PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA STRUKTUR ATOM SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO
STRAY (TSTS) DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) BERPADUKAN MEDIA PETA KONSEP
Oleh:
Junior Simanullang NIM 4101131019
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Junior Simanullang dilahirkan di Doloksanggul tanggal 27 Juni 1992. Ayah bernama Hotdin Manullang (+) dan Ibu bernama Dormin Lumbanbatu, dan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Pendidikan dimulai tahun 1998 masuk SD Negeri Santa Maria Doloksanggul dan lulus pada tahun 2004. Pada
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar
Struktur Atom Siswa SMA Pada Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Two Stay
Two Stray (TSTS) Dengan Kooperatif tipe Number Head Together (NHT) Berpadukan Media Peta Konsep” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.Murniaty Simorangkit,M.S selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini selesai dengan baik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.P.M.Silitonga,M.S ,Ibu Dra.Ratu Evina Dibyantini,M.Si, dan Bapak Drs.Kawan Sihomobing,M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs.Germanicus Sinaga,M.Pd selaku dosen PA, serta seluruh dosen dan staf pegawai di Jurusan Kimia FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Doloksanggul Drs.Kasmin Simbolon, serta Bapak Esbon Hutagalung,S.Pd dan Esnawati Simanullang,M.Pd selaku guru kimia di SMA Negeri 1 Doloksanggul yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Dan yang sangat teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua Dormin Lumbanbatu, terima kasih untuk segala doa, jerih ibu dan perjuangan selama ini dalam menyekolahkan penulis dan yang selalu mendukung dalam penulisan skripsi ini. Teristimewa juga kepada kakak dan adek penulis, Hotma Simanullang, S.Pd, Oktavia Manullang S.Si, dan Maju Manullang yang
v
Tak lupa penulis mengucapkan trimakasih kepada keluarga tulang Drs.Sumurung Lumbanbatu, Robin lumbanbatu, bapa uda Drs. Jongga manullang,M.Pd dan seluruh keluarga yang telah memberi dukungan selama penulis menyelesaikan perkuliahan. Begitu juga dengan para rekan-rekan seperjuangan penulis Parsada Unimed (Arianto Purba, Sudy harjo, Alexander Manullang, Baringin Manullang, penghuni apartemen jalan sering), geng sehak
(Onesimus, Tridarno, David, dan Jhon), kimia dik A (ito dine, kristina, ing, juwita, feni dan semua anggota kimia dik A), teman-teman PPLT Methodis Brastagi ( Dian, Lesna, Anto gurky, dan yang lainnya), tamen se-kos Fendry, lae Himpun, Runggu, teman-teman IKBKK, les Briton dan juga bagi adik Dessy Pakpahan penulis ucapkan terima kasih.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis sadar masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi penyempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2014
Penulis
PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA STRUKTUR ATOM SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO
STRAY (TSTS) DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) BERPADUKAN MEDIA PETA KONSEP
Junior Simanullang (4101131019) ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
halaman
Lembar Pengesahan i
Riwaya Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Datar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup Masalah 3
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 4
BAB II Tinjauan Pustaka 5
2.1. Kerangka Teoritis 5
2.1.1 Pembelajaran Kimia 5
2.1.2 Hasil Belajar Kimia 6
2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif 6 2.1.3.1 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif 7 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray 8 2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together 9
2.1.6 Media Peta Konsep 12
2.1.7 Materi Stuktur Atom 13
2.2. Kerangka Konseptual 21
2.3. Hipotesis Penelitian 23
BAB III Metode Peneltian 25
3.1. Lokasi dan Waktu penelitian 25
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 25
3.3. Variabel Penelitian 25
3.4. Desain Penelitian 26
3.5 Instrumen Penelitian 26
3.6. Prosedur Penelitian 27
3.7. Langkah –langkah Penelitian 28
3.8. Teknik Pengolahan Data 29
BAB IV. Hasil Dan Pembahasan 34
4.1. Hasil Penelitian 34
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 34
4.1.1.1. Validitas Instrumen Tes 35
4.1.1.2. Reliabilitas Instrument Tes 35 4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 35 4.1.1.4. Daya Pembeda Instrumen Tes 35
4.1.2. Data Hasil Penelitian 36
4.2. Analisisis Data Penelitian 36
4.2.1. Uji Normalitas Data 36
4.2.2. Uji Homogenitas Data 37
4.2.3. Uji Hipotesis 38
4.2.4. Pengamatan Aktitivitas Belajar Siswa 38
4.2.5. Analisa Korelasi 38
4.3. Pembahasan 39
BAB V. Kesimpulan Dan Saran 42
5.1. Kesimpulan 42
5.2. Saran 42
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT 11
Tabel 2.2 Harga Bilangan Kuantum Utama (n) 16
Tabel 2.3 Harga Bilangan kauntum Azimut (l) 16 Tabel 2.4 Jumlah dan Jenis Orbital pada SubKulit 17
Tabel 2.5 Penentuan Golongan Utama 21
Tabel 2.6 Penentuan Golongan Transisi 21
Tabel 3.1 Desain Penelitian 26
Tabel 3.2 Interpretasi Nilai r 30
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas eksperimen II 36 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretest dan Postest 36 Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data Pretest dan Postest 37
Tabel 4.4 Aktivitas Belajar Siswa 38
Tabel 4.5 Temuan Peneliti di Lapangan Pada Pembelajaran
Model Kooperatif tipe TSTS 40
Tabel 4.6 Temuan Peneliti di Lapangan Pada Pembelajaran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.5 Urutan tingkat energi berdasarkan aturan Aufbau 17
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 45
Lampiran 2. RPP 51
Lampiran 3 Peta Konsep 78
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) 79
Lampiran 5. Kunci Jawaban LKS 81
Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen Tes 84
Lampiran 7. Instrumen Penelelitian sebelum validasi 93 Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Belum Valid 99
Lampiran 9. Instrumen Valid 100
Lampiran 10. Kunci Jawaban Instrumen Valid 104
Lampiran 11. Tabel Validitas Tes 105
Lampiran 12. Perhitungan Uji validitas Tes 106
Lampiran 13. Tabel Reabilitas Tes 107
Lampiran 14. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes 108
Lampiran 15. Tabel Daya Beda 109
Lampiran 16. Perhitungan Uji Daya Beda 110
Lampiran 17. Tabel Uji Tingkat Kesukaran Tes 111 Lampiran 18. Perhitungan Uji Tingkat Daya Kesukaran Tes 112
Lampiran 19. Kesimpulan Uji Instrumen tes 113
Lampiran 20. Hasil PreTest dan Postest 114
Lampiran 21. Nama Anggota Kelompok Eksperimen I dan II 115 Lampiran 22. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 117 Lampiran 23. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa 119
Lampiran 24. Uji Normalitas Data 125
Lampiran 25. Uji Homogenitas Data 130
Lampiran 26. Uji Hipotesis 135
Lampiran 27. Perhitungan Perbedaan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa 137
Lampiran 28. Analisa Korelasi 138
Lampiran 29. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 140
Lampiran 30. Tabel Distribusi F Value 141
Lampiran 31. Tabel Nilai-Nalai Distribusi t 143 Lampiran 32. Tabel Nilai-Nilai r- profuct Moment 144
1 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujutan kebudayaan manusia yand dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan dan
perkembangan pendidikan perlu dilakukan secara terus menerus sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern (Amri, 2013)
Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah pembaharuan strategi atau model pembelajaran. Strategi atau model pembelajaran dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan pada umumnya. Dengan adanya pembaharuan tersebut maka siswa akan lebih termotivasi untuk belajar sehingga mutu pendidikan dapat meningkat (Djamarah dalam Tambunan,2012).
Menurut Haetami (2011), mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang dianggap membosankan dan menakutkan bagi sebagian besar siswa karena dianggap merupakan mata pelajaran yang terdiri dari rumus-rumus kimia dan hitungan. Menakutkan karena terdapat beberapa pokok bahasan yang memerlukan kemampuan matematis yang tinggi, seperti stokiometri, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, koligatif larutan, kelarutan, dan elektrolisis. Membosankan karena sebagian besar terdiri dari pokok bahasan yang memerlukan pembahasan dengan menghafal serta mengingat sifat-sifat baik sifat kimia maupun fisika, seperti kimia organik, struktur atom, koloid, biokimia dan kimia unsur.
Isjoni (2009) mengungkapkan untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini berkembang berbagai model pembelajaran.
2
ke waktu terus mengalami perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan dan berganti dengan model pembelajaran yang lebih modern.
Isjoni(2009) mengungkapkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh teman sebaya (peer teching) ternyata lebih efektif dari pada pengajaran oleh guru. Ini berarti, keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru saja, melainkan dapat juga dilakukan melalui teman
lain, yaitu teman sebaya. Dalam hal ini guru bertindak sebagai moderator.
Dalam proses belajar mengajar, para siswa perlu dilatih untuk bekerjasama dengan rekan-rekan sebayanya. Ada kegiatan belajar tertentu yang akan belajar jika dikerjakan secara bersama-sama, misalnya dalam kerja kelompok, daripada jika dikerjakan sendiri oleh masing-masing siswa. Latihan kerjasama sangatlah penting dalam proses pembentukan kepribadian anak. Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa untuk berkolaborasi .
Dalam pembelajaran kooperatif, terdapat variasi model yang dapat diterapkan diantaranya ; Two Stay Two Stray (TSTS) dan Number Head Together (NHT). Model Two Stay Two Stray atau metode dua tinggal dua tamu, dimulai dengan pembagian pembagian kelompok, kemudian siswa mendiskusikan tugas yang diberikan guru. Setelah diskusi intra kelompok selesai, dua orang dari masing-masing kelompoknya meninggalkan kelompoknya untuk bertemu dengan kelompok yang lain, sedangkan anggota kelompok lain bertugas sebagi penerima tamu dan menyajikan hasil kerja kelompok mereka. Setelah selesai mereka kembali ke kelompoknya masing-masing (Istriani, 2012). Penggunaan model pembelajaran TSTS pernah diteliti oleh Indirawati (2013) pada materi struktur atom diperoleh persen peningkatan hasil belajar sebesar 72,3 %.
Kemudian, pada model pembelajaran kooperatif Number Head Together diawali dengan Numbering. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
kelompok dan mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya dari guru (Istriani,2012). Penggunaan model kooperatif tipe NHT pernah diteliti oleh Anriani (2014) pada materi stuktur atom diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 72,9%.
Peningkatan hasil belajar juga bisa dicapai jika siswa mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Salah satu cara menarik perhatian
siswa selama pembelajaran yaitu dengan media pembelajaran karena media dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Salah satu media yang bisa digunakan yaitu peta konsep yang berfungsi sebagai alat pembelajaran membantu siswa untuk mengerti, mengintegrasikan konsep dan meningkatkan minat mereka dalam pembelajaran (Arsyad dalam Nurkasana, 2013)
Materi stuktur atom adalah salah satu materi kimia yang secara konseptual cukup rumit dan membosankan sehingga membutuhkan media peta konsep. Perpaduan model kooperatif TSTS atau model kooperatif NHT dengan media peta konsep sama-sama dapat meningkatkan hasil belajar, sehingga peneliti tertarik untuk membandingkan perpaduan model kooperatif dengan media peta konsep melalui penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Struktur Atom Siswa SMA Pada Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dengan Kooperatif Number Head Together (NHT) Berpadukan Media Peta Konsep”.
1.2. Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Mata pelajaran kimia adalah mata pelajaran yang membosankan dan menakutkan bagi sebagian besar siswa
2. Pembelajaran masih didominasi oleh guru, siswa cenderung pasif dan menerima apa adannya dari guru.
3. Pembelajaran yang monoton mengakibatkan siswa kurang termotivasi 4. Kurangnya media pembelajaran yang berakibat pada kurang minat
4
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi hanya pada masalah perbedaan rata-rata hasil belajar kimia siswa SMA pada pembelajaran model kooperatif tipe TSTS dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dipadukan media media peta konsep pada pokok bahasan struktur atom.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa SMA pada pembelajaran model kooperatif tipe TSTS dengan NHT berpadukan media peta konsep pada pokok bahasan struktur atom ?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaaan rata-rata hasil belajar siswa SMA yang diajarkan menggunakan model kooperatif tipe TSTS dengan NHT yang dipadukan dengan media peta konsep pada pokok bahasan struktur atom. 2. Untuk mengetahui korelasi antara rata-rata aktivitas belajar siswa dengan
rata-rata aktivitas belajar siswa
1.6. Manfaat Penelitian
1. Bahan masukan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyamapaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan struktur atom
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi siswa tentang cara berdiskusi khususnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berpadukan media peta konsep sehingga dapat dimanfaatkan siswa untuk menggali dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan belajar untuk topik lain
melalui sharing informasi dengan teman sebaya.
3. Menjadi bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti yang mau
42
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil belajar kimia struktur atom siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan kooperatif tipe NHT berpadukan media peta konsep. Rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipa NHT (82,22) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe TSTS (75,29). Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t dua pihak diperoleh thitung berada pada daerah krisis pada taraf α = 0,025.
2. Terdapat korelasi antara rata-rata aktivitas belajar dengan rata-rata hasil belajar siswa dimana rata-rata aktivitas belajar siswa di kelas yang diajar dengan model kooperatif tipe NHT (79,00) lebih tinggi daripada kelas yang diajar dengan kooperatif tipe TSTS (72,20). Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa korelasi pada tarif α = 0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru disarankan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dilengkapi media peta konsep pada materi struktur atom di SMA
2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran ini disarankan dapat
menggunakan waktu sesuai yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
43
DAFTAR PUSTAKA
Anriani, N., (2014), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Stuktur Atom Kelas XI di SMAN 2 Tebing Tinggi T.A. 2013/2014., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Amri, S., (2013), Pengembangan Dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum, Pustaka, Jakarta.
Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Haetami, A., (2011), Pembelajaran Inovatif Kimia Unsur, http://www. Artikel pendidikan.go.id. (diakses pada 26 Februari 2014)
Hutasoit, J., (2007), Pengaruh Sistem Pengajaran Modul Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tetapan Kesetimbangan Kimia., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Istriani. (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif ,Media Parsada, Medan.
Indirawati, K.,( 2013), Perbandingan Hasil Belajar Struktur Atom Antara Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) dan Model kooperatif tipe Two Stay-Two Stray (TS-TS)di Kelas X, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Nurkasanah, L, dkk., (2013), Efektivitas Pembelajaran Kooeratif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Dan Think Pair Square (TPSq) Melalui Pemanfaatan Peta Konsep Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid Kelas XI SMA N 4 Magelang Tahun Ajaran 2011/2012, dalam Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No.2 Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Sebelas Maret.
Purba, M., (2007), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.
Purba, L., (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI Semester 2 Sma Negeri 2 Sidikalang TA 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Parning,H., (2004), Kimia 2B Sekolah Menengah Atas Semester Kedua, Yudistira, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Unimed, Medan.
Slavin, R.E., (2008), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.
Tambunan, B.,(2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 6 Medan TA 2010/2011.,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ulfa, M., Muchalis., Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Dengan Strategi Probelem Possing Pada Materi Ikatan Kimia Di Kelas X SMAN3 Lamongan, Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa Unesa 2012