• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sengketa Laut Kaspia antara Azerbaijan d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sengketa Laut Kaspia antara Azerbaijan d"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Hukum Laut Internasional dalam makalah Sengketa Laut Kaspia antara Azerbaijan dengan Turkmenistan.

Dalam penulisan makalah ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan hambatan namun berkat dorongan dan dukungan dari rekan-rekan dan khususnya pada dosen pengampu Bapak Rendy Prayuda, S.IP, M.Si, oleh karena itu Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya. Namun walaupun makalah ini selesai tentulah masih banyak kekurangan hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang tim penulis miliki, oleh karena itu kritik dan saran yang mengarah kepada perbaikan isi makalah ini sangat diharapkan.

Pekanbaru, November 2013

(2)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

MANFAAT DAN TUJUAN

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB 2 : ISI

MENGENAL LAUT KASPIA

SENGKETA LAUT KASPIA

SENGKETA LAUT KASPIAN ANTARA AZERBAIJAN DENGAN

TURKMENISTAN

BAB 3: KESIMPULAN

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Laut kaspia adalah perairan tertutup terbesar di dunia yang terletak di Asia Tengah. semenjak jatuhnya uni soviet pada 1991 dan pengeksplotasian minyak dan gas besar-besaran, beberapa isu seperti politik, ekonomi, lingkungan, membuat laut kaspia menjadi begitu penting. Sumber kekayaan inilah yang menjadikan laut kaspian menjadi sengketa bagi negara-negara yang berada di kawasan laut kaspia tersebut. Dahulu memang laut kaspia hanya dimiliki oleh Uni Soviet dan Iran namun setelah runtuhnya uni soviet pada perang dingin, kini kepemilikan laut kaspia menjadi milik 5 negara.

Kandungan minyak dan gas yang dimiliki oleh laut kaspian membuat negara-negara yang berada di sekitar laut tersebut berambisi untuk memperoleh teritorial yang mereka klaim. Sengketa mengenai perbatasan laut kaspia sendiri juga mendapatkan perhatian dari negara lain khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Beberapa negara yang memiliki teritorial di laut Kaspia telah menyelesaikan sengketa wilayah perairan tersebut melalui perjanjian bilateral seperti perjanjian antara rusian dan Azerbaijan lalu Rusia dan Kazakhstan. Iran menolak semua perjanjian bilateral negara tersebut dan bersikukuh untuk menghormat pernjanjian Iran-Soviet. Namun pada saat ini yang masih memiliki permasalahan sengketa adalah Azerbaijan dan turkmenistan.

Untuk itu, tulisan ini akan membahas mengenai sengketa laut dan sejarah laut kaspia dan penyelesaiannya dan perkembangannya yaitu pada pembahasan sengketa antara turkmenistan dan Azerbaijan.

B. Rumusan Masalah

Dalam pembahasan masalah Sengketa Laut Kaspia antara Azerbaijan dengan Turkmenistan

dari kaca mata Hukum Laut Internasional, maka penulis menggunakan beberapa pertanyaan pendekatan di antaranya:

1. Apa sebenarnya Laut Kaspia itu?

2. Bagaimana gambaran umum mengenai sengketa Laut Kaspia?

3. Bagaimana sengketa Laut Kaspia antara Azerbaijan dengan Turkmenistan itu?

(4)

1. Untuk mengetahui apa sebenarnya Laut Kaspia itu. 2. Bagaimana sengketa Laut Kaspia itu terjadi.

3. Memahami masalah sengketa yang dihadapi Azerbaijan dengan Turkmenistan.

D. Sistematika Penulisan

Berikut adalah sistematika penulisan makalah ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. BAB 1 : Pendahuluan 2. BAB 2 : Isi

3. BAB 3 : Kesimpulan

(5)

A. Mengenal Laut Kaspia

Laut Kaspia atau merupakan sebuah laut yang terkurung daratan antara Benua Asia dan Eropa (Rusia Eropa). Laut Kaspia merupakan kumpulan air terbesar di daratan dan berukuran mirip sebesar jepang, dengan luas permukaan 371.000 km² dan volume volume 78.200 . Panjang garis pantai sebesar 5580 km. kaspia tidak hanya unik karena ukurannya yang besar. berbeda dari danau lain, air dari Laut Kaspia tergolong air asin. Setiap liter air di laut mengandung 10-13 gram garam membuat air ini tidak cocok untuk minum atau irigasi. Namun, perbandingan dari air laut Kaspia dengan air laut menunjukkan bahwa kandungan garam danau kaspia tiga kali lebih sedikit daripada kandungan garam di Samudra Dunia.1

Laut Kaspia dimiliki oleh 5 negara yaitu Azerbaijan, Iran, Kazakhstan, Rusia, dan Turkmenistan.

Bagian selatan dari lautan kaspian merupakan bagian terdalam dan terdapat lahan minyak dan gas produktif. Bagian produksi minyak terdpat pada seerang laut dari semenanjung apsheron di azerbaijan hingga peri-balkan yang berada di regional barat turkmenistan.2persentasi kepemilikan garis pantai laut kaspia yaitu rusia sebesar 18,5%,

kazakhstan 30.8%, turkemnistan 16.8%, iran 18,7% dan azerbaijan 15,2 %.3 Laut kaspia

terhubung ke laut hitam yang berada dan laut baltic melalui sungai volga dan beberapa kanal juga dan sungai sungai lainnya. Tingkat keasinan dari laut kaspia berubah-ubah dalam beberapa kade sebelumnya akan tetapi masih tetap dibawah dari tingkat keasinan dari air laut. Pada laut tersebut terdapat pulau-pulau berjumlah 50 pulau.4 Menurut kewenangan soviet dan

hukum laut rusia, mereka telah mengamati bahwa terdapat beberapa keraguan yang ditambahkan pada laut kaspia yang memiliki landasan kontinen yang menjadikan area tersebut dipandang sebagai penurunan pada benua.5 Dan karakteristik terebut adalah

klasifikasi yang legal dalam sudut pandang geologi. Semenjak itu, laut kaspia mempunyai sebutan lain seperti danau, laut tertutup, laut kepulauan, laut, dan akhirnya disebut sebagai “unique body of water” atau perairan yang unik.6 Pemberian nama ini berlaku karena kategori

1 Nicolai Aladin & Igor Plotnikov. Caspian Sea( Russia : Lake Basin Initiative Management Paper 2004) hal 4

2 Kamyar Mehdiyoun ( International Law and Dispute Over Ownership of Oil and Gas Resources) 3 Ibid

(6)

tersebut mengarah pada badan hukum mengatur pada pembatasan perairan dan sumber daya bawah tanah.7

Salah satu fauna yang berada di Kaspia adalah Ikan Sturgeon menghuni Laut Kaspia dalam jumlah besar dimana 90% sturgeon yang ada di dunia terdapat di laut kaspia. Ikan Sturgeon menghasilkan telur yang diolah menjadi kaviar yang biasanya dijadikan bahan makanan mewah di negara-negara barat. sehingga hal ini membuat terjadinya penangkapan ikan tersebut secara besar-besaran. Pendapatan perikanan dari danau kaspia diestimasikan sebesar 5-6 miliar dolar AS.8. Dalam beberapa tahun terakhir, tingginya perburuan ikan

sturgeon mengancam keberadaan populasi ikan tersebut, hingga akhirnya muncul dorongan untuk menghentikan perburuan ikan sturgeon. Namun, karena tingginya angka permintaan dan mahalnya harga makanan yang berbahan baku Ikan Sturgeon dipasaran membuat desakan tersebut terabaikan.

Selain dari tingginya profit dari sektor perikanan, kandungnan sumber daya alam yang dimiliki laut kaspian seperti minyak dan gas bumi menarik beberapa perusahaan asing untuk melakukan ekspoitasi terhadap sektor minyak dan gas. Departemen Energi AS memperkirakan bahwa cadangan minyak di kawasan kaspia terdiri dari 200 miliar barel atau sekitar 16 persen dari cadangan dunia.9 Laut kaspia merupakan penghasil minyak terbesar

kedua setelah semenanjung arab. Kandungan minyak dan gas bumi inilah yang menarik negara-negara di kawasan laut kaspian berambisi untuk menguasai wilayah penghasil minyak dan gas tersebut. Karena ambisi dari beberapa negara inilah yang banyak menimbulkan sengketa laut diantara negara-negara yang berada di kawasan Laut Kaspia.

Sengketa Laut Kaspia.

Sengketa hukum atas Laut Kaspia dimulai segera setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Sebelum keruntuhan, laut kaspia hanya dikuasai oleh dua negara yaitu Uni Soviet dan Iran, tapi situasi berubah dengan pecahnya Soviet Union. Sekarang ada lima negara yang berbatasan dengan laut kaspia yaitu Rusia, Iran, Azerbaijan, Kazakhstan, dan Turkmenistan.

Setelah satu dekade runtuhnya Soviet, pemilikan kaspia masih dalam sengketa masing-masing dari lima negara memiliki resolusi sendiri-sendiri untuk masalah ini. Pada

7 Ibid

8 Aladin & Plotnicov Loc. cit

(7)

bulan April 2004, para menteri luar negeri dari lima negara yang memiliki wilayah di Kaspia mengadakan pertemuan untuk membahas sengketa tersebut. 2 Pada bulan Januari 2005, diadakan pertemuan ke16 negara-negara kaspia untuk merancang konvensi mengenai status hukum laut yang sama . namun berakhir tanpa kemajuan.10

Penyebab ketidaksepakatan aturan bersama dalam laut kaspia disebabkan karena adanya perdebatan tentang apakah Kaspia harus didefinisikan sebagai danau atau laut. Jika status Kaspia sendiri itu laut maka teritorial laut kaspia dibagi berdasarkan negara-negara pesisir sesuai dengan aturan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS) termasuk aturan penetapan zona ekonomi eklusif (ZEE) bagi negara-negara pesisir Kaspia11

Menetapkan Kaspia sebagai danau belum tentu menjadi solusi atau menyelesaikan masalah status hukumnya. Menurut Thane Gustafson, Aleksey Reteyum, dan Laurent Ruseckas menunjukkan bahwa " dalam hukum internasional, danau maupun internal laut biasanya tidak dianggap tunduk pada kedaulatan bersama, kecuali ditentukan dengan suatu perjanjian yang jelas. Banyak negara-negara menyepakati demarkasi atau perbatasan danau antara dua negara atau lebih seperti Great Lakes di Utara Amerika (antara Kanada dan Amerika Serikat), danau Chad (antara Nigeria, Niger, dan Chad), danau Constance (antara Austria, Jerman, dan Swiss), Danau Jenewa (antara Prancis dan Swiss), Danau Malawi (antara Malawi dan Mozambik), dan Danau Victoria (antara Kenya, Tanzania, dan Uganda).12

Sengketa Kaspia Turkmenistan-Azerbaijan

Sengketa antara Turkmenistan dan Azerbaijan dimulai pada tahun 1997. Kedua negara mengklaim laut kaspia bagian selatan yang kaya akan sumber daya alam minyak bumi dan gas. Tahun 1997 presiden Turkmenistan Sparmurat Niyazov mengklaim 3 ladang minyak azerbaijan sebagai milik Turkmenistan. Pangkalan Niyazov menuduh Azerbaijan secara ilegal mengeksploitasi ladang minyak Azeri dan Chirag, dan mengancam akan menggugat perusahaan minyak yang terlibat dalam kegiatan eksplotasi tersebutHubungan bilateral kedua negara memburuk setelah pada bulan juli 2002 terjadi ledakan kapal tanker Azerbaijan yang dekat pada pelabuhan Turkmenbashi yang menewaskan 6 pelaut Azerbaijan dan diikuti dengan penutupan duta besar Turkmenistan di kota Baku, Azerbaijan.

10 Yusin Lee. Toward a New International Regime for The Caspian Sea( Seoul : Problems of Post-Communism

2005) hal 1

(8)

Ladang Minyak Azeri dan Chirag sedang dikembangkan oleh sebuah konsorsium yang dipimpin perusahaan Inggris British Petroleum BP yang memiliki menandatangani kontrak dengan perusahaan Minyak Negara Republik Azerbaijan (SOCAR) pada bulan September 1994. Kemudian SOCAR mentandatangani perjanjian dengan perusahaan Rusia Lukoil dan Rosneft untuk pengembangan ladang minyak Kyapaz yang disengketan juga oleh Turkmenistan. Turkmenistan yang gigih menentang perjanjian tersebut dan meminta perjanjian tersebut dibatalkan. Karena tekanan dari Turkmenistan tersebut membuat perusahaan Lukoil dan Rosneft membatalkan perjanjian tersebut.

Setelah Kematian Niyazov pada tahun 2006 menandakan awal dari sebuah era baru dalam Turkmen-Azerbaijan. Kedua belah pihak bersedia mengurangi tingkat permusuhan dan mengupayakan kerja sama. Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdimuhamedov berkunjung ke ibukota Azerbaijan Baku pada Mei 2008,kedua presiden yaitu Turkmenistan dan Azerbaijan membahas prospek untuk mengembangkan hubungan kerja sama Azerbaijan-Turkmen. presiden Perusahaan Minyak Negara Republik Azerbaijan (SOCAR), Rovnag Abdullayev juga mengunjungi Ibu Kota Turkmenistan, Ashgabat, di mana kedua belah pihak menyatakan komitmen mereka untuk mengembangkan hubungan persahabatan.

(9)

angkatan laut Turkmenistan. Beberapa insiden perbatasan juga pernah terjadi di laut kaspian yaitu, kapal tanker milik Petronas perusahaan minyak milik malaysia diusir oleh angkatan laut Azerbaijan

(10)

Laut Kaspia atau merupakan sebuah laut yang terkurung daratan antara Benua Asia dan Eropa (Rusia Eropa). Laut Kaspia merupakan kumpulan air terbesar di daratan dan berukuran mirip sebesar jepang, dengan luas permukaan 371.000 km² dan volume volume 78.200 . Panjang garis pantai sebesar 5580 km. Laut Kaspia dimiliki oleh 5 negara yaitu Azerbaijan, Iran, Kazakhstan, Rusia, dan Turkmenistan. persentasi kepemilikan garis pantai laut kaspia yaitu rusia sebesar 18,5%, kazakhstan 30.8%, turkemnistan 16.8%, iran 18,7% dan azerbaijan 15,2 %. Menurut kewenangan soviet dan hukum laut rusia, mereka telah mengamati bahwa terdapat beberapa keraguan yang ditambahkan pada laut kaspia yang memiliki landasan kontinen yang menjadikan area tersebut dipandang sebagai penurunan pada benua. Dan karakteristik terebut adalah klasifikasi yang legal dalam sudut pandang geologi. Semenjak itu, laut kaspia mempunyai sebutan lain seperti danau, laut tertutup, laut kepulauan, laut, dan akhirnya disebut sebagai “unique body of water” atau perairan yang unik. Pemberian nama ini berlaku karena kategori tersebut mengarah pada badan hukum mengatur pada pembatasan perairan dan sumber daya bawah tanah. kandungnan sumber daya alam yang dimiliki laut kaspian seperti minyak dan gas bumi menarik beberapa perusahaan asing untuk melakukan ekspoitasi terhadap sektor minyak dan gas. Sengketa antara Turkmenistan dan Azerbaijan dimulai pada tahun 1997. Kedua negara mengklaim laut kaspia bagian selatan yang kaya akan sumber daya alam minyak bumi dan gas. Tahun 1997 presiden Turkmenistan Sparmurat Niyazov mengklaim 3 ladang minyak azerbaijan sebagai milik Turkmenistan. Pangkalan Niyazov menuduh Azerbaijan secara ilegal mengeksploitasi ladang minyak Azeri dan Chirag, dan mengancam akan menggugat perusahaan minyak yang terlibat dalam kegiatan eksplotasi tersebutHubungan bilateral kedua negara memburuk setelah pada bulan juli 2002 terjadi ledakan kapal tanker Azerbaijan yang dekat pada pelabuhan Turkmenbashi yang menewaskan 6 pelaut Azerbaijan dan diikuti dengan penutupan duta besar Turkmenistan di kota Baku, Azerbaijan.

(11)

Turkmen menginstruksikan Wakil Perdana Menteri Rashid Meredov ke komisi studi mengenai legalitas klaim Azerbaijan dan menyerahkan temuan ke arbitrase internasional. Pada tahun 2009, Presiden Turkmenistan Berdimuhamedov memerintahkan institusi terkait untuk mengumpulkan data dan bukti kepemilikan ketiga ladang minyak tersebut sebagai milik Turkmenistan dan berencana akan membawa masalah ini ke badan arbitrase Internasional. Hal tersebut mendapat kejutan pada Azerbaijan dimana Azerbaijan menolak menyelesaikan sengketa ini ke badan arbitrase internasional. Turkmenistan mulai mengembangkan dan memodernisasi militer terutama angkatan laut. Terakhir pada bulan april 2013, kapal tanker yang berada di ladang minyak di sengketa sempat ditembak oleh angkatan laut Turkmenistan. Beberapa insiden perbatasan juga pernah terjadi di laut kaspian yaitu, kapal tanker milik Petronas perusahaan minyak milik malaysia diusir oleh angkatan laut Azerbaijan.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Lee, Yusin. 2005. Toward a New International Regime for The Caspian Sea( Seoul :

Problems of Post-Communism

Aladin, Nicolay dan Plotkinov Igor. 2004. Caspian Sea (Russia : Lake Basin Initiative Management)

Mehyodin, Kamyar ( International Law and Dispute Over Ownership of Oil and Gas Resources)

Referensi

Dokumen terkait

LAMPIRAN 8 Data Variabel Audit Delay, Return On Asset, Opini Audit, Pergantian Auditor, Ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Ukuran Perusahaan.. Pengaruh PengaruhKarekteristik,

Jadi fuel surcharge merupakan sebuah komponen tarif yang ditujukan untuk menutup biaya maskapai yang diakibatkan oleh kenaikan harga avtur semata, sehingga besaran fuel

Sudah ada penelitian dalam bentuk jurnal maupun buku yang membahas hubungan dalam bidang politik dan militer antara Jepang dan Polandia pada masa Perang Dunia

Landasan adalah sistem keseluruhan dari suatu bagian jembatan yang meneruskan gaya, meredam getaran dari bangunan atas ke bangunan bawah Landasan terdiri atas bantalan karet,

Untuk mengetahui prestasi belajar pada Himpunan Mahasiswa Program Studi Matematika dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Periode 2018-2019 di Fakultas Keguruan dan

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana penerapan proses pembelajaran dengan menggunakan prasarana dan sarana modifikasi dengan memperhatikan poin-poin yang

Kota Surabaya - Jawa Timur (Dekat Kampus Unesa Lidah

Gerakan Wahhabiyah yang dilakukan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab pada prinsipnya merupakan inspirasi dari paham Ibnu Taimiyah, yaitu untuk memurnikan ajaran Islam