LAPORAN PRAKTIKUM ILMU HAMA TANAMAN
Simulasi Tingkat Kerusakan Dengan Produksi Tanaman
Oleh :
SABIHA RAMADANI 115040207111024
Kel. Senin 07.30 Asisten. Ria Vidia
JURUSAN HAMA PENYAKIT TUMBUHAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
III. METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan
Alat
Gunting : untuk memeotong daun
Cangkul : untuk menggali dan mengambil tanah Pisau : untuk memotong bawang
Polybag : wadah media tanam Timbangan : menimbang berat umbi Gembor : untuk menyiram tanaman Bahan
Bawang merah : sebagai bahan tanam
Pupuk kandang : sebagai sumber nutrisi bagi tanaman pada media tanam Tanah : sebagai media tanam
Air : sebagai pelarut unsur hara dalam tanah sehingga dapat di serap tanaman
3.2 Cara Kerja
Siapakan polybag ukuran 5 kg lubangi alas dan sampingnya
Campukan tanah dengan pupuk kandang dengan ukuran 1:5 Masukan tanah kedalam polibag
Siapkan 5 benih bawang merah, potong 1/3, diamkan hingga getah kering Tanam benih pada polybag
Tanam selama 6 minggu dan lakukan perawatan
Lakukan pemotongan 0%, 10%, 25%, 50% dan 75% daun pada tanaman yang berbeda
Lakukan meliharaan hingga panen
3.3 Analisis Perlakuan
Perlakuan bertujuan untuk melihat berapa pengaruh kerusakan tanaman pada hasil produksi tanaman. Diujikan dengan bawang merah yang dipotong daun sebesar 0%, 10%, 25%, 50% dan 75% dilihat berapa produksi bawang merah dengan kerusakan. Dengan ini bisa diperkirakan berapa produksi yang dapt dihasilkan dengan jumlah hama dan jumlah kerusakan pada tanaman. Sebelum penanaman pemotongan umbi 1/3 bagian bahan tanam bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan pengeringan getah agar saat ditanam bahan tanam tidak menjadi busuk.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel dan Grafik Hasil Pengamatan
Perlakuan Ulangan I (gr)
4.2 Klasifikasi Allium ascalonicum L.
4.3 Dokumentasi Hasil (Masing-masing Perlakuan)
No .
Perlakuan Dokumentasi Hasil
1. 0%
2. 10%
3. 25%
4. 50%
5. 75%
4.4 Pembahasan, pada pembahasan mencakup pertanyaan yang ada dimodul IHT (dibandingkan dengan literatur)
daun bawang mempunyai bobot paling ringan. Pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kerusakan suatu produk pertanian akan merusak kualitas dan kuantitas produk. Menurut Arifin (1998) Hubungan antara intensitas luka, kerusakan dengan hasil tanaman yaitu semakin besar intensitas luka maka kerusakan yang terjadi semakin tinggi dan hasil produksi suatu tanaman akan semakin rendah. Hal ini karena kerusakan daun yang semakin tinggi menyebabkan terganggunya proses pengiriman hasil fotosisntesis untuk pembentukan umbi, sehingga berat umbi menjadi berkurang.
Dalam PHT, pengendalian hama merupakan penegelolaan ekosistem pertanian dengan penekanan pada upaya memadukan secara optimal semua teknologi pengendalian hama yang cocok dan mendorong fungginya proses pengendalian alami yang mampu mempertahankan populasi ham pada tingkat keseimbangan rendah untuk menurunkan status hama, menjamin keuntungan petani, melestarikan kualitas lingkungan dan menyelesaikan masalah hama secara berkelanjutan (Pedigo dan Higley 1992).
V. KESIMPULAN
Pemberian perlakuan pemotongan daun bawang merah menunjukkan bahwa pemotongan 0% daun bawang merah mempunyai bobot paling berat dan pemotongan 75% daun bawang mempunyai bobot paling ringan. Pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa semakin besar tingkat kerusakan suatu produk pertanian akan merusak kualitas dan kuantitas produk.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, M. 1993. Pengambilan keputusan pengendalian ulat grayak Spodoptera litura (F.) berdasarkan ambang ekonomi dan teknik penarikan contoh pada kedelai, pp. 49-84. Puslitbang Tanaman pangan. Bogor
Pedigo, L.P. and L.G. Higley. 1992. The economic injury level concept and environmental quality. Am. Entomol.38(1): 12-21.