• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANCAMAN NIR MILITER BIDANG KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANCAMAN NIR MILITER BIDANG KESEHATAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

a. Latar Belakang

Ilustrasi Kasus Pertahanan Negara di Awal Kemerdekaaan Negara RI 1945:

Pertempuran 5 Hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran antara rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini adalah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi .

Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 dan berakhir tanggal 20 Oktober 1945. 2 hal utama yang menyebabkan pertempuran ini terjadi karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr. Kariadi.1

Tewasnya Dr. Kariadi

Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan air di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi kawasan industri Candi Semarang) waktu itu adalah satu-satunya sumber mata air di kota Semarang. Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, ada telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan agar dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi

(2)

kemudian dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun .2

Peran dr. Kariadi dalam Ilustrasi sejarah di atas adalah essensial dalam kerangka pikir Pertahanan Negara. Bahwa Sektor Kesehatan termasuk bagian penting dari Sistem Pertahanan Negara dan terlibat sejak awal proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. Bila dikaitkan lagi dengan peran profesi kesehatan sebelumnya saat lahirnya Sumpah Pemuda, Organisasi Boedi Oetomo, maka nama-nama seperti Dr. Cipto Mangunkusumo, dr.Soetomo, dr. Johanes Leimena, Dr.Wahidin Soedirohoesodo dan pahlawan nasional lainnya dengan background profesi kesehatan ( dan background profesi lainnya seperti hukum dan “Insinyur”) adalah tokoh “founding fathers” yang meletakan dasar-dasar konsep negara indonesia termasuk Sistem Pertahanan Negara. Bagaimanakah sistem pertahanan negara saat ini terkait dengan sektor kesehatan? Bagaimanakah Fungsi penangkalan dan ancaman yang ada dalam sektor kesehatan?

b. Tujuan

Pemahaman Mahasiswa Pasca Sarjana Unhan terhadap Mata Kuliah Indonesian National Defence System (INDS)

c. Rumusan Masalah

(3)

Bagaimanakah Ancaman Paling Relevan Dengan Tugas/ Pekerjaan di Sektor Masing-Masing Dikaitkan Dengan Fungsi Penangkalan Yang Merupakan Fungsi Pertahanan Negara?

II.

KERANGKA PEMIKIRAN

Fokus Studi :

 Pertahanan Negara

 Ancaman Di Sektor Kesehatan

 Fungsi Penangkalan

Pertahanan Negara

Sistem Pertahanan Negara

Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, yang dipersiapkan pemerintah secara dini dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dari segala ancaman. Sistem Pertahanan Negara dikembangkan untuk menghadapi segala bentuk ancaman yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa, baik yang berasal dari luar negeri maupun yang timbul di dalam negeri, baik ancaman militer maupun ancaman nirmiliter.3

Terkait dengan sektor kesehatan maka Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi ancaman nir militer menempatkan SDM sebagai Pusat kekuatan. SDM atau sumber daya manusia menempati peran penting bersama sumber daya yang lain. Ungkapan “The Man behind the Gun”menunjukkan bahwa dibandingkan dengan sumber daya lain, yang paling menentukan adalah SDM. Sumber daya lain menjadi tidak berfungsi bila SDM tidak berfungsi.

(4)

GAMBAR 1

SDM SEBAGAI PUSAT KEKUATAN PERTAHANAN 4

3 unsur kekuatan yang diperlukan untuk membangun SDM sebagai pusat kekuatan Pertahanan adalah :

1. Konseptual 2. Fisik 3. Moral

Ancaman Di Sektor Kesehatan

Bila kita menempatkan SDM sebagai Pusat kekuatan Sistem Pertahanan Negara maka kita juga menempatkan SDM sebagai target kelemahan atau ancaman.

Often a strength can be a weakness, and vice versa, a weakness can be a strength

( Chinese philosophy, yin and yang )

Definisi ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan. (David Fred 2006). Ancaman terbagi dua yaitu ancaman militer dan nir militer. Ancaman nirmiliter dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial, informasi, dan teknologi serta berdimensi keselamatan umum. Ancaman nirmiliter memiliki karakteristik yang

4 Doktrin Pertahanan Negara, Hak Cipta © 2007 Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta hal 60 Tanggap

(Konseptual) Tanggap (Konseptual)

Trengginas (Fisik)

Trengginas (Fisik)

Tanggon (Moral & Moril)

(5)

berbeda dengan ancaman militer, tidak bersifat fisik, serta bentuknya tidak kelihatan seperti ancaman militer, namun dapat berkembang atau berakumulasi menjadi ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa. 5

Ancaman yang berdimensi keselamatan umum dalam sektor kesehatan bentuknya adalah kerentanan SDM terhadap penyakit contohnya:

- Kerentanan terhadap wabah penyakit menular : TBC; malaria; HIV AIDS: POLIO - Kerentanan terhadap penyakit tidak menular: Stroke,Penyakit jantung;penyakit

kanker, Kematian karena persalinan dan kelahiran.6

“Health is not everything. But without health, everything else is nothing. “

(Arthur Schopenhauer (1788 - 1860)

Tidak ada masalah yang tidak berdampak pada kesehatan. Hampir semua masalah berdampak pada kesehatan. Bahkan dalam suatu ancaman nir militer dan ancaman militerpun akan berdampak pada kesehatan. Tanpa Kesehatan , Sistem Pertahanan Negara Tidak Dapat Diwujudkan. Kesehatan adalah indikator kuat lemahnya SDM. Seperti halnya sistem pertahanan tubuh maka dalam kesehatan juga terdapat sistem pertahanan. Antara bentuk pola SDM sebagai pusat kekuatan sistem pertahanan negara dan Pola konsep kesehatan dan timbulnya penyakit terdapat kemiripan.

Konsep kesehatan dan dan timbulnya penyakit menurut Epidemiologi (ilmu tentang penyebaran penyakit) dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2 : Sistem Kesehatan( timbulnya penyakit)

5 Doktrin Pertahanan Negara, Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Hak Cipta © 2007 hal 28

6 Rencana Strategis Kementerian kesehatan Republik Indonesia 2010-2014, Kemkes RI 2010

(6)

Timbulnya penyakit ditentukan oleh bertemunya 3 hal 7:

1. Melemahnya Host

2. Faktor lingkungan yang mendukung

3. Menguatnya agent/ faktor pembawa penyakit

Fungsi Penangkalan

8

Fungsi penangkalan merupakan perwujudan usaha pertahanan dari seluruh kekuatan nasional yang memiliki efek psikologis untuk mencegah dan meniadakan setiap ancaman, baik dari luar maupun yang timbul di dalam negeri, terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa. Karakter penangkalan adalah tidak bersifat pasif, tetapi aktif melakukan upaya pertahanan melalui usaha membangun dan membina kemampuan dan daya tangkal negara, baik secara militer maupun nirmiliter. Fungsi penangkalan dilaksanakan dengan strategi penangkalan yang bertumpu pada instrumen penangkalan berupa instrumen politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, teknologi, dan militer. 9

Dalam kerangka penangkalan, instrumen politik menyelenggarakan pembangunan sistem politik yang sehat dan kuat serta usaha-usaha diplomasi sebagai lini terdepan

7 http://www.pitt.edu/~super7/19011-20001/19061.ppt

8 Doktrin Pertahanan Negara, Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Hak Cipta © 2007, hal 40

(7)

pertahanan negara untuk mencegah dan meniadakan setiap potensi ancaman yang dapat mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. 10

Pertahanan nirmiliter dalam menghadapi ancaman nirmiliter diwujudkan dalam peran dan lingkup fungsi departemen/LPND di luar bidang pertahanan melalui penyelenggaraan pembangunan nasional sesuai dengan bidangnya masing-masing. Secara konseptual, penanganan isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan menjadi fokus dari strategi pertahanan nirmiliter. Langkah-langkah strategis ditempuh melalui pendidikan, kesehatan, penegakan hukum, dan keteladanan kepemimpinan yang pelaksanaannya diselaraskan dengan pembangunan di bidang ekonomi dan sektor pembangunan lainnya seperti politik, ideologi, dan militer. 11

Sektor kesehatan menjalankan fungsi layanan publik untuk mengatasi permasalahan di bidang kesehatan bagi pembentukan masyarakat Indonesia yang berkualitas dengan memberikan porsi yang cukup besar bagi masyarakat yang tingkat ekonominya rendah. Penegakan hukum adalah hal yang vital dalam mengatasi ancaman nirmiliter, melalui pembenahan kinerja aparat penegak hukum serta distribusi keadilan tanpa diskriminasi. Penegakan hukum juga ditekankan pada penanganan penyebaran narkoba dan penyebaran virus HIV/AIDS serta penanganan kasus-kasus kejahatan dengan seadil-adilnya tanpa pandang bulu. 12

Keterlibatan fungsi pertahanan militer dalam menghadapi ancaman nirmiliter bersifat tidak langsung dan lebih mengedepankan fungsi penangkalan. Namun, dalam skala tertentu, pertahanan militer dapat terlibat dalam wujud yang lebih konkret atas dasar keputusan politik pemerintah atau atas permintaan dari unsur utama nirmiliter yang membutuhkannya, misalnya dalam mengatasi wabah penyakit yang meluas serta dalam mengatasi dampak bencana alam atau pencarian dan pertolongan (SAR). Selain itu keterpaduan sipil dan militer tercermin dalam pembentukan desk CBRN-E ( Chemical; Biological; Radiological; Nuclear – Explosives). Pembentukan DESK ini dimaksudkan sebagai bentuk pertahanan yang melibatkan seluruh potensi kekuatan baik dari Institusi Pemerintah; swasta; militer dan non militer dalam menghadapi ancaman CBRN-E. 13

10 Doktrin Pertahanan Negara, Idem hal 41

11 Doktrin Pertahanan Negara, Idem hal 96 12 Ibid

(8)

Sesuai dengan target MDGS’s ( Millenium Developmen Goals) maka Indonesia bersama negara lainnya yang telah membuat kesepakatan untuk penanganan isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang kebetulan juga menjadi fokus dari strategi pertahanan nirmiliter.

Ancaman dan fungsi penangkalan sektor kesehatan adalah sesuai dengan sasaran kementerian kesehatan RI:

1. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),

2. Pencapaian Target Millenium Development Goals (MDGs), dan

3. Upaya meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) murni dari badan pemeriksa keuangan RI.14

Program JKN dan WTP adalah upaya Kemenkes secara konseptual berjalan sinergis dengan strategi penguatan SDM sebagai Pusat Kekuatan Pertahanan negara. Dengan suksesnya WTP dan JKN maka isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan dapat ditangani secara strategis mendasar bersama upaya yang lain. MDG’s sektor kesehatan bersama dengan renstra kementerian kesehatan dibuat dengan kerangka pemikiran yang menggunakan instrumen penangkalan yaitu instrumen politik, ekonomi, psikologi, sosial budaya, teknologi, dan militer. (lihat lampiran MDg’s dan renstra)15

III.

PEMBAHASAN/ ANALISIS

1. Secara konseptual, penanganan isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan menjadi fokus dari strategi pertahanan nirmiliter. Langkah-langkah strategis ditempuh melalui pendidikan, kesehatan, penegakan hukum, dan keteladanan kepemimpinan yang pelaksanaannya diselaraskan dengan pembangunan di bidang ekonomi dan sektor pembangunan lainnya seperti politik, ideologi, dan militer. Upaya kependidikan dalam keterpaduan sipil dan militer dapat dicerminkan dalam Institusi pendidikan misal Universitas Pertahanan. Upaya sharing pemikiran, ide atau gagasan tentang bagaimana sistem pertahanan negara dan keamanan nasional akan membuat SDM menjadi pusat kekuatan pertahanan.

14 http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2367

(9)

2. Ancaman dan fungsi penangkalan sektor kesehatan adalah sesuai dengan sasaran kementerian kesehatan RI:

 Program jaminan kesehatan nasional (JKN),

 Pencapaian Target Millenium Development Goals (MDGs), dan

 Upaya meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) murni Dari Badan Pemeriksa Keuangan RI.

3. Penegakan hukum adalah hal yang vital dalam mengatasi ancaman nirmiliter bidang kesehatan, melalui pembenahan kinerja aparat penegak hukum serta distribusi keadilan tanpa diskriminasi. Penegakan hukum juga ditekankan pada penanganan penyebaran narkoba dan penyebaran virus HIV/AIDS serta penanganan kasus-kasus kejahatan dengan seadil-adilnya tanpa pandang bulu.

4. Keterpaduan Sipil Dan Militer dalam kerangka Sistem Pertahanan Negara Menghadapi masalah / Ancaman Nasional Misal; Wabah dan bencana serta potensi ancaman CBRN-E

IV.

PENUTUP

Kesimpulan

Keterpaduan sipil dan militer merupakan bentuk nyata Sistem Pertahanan Negara Republik Indonesia. Keterpaduan ini telah eksis sejak jaman perjuangan Kemerdekaan RI. Militer Indonesia dibentuk oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Sedangkan Rakyat adalah sipil. Sipil dan militer adalah Sumber Daya Manusia. Dan SDM adalah “center” atau pusat kekuatan pertahanan negara. Upaya meningkatkan kapasitas SDM adalah tugas sektor kesehatan bersama sektor lain dalam kerangka ideologi; politik; sosial ; budaya; hankam nas.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Peran dan lingkup fungsi departemen/LPND di luar bidang pertahanan melalui penyelenggaraan pembangunan nasional sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Secara konseptual, penanganan isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan menjadi fokus dari strategi pertahanan nirmiliter. Langkah-langkah strategis ditempuh melalui pendidikan, kesehatan, penegakan hukum, dan keteladanan kepemimpinan --> misal UNHAN

Keterpaduan sipil dan militer contohnya yaitu : Desk CBRN-E

FUNGSI

PENANGKALAN

FUNGSI

PENANGKALAN

Konseptual SDM sebagai pusat kekuatan pertahanan

Rencana strategis Kemenkes RI menghadapi ancaman kesehatan Program MDG's dalam kerentanan kesehatan

Jaminan kesehatan nasional

Pemberantasan Korupsi melalui Upaya meraih WTP sebagai pijakan menghadapi ancaman nirmilter berfokus ketidakadilan

AN

CA

MAN

AM

ANC

AN

Wabah penyakit dari negara lain Kerentanan kesehatan bangsa Ketangguhan SDM negara lain

(11)

Doktrin Pertahanan Negara, Departemen Pertahanan Republik Indonesia, Jakarta Hak Cipta

© 2007

The Millennium Development Goals Report,United Nations, New York, 2013 /> [4/11/2013]

Rencana Strategis Kementerian kesehatan Republik Indonesia 2010-2014, Kemkes RI 2010

http://dmc.kemhan.go.id/post-kemhan-aktifkan-desk-ancaman-cbrne.html />[4/11/2013]

http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=2367/>[4/11/2013]

http://www.menkokesra.go.id/content/jaminan-kesehatan-nasional-mulai-januari-2014-menko-kesra-minta dukungan-pmi/>[4/11/2013]

Gambar

GAMBAR 1SDM SEBAGAI PUSAT KEKUATAN PERTAHANAN 4
Gambar 2 : Sistem Kesehatan( timbulnya penyakit)HOSTHOST
Gambar 3 BAGAN ANALISIS : SISHANEG NIR MILITER - SEKTOR KESEHATAN

Referensi

Dokumen terkait

“Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang” pasal 1 a yat 1 dinyatakan bahwa, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

Materi yang dijadikan bahan ajar proses pembelajaran di keluarga harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan itu sendiri. Orang tua sebagai pendidik yang

Maka kami, layanan aqiqah berkah Nganjuk terpanggil untuk membantu dan memudahkan bagi Anda yang belum meng-aqiqah-i putra-putri kesayangan Anda!. Sekarang

Penurunan kadar lignin sebesar l7o/o drpercleh pada waktu ozon 240 menit Hasil yang diperoleh oleh Vidal dan Molinier, pada variasi persentase selulosa sebagai

Perilaku mahasiswa dalam penggunaan alat perlindungan diri mendapat presentase tertinggi pada perilaku yang kurang baik (80%) yaitu sekitar 36 responden tidak

Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang

Disamping itu juga pandangan optimis Sri Mulyani terhadap outlook pertumbuhan ekonomi di tahun ini memberikan efek positif ke market berkaitan dengan status investment grade

Pemeriksaan fisik umum pada dasarnya adalah mengamati adanya tanda-tanda dari gangguan yang berhubungan dengan epilepsi seperti trauma kepala, infeksi telinga atau sinus,