• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH STRATEGI DAN UPAYA DALAM MENGATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH STRATEGI DAN UPAYA DALAM MENGATA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”STRATEGI DAN UPAYA DALAM MENGATASI ANCAMAN INTEGRASI”.

Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.

Berkat dukungan mereka semua kesuksesan ini dimulai, dan semoga semua ini bisa memberikan sebuah nilai kebahagiaan dan menjadi bahan tuntunan kearah yang lebih baik lagi. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa kekurangan atau kesalahan, namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang tidak disadari oleh penulis.

.

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah C. Tujuan

BAB II MATERI

A. Pengertian Dari Ancama Non-Militer

B. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi C. Strategi Untuk Mnghadapi Ancaman di Bidang Politik D. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi E. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Budaya

F. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi dan Informasi G. Strategi Untuk Menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan Umum

BAB III KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(3)

Strategi Pertahanan untuk menghadapi ancaman militer berupa agresi militer berbeda dengan strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman yang jenisnya bukan agresi militer. Agresi militer mengancam totalitas eksistensi bangsa dan negara sehingga harus dihadapi dengan strategi pertahanan dalam kerangka operasi militer perang dengan pengerahan segenap kekuatan nasional. Sebaliknya, ancaman militer yang lain tidak selalu harus dihadapi dengan OMP.

Keanekaragaman yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena keanekaragaman yang dimiliki tersebut akan membuat bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Keanekaragaman bangsa Indonesia juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman.

Walaupun keanekaragaman bangsa Indonesia selalu diarahkan pada persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, tetap saja bangsa Indonesia selalu menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar Indonesia. Salah satunya adalah ancaman terhadap aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya bangsa Indonesia yang merupakan ancaman non-militer.

Ancaman non-militer merupakan golongan ancaman pertahanan yang sifatnya tidak secara langsung mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. Namun, resiko yang ditimbulkan dari ancaman non-militer dapat berimplikasi mengganggu stabilitas nasional. Terganggunya stabilitas nasional tidak saja menghambat pembangunan nasional, tetapi lambat-laun dapat berkembang menjadi permasalahan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi ancaman tersebut diperlukan strategi yang tepat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ancaman non-militer?

2. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ideologi? 3. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang politik? 4. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang ekonomi? 5. Bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman dalam bidang sosial budaya?

C. Tujuan Penulisan

(4)

2. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi 3. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang politik 4. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi 5. Untuk mengetahui strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya

D. Manfaat Penulisan 1. Dapat menambah ilmu

2. Kita dapat lebih mengerti tentang apa arti dari ancaman non-militer

3. Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana strategi yang tepat dalam menghadapi ancaman non-militer untuk menjaga stabilitas nasional serta persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

BAB II

MATERI

A. Pengertian dari ancaman non-militer

Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer dapat berasal dari luar negeri atau dapat pula bersumber dari dalam negeri. Yang bertugas menghadapi ancaman non-militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.

(5)

menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.

B. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ideologi

Strategi di bidang ideologi ditujukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, serta gangguan yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara. Strategi di bidang ideologi menurut Noor Ms Bakry dirumuskan sebagai kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Salah satu ancaman nonmiliter yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ancaman yang berdimensi ideologi. Upaya menghadapi ancaman ini adalah dengan kebijakan dan langkah-langkah politik yang tepat dan intensif untuk mencegah meluasnya pengaruh ideologi lain terhadap ideologi Pancasila. Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis berikut:

1. Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur-unsur pertahanan nonmiliter, yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-kementrian yang membidangi ideologi.

2. Kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik dalam negri mengerahkan seluruh kekuatan politik serta instrument pemerintahan dalam negri mulai dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah guna menghadapi ancaman berdimensi ideologi, sementara kementrian serta unsur pemerintahan yang membidangi politik luar negri mengerahkan jajarannya yang tersebar disetiap negara untuk penguatan langkah serta upaya diplomasi dalam menangkal usaha-usaha pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.

3. Unsur pemerintah yang membidangi informassi mendinamisasikan kekuatan nasional di bidang informasi untuk melakukan “operasi informasi imbangan” sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

(6)

5. Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin agama untuk menjadi mitra pemerintah dalam menyinergikan strategi untuk membentengi masyarakat dari ancaman penetrasi ideologi asing yang membahayakan keamanan negara.

6. Peran lapis pertahanan militer dalam hal ini dilaksanakan melelui program pelaksanaan bakti TNI yang secara intensif sesuai dengan wilayah kerja unit TNI. Titik berat pelaksanaanya adalah dengan peningkatan komunikasi sosial TNI yang diselenggarakan dalam format meningkatkan kesadaran bela negara, dengan memanfaatkan program bela negara di lingkungan pekerjaan, pendidikan dan perumahan dalam rangka revitalisasi Pancasila

Transcript of Ancaman Non-Militer dibidang Ideologi

Penyalahgunaan Narkoba (Narkotika dan obat-obatan terlarang) Banyaknya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) Perusakan lingkungan. Lunturnya persatuan dan kesatuan bangsa. Derasnya arus budaya asing yang masuk ke indonesia

Ancaman adalah yang menggunakan faktor-faktor non-militer yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. dan Disebabkan oleh pengaruh negatif globalisasi.Pengertian Ancaman Non-Militer

Ancaman Non-Militer 1. Ancaman Non-Militer

2. Pengertian Ancaman Non-Militer  Ancaman yang menggunakan faktor-faktor non-militer yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.  Disebabkan oleh pengaruh negatif globalisasi

3. Bentuk Ancaman Non- Militer

4. Bentuk Ancaman Non-Militer Ancaman Non- Militer Ideologi Politik Ekonomi Sosial Budaya

5. Ancaman di Bidang Ideologi  Segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu ketahanan nasional suatu negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran, baik berasal dari dalam maupun dalam negeri.  Akibatnya, dapat memicu disintegrasi nasional serta menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa yang sesungguhnya.

(7)

berbagai aliran sesat di Indonesia  Provokasi dari kelompok masyarakat tertentu terhadap kelompok masyarakat lainnya yang mengandung unsur SARA

7. Ancaman di Bidang Politik  Politik merupakan instrumen utama untuk menggerakkan perang. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan politik dapat menumbangkan suatu sistem pemerintahan bahkan menghancurkan suatu negara.  Ancaman politik dari luar  Intimidasi  Provokasi  Blokade politik

8. Ancaman di Bidang Politik  Ancaman politik dari dalam  Sikap apatis terhadap pemerintah  Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu Negara  Permainan kotor para politisi dan pejabat Negara  Gerakan separatisme

9. Ancaman di Bidang Ekonomi  Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan internasional. Kondisi ekonomi sangat menentukan dalam pertahanan negara.  Terjadi karena adanya globalisasi ekonomi.  Akibatnya, batas-batas suatu negara akan kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.

10. Ancaman di Bidang Ekonomi  Ancaman ekonomi dari luar  Masuknya produk asing ke dalam pasar domestik  Penguasaan ekonomi di Indonesia oleh pihak asing  Ancaman ekonomi dari dalam  Inflasi  Pengangguran  Infrastruktur yang tidak memadai  Hilangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri

11. Ancaman di Bidang Sosial Budaya  Sosial budaya merupakan segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat yang menjadi suatu ciri khas bagi masyarakat tersebut.  Penyebabnya, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi  Ancaman sosial budaya dari luar  Munculnya gaya hidup konsumtif  Muncul sifat hedonisme  Munculnya gejala westernisasi  Adanya sikap individualisme  Memudarnya gotong-royong, dan kepedulian antar masyarakat  Lunturnya nilai keagamaan

12. Ancaman di Bidang Sosial Budaya  Ancaman sosial budaya dari dalam  Kemiskinan  SDM rendah  Keterbelakangan  Ketidakadilan

13. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer

14. Strategi dalam Mengatasi Ancaman Non-Militer  Segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan lain-lain.

(8)

direlevansikan dan diaktualisasikan nilai instrumentalnya  Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan  Sikap yang wajar dari anggota masyarakat dan pemerintah terhadap adanya keanekaragaman.

16. Strategi Mengatasi Ancaman Ideologi  Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia harus dihayati dan diamalkan secara nyata  Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila harus menunjukkan keseimbangan fisik material dengan pembangunan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekulerisme.  Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik

17. Strategi Mengatasi Ancaman Politik  Mengembangkan demokrasi politik  Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik  Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya secara baik dan benar  Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa  Menegakkan supremasi hukum  Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional

18. Strategi Mengatasi Ancaman Ekonomi  Mengembangkan sistem ekonomi  Pertanian dijadikan prioritas utama  Industri harus menggunakan bahan baku dari dalam negeri sendiri  Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat  Tidak bergantung pada badan multilateral  Mempererat kerja sama dengan negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara maju

19. Strategi Mengatasi Ancaman Sosial Budaya  Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq  Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal  Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia  Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan nilai- nilai Pancasila

C. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Politik

Dalam menghadapi ancaman yang berdimensi politik, strategi pertahanan di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada keidupan politik bangsa Indonesia. Menurut Noor Ms Bakry, strategi di bidag politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negri bebas aktif.

(9)

1. Pendekatan ke dalam, yaitu pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri yang sehat dan dinamis dalam kerangka demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau kemajemukan bangsa Indonesia. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya stabilitas politik dalam negri yang dinamis serta memberikan efek penangkal yang tinggi. Pentaan ke dalam diwujudkan melalui pembangunan dan penataan sistem politik dalam negri yang dikemas kedalam penguatan tiga pilar berikut.

a) Penguatan penyelenggaraan pemerintahan negara yang sah, efektif, bersih, bewibawa, bebas KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan bertanggung jawab yang berkemampuan mewujudkan tujuan pembentukan pemerintahan Negara, seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

b) Penguatan lembaga legislatif sehingga menjadi lembaga yang berkualitas dan professional pada bidang lainnya. Lembaga legislatif yang mampu bekerja sama dengan pemerintah dalam memproses dan melahiran produk-produk legislasi (berupa peraturan perundang-undangan) bagi kepentingan pembangunan nasional.

c) Penguatan kekuatan politik nasional baik partai politik maupun organisasi masyarakat sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat sebagai subjek politik dan pembangunan nasional. Kekuatan politik berkewajiban mewujudkan dan meningkatkan perannya dalam pendidikan politik bagi waga Negara.

2. Pendekatan ke luar yang diarahkan untuk mendinamisasikan strategi dan upaya diplomatik melalui peningkatan peran instrument politik luar negri dalam membangun kerjasama dan saling percaya dengan negara-negara lain sebagai kondisi untuk mencegah atau mengurangi potensi konflik antar negara, yang dimulai dari tataran internal, regional, supraregional, hingga global. Pendekatan ke luar diwujudkan dengan cara berikut:

a) Pada lingkup internal, yaitu melalui penciptaan, pembangunan dan peningkatan kondisi dalam negri yang semakin mantap dan stabil, yang dibarengi dengan upaya-upaya peningkatan dan perbaikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan kuat serta penguatan dan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan.

b) Pada lingkup regional, politik dan diplomasi Indonesia diarahkan untuk selalu aktif dan berperan dalam membangun dan meningkatkan kerjasama dengan negara lain dalam kerangka prinsip saling percaya, saling menghargai, dan tidak saling mengintervensi urusan dalam negri. c) Pada lingkup supraregional, politik luar negri dikembangkan untuk berperan dalam penguatan

(10)

dan terpelihara serta diwujudkan dalam kerjasama yang lebih konkret. Dalam kerangka penguatan ASEAN plus Enam tersebut, kinerja politik luar negri Indonesia harus mampu membangun hubungan dan kerjasama yang memberikan jaminan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak adanya intervensi, terutama jaminan tidak adanya agresi terhadap wilayah kedaulatan Indonesia.

d) Pada lingkup global, politik luar negri harus memainkan perannya secara maksimal dalam memperjuangkan kepentingan nasional melalui keberadaan Indonesia sebgai anggota PBB, Gerakan Non-blok, Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Forum Regional ASEAN (ARF). Peran diplomasi harus mampu mengidentifikasi potensi-potensi ancaman berdimensi politik yang mengancam kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia serta melakukan langkah-langkah pencegahan.

Strategi Indonesia untuk menghadapi ancaman politik

Ancaman politik merupakan salah satu ancaman non milliter yang sifatnya mengancam secara tidak langsung seperti ancaman militer maupun ancaman ideologi yang notabennya memberikan ancaman pertahanan dan keamanan. Berbeda dengan ancaman militer yang dapat mengancam kedaulatan suatu negara, keberlangsungan bangsa, dan keselamatan rakyat, ancaman politik lebih

memberikan ancaman pada aspek persepsi individu.

Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah.

Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik.

(11)

Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara. Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya berasal dari dalam Negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini:

Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik Negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis

dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan.

Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945).. Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan Negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun

golongan tertentu.

Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.

(12)

Lingkup internal:

Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan pembangunan dalam Negeri secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan keadaan ekonomi yang kuat.

Lingkup regional:

Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik indonesia yang mengarah pada peran serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan

asas saling percaya dan saling menghargai.

Lingkup supraregional:

Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih besar dari regional. Sebagai contoh adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara.

Lingkup global:

Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat dilaksanakan secara maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.

D. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Ekonomi

Pembangunan di bidang ekonomi ditujukan untuk menciptakan kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan kemandirian ekonomi nasional berdaya saing yang tinggi. Kondisi tersebut dapat tercipta apabila Negara Indonesia mempunyai strategi yang tepat untuk menghadapi berbagai ancaman di bidang ekonomi.

(13)

penataan sistem ekonomi nasional yang sehat dan berdaya saing. Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya akselerasi pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

Adapun strategi untuk menghadapi ancaman dibidang ekonomi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari internal, prioritas kebijakan dapat berupa penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi memberantas kemiskinan, pembangunan infrastruktur , penciptaan iklim usaha yang kondusif, dan pemilihan teknologi yang tepat guna sebagai solusi pemerataan kesempatan kerja.

2. Untuk menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi dari eksternal, Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam tatanan ekonomi-politik dunia.

3. Unsur pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi ekonomi, mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsure utama dari pertahanan non-militer. Dalam hal ini keterlibatan lapis pertahanan militer diwujudkan dalam meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan nasional yang terkendali, membantu kelancaran distribusi komoditas dan kebutuhan pokok masyarakat, terutama di daerah-daerah pedalaman dan terisolasi yang tidak dapat dijangkau dengan sarana transportasi umum.

Ancaman indonesia di bidang sosial dan budaya dapat dibedakan menjadi dua kategori yakni dari dalam dan dari luar. Ancaman sosial dan budaya dari dalam adalah kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan dan ketidakadilan yang beredar di suatu negara. isu isu tersebut akan menjadi cikal bakal segala permasalahan yang muncul seperti terorisme, gerakan separatisme, tindak kekerasan yang bersifat mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan rakyat, bangsa, dan negara.

(14)

nilai sosial dan budaya dalam sebuah negara yang akhirnya akan menjadi penyebab utama suatu bangsa mudah diserang dari bidang non militer.

Untuk dapat memahami hubungan antara arus perkembangan teknologi dengan ancaman sosial dan budaya maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul Globalisasi: Pengertian, Penyebab dan Dampak Globalisasi

Dalam rangka upaya Indonesia menghadapi ancaman di bidang sosial budaya yang pengaruhnya dari luar maka Indonesia melakukan beberapa langkah, strategi dan upaya seperti:

Memelihara keselarasan dan keseimbangan fundamental. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi.

Menghargai adanya perbedaan. (Untuk memahami pentingnya menghargai perbedaan maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul 5 Faktor Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia.

E. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu kemiskinan, kebo dohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal segala permasalahan , seperti separatisme, terorisme, kekerasan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

Ancaman dari luar berupa penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negri yang sulit dibendung mempengaruhi tata nilai sampai pada tingkat lokal. Kemajuan teknologi informasi mengakibatkan dunia menjadi desa global tempat interaksi antarmasyarakat terjadi secara langsung. Sebagai akibatmya, terjadi benturan tata nilai sehingga lambat-laun nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa semakin terdesak misalnya oleh nilai-nilai individualisme, konsumerisme, dan hedonisme.

(15)

tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa, dan pelestarian alam.

F. Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Teknologi dan Informasi

Perkembangan teknologi dan informasi semakin lama semakin pesat. Sebagai negara yang ingin masyarakatnya maju dan tidak mau tertinggal dengan negara-negara lain, Indonesia harus mengikuti perkembangan tersebut. Ancaman di bidang teknologi dan informasi tidak jauh berbeda dengan bidang sosial budaya, yaitu melalui perkembangan IPTEK banyak pengaruh budaya dan kebudayaan luar yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia masuk dengan mudahnya. Selain itu, dengan perkembangan teknologi semakin marak terjadi kejahatan teknologi atau cybercrime.

Strategi bangsa Indonesia dalam mencegah terjadinya ancaman bidang teknologi dan informasi adalah dengan membatasi diri dalam mengakses internet. Selain itu, dengan peningkatan pemahaman terhadap agama dan Pancasila sehingga dapat menjadi benteng terhadap hal-hal yang bertentangan dengan kepribadian kita, misalnya gaya hidup, sikap dan budaya asing.

G.Strategi untuk menghadapi Ancaman di Bidang Keselamatan Umum

Ancaman bagi keselamatan umum dapat terjadi karena bencana alam, misalnya gempa bumi, meletusnya gunung, dan tsunami. Ancaman karena manusia, misalnya penggunaan obat-obatan dan bahan kimia, pembuangan limbah industry, kebakaran, serta kecelakaan transportasi. Strategi dalam menghadapi ancaman keselamatan umum misalnya sebagai berikut:

1. Menjaga keseimbangan alam. 2. Menjaga kebersihan lingkungan.

3. Membuat kebijakan atau peraturan yang jelas dan tegas terhadap pemakaian obat-obatan sesuai dosisnya.

(16)

BAB III PENUTUP Kesimpulan

Ancaman Non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Yang bertugas menghadapi ancaman non-militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.

Inti pertahanan nonmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata, tetapi pemberdayaan faktor-faktor ideologi, politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan. Sehingga dalam menghadapi ancaman nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku mahasiswa dalam penggunaan alat perlindungan diri mendapat presentase tertinggi pada perilaku yang kurang baik (80%) yaitu sekitar 36 responden tidak

Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan kemudahan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi

Memahami makna teks fungsional pendek dan esei sederhana berbentuk narrative, descriptive dan news item dalam konteks kehidupan sehari-hari dan untuk mengakses ilmu

“Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang” pasal 1 a yat 1 dinyatakan bahwa, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang

Disamping itu juga pandangan optimis Sri Mulyani terhadap outlook pertumbuhan ekonomi di tahun ini memberikan efek positif ke market berkaitan dengan status investment grade

Pemeriksaan fisik umum pada dasarnya adalah mengamati adanya tanda-tanda dari gangguan yang berhubungan dengan epilepsi seperti trauma kepala, infeksi telinga atau sinus,

Tabel 5.. Berdasarkan pengetahuan yang telah dikumpulkan maka dapat dibuat pohon keputusan dengan metode penelusuran forward chaining. Pada Gambar 4 ditunjukkan bahwa penelusuran