• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agrostologi 1 Klasifikasi dan Morfologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Agrostologi 1 Klasifikasi dan Morfologi"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI RUMPUT Pendahuluan

Dalam kegiatan belajar 1 ini akan di bahas tentang klasifikasi dan morfologi rumput-rumputan. Untuk mempelajari budidaya hijauan makanan ternak perlu dipelajari dahulu tentang klasifikasi dan bagian-bagian dari rumput sehingga dapat membedakan jenis-jenis rumput satu dengan yang lainnya.

1.1. Klasifikasi Rumput- rumputan.

Tumbuhan begitu banyak dan beraneka ragam dalam bentuk dan trukturnya, sehingga untuk mempelajarinya sebagai kelompok organisme, bukan sebagai individu perlu diklasifikasikan lebih dahulu. Jika sekelompok tumbuhan ditelaah dengan cermat, akan segera tampak bahwa diantara rumput tersebut terdapat berbagai tingkat kesamaan. Beberapa tampak sangat mirip satu sama lain sehingga sukar dibedakan sedangkan yang lain jelas sangat di bedakan. Kenyataan ini secara logis untuk menyusun rumput dalam berbagai kelompok. Anggota suatu kelompok akan lebih mirip satu sama lainnya daripada dengan anggota kelompok lainnya. Pembagian tumbuh-tumbuhan menjadi berbagai divisi, setiap divisi dapat di pecah lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Penerapan sistem klasifikasi pada rumput dapat dilihat pada tabel 1.1.

Di dalam rumput-rumput terdapat empat sub-familia yaitu: Festucoidea.

Eragrostoidea. Bambusoidea. Panicoidea.

Tabel 1.1. Klasifikasi Rumput Dunia : Plantae

Divisi (phylum) : Spermatophyta Kelas (sub-phyllum) : Angiospermae Anak kelas (classis) : Monocotyledoneae Bangsa (ordo) : Glumifora

Suku (familia) : Graminieae Marga (sub familia) : Panicoidea Morfologi Rumput

Di dalam morfologi rumput akan dipelajari bagian-bagian tanaman. Bagian tersebut dapat dibedakan menjadi dua yaitu bagian vegetatif dan bagian generatif. Bagian vegetatif terdiri dari akar, batang, daun. Bagian generatif terdiri dari bunga dan biji.

(2)

Bagian vegetatif dari rumput-rumputan yaitu akar, batang, dan daun. 1.2.1.1 Akar

Akar pada rumput terdiri dari akar primer, sekunder. Akar primer berkembang setelah biji rumput berkecambah dan selama pertumbuhan dari biji yang berkecambah. Akar primer hanya tumbuh dengan waktu yang singkat yang kemudian akan digantikan dengan akar sekunder, yang berkembang dari bagian bawah buku dari batang muda. Akar sekunder merupakan akar serabut dan membentuk pasangan dibawah tanah saling

mengelilingi dekat batang bagian bawah. Untuk tanaman yang mempunyai stolon seperti Cynodon dactylon dan Digitaia decumbens, perkembangan akar sekunder dari buku-buku stolon. Gambar akar primer dan akar sekunder dapat dilihat pada gambar 1.1.

1.2.1.2. Batang (Stem)

Batang (stem) pada rumput sering juga disebut batang sejati (culm) yang berhubungan satu dengan yang lainnya, yang tersusun dari buku-buku (node) yang terpisah ruas (internode). Batang sejati merupakan batang utama tempat keluarnya bunga dan daun.

Gambar 1.1. Akar Primer dan Akar Sekunder pada Rumput

Bentuk batang sejati ini umumnya silinder akan tetapi adapula yang agak gepeng, bagian dalamnya kosong kecuali pada buku. Bagian bawah dari batang kadang-kadang gepeng seperti pada rumput Setaria splendida. Batang sejati kadang-kadang tidak berbulu dan ada yang berbulu pendek. Pada bagian atas batang kadang-kadang terdapat bulu-bulu yang melingkar dibawah buku atau dibawah rangkum bunga (inflorescence).

Terdapat beberapa modifikasi dari batang yaitu : Stolon.

Rhizom.

Stolon merupakan modifikasi batang yang menjalar diatas permukaan tanah. Pada stolon yang menjalar diatas permukaan tanah , pada bukunya yang melekat pada tanah akan keluar akar, kemudian akan muncul anakan baru (tiller). Contoh tanaman yang

(3)

decumbens, Chloris gayana. Rhizom merupakan modifikasi batang yang menjalar dibawah permukaan tanah. Rhizom dapat dibedakan dengan akar, karena pada rhizom terdapat buku. Pada buku-buku tersebut akan keluar akar dan anakan baru. Contoh tanman yang mempunyai rhizom adalah Paspalum notatum, Imperata cylindrical. Tanaman rumput yang mempunyai stolon atau rhizom atau keduanya cenderung membentuk hamparan yang lebat. Gambar mengenai batang dan modifikasinya dapat dilihat pada gambar 1.2.

Buku merupakan jaringan yang padat yang terpadat diantara dua buah ruas. Umunya buku dilindungi oleh pelepah daun (leaf sheath).

Fungsi dari buku adalah :

untuk perpanjangan batang karena adanya jaringan meristimatik. untuk tempat perletakan daun-daun.

tempat tumbuhnya tunas baru dan akar.

Ruas merupakan bagian batang yang kosong terletak diantara dua buku. Pada beberapa rumput ruas bagian bawah ada yang membengkak atau menyerupai umbi.

Fungsi dari ruas adalah : tempat saluran makanan.

penyangga mekanik untuk tegaknya batang.

Gambar mengenai buku dan ruas dapat dilihat pada gambar 1.2. 1.2.1.3. Daun

Daun pada rumput terdiri dari tiga bagian yaitu : Pelepah daun (leaf sheath).

Helai daun (leaf blade). Lidah daun (ligule).

Pelepah daun merupakan bagian daun yang berada dibagian bawah, berfungsi menjaga tunas muda. Pelepah daun umumnya melingkari batang, kadang-kadang muncul pada buku atau kadang-kadang muncul lebih panjang dari ruas sehingga batang jadi tersembunyi.

Helai daun merupakan bagian daun yang berada diatas pelepah daun. Helai daun

merupakan bagian daun yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesa. Pada helai daun trdapat tulang daun yang sejajar. Pada beberapa rumput, daunnya kadang-kadang halus atau kasar, hal ini karena adanya bulu-bulu. Beberapa rumput pada daunnya ada yang tidak berbulu dan daunnya terlihat licin. Bentuk helai daunnya bervariasi ada yang panjang, pendek, lebar maupun sempit.

(4)

Pertumbuhan intra vaginal bila batang tersebut tumbuh didalam pelepah dari daun-daun yang lebih tua maka akan terbentuk berkas-berkas daun yang rapat. Pertumbuhan intra vaginal pada tanaman rumput akan membentuk rumpun. Pertumbuhan ekstra vaginal bila batang baru menyobek pelepah daun pada tempat dekat pangkalnya dan tumbuh secara horizontal atau miring maka akan terjadi berkas-berkas daun yang tidak rapat atau terbuka. Gambar mengenai pertumbuhan intra vaginal dan ekstra vaginal dapat di lihat pada gambar 1.3.

Gambar 1. 3. Pertumbuhan Intravaginal dan Extravaginal Bagian Generatif

Bagian generatif pada rumput terdiri dari bunga dan biji. Bunga (Flower)

Bunga rumput merupakan bunga majemuk yaitu terdiri dari lebih dari satu bunga yang tersusun dalam satu rangkaian disebut rangkum bunga (inflorescence). Bunga rumput tidak berkelopak dan tidak bermahkota . rangkum bunga terdiri dari spikilet-spikilet, sedangkan spikilet tersebut terdiri dari dua glume, dan satu bunga (floret) atau lebih. Pada rumput besar dan bentuk spikilet bervariasi sehingga dapat digunakan sebagai ciri

pengenal jenis-jenis rumput. Gambar mengenai inflorescence, spikilet dan bunga (floret) dapat dilihat pada gambar 1.2.

Bunga rumput dapat dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu : Bulir (spike)

Raceme (tandan) Malai (panicle)

(5)

Tandan merupakan beberapa bunga yang bertangkai disusun pada satu poros atau bunga bertangkai yang kemudian melihat pada sumbu utama. Contoh tanaman yang mempunyai tipe bunga ini adalah Setaria anceps, Setaria splendida, Paspalum comersonii, Lolium parenne.

Malai merupakan spikilet tersusun pada bagian sumbu utama yang bercabang. Malai dibagi lagi menjadi beberapa tipe yaitu :

Malai terbuka (open panicle), contohnya pada Panicum maximum, Melinis minutiflora. Malai menjari (digitate panicle) dan sub malai menjari (sub digitate panicle), contohnya pada Chloris gayana, Eleusine indica, Digitaria decumbens, Cynodon dactylon.

Malai tandan atau Malai bendera (racemose panicle), contohnyapada Bracharia decumbens, Bracharia ruziziensis, Bracharia mutica.

Malai berdaun (Spatheate panicle), tipe bunga yang pada malainya terdapat daun contohnya, pada Hyparheenia rufa.

Gambar mengenai tipe-tipe bunga rumput dapat dilihat pada Gambar 1.4. Satu buah bunga rumput (floret) terdiri dari :

Ovari Pistil Stamen Lemma

Gambar 1.4. Tipe-tipe Bunga Rumput Palea

Awn

(6)

dua sisik (lemma dan palea) yang disebut lodikula, yang fungsi utamanya bekerja membantu pemekaran bunga dengan jalan mendorong sisik-sisik pelindung pada saat bunga mencapai kedewasaan kelamin. Palea merupakan sisik bagian dalam, umunya tipis seperti selaput. Lemma merupakan sisik bagian luar yang bentuknya lebih besar dan lebihg keras menutupi sisik bagian dalam tersebut dan kerapkali mempunyai tambahan yang berbentuk bulu-bulu yang disebut janggut (awn). Lemma dan palea dilindungi oleh dua buah sisik luar yang disebut glume (gluma). Pada beberapa genus, misalnya

Axonopus, tidak terdapat gluma bagian bawah dan pada beberapa genus lain mungkin kedua helai gluma itu tidak terdapat. Bunga-bunga rumput yang berumur setahun pada umumnya menyerbuk sendiri sedangkan yang berumur tahunan umumnya mandul sendiri dan melakukan penyerbukan silang dengan dibantu oleh angin.

1.2.2.2. Buah atau Biji

Buah telanjang atau butir pada rumput-rumput disebut karyopsis. Buah rumput berbiji tunggal, dimana daging buah (perikarp) bersatu dengan kulit biji (testa) dan tedir dari embrio bersama dengan endosperm yang penuh dengan zat pati untuk memberi makan kecambah yang tumbuh. Embrio terdiri dari bakal tunas (plumula), bakal akar (radikula) dan jaringan pelindung yang datar yang disebut skutelum. Istilah biji rumput seringkali dipergunakan tidak hanya terhadap buah telanjang tersebut, tetapi juga kepada keseluruhan butir kecil bahkan gabungan beberapa bulir kecil yang menjadi satu.

Jenis-jenis rumput dapat dibedakan berdasarkan sifat tumbuhan yaitu jenis rumput yang tidak mempunyai stolon dan rhizom biasanya membentuk rumpun dan jenis rumput yang mempunyai stolon maupun rhizom yang biasanya membentuk hamparan.

Rumput yang tidak mempunyai stolon dan rhizom umumnya membentuk rumpun, disebut bunch type grass mempunyai sifat produksi tinggi persatuan luas, cocok untuk rumput padang penggembalaan, ditanam pada daerah lereng tidak begitu efektif menahan erosi, tidak tahan defoliasi berat. Contohnya tanaman yaitu : Pennisetum purpureum, Panicum maximum, Setaria anceps, Setaria splendida, Hyparhenia rufa, Paspalum dilatatum, Euchlaena mexicana, Melinis minutiflora .

Jenis rumput yang mempunyai stolon mempunyai sifat sebagai berikut sesuai untuk padang penggembalaan, lebih tahan defoliasi berat, cepat menutup tanah, lebih efektif menahan erosi. Contoh tanamannya: Chloris gayana, Digitaria decumbens, Paspalum conjugatum, Digitaria sanguinalis, Cynodon dactylon, Andropogon nodosus, Lolium perenne.

(7)

BAB II

PENGENALAN JENIS RUMPUT

Rumput terutama sesuai dengan tanaman makanan ternak untuk penggembalaan maupun untuk digunakan sebagai hijauan potongan karena : tumbuhnya batang-batang baru dengan jalan membentuk tunus-tunas merupakan cara penyembuhan terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan oleh pemotongan atau penggembalaan, jaringan-jaringan baru dibentuk selama pertumbuhan terutama tumbuh pada pangkal daun sehingga kecil kemungkinannya menjadi rusak karena pemotongan atau penggembalaan, banyak rumput yang mempertahankan pertumbuhan vegetatif terus menerus dan hanya terhenti pada musim kering atau musim dingin, banyak rumput berkembang biak dengan rhizom atau stolon yang dengan mudah membentuk akar-akar tambahan sehingga permukaan tanah dapat cepat tertutup, sistem perakaran mengikat partikel-partikel tanah dan membentuk jalinan serta mengangkut zat-zat ahara kelapisan permukaan yang telah tercuci oleh hujan lebat kedalam tanah. Dalam BAB II akan dipelajari jenis-jenis rumput sebagai tanaman makanan ternak untuk hijauan potongan maupun untuk digunakan sebagai rumput penggembalaan. Jenis rumpu akan dibedakan menjadi dua yaitu : 1) rumput budidaya (rumput unggul) dan (2) rumput alam.

2.1. Rumput Budidaya (rumput unggul) 2.1.1. Pennisetum purpureum

Nama lain :

Rumput ini merupakan rumput yang sangat dikenal di Indonesia, mempunyai berbagai nama antara lain : elepant graas, Napier graas, Uganda graas, elefente grass, Pasto gigante grass, rumput gajah.

Asal :

Rumput ini berasal dari Nigeria dan tersebar sampai daerah sub-tropik Afrika dan sekarang telah diintroduksi ke negara-negara tropika dan sub-tropik.

Deskripsi :

Tanaman ini merupakan tanaman tahunan (perennial) dengan sistem perakaran yang kuat, tumbuh tegak membentuk rumpun dengan rhizom yang pendek. Umumnya batang tumbuh tegak mencapai tinggi 200 – 600 cm, jumlah buku dapat mencapai 20, diameter batang bagian bawah dapat mencapai 3 cm. Pelepah daun tidak berbulu dengan dasar bonggol yang berbulu. Panjang daun kira-kira 30 – 120 cm, dan lebar helai daun 10 – 50 mm, kadang-kadang tidak berbulu atau berbulu atau berbulu khususnya pada bagian dasar. Tipe bunga bulir (spike) dengan panjang panicle 10 – 30 cm dan lebarnya 15 – 30 mm. Warna bunga kehijauan, kekuningan atau kecoklatan tau keunguan. Spikilet

(8)

Adaptasi :

Pertumbuhan yang baik pada waktu musim panas. Temperatur optimum untuk pertumbuhannya umumnya 25 – 40 ºC dengan rata-rata 21.1 º ± 2.8 ºC. Temperatur minimum untuk pertumbuhan kira-kira 15 ºC. Rata-rata temperatur minimum pada bulan yang terdingin adalah 11.5 ºC ± 5.4 ºC. Tanaman ini tidak tahan terhadap embun beku. Ketinggian diatas permukaan laut dapat tumbuh sampai 2000 m., akan tetapi pada ketinggian lebih dari 1000 m baru dapat membentuk biji yang berisi, akan tetapi daya tumbuhnya sangat rendah. Curah hujan yang dibutuhkan adalah yaitu lebih dari 1500 mm per tahun, akan tetapi dengan system perakaran yang dalam dapat tahan hidup pada waktu musim kemarau. Tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air. Tanah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik yaitu tanah dalam, subur dan draenase yang baik. Tanaman ini merupakan tanaman hari pendek, yang tidak akan tumbuh bila tanaman tersebut ternaungi, akan tumbuh dengan sangat baik bila cahaya penuh. Jumlah

kromosom 2n = 27, 28 dan 56. varietas yang dikenal yaitu : Merkeri, Capricorn, Hawaii, Afrika dan Mott dwarf (gajah mini).

Gambar mengenai rumput gajah dapat dilihat pada gambar 2.1. Kultur teknik :

Pemupukan yang lengkap dibutuhkan untuk mendapatkan produksi yang baik dibagian barat India digunakan Nitrogen 463 kg/ha, Fosfor 96 kg/ha dan Kalium 594 kg/ha per tahun. Bahan tanam yang digunakan yaitu dengan biji, stek dan pols. Persiapan tanah dilakukan dengan pembajakan dan penggaruan kemudian dibuat guludan atau larikan untuk menanam benih. Bahan tanam dari stek terdiri dari 3 buku dan ditanam pada guludan dengan dua buku masuk kedalam tanah sedangkan satu buku berada

dipermukaan tanah. Satu ha dari tanaman rumput dapat memenuhi kebun rumput seluas 15 – 25 ha. Jarak tanam yang digunakan 1 x 1 meter. Kedalaman tanam kira-kira 15 cm. Waktu penanaman yaitu permulaan musim hujan. Rumput gajah umumnya dipanen dengan system dipotong kemudian dibawa ke kandang (cut and carry). Pemangkasan pada umur 6 – 9 minggu dengan intensitas pemotongan 90 cm memberikan hasil yang baik. Pupuk nitrogen dapat diberikan setelah pemangkasan. Tanaman ini cocok untuk disimpan dengan sistem basah yaitu silase, sedangkan untuk sistem kering yaitu hay digunakan daun yang muda. Rumput ini cocok ditanam dengan kacang-kacang yaitu Centrosema pubescens, Pueraria phaseoloides. Produksi bahan kering dapat mencapai 84.8 ton/tahun bila di pupuk dengan 807 kg N/ha pertahun dan dipotong setiap 90 hari dengan curah hujan kira-kira 2000 mm per tahun.

2.1.2. Pennisetum purputhypoides Nama lain :

Rumput ini di Indonesia dikenal sebagai rumput raja atau king grass. Asal :

(9)

Deskripsi :

Rumput raja merupakan tanaman tahunan, tumbuh tegak membentuk rumpun. Perakaran cukup dalam dan tingginya dapat mencapai 4 meter. Berbatang tebal dan keras, bila rumput tersebut telah tua, daunnya lebar dan panjang dengan tulang daun agak keras. Daun lebih lebar dan lebih panjang dibandingkan dengan rumput gajah. Pada daun terdapat banyak bulu kasar dibandingkan dengan rumput gajah. Tanaman ini tidak berguna.

Adaptasi :

Curah hujan yang dibutuhkan yaitu lebih dari 1000 mm per tahun. Dapat tumbuh pada tanah yang cukup luas terutama tanah-tanah yang bertekstur remah, demikian pula pada tanah latosol, andosol dan basa. Tanaman ini membutuhkan pupuk kandang yang cukup banyak untuk pertumbuhan maksimal. Tanaman ini tidak tahan genangan dan

membutuhkan tanah yang dalam karena system perakarannya yang dalam. Kultur teknik :

Rumput ini mudah ditanam dengan bahan tanam stek atau pols, dapat pula dengan rhizom akan tetapi pertumbuhannya lama. Sebaikanya batang yang digunakan untuk stek sudah cukup tua yaitu telah berumur 8 bulan, panjang setiap stek 25 – 30 cm dan terdiri dari dua buku. Stek ditanam dengan cara menancapkan dan masuk kedalam tanah satu buah buku, sedangkan buku yang satunya lagi di atas permukaan tanah. Jarak tanam yang digunakan adalah 1 x 1 meter. Lahan yang miring dianjurkan penanaman dalam baris menurut kontur dengan jarak antar bibit 50 cm dan jarak antar baris 100 cm. Sangat

responsifdengan pemupukan N, untuk produksi yang baik diperlukan pupuk 800 kg N/ha pertahun. Produksinya tinggi dapat mencapai 1000 ton bahan segar/ha/tahun.

Pemotongan pertama dilakukan setelah tanaman berumur dua bulan dan interval

pemotongan berikutnya 6 minggu pada musim kemarau dan 5 minggu pada musim hujan. Intensitas pemotongan dianjurkan adalah 10 – 20 cm diatas permukaan tanah. Kandungan protein kasar 4.2 – 13.5 %, serat kasar 31.4 % Ca 0.37 % dan kandungan asam oksalat 2.2 %.

2.1.3. Panicum maximum Nama lain :

Tanaman ini dikenal sebagai rumput Guinea, Pasto Guinea. Di Indonesia rumput ini terkenal dengan nama rumput benggala sedangkan di pulau jawa terkenal dengan sebutan suket lundo.

Asal :

Tanaman ini berasal dari daerah Afrika tropik dan sub-tropik dan sekarang telah tumbuh disemua daerah tropik.

Deskripsi :

(10)

lebarnya dapat mencapai 35 mm dan panjang daun 15 – 100 cm. Tipe bunganya malai terbuka dengan banyak cabang. Panjang malai 15 – 60 cm dengan lebar dapat mencapai 25 cm. Panjang spikilet 3 – 4 mm. Warna bunga hijau atau keunguan, tidak berbulu atau kadang-kadang berbulu. Tanaman ini mudah berbiji akan tetapi bijinya mudah rontok. Daya kecambahnya rendah, akan tetapi setelah 6 bulan disimpan daya kecambahnya akan tinggi. Tanaman ini merupakan jenis rumput yang banyak varietasnya, yaitu : a. tipe raksasa dengan tinggi tanaman 3.6 – 4.2 meter, adalah varietas Hamil dan Coloniao, b.. tipe sedang dengan tinggi tanaman 1.5 – 2.5 meter adalah varietas Common, Gotton dan Makueni, c. tipe kecil dengan tinggi tanaman sampai 1 meter adalah varietas Sabi, Petrie, Trichoglume. Jumlah kromosom 2 n = 18, 32, 48. Gambar rumput ini dapat dilihat pada gambar 2.2.

Adaptasi :

Tanaman ini sesuai untuk dataran rendah, di daerah pegunungan yang tinggi peka terhadap embun. Temperatur optimum untuk pertumbuha yaitu 19.1 – 22.9 ºC. tanaman ini tumbuh dengan baik pada musim panas. Temperatur minimum yang diperlukan untuk pertumbuhan yaitu 5.4 – 14.2 ºC, rumput ini dapat tumbuh sampai ketinggian 2500 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang diperlukan umumnya lebih dari 1000 mm per tahun. Varietas Gatton tidak tahan terhadap kondisi yang basah. Tanaman ini tidak tahan terhadap kekeringan dan juga tidak tahan genangan air, hanya sedikit tahan terhadap kadar garam yang tinggi. Tanaman ini umumnya tahan lindungan atau naungan sedang sehingga memungkinkan ditanam diantara pohon-pohon di daerah perkebunan. Tanaman ini membutuhkan draenasi yang baik, cocok pada tanah yang berpasir (sandy loam), tidak tahan terhadap tanah yang liat (clay).

Kultur tekhnik :

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan biji atau secara vegetatif yaitu : pols. Perbanyak vegetatif dapat dilakukan secara praktis, dalam satu ha diperlukan 5000 hingga 1000 pols. Bila rumput ini ditanam pada daerah basah, tanaman ini pertama kali di pangkaspada umur 3 – 4 bulan setelah penanaman. Biji dapat disebar dan menghasilkan kecambah yang baik akan tetapi produksi biji sedikit karena biji tersebut mudah rontok. Umumnya di siapkan persamaian biji. Dosis biji yang di gunakan adalah 4 – 10 kg/ha, akan tetapi semua ini tergantung dari kualitas benih. Biji dengan 100 % kemurnian dan daya tumbuh dapat disebar 1 – 2 kg/ha. Biji segar sebaiknya tidak langsung disebar, akan tetapi

(11)

Centrosema pubescens, Stylosanthes guyanensis, Macroptilium antropurpureum, Pueraria phaseoloides.

2.1.4. Paspalum dilatatum Nama lain :

Nama umum tanaman ini Common Paspalum, Dallis grass, Pasto miel dan rumput Australia.

Asal :

Tanaman ini berasal dari Amerika selatan. Deskripsi :

Rumput ini merupakan rumput berumur panjang, berdaun banyak, kaku, berakar dalam, dengan batang yang muncul dari rhizom yang pendek, tingginya dapat mencapai 50 – 150 cm, daun tidak berbulu dengan panjang sampai 45 cm dan lebar daun 3 – 13 mm.

Rangkum bunga terdiri dari 3 – 11 tandan dengan panjang tandan 3 – 10 cm. Rhachis dari tandan gepeng dengan lebar 2 mm, spikilet panjangnya 2.5 – 4 mm. Dengan satu gluame. Tanaman ini merupakan tanaman hari panajgn yaitu dengan panjang hari 14 jam dengan rata-rata 8 – 12 jam. Temperatur malam yang dingin dan hari-hari dingin akan

menghambat pembungaan. Jumlah kromosom 2 n = 40, 50. gambar rumput ini dapat dilihat pada gambar 2.3.

Adaptasi :

Tanaman ini cocok dengan daerah-daerah tropika dan sub-tropika yang basah dengan curah hujan tidak kurang dari 800 – 1000 mm setahun. Suhu optimal untuk pertumbuhan daun 30 ºC, untuk pertumbuhan anakan 27 ºC dan untuk pembungan 22.5 ºC. produksi biji dihambat pada suhu dibawah 13 ºC. tanaman ini cukup tahan terhadap embun beku. Tanaman ini dapat tumbuh dengan ketinggian sampai 2000 m diatas permukaan laut. Tanaman ini cukup tahan terhadap kekeringan dan terhadap genangan air dan hanya sedikit tahan terhadap kadar garam yang tinggi. Tanaman ini tidak respon terhadap fotoperioda, tetapi panjang hari yang dibutuhkan adalah 14 – 16 jam untuk produksi biji yang baik. Tanaman ini tidak tumbuh dengan baik bila trnaungi. Gabar rumput ini dapat dilihat pada gambar 2.3.

Kultur teknik.

Dilakukan dengan pembajakan, penggaruan untuk memperoleh hasil yang baik.

Kedalaman tanam yang diperlukan yaitu 1 – 1.5 cm dan umumnya ditutupi tanah kembali tipis saja. Dosis biji yang diperlukan adalah 9 – 14 kg/ha, dan dapat disebar pada

(12)

Tanaman ini dapat di defoliasi berat karena mempunyai persediaan akar di bawah tanah yang baik. Pemangkasan tidak boleh lebih rendah dari 5 – 7.6 cm. Produksi bahan kering 15000 kg/ha, dengan kandungan protein kasar 9.9 %. Tanaman ini cocok disimpan dalam bentuk hay dan silase. Tanaman ini pada awal berbunga sangat palatable akan tetapi bila terinfeksi dengan jamur akan menurun. Produksi biji 90 – 500 kg/ha. Biji dapat tahan sampai umur dua tahun .

2.1.5. Hyparrhenia rufa Nama lain :

Tanaman ini dikenal sebagai rumput Jaragua, Faragua atau Yaragua. Di Amerika dikenal sebagai rumput Puntero.

Asal :

Tanaman ini berasal dari Afrika tropika dan ditemukan pula pada daserah India, Indo-China, Australia dan Amerika.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman tahunan yang berbentuk rumpun lebat dengan tinggi dapat mencapai 60 – 240 cm. Panjang daun 30 – 60 cm dengan lebar 2 – 8 mm. Pelepah daun menutupi hampir setengah dari ruas batang. Batangnya tipis, tegak dan juga ada yang merambat. Bunga tipe sphathate panicle dengan panjang mencapai 50 cm, dengan tandan berdampingan. Panjang spikilet 3.5 – 5 mm. Batang pada bunganya terdapat daun kecil, bunganya berwarna merah kecoklatan.

Adaptasi

Tanaman ini tahan trhadap embun beku, dengan ketinggian diatas permukaan air laut mencapai 2000 m dan curah hujan yang dibutuhkan adalah 600 – 1400 mm. Tanaman ini cukup tahan trhadap kekeringan. Tanaman ini paling baik tumbuh pada tanah berpasir yang basah, walaupun demikian rumput ini dapat tumbuh pada tanah yang hitam yang berlumpur berat dan tahan terhadap genangan air sementara. Bahkan di Kenya rumput ini dapat tumbuh pada tanah-tanah merah yang diperberat dengan curah hujan yang lebih besar. Pupuk yang ditambahkan adalah pupuk Nitrogen dengan dosis 112 kg/ha dan pupuk fospat 56 kg/ha. Tidak tahan bila di pupuk lebih dari 250 kg N/ha selama periode pertumbuhan. Rumput ini merupakan tanaman hari pendek. Jumlah kromosom yang ditemukan adalah 2 n = 20, 30, 36 dan 40. Gambar rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.

(13)

Tanaman ini dapat dikembangkan dengan biji atau dari bagian-bagian bungkul tanah berakar (rhizom). Persemaian biji dan persiapan lahan diperlukan unuk mendapatkan hasil yang baik. Pengolahan tanah yang tidak begitu berat dapat dilakukan pula atau dapat dilakukan penanaman setelah padang rumput alam dibakar. Jarak tanam yang digunakan dengan jarak antaran baris 25 – 40 cm. Biji dapat disebar dan diberikan penggemburan ringan. Penanaman di lakukan pada bulan Januari – May dengan dosis 15 – 20 kg/ha. Tanaman ini dapat digembalai secara rotasi dan tidak dapat digembalai secara kontinyu. Tanaman ini dapat dipangkas tidak kurang dari 15 cm. Apabila ditanam dengan biji, tanaman ini sudah dapat tumbuh dengan baik bila sudah berumur 2 tahun dan hanya 4 – 5 bulan bila ditanam dengan pols dan dipangkas pertama kali umurnya tidak kurang dari 6 bulan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik bila ditanam dengan leguminosa dan mempunyai kemampuan berkompetisi dengan gulma . produksi bahan kering 18 704 kg/ha diperoleh bila dipotong setiap 7 minggu dengan pemupukan 555 kg pupuk majemuk (NPK) dengan perbandingan 10 : 15 : 15. Tanaman ini cocok untuk disimpan dalam bentuk hay dan silase sebelum tanaman berbunga dengan tinggi tanaman 60 – 70 cm dan 4 – 5 kali pemotongan selama musim pertumbuhan. Tanaman ini mengandung protein kasar 3.65 %, serat kasar 33%, akan tetapi bila dipotong setiap 6 minggu rata-rata kandungan protein kasarnya 6 – 8 %. Tanaman ini tidak begitu palatable, terutama

apabila tanaman sudah tua. Produksi biji disimpan 100 – 129 hari. Biji disimpan pada temperatur 10 ºC dengan kelembaban relatif yang rendah.

2.1.6. Brachiria decumbens Nama lain :

Rumput ini di Australia terkenal dengan nama rumput Signal, di Jamaika dengan nama rumput Surinamae, di Indonesia terkenal dengan rumput Bede.

Asal :

Rumput ini berasal dari Uganda dan sekarang telah tersebar pada daerah tropika dan sub-tropika.

Deskripsi :

(14)

Tanaman ini jumlah kromosomnya 2n = 36. Gambar rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Adaptasi :

Temperatur optimum untuk pertumbuhannya yaitu 30 – 35 ºC. Tanaman ini tahan embun beku dan dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian sampai 1750 m diatas permukaan air laut. Rumput ini sangat penting pada daerah tropika basah, akan tetapi masih tahan terhadap kekeringan 4 – 5 bulan bila lebih dari 5 bulan tidak baik pertumbuhannya. Curah hujan yang dibutuhkan 1500 mm atau lebih pertahun. Tanaman ini cocok pada tanah yang bertekstur ringan sampai sedang dengan Ph 6 – 7, dan sedikit dipengaruhi oleh kadar air yang tinggi. Rumput ini merupakan tanaman hari pendek. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada cahaya yang tidak penuh dan dapat tumbuh dengan baik dabawah tanaman kelapa. Untuk produksi yang maksimum diberikan pupuk Posfat dan akan memberikan respon yang linear bila diberi pupuk Nitrogen 400 kg/ha. Tanaman ini tahan terhadap penggembalaan berat dan injakan ternak. Tanaman ini sangat cocok unutk menahan erosi karena dapat menutup tanah dengan baik.

Kultur teknik :

Rumput ini dapat ditanam dengan pols dan biji, tetapi karena daya tumbuhnya rendah lebih lazim ditanam dengan mempergunakan pols dengan jarak tanam 30 x 30 cm untuk memperoleh penutupan tanah yang cepat. Persiapan lahan diperlukan untuk pertumbuhan yang baik, akan tetapi persiapan lahan yang kasar dapat dilakukan. Kedalaman tanaman yang diperlukan tidak lebih dari 1 cm dan ditutupi tanah setelah penyebaran biji.

Penyebaran biji dapat dilakukan pada musim hujan dengan dosis 2 – 5 kg/ha. Untuk memecah dormansi diperlukan waktu 12 bulan setelah biji masak. Perlakuan biji untuk meningkatkan perkecambahan dapat dilakukan dengan menambahkan asam sufurik selama 15 menit. Pertumbuhan kecambah sangat baik, dalam waktu 3 bulan sudah dapat menutupi tanah. Tanaman ini cocok ditanam dengan leguminosa seperti Stylosanthes, Centrosema dan Pueraria untuk waktu yang singkat,akan tetapi kemudian akan menekan pertumbuhan tanaman leguminosa tersebut. Tanaman ini dapat menekan pertumbuhan gulam secara efektif. Produksi bahan kering rata-rata 27 072 kg/ha dengan penambahan pupuk Nitrogen dalam bentuk Amonium posfat 450 kg/ha. Tanaman ini cocok untuk disimpan dalam bentuk hay dan silase. Kandungan protein kasar dapat mencapai 11.2 %, serat kasar 28 % bila dipangkas pada awal berbunga. Rumput ini sangat palatable

terutama pada waktu masih muda. Produksi biji dapat mencapai 100 – 200 kg/ha. 2.1.7. Brachiaria mutica

Nama lain :

Rumput ini terkenal dengan nama rumput Para, rumput Maurutius signal, rumput Pasto para, dan rumput Angola.

(15)

Rumput ini berasal dari Afrik barat dan Brazil. Saat ini tersebar sebagai rumput makanan ternak di daerah tropika basah dan sub-tropika.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman tahunan, menjalar dengan stolon yang panjangnya dapat mencapai 2.7 – 4.6 m, kemudian dari setiap buku stolon ini tumbuh tunas atau anakan dengan daun yang lebar tetapi pendek dan berbulu halus. Tanaman ini tingginya dapat mencapai 200 cm. Daunnya kadang-kadang tidak berbulu akan tetapi umumnya berbulu dengan panjang daun 10 – 30 cm dan lebarnya 8 – 20 mm. Malainya dapat terdiri dari 10 – 20 tandan kadang-kadang tunggal atau berpasangan dengan panjang tandan 2.5 – 15 cm. Panjang spikilet 3 – 4 mm, floret panjangnya 3 mm. Jumlah kromosom pada rumput ini yaitu 2n = 36. Gambar rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Adaptasi :

Temperatur optimum untuk pertumbuhannya yaitu 21 ºC, dengan temperatur minimum untuk pertumbuhannya 15 ºC. Tanaman ini sensitive terhadap embun beku dan tidak dapat tumbuh bila suhu lebih rendah dari 8 ºC. Rumput ini dapat tumbuh pada ketinggian mencapai 1000 m diatas permukaan laut dengan curah hujan yang diperlukan 1000 mm atau lebih. Tanaman ini lebih tahan terhadap genangan air atau air permukaan tanah yang tinggi. Tanaman ini tidak tahan terhadap keadaan kering (penggembalaan berta karena system perakarannya dangkal. Toleransi terhadap jenis tanah cukup luas asal cukup terdapat air. Rumput ini merupakan tanaman hari pendek dan dapat tumbuh bila terlindungi secara ringan, akan tetapi lebih menyukai penyinaran penuh. Tanaman ini responsive terhadap pemupukan nitrogen dengan dosis 200 – 400 kg/ha. Pada tanah yang kekurangan posfor dapat dapat diberikan 500 kg/ha, umumnya diberikan 120 – 250 kg/ha pertahun.

Kultur teknik :

Rumput ini dapat diperbanyak dengan biji atau dengan potongan batang sepanjang kurang lebih 23 cm pada jalur-jalur yang berjarak 60 – 90 cm. Penanaman dapat pula dilakukan dengan pols pada jarak tanam 1.8 x 1.8 meter. Penyebaran biji dapat dilakukan dan kedalaman tanaman tidak boleh lebih dari 1 cm . waktu penyebaran biji pada musim semi, panas atau akhir musim dingin dengan dosis biji 2.5 – 4.5 kg/ha. Rumput ini umumnya dominan pada daerah padang rumput yang merupakan kondisi yang disukai. Leguminosa yang cocok tumbuh dengannya yaitu Desmodium heterophylium, Pueraria phaseoloides, Centrosema pubescens dan Calopogonium mucunoides . tanaman ini dapat bersaingan dengan gulma, ternak menyukai tanaman yang masih muda, akan tetapi tanaman ini jangan direnggut terlalu sering, pertamkali pemotongan setelah tinggi tanaman 30 – 60 cm dan dapat tumbuh dengan baik setelah berumur 12 bulan. Produksi bahan kering pada 3 – 4 kali pemotongan dapat mencapai 2 500 – 7 500 kg/ha. Di Queensland produksi bahan keringnya dapat mencapai 29 818 kg/ha pertahun.

(16)

bentuk hay dan silase. Tanaman yang muda batang dan daunnya sangat palatable. Produksi biji dapat mencapai 31 kg/ha.

2.1.8. Brachiaria humidicola Nama lain :

Rumput ini terkenal dengan nama rumput Koronivia dan rumput Creeping signal. Asal :

Rumput ini berasal dari Afrika Selatan dan kemudian menyebar ke daerah Fiji dan Papua New Guinea.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman tahunan, perkembangan vegetatif dengan stolon yang begitu cepat sehingga bila ditanam di lapang segera membentuk hamaparan. Tinggi tanaman dapat mencapai 50 m.Daunnya tidak berbulu dan umumny menggulung untuk menahan penguapan air. Helai daunnya gepeng dengan panjang 12 – 25 cm dan lebarnya kira-kira 5 – 16 mm. Panjang malai 7 – 12 cm. Malai terdiri dari 3 – 5 tandan, dengan panjang tandan 2 – 5 cm. Panjang spikilet kira-kira 5 mm sedangkan panjang floret 4 mm. Warna bunga ungu atau ungu kecoklatan. Jumlah kromosom yaitu 2n = 72. Gambar rumput ini dapat di lihat pada gambar 2.7.

Adaptasi :

Temperatur optimum unutk pertumbuhan kira-kira 32 – 35 ºC, dapat tumbuh pada ketinggian 1000 –2000 m diatas permukaan tanah. Tanaman ini tahan kekeringan dan cukup tahan genangan akan tetapi tidak setahan Brachiaria mutica . Rumput ini tahan terhadap penggembalaan berat dan mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap invasi gulma tetapi kurang cocok bila dilakukan tanaman campuran dengan leguminosa karena cepat sekali menutup tanah sehingga akan menekan pertumbuhan leguminosa. Tanaman ini tahan terhadap tanah yang mengandung Aluminium tinggi dan sangat responsive terhadap pemupukan Nitrogen yang tinggi. Tanaman ini tidak tahan terhadap

pembakaran, dan dapat tumbuh dengan baik dibawah pohon kelapa. Rumput ini sangat efektif untuk menahan erosi.

Kultur teknik :

(17)

2.1.9. Brachiaria ruziziensis Nama lain :

Tanaman ini mempunyai nama lain rumput Ruzy atau dikenal pula sebagai rumput Congo signal, di Indonesia terkenal dengan nama rumput ruzi atau rumput Be-er.

Asal :

Tanaman ini berasal dari daerah Kongo dan Kenya. Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman berumur panjang tumbuh membentuk hamparan yang lebat dengan rhizom yang pendek, tinggi rumput dapat mencapai 50 – 90 cm . System perakarannya luas tapi tidak dalam. Bentuk daun lebar berbulu halus dengan tekstur yang jauh lebih lembut bila dibandingkan rumput signal. Panjang daun 10 – 25 cm dan lebar daun 10 – 15 mm. Malainya terdiri dari 3 – 6 tandan dengan rachis yang gepeng yang lebarnya 3 – 5 mm. Tandan bagian bawah panjangnya 6 – 10 cm. Spikilet berbulu panjangnya 5 mm. Tanaman ini system reproduksinya apomiks yaitu pembentukan biji tidak melalui proses penyerbukan.

Adaptasi :

Temperatur optimum yang dibutuhkan untuk produksi yaitu siang hari 33 ºC dan malam hari 28 ºC. Produksi yang rendah dihasilkan bila suhunya berkisar 24 – 19 ºC. Tanaman ini akan mati bila terkena embun beku yang berat, ketinggian yang diperlukan yaitu :1000 – 5000 meter dipermukaan laut. Curah hujan yang dibutuhkan 1 000 mm atau lebih tinggi akan menghasilakan produksi yang baik. Tanaman ini juga termasuk tanaman yang tahan kering, akan tetapi tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air. Tanaman ini

menghendaki kemasan tanah antara 6 – 7, lebih sesuai untuk pastura ternak kecil (domba) karena tanaman ini tidak tahan terhadap injakan dan rumputan. Tanaman ini dapat hidup bersama-sama dengan legum seperti Centrosema pubescens, pueraria phaseoloides, Stylosanthes humilis, Stylosanthes hamata . Tanaman ini mampu menahan erosi dengan baik. Rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Kultur teknik :

Tanaman ini umumnya ditanam dengan pols karena bijinya mempunyai daya tumbuh yang rendah. Jarak tanam yang digunakan 30 x 30 cm, apabila bahan tanam

(18)

merendam biji dalam larutan asam sulfuric selama 15 menit. Intensitas pemotongan yang baik yaitu sekitar 2.5 – 7.6 cm. Produksi bahan kering tanaman yaitu 21 159 kg/ha. Tanaman ini cocok untuk disimpan dalam bentuk silase yang dicampur dengan legum Stylosanthes guyanensis dan ditambah 1 % molasses. Tanaman ini sangat palatable, kecernaannya dapat mencapai 78.4 %, kandungan protein kasar 13.9 %, serat kasar 27.2 %. Produksi biji berkisar 125 kg/ha – 200 kg/ha.

2.1.10. Cenchrus ciliaris Nama lain :

Tanaman ini terkenal dengan nama rumput Buffel, African Foxtail, Rhodesian Foxtail. Asal :

Tanaman ini merupakan salah satu rumput asli dari daerah Afrika, Indonesia, dan India. Tanaman ini telah menyebar pada daerah Mediterania, tropik dan Afrika Selatan.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman berumur panjang membentuk hamparan dengan rhizom, tinggi dapat mencapai 140 cm. Batang halus, tegak sampai horizontal, tidak berbulu dan bercabang. Jaringan perakarannya kuat, luas dan dalam sekali. Batang basalnya

berbongol-bonggol yang mengandung sangat banyak karbohidrat, suatu cadangan makanan yang penting untuk kemampuan pertumbuh kembali setelah defoliasi berat. Daunnya ada yang berbulu dan ada yang tidak berbulu dengan panjang 7 – 30 cm dan lebar 2 – 5 mm, berwarna hijau. Tipe bunga bulir atau seperti bunga rumput gajah. Panjang bulir 3 – 15 cm dengan lebar 8 – 20 mm, berwarna keunguan. Spikilet terdiri dari 2 bunga yang akan jatuh apabila bunga telah matang. Panjang spikilet 3.5 – 5 mm. Jumlah kromosom 2 n = 32, 36, 40, dan 54. Beberapa varietas yang dikenal : 1. Tinggi (lebih dari 1.5 m) yaitu Biloela, Malopo, Boorara, Lawea, Nunbang, Tarewinnabar. 2. Sedang (tiggi 1.0 m) yaitu Gayndah dan American. 3. Pendek (tinggi 0.75 m) yaitu West Australian. Gambar rumput ini dapat dilihat pada gambar 2.9.

Adaptasi :

Rumput ini merupakan tanaman yang sesuai untuk daerah kering. Temperatur pertumbuhan yang optimum yaitu 30 ºC, sedangkan temperatur minimum untuk

(19)

Keasaman tanah yang diperlukan sekitar 7 – 8, dapat tumbuh bersama-sama dengan legum Medicago sativa, Macroptilium atropurpureum. Rumput ini efektif menahan erosi di daerah semi-arid.

Kultur teknik :

Tanaman ini umumnya diperbanyak melalui biji dengan dosis 0.5 – 4 kg/ha dengan penyebaran biji dipermukaan atas tanah. Biji yang segar mempunyai daya tumbuh yang rendah karena adanya athosianin dan phenolik, disimpan selama 3 – 12 bulan setelah matang dapat meningkatkan daya tumbuh. Kecambahnya mempunyai kemampuan tumbuh yang baik. Tanaman ini dipangkas dengan intensitas pemotongan 10 cm dan interval pemotongan 20 hari selama musim hujan dan 30 hari selama musim kemarau. Tanaman ini cocok disimpan dalam bentuk hay bila dipangkas pada waktu awal berbunga. Tanaman ini jarang disimpan dalam bentuk silase karena kadar airnya umumnya rendah pada daerah kering. Kandungan protein cukup tinggi pada awal berbunga dapat mencapai 11 %, dengan kandungan serat kasar 31.9%,

kecernaannyadapat mencapai 63.4 %. Produksi bahan kering 24 200 kg/ha dengan dipupuk 135 kg N/ha, 73 kg P/ha dan 11.7 kg K/ha. Tanaman ini mempunyai kandungan asam oksalat yang tinggi yaitu 1.2 – 2.8 %. Produksi biji dapat mencapai 10 – 60 kg/ha. 2.1.11. Chloris gayana

Nama lain :

Rumput ini terkenal dengan sebutan rumput Rhodes, atau Paswto Rhodes. Asal :

Tanaman ini merupakan rumput asli daerah Afrika Selatan dan Timur meluas ke Afrika Barat.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman berumur panjang, membentuk hamparan dengan stolon yang dapat mencapai tinggi 0.5 – 2 m. Stolon dapat menyebar sampai 4.7 m. Daun tidak berbulu dengan panjang daun 15 – 50 cm, dan lebar daun 2 – 20 mm. Tipe bunga adalah malai menjari, panjang tandan 4 – 15 cm. Spikilet terdiri dari 3 – 4 floret, panjang floret 2.5 – 3.5 mm, dengan awn yang panjangnya 1 – 10 mm. Jumlah kromosom 2 n = 20, 30, 40. Rumput ini terdapat varietas yang terkenal yaitu : Pioneer (yang umumnya

(20)

Adaptasi :

Rumput ini sesuai untuk daerah tropik. Temperatur optimum untuk pertumbuhan yang di butuhkan 30 – 40 ºC pada siang hari dan pada malam hari 26 – 29 ºC, temperatur

minimum untuk pertumbuhan yaitu 8 ºC. Tanaman ini tahan terhadap embun beku, ketinggian yang diperlukan 600 – 2 000 m diatas permukaan tanah, curah hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan yang baik 600 – 750 mm/tahun. Tanaman ini tahan kekeringan, akarnya dapat mengambil air pada kedalaman 4.25 m, pada keadaan yang sangat basah pertumbuhannya agak kerdil dan berwarna kekuning-kuningan. Rumput ini masih dapat tumbuh baik pada setiap jenis tanah dengan pH 6.5 – 7.0, tahan terhadap kadar garam yang agak tinggi, sangat tahan terhadap api. Apabila terlalu lama tidak dimanfaatkan cenderung berbatang-batang dan tak disukai ternak. Tanaman ini termasuk rumput yang tahan penggembalaan berat, merupakan tanaman hari panjang dan tidak tahan terhadap naungan.

Kultur teknik :

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan pols dan potongan batang dengan jarak tanam 40 x 40 cm atau dengan biji dengan dosis 1 – 4 kg/ha dengan kedalaman tanam tidak lebih dari 2 cm. Pertumbuhan kecambah sangat baik. Interval pemotongan 28 hari lebih banyak produksi bahan keringnya dibandingkan dengan interval pemotongan 14 hari, bila sudah tumbuh dengan baik segera dipangkas untuk mencegah pembungaan, apabila sudah berbunga nilai nutrisinya menurun dengan cepat. Produksi bahan kering 58 00 kg/ha. Tanaman ini cocok disimpan dalam bentuk hay yang dipangkas pada awal berbunga, tanaman yang sudah tua memberikan kualitas hay yang rendah, silase juga dibuat akan tetapi hasilnya kurang memuaskan dibandingkan dengan hay. Kandungan protein kasar berkisar 4 – 13 % dengan kandungan serat kasar 30 – 40 %. Di Australia kandungan protein kasar meningkat dari 6.3 % menjadi 9.5 – 9.8 % bila dipupuk dengan 440 kg N/ha. Kecernaan bahan keringnya mencapai 40 – 60 %. Tanaman yang muda sangat palatable, akan tetapi setelah tanaman menghasilkan biji tidak palatable. Produksi biji dapat mencapai 100 – 650 kg/ha.

2.1.12. Cynodon dactylon Nama lain :

Rumput ini dikenal dengan nama rumput Couch, rumput Bermuda, rumput Kabuta, rumput Dhoub, rumput Bahama, Pasto Bermuda, Pasto Argentina di Indonesia terkenal dengan nama rumput Gigirinting atau suket Grinting.

(21)

Rumput ini berasal dari Asia. Khususnya India, dan sekarang menyebar pada daerah tropika dan sub-tropika diseluruh dunia.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman tahunan, berdau halus dan berkembang dengan stolon dan rhizom serta membentuk kumpulan hijauan yang lebat. Rumput ini cepat membentuk pertanaman yang penuh dengan perakaran, tingginya dapat mencapai 90 cm. Daun ada yang berbulu dan ada yang tidak berbulu, panjang daun 3 – 12 cm, lebar daun 2 – 4 mm. Tipe bunga malai menjari , panjang tandan 1.5 – 8 cm, panjang spikilet 2 – 2.5 mm. Jumlah kromosom 2n = 18, 27, 30, 36 dan 40. Rumput ini terdapat beberapa varietas antara lain : Bermuda, Common Bermuda, St. Lucia Bermuda. Gambar rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Adaptasi :

Temperatur optimum untuk pertumbuhan adalah 35 – 37.5 ºC, temperatur minimum untuk pertumbuhannya adalah 15 ºC, curah hujan yang diperlukan berkisar 625 – 1750 mm, dan ketinggian yang diperlukan mencapai 2 300 m diatas permukaan tanah. Tanaman ini tahan terhadap embun beku, dan juga tahan kekeringan karena adanya rhizom akan tetapi hasil hijauan menjadi sedikit terutama pada tanah dengan kesuburan yang marginal, didaerah kering hanya terdapat pada tanah-tanah beririgasi atau tepi-tepi sungai. Tumbuh ditanah-tanah yang berpasir sampai berlemoung, tetapi paling baik hidup di tanah yang basah dengan draenase yang baik. Rumput ini berguna sebagai rumput padang penggembalaan permanen karena sangat tahan injakan dan penggembalaan berat, baik untuk konservasi tanah, pengontrol erosi. Tanaman ini mati bila terlindung atau ternaungi, mempunyai kemampuan menekan pertumbuhan gulma, tahan terhadap api karena adanya rhizom.

Kultur teknik :

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan potongan-potongan stolon dan rhizom atau pols dengan jarak penanaman 40 x 40 cm. Penanaman dengan biji memerlukan dosis 9 – 11 kg/ha, biji disebar diatas permukaan tanah. Biji tidak mengalami dormansi, kecambah tumbuh baik dan pertumbuhannya cepat. Produksi bahan kering 1000 –3000 kg/ha per bulan pada waktu musim panas dan 100 – 1200 kg/ha pada musim dingin. Tanaman ini sesuai disimpan dalam bentuk hay, sangat cepat tumbuh dan bila dipupuk nilai nutrinya menjadi baik, juga disimpan dalam bentuk silase. Rumput ini sangat palatable bila dipangkas cepat dan dipupuk, kandungan protein kasar berkisar 8.3 – 14 % dengan kandungan serat kasar berkisar 30 %. Produksi biji berkisar 275 – 350 kg/ha.

(22)

Nama lain :

Rumput ini terkenal dengan nama rumput Giant Star, rumput Naivasha, rumput Estrella, Bermuda Mejprado.

Asal :

Rumput ini berasal dari Afrika Timur, kemudian menyebar melalui Ethiopia, Kenya, Uganda dan Tanzania.

Deskripsi :

Rumput ini mempunyai bentuk yang serupa dengan Cynodon dactylon, hanya berbeda dalam karangan bunganya yang terdiri dari 3 – 20 butir, bentuk bunganya sub-malai menjari, tidak mempunyai rhizom, merupakan tanaman tahunan yang berstolon yang tumbuh cepat sehingga cepat menutup tanah yang gundul, membentuk hamparan yang padat dengan tinggi dapat mencapai 60 – 100 cm. Jumalah kromosom 2n = 18. Gambar rumput ini dapat dilihat pada gambar 2.12.

Adaptasi :

Rumput ini tahan embun beku, curah hujan yang dibutuhkan berkisar 500 – 875 mm dengan ketinggian mencapai 2 000 m di atas permukaan, merupakan rumput yang sangat tahan kekeringann, sedikit tahan genangan sementara. Toleransi terhadap tanah cukup luas, responsive terhadap pemupukan Nitrogen, kemampuan menyebarnya sangat baik serta mempunyai kemampuan yang sangat baik berkompetisi dengan gulma. Rumput ini tahan penggembalaan berat, untuk makanan ternak harus dipangkas dengan interval pemotongan pendek karena nilai nutrisinya cepat turun apabila tanaman tua, juga tahan terhadap api dan cepat responnya bila hujan datang. Umumnya tanaman ini digunakan untuk mengontrol erosi, lebih menyukai sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya. Rumput ini umumnya ditanam tunggal, akan tetapi dapat pula tumbuh bersamaan dengan legum Medicago sp, Trifolium semipilosum.

Kultur teknik :

(23)

2.1.14. Digitaria decumbens Nama lain :

Rumput ini terkenal dengan nama rumput Pangola, rumput Pasto Pangola, rumput Pangola Digit.

Asal :

Rumput ini berasal dari Afrika sub-tropika, banyak ditemukan di desa Sungai Pangola, sehingga dikenal dengan nama rumut Pangola. Tanaman ini mudah berkembang biak dan menjadi hijauan pakan yang penting di banyak negara-negara tropis maupun sub-tropis seperti Karibia, Amerika Tengah, Hawaii dan daerah sub-tropis Amerika Utara.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman berumur tahunan dengan stolon yang berakar panjang membentuk hamparan yang tidak rapat, memiliki batang-batang yang berbunga sehingga tingginya dapat mencapai 60 – 120 cm. Daunnya tidak berbulu dengan panjang daun 10 – 25 cm dan lebar daun 2 – 7 mm. Tipe bunga mayang menjari terdiri dari 5 – 10 tandan, yang panjangnya 13 cm. Spikilet terdiri dari 2 floret dengan panjang spikilet 2.7 – 3.0 mm. Jumlah kromosom 2n = 17. Gambar rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.13. Adaptasi :

Temperatur optimum pertumbuhan adalah 19 – 24 ºC, dengan temperatur minimum untuk pertumbuhan 7 – 15 ºC. Rumput ini tidak tahan terhadap embun beku, ketinggian yang diperlukan mencapai 1500 m diatas permukaan tanah, dengan curah hujan tahunan yang diperlukan 900 – 1975 mm. Tanaman ini cukup tahan kekeringan akan tetapi tidak produktif, hanya tahan terhadap genangan air sementara. Rumput ini tumbuh baik pada tanah-tanah yang lembab dengan draenase yang baik, seperti tanah yang rendah

kandungan pasirnya atau tanah dengan sub-soil sedikit berliat, mampu beradaptasi secara luas pada tanah-tanah berpasir yang miskin hara sampai berliay berat yang rendah

kesuburannya. Rumput ini cepat menyebar dengan stolonnya, merupakan tanaman hari panjang dengan pembuangan pada 14 jam panajng hari, tidak tahan naungan, dapat tumbuh bersama dengan legum Stylosanthes humilis, Macroptilium atropurpureum dengan penambahan pupuk nitrogen yang rendah, merupakan rumput yang tahan penggembalaan berat. Rumput ini cepat menekan gulma dan efektif menahan erosi. Kultur teknik :

(24)

interval pemotongan 40 hari. Produksi bahan kering 28 282 kg/ha dengan frekuensi pemotongan 5 kali/tahun dan diberikan pupuk 220 kg Nitrogen, 22 kg Posfor dan 55 kg Potassium per ha per tahun. Tanaman ini cocok unutk di buat hay dan silase yang dipotong sebelum tanaman berbatang (tua). Kandungan protein kasar bervariasi 3.9 – 11.6 %, serat kasar 30.2 %. Palatabilitasnya sangat baik bila dipangkas pada waktu masih muda.

2.1.15. Melinis minutiflora Nama lain :

Nama lain tanaman ini adalah rumput Molasses, rumput Gordura, rumput Calinguero, rumput Melado.

Asal :

Rumput ini berasal dari Afrika tropika dan telah tersebar ke Afrika Selatan dan Brazil, dan di introduksi kebeberapa negara tropika.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman yang berumur panjang, membentuk hamparan yang lebat dan tebal tingginya mencapai 150 cm. Batangnya mempunyai sifat merambat karena adanya stolon, dari setiap buku pada stolon dapat mengeluarkan perakaran yang

kemudian akan timbul anakan baru. Daunnya berbulu halus dengan panjang daun 5 – 20 cm dan lebar daun 4 – 13 mm, daun yang berbulu tersebut mengeluarkan cairan yang lengket dan berbau manis, daun tesebut juga menghasilkan semacam minyak eterir yang menyebabkan bau merangsang, akan tetapi bau tersebut tidak mempengaruhi bau air susu maupun daging dari ternak yang memakannya. Tipe bunga mayang terbuka dengan warna merah keunguan. Panjang malai 10 – 30 cm dan panjang spikilet 1.8 – 2.4 mm dan panjang awn 6 – 16 mm. Jumlah kromosom 2n = 36. Gambar tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 2.14.

Adaptasi :

(25)

ketinggian 2000 diatas permukaan laut. Rumput ini cocok ditanam bersama legum Desmodium sp, Centrosema pubescens, Macroptilium atropurpureum.

Kultur teknik :

Rumput ini dapat ditanam dengan biji karena daya tumbuhnya baik, dengan dosis 4 kg/ha. Kecambah tumbuh dengan sangat baik dan kuat dan cepat. Rumput ini tidak dapat dipangkas dengan intensitas pemotongan dibawah 15 cm. Produksi bahan kering 8 000 kg/ha per tahun. Tanaman ini sangat cocok disimpan dalam bentuk silase dengan pertambahan 10 % molasses. Kandungan protein kasar 8.97 %., serat kasar 25.20 %, merupakan rumput yang sangat disukai oleh ternak. Produksi bijinya 134 kg/ha. 2.1.16. Paspalum notatum

Nama lain :

Rumput ini dikenal dengan rumput Bahia, rumput Jengi brillo, rumput Batais, rumput Tejona, dan rumput Paraguay Paspalum.

Asal :

Rumput ini berasal dari Amerika Tengah dan Selatan dan beradaptasi di daerah tropika dan sub-tropika di Afrika dan Australia.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman yang berumur panjang yang mempunyai system

perakaran yang dalam dengan rhizom-rhizom yang pendek dan stolon yang rapat dengan permukaan tanah, tingginya dapat mencapai 100 cm. Daunnya umumnya berbulu dengan panjang daun 5 – 20 cm, lebar daun 2 – 10 mm. Tipe bunga malai tandan, dengan panjang tandan 5 – 10 cm dan umumnya berpasangan, tapi ada juga yang terdiri dari 3 atau 4 tandan. Panjang spikilet 2.5 – 4 mm, terdiri dari 1 glume, dan 2 bunga. Jumlah kromosom 2n = 20 (seksual), 40 (apomiks). Gambar rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.15. Adaptasi :

Temperatur optimum untuk pertumbuhan adalah 25 – 30 ºC, sedangkan temperatur minimum untuk pertumbuhan adalah 7.8 ºC. Ketinggian yang diperlukan dapat mencapai 200 m diatas permukaan tanah, dengan curah hujan yang dibutuhkan minum 750 mm per tahun. Rumput ini merupakan rumput yang tahan embun beku dan tahan kekeringan, tahan penggembalaan berat, tidak begitu tahan genangan air. Tanaman ini tahan pada tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah, cocok untuk tanah yang berpasir, tidak begitu baik produksinya bila ternaungi, merupakan tanaman berumur panjang, cocok untuk ditanam dengan legum Trifolium semipilosum, Lotononis bainessi.

(26)

Rumput ini dapat diperbanyak melalui biji dan stolon atau rhizomnya. Bila menggunakan biji dosis yang diperlukan 2 – 5 kg/hs dengan kedalaman tanam tidak lebih besar 1 cm. Umumnya perkecambahannya lambat dan akan diperbaiki bila biji disimpan, biji dapat disimpan sampai 3 tahun dan kemudian akan menurun daya tumbuhnya. Dormansi dapat dipecah dengan menggunakan asam sulfuric. Rumput ini dapat digembalai setelah 3 bulan penanaman, interval pemotongan yang terbaik yaitu 6 minggu sekali. Rumput ini dapat dipangkas sampai mendekati permukaan tanah, akan setelah dipangkas harus dipupuk dengan 224 kg N per ha per tahun. Produksi bahan kering 5 947 – 7 240 kg/ha. Rumput ini tidak cocok disimpan dalam silase atau bentuk hay, kandungan protein kasar 6.75 % dan serat kasar berkisar 28.25 %. Produksi biji dapat mencapai 110 – 350 kg/ha, dan pemberian pupuk 112 kg N/ha pada awal musim memperbaiki produksi biji.

3.1.17. Setaria anceps Nama lain :

Rumput ini dikenal sebagai rumput Golden Timothy, atau rumput Golden Bristle. Rumput ini dahulu dinamakan rumput Setaria sphacelata.

Asal :

Rumput ini berasal dari daerah tropika Afrika, dan telah tersebar pada negara-negara tropika diseluruh dunia.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman yang berumur panjang yang tingginya dapat mencapai 100 – 200 cm dengan rhizom dan stolon yang sangat pendek dan buku-bukunya yang sangat rapat. Batangnya tegak tidak berbulu umumnya terdiri dari 5 – 6 buku. Daunnya lebar tidak berbulu kecuali ada beberapa bulu diatas permukaan dari lidah daun (ligula), panjang daun mencapai 40 cm dengan lebar berkisar 8 – 20 mm. Pada bagian dasar pelepah daun bentuknya gepeng seperti kipas, dan umumnya terdapat warna merah keunguan. Tipe bunga bulir dengan panjang berkisar 10 – 30 cm, kadang-kadang lebih panjang. Panjang spikilet 2.5 – 3 mm, bentuknya elips terdiri dari 2 bunga dan glume sebelah atas berbentuk gepeng. Rumput ini mengandung antinutrisi yaitu asam oksalat yang cukup tinggi, dapat mencapai 7 %. Jumlah kromosom 2n = 18, 36, 54. Rumput ini terdapat beberapa varietas yaitu Kazangula, Narok dan Nandi. Jumalah kromosom varietas Nandi 2n = 36, sedangkan Kazangula dan Narok adalah 2n = 36. Kadar asam oksalat yang tertinggi yaitu Kazangula (7.8 % dari bahan kering), sedangkan kadar terendah pada varietas Nandi (3.7 %), varietas Narok kadar asam oksalat berada diantara varietas Kazangula dan Nandi. Gambar rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.16. Adaptasi :

(27)

temperatur pada bulan terdingin 8.6 ºC. Rumput ini tidak begitu tahan embun beku, kecuali varietas Nandi tahan embun beku. Ketinggian yang dibutuhkan dapat mencapai 3 300 m, akan tetapi umumnya berkisar 660 – 2 660 m diu atas permukaan tanah, curah hujan yang di butuhkan 900 – 1825 mm per tahun. Rumput ini hanya sedikit tahan kekeringan, varietas Kazangula yang paling tahan kekeringan, tahan terhadap genangan air diatas periode pendek, tahan pada tanah yang miskin dan tanah yang berbatu, cocok ditanam dengan legum Desmodium intortum, Desmodium uncinatum, Macroptilium atropurpureum, tahan terhadap penggembalaan berat.

Kultur teknik :

Rumput ini dapat diperbanyak dengan menggunakan biji atau pols, dengan dosis 1.5 kg/ha dan kedalaman tanam tidak lebih besar dari 1.8 cm. Biji segar mempunyai zat penghambat perkecambahan, untuk itu sebaiknya disimpan selama 2 bulan. Perbanyakan dengan pols diperoleh dengan memotong tanaman setinggi 10 – 15 cm dari permukaan tanah yang terdiri dari satu atau beberapa anakan kemudian ditanam, bila disimpan tidak boleh lebih dari 1 minggu. Tanaman ini sebaiknya tumbuh baik terlebih dahulu,

kemudian digembalai berat untuk mencegah tanaman berbatang, interval pemotngan dapat dilakukan setiap 3 minggu dengan intensitas pemotngan 15 cm diatas permukaan tanah. Produksi bahan kering 23 500 – 28 200 kg/ha setiap 6 bulan. Rumput ini cocok disimpan dalam bentu hay dan varietas Kazangula disimpan dalam bentuk silase. Kandungan protein kasar 5 – 15 % , serat kasar 23 – 42 %. Produksi biji 330 kg/ha. 2.1.17. Setaria splendida

Nama lain :

Rumput ini di Indonesia terkenal dengan sebutan rumput Lampung atau setaria Gajah. Asal :

Rumput ini berasal dari daerah Afrika tropika, akan tetapi rumput ini kurang tersebar secara luas seperti rumput Setaria anceps.

Deskripsi :

Rumput ini seperti rumput Setaria anceps akan tetapi lebih tinggi, tanaman ini dapat mencapai tinggi 1.5 – 3.5 cm. Daunnya juga lebih besar, panjang daun dapat mencapai 70 cm, lebar daun 12 – 20 mm. Umumnya tanaman ini mempunyai bulir yang lebih besar dan lebih panjang. Kandungan asam oksalat tinggi berkisar 4.5 – 6.7 % pada waktu pertumbuhan 3 minggu. Jumlah kromosom 2n = 36, 45, 54, 63.

Adaptasi :

(28)

tahan genangan air bila dibandingkan dengan Setaria anceps, tidak tahan kekeringan. Rumput ini dapat dapat beradaptasi pada tanah dari yang berpasir sampai liat, namun paling baik memberikan produksi pada tanah lempung liat. Rumput ini cocok ditanam dengan legum Desmodium sp.

Kultur teknik :

Tanaman ini umumnya diperbanyak dengan pols, karena daya tumbuh dari biji sangat rendah. Tanaman ini cocok disimpan dalam bentuk silase dan mempunyai palatabilitas yang tinggi. Produksi bahan kering berkisar 4000 – 9000 kg/ha per tahun. Kandungan protein kasar dapat mencapai 11.3 % dan serat kasar 39.2%.

2.2. Rumput Alam

2.2.1. Cynodon dactylon Nama lain :

Rumput ini dikenal dengan nama rumput Couch, rumput Bermuda, rumput Kabuta, rumput Dhoub, rumput Bahama, Pasto Bermuda, Pasto Argentina di Indonesia terkenal dengan nama rumput Gigirinting atau suket Grinting.

Asal :

Rumput ini berasal dari Asia. Khususnya India, dan sekarang menyebar pada daerah tropika dan sub-tropika diseluruh dunia.

Deskripsi :

Rumput ini merupakan tanaman tahunan, berdau halus dan berkembang dengan stolon dan rhizom serta membentuk kumpulan hijauan yang lebat. Rumput ini cepat membentuk pertanaman yang penuh dengan perakaran, tingginya dapat mencapai 90 cm. Daun ada yang berbulu dan ada yang tidak berbulu, panjang daun 3 – 12 cm, lebar daun 2 – 4 mm. Tipe bunga malai menjari , panjang tandan 1.5 – 8 cm, panjang spikilet 2 – 2.5 mm. Jumlah kromosom 2n = 18, 27, 30, 36 dan 40. Rumput ini terdapat beberapa varietas antara lain : Bermuda, Common Bermuda, St. Lucia Bermuda. Gambar rumput ini dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Adaptasi :

(29)

sungai. Tumbuh ditanah-tanah yang berpasir sampai berlemoung, tetapi paling baik hidup di tanah yang basah dengan draenase yang baik. Rumput ini berguna sebagai rumput padang penggembalaan permanen karena sangat tahan injakan dan penggembalaan berat, baik untuk konservasi tanah, pengontrol erosi. Tanaman ini mati bila terlindung atau ternaungi, mempunyai kemampuan menekan pertumbuhan gulma, tahan terhadap api karena adanya rhizom.

Kultur teknik :

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan potongan-potongan stolon dan rhizom atau pols dengan jarak penanaman 40 x 40 cm. Penanaman dengan biji memerlukan dosis 9 – 11 kg/ha, biji disebar diatas permukaan tanah. Biji tidak mengalami dormansi, kecambah tumbuh baik dan pertumbuhannya cepat. Produksi bahan kering 1000 –3000 kg/ha per bulan pada waktu musim panas dan 100 – 1200 kg/ha pada musim dingin. Tanaman ini sesuai disimpan dalam bentuk hay, sangat cepat tumbuh dan bila dipupuk nilai nutrinya menjadi baik, juga disimpan dalam bentuk silase. Rumput ini sangat palatable bila dipangkas cepat dan dipupuk, kandungan protein kasar berkisar 8.3 – 14 % dengan kandungan serat kasar berkisar 30 %. Produksi biji berkisar 275 – 350 kg/ha. 2.2.2. Jamarak (Setaria barbata)

Nama :

Rumput ini dalam bahasa Sunda dikenal sebagai rumput jamarak Asal :

Tersebar di wilayah Asia tenggara, Amerika dan Polinesia. Di Indonesia terdapat di pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra.

Deskripsi :

Jamarak ,e,iliki daun cembung dan lebar, sedangkan permukaannya berlipat-lipat sejajar dengan tulang daun menyerupai palem. Helaian daun lembut permukaannya apabila diraba agak kaar karena memiliki bulu-bulu yang panjang dan agak padat. Bentuk helaian daun lanset agak menggembung ditengah dan melancip diujungnya. Buluhnya bercabang kesegala arah. Ukuran buluhnya lebih besat dari pada lidi. Permukaan buluh licin dan berwarna hijau muda atau ungu. Bulu-bulu yang terdapat pada pelepahnya mudah gugur dan meninggalkan bekas seperti bintik-bintik kasar.Bunganya malai agak menguncup. Malai ini tumbuh tegak dan cabangnya menyanggah banyak bulir yang susunannya tidak berauran. Pada pangkal bulir memiliki bulu yang panjang. Warna bulir hijau atau hijau muda keunguan. Bentuk bulir bulat telur sampai elips. Rumput ini lebih mudah

memperbanyak diri dengan buluhnya daripada bulirnya. Adaptasi

(30)

menyesuaikan diri pada berbagai jenis tanah termasuk yang berkapur, namun lebih menyukai tumbuh pada tanah yang berpasir. Rumput ini tumbuh menjalar dan memanjat. Kultur Tehnik :

Jamarak sangat disukai oleh ternak. Produksi biomassanya cukup tinggi. Tunas yang muda rasanya agak manis dapat dijaadikan lalab. Dalam penggunaannya rumput ini akan lebih lestari jika dipotong dari pada direnggut langsung oleh ternak.

Paspalum conjugatum Nama :

Dikenal sebagai rumput kerbau atau jukut munding di daerah Sunda atau rumput pahit. Asal :

Rumput ini berasal dari wilayah bagian Amerika beriklim tropik dan menyebar dengan baik di Indonesia.

Deskripsi :

Tumbuh menjalar kesatu arah. Stolon yang menjalar berwarna ungu dan tidak banyak percabangannya. Pada tiap buku-bukunya tumbuh akar dan tunas baru. Pelepah daun licin dan panjangnya dapat mencapau 5 cm. Permukaan daunnya rata dengan tepi yang berbulu halus. Bunganya berupa tandan yang berpasangan, seringkali ditemukan satu tandan lagi yang tidak berpasangan. Tandan tumbuh tegak atau miring. Bentuk bulir bulat telur.Permukaan bulirnya rata, pada bagian tepinya berambut halus seperti sutera

berwarna kuning. Bijinya sangat mudah menempel pda kulit atau pakaian terutama dalam keadaan basah. Musim berbunga sepanjang tahun. Rumput ini lebih mudah

memperbanyak dengan stolon dan bijinya. Adaptasi :

Rumput ini dapat tumbuh mulai daerah pesisir pantai sampai ketinggian 1700 m diatas permukaan laut. Dapat tumbuh dengan baik pada tempat yang terbuka maupun ternaungi. Tumbuh baik pada tanah gembur, tanah liat dan tanah yang mengandung kapur. Tumbuh bercampur dengan rumput yang lain. Rumput ini sangat agresif, seringkali tumbuh mendominasi areal tumbuh suatu daerah dan menjadi gulma bagi tanaman palawija. 2.2.4. Panicum repens (L)

Nama :

Rumput ini disebut rumput lempuyang(Sunda) atau suket Balungan (Jawa). Asal :

Rumput ini berasal dari Afrika dan tersebar kebeberapa daerah tropis termasuk Srilanka, Malaysia, kepulauan Hawai dan Indonesia.

(31)

Rumput ini termasuk tanaman menahun, dan hidup dengan rimpang (rhizom) yang sangat kuat sehingga orang Jawa menyebut rimpang tersebut seperti tulang (balung). Rimpang membentuk cabang. Dari bukunya keluar juga buluh yang menjulur panjangnya dapat mencapai 90 cm. Buluh-buluh(stolon) ini menjalar dan pada setiap bukunya terdapat perakaran dan keluar anakan. Panjang pelepah daunnya dapat mencapai 7 cm, beralur dalam bila sudah kering ditumbuhi bulu-bulu halus yang pendek pada setiap tepi daun. Panjang daun dapat mencapai 7 cm dengan lebar 3-6 mm. Helaian daunnya kaku, tumbuh searah berselang seling. Permukaan daun berbulu halus dan panjang. Pembungaan berbentuk malai terbuka. Panjang rangkum bunga mencapai 20 cm. Bentuk bulirnya lonjong dengan ujungnya yang semakin meruncing. Permukaan bulir licin berwarna ungu. Musim berbunga sepanjang tahun dari Januari sampai Desember. Perbanyakan melalui rhizom karena biji jarang terbentuk.

Adaptasi :

Rumput ini daya sebarnya sangat luas. Tumbuh sangat baik pada ketinggian mulai 0 sampai 2000 m diatas permukaan laut. Dapat tumbuh baik pada tempat terbuka maupun ternaungi. Berkembang cepat pada tanah lembab, berkapur, tanah liat dan gembur. Dapat digunakan sebagai rumput penahan erosi karena memegang agregat tanah yang

strukturnya labil. Pemanfataan :

Rumput ini sangat disukai oleh ternak dan tahan injakan maupun pemotongan berat. Akar rimpangnya dapat digunakan sebagai obat terlambat bulan. Pemotongan dapat dilakukan tanpa merusak rhizomnya, kira-kira 5 cm diatas permukaan tanah. Waktu yang sangat baik pemotongan adalah menjelang berbunga atau ketika batang bunga mulai terbentuk.

2.2.5. Rumput Kumpay (Hymenachne amplexicaulis) (Rudge) Nees Nama :

Rumput ini dikenal dengan nama udul-udul (Sunda), Blembengan (Jawa) atau Kumpai (Kalimantan)

Asal:

Blembengan tersebar keberapa daerahhh termasuk ke burma, Malasyaa sampai ke Polinisia

Deskripsi :

(32)

Adaptasi :

Umumnya tumbuh di tempat basah, misalnya pinggiran parit, sungai, danau atau penggiran kolam. Ditempat-tempat yang airnya dangkal, buluhnya tumbuh tegak dan di tempat yang airnnya dalam buluhnya dapat mengapung di atas permukaan air seperti tanaman kangkung. Dapat tumbuh ditempat yang tidak trgenang tetapi tanahnya harus berbasah dan berlumpur. Tumbuh sangat agresif dan dapat mendominasi perairan atau rawa atau daerah aliran sungai. Rumput ini tersebar mulai dari daerah pantai sampai 1200 m diatas permukaan air laut. Menyukai temapat yang terbuka sampai terlindung.

Pemanfaatan :

Rumput ini sangat disukai ternak, terutama sapi dan kerbau. produksi biomassanya cukup tinggi dan seluruh bagian tanamannya dapat dikonsumsi oleh ternak. Interval pemotongan yang baik berkisar antara 30 - 40 hari dengan intensiatas 5 - 10 cm. Dibeberapa daerah rumput ini sangat baik untuk rumput gembala bagi kerbau air. 2.2.6. Rumput Jampang ( Eleusine indica (L) Gaertn)

Nama : Dikenal sebagai rumput jampang (Sunda) atau jampangan (Indonesia) Asal :

Berasal dari daratan Eropa dan Afrika beriklim tropik serta Asia. Deskripsi :

Tumbuh membentuk rumpun yang jumlahnya sedikit dam mengkilat. Buluhnya sering ditemukan bercabang pada bagian pangkalnya. Tinggi tiap buluh dapat mencapai 50 cm. Pada tiap bukunya terdapat 3 - 5 helaidaun yang saling menutupi. Dari salah satu ketiak daun tumbuh tunas baru. Pelepahnya berwarna hijau muda, berbulu halus yang

ukurannya panjang. Pada ujung daunnya terdapat bulu-bulu panjang yang

menyebar.Pembungaannya tegak terdiri dari 4 - 6 bulir yang tersusun dan terpusat diujung, satu sampai dua bulir yang terbawah letaknya berseling. Panjang masing-masing bulir antara 3 - 5 cm. Bulirnya rata dan licin terdapat 4 - 12 buah bunga. Musim

berbungaa sepanjang tahun. Sistem perakaran padat dan mampu memegang tanah sangat kuat.

Adaptasi :

Berkembang biak cepat dan umumnya hanya melalui biji. Dapat tumbuh diberbagai jenis tanah, baik tanah padat. Sangat tahan terhadap injakan dan renggutan ternak. Tumbuh tersebar dari daerah pantai hingga 1000 m diatas permukaan air laut.

Pemanfaatan :

(33)

2.2.7. Balakaciut (Babadotan lalakina)

Nama :

Tanaman ini tidak termasuk famili rerumputan. Didaerah Jawa Barat disebut Balakacut atau Anoni.

Asal :

Tersebar pada daerah tropis terutama pada tanah subur. Deskripsi:

Termasuk tanaman sukulen (Berair). Tumbuh tegak membentuk cabang-cabang yang bermuara pada setiap buku pada batang. Pada setiap buku terdapat tangkai daun langsung yang berselang seling simetris dan diantara kedua daun diapit batang untuk pembungaan atau cabang baru. Terlihat garis melintang pada buku yang menghubungkan dua tangkai daun semetri>Batang ada yang berbulu dan ada yang tidak berbulu.

Diameter batang antara 23 mm, diameter cabang 11.5 mm panjang ruas antar buku 7.6 -9.9 cm. Daun memiliki pinggiran yang bergerigi dan setiap gerigi ditmbuhi bulu halus. Bentuk daun menggembung dibagian tengahhh dan meruncing pada ujung saun. Tulang dauntampak jelas.terdiri daei tiga tulang daun utama dan bermuara pada tangkai daun… Masing-masing tulang daun sekunder bermuara pada tangkai daun utama dan ujung yang lain semakin tidak jelas mendekati tepi daun. Panajang daun 4 - 6 cm dan lebarnya 2- 3.5 cm. Bunga berwarna kuning atau putih juga ungu. Pada bunga terdapat mahkota yang teriri dari 5 helai yang saling merangkum. Masing-masing ujung helai an mahkota bunga terdapat helaian putih Diameter bunga 3-4 cmm dan panjangnya 4 mm, Bunga terletak pada bagian pucuk daun.

Adaptasi :

Dapat tumbuh baik di tanah-tanah yang subur dan gembur. Tumbuh pada daerah ternaung berat sampai terbuka. Kurang toleran pada tanah yang berkapur atau rendah bahan organiknya.

Pemanfaatan :

Blakaciut sangat disukai ternak karena teksturnya halus dan mengandung air. Dapat dipanen pada bagian batang dan pada kondisi optimal dapat membentuk percabangan setelah mengalami pemotongan. Tanaman ini tidak tahan injakan. Pemotongannya sebaiknya dilakukan setelah bunga mengalami penuaan dan menghasilkan benih yang akan tertabur disekitarnya untuk menghasilkan individu baru.

2.2.8. Bereg-bereg/Kakasuran (Borreria latifolia SCHUM) Nama :

(34)

Asal :

Tersebar dibeberapa daerah tropis terutama tanah subur dan lembab. Deskripsi :

Termasuk tanaman sukulen (berair). Tumbuh tegak membentuk cabang-cabang yang bermuara pada sertiap buku padabatang. Batang bersegi empat dan terdapat bagian seperti sirip pada batangnya. Batang berwarna hijau dan garis-garis ungu yang bermuara disetiap buku. Pada setiap buku tumbuh daun dngan tangkai menempel pada buku,Pada buku juga tumbuh percabangan baru yang membentuk tanglaian daun-daun. Panjang ruas antar buku dapat mencapai 50 cm dan lebarnya 2.5 mm. Daun berbentuk lonjong dengan gradasi semakin mengecil pada ujungnya. Daun berwarna hijau cerah agak berbulu, nampak jelas terutama pada bagian permukaan atas daun. Tulang daun tampak jelas pada bagianpermukaan bawah dan tulang sekunder simetri saling bermuara pada satu tulang utama tapi tidak saling bertemu. Panjang daun 4-5 cm dan lebarnya mencapai 3 cm. Tepi daun berwarna ungu atau tidak berwarna. Dua helai daun besar tumbuh pada buku saling bersebelahan, tetapi tangkai daun yang lain tumbuh diantara tangkai daun besar saling berselang-seling.

Adaptasi :

Bereg-bereg dapat tumbuh baik di tanah subur yang gembur atau tanah lembab. Tumbuh pada daerah ternaung berat sampai terbuka. Memmiliki daya kom[petisi yang baik sehingga sering mendominasi suatu areal. Kurang toleran pada tanah berkapur atau bahan organik rendah. Tersebar pada daerah dtaran rendah sampai tinggi.

Pemanfaatan : sangat disukai ternak karena teksturnya halus dan mengandung air. Dapat dipanen pada bagian batang dan pada kondisi optimal dapat membentuk percabangan setelah mengalami pemotongan. Tanaman ini tidak tahan injakan. Pemotongannya sebaiknya dilakukan setelah bunga mengalami penuaan dan menghasilkan benih yang akan tertabur disekitarnya untuk menghasilkan individu baru.

R A N G K U M A N

(35)

mempunyai keduanya. Rumput yang berbentuk rumpun yang dipelajari adalah rumput rumput Pennisetum purpureum (rumput gajah). Rumput raja (Pennisetum

purputhypoides). Panicum maximum (rumput benggala), Paspalum dilalatum, Hyparrhenia rufa. Rumput yang berbentuk hamparan yang akan dipelajari adalah Brachiaria decumbens (rumput signal), Brachiaria mutica (rumput para), Brachiaria humidicola, Brachiaria ruziziensis, Cenchrus ciliaris, Chloris gayana (rumput Rhodes), , Cynodon plectostachyus, Digitaris decumbens (rumput pangola), Melinis munutiflora (rumput molasses), Paspalum notatum, Setaria anceps, Setaria splendida. Selain itu juga dipelajari rumput alam seperti :Cynodon dactylon (gigirinting), Panicum repens

(lempuyang), Paspalum conjugatum (jukut pahit), Setaria barbata (jamarak),

Hymenachne amplexicaulis (kumpay), Eleusine indica (jampang), Galinsoga parviflora CAV (balakaciut), Borreria latifolia (bereg-bereg),

Daftar Pustaka

Bogdan, A.V. 1977. Tropical Pasture and Fodder Plants (Grasses and Legumes). Longman Inc. New York.

Crowder, L.V. dan Chheda, H.R. 1982. Tropical Grassland Husbandry. Longman Inc. New York.

Mc Ilroy, R.J. 1977. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Terjemahan. Pradnya Paramita. Jakarta.

Skerman, P.J dan Riveros, F. 1990. Tropical Grasses. Food Agriculture Organization of The United Nations. Rome.

Referensi

Dokumen terkait

TAMPILKAN UKURAN TITIK BERAT Menampilkan ukuran titik berat dengan perkakas Dimension Linear sebagai berikut: Memindahkan UCS icon pada posisi yang dikehendaki, agar

KONVERSI PADA PROSES OKSIDASI METANA MENGGUNAKAN REAKTOR AL1MN BOLAK BAL]K. Aang Nuryaman, Agus Yodi G, Kunijoro Adji 5, dan Yogi Wibisono

Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan eksperimental terhadap efek antimitosis dari ekstrak n-Heksan, dan Etanol 70% daun Botto’-botto’ ( Cromolaena odorata

Berdasarkan hal tersebut, tipe jaringan terkecil berikutnya dari topologi star network terdiri dari satu node pusat yaitu hub dengan dua koneksi yang terpisah ke dua

Konidium berwarna bening (hialin), ramping, lurus atau agak membengkok, bagian pangkal tumpul tetapi meruncing ke bagian ujungnya dan bersekat-sekat, sedangkan konidioforanya

Sosial Tenaga Kerja, kecelakaan kerja adalah Universitas Sumatera Utarakecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan sejak berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke

d. Penunjukan langsung sebagaimana dimaksud pada ayat2 huruf c, dilakukan dengan ketentuan Barang dan Jasa yang dibutuhkan merupakan produk atau layanan sesuai dengan

Penulis mengajukan sebuah kasus longitudinal dengan diagnosis thalassemia dengan hemosiderosis, epilepsi, penyakit jantung rematik, gizi kurang, severely stunted , dan