• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)U .P EN M KE LA T. PU. SD. IK. BANGUNAN PELENGKAP JEMBATAN.

(2) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE. PASANGAN BATU.

(3) Batu. .P. 1.. U. Bahan. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. a) Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah. b)Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-sama. c) Batu harus memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar > 1,5 tebal dan panjang > 1,5 lebar. 2.. Adukan.

(4) Pelaksanaan. U. Persiapan pondasi  Bila diperlukan landasan yang permeable perlu disyaratkan Pemasangan batu  Landasan adukan minimal tebal 3 cm  Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang Penempatan adukan  Sebelum dipasang, permukaan batu harus bersih dan dibasahi  Tebal landasan adukan antara 2 – 5 cm Ketentuan lubang sulingan dan dilatasi  Lubang diletakkan pada setiap 2 m dengan diameter 5 cm  Dilatasi setiap 20 dengan dilatasi 30 mm Pekerjaan akhir pasangan batu. . . PU. SD. IK. . LA T. KE. M. . EN. .P. .

(5) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE.

(6) U .P EN M KE. PU. SD. IK. LA T. PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG.

(7) Bahan Pasangan batu kosong Keras, awet dan bersudut tajam Adukan pengisi untuk pasangan batu kosong yang diberikan harus beton K175  Bronjong Kawat Bronjong o baja berlapis seng yang memenuhi AASHTO M279 Kelas 1, dan ASTM A239. Lapisan galvanisasi minimum haruslah 0,26 kg/m2 o Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan dengan lubang kira-kira 80 mm x 60 mm Batu o Batu yang keras dan awet Landasan o Landasan haruslah dari bahan drainase porous. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .P. U. .

(8) Pelaksanaan. U. Persiapan Galian, termasuk kunci pada tumit yang diperlukan untuk pasangan batu kosong dan bronjong Penempatan bronjong Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat sehingga bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat bronjong Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana tiap bronjong telah diisi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horinsontal dari muka ke belakang harus dipasang Penempatan pasangan batu kosong Penimbunan kembali Penempatan batu kosong yang diisi adukan.   . PU. SD. IK. LA T. KE. M. . EN. .P. .

(9) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE.

(10) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE.

(11) U .P EN M KE. PU. SD. IK. LA T. SAMBUNGAN EKSPANSI (EXPANSION JOINT).

(12) Sambungan Ekspansi (Expansion Joint) Sambungan siar muai Tergantung pada jenis pergerakan struktur Dapat menahan perubahan temperatur Tanah terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan beban dinamis kendaraan, nyaman. . Jenis sambuangan siar muai Sambungan siar muai terbuka o Berbentuk pelat, baja siku, baja bergerigi o Tahan terhadap karat/terlindung terhadap korosi o Sambungan dengan baja dan baut angkur Sambungan siar muai tertutup o Terbuat dari bahan neoprene, aspal karet o Tahan terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan nenahan dinamis, nyaman. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .P. U. .

(13) Asphaltic Plug. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .P. U. Bahan Rubberized bitumen binder o Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active agent Single size agregat o Dengan kekerasan setara dengan basalt, gristone, gabbro atau kelompok granit o Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm o Tahan terhadap termperatur sampai 150 derajat Celcius Pelat baja o Dapat menahan dampak pemuaian akibat panas pada saat pelaksanaan o Tebal dan lebar sesuai dengan ukuran celah sambungan Angkur Ketebalan tergantung pada lebar celah sambungan dan besarnya pergerakan dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm. PU. .

(14) U. SIAR MUAI jenis penutup karet neoprene Mortar Epoxy resin mortar dengan flexural strength 5 MPa Diberi CFRP untuk menahan geser  Joint sealant rubber Mempunyai elongation > 300% Aging test dengan variasi tensile strength 20% Hardness < 10 Hs Hubungan antara rubber dengan mortar dengan perekat yang mempunyai elongation > 100% dan tensile strength > 5MPa  Bahan dasar sambungan Joint priming compound sesuai spesifikasi pabrik. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .P. .

(15) .P. U. Sambungan Siar Muai Tipe Khusus Untuk jenis pergerakan struktur yang cukup besar. . Bahan tergantung pada Pergerakan struktur Ukuran celah sambungan Tingkat kepentingan struktur. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .

(16) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE.

(17) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE. FENDER.

(18) .P. U. Perencanaan Fender. LA T. KE. M. EN. Dua prinsip dasar: a) struktur fender sebagai peredam energi tumbukan kapal sampai ke tingkat kekuatan ijin pilar jembatan;. IK. a) struktur fender sebagai pelindung pilar. PU. SD. jembatan terhadap energi tumbukan kapal..

(19) U. Tipe,, Fungsi dan Bahan Fender Tipe. KE. M. EN. .P. a) Fender kayu Fender kayu terdiri dari elemen vertikal dan horisontal dalam kerangka yang dipasang bersatu dengan pilar atau secara terpisah. Energi tumbukan diredam oleh deformasi elastis dan kerusakan elemen kayu. Fender kayu digunakan untuk melindungi pilar terhadap gaya tumbukan dari kapal kecil.. SD. IK. LA T. b) Fender karet Fender karet dibuat komersial dalam bentuk aneka ragam. Energi tumbukan diredam oleh deformasi elastis dari elemen karet dalam kombinasi tekanan, lenturan dan geser.. PU. c) Fender beton Fender beton terdiri dari struktur boks berongga dan berdinding tipis yang dipasang pada pilar. Permukaan luar fender beton dapat dilindungi oleh fender kayu. Energi tumbukan diredam oleh tekuk dan kerusakan dinding fender beton..

(20) Tipe,, Fungsi dan Bahan Fender Tipe. ..(cont’). U. d) Fender baja. M. e)Fender yang didukung oleh tiang. EN. .P. Fender baja terdiri dari membran berdinding tipis dan elemen pengaku dalam kerangka boks pada pilar jembatan. Energi tumbukan diredam oleh tekanan, lentur dan tekuk dari elemen baja dalam fender. Permukaan luar fender baja dapat dilindungi oleh fender kayu.. PU. SD. IK. LA T. KE. Sistem yang didukung oleh tiang dapat digunakan untuk meredam beban tumbukan. Kelompok tiang yang dihubungkan oleh cap yang kaku adalah suatu struktur pelindung dengan tahanan tinggi terhadap gaya tumbukan kapal. Deformasi plastis dan kerusakan tiang diijinkan dengan syarat kapal terhenti sebelum menabrak pilar, atau tumbukan diredam sampai tingkat kekuatan pilar dan pondasi. Struktur tiang pelindung dapat dibuat secara berdiri sendiri, atau dipasang pada pilar. Tiang kayu, baja, atau beton dapat digunakan sesuai kondisi lapangan, beban tumbukan dan pertimbangan ekonomis. f) Fender dolfin. Dolfin merupakan struktur sel sirkular dari turap baja yang dipancang, dan diisi beton serta ditutup dengan cap beton. Dolfin dapat dibuat dari komponen beton pracetak, atau di-pracetak secara keseluruhan di luar lapangan dan kemudian dibawa mengapung ke lokasi. Tiang pancang kadang-kadang digabung dalam desain sel..

(21) Tipe,, Fungsi dan Bahan Fender Tipe. ..(cont’). IK. LA T. KE. M. EN. .P. U. g) Fender pulau Fender pulau sekeliling pilar jembatan adalah proteksi sangat efektif terhadap tumbukan kapal. Pulau terdiri dari pasir atau batuan dengan permukaan luar dari batuan pelindung berat untuk menahan gelombang dan arus. Geometri pulau sesuai dengan kriteria berikut : Tumbukan kapal diredam melalui pulau sampai ke tingkat kapasitas lateral pilar dan pondasi pilar; Dimensi pulau sedemikian rupa agar penetrasi kapal ke dalam pulau tidak menyebabkan sentuhan kapal pada pilar.. PU. SD. h) Fender terapung Fender terapung terdapat dalam berbagai sistem :  Sistem jaringan kabel: kapal berhenti oleh sistem kabel terjangkar dalam dasar perairan yang diberi pelampung di depan pilar;  Ponton terjangkar: ponton terapung yang terjangkar dalam dasar perairan di depan pilar untuk meredam tumbukan kapal..

(22) U. Perhitungan. V. IK. SD. DWT. M. = adalah gaya tumbukan kapal sebagai gaya statis ekuivalen (t) = adalah tonase berat mati muatan kapal (t) = berat kargo, bahan bakar, air dan persediaan = adalah kecepatan tumbukan kapal (m/s). PU. PS. LA T. Dimana:. (12,5 xV ). KE. PS  ( DWT ). EN. .P. Tumbukan kapal diperhitungkan ekuivalen dengan gaya tumbukan statis pada obyek yang kaku dengan rumus berikut : 1/ 2.

(23) U. Data Lalu Lintas Kapal. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .P. Data yang diperlukan dalam perencanaan gaya tumbukan mencakup: a) lalu lintas kapal: tipe, jumlah, konstruksi, tonase, panjang, lebar, frekuensi pelintasan, draft, daya kuda, kebebasan vertikal, cara pengoperasian, tipe pelayanan, barang bawaan utama, dan tempat pelayanan setempat; b) kecepatan kapal: transit, tumbukan; c) kondisi lingkungan: cuaca, angin dan arus, geometri jalan air, kedalaman air, ketinggian pasang surut, kondisi pelayaran, kepadatan lalu lintas kapal..

(24) .P. U. Klasifikasi Kapal Desain. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. Sehubungan dengan faktor risiko dalam penentuan kapal desain untuk perencanaan beban tumbukan pada pilar jembatan, terdapat klasifikasi jembatan sebagai berikut : a)Jembatan kritis: berat kapal desain terlampaui oleh 5% jumlah lintasan kapal dalam satu tahun atau maksimum 50 lintasan kapal per tahun (pilih yang terkecil) ; b)Jembatan biasa: berat kapal desain terlampaui oleh 10% jumlah lintasan kapal dalam satu tahun atau maksimum 200 lintasan kapal per tahun (pilih yang terkecil)..

(25) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE. Bentuk Fender.

(26) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE. LANDASAN.

(27) U. LANDASAN Pergerakan jembatan pada umumnya diakibatkan oleh: Muai dan susut yang disebabkan oleh temperatur Lendutan akibat beban Pergerakan tanah Gaya sentrifugal, longitudinal akibat kendaraan Kombinasi semua gaya tersebut di atas  Untuk menahan pergerakan tersebut diperlukan landasan yang bersifat : Awet Mudah pemeliharaan Mudah pemasangan/penggantian Murah. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .P. .

(28) Landasan adalah sistem keseluruhan dari suatu bagian jembatan yang meneruskan gaya, meredam getaran dari bangunan atas ke bangunan bawah Landasan terdiri atas bantalan (karet, logam lainlain), dudukan bantalan (adukan mortar atau lain-lain) Bantalan adalah bagian struktur dari landasan yang meredam getaran dan menyalurkan beban dari bangunan atas ke bangunan bawah Bantalan dapat terbuat dari bahan karet (alam atau sintetis), logam, bahan lainnya Jenis bantalan bermacam-macam sesuai dengan keperluannya (jenis sendi, rol, pot atau lainnya). . KE. LA T. IK. . SD. . PU. . M. EN. . .P. U. LANDASAN.

(29) KE. M. EN. .P. JENIS BAHAN  Karet alam  Karet sintetis  Campuran karet alam dan sintetis. U. BANTALAN KARET. PU. SD. IK. LA T. KERUSAKAN  Penggunaan bahan aditif dan filler yang berlebihan dalam bahan karet  Komposisi kimia, reaksi kimia >> retak, permukaan menggelembung, hilangnya elastisitas  Pengaruh ozone.

(30) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE.

(31)   . .P. EN. M. KE. LA T. . IK. . SD. . Bahan harus cukup keras yaitu mempunyai hardness 55 ± 5 duro Untuk bantalan karet dengan ketebalan > 1”, menggunakan laminasi antara pelat baja dengan karet Perlu uji kelekatan (geser) antara pelat baja dengan karet Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran sampai putus 50%, perubahan kuat tarik max 15%, kekerasan max 10 Hs. Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60% terhadap volume total bantalan Tebal pelat baja minimum adalah 1/16” Ujung-ujung pelat baja tertanam tidak tajam. PU. . U. BAHAN BANTALAN KARET.

(32) .P. SD. IK. . LA T. . KE. M. . Dilaksanakan oleh laboratorium terakreditasi atau diakui Pengujian overload dilakukan untuk semua bantalan karet Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet yang diuji Bahan harus diuji untuk mengetahui komposisi, hardness, pelapukan dll.. EN. . U. PENGUJIAN BANTALAN KARET. PU. Mutu bantalan harus:  Secara visual tidak boleh ada yang cacat (benjol, gelembung, sobek)  Sesuai dengan spesifikasi dan desain.

(33) U .P EN M KE. PU. SD. IK. LA T. SANDARAN (RAILING).

(34) U. Toleransi Diameter lubang  Tiang Sandaran. : + 1 mm, - 0,4 mm : Akan dipasang baris demi baris serta ketinggian, tiang-tiang harus tegak dengan toleransi tidak melampaui 3 mm per meter tinggi.  Sandaran (railing) : Panel sandaran yang berbatasan harus segaris satu dengan lainnya dalam rentang 3 mm.  Kelengkungan : Sandaran harus memenuhi kurva jembatan. Kurva ini dapat dibentuk dengan serangkaian tali antara tiang.  Tampak : Sandaran harus menunjukkan penampilan yang halus dan seragam jika dalam posisi akhir.. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .P. .

(35) U. Bahan. KE. M. EN. .P. Baja  Bahan untuk sandaran jembatan harus baja rol dengan tegangan leleh 2800 kg/cm2 memenuhi AASHTO M183 – 90.. PU. SD. IK. LA T. Baut Pemegang (Holding Down Bolt)  Baut pemegang harus berbentuk U dan berdiameter 25 mm memenuhi ASTM A307 atau setara dengan Baut Jangkar dengan Perekat Epoxy (Epoxy Bonded Stud Anchor Bolts). Paku jangkar jenis lainnya tidak diijinkan. Semua baut pemegang harus diproteksi terhadap korosi atau digalvanisasi..

(36) U. Pelaksanaan Sandaran harus dipasang dengan hati-hati sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam Gambar.. . Sandaran harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat, alinyemen yang benar dan lendutan balik (camber) pada seluruh panjang.. PU. SD. IK. LA T. KE. M. EN. .P. .

(37) IK. SD. PU LA T. U. .P. EN. M. KE.

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Abutmen merupakan struktur penahan tanah yang mendukung bangunan atas pada bagian ujung-ujung suatu jembatan. Abutmen berfungsi untuk menahan gaya longitudinal dari tanah di

Rekapitulasi volume/Berat Tulangan Bangunan Atas Jembatan Beton Balok-T... Rekapitulasi volume/Berat Tulangan Bangunan Bawah Jembatan

Pada bangunan bawah dengan adanya retrofitting menggunakan link slab, gaya horizontal yang semula terpusat menjadi tersebar merata pada struktur bawah jembatan,

Keberadaan pondasi tidak dapat dipisahkan dari struktur bangunan karena pondasi berfungsi untuk meneruskan gaya-gaya atau beban yang bekerja pada struktur atas ke

Pada penggantian bangunan bagian atas jembatan kereta api rangka baja, perakitan dan pemasangan rangka bajanya tidak di tempat yang sebenarnya melainkan di tempat lain, yang

Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengkaji dokumen SNI 3967:2013 Spesifikasi dan Metode Uji Bantalan Karet (Elastomer) untuk Perletakan Jembatan dibandingkan

Kajian Museum Jembatan sebagai Bangunan ikonik Pulau Madura didahului dengan mengetahui pengertian dan ciri-ciri bangunan ikonik, diperoleh bahwa bangunan

Gambar 2.1 Komponen Jembatan 2.6 Abutmen Jembatan Pangkal jembatan /abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung jembatan, berfungsi sebagai pemikul