• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN

MENERAPKAN KONSEP ARITMATIKA SOSIAL DENGAN MEDIA UANG MAINAN

DAN BUNGKUS KEMASAN

Disusun Oleh:

KELAS IV B

1. Putri Irnanda Harti (201310060311056) 2. Adimas Eko Permadi (201310060311072) 3. Rosalia Ika Kurniasari (201310060311089)

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, dan juga kami berterima kasih pada Bapak Imam Sujarwo selaku Dosen mata kuliah Sumber Belajar dan Media Pembelajran yang telah membibing kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi Menerapkan Konsep Aritmatika Sosial dengan Media Uang Mainan dan Bungkus Kemasan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Malang, 05 Mei 2015

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat... 2

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Materi Aritmatika Sosial... 3

2.2 Media Pembelajaran (Uang Mainan dan Bungkus Kemasan)... 6

2.3 Metode/Model/Pendekatan/Teknik Pembelajaran... 7

2.4 Sumber Pendukung ... 9

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Media... 10

3.2 Penggunaan Media dalam Pembelajaran... 11

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan... 12

4.2 Saran... 12

DAFTAR PUSTAKA... 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(4)

rumus tersebut sehingga mereka merasa kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika karena mereka sulit mengahafal banyak rumus. Pada dasarnya, siswa tidak perlu menghafal rumus-rumus tertentu namun siswa harus mengetahui konsepnya, misalnya saja materi mengenai Aritmatika Sosial, siswa bisa diajarkan konsep materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari.

Secara teoritis, konsep aritmatika sosial merupakan topik yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial utamanya dibidang jual-beli. Karena dalam mempelajari konsep aritmatika sosial sangat memungkinkan terjadinya miskonsepsi pada diri siswa. Selain materi aritmatika sosial yang memang memang dibutuhkan dalam aplikasi jual-beli, anak dalam tataran sekolah menengah pertama selalu mempunyai keingian-keinginan untuk bermain, karena hal itu sudah merupakan bagian dari hidupnya.

Dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari betapa gembiranya saat anak-anak belajar sambil bermain. Untuk itu perlu dipikirkan sistem pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai untuk siswa. Hal ini sesuai dengan yang yang diungkapkan oleh Risman (2003:2) untuk menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan bagi anak sehingga anak bisa berprestasi ada tiga C yang harus diperhatikan, yaitu children (anak), content (materi), dan context (situasi). Lebih lanjut Risman menjelaskan perlakuan yang tepat dan materi yang sesuai tidak akan mempunyai efek yang positif jika tidak disampaikan pada situasi (context) yang tepat.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis membuat makalah yang berjudul “Menerapkan Konsep Aritmatika Sosial dengan Media Uang Mainan dan Bungkus Kemasan”, sebagai salah satu pembelajaran alternatif yang mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep aritmatika sosial dengan memperhatikan tingkat perkembangan jiwa anak didik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media untuk membantu siswa dalam memahami konsep Aritmatika Sosial?

2. Bagaimana penggunaan media dalam pembelajaran tersebut?

(5)

1. Untuk mengetahui langkah-langkah langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media untuk membantu siswa dalam memahami konsep Aritmatika Sosial.

2. Untuk mengetahui penggunaan media dalam pembelajaran tersebut.

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak diataranya yaitu: 1. Bagi guru

Sebagai masukan, agar guru lebih kreatif dan inovatif dalam pembuatan media pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Media ini sebagai salah satu alternatif agar siswa dapat materi dan meningkatkan motivasi belajar.

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Materi Aritmatika Sosial

1. Nilai keseluruhan, nilai per unit, dan nilai sebagian Definisi

a. Nilai keseluruhan merupakan nilai dari seluruh unit yang termuat dalam satu kesatuan.

(6)

Seorang pemilik toko menjual satu lusin buku tulis dengan harga Rp. 18.000,-. Seseorang membeli sebuah buku tulis dengan harga Rp. 1.500,-.

Dalam hal ini, harga satu lusin buku tulis Rp. 18.000,- disebut nilai keseluruhan, sedangkan harga satu buku tulis Rp. 1.500,- disebut nilai per unit. Apabila didapatkan harga seperempat lusin buku tulis Rp. 4.500,- , ini disebut nilai sebagian. 2. Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, dan Rugi

Definisi

1. Harga beli merupakan harga barang dari pabrik, atau tempat lainnya.Harga beli sering disebut dengan modal.

2. Harga jual merupakan harga barang yang ditetapkan oleh pedagang atau penjual kepada pembeli.Biasanya pedagang menetapkan harga jual lebih tinggi dari harga beli.

Adanya perbedaan antara harga jual dengan harga beli menimbulkan terjadinya untung atau rugi bagi penjual.Untung atau laba merupakan selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga penjualan lebih dari harga pembelian.

Untung=Harga Jual−harga Beli

3. Rugi merupakan selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika harga penjualan kurang dari harga pembelian.

Rugi=Harga Beli−Harga Jual

Contoh

Pak Agus membeli sepeda dengan hagra Rp. 1.800.000,-. Satu bulan kemudian sepeda tersebut dijual dengan harga Rp. 1.900.000,-. Dalam hal ini,

Harga Beli=Rp.1.800 .000,−¿ Harga jual=Rp.1.900 .000,−¿

Karena harga jual lebih dari harga beli, maka dalam hal ini pak Agus mengalami untung.

Untung=Harga Jual−harga Beli ¿Rp.1.900 .000,−Rp .1.800 .00 ¿Rp.100.000,

Apabila pak Agus menjual sepedanya dengan harga Rp. 1.500.000,- maka : Harga Beli=Rp.1.800 .000,−¿

(7)

¿Rp.1.800 .000,−Rp .1.500 .000, ¿Rp.300.000,

3. Persentase Untung atau Rugi Definisi

Persentase Untung atau Rugi adalah besar untung atau rugi terhadap harga pembelian yang dinyatakan dalam bentuk persen (%)

Persentase Untung= Untung

Harga Beli×100

Persentase Rugi= Rugi

Harga Beli×100

Contoh

Seorang pedagang membeli 10 kg beras dengan harga Rp. 8.000,- per kg. pedagang tersebut menjual habis berasnya dan memperoleh uang sebanyak Rp. 82.000,-. Tentukan persentase untung atau rugi pedagang tersebut!

Penyelesaian :

Harga Pembelian = 10× Rp .8.000=Rp .80.000 Harga Penjualan = Rp.82.000

Harga penjualan lebih dari harga pembelian maka pedagang mengalami untung. Untung = Rp.82.000−Rp.80.000=Rp.2.000

4. Menentukan harga penjualan dan harga pembelian jika persentase untung atau rugi diketahui.

Contoh :

Seorang pedagang menjual barang dengan harga Rp. 210.000,- dan mendapat untung 5% dari harga beli. Tentukan harga beli barang tersebut!

Penyelesaian:

Harga penjualan = harga pembelian + untung J=B+U Jadi harga pembelian barang tersebut adalah Rp. 200.000,-5. Bruto, Netto, Tara

(8)

a. Bruto

Bruto adalah berat kotor yaitu berat suatu barang beserta dengan tempatnya.

b. Netto

Netto adalah berat bersih yaitu berat suatu barang setelah dikurangi dengan tempatnya

c. Tara

Tara adalah potongan berat yaitu berat tempat suatu barang

Bruto, netto dan tara adalah istilah-istilah yang berkaitan dengan berat barang. Bruto adalah berat kotor suatu barang yaitu berat bersih dan berat kemasan. Netto adalah berat bersih atau berat sebenarnya dari suatu barang. Sedangkan tara adalah potongan berat suatu barang, yaitu berat kemasan.

Rumus hubungan antara bruto, netto dan tara a. Rumus untuk menghitung netto

Netto = Bruto - Tara

b. Rumus untuk menghitung Bruto

Bruto = Netto + Tara

c. Rumus untuk menghitung tara

Tara = Persen Tara x Bruto

2.2 Media Pembelajaran (Uang Mainan dan Bungkus Kemasan)

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran atau pelatihan.

(9)

pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Dikarenakan proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar dan meningkatkan efisiensi belajar-mengajar dalam kelas.

Media yang digunakan dalam proses pembelajaran ini adalah uang mainan dan bungkus makanan ringan. Berikut penjabaran mengenai media pembelajaran tersebut.

a. Uang Mainan

Menurut M.Khafid dan Suyati (2004: 118) Media uang dalam pembelajaran siswa usia dini digunakan untuk mengenalkan tentang nilai mata uang dalam kehidupan sehari-hari baik uang logam maupun uang kertas. Namun, jika digunakan dalam pembelajaran di kelas dapat digantikan dengan uang mainan.

b. Bungkus Makanan Ringan

Jika kita bicara mengenai media, maka tidak sedikit tenaga pendidik di daerah tertentu merasa kesulitan. Alasannya terbentur masalah dana. Padahal media pembelajaran tidak harus sesuatu yang mahal. Media dapat dibuat dengan biaya rendah atau bahkan gratisan. Alias menggunakan barang bekas. Salah satunya adalah kemasan makanan.

Kemasan makanan terkadang menjadi sampah yang sia-sia. Tetapi sebagian dari benda-benda tersebut ada yang dapat kita manfaatkan sebagai media pembelajaran

Kelebihan media ini adalah sebagai berikut.

a) Siswa dapat mempratekkan secara langsung proses jual-beli.

b) Siswa dapat lebih mempermudah dan mempercepat dalam memahami konsep menentukan harga jual dan harga beli jika persentase untung atau rugi.

(10)

d) Media mudah di dapat.

Kekurangan media ini adalah sebagai berikut.

a) Bagi siswa laki-laki bisa saja bosan karena media dan pembelajarannya lebih ke permainan anak perempuan

b) Dengan menggunakan uang mainan ini, takutnya siswa menggunakan uang mainan tersebut dalam kehidupan nyata.

2.3 Metode/Model/Pendekatan/Tahap

Metode pembelajaran adalah cara yang diperlukan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran (Sudjana, 2005:76). Dalam pemilihan metode yang tepat, guru harus melihat situasi dan kondisi siswa serta materi yang diajarkan. Dalam kegiatan belajar-mengajar daya serap peserta didik tidaklah sama. Dalam menghadapi perbedaan tersebut, strategi pengajaran yang tepat sangat dibutuhkan. Srategi belajar-mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan mewujudkan kegiatan belajar-mengajar (Hasibun, 2004:3). Dengan pemanfaatan metode yang efektif dan efisien, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.

Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu dengan menggunakan Metode Ilmiah, Pembelajaran Kontekstual, dan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Berikut adalah pengertian dari metode-metode tersebut :

Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif (deductive reasoning).

Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui observasi dan ekperimen, kemjdian memformulasi dan menguji hipotesis.

(11)

makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/ konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal.

STAD (Student Teams Achievement Division) adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari kelompok belajar heterogen beranggotakan 4-5 orang siswa dan setiap siswa saling bekerja sama, berdiskusi dalam menyelesaikan tugas dan memahami bahan pelajaran yang diberikan. STAD merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pendekatan yang baik untuk guru yang baru memulai menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam kelas (Pradyo Wijayanti, 2002: 2).

Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing beranggotakan 4-5 siswa, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki-laki dan perempuan, memiliki kemampuan yang beragam, kalau dimungkinkan berasal dari berbagai suku. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran atau melakukan diskusi.

(12)

Sumber belajar merupakan segala sesuatu, baik yang sengaja dirancang maupun yang telah tersedia, yang dapat dimanfaatkan secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama untuk membantu peserta didik belajar dengan baik. Untuk mendukung siswa belajar memahami materi ini, maka digunakan sumber pendukung yaitu:

a. Buku paket Matematika untuk SMP Kelas VII b. Sumber dari internet

(13)

BAB III PEMBAHASAN

Proses pembelajaran merupakan sebuah kegiatan dimana terjadi penyampaian materi pembelajaran dari seorang guru kepada siswa. Kegiatan pembelajran sangan bergantung pada komponen-komponen yang ada di dalamnya. Dari sekian banyak komponen tersebut maka yang paling utama adalah adanya siswa, guru, media pembelajaran, materi pembelajaran, serta adanya rencana pembelajran.

Keberadaan komponen tersebut dalam sebuah proses pembelajaran merupakan sebuah hal penting, karena komponen tersebut sangat bergantung satu sama lain. Proses pembelajaran juga merupakan proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, maka dari itu media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Salah satu media yang digunakan dalam pembelajran materi Aritmatika Sosial yaitu Uang Mainan dan Bungkus Kemasan, tujuannya agra siswa dapat berperan langsung proses jual-beli yang sesuai dengan materi Aritmatika Sosial diataranya Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, Rugi.

3.1 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Media

Langkah-langkah pembelajaran dengan media ada 3 yaitu sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal

a. Guru membuka proses pembelajaran dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pembelajaran ini, kita akan membahas tentang Harga Pembelian, Harga Penjualan, Untung, Rugi.

b. Guru menjelaskan kepada siswa bahwa kegiatan pembelajaran ini akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi dan mengisi LK.

2. Kegiatan Inti

a. Peserta didik mengamati dan mencermati gambar pada LK yang diberikan terkait aritmetika sosial.

(14)

c. Sesuai arahan yang tertera pada LK, beberapa kelompok siswa berperan sebagai pedagang dan kelompok yang lainnya berperan sebagai pembeli dan kemudian melakukan simulasi kegiatan ekonomi sehari-hari (Jual-beli)

d. Setelah melakukan simulasi jual-beli, peserta didik mengisi data dan mengerjakan LK melalui diskusi di kelompoknya masing-masing

e. Peserta didik berdiskusi dan mencatat informasi yang diperoleh ketika mengisi LK tersebut.

f. Peserta didik berdiskusi dan kemudian mengasosiasikan (mencari hubungan atau kaitan) serta merangkum hasil diskusi pada LK yang telah dikerjakan dalam kelompoknya masing-masing.

g. Perwakilan peserta didik dari beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang diperoleh dari mengerjakan LK dan kelompok yang lain mencermati dan memberikan tanggapan.

3. Kegiatan Akhir

a. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran. Dari hasil diskusi dalam presentasi, dengan bimbingan pendidik, peserta didik diminta membuat rangkuman serta menyimpulkan kegiatan pembelajaran.

b. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Pendidik memberikan tugas dari buku teks matematika SMP kelas VII.

Kelompok : ________________________ Kelas : _______ Anggota : 1.______________________ Waktu : 20 menit

(15)

MENANYA

Perhatikan gambar di bawah ini!

Buatlah beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gambar di samping dan diharapkan pertanyaan tersebut dapat terjawab di akhir kegiatan pembelajaran.

Ikuti instruksi guru dan peragakanlah kegiatan jual-beli!

Sebagian kelompok berperan sebagai pedagang dan kelompok yang lain berperan sebagai pembeli. (model barang dagangan dan uang sudah disediakan)

Setelah itu, kelompok yang berperan sebagai pedagang bertukar peran dengan kelompok pembeli.

Kemudian isilah tabel di bawah ini! Pedagang

jumlah Harga jual Harga beli Untung

(16)

MENGASOSIASIKAN

Presentasikanlah hasil diskusi kelompokmu di depan kelas !

MENGKOMUNIKASIKAN

unit unit Rugi

Setelah melakukan simulasi kegiatan jual-beli, diskusikan dengan kelompokmu dan isilah kotak di bawah ini!

Dengan demikian :

Dalam perdagangan, besar untung atau rugi terhadap harga pembelian biasanya dinyatakan dalam bentuk persen

3.2 Penggunaan Media dalam Pembelajaran Nilai (harga) keseluruhan merupakan :

Nilai (harga) per unit merupakan :

Harga Beli merupakan :

Harga Jual merupakan :

Untung terjadi jika :

Rugi terjadi jika :

Untung = ………..……….

Rugi = ………..……….

Persentase Untung = x 100%

(17)

Uang Mainan dan Bungkus Kemasan penggunaannya untuk siswa mempratekkan bagaimana cara untuk melakukan jual beli dengan tepat dan benar. Adanya media tersebut sisswa bisa menentukan harga jual dan harga beli jika persentase untung atau rugi.

Media Uang Mainan dan Bungkus Kemasan ini dalam pembelajaran juga bermanfaat bagi siswa agar teliti untuk menggunakan uang dalam transaksi jual-beli dan mengaktifkan siswa dalam berinteraksi dengan sebaya.

(18)

Aritmatika sosial merupakan materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti menghitung nilai keseluruhan, nilai per unit dan nilai sebgian serta harga beli, harga jual, umtung, rugi, diskon (rabat), bruto, tara dan netto. Dalam materi ini media yang digunakan cukup sederhana yaitu uang mainan dan bungkus kemasan. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat dijadikan peantara untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, minat, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.

Media uang mainan dan bungkus kemasan digunakan untuk siswa melakukan proses jual-beli, tujuannya agar siswa bisa mempraktekkan langsung bagaimana proses jual beli yang benar sesuai dengan materi aritmatika diataranya menentukan harga jual dan harga beli jika persentase untung atau rugi diketahui.

Jadi, dengan adanya media pembelajaran tersebut meskipun sederhana, komunikasi antara guru dan siswa akan terjadi dengan baik dan proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi juga akan bisa berlangsung secara efektif dan optimal, serta siswa akan lebih mengerti konsep dari materi tersebut jika ikut terlibat langsung dalam menggunakan media tersebut.

4.2 Saran

Materi pembelajaran Aritmatika Sosial lebih cocok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tujuannya agar setiap siswa bisa memahami dan lebih mengerti jika dibagi menjadi beberapa kelompok dan guru sebgai fasilitator.

(19)

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/10/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html diakses tanggal 5 Mei 2015 pukul 09.50

http://dedi26.blogspot.com/2013/06/pengertian-pembelajaran-kontekstual.html diakses tanggal 5

Mei 2015 pukul 09.53

http://inpressamata.blogspot.com/2014/01/metode-pembelajaran.html diakses tanggal 5 Mei

2015 pukul 09.57

https://www.academia.edu/4842483/Pendekatan-saintifik-ilmiah-dalam-pembelajaran diakses

tanggal 5 Mei 2015 pukul 10.02

http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/ diakses tanggal 5 Mei 2015 pukul

10.34

http://media.kompasiana.com/new-media/2012/09/29/penggunaan-media-uang-dalam-peningkatan-hasil-belajar-matematika-pada-siswa-kelas-iii-sd-negeri-kalisabuk-2-491428.html

diakses tanggal 5 Mei 2015 pukul 10.43

https://www.scribd.com/doc/222872060/PERMAINAN-JUAL-BELI-MENGGUNAKAN-UANG-TERHADAP-HASIL-BELAJAR-MATEMATIKA-ANAK-TUNAGRAHITA-RINGAN

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi perbaikan mitigasi bencana gempa Sekolah Dasar Kaligondang pada penelitian ini diusulkan menjadi acuan standar bentuk mitigasi bangunan sekolah di daerah rawan

Pada penelitian ini dilakukan analisis konsentrasi PHBdalam medium minimal Ramsay dengan tujuan untuk mengetahui konsentrasi limbah jagung yang optimal dalam mengakumulasi

Judulpenelitian : Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kuth.) terhadap Bakteri Salmonella typhi Menyatakan dengan sebenarnya bahwa

Penelitian ini didasarkan pada data angket yang disebarkan kepada para jamaah manasik haji 2019 KBIH Rohmatul Ummat Tulungagung sebagai responden sehingga dapat dilakukan

Hasil penelitian menunjukkan efektifitas pelatihan berpengaruh positif dan signifikan ter- hadap kepuasan kerja karyawan, efektifitas pela- tihan berpengaruh positif

Salah satu peneliti yang meneliti pengembangan media pembelajaran menggunakan Adobe Flash CS6 pada materi barisan dan deret aritmatika yaitu Sindy [2] melakukan

Pada pengujian stasioner data usaha konveksi Alan dalam mean dan varian memperlihatkan hasil bahwa data tersebut masuk ke dalam jenis stasioner.. Hal ini

Earning Per Share (EPS) yang semakin besar menunjukkan bahwa semakin besar juga tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya, maka