i
GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PENDERITA TB PARU
PADA LANSIA
DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Diajukan oleh :
TRI UTAMI APRIANI
A11200839
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
ii
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar dikesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, April 2016 Peneliti
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Bismillah . . . .
Assalamu’alaikum . . .
Ya ALLAH illah Rabbi, Maha Pengasih dan Penyayang Terimakasih atas semua yang Kau beri padahal diriku terlalu sering
membuat-Mu kecewa
Terimakasih selalu beri aku kesempatan berulang kali agar aku kembali Terimakasih selalu beri aku kenikmatan tak terhingga bahkan tak bisa
terlogika olehku sendiri
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu Ya Rabb . .
Ya ALLAH izinkanku untuk selalu mencintai-Mu, menyayangi-Mu, serta izinkanku untuk selalu bersujud pada-Mu dan memperpanjang waktuku untuk
selalu berkhalwat dengan-Mu
Ya ALLAH Yang Maha Besar lagi Maha Mulia
Tiada kekuatan, kesabaran dan ketenangan hati selain dari pertolongan-Mu, sehingga hamba dapat menyelesaikan karya kecil ini
Kupersembahkan karya yang tidak seberapa ini untuk ibundaku tercinta samisah dan ayahanda sugondo yang telah merawat, membesarkanku sedari kecil dan
selalu memberikanku kekuatan do’a, motivasi, inspirasi dan semangat pada anak
nakal dan anak bodohnya.
My beloved brother An Indra yang selalu memberikan inspirasi, motivasi, semangat, arahan dan selalu siap untukku repoti.
My little angel Naila yang menjadikanku untuk selalu semangat.
Ibu Isma dan Pak Sarwono selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan, nasehat dan selalu sabar dalam membimbing penyelesaian skripsi ini. Sahabat terkasih nonong (Nur Hasanah), nini rosela (Nia Roselaeni), dan mamake (Riski Indri) yang selalu bersedia memberikan bantuan, dukungan dan semangatnya.
iv
Buatlah senjamu nanti menjadi jingga yang memerah, agar sepasang
mata merasa teduh dikala melihatmu
Lukislah kertas hitammu dengan tinta putih, kelak kau akan miliki
wajah penuh aura memancarkan cahaya keteduhan.
Percayalah,
Keteduhan itu berasal dari dalam jiwanya yang senantiasa damai
bersama ALLAH SWT.
Tri Utami
“ Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai su
atu ibadah
tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan mengangkat kamu ke
vii PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, April 2016
Tri Utami Apriani1), Isma Yuniar, M.Kep2), Sarwono, S.KM3)
GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PENDERITA TB PARU PADA LANSIA DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
xiii + 59 hal + 10 tabel + 14 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang: Penurunan fisik pada lansia akan menimbulkan berbagai gangguan fungsional dan menderita penyakit kronis seperti TB Paru, hal tersebut tidak hanya akan mempengaruhi kondisi fisiknya saja tetapi juga akan mempengaruhi kondisi psikisnya seperti perasaan rendah, terasing, tidak berguna, tidak berdaya, kesedihan, kesepian, dan sebagainya yang menghambat aktivitasnya. Dalam keadaan tersebut akan membawanya ke arah depresi pada lanjut usia. Penderita TB Paru pada lansia di PKU Muhammadiyah Gombong, sebagian besar merasa tidak berdaya, kurang berharga, takut sesuatu yang tidak baik akan terjadi, tidak ada harapan, dan bosan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia di PKU Muhammadiyah Gombong.
Metode Penelitian: Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Jumlah sampel 53 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisa univariat.
Hasil Penelitian: Prosentase tertinggi tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia berdasarkan umur yaitu kategori old menderita depresi berat 50.0 %. Berdasarkan jenis kelamin yaitu Perempuan menderita depresi berat 36.8 %. Berdasarkan status perkawinan yaitu Janda/duda menderita depresi berat 44.4 %. Berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SMP menderita depresi berat 44.4 %. Kesimpulan: Tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia di PKU Muhammadiyah Gombong dari 53 responden sebagian besar menderita depresi ringan hingga berat 85.0 %.
viii
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Minithesis, April 2016
Tri Utami Apriani1), Isma Yuniar, M.Kep2), Sarwono, S.KM3)
DESCRIPTION OF DEPRESSION LEVEL OF ELDERLY PATIENTS WITH PULMONARY TUBERCULOSIS (TB)AT PKU
MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF GOMBONG
xiii + 59 pages + 10 tables + 14 appendices
ABSTRACT
Background: Elderly physical reduction make a variety of functional disorder and chronic diseases such as pulmonary TB. It influence their physical and psychological condition such as low self-esteem feeling, alienated, useless, powerless, sadness, loneliness that inhibit their activites and lead to depression. Most of elderly patients with pulmonary TB at PKU Muhammadiyah hospital of Gombong felt powerless, meaningless, afraid of that bad thing will happen, hopeless, and bored.
Objective: To describe the depression level of elderly patients with pulmonary tuberculosis (TB)at PKU Muhammadiyah Hospital of Gombong.
Method: The present study is a descriptive quantitative research with survey approach. The total samples were 53 respondents taken by purposive sampling technique. Data were collected using questionaires. Data analysis used univariate analysis.
Results: There were 50% of old category of elderly patients with pulmonary TB underwent severe depression. Based on gender, there were 36.8% women got severe depression. Based on status of marriage, there were 44.4% widow/widower got severe deppression. Based on level of education, there were 44.4% junior secondary school got severe depression.
Conclusion: Most of the depression level of elderly patients with pulmonary tuberculosis (TB) at PKU Muhammadiyah Hospital of Gombong was mild until severe depression (85.0% ).
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulilah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru pada Lansia di PKU Muhammadiyah Gombong”.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :
1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong;
2. Isma Yuniar, M.Kep, ketua prodi S1 Keperawatan dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian, memberikan motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap skripsi ini;
3. Sarwono, S.KM Dosen Pembimbing II yang telah memberikan motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap skripsi ini;
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Semoga Alloh SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini dengan lompahan rahmat dan hidayah-Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dibidang kesehatan.
Gombong, April 2016
x
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... v
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
xi
A. Landasan Teori ... 9
1. Tuberkulosis ... 9
2. Depresi ... 14
3. Konsep Lanjut Usia ... 24
B. Kerangka Teori ... 31
C. Kerangka Konsep ... 32
D. Pertanyaan Penelitian ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 34
B. Populsai dan Sampel ... 34
C. Lokasi Penelitian ... 35
D. Variabel ... 35
E. Definisi Operasional ... 36
F. Teknik Pengumpulan Data ... 37
G. Instrumen Penelitian ... 38
H. Pengolahan Data ... 39
I. Tehnik Analisa Data ... 40
J. Etika Penelitian ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 42
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47
C. Keterbatasan Penelitian ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA
xii Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Perkawinan Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada
Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada Lansia Berdasarkan umur Di PKU Muhammadiyah Gombong Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada
Lansia Berdasarkan jenis kelamin Di PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada Lansia Berdasarkan status perkawinan Di PKU Muhammadiyah Gombong
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan menjadi Responden Lampiran 2 Lembar Persetujuan menjadi Responden
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian dan instrument Geriatric Depression Scale Lampiran 4 Jadwal Penelitian
Lampiran 5 Lembar konsultasi Lampiran 6 Output SPSS
Lampiran 7 Surat Studi Pendahuluan
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian Dari STIKES Muhammadiyah Gombong Kepada Direktur PKU Muhammadiyah Gombong
Lampiran 9 Surat ijin penelitian dari STIKES Muhammadiyah Gombong kepada kepala kesbangpol kabupaten kebumen
Lampiran 10 Surat rekomendasi dari kesbangpol kabupaten kebumen kepada BAPPEDA Kebumen
Lampiran 11 Surat ijin penelitian dari BAPPEDA kepada direktur PKU Muhammadiyah Gombong
Lampiran 12 Surat pengantar penelitian di PKU Muhammadiyah Gombong ruang barokah
Lampiran 13 Surat pengantar penelitian di PKU Muhammadiyah Gombong ruang inayah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai parenkim paru, biasanya disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, TB dapat menyebar hampir ke setiap bagian tubuh, termasuk meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Brunner & suddart, 2014)
Menurut WHO (2014) menyatakan bahwa penyakit Tuberkulosis Paru saat ini telah menjadi ancaman global, karena hampir sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi. Sebanyak 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang.
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global utama. Hal ini menyebabkan kesehatan yang buruk di antara jutaan orang setiap tahun dan peringkat kedua sebagai penyebab utama kematian dari penyakit menular di seluruh dunia, setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kelima negara dengan jumlah terbesar dari insiden adalah India (2,0 juta-2,5 juta), Cina (900.000-1.100.000), Afrika Selatan (0,4 juta-0,6 juta), Indonesia (400.000-500.000) dan Pakistan (300.000-500.000).
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2015), jumlah penemuan kasus TB Paru dengan BTA positif pada tahun 2014 yaitu 176.677 jiwa, dengan jumlah laki laki 106.451 jiwa (60,3 %) dan jumlah perempuan 70.226 jiwa (39,7 %). Jumlah kasus TB pada usia 55
sampai ≥ 65 tahun adalah 42.892 jiwa, dengan jumlah laki laki 28.543 jiwa
2
TB pada usia 55 sampai ≥ 65 tahun adalah 4.564 jiwa, dengan jumlah laki
laki 2.960 jiwa dan jumlah perempuan 1.604.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen (2015), jumlah penemuan kasus baru TB Paru BTA positif pada tahun 2014 di Kabupaten Kebumen per 100.000 penduduk yaitu 435 (35,97%) dengan jumlah seluruh kasus TB Paru 521 (44,28%) dan jumlah suspect menderita TB yaitu 3.260 pasien.
TB ditularkan ketika seorang penderita penyakit paru aktif mengeluarkan organisme. Individu yang rentan menghirup droplet dan menjadi terinfeksi. Bakteri ditransmisikan ke alveoli dan memperbanyak diri. Reaksi inflamasi menghasilkan eksudat di alveoli dan bronkopneumonia, granulosa dan jaringan fibrosa. Salah satu faktor risiko menderita TB yaitu dengan status gangguan imun yang terjadi pada lansia (Brunner & Suddart, 2014). Hal ini disebabkan pada lansia terjadi penurunan fungsi dari berbagai organ-organ tubuh akibat proses menua, sehingga produksi hormon, enzim, dan zat-zat yang diperlukan untuk kekebalan tubuh menjadi berkurang. Dengan demikian, lansia akan lebih mudah terkena infeksi (Maryam, 2008). Pasien lansia yang menderita TB Paru memperlihatkan manifestasi atipikal, seperti demam, anoreksia, penurunan tekanan darah dan perilaku yang tidak biasa atau gangguan status mental (Brunner & Suddart, 2014).
Pasien dengan penyakit kronis mungkin menolak keberadaan penyakitnya, menunjukkan kemarahan dan penolakan, kemunduran, atau menjadi depresi. Umumnya reaksi-reaksi ini adalah kecemasan berhubungan dengan kehilangan akan kesehatan dan daya tarik, harga diri, dan ancaman ketidakmandirian atau bahkan kematian (David, 2004).
menghambat aktivitasnya. Dalam keadaan tersebut akan membawanya ke arah depresi pada lanjut usia (Suardiman, 2011). Hal ini memperlihatkan bahwa Secara patofisiologis, lanjut usia ini tanpa penyakit saja sudah mengalami penurunan fungsi fisiologis, ditambah lansia menderita TB paru sehingga menambah dan memperburuk keadaan status mentalnya.
Depresi merupakan sindrom kompleks yang manifestasinya beragam, yang paling sering adalah berupa keluhan vegetatif (insomnia), mengurus, konstipasi, serta dibarengi dengan penurunan kondisi kesehatan, bahkan memikirkan ajal. Para lansia itu dapat terlihat sedih, menangis, cemas, sensitif, atau paranoid (Tamher, 2012). Depresi merupakan hal yang lazim terjadi, seringkali tidak dikenali, dan perjalanan penyakitnya lebih lama dibanding pada usia lebih muda, hal itu berpotensi fatal yaitu menyebabkan kelemahan fisik/malnutrisi, kasus bunuh diri yang tertinggi pada pria usia lanjut (David, 2004).
4
berpisah karena bercerai maupun kematian pasangan, memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi daripada mereka yang masih berpasangan. Hal ini terkait dengan kehilangan dukungan baik emosional, penghargaan, informasi dan instrumental.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di PKU Muhammadiyah Gombong pada tanggal 7 November 2015, diperoleh data penderita TB Paru yang tercatat di rekam medis PKU Muhammadiyah Gombong dari tahun 2014 sampai tahun 2015 yaitu 605 kasus, sedangkan jumlah lansia yang menderita TB Paru yaitu 265 kasus. Saat observasi dan wawancara langsung dengan lansia yang menderita TB Paru, peneliti mendapatkan data 6 dari 8 lansia yang menderita TB Paru mengatakan merasa tidak berdaya, kurang berharga, takut sesuatu yang tidak baik akan terjadi, tidak ada harapan lagi dan sering merasa bosan. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil judul gambaran tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia, terkait dengan akibat yang ditimbulkan dari pasien lansia yang secara fisiologis mengalami penurunan fungsi dan terinfeksi penyakit kronis terutama TB Paru, sehingga dapat mempengaruhi gangguan mental yaitu dapat menyebabkan depresi yang apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan kasus bunuh diri, putus pengobatan dan terjadi perubahan kualitas hidup pada lansia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru pada Lansia di PKU Muhammadiyah Gombong.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menggambarkan tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia berdasarkan jenis kelamin
b. Untuk menggambarkan tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia berdasarkan umur
c. Untuk menggambarkan tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia berdasarkan status perkawinan
d. Untuk menggambarkan tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia berdasarkan tingkat pendidikan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan peneliti terhadap Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong.
2. Manfaat bagi institusi pendidikan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan kepustakaan serta pengetahuan mahasiswa mengenai tingkat depresi penderita TB Paru.
3. Manfaat bagi responden
Sebagai sumber motivasi tentang depresi penderita TB Paru pada lansia.
4. Manfaat bagi instansi rumah sakit
6
E. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis belum ada penelitian yang berjudul Gambaran Tingkat Depresi Penderita Tb Paru pada Lansia di PKU Muhammadiyah Gombong. Penelitian yang berhubungan antara lain:
1. Penelitian Nur (2013) dengan judul Hubungan Tipe Kepribadian dengan Tingkat Depresi Lanjut Usia di Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tipe kepribadian dengan tingkat depresi lanjut usia. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang bertempat tinggal di Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo dengan jumlah populasi 346 lanjut usia. Pengambilan sample menggunakan stratified proportional random sampling, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 69 lansia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan desain croos sectional. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini kuesioner menggunakan metode angket. Untuk mengukur tingkat depresi lanjut usia digunakan instrumen Skala Depresi Geriatrik (GDS) yang dikemukakan oleh Brinkf dan Yasavage (1982) dan telah diadopsi dan dibukukan oleh Depkes RI (2000). Uji coba instrumen dilakukan di desa tambaharjo untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas responden terhadap instrumen tipe kepribadian. Untuk uji validitas menggunakan Product Moment, uji reliabilitas menggunakan Alpha cronbach. Analisa data dalam menggunakan chi-square.
penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey sedangkan dalam penelitian diatas menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.
2. Penelitian Sari (2012) dengan judul Gambaran Tingkat Depresi pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Wedha Budi Mulia 01 Dan 03 Jakarta Timur. Jumlah populasi lansia sebanyak 226 orang dan untuk pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode random sampling. Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data yang digunakan menggunakan kuesioner dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan Geriatic depression scale (GDS). Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40,6 %, lansia menderita depresi, terdiri dari lansia dengan depresi ringan 25,9% dan depresi berat ada 14,7 %. Hasil penelitian menyarankan agar pihak panti memberikan bekal ilmu dan pelatihan kepada para petugas di panti untuk menangani lansia depresi.
Persamaan dengan penelitian ini Desain penelitian ini adalah deskriptif sederhana. Perbedaan dalam penelitian diatas adalah waktu, tempat, sampel yaitu waktu tahun 2016 tempat di PKU Muhammadiyah Gombong sampel yang digunakan lansia yang menderita TB Paru sedangkan dalam penelitian diatas waktu tahun 2012 tempat di panti sosial wedha budi mulia Jakarta Timur dan sampel lanjut usia dan teknik pengambilan sampelnya, dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sedangkan dalam penelitian tersebut menggunakan simple random sampling
8
Pengetahuan Dan Sikap Klien Tb Paru Dalam Menghadapi Proses Penyakitnya Di Puskesmas Sempor 1 Kebumen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita tb paru di puskesmas sempor 1 berjumlah 30 orang. Sampel yang diambil menggunakan tekhnik total sampling berjumlah 30 responden. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data diolah dengan menggunakan uji statistik deskriptif. Hasil penelitian yaitu pengetahuan klien TB Paru dalam menghadapi proses penyakitnya mayoritas (63,3%) dalam kategori baik. Sikap klien TB Paru dalam menghadapi proses penyakitnya mayoritas (57,7%) dalam kategori sangat baik.
Muhammadiyah Gombong
Amir, N. (2005). Depresi : Aspek Neurobiologik, Diagnosis & Tatalaksana. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu P endekatan Pra ktis. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta
Ayu, Fitri. (2011). Kejadian Tingkat Depresi Pa da Lansia: Studi Perbandingan Di Panti Wreda Dan Komunitas. UNDIP Semarang. Skripsi
Brunner & Suddarth. (2003). Kepera watan Medikal Bedah. Cetakan I. Jakarta: EGC Brunner & Suddarth. (2014). Kepera watan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC Bhayu, Agus., Ratep, Nyoman., Westa, Wayan. (2014). Gambaran Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Kubu II Januari-Februari 2014. Universitas Udayana. Skripsi Carla, R Marchira., Ronny, Wirasto., Sumarni. (2007). Pengaruh Faktor-Faktor
Psikososial Dan Insomnia Terhadap Depresi Pada Lansia Di Kota Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 23, No. 1. Maret 2007
Damping, C.E. (2003). Depresi pada Geriatri: apa kekhususannya. Dalam: Supartondo, Setiati, S., dan Soejono, C.H., (eds). 2003. Prosiding Temu Ilmiah
Geriatri 2003 “Penatalaksanaan Pasien Geriatri Dengan Pendekatan
Interdisiplin”. Pusat informasi dan penerbitan bagian ilmu penyakit dalam fakultas kedokteran universitas indonesia, jakarta
Dahlan, M. Sopiyudin. (2014). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, Dan Multivariat Dilengkapi Menggunakan Aplikasi SPSS. Seri 1 Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Cetakan kedua. Jakarta
Dewi, Kristyaningsih. (2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Pada Lansia. Jurnal Kepera watan- Volume 01/Nomor01/Janua ri-Desember 2011
Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Kebumen. (2015). Profil kesehatan kabupaten kebumen tahun 2014. Kebumen
Ditjen PP & PL, Kemenkes RI. (2015). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta Durand, V.M., Barlow, D.H., 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Edisi IV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ferry & Makhfudli. (2009). Kepera watan Keseha tan Komunitas: Teori Dan Praktik Dalam Kepera watan. Jakarta: Salemba Medika
Greenberg, S.A. (2012). Try This: The Best Practices In Nursing Care To Older Adult The Depression Scale. [online] di www.hartfordign.org. diakses tanggal 18-11-2015 pukul 6:33 WIB
Hasbullah. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Hendry. (2013). Gangguan Depresi Pada Lanjut Usia. CDK-210/vol. 40 no. 11, th.
2013
Hidayat, S; Sedarmayanti. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju Kaplan, H.I & Sadock, B.J. (2010). Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara Keliat, B.A; Ester, M; Yulianti, D. (2011). Kepera watan kesehatan jiwa komunitas:
CMHN (BASIC COURSE). Jakarta: EGC
Lubis, N. 2009. Depresi Tinjauan Psikologis Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Jakarta: Kemanca.
Maryam, R, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Pera watannya. Jakarta: Salemba Medika
Maslim, Rusdi. (2002). Diagnosa Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas Dari PPGDJ. Jakarta: PT Nuh Jaya
Surabaya
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rekanita Cipta Nur. (2013). Hubungan Tipe Kepribadian denga n Tingkat Depresi Lanjut Usia di
Desa Sugihwara s Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. STIKES Muhammadiyah Gombong. Gombong. Skripsi
Nurkhalesa; Mardijana; Dewi. (2014). Pengaruh Lamanya Menderita Tuberkulosis Paru terhadap Tingkat Depresi pada Pasien di Puskesmas Sumbersari Kab. Jember. Universitas Negeri Jember. Skripsi
PDPI. (2010). Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis. Jakarta: Depkes RI
Potter, P.A; Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Kepera watan: Konsep, Proses, Dan Praktik, Cetakan V. Jakarta: EGC
Price, S.A; Wilson, L.M. (2012). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-P roses Penyakitnya. Edisi 6. Jakarta: EGC
Sari, Kartika. (2012). Gambaran Tingkat Depresi lansia. FKUI Jakarta. Skripsi Soedarto. (2009). Penyakit Menular \di Indonesia. Jakarta: Sagung Seto
Stuart, G.A. (2013). Prinsip Dan Praktik Kepera watan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia, 10th edition. [ed] Kelliat, B.A. Singapura: Elsevier
Stanley & Beare.(2006). Buku Ajar Kepera watan Gerontik. Jakarta: EGC
Suardiman, Siti. (2011). Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Suhartanto. (2004). Hubungan Harapan Pemenuh Kebutuhan Seksual Dengan Motivasi Untuk Menikah Pada Usia Lanjut Di Panti Sosial Tresna Wreda Yogyaka rta Unit Budi Luhur. UGM Yogyakarta. Skripsi
Sunaryo. (2013). Psikologi Untuk Kepera watan. Edisi 2. Jakarta: EGC
Suryani., Widianti., Hernawati., Sriati. (2014). Analisis Kebutuhan Psikososial Penderita Tuberkulosis Paru. Makara J. Health Res., 2014, 18(3): In Press Doi: 10.7454/Msk. V18i3.Xxxx.
Tamher, S & Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekata n Asuhan Kepera watan. Jakarta: Salemba medika
Taufik A. (2009). Tuberkulosis Paru. Dalam: Laporan Pendek Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat.1-4
Tomb, David. (2004). Buku Saku Psikiatri. Cetakan I. Jakarta: EGC WHO. (2014). Global Tuberkulosis Report 2014
.(2015). Tuberkulosis [online] dihttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis diakses 4 september 2015
Nama : Tri Utami Apriani Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi STIKES Muhammadiyah Gombong Program Studi/NIM : S1 Keperawatan / A11200839
Menyatakan bahwa akan senantiasa menjaga kerahasiaan identitas parsitipan dan semata mata hanya akan menggali informasi demi kepentingan penelitian yang
sedang saya susun dengan judul “Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru pada
Lansia di PKU Muhammadiyah Gombong” dari partisipan, serta memberikan
penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian ini kepada partisipan.
Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Gombong, 2016
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Jenis kelamin : Pekerjaan :
Alamat :
Menyatakan bahwa bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini denga judul
“Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru pada Lansia di PKU Muhammadiyah
Gombong” dan akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada peneliti
setelah sebelumnya saya telah mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.
Gombong, 2016
DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
IDENTITAS RESPONDEN
Isilah titik – titik berikut dan berikan tanda (√) pada jawaban yang tersedia dengan tepat dan benar.
No. Responden : ……….
(diisi oleh peneliti)
Nama : ………
Umur : ………
Jenis kelamin : ……….. Status perkawinan : ( ) belum menikah ( ) janda/duda
( ) menikah
Status pendidikan : ( ) SD ( ) SMA
( ) SMP ( ) Perguruan Tinggi
Petunjuk pengisian: Dimohon dengan hormat, anda memberi tanda ( √ ) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi anda dan check list tingkat depresi ini hanya diisi oleh lansia yang menderita TB Paru !
No Pertanyaan Ya Tidak
2. Apakah anda menghentikan banyak kegiatan dan hal-hal yang menarik minat atau kesenangan anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda hampa? 4. Apakah anda sering merasa bosan?
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik disetiap saat? 6. Apakah anda takut sesuatu yang tidak baik akan terjadi pada
diri anda?
7. Apakah anda merasa bahagia atau senang disetiap waktu? 8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya?
9. Apakah anda lebih suka tinggal dirumah, daripada pergi keluar dan mengerjakan aktivitas yang baru?
10. Apakah anda merasa mengalami kesulitan untuk mengingat daripada biasanya?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan?
12. Apakah menurut anda keadaan anda sekarang rasanya kurang berharga?
13. Apakah anda merasa penuh berenergi, tidak mudah lelah? 14. Apakah anda merasa bahwa situasi anda tak ada harapan? 15. Apakah anda pikir bahwa banyak orang yang lebih baik
keadaanya daripada anda? Keterangan :
1. 0 – 4 : normal / tidak depresi 2. 5 – 8 : depresi ringan
1. Konsultasi judul 2. Studi pendahuluan 3. Penyusunan
proposal
4. Seminar proposal 5. Revisi proposal 6. Perijinan penelitian
7. Penelitian 8. Pengolahan data 9. Analisa data 10. Penyusunan hasil 11. Seminar hasil 12. Revisi hasil 13. Pengumpulan
tingkat pendidikan responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 20 37.7 37.7 37.7
SMP 9 17.0 17.0 54.7
SMA 20 37.7 37.7 92.5
Perguruan
tinggi 4 7.5 7.5 100.0
Total 53 100.0 100.0
tingkat depresi responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid normal/tidak
depresi 8 15.1 15.1 15.1
depresi ringan 18 34.0 34.0 49.1
depresi sedang 11 20.8 20.8 69.8
depresi berat 16 30.2 30.2 100.0
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent umur responden *
tingkat depresi responden
53 100.0% 0 .0% 53 100.0%
jenis kelamin responden * tingkat depresi responden
53 100.0% 0 .0% 53 100.0%
status perkawinan * tingkat depresi responden
53 100.0% 0 .0% 53 100.0%
tingkat pendidikan responden * tingkat depresi responden
umur responden * tingkat depresi responden Crosstabulation
tingkat depresi responden
Total normal/tidak
depresi
depresi ringan
depresi sedang
depresi berat umur
responden
middle age: 45-59
Count 4 10 4 6 24
% within umur
responden 16.7% 41.7% 16.7% 25.0% 100.0%
elderly: 60-74 Count 3 7 7 8 25
% within umur
responden 12.0% 28.0% 28.0% 32.0% 100.0%
old: 75-90 Count 1 1 0 2 4
% within umur
responden 25.0% 25.0% .0% 50.0% 100.0%
Total Count 8 18 11 16 53
% within umur
From The Hartford Institute for Geriatric Nursing, New York University, College of Nursing
By: Sherry A. Greenberg, PhD(c), MSN, GNP-BC, Hartford Institute for Geriatric Nursing, NYU College of Nursing
WHY: Depression is common in late life, affecting nearly 5 million of the 31 million Americans aged 65 and older with clinically significant
depressive symptoms reaching 13% in older adults aged 80 and older (Blazer, 2009). Major depression is reported in 8-16% of community dwelling older adults, 5-10% of older medical outpatients seeing a primary care provider, 10-12% of medical-surgical hospitalized older adults with 23% more experiencing significant depressive symptoms (Blazer, 2009). Recognition in long-term care facilities is poor and not consistent amongst studies (Blazer, 2009).
Depression is not a natural part of aging. Depression is often reversible with prompt recognition and appropriate treatment. However, if left untreated, depression may result in the onset of physical, cognitive, functional, and social impairment, as well as decreased quality of life, delayed recovery from medical illness and surgery, increased health care utilization, and suicide.
BEST TOOL: While there are many instruments available to measure depression, the Geriatric Depression Scale (GDS), first created by Yesavage, et al., has been tested and used extensively with the older population. The GDS Long Form is a brief, 30-item questionnaire in which participants are asked to respond by answering yes or no in reference to how they felt over the past week. A Short Form GDS consisting of 15 questions was developed in 1986. Questions from the Long Form GDS which had the highest correlation with depressive symptoms in validation studies were selected for the short version. Of the 15 items, 10 indicated the presence of depression when answered positively, while the rest (question numbers 1, 5, 7, 11, 13) indicated depression when answered negatively. Scores of 0-4 are considered normal, depending on age, education, and complaints; 5-8 indicate mild depression; 9-11 indicate moderate depression; and 12-15 indicate severe depression.
The Short Form is more easily used by physically ill and mildly to moderately demented patients who have short attention spans and/or feel easily fatigued. It takes about 5 to 7 minutes to complete.
TARGET POPULATION: The GDS may be used with healthy, medically ill and mild to moderately cognitively impaired older adults. It has been extensively used in community, acute and long-term care settings.
VALIDITY AND RELIABILITY: The GDS was found to have a 92% sensitivity and a 89% specificity when evaluated against diagnostic criteria. The validity and reliability of the tool have been supported through both clinical practice and research. In a validation study comparing the Long and Short Forms of the GDS for self-rating of symptoms of depression, both were successful in differentiating depressed from non-depressed adults with a high correlation (r = .84, p < .001) (Sheikh & Yesavage, 1986).
STRENGTHS AND LIMITATIONS: The GDS is not a substitute for a diagnostic interview by mental health professionals. It is a useful screening tool in the clinical setting to facilitate assessment of depression in older adults especially when baseline measurements are compared to subsequent scores. It does not assess for suicidality.
FOLLOW-UP: The presence of depression warrants prompt intervention and treatment. The GDS may be used to monitor depression over time in all clinical settings. Any positive score above 5 on the GDS Short Form should prompt an in-depth psychological assessment and evaluation for suicidality.
MORE ON THE TOPIC:
Best practice information on care of older adults: www.ConsultGeriRN.org.
The Stanford/VA/NIA Aging Clinical Resource Center (ACRC) website. Retrieved July 2, 2012, from http://www.stanford.edu/~yesavage/ACRC.html. Information on the GDS. Retrieved July 2, 2012, from http://www.stanford.edu/~yesavage/GDS.html.
Blazer, D.G. (2009). Depression in late life: Review and commentary. FOCUS, 7(1), 118-136.
Greenberg, S.A. (2007). How to Try This: The Geriatric Depression Scale: Short Form. AJN, 107(10), 60-69.
Harvath, T.A., & McKenzie, G. (2012). Depression in Older Adults. In M. Boltz, E. Capezuti, T.T. Fulmer, & D. Zwicker (Eds.), A. O’Meara (Managing Ed.), Evidence-based geriatric nursing protocols for best practice (4th ed., pp. 135-162). NY: Springer Publishing Company, LLC.
Koenig, H.G., Meador, K.G., Cohen, J.J., & Blazer, D.G. (1988). Self-rated depression scales and screening for major depression in the older hospitalized patient with medical illness. JAGS, 36, 699-706.
Sheikh, J.I., & Yesavage, J.A. (1986). Geriatric Depression Scale (GDS). Recent evidence and development of a shorter version. In T.L. Brink (Ed.), Clinical Gerontology: A Guide to Assessment and Intervention (pp. 165-173). NY: The Haworth Press, Inc.
Yesavage, J.A., Brink, T.L., Rose, T.L., Lum, O., Huang, V., Adey, M.B., & Leirer, V.O. (1983). Development and validation of a geriatric depression screening cale: A preliminary report. Journal of Psychiatric Research, 17, 37-49.
Permission is hereby granted to reproduce, post, download, and/or distribute, this material in its entirety only for not-for-profit educational purposes only, provided that The Hartford Institute for Geriatric Nursing, New York University, College of Nursing is cited as the source. This material may be downloaded and/or distributed in electronic format,
Best Practices in Nursing Care to Older Adults
A series provided by The Hartford Institute for Geriatric Nursing, New York University, College of Nursing
EMAILhartford.ign@nyu.edu HARTFORDINSTITUTEWEBSITEwww.hartfordign.org CLINICALNURSINGWEBSITEwww.ConsultGeriRN.org
general assessment series
1. Are you basically satisfied with your life? YES / NO
2. Have you dropped many of your activities and interests? YES / NO
3. Do you feel that your life is empty? YES / NO
4. Do you often get bored? YES / NO
5. Are you in good spirits most of the time? YES / NO
6. Are you afraid that something bad is going to happen to you? YES / NO
7. Do you feel happy most of the time? YES / NO
8. Do you often feel helpless? YES / NO
9. Do you prefer to stay at home, rather than going out and doing new things? YES / NO
10. Do you feel you have more problems with memory than most? YES / NO
11. Do you think it is wonderful to be alive now? YES / NO
12. Do you feel pretty worthless the way you are now? YES / NO
13. Do you feel full of energy? YES / NO
14. Do you feel that your situation is hopeless? YES / NO
15. Do you think that most people are better off than you are? YES / NO
Answers in bold indicate depression. Score 1 point for each bolded answer.
A score > 5 points is suggestive of depression.
A score ≥ 10 points is almost always indicative of depression.
A score > 5 points should warrant a follow-up comprehensive assessment.
Source: http://www.stanford.edu/~yesavage/GDS.html This scale is in the public domain.