• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah otak dan perilaku manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah otak dan perilaku manusia"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM

Otak dan Prilaku Manusia

Disusun oleh:

1.Annisa’ khairun nisa’ (11140700000032)

2.Siti khusnul chotimah (11140700000028)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh…

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rah-mat-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Otak dan Pe-rilaku Manusia” dengan keadaan sehat dan dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas yang diberikan oleh do-sen psikologi umum bu netty hartaty agar mampu memahami dan menganalisa fungsi-fungsi psikis manusia serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan juga semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan juga bagi para pembacanya

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan se-hingga kami mengharapkan kritik dan saran demi terbangunnya makalah kami di kemudian hari.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta,10 februari 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN A) Latar Belakang... 1

B) Tujuan... 1

C) Manfaat... 2

BAB II PEMBAHASAN 1.Otak dan perilaku manusia a. Sistem saraf... 3

b. Pengertian otak... 6

c. Bagian-bagian dan fungsi otak... 10

d. Gelombang otak... 12

e. Cara kerja otak ,cedera otak dan dampaknya terhadap prilaku... 15

2. jornalBrain Evoked Potentials Reflect How Emotional Faces Influence Our Decision Making a. Pembahasan riview jurnal... 17

BAB III PENUTUP Kesimpulan ...19

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi. Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang.

Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang

Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf. (Kus Irianto. 2004)

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf manusia? b. Apa yang dimaksud otak ?

c. Apa saja bagian-bagian dan fungsi otak ? d. Apa saja macam-macam gelombang otak?

(5)

1.3 Tujuan

mampu memahami dan menganalisa fungsi-fungsi psikis manusia serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

a. Mengetahui pengertian sistem saraf pada manusia b. Mengetahui pengertian otak

c. Mengetahui bagian-bagian dan fungsi otak d. Mengetahui macam-macam gelombang otak

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sistem tubuh yang pentng ini juga mengatur kebanyakan aktivitas system-system tubuh lainnya, karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai system tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam system inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. Jadi kemampuan untuk dapat memahami, belajar dan memberi respon terhadap suatu rangsangan merupakan hasil kerja integrasi dari system saraf yang puncaknya dalam bentuk kepribadian dan tingkah laku individu.

Jaringan saraf terdiri Neuroglia dan Sel schwan (sel-sel penyokong) serta Neuron (sel-sel saraf). Kedua jenis sel tersebut demikian erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lainnya sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit.

1.a. Fungsi Sistem Saraf

Sistem saraf pusat atau central nervous system (CNS) berfungsi untuk menerima, memproses,menginterpretasikan, dan menyimpan informasi sensoris yang datang. Seperti informasi tentang rasa,suara, bau, warna, tekanan dan lain-lain.secara konseptual sistem saraf pusat memiliki 2 komponen yaitu otak dan saraf tulang belakang (spinal cord). Sebenarnya saraf tulang belakang merupakan perpanjangan dari otak dan berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan otak dengna bagian lain dari tubuh yang terletak dibawah leher.

Secara konseptual, sistem saraf pusat dapat dikatakan memiliki dua komponen utama, yaitu:

a) Otak, terletak di tengkorak

b) Sumsum tulang belakang (medulla spinalis), terletak ditulang belakang.

(7)

dalam beberapa cara kerjanya terutama dalam hal targen organnya dan fungsi yang terkontrolnya.

a) Sommatic nervous system (sistem saraf somatis) merupakan sistem saraf yang bisa dikendalikan secara sadar dalam berinteraksi dengan lingkungan eksternal tubuh. Sistem saraf somatis terdiri dari dua macam saraf yaitu :

1) Afferent Nerves (saraf aferen atau sensorik)

Funsinya adalah membawa sinyal-sinyal sensorik dari reseptor diseluruh bagian tubuh kesistem saraf pusat yang akhirnya menuju otak.

Contohnya reseptor penglihatan (mata), jika ada stimulus maka melalui mata stimulus tersebut informasinya dikirim keotak.

2) Efferent Nerves (saraf eferen atau motorik)

Funsinya adalah membawa sinyal-sinyal motorik dari sistem saraf pusat menuju otot-otot.

Contohnya informasi yang dihasilkan dari kontraksi rangka otot, oyot polos, otot jan-tung dan otot pengeluaran, seperti endokrin dan eksokrin.

b) Automic nervous system (sistem saraf otonom) merupakan sistem saraf yang tidak bisa dikendalikan secara sadar karena berfungsi mengatur kondisi internl tubuh. Seperti sistem saraf somatis,sistem saraf otonom juga terdiri dari dari saraf eferen dan eferen yang berfungsi sama. Namun, pada saraf eferen dalam sistem saraf otonom terbagi menjadi dua bagian, yaitu :

1) Symphatetic nerves (saraf simpatik) adalah sistem saraf yang secara umum berfungsi menggerakan tubuh manusia untuk aktif, juga merupakan motorik otonom yang keluar dari sistem saraf pusat didaerah lumbar (dibagian belakang tubuh yang pal-ing

sempit,daerah pinggang) dan daerah dada (thoratic) di sumsum tulang belakang.

Fungsinya adalah menstimulasi, mengorganisasi, dan memobilisasi sumber-sumber en-ergi dalam tubuh untuk menghadapi situasi yang menakutkan atau tidak menye-nangkan.

(8)

meningkatnya otot, memengaruhi metabolisme

menonjol dari otak dan bagian punggung bawah sumsum tulang belakang (sacral). Fungsinya adalah menyimpan energi dalam tubuh dan bereaksi dalam menghadapi situ-asi yang menyenangkan.

Sebagai alat pengatur dan pengendali alat-alat tubuh, maka sistem saraf mempunyai 3 fungsi utama yaitu :

1. Sebagai Alat Komunikasi

Sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan dunia luar, hal ini dilakukan oleh alat in-dera, yang meliputi : mata, hidung, telinga, kulit dan lidah. Dengan adanya alat-alat ini, maka kita akan dengan mudah mengetahui adanya perubahan yang terjadi disekitar tubuh kita.

2. Sebagai Alat Pengendali

Sebagai pengendali atau pengatur kerja alat-alat tubuh, sehingga dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsinya. Dengan pengaturan oleh saraf, semua organ tubuh akan bek-erja dengan kecepatan dan ritme kbek-erja yang akurat.

3. Sebagai Pusat Pengendali Tanggapan

Saraf merupakan pusat pengendali atau reaksi tubuh terhadap perubahan atau reaksi tubuh terhadap perubahan keadaan sekitar. Karena saraf sebagai pengendali atau pen-gatur kerja seluruh alat tubuh, maka jaringan saraf terdapat pada seluruh pada seluruh alat-alat tubuh kita.

2.a. Impuls Saraf

Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Gerak sadar

(9)

panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.

Impuls > Reseptor > Saraf Sensorik > Otak > Saraf Motorik > Efektor (Otot)

b. Gerak refleks

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak melewati otak..

Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut: Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.

Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke mata.

Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk. Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh. Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi.

B. Otak

Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total otak dewasa adalah sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan girus.

(10)

a) Otak depan

Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus. Otak besar

(11)

Talamus

Mengandung badan sel neuron yang melanjutkan informasi menuju otak besar. Talamus memilih data menjadi beberapa kategori, misalnya semua sinyal sentuhan dari tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan memperbesar sinyal lainnya. Setelah itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak yang sesuai untuk diterjemahkan dan ditanggapi.

Hipotalamus

Mengontrol kelenjar hipofisis dan mengekspresikan berbagai macam hormon. Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat seksual. Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena da-pat dipengaruhi oleh obatobatan yang menimbulkan kecanduan, seperti amphetamin dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme tubuh harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur. Di bagian permukaan otak besar terdapat bagian yang disebut telense-falon serta diensetelense-falon. Pada bagian diensetelense-falon, terdapat banyak sumber kelenjar yang menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis). Bagian telensefalon merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model torso

Gambar 2.12 Pembagian Fungsi pada Otak Besar

Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi yang masuk. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut.

a. Temporal, berperan dalam mengolah informasi suara.

b. Oksipital, berhubungan dengan pengolahan impuls cahaya dari penglihatan.

c. Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan dengan pengenalan posisi tubuh.

(12)

b) Otak tengah

Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada mata. Otak tengah terletak di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter yang mengontrol pergerakan lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami penyakit parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan neurotransmitter dopamin.

c) Otak belakang

Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli. Otak kecil berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot. Otak kecil akan mengintegrasikan impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga keseimbangan posisi tubuh. Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di bagian otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang yang dinamakan medula oblongata. Medula oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan, denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Batas antara medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena itu, medula oblongata sering disebut sebagai sumsum lanjutan.

(13)

Pons varoli dan medula oblongata, selain berperan sebagai pengatur sistem sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga berperan dalam pengaturan pernapasan. Bahkan, jika otak besar dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat hidup karena detak jantung dan pernapasannya yang masih normal. Hal tersebut dikarenakan fungsi medula oblongata yang masih baik. Peristiwa ini umum terjadi pada seseorang yang mengalami koma yang berkepanjangan. Bersama otak tengah, pons varoli dan medula oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang otak (brainstem).

C. BAGIAN-BAGIAN DAN FUNGSI OTAK

Otak memiliki lima bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cere-belum), batang otak (brainstem), sistem limbik (lymbic system).

1) Otak besar (cerebrum)

otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitkan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran dan per-timbangan. Otak besar sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai den-gan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan reaksi otak. Cerebrum ditutup oleh satu lapis substansi kelabu, korteks cerebral, tebalnya 2 dan 5 mm. Zona ini memegang peran fundamental dalam menghinterpretasikan informasi sensoris, mengatur gerakan, serta untuk fungsi intelektual.

2) Otak kecil (cerebellum)

cerebelum memiliki fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya, maka gerakan sadar normal tidak mungkin dilaksanakan.

(14)

itu tidak mampu memasukan makanan kedalam mulutnya atau tidak mampu menganc-ingkan baju.

3) Batang otak (brainstem) berada didalam tulang tengkorak atau rongga di bagian dasar dan memanjang sampai ketulang punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur bagian dasar manusia termasuk pernafasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan.

4) Limbic sistem (system limbic), terletak dibagian tengah otak, membungkus batang otak. Kegunaan dari sistem limbik sebagai sebuah struktur yang terintegrasi, kini dibantah karena struktur-struktur ini juga memiliki fungsi lain, dan karena bagian-bagian otak diluar sistem limbik ikut terlibat dalam emosi. Komponen limbik antara lain amigdala, hipokampus.

Bagian otak manusia memiliki fungsi sebagai berikut :

Fungsi dibagi menjadi dua yaitu fungsi otak kanan dan otak kiri. Perbedaan fungsi otak sebelah kiri dan kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, ra-sio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat intelligence quotient (IQ). Se-mentara, otak kanan berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Setiap belahan fungsi masing-masing penting bagi kelangsungan hidup manusia.

D. GELOMBANG OTAK

(15)

pada tahun 1920.

Macam-macam gelombang otak

Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam. Setiap macam gelombang dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai kemunculannya. Gelombang-gelombang otak ini antara lain adalah gelombang alpha, gelombang beta, gelombang delta, gelombang gamma, dan juga gelombang tetha. Dalam beberapa sumber, ada yang menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann Resonance dan juga sensory motor rhythm.

Gelombang otak yang pertama adalah gelombang alpha. Gelombang alpha ini mempunyai frekuensi 8 hingga 12 hertz. Ketika gelombang ini muncul, mata kita akan terasa ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.

Frekuensi gelombang alpha merupakan frekuensi pengendali yang mampu menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar. Itu sebabnya, kita mampu mengingat mimpi yang terjadi saat kita tidur. Gelombang alpha juga dihasilkan orang yang sedang meditasi dan orang yang mengalami hipnosis.

Gelombang otak yang kedua adalah gelombang beta. Gelombang beta ini mempunyai frekuensi di atas 12 hertz atau 12 hertz sampai dengan 19 hertz. Gelombang ini muncul saat kita sedang siaga penuh. Misalnya saja, saat kita bekerja atau sedang berkomunikasi dengan orang lain. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu High Beta Waves (frekuansi di atas 19 hertz), Beta Waves (15-18 hertz), dan Low Beta Waves (12-15 hertz).

Gelombang otak yang ketiga adalah gelombang delta. Gelombang delta ini mempunyai frekuensi 1 sampai dengan 4 hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah, tetapi amplitudonya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita berada dalam relaksasi. Misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.

(16)

muka umum, panik, dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran yang penuh. Beberapa artikel di internet menyebutkan bahwa gelombang gamma terbagi lagi ke dalam beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut berhubungan dengan supranatural dan kemampuan yang luar biasa.

Baru-baru ini ditemukan bahwa ternyata di atas gelombang gamma terdapat gelombang lain yang frekuensinya lebih besar. Gelombang pertama adalah gelombang hypergamma. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 100 hertz. Dan gelombang kedua adalah gelombang lambda. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 200 hertz.

Gelombang otak yang kelima adalah gelombang tetha. Gelombang tetha disebut juga sebagai Tetha Rhytm. Frekuensinya adalah di antara 4 hertz hingga 8 hertz. Tanda-tanda yang datang saat gelombang ini muncul adalah napas yang melambat dan dalam. Gelombang ini juga muncul saat orang mengalami trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, dan menjalani ritual agama yang khusyuk.

Bayi dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha dan alpha. Itu sebabnya, anak-anak mudah sekali belajar dan menerima perkataan orang lain apa adanya. Tentu saja karena gelombang alpha dan tetha merupakan gelombang pikiran bawah sadar. Akan tetapi dengan gelombang ini pula, anak-anak mampu berimajinasi tanpa batas.

(17)

Tak hanya Sensory Motor Rhythm, Schumann Resonance juga termasuk ke dalam gelombang otak. Gelombang ini termasuk golongan gelombang tetha. Akan tetapi, Schumann Resonance dihasilkan oleh getaran alam semesta. Frekuensi gelombang ini adalah 7,83 hertz. Manusia yang mampu menghasilkan gelombang ini konon mempunyai kemampuan supranatural, seperti extracensory perception (ESP), telepati, Clairvoyance (bentuk dari ESP), dan kemampuan supranatural lainnya. Salah satu contoh manusia yang otaknya mampu menghasilkan gelombang ini adalah anak indigo (anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi).

Cedera kepala, kerusakan otak seringkali menyebabkan kelainan fungsi yang menetap, yang berfariasi tergantung pada kerusakan yang terjadi.apakah terbatas (terkolisir) ataupun lebih menyebar (difus). kelainan fungsi yang terjadi juga tergantung kepada bagian otak mana yang terkna. Gejala yang terlokalisir bisa berupa perubahan dalam gerakan, sensasi, berbicara, penglihatan dan pendengaran. Kelainan fungsi otak yang difus bisa mempengaruhi ingatan dan pola tidur penderita, dan bisa menyebabkan kebingungan dan koma. Contoh cedera antara lain :

1. Konkusio

Hilangnya kesadaran tapi terkadang ingat sekejab, setelah terjadinya pada otak yang tidak menyebabkan kerusakan fisik yang nyata. Konkusio menyebabkan kelainan fungsi otak tetapi tidak menyebabkan kerusakan struktural yang nyata. Hal ini bisa ter-jadi pada cedera ringan, tergantung pada goncangan yang menimpa otak didalam tulang tengkorak. Konkusio bisa menyebabkan kebingungan, sakit kepala, dan rasa ngantuk yang abnormal. Beberapa penderita mengalami pusing, kesulitan dalam berkonsentrasi, menjadi pelupa, depresi, emosi atau kecemasan.

2. Gagar otak dan robekan otak

Merupakan memar pada otak, yang biasanya disebabkan oleh pukulan langsung dan kuat kekepala. Robekan otak adalah robekan pada jaringan otak, yang seringkali diser-tai oleh luka dikepala yang nyata dan patah tulang tengkorak. Gagar otak atau robekan otak lebih serius dari pada konkusio.

3. Pendarahan intrakranial

(18)

pem-bungkus otak sebelah luar (hematoma subdural) atau diantara pempem-bungkus otak sebelah luar dengan tulang tengkorak (hematoma epidural).

E. CARA KERJA OTAK, CEDERA OTAK, DAN DAMPAK PADA PERILAKU

Cedera kepala, kerusakan otak seringkali menyebabkan kelainan fungsi yang menetap, yang berfariasi tergantung pada kerusakan yang terjadi.apakah terbatas (terkolisir) ataupun lebih menyebar (difus). kelainan fungsi yang terjadi juga tergantung kepada bagian otak mana yang terkna. Gejala yang terlokalisir bisa berupa perubahan dalam gerakan, sensasi, berbicara, penglihatan dan pendengaran. Kelainan fungsi otak yang difus bisa mempengaruhi ingatan dan pola tidur penderita, dan bisa menyebabkan kebingungan dan koma. Contoh cedera antara lain :

1) Konkusio

Hilangnya kesadaran tapi terkadang ingat sekejab, setelah terjadinya pada otak yang tidak menyebabkan kerusakan fisik yang nyata. Konkusio menyebabkan kelainan fungsi otak tetapi tidak menyebabkan kerusakan struktural yang nyata. Hal ini bisa ter-jadi pada cedera ringan, tergantung pada goncangan yang menimpa otak didalam tulang tengkorak. Konkusio bisa menyebabkan kebingungan, sakit kepala, dan rasa ngantuk yang abnormal. Beberapa penderita mengalami pusing, kesulitan dalam berkonsentrasi, menjadi pelupa, depresi, emosi atau kecemasan.

2) Gagar otak dan robekan otak

Merupakan memar pada otak, yang biasanya disebabkan oleh pukulan langsung dan kuat kekepala. Robekan otak adalah robekan pada jaringan otak, yang seringkali disertai oleh luka dikepala yang nyata dan patah tulang tengkorak. Gagar otak atau robekan otak lebih serius dari pada konkusio.

3) Pendarahan intrakranial

(19)

Review jurnal

Efek Oksitosin dan Prilaku Prososial terhadap Rasa Empati pada Respon Otak

Kami menguji kevalidan dari 2 asumsi populer mengenai empati :

• Empati dapat ditingkatkan oleh oxytoksin, sebuah neuropeptida yang dikenal krusial dalam kebiasaan afiliatif

• Perbedaan setiap individu dalam kebiasaan prososial yang terkait secara positif dengan

(20)

Untuk melakukannya, kita mengukur aktifitas otak dalam sebuah double-blind---1 yang dibawah kendali placebo2

menyakitkan pada diri mereka sendiri atau memperhatikan pasangan wanita mereka yang menerima stimulasi menyakitkan.

Prosocial behavior diukur menggunakan sebuah permainan interaksi ekonomi monetary dimana partisipan diklasifikasikan sebagai prosocial(N=12) atau selfish(N=6), tergantung apakah

mereka bekerja sama dengan pemain lain.

oleh 20 partisipan pria entah yang menerima stimulasi

*1 menunjukkan sebuah test atau percobaan, khususnya dari sebuah obat, dimana informasi apapun yang mungkin mempengaruhi kebiasaan dari tester atau subject dihindari(tidak diberikan) sampai akhir test.

*2 sebuah prosedure, pil atau obat yang tdk berbahaya yang ditentukan lebih untuk keuntungan

dengan cara mengamati apakah mereka bekerja sama dengan pemain lain atau tidak. Aktivasi otak Empati-relevan (Insula anterior) yang tidak diperkuat oleh oksitosin atau positif dengan perilaku prososial.Namun, oksitosin berkurang aktivasi amigdala saat peserta menerima rangsangan yang menyakitkan sendiri (Dalam kondisi non-sosial). Anehnya, efek ini didorong oleh "egois" peserta. Itu Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu egois mungkin tidak rasional dan tidak emosional seperti biasanya disarankan, mereka tindakan yang ditentukan oleh perasaan mereka cemas bukan oleh alasan.

Yang ditelititi

(a) apakah respon otak empati dapat ditingkatkan dengan oksitosin (OT), sebuah neuropeptida yang telah ditemukan terlibat dalam modulasi afiliatif sosial dan pendekatan tingkah laku;

(b) apakah perbedaan individu dalam otak empatik tanggapan berbeda sebagai fungsi dari jenis perilaku prososial diamati dalam kepercayaan ekonomi permainan standar.

(21)

aktivasi-empati terkait dan perbedaan individu yang diukur dengan kuesioner seperti Interpersonal Reaktivitas Index. Otak empati Tanggapan tidak hanya berkorelasi positif dengan langkah-langkah sifat dari empati, tetapi juga dengan penilaian. Selain itu, aktivasi otak empati berhubungan tampaknya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti intensitas nyeri diterapkan pada lain

Method

Peneliti memindai 21 partisipan laki-laki yang diminta datang pada sesi pemindaian dengan pasangan mereka. Satu partisipan di usir dan partisipan berumur 20-31 .

Result

Mereka lebih tinggi dari pada diri sendiri di bandingkan pada kondisi lain placebo : t (19)=4.20, p<0,1 ; or : t (19)=3,32,p<0,1 secara signifikan

tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata rasio ketidak senangan pada placebo dan OT condition.

Lalu peneliti mengklasifikasikan partisipan berdasarkan behavior dalam permainan (trust& game). Dari 20 partisipan peneliti memperlihatkan 12 partisipan prososial yang saling membalas kepercayaan yang lain dan 6 partisipan selfish yang memaksimalkan insert mereka dari pada behavior pasangan mereka.

BAB III PENUTUP

kesimpulan

(22)

neuron dapat dibagi menjadi neuron unipolar, bipolar dan multipolar. Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan girus.

Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial. Setiap saraf tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Para ahli mempercayai bahwa dalam perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak depan berfungsi dalam penciuman

DAFTAR PUSTAKA

Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi Otot Rangka. Medan : Fakultas Kedokteran USU

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung : Yrama Widya

Nur, Iis. 2013 . sistem saraf pada manusia. Bandung : sinar pena.

(23)

Gambar

Gambar 2.12 Pembagian Fungsi pada Otak Besar
Gambar Otak kecil, pons varoli, dan medula oblongata

Referensi

Dokumen terkait