23: Fasilitas diButterfly Conservatory

Gambar 2.24: Botanical Gardens

an Ngarai Besar,

n indah ini adalah s di luar ruangan

ortikultura.

ar (99 hektar) dari odendron, azalea,

anaman, kandang mpilkan lebih dari

Gambar

Gambar 2.2: Metamorfosis Kupu-kupu
Gambar 2.4: Kupu-kupu Famili Pieridae
Gambar 2.6: Kupu-kupu Famili Nymphalidae
Gambar 2.7: Kupu-kupu Famili Lycaenidae
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada perencanaan bendung tetap Gunung Nago tersebut dilakukan perhitungan seperti analisa hidrologi menggunakan metode aritmatik, perhitungan debit banjir rencana

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk penilaian guna mengukur pengetahuan dan kreativitas dalam pembelajaran fisika, sedangkan lebih khusus untuk

landu aurretik ekoitzitako testuen (aurre-testuen) azterketak lagunduko dute erakusten unibertsitate mailako ikasleek nolako zailtasunak dituzten. 2) Erabili diren sekuentzia

Bentuk distribusi tegangan tekan untuk baiok yang telah mencapai kekuatan nominal berupa garis lengkung dengan nilai nol yang dtmuiai dari garis netral dan berakhir pada serat

Tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua, pencarian pengobatan dan kebiasaan merokok dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas

Cekung ideal dengan bentuk heksagon yang sempurna, kedalaman yang seragam serta kecacatan yang minimum telah berjaya dihasilkan dalam tempoh lebih singkat (≤6 jam) berbanding

pemahaman konsep materi IPS siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi antara siswa yang diajarkan mnggunakan model pembelajaran tipe TGT dengan tipe Problem Posing. 3)

Untuk dapat tercapai tujuan pendidikan yang optimal, maka salah satunya hal paling penting adalah mengelola biaya dengan baik sesuai dengan kebutuhan dana yang diperlukan.