PERBEDAANHASILBELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK
YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PROBLEM POSING DAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION ) PADA SISWA KELAS XTP
SMK SWASTA AKPGALANGT.P. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh :
MUHAMMAD ARIFIN AFANDY
5113321021
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
MuhammadArifinAfandy: Perbedaan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi
Mekanik Yang Diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Problem posing dan Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) Pada Siswa Kelas X TP SMK Swasta AKP Galang T.P.2015/2016. Skripsi. Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan. 2016
Hasil belajar merupakan indicator penting untuk menyatakan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Hingga saat ini hasil belajar siswa SMK AKP Galang pada mata pelajaran Teknologi Mekanik masih sangat rendah, pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Model Pembelajaran STAD terhadap hasil belajar teknologi mekanik pada siswa kelas X TP SMK AKP Galang Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta AKP Galang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TP SMK Swasta AKP Galang yang berjumlah 90 siswa yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah acak. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kelas eksperimen I 30 orang pada kelas X TP 1 dan kelas eksperimen II 30 orang pada kelas X TP 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Dari analisis data diperoleh hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem
Posing menghasilkan nilai rata-rata pre-test 42,33 dengan standard deviasi 9,16
dan rata-rata post-test 83,16 dengan standard deviasi 6,75. Sedangkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Model STAD menghasilkan nilai rata-rata pre-test 40,5 dengan standard deviasi 11,16 dan rata-rata post-test sebesar 75,67 dengan standard deviasi 8,88. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, pada taraf nyata α = 0,05 dengan criteria pengujian adalah: terima Ho jika t < t1-α
dimana t1-α didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1-α) dan dk = n1 + n2–
2 dan Untuk harga t lainnya Ho ditolak. Dengan kata lain nilai 3,217 > 1,671 dan
sesuai dengan criteria maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa Perbedaan hasil belajar Teknologi Mekanik yang diajar menggunakan model pembelajaran
Problem Posing lebih baik dari pada hasil belajar yang diajar dengan model
pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) pada siswa kelas X TP SMK Swasta AKP Galang T.P 2015/2016.
ii ABSTRACT
Muhammad Arifin Afandy: The different of Learning Model Problem Posing and
Model STAD (Student Team Achievment Division ) of learning result of Mechanical Technology in student of SMK Swasta AKP Galang T.P.2015/2016. Thesis. Faculty of Engineering State University of Medan. 2016
Learning outcomes is an important indicator to determine the success of a learning process. Until today the result student learning in SMK AKP Galang in the subjects mechanical technology is still very low, the selection of appropriate learning models may be in the process of learning can improve student learning outcomes. The problem in this research is the low of learning result mechanical technology in Class X TP student of SMK AKP Galang. The research aims for know the different of learning model problem posing and model STAD of learning result of mechanical technology in student of SMK AKP Galang T.P. 2015/2016.The research implemented in SMK AKP Galang. The population in this study were all students in grade X TP SMK AKP Galang TP 2015/2016. The sampling conducted through random sample technique. the sample in the research consisted of the experimental I class 30 people in class X TP 1 and the experimental II class 30 people in class X TP 2. Data collection techniques in the research is the achievement test of multiple-choice of 20 items.The data analysis technique used is to determine From the results of statistical tests showed learning result of mechanical technology with Problem Posinglearning model is the average value of the pre-test 42,33 with a standard deviation of 9,16 and an average post-test 83.16 with a standard deviation of 6,75. While learning result of mechanical technology are taught by STAD learning model is the average value of the pre-test 40,5 with a standard deviation of 11,16 and an average post-test of 75.67 with a standard deviation of 8.88. The result of hypothesis test use uji t at significant level 95% and α = 0,05with the test criteria accept Ho if t < t1-α where
t1-α obtained from the distribution list with opportunities (1-α) and dk = n1 + n2 –
2 and for other t prices Ho rejected. In other words Ho rejected and concluded that
differences in learning outcomes mechanical technology taught by Problem
Posing learning model is better than learning outcomes are taught with the
students learning model STAD (Student Team Achievment Division) in class X TP SMK Swasta AKP Galang T.P 2015/2016.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. penulisan skripsi ini ditujukan sebagian syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan.
Adapun judul skripsi ini adalah “Perbedaan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Teknologi Mekanik Yang Diajarkan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Problem Posing Dan Model Pembelajarsan STAD
(Student Team Achievment Division) Pada Siswa Kelas X TP SMK Swasta
AKP Galang Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terimakasih
sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan
dorongan. Oleh karena itu penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan
penghargaan kepada:
1. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si, selaku dosen pembimbing penulis menyampaikan
terimakasih atas bimbingan dan motivasinya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku dosen Penasehat Akademik yang
telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi, kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan studi.
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
6. Seluruh Staff Pengajar dan Tata Usaha di lingkungan jurusan pendidikan
teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
7. Ibu Dra.Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas
8. Kepada Bapak Jaya Mustika selaku Kepala Sekolah SMK Swasta AKP
Galang. Bapak Saliman S.Pd selaku guru bidang studi Teknologi
Mekanik/Pengecoran Logam, Bapak Sukadi.S.Pd selaku ketua jurusan
Teknik Permesinan SMK AKP Galang, serta staff pengajar dan pegawai
serta siswa kelas X SMK Swasta AKP Galang yang telah membantu penulis
dalam memberikan data-data untuk menyelesaikan penelitian dan skripsi ini.
9. Teristimewa kepada Pradita Astari yang selalu setia menemani serta
memberi dukungan, motivasi, juga semangat yang tiada henti dalam
membantu pembuatan Skripsi ini dari awal hingga selesai.
10.Seluruh teman-teman kelas Extensi Pendidikan Teknik Mesin Stambuk
2011, Gamex, terkhusus Pradita Astari, serta teman-teman diluar prodi
Pendidikan Teknik Mesin terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya
selama ini.dan buat teman-teman yang tak bisa disebutkan satu persatu yang
telah banyak memberikan do’a serta dukungan selama ini.
Dan, paling akhir kepada ibunda tercinta Deny Kartika Ayu yang selalu
mendukung dan mendoakan saya, ayahanda Masbur Ahmad yang selalu
memberikan dorongan disetiap langkah saya serta kakak tercinta Pratika Masyrah
Ahmad.SE, adinda oza dan ozi yang selalu memberikan dukungan baik materi
maupun material. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya. Penulis sangat berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, pihak sekolah dan peneliti
selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih banyak,
mudah-mudahan mendapat amal baik dan mendapatkan balasan setimpal dari tuhan yang
maha esa atas kerjasama dan bantuan semua orang yang sudah membantu penulis.
Medan, Februari 2016 Penulis,
iii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah... 5
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 8
A. Kerangka Teoritis ... 8
1. Hakikat Belajar... 8
2. Hasil Belajar Siswa Teknologi Mekanik... 10
3. Hakikat Model Pembelajaran ... 13
4. Model Pembelajaran Problem Posing ... 16
5. Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) ... 19
B. Penelitian Yang Relevan ... 24
C. Kerangka Berpikir ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. DESAIN PENELITIAN ... 29
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
B. Definisi Operasional Penelitian... 29
1. Definisi Operasional... 29
2. Variabel Penelitian ... 31
3. Rancangan Penelitian ... 31
C. Populasi dan Sampel ... 32
1. Populasi ... 32
2. Sampel Penelitian ... 33
D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 34
1. Uji Validitas Tes ... 35
2. Uji Realibitas Tes ... 36
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 37
4. Daya Pembeda Soal... 38
E. Teknik Analisis Data ... 39
1. Menghitung Rata-rata Mean ... 39
2. Menghitung Standard Deviasi ... 40
3. Uji Normalitas ... 40
4. Uji Homogenitas ... 41
5. Pengujian Hipotesis ... 42
BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 45
A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 45
B.Uji Prasyaratan Analisis Data ... 45
1. Data Rata-rata, Standard Deviasi dan Varians Pre-Tes ... 46
2. Data Rata-rata, Standard Deviasi dan Varians Pos-Tes ... 48
3. Uji Normalitas ... 52
C. Pengujian Hipotesis ... 54
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Data Nilai Siswa Kelas X SMK Swasta AKP Galang ... 2
Tabel 2. Rancangan Penelitian ... 32
Tabel 3. Jumlah Siswa Kelas X TP AKP Galang ... 33
Tabel 4. Daftar Sampel Penelitian ... 33
Tabel 5. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Teknologi Mekanik ... 34
Tabel 6. Data Rata-rata, Standard Deviasi, Varians Kelas Eksperimen I ... 46
Tabel 7. Distribusi Data Pre-Tes Kelas Eksperimen I ... 46
Tabel 8. Data Rata-rata, Standard Deviasi, Varians Kelas Eksperimen II ... 47
Tabel 9. Distribusi Data Pre-Tes Kelas Eksperimen II ... 48
Tabel 10. Data Rata-rata, Standard Deviasi, Varians Pos-Tes Kelas Eksperimen I... 49
Tabel 11. Distribusi Data Post-Tes Kelas Eksperimen I ... 49
Tabel 12. Data Rata-rata, Standard Deviasi, Varians Pos-Tes Kelas Eksperimen I... 50
Tabel 13. Distribusi Data Post-Tes Kelas Eksperimen II ... 51
Tabel 14. Data Rata-rata, Standar Deviasi, Varians Hasil Belajar ... 52
Tabel 15. Uji Normalitas Nilai Pre-Tes ... 52
Tabel 16. Uji Normalitas Nilai Pos-Tes ... 53
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Grafik Nilai Pre-test Siswa Kelas Eksperimen 1 ... 47
Gambar 2. Grafik Nilai Pre-test Siswa Kelas Eksperimen 2 ... 48
Gambar 3. Grafik Nilai Post-test Siswa Kelas Eksperimen 1 ... 50
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ... 61
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 62
3. Materi... 62
4. Instrumen Penelitian ... 63
5. Kunci Jawaban ... 64
6. Tabel Uji Validitas Tes ... 65
7. Perhitungan Uji Validitas Tes ... 66
8. Tabel Uji Realibitas Tes ... 67
9. Perhitungan Uji Realibitas Tes ... 68
10. Tabel Tingkat Kesukaran Soal ... 69
11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ... 70
12. Tabel Daya Pembeda Soal ... 71
13. Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 72
14. Data Nilai Pre-Tes Dan Post-Tes Kelas Eksperimen I Menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing ... 73
15. Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Data Nilai Pre-Tes Dan Post-Tes Kelas Eksperimen I (Model Pembelajaran Problem Posing ) ... 74
16. Data Nilai Pre-Tes Dan Post-Tes Kelas Eksperimen II Menggunakan Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) ... 75
18. Uji Normalitas Data Pre-Tes Dan Post-Tes Pada Kelas Eksperimen I
(Model Pembelajaran Problem Posing) ... 77
19. Uji Normalitas Data Pre-Tes Dan Post-Tes Pada Kelas Eksperimen II (Model Pembelajaran STAD) ... 78
20. Perhitungan Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test ... 79
21. Perhitungan Pengujian Hipotesis ... 80
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting
sehingga hampir semua aspek kehidupan memerlukan pendidikan. Pendidikan
pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,
keterampilan, dan keahlian tertentu pada banyak individu guna mengembangkan
bakat serta kepribadian mereka. Dengan pendidikan, manusia berusaha
mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang
terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan serius yang
menyangkut berbagai masalah yang berkaitan dengan kuantitas, kualitas, dan
relevansinya.
Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari rendahnya
hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang
memiliki nilai rendah tetapi disukai oleh siswa khususnya mata pelajaran
Teknologi Mekanik. Kenyataan ini sesuai dengan hasil studi peneliti ketika
melaksanakan observasi lapangan di SMK Awal Karya Pembangunan Galang
diperoleh data hasil belajar siswa Teknologi Mekanik terdapat sangat sedikitnya
jumlah siswa yang mencapai KKM 75, yaitu dapat dilihat dari tabel 1.1 dibawah
2
Tabel 1
Data Nilai Siswa Kelas X SMK Swasta AKP Galang T.P 2014/2015
Kelas
Sumber: daftar nilai mata pelajaran Teknologi Mekanik SMK Swasta AKP Galang
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah siswa yang
mencapai KKM pada siswa kelas X-TP1 sebanyak 13 orang, siswa kelas X-TP2
sebanyak 13 orang, dan X-TP 3 sebanyak 14 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata jumlah siswa yang mencapai KKM pada siswa kelas X SMK Swasta
AKP Galang masih tergolong rendah. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata
siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan.
Masih banyaknya siswa yang belum dapat memenuhi ketuntasan dalam
ujian mata pelajaran Teknologi Mekanik diduga disebabkan oleh masih banyak
guru yang kurang menggunakan vairiasi dalam mengajar, dengan kata lain guru
cenderung menggunakan satu metode saja dimana kegiatan belajar mengajar
berpusat pada guru dan sebagian waktu pelajaran digunakan siswa untuk
mendengar dan mencatat penjelasan dari guru. Pada saat guru membuat kelompok
diskusi, hasil yang dicapai kurang memuaskan karena siswa dalam kelompok
tersebut tidak semuanya berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang
3
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dikembangkan strategi
pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Strategi ini mengutamakan keaktifan siswa untuk mengembangkan
potensi yang ada dalam diri siswa secara maksimal, sehingga memudahkan
pemahaman dan daya serap siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik, yang
berkontribusi pada peningkatan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran yang
dimaksud adalah model pembelajaran Problem Posing dan Model Pembelajaran
STAD (Student Team Achievment Division).
Model pembelajaran Problem Posing menuntut siswa agar dapat
memecahkan masalah secara bersama-sama dari pertanyaan yang telah diajukan
dan dapat mendiskusikan untuk mencari jalan keluar, yang kemudian dapat
merumuskan masalah-masalah tersebut menjadi lebih mudah agar seorang siswa
tersebut lebih memahami materi yang telah dibahas sebelumnya. Jadi, selain
belajar dari guru, siswa juga belajar dari teman sekelas dalam anggota kelompok
sehingga memungkinkan hasil belajar siswa semakin meningkat.
Model pembelajaran STAD adalah suatu model pembelajaran yang diterapkan
dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok belajar dimana siswa dibagi ke
dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan empat orang yang memiliki
perbedaan pada tingkat kemampuan, jenis kelamin dan suku agar siswa dapat
saling membantu, memotivasi dan menguasai pengetahuan/ keterampilan yang
telah diberikan oleh guru. Dengan belajar berkelompok, siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit bilamana mereka mendiskusikan
4
Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu pendekatan yang
melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap isi pelajaran
tersebut. Pembelajaran kooperatif juga merupakan salah satu model pembelajaran
yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Pembelajaran
kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja / belajar kelompok yang
terstruktur. Dimana dalam model pembelajaran ini guru berusaha membangkitkan
minat siswa untuk belajar menemukan sendiri ide-ide yang baru, siswa bekerja
sama dan mengkomunikasikan hasil belajarnya dan siswa semakin aktif dan
inovatif, sehingga hasil belajar Teknologi Mekanik siswa diharapkan akan lebih
baik dan meningkat.
Untuk meningkatkan hasil belajar Teknologi Mekanik, penulis berencana
menggunakan model pembelajaran Problem Posing dan STAD dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas. Namun penulis menduga bahwa model pembelajaran
Problem Posing dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa karena model
pembelajaran kooperatif Problem Posing adalah salah satu pendekatan yang
melibatkan lebih banyak siswa untuk berpikir kritis juga aktif dalam menelaah
materi dan dapat menguraikan permasalahan menjadi lebih sederhana yang dapat
membuat siswa lebih memahami materi yang sudah dibahas sebelumnya.
B. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah yang mempengaruhi sekaligus mendukung hasil
5
model pembelajaran dan lain-lain. Permasalahan yang terkait dalam judul
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Siswa cenderung pasif pada saat proses pembelajaran dengan tidak mau
bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi yang
diajarkan.
2. Suasana kelas atau lingkungan sekolah yang tidak nyaman, seperti didalam
kelas panas karena tidak adanya udara yang masuk, suara lingkungan
sekitar kelas yang terlalu ribut.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, agar penelitian dapat
dilaksanakan dengan baik dan terarah maka perlu adanya pembatasan masalah
sehingga ruang lingkup permasalahannya jelas, yaitu :
1. Subjek penelitian adalah siswa Kelas X SMK Swasta AKP Galang T.P
2015/2016
2. Mata pelajaran yang akan diajarkan adalah Teknologi Mekanik dengan
materi ajar pengetahuan bahan teknik.
3. Perbedaan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Yang
Diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Problem
Posing dan Model Pembelajaran STAD.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka
6
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik
yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Posing ?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik
yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD ?
3. Apakah perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi
Mekanik yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Posing
lebih baik daripada hasil belajar yang diajar menggunakan model
Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi
Mekanik dengan model pembelajaran Problem Posing.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi
Mekanik dengan model pembelajaran STAD.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Teknologi Mekanik yang diajar menggunakan model pembelajaran
Problem Posing dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran
STAD.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah, wawasan, pengetahuan dan kemampuan penulis tentang
7
2. Sebagai bahan informasi bagi sekolah khususnya bagi guru bidang studi
dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah SMK Swasta AKP
Galang.
3. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi
dalam rangka perbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan
57 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan :
1. Nilai Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik
yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Posing
mengalami peningkatan yaitu menjadi 83,16 yang sebelumnya nilai rata
ratanya sebesar 42,33 .
2. Nilai Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik
yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD (Student Team
Achievment Division) mengalami peningkatan yaitu menjadi 75,67 yang
sebelumnya nilai rata-ratanya sebesar 40,5 .
3. Dari kedua model pembelajaran yang diteliti model pembelajaran Problem
Posing lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat
bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model
pembelajaran tersebut lebih besar peningkatannya dan juga hasil hipotesis
penelitian menunjukkan bahwa thitung sebesar 3,217 dan ttabel sebesar 1,671
dengan kriteria pengujian adalah: terima Ho jika t < t1-α dimana t1-α
didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1-α) dan dk = n1 + n2 – 2
dan Untuk harga t lainnya Ho ditolak. Dengan kata lain nilai 3,217 > 1,671
dan sesuai dengan kriteria maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa
Perbedaan hasil belajar Teknologi Mekanik yang diajar menggunakan
58
diajar dengan model pembelajaran STAD (Student Team Achievment
Division).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas disarankan beberapa
hal sebagai berikut :
1. Pada guru khususnya guru bidang studi Teknologi Mekanik agar menggunakan
model pembelajaran Problem Posing sebagai salah satu alternatif dalam
pembelajaran Teknologi Mekanik khususnya pada materi pengecoran
logam,logam ferro dan non ferro dapat meningkat dan pada saat pembelajaran
guru sebaiknya banyak memberikan contoh soal untuk lebih memperdalam
pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan serta selalu membimbing
siswa dalam mengerjakan soal-soal tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya terutama yang melakukan penelitian sejenis
diharapkan dapat melakukan persiapan dan perencanaan yang maksimal, baik
dari segi waktu maupun materi dan memberikan contoh soal dan sumber
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Angkowo, R., dan A. Kosasih., (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo
Bloom.S.Benyamin,(2011). Ranah Penilaiaj Kognitif Afektif. http://id.wikipedia.
org/wiki/taksonomi_Bloom. (diakses 19 April 2015)
Djamarah, S. B. dan Zain A., (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Fitrina (2013), Pengaruh Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas V SDN 36 Pontianak Selatan
Hamalik, O., (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Galia Indonesia
Hasibuan, J.J., dan Moedjiono., (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Herdian,(2009) Model Pembelajaran Problem Posing. https://herdy07.wordpress.
com/2009/04/19/model-pembelajaran-problem-posing/ (diakses 19 April 2015)
Jannah.M,(2012) .Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing Tipe
Pre-Solution Posing Terhadap Hasil Belajar Fisika Dan Karakter Siswa SMA.
Kurnianto, (2010). Pengertian Teknologi Mekanik. http/ichahmad.blogspot/2010/
pengertian teknologi mekanik.
Lailiyah (2012), dalam penelitian berjudul “Penerapan MPK Tipe STAD (Student
60
Rudiansyah.(2007). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievment Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi Bandung (diakses 25 agustus 2015).
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sardiman, A.M., (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Perss
Slameto., (2003). Belajar: Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin, E. Robert.(2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. (terjemahan Yusron, N) Bandung: Nusa Media
Sudjana., (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sudjana, N., (2009). Penilaiaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar
Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ Media
Sharan, Shlomo.(2014). The Handbook of Cooperative Learning. (terjemahan Prawoto, S) Yogyakarta: Istana Media
Trianto, M.Pd, (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara
Usman, Moh Uzer., (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya
Yeni, Dayang. (2013). Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Menggunakan