• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PROBLEM POSING DAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS X TP SMK SWASTA AKP GALANG T.P.2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PROBLEM POSING DAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS X TP SMK SWASTA AKP GALANG T.P.2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAANHASILBELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PROBLEM POSING DAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION ) PADA SISWA KELAS XTP

SMK SWASTA AKPGALANGT.P. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh :

MUHAMMAD ARIFIN AFANDY

5113321021

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

MuhammadArifinAfandy: Perbedaan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi

Mekanik Yang Diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Problem posing dan Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) Pada Siswa Kelas X TP SMK Swasta AKP Galang T.P.2015/2016. Skripsi. Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Hasil belajar merupakan indicator penting untuk menyatakan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Hingga saat ini hasil belajar siswa SMK AKP Galang pada mata pelajaran Teknologi Mekanik masih sangat rendah, pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing dengan Model Pembelajaran STAD terhadap hasil belajar teknologi mekanik pada siswa kelas X TP SMK AKP Galang Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Swasta AKP Galang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X TP SMK Swasta AKP Galang yang berjumlah 90 siswa yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah acak. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kelas eksperimen I 30 orang pada kelas X TP 1 dan kelas eksperimen II 30 orang pada kelas X TP 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal. Dari analisis data diperoleh hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Problem

Posing menghasilkan nilai rata-rata pre-test 42,33 dengan standard deviasi 9,16

dan rata-rata post-test 83,16 dengan standard deviasi 6,75. Sedangkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Model STAD menghasilkan nilai rata-rata pre-test 40,5 dengan standard deviasi 11,16 dan rata-rata post-test sebesar 75,67 dengan standard deviasi 8,88. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, pada taraf nyata α = 0,05 dengan criteria pengujian adalah: terima Ho jika t < t1-α

dimana t1-α didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1-α) dan dk = n1 + n2–

2 dan Untuk harga t lainnya Ho ditolak. Dengan kata lain nilai 3,217 > 1,671 dan

sesuai dengan criteria maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa Perbedaan hasil belajar Teknologi Mekanik yang diajar menggunakan model pembelajaran

Problem Posing lebih baik dari pada hasil belajar yang diajar dengan model

pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) pada siswa kelas X TP SMK Swasta AKP Galang T.P 2015/2016.

(5)

ii ABSTRACT

Muhammad Arifin Afandy: The different of Learning Model Problem Posing and

Model STAD (Student Team Achievment Division ) of learning result of Mechanical Technology in student of SMK Swasta AKP Galang T.P.2015/2016. Thesis. Faculty of Engineering State University of Medan. 2016

Learning outcomes is an important indicator to determine the success of a learning process. Until today the result student learning in SMK AKP Galang in the subjects mechanical technology is still very low, the selection of appropriate learning models may be in the process of learning can improve student learning outcomes. The problem in this research is the low of learning result mechanical technology in Class X TP student of SMK AKP Galang. The research aims for know the different of learning model problem posing and model STAD of learning result of mechanical technology in student of SMK AKP Galang T.P. 2015/2016.The research implemented in SMK AKP Galang. The population in this study were all students in grade X TP SMK AKP Galang TP 2015/2016. The sampling conducted through random sample technique. the sample in the research consisted of the experimental I class 30 people in class X TP 1 and the experimental II class 30 people in class X TP 2. Data collection techniques in the research is the achievement test of multiple-choice of 20 items.The data analysis technique used is to determine From the results of statistical tests showed learning result of mechanical technology with Problem Posinglearning model is the average value of the pre-test 42,33 with a standard deviation of 9,16 and an average post-test 83.16 with a standard deviation of 6,75. While learning result of mechanical technology are taught by STAD learning model is the average value of the pre-test 40,5 with a standard deviation of 11,16 and an average post-test of 75.67 with a standard deviation of 8.88. The result of hypothesis test use uji t at significant level 95% and α = 0,05with the test criteria accept Ho if t < t1-α where

t1-α obtained from the distribution list with opportunities (1-α) and dk = n1 + n2 –

2 and for other t prices Ho rejected. In other words Ho rejected and concluded that

differences in learning outcomes mechanical technology taught by Problem

Posing learning model is better than learning outcomes are taught with the

students learning model STAD (Student Team Achievment Division) in class X TP SMK Swasta AKP Galang T.P 2015/2016.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. penulisan skripsi ini ditujukan sebagian syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan.

Adapun judul skripsi ini adalah “Perbedaan Hasil Belajar Mata

Pelajaran Teknologi Mekanik Yang Diajarkan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Problem Posing Dan Model Pembelajarsan STAD

(Student Team Achievment Division) Pada Siswa Kelas X TP SMK Swasta

AKP Galang Tahun Pembelajaran 2015/2016”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terimakasih

sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan

dorongan. Oleh karena itu penulis juga ingin mengucapkan terimakasih dan

penghargaan kepada:

1. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si, selaku dosen pembimbing penulis menyampaikan

terimakasih atas bimbingan dan motivasinya sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku dosen Penasehat Akademik yang

telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi, kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan studi.

Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Seluruh Staff Pengajar dan Tata Usaha di lingkungan jurusan pendidikan

teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Dra.Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas

(7)

8. Kepada Bapak Jaya Mustika selaku Kepala Sekolah SMK Swasta AKP

Galang. Bapak Saliman S.Pd selaku guru bidang studi Teknologi

Mekanik/Pengecoran Logam, Bapak Sukadi.S.Pd selaku ketua jurusan

Teknik Permesinan SMK AKP Galang, serta staff pengajar dan pegawai

serta siswa kelas X SMK Swasta AKP Galang yang telah membantu penulis

dalam memberikan data-data untuk menyelesaikan penelitian dan skripsi ini.

9. Teristimewa kepada Pradita Astari yang selalu setia menemani serta

memberi dukungan, motivasi, juga semangat yang tiada henti dalam

membantu pembuatan Skripsi ini dari awal hingga selesai.

10.Seluruh teman-teman kelas Extensi Pendidikan Teknik Mesin Stambuk

2011, Gamex, terkhusus Pradita Astari, serta teman-teman diluar prodi

Pendidikan Teknik Mesin terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya

selama ini.dan buat teman-teman yang tak bisa disebutkan satu persatu yang

telah banyak memberikan do’a serta dukungan selama ini.

Dan, paling akhir kepada ibunda tercinta Deny Kartika Ayu yang selalu

mendukung dan mendoakan saya, ayahanda Masbur Ahmad yang selalu

memberikan dorongan disetiap langkah saya serta kakak tercinta Pratika Masyrah

Ahmad.SE, adinda oza dan ozi yang selalu memberikan dukungan baik materi

maupun material. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya. Penulis sangat berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, pihak sekolah dan peneliti

selanjutnya. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih banyak,

mudah-mudahan mendapat amal baik dan mendapatkan balasan setimpal dari tuhan yang

maha esa atas kerjasama dan bantuan semua orang yang sudah membantu penulis.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(8)

iii DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Hakikat Belajar... 8

2. Hasil Belajar Siswa Teknologi Mekanik... 10

3. Hakikat Model Pembelajaran ... 13

4. Model Pembelajaran Problem Posing ... 16

5. Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) ... 19

B. Penelitian Yang Relevan ... 24

C. Kerangka Berpikir ... 26

(9)

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. DESAIN PENELITIAN ... 29

1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

B. Definisi Operasional Penelitian... 29

1. Definisi Operasional... 29

2. Variabel Penelitian ... 31

3. Rancangan Penelitian ... 31

C. Populasi dan Sampel ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel Penelitian ... 33

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 34

1. Uji Validitas Tes ... 35

2. Uji Realibitas Tes ... 36

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 37

4. Daya Pembeda Soal... 38

E. Teknik Analisis Data ... 39

1. Menghitung Rata-rata Mean ... 39

2. Menghitung Standard Deviasi ... 40

3. Uji Normalitas ... 40

4. Uji Homogenitas ... 41

5. Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 45

A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

B.Uji Prasyaratan Analisis Data ... 45

1. Data Rata-rata, Standard Deviasi dan Varians Pre-Tes ... 46

2. Data Rata-rata, Standard Deviasi dan Varians Pos-Tes ... 48

3. Uji Normalitas ... 52

(10)

C. Pengujian Hipotesis ... 54

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

(11)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Nilai Siswa Kelas X SMK Swasta AKP Galang ... 2

Tabel 2. Rancangan Penelitian ... 32

Tabel 3. Jumlah Siswa Kelas X TP AKP Galang ... 33

Tabel 4. Daftar Sampel Penelitian ... 33

Tabel 5. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Teknologi Mekanik ... 34

Tabel 6. Data Rata-rata, Standard Deviasi, Varians Kelas Eksperimen I ... 46

Tabel 7. Distribusi Data Pre-Tes Kelas Eksperimen I ... 46

Tabel 8. Data Rata-rata, Standard Deviasi, Varians Kelas Eksperimen II ... 47

Tabel 9. Distribusi Data Pre-Tes Kelas Eksperimen II ... 48

Tabel 10. Data Rata-rata, Standard Deviasi, Varians Pos-Tes Kelas Eksperimen I... 49

Tabel 11. Distribusi Data Post-Tes Kelas Eksperimen I ... 49

Tabel 12. Data Rata-rata, Standard Deviasi, Varians Pos-Tes Kelas Eksperimen I... 50

Tabel 13. Distribusi Data Post-Tes Kelas Eksperimen II ... 51

Tabel 14. Data Rata-rata, Standar Deviasi, Varians Hasil Belajar ... 52

Tabel 15. Uji Normalitas Nilai Pre-Tes ... 52

Tabel 16. Uji Normalitas Nilai Pos-Tes ... 53

(12)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Grafik Nilai Pre-test Siswa Kelas Eksperimen 1 ... 47

Gambar 2. Grafik Nilai Pre-test Siswa Kelas Eksperimen 2 ... 48

Gambar 3. Grafik Nilai Post-test Siswa Kelas Eksperimen 1 ... 50

(13)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 61

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 62

3. Materi... 62

4. Instrumen Penelitian ... 63

5. Kunci Jawaban ... 64

6. Tabel Uji Validitas Tes ... 65

7. Perhitungan Uji Validitas Tes ... 66

8. Tabel Uji Realibitas Tes ... 67

9. Perhitungan Uji Realibitas Tes ... 68

10. Tabel Tingkat Kesukaran Soal ... 69

11. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ... 70

12. Tabel Daya Pembeda Soal ... 71

13. Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 72

14. Data Nilai Pre-Tes Dan Post-Tes Kelas Eksperimen I Menggunakan Model Pembelajaran Problem Posing ... 73

15. Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Data Nilai Pre-Tes Dan Post-Tes Kelas Eksperimen I (Model Pembelajaran Problem Posing ) ... 74

16. Data Nilai Pre-Tes Dan Post-Tes Kelas Eksperimen II Menggunakan Model Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) ... 75

(14)

18. Uji Normalitas Data Pre-Tes Dan Post-Tes Pada Kelas Eksperimen I

(Model Pembelajaran Problem Posing) ... 77

19. Uji Normalitas Data Pre-Tes Dan Post-Tes Pada Kelas Eksperimen II (Model Pembelajaran STAD) ... 78

20. Perhitungan Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test ... 79

21. Perhitungan Pengujian Hipotesis ... 80

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting

sehingga hampir semua aspek kehidupan memerlukan pendidikan. Pendidikan

pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

keterampilan, dan keahlian tertentu pada banyak individu guna mengembangkan

bakat serta kepribadian mereka. Dengan pendidikan, manusia berusaha

mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,

masalah pendidikan perlu mendapat perhatian dan penanganan serius yang

menyangkut berbagai masalah yang berkaitan dengan kuantitas, kualitas, dan

relevansinya.

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari rendahnya

hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang

memiliki nilai rendah tetapi disukai oleh siswa khususnya mata pelajaran

Teknologi Mekanik. Kenyataan ini sesuai dengan hasil studi peneliti ketika

melaksanakan observasi lapangan di SMK Awal Karya Pembangunan Galang

diperoleh data hasil belajar siswa Teknologi Mekanik terdapat sangat sedikitnya

jumlah siswa yang mencapai KKM 75, yaitu dapat dilihat dari tabel 1.1 dibawah

(16)

2

Tabel 1

Data Nilai Siswa Kelas X SMK Swasta AKP Galang T.P 2014/2015

Kelas

Sumber: daftar nilai mata pelajaran Teknologi Mekanik SMK Swasta AKP Galang

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata jumlah siswa yang

mencapai KKM pada siswa kelas X-TP1 sebanyak 13 orang, siswa kelas X-TP2

sebanyak 13 orang, dan X-TP 3 sebanyak 14 orang. Hal ini menunjukkan bahwa

rata-rata jumlah siswa yang mencapai KKM pada siswa kelas X SMK Swasta

AKP Galang masih tergolong rendah. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata

siswa tidak mencapai kriteria yang diharapkan.

Masih banyaknya siswa yang belum dapat memenuhi ketuntasan dalam

ujian mata pelajaran Teknologi Mekanik diduga disebabkan oleh masih banyak

guru yang kurang menggunakan vairiasi dalam mengajar, dengan kata lain guru

cenderung menggunakan satu metode saja dimana kegiatan belajar mengajar

berpusat pada guru dan sebagian waktu pelajaran digunakan siswa untuk

mendengar dan mencatat penjelasan dari guru. Pada saat guru membuat kelompok

diskusi, hasil yang dicapai kurang memuaskan karena siswa dalam kelompok

tersebut tidak semuanya berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang

(17)

3

Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dikembangkan strategi

pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat dalam meningkatkan hasil

belajar siswa. Strategi ini mengutamakan keaktifan siswa untuk mengembangkan

potensi yang ada dalam diri siswa secara maksimal, sehingga memudahkan

pemahaman dan daya serap siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik, yang

berkontribusi pada peningkatan hasil belajar siswa. Strategi pembelajaran yang

dimaksud adalah model pembelajaran Problem Posing dan Model Pembelajaran

STAD (Student Team Achievment Division).

Model pembelajaran Problem Posing menuntut siswa agar dapat

memecahkan masalah secara bersama-sama dari pertanyaan yang telah diajukan

dan dapat mendiskusikan untuk mencari jalan keluar, yang kemudian dapat

merumuskan masalah-masalah tersebut menjadi lebih mudah agar seorang siswa

tersebut lebih memahami materi yang telah dibahas sebelumnya. Jadi, selain

belajar dari guru, siswa juga belajar dari teman sekelas dalam anggota kelompok

sehingga memungkinkan hasil belajar siswa semakin meningkat.

Model pembelajaran STAD adalah suatu model pembelajaran yang diterapkan

dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok belajar dimana siswa dibagi ke

dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan empat orang yang memiliki

perbedaan pada tingkat kemampuan, jenis kelamin dan suku agar siswa dapat

saling membantu, memotivasi dan menguasai pengetahuan/ keterampilan yang

telah diberikan oleh guru. Dengan belajar berkelompok, siswa akan lebih mudah

menemukan dan memahami konsep yang sulit bilamana mereka mendiskusikan

(18)

4

Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu pendekatan yang

melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu

pelajaran dan mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap isi pelajaran

tersebut. Pembelajaran kooperatif juga merupakan salah satu model pembelajaran

yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Pembelajaran

kooperatif dapat didefinisikan sebagai sistem kerja / belajar kelompok yang

terstruktur. Dimana dalam model pembelajaran ini guru berusaha membangkitkan

minat siswa untuk belajar menemukan sendiri ide-ide yang baru, siswa bekerja

sama dan mengkomunikasikan hasil belajarnya dan siswa semakin aktif dan

inovatif, sehingga hasil belajar Teknologi Mekanik siswa diharapkan akan lebih

baik dan meningkat.

Untuk meningkatkan hasil belajar Teknologi Mekanik, penulis berencana

menggunakan model pembelajaran Problem Posing dan STAD dalam kegiatan

belajar mengajar di kelas. Namun penulis menduga bahwa model pembelajaran

Problem Posing dapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa karena model

pembelajaran kooperatif Problem Posing adalah salah satu pendekatan yang

melibatkan lebih banyak siswa untuk berpikir kritis juga aktif dalam menelaah

materi dan dapat menguraikan permasalahan menjadi lebih sederhana yang dapat

membuat siswa lebih memahami materi yang sudah dibahas sebelumnya.

B. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang mempengaruhi sekaligus mendukung hasil

(19)

5

model pembelajaran dan lain-lain. Permasalahan yang terkait dalam judul

penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Siswa cenderung pasif pada saat proses pembelajaran dengan tidak mau

bertanya pada guru meskipun sebenarnya belum mengerti materi yang

diajarkan.

2. Suasana kelas atau lingkungan sekolah yang tidak nyaman, seperti didalam

kelas panas karena tidak adanya udara yang masuk, suara lingkungan

sekitar kelas yang terlalu ribut.

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, agar penelitian dapat

dilaksanakan dengan baik dan terarah maka perlu adanya pembatasan masalah

sehingga ruang lingkup permasalahannya jelas, yaitu :

1. Subjek penelitian adalah siswa Kelas X SMK Swasta AKP Galang T.P

2015/2016

2. Mata pelajaran yang akan diajarkan adalah Teknologi Mekanik dengan

materi ajar pengetahuan bahan teknik.

3. Perbedaan Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Mekanik Yang

Diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Problem

Posing dan Model Pembelajaran STAD.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka

(20)

6

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik

yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Posing ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik

yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD ?

3. Apakah perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi

Mekanik yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Posing

lebih baik daripada hasil belajar yang diajar menggunakan model

Pembelajaran STAD (Student Team Achievment Division) ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi

Mekanik dengan model pembelajaran Problem Posing.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi

Mekanik dengan model pembelajaran STAD.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Teknologi Mekanik yang diajar menggunakan model pembelajaran

Problem Posing dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran

STAD.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah :

1. Untuk menambah, wawasan, pengetahuan dan kemampuan penulis tentang

(21)

7

2. Sebagai bahan informasi bagi sekolah khususnya bagi guru bidang studi

dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah SMK Swasta AKP

Galang.

3. Sebagai sumbangan pemikiran yang positif dan menjadi bahan informasi

dalam rangka perbaikan variasi pembelajaran di tempat pelaksanaan

(22)

57 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan :

1. Nilai Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik

yang diajar menggunakan model pembelajaran Problem Posing

mengalami peningkatan yaitu menjadi 83,16 yang sebelumnya nilai rata

ratanya sebesar 42,33 .

2. Nilai Rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Mekanik

yang diajar menggunakan model pembelajaran STAD (Student Team

Achievment Division) mengalami peningkatan yaitu menjadi 75,67 yang

sebelumnya nilai rata-ratanya sebesar 40,5 .

3. Dari kedua model pembelajaran yang diteliti model pembelajaran Problem

Posing lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa dapat dilihat

bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diberi perlakuan model

pembelajaran tersebut lebih besar peningkatannya dan juga hasil hipotesis

penelitian menunjukkan bahwa thitung sebesar 3,217 dan ttabel sebesar 1,671

dengan kriteria pengujian adalah: terima Ho jika t < t1-α dimana t1-α

didapat dari daftar distribusi t dengan peluang (1-α) dan dk = n1 + n2 – 2

dan Untuk harga t lainnya Ho ditolak. Dengan kata lain nilai 3,217 > 1,671

dan sesuai dengan kriteria maka Ho ditolak dan disimpulkan bahwa

Perbedaan hasil belajar Teknologi Mekanik yang diajar menggunakan

(23)

58

diajar dengan model pembelajaran STAD (Student Team Achievment

Division).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas disarankan beberapa

hal sebagai berikut :

1. Pada guru khususnya guru bidang studi Teknologi Mekanik agar menggunakan

model pembelajaran Problem Posing sebagai salah satu alternatif dalam

pembelajaran Teknologi Mekanik khususnya pada materi pengecoran

logam,logam ferro dan non ferro dapat meningkat dan pada saat pembelajaran

guru sebaiknya banyak memberikan contoh soal untuk lebih memperdalam

pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan serta selalu membimbing

siswa dalam mengerjakan soal-soal tersebut.

2. Bagi peneliti selanjutnya terutama yang melakukan penelitian sejenis

diharapkan dapat melakukan persiapan dan perencanaan yang maksimal, baik

dari segi waktu maupun materi dan memberikan contoh soal dan sumber

(24)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharismi. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Angkowo, R., dan A. Kosasih., (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo

Bloom.S.Benyamin,(2011). Ranah Penilaiaj Kognitif Afektif. http://id.wikipedia.

org/wiki/taksonomi_Bloom. (diakses 19 April 2015)

Djamarah, S. B. dan Zain A., (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fitrina (2013), Pengaruh Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas V SDN 36 Pontianak Selatan

Hamalik, O., (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Galia Indonesia

Hasibuan, J.J., dan Moedjiono., (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Herdian,(2009) Model Pembelajaran Problem Posing. https://herdy07.wordpress.

com/2009/04/19/model-pembelajaran-problem-posing/ (diakses 19 April 2015)

Jannah.M,(2012) .Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing Tipe

Pre-Solution Posing Terhadap Hasil Belajar Fisika Dan Karakter Siswa SMA.

Kurnianto, (2010). Pengertian Teknologi Mekanik. http/ichahmad.blogspot/2010/

pengertian teknologi mekanik.

Lailiyah (2012), dalam penelitian berjudul “Penerapan MPK Tipe STAD (Student

(25)

60

Rudiansyah.(2007). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Team Achievment Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi Bandung (diakses 25 agustus 2015).

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers

Sardiman, A.M., (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Perss

Slameto., (2003). Belajar: Dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, E. Robert.(2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. (terjemahan Yusron, N) Bandung: Nusa Media

Sudjana., (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana, N., (2009). Penilaiaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ Media

Sharan, Shlomo.(2014). The Handbook of Cooperative Learning. (terjemahan Prawoto, S) Yogyakarta: Istana Media

Trianto, M.Pd, (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara

Usman, Moh Uzer., (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Yeni, Dayang. (2013). Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Menggunakan

Gambar

Gambar 1.  Grafik Nilai Pre-test Siswa Kelas Eksperimen 1  .............................
Tabel Uji Validitas Tes ................................................................................
Tabel 1 Data Nilai Siswa Kelas X SMK Swasta AKP Galang T.P 2014/2015

Referensi

Dokumen terkait

Saksi yang diajukan dalam sidang pengadilan ada empat jenis yaitu saksi yang diajukan oleh tersangka atau seorang terdakwa, yang diharapkan dapat memberikan keterangan

Suppose there are x balls in total in the bag.. Therefore, if we draw the diagonal AC, the area is split into two equal pieces. Dropping a perpendicular from C to Q on the

menjadi perhatian utama adalah masalah pertumbuhan ekonomi yang

melakukan penelitian lanjutan tentang “Analisis Komitmen Organisasional, Komitmen Profesional, Motivasi, Kesempatan Kerja, Kepuasaan Kerja Terhadap Auditor

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kedudukan hukum etnis Rohingya dan perlindungannya menurut Hukum Pengungsi Internasional serta untuk mengetahui pemenuhan

Tren  nilai  CPUE  dari  ikan  teri  terlihat  mengalami  peningkatan  yang  sangat  signifikan  sejak  tahun  2006.  Hal  ini  disebabkan  oleh  jumlah  catch

Atas kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 TERHADAP KUALITAS LAYANAN PEMBELAJARAN DI JURUSAN PMIPA FKIP

Laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “Optimalisasi Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perdesaan Dan Perkotaan Di Dinas Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah Kota