• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bakat dan Minat oleh muhammad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bakat dan Minat oleh muhammad "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAKAT DAN MINAT

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

2 BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Secara umum anak mempunyai hak dan kesempatan untuk berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang pendidikan. Namun seringkali kita melihat perkembangan prestasi anak yang ternyata tergolong memiliki bakat istimewa. Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan lingkungan fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan belajar siswa yang setingkat (sekelas) mungkin tidak sama. Setiap anak dipercaya memiliki bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam mengembangkannya.

Potensi yang dimaksud di atas bisa diartikan sebagai bakat, maupun minat siswa. Saat ini banyak remaja maupun dewasa yang tidak tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat tersebut sebagai kekuatan maka dewasa nanti mereka bisa menjadi orang yang sukses. Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa alangkah baiknya dapat mengenali bakat apa yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru berusaha mengembangkan bakat yang dimliki oleh anak agar kebanyakan dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi lagi.

1.2.Rumusan Masalah

1. Bagaimana memfasilitasi konsep serta indikator bakat dan minat ?

2. Bagaimana mengembangkan konsep dan strategi peminatan peserta didik? 3. Bagaimana mengembangkan konsep dan contoh strategi pembelajaran yang

(3)

3 1.3. Tujuan Penulisan

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan 2. Untuk mengetahui konsep serta indikator bakat dan minat

3. Untuk mengembangkan konsep dan strategi peminatan peserta didik 4. Untuk mengembangkan konsep dan contoh strategi pembelajaran yang

(4)

4 BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Serta Indikator Bakat dan Minat 1. Pengertian Bakat dan Minat

a. Pengertian bakat

Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984:1). Wijaya (1988:66) menyatakan bahwa “bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya”. Dalam hal ini seseorang yang berbakat musik, misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan musik tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat :

1) Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik, melukis, dll. 2) Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan

khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang arsitek.

Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada.Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.

(5)

5 b. Pengertian Minat

Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkanseluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.

Jenis – jenis minat (Guilford, 1956) :

1) Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.

a) Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial. b) Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli,

periklanan,akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.

c) Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.

2) Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.

John Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi pengertian minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Bakat dalam suatu bidang tertentu, misalnya seni, musik, hitung menghitung, bahasa, dan lain-lain merupakan hasil interaksi antara bakat bawaan dan faktor lingkungan serta didukung dengan faktor kepribadian dan sikap kerja seseorang.

2. Perbedaan Bakat dengan Minat

(6)

6 ini,akan berdampak buruk bagi anak. (kumpulan tulisan "Perilaku anak usia dini kasus dan pemecahannya", Kanisius Yogyakarta,2003,hal.16).

Bakat Minat

Inherent Lingkungan

Natural Natural

Lepas dari aspek suka atau tidak suka Orientasi pada hobi/ kesukaan semata Tidak mudah berubah dan permanen Mudah berubah sesuai dengan tren Aspek genetik lebih dominan Aspek genetik tidak dominan

3. Faktor – Faktor yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat 1) Faktor Intern

a) Faktor Bawaan (Genetik)

Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.

b) Faktor Kepribadian

Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).

2) Faktor Ekstern

a) Faktor Lingkungan

(7)

7 Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).

 Lingkungan sekolah

Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal.Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.

 Lingkungan sosial

Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.

2.2. Mengembangkan Konsep dan Strategi Peminatan Peserta Didik

Dalam hal ini, sangat penting sekali untuk mendorong peminatan peserta didik supaya dalam bakatnya menjadi pengembangan yang baik pada peserta didik. Berikut hal-hal dibawah ini adalah cara atau strategi dalam pengembangan minat peserta didik:

a. sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak.

b. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya. c. Kembangkan konsep diri positif pada anak.

d. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang.

e. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.

f. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.

g. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.

(8)

8 j. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam

mengembangkan bakatnya.

k. Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.

2.3.Mengembangkan Konsep dan Contoh Strategi Pembelajaran yang Memfasilitasi Perkembangan Minat Peserta Didik

Seorang guru, sebagai seorang pendidik harus dapat memfasilitasi perkembangan bakat dan minat peserta didik dengan baik. Dalam pembelajaran, guru sebagai pendidik berinteraksi dengan peserta didik yang mempunyai potensi beragam. Potensi yang beragam ini tentunya disebabkan karena bakat dan minat yang dimiliki oleh setiap peserta didik itu berbeda-beda. Ketika hal itu terjadi, lalu apa yang harus guru lakukan? Dalam hal ini guru sebaiknya hanya menjadi fasilitator dan menjadi motivator.

1. Guru Sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru harus menggunakan pendekatan belajar aktif (active learning), yaitu guru mendorong peserta didik menemukan makna sendiri melalui pemecahan masalah secara riil agar peserta didik dapat mengkontsruksi pengetahuannya sendiri. Pembelajaran aktif ini akan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Dalam hal ini jelas bahwa penggunaan pendekatan belajar aktif ini akan mengembangkan bakat dan minat peserta didik karena mereka didorong untuk mandiri dalam berpikir sehingga mereka bisa menciptakan metode sendiri dalam belajar sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki. Adapun beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh guru dalam mengadakan proses belajar aktif menurut Hamzah dan Kuadrat adalah sebagai berikut:

 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain dan berkreativitas

 Memberi suasana aman dan bebas secara psikologis

(9)

9  Memberi kebebasan berpikir kreatif dan partisipasi secara aktif.

2. Guru Sebagai Motivator

Sebagai motivator, seorang guru harus dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik. Sebelum mengetahui lebih lanjut guru sebagai motivator, ada baiknya diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain kecemasan, rasa ingin tahu, persepsi dan harapan.

a. Kecemasan

Kecemasan adalah sensasi yang tidak menyenangkan sebagai perasaan kekhawatiran dan irrabilitas. Ketika seseorang merasa cemas, ia tidak akan termotivasi untuk belajar.

b. Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu ialah aktivitas kognitif seseorang ketika menyadari konflik antara apa yang ia percayai dengan apa yang sebenarnya terjadi. Ketika seseorang yang memiliki rasa ingin tahu yang besar cenderung memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar.

c. Persepsi

Persepsi yaitu pandangan seseorang, pandangan ini akan mempengaruhi terhadap tingkah lakunya. Ketika seseorang mengalami kegagalan, orang tersebut bisa termotivasi karena ia berpikir bahwa kegagalannya disebabkan karena kurang berusaha dan akhirnya terus belajar.

d. Harapan

Harapan yaitu ketika harapan masih ada maka motivasi belajar pun akan terus ada.

Dengan hal-hal tersebut, lalu apa sebenarnya yang harus dilakukan guru sebagai motivator? Adapun strategi yang bisa digunakan menurut Barnawi dan Arifin adalah sebagai berikut:

(10)

10  Jalin hubugan dekat dengan peserta didik, tetapi penuh rasa hormat. Beri

perhatian yang tulus kepada peserta didik.

 Memilih gaya mengajar, media, dan interaksi pembelajaran yang tepat.  Menginformasikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.  Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat peserta didik.

 Membimbing peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar.  Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

 Melakukan variasi gaya mengajar, variasi media, dan variasi interaksi pembelajaran.

 Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya.  Menanamkan pandangan hidup yang positif tentang belajar.  Menceritakan keberhasilan tokoh-tokoh dunia.

 Memberikan penguatan positif kepada peserta didik ketika mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar.

(11)

11 BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

(12)

12 DAFTAR PUSTAKA

Bamawi dan Muhammad Arifin.(2009).Etika dan Profesi Pendidikan.Yogyakarta:Ar-Ruz Media

Dalyono Drs. M.(2010).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Hamzah dan Masri Kuadrat. (2009). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Yusuf L.N Syamsu,Sugandhi Nani M. (2011). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Dekawati, Fira. (Tanpa Tahun).”Bakat dan Minat”. Makalah Universitas Empat Lima.

Caesar, Arihdya. (2010). Resume Bakat Konsep Indikator Pengukuran. (Online). Tersedia: http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resume-bakat-konsep-indikator-pengukuran/

Referensi

Dokumen terkait

d. Instruktur memberi tugas untuk merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan model pembelajaran dalam pembelajaran PPKn SMP. Bila sudah merumuskan sejumlah

(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Penata Kadastral sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan dengan menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki

Subjek VB1 dapat dikatakan tidak paham konsep tersebut karena subjek tidak memenuhi salah satu indikator yang menunjukkan pemahaman konsep menurut Peraturan Dirjen

Pada tahun 1998 muncul kejadian yang menggemparkan perekonomian indonesia dan beberapa negara di dunia, yang mana pada saat itu usaha berskala besar tidak

Penggunaan media pembelajaran di Taman Kanak-Kanak (TK) hendaknya berdasarkan pada tujuan dan aspek perkembangan anak yang sesuai dengan materi pembelajaran, serta

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru), hal.129.. Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan meliputi kegiatan awal,

kepada unit pengawasan, kemudian mengirim LHP dan BAP Fisik kepada pejabat pemeriksa dokumen. Dalam hal diperlukan, unit pengawasan segera berkoordinasi dengan

Baumgarten menekankan pula bahwa pengetahuan sensual adalah hal yang penting bagi hal-hal yang sifatnya rasional, yakni dikembangkan dari yang lainnya dan diperlukan untuk