• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis fisik dan analisis kimia besi F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "analisis fisik dan analisis kimia besi F"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah kehidupan, boleh dikatakan semua kehidupan dijagad raya ini bergantung pada ketersediaan air. Oleh karena itu air menjadi indikasi utama adanya kehidupan di suatu tempat di jagat raya.Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup yang lain. Air digunakan manusia untuk air minum, kebutuhan rumah tangga, maupun keperluan industri. Tanpa air manusia dan makhluk hidup lainnya tidak dapat hidup.

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni 16,08 %. Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya (Said Dan Wahjono, 1999).

Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kuaitas air tanah maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak layak untuk diminum. Air yang layak diminum mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis yang merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk diminum. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun tidak langsung dan secara perlahan.

(2)

hampir di semua tempat di muka bumi, pada semua bagian lapisan geologis dan semua badan air. Pada air permukaan, jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mg/L, tetapi didalam air, kadar tanah Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi dapat dirasakan dan dapat menodai kain dan perkakas dapur, selain itu juga menimbulkan pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, kekeruhan karena adanya koloidal yang terbentuk.

Tubuh manusia hanya mengandung besi sebanyak 4g. Adanya unsur besi di dalam tubuh berfungsi untuk memenuhi kebutuhan akan unsur tersebut dalam mengatur metabolisme tubuh. Dalam tubuh, sebagian besar unsur besi terdapat dalam hemoglobin, pigmen merah yang terdapat dalam sel darah merah. Karena itulah masukan besi setiap hari sangat diperlukan untuk mengganti zat besi yang hilang melalui tinja, air kencing, dan kulit. Namun masukan zat besi yang dianjurkan juga harus dipenuhi oleh dua faktor yaitu kebutuhan fisiologis perseorangan dan persediaan zat besi di dalam makanan yang disantap (Trianjaya, Zunaedi. 2009).

Besi secara farmakologi digunakan sebagai zat penambah darah bagi penderita anemia. Salah satu bentuk garam besi yang digunakan sebagai komponen zat aktif dalam sediaan penambah darah adalah besi(II) sulfat, yaitu bentuk besi bervalensi dua atau ferro. Hal ini berkaitan dengan kondisi tubuh manusia yang lebih mudah menyerap besi dua daripada besi bervalensi tiga. Sifat kimia besi yang sangat dikenal adalah mudah teroksidasi oleh oksigen dari udara dan oksidator lainnya, sehingga besi umumnya dijumpai sebagai besi bervalensi tiga. Pada kondisi tertentu dimana kurang kontak dengan udara, besi berada sebagai besi bervalensi dua.

Metode analisis besi yang sering digunakan adalah dengan spektrofotometri sinar tampak, karena kemampuannya dapat mengukur konsentrasi besi yang rendah. Analisis kuantitatif besi dengan spektrofotometri dikenal dua metode, yaitu metode orto-fenantrolin dan metode tiosinat. Besi bervalensi dua maupun besi bervalensi tiga dapat membentuk kompleks berwarna dengan suatu reagen pembentuk kompleks dimana intensitas warna yang terbentuk dapat diukur dengan spektrofotometri sinar tampak. Karena orto fenantrolin merupakan ligan organik yang dapat membentuk kompleks berwarna dengan besi(II) secara selektif (Kartasasmita, et al. 2009).

(3)

maka bicaranya melambat dan monoton, terjadi hyperrefleksi, clonus pada patella dan tumit, dan berjalan seperti penderita parkinsonism.

Di dalam sistem air alami pada kondisi reduksi, mangan (Mn) pada umumnya mempunyai valensi dua yang larut dalam air. Oleh karena itu, dalam sistem pengolahan air senyawa mangan valensi dua tersebut dengan berbagai cara oksidasi diubah menjadi senyawa yang mempunyai valensi yang lebih tinggi yang tidak larut dalam air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan secara fisik. Konsentrasi mangan di dalam sistem air alami umumnya kurang dari 0,1 mg/l, jika konsentrasinya melebihi 0,1 mg/l maka dengan cara pengolahan biasa sangat sulit untuk menurunkan konsentrasinya sampai derajat yang diijinkan sebagai air minum. Oleh karena itu perlu cara pengolahan yang khusus.

Aluminium (Al) adalah unsur kimia dengan nomor atom 13 dan massa atom 26, 9815. Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26 dapat meluruhkan sinar dengan waktu paruh 105 tahun. Aluminium berwarna putih keperakan, mempunyai titik lebur 659,7 oC dan titik didih 2.057 oC, serta berat jenisnya 2,699 gr.cm-3 (pada temperatur 20 oC). Termasuk dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-3. Jari-jari atomnya adalah 117,6 pikometer (1x10-10 m). Alumunium adalah unsur terbanyak ketiga yang ditemukan di bumi setelah Oksigen dan Silikon. Jumlahnya sekitar 7,6% dari berat kerak bumi. Aluminium mudah dilengkungkan dan dibuat mengkilat, serta larut dalam asam klorida dan asam sulfat berkonsentrasi di atas 10%, tetapi tidak larut dalam asam organik.

Aluminium ditemukan pada tahun 1825 oleh Hans Christian Oersted. Baru diakui secara pasti oleh F. Wohler pada tahun 1827. Sumber unsur ini tidak terdapat bebas, bijih utamanya adalah Bauksit. Penggunaan Aluminium antara lain untuk pembuatan kabel, kerangka kapal terbang, mobil dan berbagai produk peralatan rumah tangga. Senyawanya dapat digunakan sebagai obat, penjernih air, fotografi serta sebagai ramuan cat, bahan pewarna, ampelas dan permata sintesis (Sudira dan Sato.1992).

(4)

oleh jumlah kalsium dan magnesium. Dalam standart kualitas air bersih dan air minum minum, kesadahan maksimum yang diperbolehkan adalah 500mg/l (sebagai Ca), dan kadar minimum yang diperbolehkan adalah 75 mg/l. Air yang memiliki kasadahan rendah disebut dengan air lunak, sedangkan air yang memiliki kesadahan tinggi disebut dengan air sadah.

Kesadahan air diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara disebabkan oleh adanya senyawa-senyawa bikarbonat yang terdapat dalam air, yang jika dipanaskan akan terurai menjadi dan O meninggalkan endapan yang dapat dipisahkan. Kesadahan ini dapat dihilangkan dengan cara direbus, kemudian terdapat kerak pada alat rebusnya. Kesadahan tetap disebabkan oleh ion kalsium atau ion magnesium yang berikatan dengan Cl-, SO42-, NO3-. Kesadahan tetap hanya dapat dihilangkan dengan cara ditambah zat lain atau dengan perlakuan khusus.

Permenkes Tentang Standar Kualitas Air Bersih Dan Air Minum

Kesadahan air disebabkan adanya ion – ion Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkan Standar kesadahan menurut PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).

Dari data tersebut dapat dilihat jelas bahwa air yang dikatakan sadah adalah air yang mengandung garam mineral khususnya CaCO3 sekitar 120-180 ppm menurut WHO, sedangkan menurut Merck air dikatakan sadah jika mengandung 320-534 ppm atau sekitar 18-30 OD, menurut EPA air yag dikatakan sadah jika mengandung CaCO3 sekitar 150-300 ppm, dan menurut PERMENKES RI, 1990 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan yaitu 500 mg/L CaCO3. Bila melewati batas maksimum maka harus diturunkan (pelunakan).

(5)

berwarna kekuningan, menimbulkan noda pada pakaian dan tempat berkembang biaknya bakteriCr eonothr inx , oleh sebab itu kadar besi tidak boleh melebihi 1 mg/l, karena dapat mempercepat pertumbuhan bakteri besi tersebut dan dapat menimbulkan rasa serta bau (Sutapa, 2000).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IV/21990 menetapkan kadar logam mangan di dalam air minum maksimum 0.1 mg/L. Dalam jumlah yang kecil (< 0,1 mg/L), Mn dalam air tidak menimbulkan gangguan kesehatan, melainkan bermanfaat dalam menjaga kesehatan otak dan tulang, berperan dalam pertumbuhan rambut dan kuku, serta membantu menghasilkan enzim untuk metabolisme tubuh untuk mengubah karbohidrat dan protein membentuk energi yang akan digunakan. Mangan tersebar di seluruh jaringan tubuh. Konsentrasi mangan tertinggi terdapat di hati, kelenjar tiroid, pituitari, pankreas, ginjal dan tulang. Kadar minimal yang dibutuhkan sekitar 2,5 hingga 7 mg mangan per hari dapat mencukupi kebutuhan manusia. Tetapi dalam jumlah yang besar (> 0,4 mg/L), Mn dapat menimbulkan racun yang lebih kuat dibanding besi, yaitu menyebabkan gangguan pada tulang, gangguan hati, gangguan ginjal dan perubahan warna rambut (Janelle, 2004).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IV/1990 menetapkan kadar alumunium pada air bersih yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila dikonsumsi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum:

Mahasiswa mampu mengetahui apa saja alat, fungsi, bahan dan cara analisis fisik dan analisis kimia besi (Fe), Mangan (Mn), Aluminium (Al), dan Kesadahan pada sampel air bersih

1.2.2 Tujuan Khusus:

 Untuk mengetahui alat yang di gunakan dalam analisis fisik dan analisis kimia besi (Fe), Mangan (Mn), Aluminium (Al), dan Kesadahan pada sampel air bersih

 Untuk mengetahui fungsi alat yang di gunakan dalam analisis fisik dan analisis kimia besi (Fe), Mangan (Mn), Aluminium (Al), dan Kesadahan pada sampel air bersih

(6)

 Untuk mengetahui langkah analisis kimia besi (Fe), Mangan (Mn), Aluminium (Al), dan Kesadahan pada sampel air bersih

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air Bersih

Pengertian Air dalam Biologi dan Kimia (Senyawa H2O) - Pengertian airadalah senyawa kimia yang merupakan hasil ikatan dari unsur hidrogen (H2) yang bersenyawa dengan unsur oksigen (O) dalam hal ini membentuk senyawa H2O. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi.

Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme. Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk transportasi zat – zat makanan dalam bentuk larutan dan melarutkan berbagai jenis zat yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk melarutkan oksigen sebelum memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli.

Berdasarkan Permenkes RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarata-syarat dan pengawasan kualitas air,. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitsanya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.

(7)

Sumur gali adalah satu konstruksi sumur yang paling umum dan meluas dipergunakan untuk mengambil air tanah bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai air minum dengan kedalaman 7-10 meter dari permukaan tanah. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan. Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia kakus/jamban dan hewan, juga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi, misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba. Sumur dianggap mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik, bila tidak terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur(Depkes RI, 1985).

Dari segi kesehatan sebenarnya penggunaan sumur gali ini kurang baik bila cara pembuatannya tidak benar-benar diperhatikan, tetapi untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pencemaran dapat diupayakan pencegahannya. Pencegahan ini dapat dipenuhidengan memperhatikan syarat-syarat fisik dari sumur tersebut yang didasarkan atas kesimpulan dari pendapat beberapa pakar di bidang ini, diantaranya lokasi sumur tidak kurang dari 10 meter dari sumber pencemar, lantai sumur sekurang-kurang berdiameter 1 meter jaraknya dari dinding sumur dan kedap air, saluran pembuangan air limbah (SPAL) minimal 10 meter dan permanen, tinggi bibir sumur 0,8 meter, memililki cincin (dinding) sumur minimal 3 meter dan memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat (Entjang, 2000).

Sumur gali ada yang memakai pompa dan yang tidak memakai pompa. Syarat konstruksi pada sumur gali tanpa pompa meliputi dinding sumur, bibir sumur, lantai sumur, serta jarak dengan sumber pencemar. Sumur gali sehat harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (Entjang, 2000).

2.3 Syarat Air Bersih

Air bersih disini kita kategorikan hanya untuk yang layak dikonsumsi, bukan layakuntuk digunakan sebagai penunjang aktifitas seperti untuk MCK.Karena standar air yang digunakan untuk konsumsi jelas lebih tinggi daripada untuk keperluan selain dikonsumsi. Ada beberapa persyaratan yang perlu diketahui mengenai kualitas air tersebut baik secara fisik, kimia dan juga mikrobiologi.

(8)

a. Air harus bersih dan tidak keruh b. Tidak berwarna apapun

c. Tidak berasa apapun d. Tidak berbau apapun

e. Suhu antara 10-25 C (sejuk) f. Tidak meninggalkan endapan 2. Syarat kimiawi, antara lain:

a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan

c. Cukup yodium

d. pH air antara 6,5 – 9,2

Pemenuhan kebutuhan akan air bersih haruslah memenuhi dua syarat yaitu kuantitas dan kualitas (Depkes RI, 2005).

1. Syarat Kuantitas Kebutuhan masyarakat terhadap air bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan kebiasaan masyarakat

2. ( Chandra, 2006). Konsumsi air bersih di perkotaan Indonesia berdasarkan keperluan rumah tangga, diperkirakan sebanyak 138,5 liter/orang/hari dengan perincian yaitu untuk mandi,cuci, kakus 12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter, lain-lain 33,3 liter (Slamet, 2007). 2. Syarat Kualitas Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, radioaktivitas, dan mikrobiologis yang memenuhi syarat kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air (Slamet, 2007).

2.4 Parameter Air Bersih

Parameter air ialah parameter fisik, kimia: Parameter Air Bersih secara Fisika

1. Kekeruhan 2. Warna 3. Rasa & bau 4. Endapan 5. Temperatur

(9)

1. Organik, antara lain: karbohidrat, minyak/ lemak/gemuk, pestisida, fenol, protein, deterjen, dll.

2. Anorganik, antara lain: kesadahan, klorida, logam berat, nitrogen, pH, fosfor,belerang, bahan-bahan beracun.

3. Gas-gas, antara lain: hidrogen sulfida, metan, oksigen. 2.5 Pemanfaatan Air

Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah : 1. Untuk keperluan air minum.

2. Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lainlain). 3. Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram halaman)

4. Untuk konservasi sumber baku PAM.

5. Taman rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan).

6. Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman, WC dan lain-lain).

7. Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan, minuman seperti the botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain).

8. Pertanian/ irigasi 9. Perikanan. 10. Lain-lain.

Menurut Alamsyah (2007), manfaat air bagi tubuh manusia adalah : 1. Membantu proses pencernaan

2. Mengatur proses metabolisme 3. Mengangkut zat-zat makanan 4. Menjaga keseimbangan suhu tubuh 2.6 Kandungan Besi (Fe) Pada Air Bersih

Kandungan ion Fe (Fe2+,Fe3+) pada air sumur bor berkisar antara 5 – 7 mg/L. Tingginya kandungan Fe (Fe2+,Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur tanah dibagian atas merupakan tanah gambut, selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian dalam merupakan campuran lempung gambut dengan sedikit pasir.

(10)

Adapun besi terlarut yang berasal dari pipa atau tangki – tangki besi adalah akibat dari beberapa kodisi, di antaranya : 1) Akibat pengaruh pH yang rendah (bersifat asam), dapat melarutkan logam besi. 2) Pengaruh akibat adanya CO2 agresif yang menyebabkan larutnya logam besi. 3) Pengaruh banyaknya O2 yang terlarut dalam air yang dapat pula. 4) Pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan besi-besi dalam air. 5) Kuatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi. 6) Adanya bakteri besi dalam air akan memakan besi.

Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+). Hal ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe (OH)3, FeO, Fe2O3dan lain-Iain. Konsentrasi besi terlarut yang masih diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l.

2.7 Dampak Besi (Fe) Yang Terkandung Di Dalam Air

Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan berbagai masalah, diantaranya :

1. Gangguan teknis

Endapan Fe (OH) bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap pada saluran pipa, sehingga mengakibatkan pembuntuan dan efek-efek yang dapat merugikan seperti Mengotori bak yang terbuat dari seng. Mengotori wastafel dan kloset.

2. Gangguan fisik

Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya warna, bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi terfarutnya > 1,0 mg/l.

3. Gangguan kesehatan

(11)

menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air berbau seperti telur busuk.

Pada Hemokromatesis primer besi yang diserap dan disimpan dalam jumlah yang berlebihan di dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini akan disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya terjadilah sirosis hati dan kerusakan pankreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis sekunder terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke dalam tubuh sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidek disekresikan.

2.8 Pengertian Alumunium

Nama aluminium berasal nama kuno untuk alum (tawas atau kalium aluminium sulfat).Aluminium adalah logam lunak dan ringan dan memiliki warna keperakan kusam karena lapisan tipis oksidasi yang terbentuk saat unsur ini terkena udara.

Aluminium adalah logam tidak beracun dan non magnetik. Unsur ini hanya memiliki satu isotop alami, aluminium-27, yang tidak radioaktif. Aluminium merupakan elemen berlimpah dalam kerak bumi dengan persentase sekitar 7,5% hingga 8,1%. Aluminium sangat jarang ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya. Aluminium berkontribusi besar mempengaruhi sifat-sifat tanah, yang hadir terutama sebagai aluminium hidroksida.

Aluminium merupakan logam yang reaktif sehingga sulit untuk mengekstrak dari bijihnya yaitu aluminium oksida (Al2O3). Aluminium adalah salah satu logam yang paling sulit untuk dimurnikan karena teroksidasi sangat cepat. Oksidasi aluminium membentuk senyawa yang sangat stabil, tidak seperti karat pada besi yang rapuh.

Beberapa batu permata terbuat dari kristal jernih aluminium oksida yang dikenal sebagai korundum.Kehadiran jejak logam lain menciptakan berbagai warna: kobalt menciptakan batu safir biru, dan kromium membuat batu rubi merah.Sedangkan topaz adalah aluminium silikat berwarna kuning dengan jejak besi.

(12)

Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek kesehatan yang serius, seperti:

– Kerusakan pada sistem saraf pusat – Demensia

– Kehilangan memori – Kelesuan

– Gemetar parah

Orang-orang yang bekerja di pabrik yang melibatkan aluminium bisa mengalami masalah paru-paru ketika menghirup debu aluminium.Aluminium juga menyebabkan masalah bagi pasien ginjal ketika memasuki tubuh selama proses cuci darah.

Di danau, jumlah ikan dan amfibi menurun akibat reaksi ion aluminium dengan protein dalam insang ikan dan embrio katak. Konsentrasi aluminium yang tinggi tidak hanya menimbulkan efek pada ikan, tetapi juga pada burung dan hewan lainnya yang mengkonsumsi ikan. negatif lainnya adalah bahwa ion aluminium dapat bereaksi dengan fosfat, membuat kadar fosfat dalam air yang diperlukan organisme air menjadi turun.

2.10 Kesadahan air

Pada awalnya, kesadahan air didefinisikan sebagai kemampuan air untuk mengendapkan sabun, sehingga keaktifan/ daya bersih sabun menjadi berkurang atau hilang sama sekali. Sabun adalah zat aktif permukaan yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air sabun dapat berbusa. Air sabun akan membentuk emulsi atau sistem koloid dengan zat pengotor yang melekat dalam benda yang hendak dibersihkan.

(13)

Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya ion-ion Ca2+, Mg2+. Atau dapat juga disebabkan karena adanya ion-ion lain dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti Al, Fe, Mn, Sr dan Zn dalam bentuk garam sulfat, klorida dan bikarbonat dalam jumlah kecil. Oleh karena senyawa-senyawa kalsium dan magnesium relatif sukar larut dalam air, maka senyawa-senyawa itu cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau presipitat yang akhirnya menjadi kerak.

Pengertian kesadahan air adalah kemampuan air mengendapkan sabun, di mana sabun ini diendapkan oleh ion-ion yang saya sebutkan diatas. Karena penyebab dominan/utama kesadahan adalah Ca2+ dan Mg2+, khususnya Ca2+, maka arti dari kesadahan dibatasi sebagai sifat / karakteristik air yang menggambarkan konsentrasi jumlah dari ion Ca2+ dan Mg2+, yang dinyatakan sebagai CaCO3. Kesadahan ada dua jenis, yaitu (Giwangkara, 2008) :

2.11 Penyebab kesadahan air

Kesadahan dalam air dapat disebabkan oleh adanya garam-garam anorganik atau persenyawaan antara lain

 Kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dengan bikarbonat

 Kalsium dan magnesium dengan sulfat, nitrat dan klorida

 Garam-garam besi, seng dan silica

Kandungan ion Ca dan Mg dalam air dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu a. Faktor Alamiah : karena sumber air berdekatan dengan lokasi

penambangan batu kapur atau pun daerah tersebut dekat lokasi persawahan.

b. Faktor non alamiah : karena ditambahkan dalam air baik disengaja atau pun tidak sengaja.

2.12 Dampak Kesadahan Yang Terkandung Di Dalam Air

Kesadahan yang dimiliki air sangat merugikan bagi manusia. Meskipun tidak langsung berbahaya jika diminum tetapi air ini bisa memberikan dampak kurang menguntungkan seperti

(14)

2. Mengendapkan anion sabun sehingga mengurangi efektivitas mencucui. Ia menyebabkan boros konsumsi sabun. Ketika air sadah bertemu dengan sabun yang terjadi adalah ion yang dikandung air sadah merusak efek surfaktan dari sabun.

Dalam dunia industri kesadahan air tidak pernah luput dari perhatian para pelaku bisnis. Air sadah bisa merusak mesin uap air (ketel). Pada mesin-mesin yang memanfaatkan uap air melalui pipa kesadahan bisa menyebabkan mesin tersebut rusak.

2.13 Pengertian Mangan

Mangan merupakan logam keras dan getas berwarn abu-abu merah muda. Logam ini sulit mencair, tapi mudah teroksidasi. Mangan murni bersifat amat reaktif

dan dalam bentuk bubuk akan terbakar dengan oksigen, serta larut dalam asam encer. Mangan merupakan salah satu logam yang paling melimpah di tanah yang terutama berbentuk senyawa oksida dan hidroksida.

Mangan terjadi terutama sebagai pyrolusite (MnO2), dan pada jumlah lebih rendah sebagai rhodochrosite (MnCO3).Lebih dari 25 juta ton bijih mangan ditambang setiap tahun dengan daerah pertambangan utama meliputi Afrika Selatan, Rusia, Ukraina, Georgia, Gabon, dan Australia.

Mangan merupakan elemen penting untuk semua spesies makhluk hidup. Beberapa organisme seperti diatom, moluska, dan spons mengakumulasi mangan. Ikan dapat memiliki hingga 5 ppm dan mamalia hingga 3 ppm mangan dalam jaringan mereka, meskipun biasanya tidak melebihi sekitar 1 ppm.

2.14 Dampak Mangan Yang Terkandung Di Dalam Air

Efek kelebihan mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan di otak. Gejala keracunan mangan meliputi halusinasi, mudah lupa, dan kerusakan saraf. Mangan juga dapat menyebabkan Parkinson, emboli paru, dan bronkitis. Pria yang terpapar mangan dalam jangka waktu lama berpotensi menjadi impoten.

Keracunan mangan kronis dapat terjadi akibat menghirup debu dan asap mangan dalam jangka panjang. Kejadian tinggi pneumonia dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya ditemukan pada pekerja yang terkena debu atau asap senyawa mangan.

(15)

Manusia meningkatkan konsentrasi mangan di udara oleh kegiatan industri dan melalui pembakaran bahan bakar fosil.

Dosis mangan yang terlalu tinggi bisa memicu masalah paru-paru, hati, gangguan pembuluh darah, penurunan tekanan darah, kegagalan perkembangan janin, dan kerusakan otak. Tes laboratorium pada hewan menunjukkan bahwa keracunan mangan parah dapat menyebabkan perkembangan tumor.[]

2.15 Permenkes Tentang Standar Besi (Fe), Mangan (Mn), Aluminium (Al), Dan Kesadahan Pada Sampel Air Bersih

Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan

Keterangan

Alumunium mg/l 0.2

Kesadahan mg/l 500

Besi mg/l 0.3

Mangaan mg/l 0.1

(16)

3.1 Waktu Dan Tempat Pratikum

Hari/Tanggal : Senin/01 Februari 2016 Pukul : 8.30 WIB – 11.30 WIB

Tempat : Laboratorium Fisika Poltekkes Kemenkes Padang

3.2 Alat Dan Bahan 3.2.1 Alat

NO NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI

1. Kertas Lakmus Untuk mengetahui

tingkat asam atau basa sampel air sumur gali

2. Termometer Untuk mengukur suhu

pada sampel air sumur gali

3. Spektrofotometer Untuk mengukur

absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan perpanjangan

gelombang tertentu pada suatu objek kacaatau kuarsa yang di sebut kuvet

4. Labu Ukur Untuk tempat

(17)

5. Erlenmeyer Untuk melarutkan larutan

6. Pipet Gondok Digunakan untuk

mengambil larutan dengan teliti

7. Gelas Ukur Untuk mengukur

larutan

8. Gelas Kimia Untuk meletakkan zat

kimia dan untuk melarutkan larutan

9. Buret Untuk titrasi

10. Pipet Tetes Untuk meneteskan

(18)

11. Waterbath Untuk memanaskan larutan

12 Hot plate/ kompor listrik

Untuk memanaskan larutan

13 Ph Meter Untuk mengukur

kandungan ph pada air

3.2.2 Bahan

Bahan JUMLAH

HCL pekat Larutan hidroksilamin Buffer Ammonium Asetat

Larutan fenantrolin Larutan induk besi (Fe) dan

larutan referensi Fe Aquadest Reagen khusus mn

H2o2 30% Amonium persulfat

2 ml 1 ml 50 ml

2 ml Secukupnya

35 ml 5 ml 1 tetes

1 gr

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Pemeriksaan PH

1. celupkan PH meter ke dalam sampel air yang akan di uji 2. kemudiaan cocokan dengan indikator PH

(19)

3.3.2 Pemeriksaan Suhu

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Pindahkan sampel secukupnya kedalam gelas kimia 250 ml

3. Masukkan thermometer kedalam sampel air

4. Biarkan selama 1-2 menit

3.3.3 Pemeriksaan Fe pada sampel air sumur gali

(20)

Pembuatan larutan pereaksi

 Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

 Siapkan larutan standar 0, 0.1, 0.3, 0.7, 0.9, 1.2, 1.5, 1,75 ppm yang berasal dari larutan induk Fe 100 ppm

 Bilas buret menggunakan aquades

 Lalu masukan larutan induk besi ke dalam buret

 Lalu masukan larutan induk ke dalam labu ukur menggunakan buret sesuai dengan perhitungan hasil dari rumus pengenceran

 Tambahkan aquades kedalam labu ukur 50 ml atau sampai tanda batas garis labu ukur

 Homogenkan sebanyak 12 kali

 Untuk sampel, pipetkan sampel air 50 ml dengan pipet gondok dan tuangkan kedalam erlenmeyer 250 ml

 Begitu juga dengan larutan standar dalam labu ukur 50 ml, pindahkan larutan menggunakan pipet gondok kedalam erlenmeyer 250 ml

 Semua larutan standar dan larutan sampel dalam erlenmeyer 250 ml ditambahkan 2 ml HCl pekat dan 1 ml hidroksilamin

 Tambahkan 3-5 batu didih dan panaskan sampai mulai mendidih, terus didihkan sampai volume menjadi setengah dari volume awal (Fe telah larut)

 Dinginkan dan pindahkan larutan menggunakan pipet gondok ke dalam labu ukur 100 ml, tambahkan 50 ml buffer asam asetat serta 2 ml larutan fenantrolin dan paskan sampai tanda batas garis labu ukur 100 ml dengan aquades

 Homogenkan larutan tersebut sebanyak 12 kali, biarkan sampai warna orange terbentuk sempurna

 Pindahkan larutan blanko, standar dan sampel kedalam cuvet spektrofotometer dengan panjang gelombang 510 nm

Cara kerja spektrofotometer:

1. Nyalakan alat spektrofoto meter

2. Isi cuvet dengan larutan blanko, standar dan sampel 3. Atur panjang gelombang

4. Masukan cuver satu per satu ke dalam spektrofotometri

5. Lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting blank (dalam bentuk teks)

 Catat hasil yang didapatkan dan buat grafiknya

C A

0 0

0,1 0,09

(21)

0,7 0,065

3.3.4 Pemeriksaan Mn Pada Sampel Air Sumur Gali Cara perhitungan larutan:

 Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

 Siapkan larutan standar 0, 0.1, 0.3, 0.5, 0.7, 0.9, 1, 1.2 ppm yang berasal dari larutan induk Mn 100 ppm

 Bilas buret menggunakan aquades

 Lalu masukan larutan induk Mn ke dalam buret

 Lalu masukan larutan induk ke dalam labu ukur menggunakan buret sesuai dengan perhitungan hasil dari rumus pengenceran

 Tambahkan aquades kedalam labu ukur 50 ml atau sampai tanda batas garis labu ukur

(22)

 Untuk sampel, pipetkan sampel air 50 ml dengan pipet gondok dan tuangkan kedalam erlenmeyer 250 ml

 Begitu juga dengan larutan standar dalam labu ukur 50 ml, pindahkan kedalam erlenmeyer 250 ml

 Semua larutan standar dan larutan sampel dalam erlenmeyer 250 ml ditambahkan 5 ml reagen khusus Mn dan 1 tetes H2O2 30%

 Tambahkan aquades 35 ml

 Tambahkan 1 gr Amonium persulfat

 Panaskan hingga mendidih, biarkan mendidih selama 1 menit (waktu dihitung saat mulai mendidih)

 Angkat dan dinginkan dengan cara di rendam dengan air kran

 Pindahkan kedalam labu ukur 100 ml menggunakan corong dan paskan dengan aquades sampai tanda batas labu ukur

 Pindahkan larutan blanko, standar dan sampel kedalam cuvet spektrofotometer untuk diukur dengan panjang gelombang 525 nm

Cara kerja spektrofotometer:

1. Nyalakan alat spektrofoto meter

2. Isi cuvet dengan larutan blanko, standar dan sampel 3. Atur panjang gelombang

4. Masukan cuver satu per satu ke dalam spektrofotometri

5. Lalu tekan tombol 0 ABS 100%T, tunggu sampai keluar kondisi setting blank (dalam bentuk teks)

 Catat hasil yang didapatkan dan buat grafiknya Konsentras

3.3.5 Pemeriksaan Alumunium Pada Sampel Air Sumur Gali

Alat:

- Water test kitt

(23)

 Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

 Masukkan sampel kedalam cuvet 10 ml atau sampai tanda batas garis cuvet lalu tutup rapat (sebagai blanko)

 Lalu masukkan lagi sampel kedalam cuvet 10 ml atau sampai tanda batas garis

 Lalu masukkan tablet no 1 kedalam cuvet yang berisi sampel air dan aduk menggunakan batang pengaduk hingga tablet larut

 Kemudian, masukkan tablet no 2 dan aduk menggunakan batang pengaduk hingga tablet larut

 Lalu diamkan sampel selama 5 menit sampai warna sampel berubah

 Atur tombol no. 3 pada pengaturan water test kitt

 Lalu masukan cuvet yang berisi sampel murni kedalam water test kitt

 Lalu tutup rapat cuvet menggunakan tutup water test kitt

 Lalu tunggu sampai sampel terbaca oleh alat

 Kemudian catat hasilnya

 Setelah itu masukan lagi cuvet berisi sampel yang telah di campurkan tablet ke dalam water test kitt

 Lalu tutup rapat cuvet menggunakan tutup water test kitt

 Kemudian tunggu sampai sampel terbaca oleh alat

 Kemudian catat hasilnya

Sampel 0

Alumunium 0,000 mg/l

3.3.6 Pemeriksaan Kesadahan Pada Sampel Air Sumur Gali Cara kerja

 Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

 Masukkan sampel kedalam cuvet 10 ml atau sampai tanda batas garis cuvet lalu tutup rapat (sebagai blanko)

 Lalu masukkan lagi sampel kedalam cuvet 10 ml atau sampai tanda batas garis

 Lalu masukkan tablet no 1 kedalam cuvet yang berisi sampel air dan aduk menggunakan batang pengaduk hingga tablet larut

 Kemudian, masukkan tablet no 2 dan aduk menggunakan batang pengaduk hingga tablet larut

 Lalu diamkan sampel selama 2 menit sampai warna sampel berubah

 Atur tombol no. 15 pada pengaturan water test kitt

 Lalu masukan cuvet yang berisi sampel murni kedalam water test kitt

 Lalu tutup rapat cuvet menggunakan tutup water test kitt

 Lalu tunggu sampai sampel terbaca oleh alat

 Kemudian catat hasilnya

(24)

 Lalu tutup rapat cuvet menggunakan tutup water test kitt

 Kemudian tunggu sampai sampel terbaca oleh alat

 Kemudian catat hasilnya

Sampel 0

(25)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

ANALISIS HASIL PH SUHU STANDAR

PERMENKES 1. Besi (Fe) 0,049 mg/l 9 29oc Maks 0,3 mg/l 2. Mangan (Mn) 0,001 mg/l 9 29oc Maks 0,1 mg/l 3. Alumunium (Al) 0,000 mg/l 9 29oc Maks 0,2 mg/l

4. Kesadahan 130 mg/l 9 29oc Maks 500 mg/l

4.2 Pembahasan

Dari pratikum pemeriksaan parameter Fe sampel air sumur gali didapatkan hasilnya yaitu 0,047 mg/l. Dan standar Fe permenkes no 416 tahun 1990 = maks 0,3 mg/l , Jadi sampel yang diperiksa adalah air yang memenuhi standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes

Dari pratikum pemeriksaan parameter Mn sampel air sumur gali didapatkan hasilnya yaitu 0,2 mg/l. Dan standar Mn permenkes no 416 tahun 1990 = maks 0,5 mg/l. Jadi sampel yang diperiksa adalah air yang memenuhi standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes

Dari pratikum pemeriksaan parameter Aluminium (Al) sampel air sumur gali didapatkan hasilnya yaitu 0,000 mg/L. Dan standar Al permenkes no 416 tahun 1990 = maks 0,2 mg/L, Jadi sampel yang diperiksa adalah air yang memenuhi standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes.

Dari pratikum pemeriksaan parameter kesadahan sampel air sumur gali didapatkan hasilnya yaitu 130 mg/L. Dan standar kesadahan permenkes no 416 tahun 1990 = maks 500 mg/L, Jadi sampel yang diperiksa adalah air yang memenuhi standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes.

(26)
(27)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada pengukuran pH sampel air sumur gali menggunakan pH universal dengan mencelupkan kertas pH universal kedalam sampel air sumur gali dan pH yang didapat yaitu 8

Pada pengukuran suhu sampel air sumur gali menggunakan thermometer dengan mencelupkan thermometer kedalam sampel air selama 1-2 menit dan suhu yang didapatkan yaitu 290C

Pada pengukuran Fe sampel air dibuat larutan blanko, standar dan sampel sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, kemudian masukkan larutan tersebut kedalam cuvet lalu ukur dengan spektrofotometer panjang gelombang 510 nm untuk mengetahui konsentrasi kandungan besi (Fe)

Pada pengukuran Fe dan Mn sampel air dibuat larutan blanko, standar dan sampel sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, kemudian masukkan larutan tersebut kedalam cuvet lalu ukur dengan spektrofotometer panjang gelombang 510 nm untuk Fe dan 525 nm untuk Mn

Dari pratikum pemeriksaan parameter Fe sampel air sumur gali didapatkan hasilnya yaitu 0,047 mg/l. Dan standar Fe permenkes no 416 tahun 1990 = maks 0,3 mg/l , Jadi sampel yang diperiksa adalah air yang memenuhi standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes

Dari pratikum pemeriksaan parameter Mn sampel air sumur gali didapatkan hasilnya yaitu 0,2 mg/l. Dan standar Mn permenkes no 416 tahun 1990 = maks 0,5 mg/l. Jadi sampel yang diperiksa adalah air yang memenuhi standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes

(28)

diperiksa adalah air yang memenuhi standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes.

Dari pratikum pemeriksaan parameter kesadahan sampel air sumur gali didapatkan hasilnya yaitu 130 mg/L. Dan standar kesadahan permenkes no 416 tahun 1990 = maks 500 mg/L, Jadi sampel yang diperiksa adalah air yang memenuhi standar sesuai dengan syarat-syarat atau ketentuan dari permenkes.

5.2 Saran

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi Ketiga, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Gandjar, I. G. dan Abdul R., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. (Hal.298)

Kasam, Andik Y., dan Titin S., 2005, Penurunan COD (Chemical Oxygen Demand) Dalam Limbah Cair Laboratorium Menggunakan Filter Karbon Aktif Arang Tempurung Kelapa, Jurnal Logika, Vol. 2, No. 2, ISSN : 1410 – 2315, Jakarta. Triyati, E., 1985, Spektrofotometri Ultra-Violet Dan Sinar Tampak Serta Aplikasinya

Dalam Oseanologi, Jurnal Oseana, Vol. X, No. 1, ISSN : 0216 – 1877, Jakarta. http://dedepurnama.blogspot.com/2009/07/logam-berat.html/diunduh 3 februari 2016. http://www.anneahira.com/sifat-sifat-kimia.htm/diunduh 3 februari 2016.

http://www.anneahira.com/keracunan-logam-berat.htm/diunduh 3 februari 2016

.

Gambar

GAMBAR FUNGSI

Referensi

Dokumen terkait

sampai dengan tanggal 20 Januari 2014, penyampaian dan/atau pembetulan tersebut dilakukan dengan menggunakan formulir SPT Masa PPh Pasal 21 dan/atau Pasal

10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

Banyak kendaraan umum lintas negara yang melewati jalan tersebut dikarenakan waktu tempuh yang lebih cepat.. Kendaraan yang banyak tersebut tidak diikuti dengan

[r]

• Fixed Voice (Fixed Telecom) revenues decreased by 26.0% resulting primarily from lower IDD revenue due to the appreciation of the IDR, lower FWA revenues and a decrease in

[r]

• Fixed Data (MIDI) revenues decreased by 9.9% compared to the same period in 2009, driven largely by increased competitive pressure which has resulted in tariff compression in

[r]