• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN RUMAH TANGGA perseroan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANGGARAN RUMAH TANGGA perseroan (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KOPERASI SEJAHTERA MANDIRI

BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

(1) Koperasi ini bernama Koperasi SEJAHTERA MANDIRI (2) Koperasi SEJAHTERA MANDIRI berkedudukan di :

Desa : Oesao

Kecamatan : Kupang Timur

Kab. : Kupang

BAB II USAHA Pasal 2 Koperasi melaksanakan kegiatan usaha, yaitu : a. Simpan Pinjam

b. Perdagangan

BAB IV RAPAT ANGGOTA

Pasal 7

1. Rapat Anggota dilakukan/dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 tahun.

2. Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya setelah tutup tahun buku (per 31 Desember)

Pasal 8

1. Dalam Rapat Anggota Koperasi tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu

satu anggota satu suara.

2. Keputusan dalam Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mendapatkan mufakat, dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.

(2)

Pasal 9

1. Rapat Anggota dapat dilaksanakan melalui system perwakilan/kelompok anggota ataupun tidak.

2. Rapat Anggota yang diselenggarakan melalui kelompok anggota dilaksanakan apabila koperasi telah mempunyai anggota minimal 500 (Lima ratus )orang.

3. Rapat Anggota dengan system kelompok anggota diatur sebagai berikut :

a. Rapat Anggota dihadiri oleh utusan/perwakilan dari kelompok-kelompok anggota sebagai peserta rapat anggota.

b. Masing-masing kelompok anggota menetapkan utusan kelompoknya dan mendapatkan mandat dari Ketua Kelompoknya untuk hadir dalam Rapat Anggota, diambil dari kalangan anggota kelompoknya.

c. Utusan masing-masing kelompok anggota membawakan dan mewakili suara dari kelompoknya dalam Rapat Anggota dalam bentuk keputusan-keputusan/ usul/ pendapat dari anggota -anggota kelompoknya yang diajukan dalam rapat

kelompok anggota tersebut yang membahas bahan-bahan yang diajukan/ disajikan oleh pengurus yang diterima oleh masing - masing kelompok anggotanya sebelum Rapat Anggota Koperasi diselenggarakan.

d. Jumlah utusan masing - masing kelompok anggota diatur dan ditentukan sbb - untuk koperasi yang mempunyai jumlah anggota antara 500 (Lima Ratus)

sampai dengan 1000 (Seribu) orang maka utusan/perwakilan kelompok anggota yang bersangkutan sebanyak 20 (Dua puluh) % (Persen), termasuk ketua kelompok anggotanya ;

- untuk koperasi yang mempunyai jumlah anggota antara 1001 (Seribu Satu) sampai dengan 3000 (Tiga Ribu) orang, maka utusan/perwakilan kelompok anggotanya adalah sebanyak 15 (Lima belas) % (Prosen) dari jumlah anggotanya termasuk ketua kelompok anggotanya ;

- untuk koperasi yang mempunyai jumlah anggota lebih dari 3000 orang, maka utusan masing-masing kelompoknya ada lah sebanyak 10 (Sepuluh) % (Persen) dari jumlah anggotanya termasuk Ketua kelompoknya.

e. Tiap-tiap kelompok anggota berhak hadir dalam Rapat Anggota dan mempunyai hak yang sama pula yaitu satu orang satu suara.

Pasal 10

(3)

1. Koperasi dapat mengadakan Rapat Anggota luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat anggota luar biasa.

2. Rapat anggota Luar Biasa diadakan atas permintaan anggota adalah untuk hal-hal yang sangat prinsipil, terutama apabila telah terjadi kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan/tujuan Koperasi dan menimbulkan kerugian terhadap Koperasi.

3. Usulan diadakan Rapat Anggota Luar Biasa disampaikan kepada Pengurus Koperasi secara tertulis dan ditanda tangani oleh minimum 20 (dua puluh) % (Prosen) dari jumlah anggota atau perwakilan anggota.

4. Jika permintaan tersebut sesuai dengan ketentuan, maka pengurus harus memenuhi rapat dimaksud sesuai dengan kebutuhan dan peraturan lainnya yang berlaku.

5. Rapat Anggota Luar Biasa dihadiri oleh anggota, pengurus, pengawas, pengelola serta penasehat dan pejabat yang menangani Koperasi yang diundang secara khusus.

BAB V PENGURUS

Pasal 12

1. Pemilihan pengurus dilaksanakan melalui rapat anggota.

2. Pengurus dipilih dari anggota biasa yang telah menjadi anggota dan terdaftar minimum 2 (dua) tahun.

3. Masa jabatan pengurus selama 3 (tiga) tahun, dan bisa dipilih kembali. 4. Maksimal jabatan pengurus dapat 2 (dua) periode berturut-turut.

5. Sesama Pengurus ataupun dengan Pengawas tidak mempunyai hubungan keluarga. 6. Pengurus mendapatkan imbalan jasa (honor) serta imbalan lainnya yang telah

ditetapkan berdasarkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya yang disusun setiap tahun dan mendapatkan persetujuan dan pengesahan pada Rapat Anggota.

7. Dalam pelaksanaan tugasnya bilamana salah seorang Pengurus berhalangan tetap dan tidak bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pengurus maka pengurus lengkap bersama-sama Pengawas menetapkan dan memutuskan Pejabat sementara yang akan menggantinya.

(4)

Pasal 13

Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :

1. Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer).

2. Berpengalaman serta pernah menjadi/ menjabat sebagai pengurus, pengawas koperasi (Khusus untuk jabatan Ketua).

3. Cakap dan memiliki kemampuan serta pengetahuan tentang perkoperasian. 4. Jujur, amanah dan memiliki jiwa kepemimpinan serta berkepribadian menarik.

5. Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan pengawas, pengelola dan atau pihak lainnya.

6. Terpilih dalam fourom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh pimpinan Rapat dalam Rapat Anggota.

7. Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.

8. Sehat jasmani dan rohani.

9. Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat pergantian kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.

Pasal 14

Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan dengan menggunakan Sistem Formatur Mutlak atau Sistem Pemilihan Langsung dan Pemilihan Tidak Langsung (Formatur).

1. Menggunakan Sistem Pemilihan Langsung, proses pemilihannya dilaksanakan sebagai berikut :

a. Melalui Pemilihan dengan sistem Formatur Rapat Anggota memilih beberapa orang sebagai Tim Formatur.

b. Tim Formatur didampingi Penasehat dan Pembina bersidang untuk memilih Pengurus.

c. Tim Formatur menetapkan susunan Pengurus yang terpilih untuk disahkan dalam Rapat Anggota.

2. Sistem Pemilihan Tidak Langsung, proses pemiihannya dilaksanakan sebagai berikut : a. Melalui Pemilihan Langsung Rapat Anggota memilih dan menetapkan beberapa

orang sebagai tim formatur.

b. Tim formatur dipilih dan ditetapkan dari unsur anggota, unsur Pengawas dan unsur Pengurus.

(5)

Formatur lainnya paling lama 7 (tujuh) hari sudah dapat memilih, menetapkan dan memutuskan susunan kepengurusan Koperasi periode berikutnya secara lengkap sesuai dengan peraturan/ ketentuan yang berlaku.

3. Untuk selanjutnya pelaksanaan serah terima jabatan dari Pengurus lama kepada Pengurus baru Koperasi dilaksanakan selambat - lambatnya 7 (tujuh) hari setelah terpilihnya Pengurus baru dengan membuat Berita Acara Serah Terima, dilampiri Kegiatan dan Asset/ keuangan.

Pasal 15

1. Tata kerja dan pembagian tugas pengurus diatur dalam suatu keputusan melalui Rapat Pengurus.

2. Pengurus membuat dan menyusun Laporan

Pertanggung Jawaban (LPj),membuat, menyusun/mengajukan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Koperasi pada setiap akhir tahun buku dan disampaikan pada Rapat Anggota Tahunan.

BAB VI PENGAWAS

Pasal 16

1. Susunan Pengawas Koperasi sesuai dengan

kebutuhan organisasi dan usaha Koperasi.

2. Susunan pengawas Koperasi berjumlah 3

(tiga) orang yang terdiri dari : a. Ketua

b. Anggota c. Anggota

3. Masa jabatan Pengawas Koperasi selama 3 (tiga) tahun, dan dapat dipilih kembali.

4. Pengawas mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan tugas pengawasannya pada tiap-tiap periode yang ditetapkan, besarnya berdasarkan Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAPB) Koperasi. 5. Dalam pelaksanaan tugasnya Pengawas Koperasi menyampaikan laporan

hasil pengawasannya atas kegiatan dan asset/ keuangan Koperasi secara tertulis setiap triwulan kontinyo dan konsisten.

(6)

BAB VII

PENGELOLA USAHA Pasal 17

1. Koperasi dapat mengangkat manajer/Pengelola

usaha/kepala bagian dan karyawan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha koperasi.

2. Manajer/Pengelola usaha/kepala bagian dan

karyawan diangkat melalui Surat Keputusan Pengurus Koperasi dan dilaporkan pada Rapat Anggota.

3. Dalam pelaksanaannya Manajer/ Pengelola

usaha/kepala bagian dan karyawan secara priodik dan kontinyo baik diminta ataupun tidak diminta melaporkan tugas dan tanggung jawab penuh kepada pengurus Koperasi.

4. Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dan

karyawan berhak mendapatkan Gaji, tunjangan atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Koperasi.

5. Untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian masa kerja, hak dan kewajibannya dibuatkan kontrak kerjanya dengan mengacu peraturan/ ketentuan yang berlaku serta kebutuhan dan kemampuan Koperasi.

6. Kontrak kerja untuk jabatan Manajer/ Pengelola usaha/kepala bagian dibuat secara tertulis diatas kertas bermaterai dan ditanda tangani oleh pengurus atas nama Koperasi, dan pejabat yang bersangkutan.

7. Dalam kontrak kerja diatur hal-hal yang berkenaan dengan antara lain : a. Gaji, dan atau Imbalan jasa lainnya.

b. Jangkawaktu berlakunya kontrak kerja. c. Hak dan kewajibannya.

d. Konsekwensi pelanggaran isi kontrak.

e. Dalam hal perpanjangan kontrak kerja minimal 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa kontrak telah dibuat kesepakatan baru.

BAB VIII

KESEJAHTERAAN / SOSIAL Pasal 18

1. Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan

atau imbalan jasa kepada anggota, Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :

a. Jasa anggota koperasi. b. Bingkisan/ paket.

c. Bantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang meninggal dunia, dan yang mengalami musibah.

2. Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada

(7)

S A N K S I Pasal 19

Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun peraturan lain yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 20

1. Anggota maupun anggota luar biasa

yang mencemarkan nama baik dan merugikan Koperasi serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota/melalaikan kewajibannya dalam membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota, maka kepada anggota yang bersangkutan diberikan peringatan / teguran.

2. Bilamana pada kurun waktu

selanjutnya peringatan/ teguran tersebut tidak diindahkan maka yang bersangkutan dapat diberhentikan oleh pengurus dan selanjutnya keputusan dimaksud akan dilakukan pembahasan (disetujui atau ditolak) pada forum Rapat Anggota berikutnya.

3. Simpanan pokok dan simpanan wajib dan

simpanan lain/jasa lainnya dari anggota yang diberhentikan dikembalikan setelah anggota tersebut menyelesaikan kewajiban utang piutangnya.

Pasal 21

Pengurus, pengawas maupun pengelola/karyawan Koperasi yang melakukan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang atas tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan untuk selanjutnya dapat dipecat dari jabatannya berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota.

Pasal 22

1. Pengurus,pengawas maupun

pengelola Koperasi yang dengan sengaja dan atau karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian Koperasi dikenakan sanksi ganti rugi sebesar kerugian yang disebabkan oleh masing-masing pengurus, pengawas maupun pengelola yang bersangkutan.

2. Apabila tersebut pada ayat 1 diatas

(8)

BAB XI

KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 23

Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 24

1. Anggaran Rumah Tangga

Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat Anggota/ Rapat Anggota Tahunan Koperasi.

2. Anggaran Dasar ini berlaku

Referensi

Dokumen terkait

Dari definisi di atas jelas sekali kalau biaya produksi berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam memperoleh faktor-faktor produksi,

Administrasi keadaan wilayah kerja Puskesmas Gadung dapat dilihat pada tabel berikut :.. Gambaran karakteristik responden Distribusi responden berdasarkan umur

Mengingat bahaya yang mungkin timbul, maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat sejauh mana bahaya kesehatan kesakitan ibu dan bayinya yang timbul akibat adanya

mengajukan keluarga sebagai kandidat), buruknya tata pemerintahan, termasuk kasus di Kabupaten Kaur Bengkulu pada 27 Juni 2005, aksi kekerasan terjadi ketika muncul kekecewaan

[r]

Kerajaan Inggris pada abad ke-18 memiliki banyak daerah jajahan yang tersebar di benua Afrika dan Asia. Daerah-daerah jajahan inilah yang mendukung kegiatan industri Inggris, karena

[r]

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul TARI NYABOK DI DESA CANDI, KECAMATAN PALMATAK, KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS ini beserta isinya adalah