• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran SAVI pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 3 di SD Kristen Karmel 02 Thekelan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dan Keaktifan Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran SAVI pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 3 di SD Kristen Karmel 02 Thekelan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pada setting dan karakteristik ini akan diuraikan tentang tempat penelitian,

waktu penelitian,subjek penelitian, jenis penelitian, variabel penelitian, rencana

tindakan, teknik pengumpulan data, validasi data serta analisis data.

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SD Kristen Karmel 02 Kecamatan Getasan

Kabupaten Semarang. SD Kristen Karmel 02 Thekelan terletak di lereng Gunung

Merbabu dengan ketinggian mencapai 1700 MDPL. Walaupun letaknya di lereng

gunung, jumlah siswa masih tergolong banyak karena terletak di Desa Thekelan

kurang lebih 250 kepala Keluarga yang tinggal. Salah satu keunggulan dari SD

Karmel 02 yang menarik peneliti adalah sering adanya Guru Pembantu dari luar

negeri seperti dari Jerman dan Belanda yang tidak semua sekolah ada bahkan

menjadi satu-satunya sekolah di Kabupaten Semarang yang ada guru dari luar

negeri . Prasarana yang dimiliki sekolah, yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor Guru

dan Kepala Sekolah, 1 ruang untuk perpustakaan dan komputer, 1 ruang untuk

UKS dan ruang kantin, 1 ruang untuk toilet laki-laki serta perempuan, halaman

yang luas serta tempat parkir yang nyaman. Penelitian dilakukan di SD Kristen

Karmel 02 karena mudah terjangkau oleh peneliti serta tempatnya nyaman.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2014/2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada materi yang diajarkan di

kelas 3 sesuai SK dan KD. Penelitian dilaksanakan kurang lebih selama 4 bulan

dari Februari sampai Mei 2015. Pada bulan Februari digunakan untuk permintaan

izin sekolah serta observasi. Pada bulan Maret mulai melaksanakan penelitian

tindakan kelas siklus 1 dan 2 sampai awal April. Bulan April sampai Mei

(2)

3.1.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 3 SD Kristen

Karmel 02 pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Siswa kelas 3 SD Kristen

Karmel 02 berjumlah 15 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Prestasi para

siswa berbeda-beda satu dengan yang lainnya ada yang tinggi, ada yang sedang,

ada pula yang rendah. Siswa juga berasal dari latar belakang keluarga yang

berbeda-beda.

Penelitian dilaksanakan di kelas 3 karena dari hasil pengamatan hasil

belajar mata pelajaran Matematika masih rendah. Untuk meningkatkan hasil

belajar siswa terdebut peneliti menggunakan Model pembelajaran SAVI.

3.2Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Hal ini

disesuaikan dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu masalah

penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktik pembelajaran di

kelas atau berangkat dari permasalahan praktik faktual. Penelitian ini mengacu

PTK yang dikembangkan Kemmis & MC Taggart yang menguraikan bahwa

tindakan yang digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dari aspek

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Desain penelitian seperti berikut:

a) Tahap perencanaan tindakan.

Awal dari penelitian ini adalah membuat sebuah rencana untuk melakukan

penelitian seperti menyusun RPP, menyiapkan materi pembelajaran,

merencanakan alat peraga yang dibutuhkan, berkonsultasi dengan guru kelas 3,

menyusun semua rencana sedetail mungkin supaya bisa berjalan sesuai rencana

yang telah dibuat.

b) Tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan.

Dalam tahap ini adalah melakukan tindakan dalam pembelajaran sesuai dengan

yang telah direncanakan sebelumnya peneliti bertindak sebagai guru

mempraktikkan isi dari RPP yang dibuat oleh peneliti dengan semua alat peraga

yang dibuat juga ini sebagai langkah dari penelitian dan guru kelas melakukan

(3)

observasi aktivitas guru dan siswa sebagai panduan. Dalam pengamatan mencatat

hal-hal yang terjadi seperti hambatan yang dialami dan juga peningkatan dalam

proses pembelajaran.

c) Tahap refleksi tindakan

Dalam tahap refleksi ini adalah menyajikan hasil belajar yang telah diolah dan

melakukan analisis terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa. Serta menjabarkan

tentang temuan-temuan tentang pembelajaran yang telah berlangsung.

Memberikan penjelasan tentang hasil belajar siswa mengalami penigkatan atau

tidak dengan menggunakan model SAVI yang telah diterapkan.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian tindakan kelas ini di kelas 3 SD Kristen Karmel 02

adalah:

a. Variabel Bebas (X)

Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan

gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini,

variabel bebasnya adalah model pembelajaran SAVI yaitu suatu kegiatan

pembelajaran dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan dilakukan

didalam kelas atau bahkan dilaur kelas yang disajikan dalam bentuk teknik

pembelajaran observasi/pengamatan, siswa belajar secara berkelompok atau

individu.

b. Variabel Terikat (Y)

Unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat

merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa yaitu kemampuan

untuk mendapatkan informasi dengan benar dan berdampak pada peningkatan

(4)

Tabel 3.1 Kisi-kisi variabel X

No Langkah Model SAVI Indikator Item

1. Guru menyampaikan

tujuan dan

2. Guru menyampaikan

materi pelajaran

4. Guru membimbing

melakukan

5. Guru memberikan

lembar evaluasi

Lembar evaluasi Apakah guru

memberikan lembar

(5)

3.4 Rencana Tindakan

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep

pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto

Suharsimi, 2002: 97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi:

perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan

refleksi (reflecting). Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:

1. Rencana Tindakan Siklus I

Pada siklus I kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dalam 4 kali

pertemuan. Hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu

yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian sehingga bisa sampai 4 kali

pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit.

Rencana Siklus I

1. Menyusun RPP

2. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa

3. Menyiapkan soal evaluasi

4. Menyiapkan sumber belajar berupa materi dan alat peraga

5. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan model SAVI

Pelaksanaan

1) Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki

tema yang akan dibahas.

2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Guru menjelaskan materi pembelajaran hari itu dengan menjelaskan langkah

kerja model pembelajaran SAVI.

4) Guru membagi kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3

siswa.

5) Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam kelompok dan menuliskan

hasilnya pada kertas yang disediakan.

(6)

7) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk

menjelaskan hasil kerja masing-masing kelompok di depan kelas dan diwakili

oleh 2 orang siswa tiap kelompok.

8) Dalam memaparkan hasil kerja kelompok, anggota dari kelompok lain dapat

memberi kritik dan saran tentang hasil kerja tersebut.

9) Guru menanyakan pada semua kelompok, kelompok mana yang terbaik hasil

kerjanya, guru memberi penghargaan.

10)Guru mendiskusikan kembali dengan seluruh siswa, bila perlu mengadakan

pengembangan materi.

Pengamatan

1) Orsevasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan

mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas

guru dan siswa.

2) Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran

3) Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan soal tes.

Refleksi

Pada tahap ini menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar

mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan

refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam

pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui model SAVI hasil belajar siswa

belum meningkat, yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya,

maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan

pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar

(7)

1. Rencana Tindakan Siklus II

Pada siklus II pun kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti

pada siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi

waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian sehingga terdapat

kemungkinan pembelajaran dilakukan kurang dari tiga pertemuan. Siklus II

merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus

sebelumnya.

Rencana Siklus II

1) Menyusun RPP

2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa

3) Menyiapkan soal evaluasi

4) Menyiapkan sumber belajar berupa materi dan alat peraga

5) Mengembangkan skenario pembelajaran dengan model SAVI

Pelaksanaan

1) Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki

Tema yang akan dibahas.

2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

3) Guru menjelaskan materi pembelajaran hari itu dengan menjelaskan langkah

kerja model pembelajaran SAVI.

4) Guru membagi kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5

siswa.

5) Guru memotivasi seluruh peserta didik untuk berpartisipasi dalam kelompok

dan menuliskan hasilnya pada kertas yang disediakan.

6) 25 menit kemudian sidkusi selesai.

7) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk

menjelaskan hasil kerja masing-masing kelompok di depan kelas dan diwakili

oleh 2 orang siswa tiap kelompok.

8) Dalam memaparkan hasil kerja kelompok, anggota dari kelompok lain dapat

(8)

9) Guru menanyakan pada semua kelompok, kelompok mana yang terbaik hasil

kerjanya, guru memberi penghargaan.

10)Guru mendiskusikan kembali dengan seluruh siswa, bila perlu mengadakan

pengembangan materi.

Pengamatan

1) Orsevasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan

mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas

guru dan siswa.

2) Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran

3) Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan soal tes.

Refleksi

Pada tahap ini menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar

mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi hasil belajar, lembar observasi aktivitas

guru dan siswa. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan

pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran,

dan bila melalui model pembelajaran SAVI hasil belajar siswa belum meningkat,

yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai

tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan

(remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya

sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk

mengetahui hasil belajar Matematika kelas 3 SD Kristen Karmel 02 adalah :

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

(9)

1) Teknik Tes

Tes merupakan alat untuk mengukur sebuah nilai hasil belajar. Melalui tes

siswa kelas 3 dapat mengukur peningkatan atau penurunan nilai pada tiap

siklus. Tes dilakukan pada tiap akhir pembelajaran.

2) Teknik nontes a. Observasi

Observasi merupakan panduan observer dalam mengadakan pengamatan

terhadap jalannya kegiatan penelitian, salah satunya untuk memantau

kegiatan dan tingkah laku guru dan siswa selama proses pembelajaran. Ini

dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses

pembelajaran.

b. Dokumentasi

Dalam teknik ini adalah peneliti mengumpulkan data dengan menghimpun

dan menganalisis dokumen-dokumen seperti nilai ulangan harian siswa,

rapot siswa, atau pun data pribadi siswa dan bisa digunakan sebagai

perbandingan antara siklus 1 dan siklus 2 hasil belajarnya.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui hasil belajar siswa kelas 3 dalam mata pelajaran di SD Kristen

Karmel 02 menggunakan Model pembelajaran SAVI adalah:

a) Tes

Data hasil tes dari data mentah yang diperoleh pada setiap siklus melalui alat tes,

kemudian diberi skor untuk setiap item. Soal pilihan ganda yang benar diberi nilai

satu sesuai dengan kualitas jawabannya. Kemudian menghitung nilai siswa untuk

melihat sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.

b) Lembar observasi

Obsevasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Observasi berisi tentang

keterampilan guru dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran untuk mengukur

(10)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru

Langkah

KEGIATAN AWAL Menyampaikan tujuan

dan motivasi kepada siswa

Guru melakukan apersepsi Guru memberikan motivasi

Menyampaikan materi Guru menyampaikan materi

pelajaran

Mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok

Guru membagi siswa ke dalam kelompok dengan 3 orang siswa dalam 1 kelompok

Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi

Guru menanyakan pendapat kelompok lain

PENUTUP Guru dan siswa

memyimpulkan materi pelajaran

(11)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa Langkah

pembelajaran

Indikator

Pra

Pembelajaran

Siswa menempati tempat duduk masing-masing

Kesiapan menerima pembelajaran

Kegiatan awal Mampu menjelaskan kembali isi materi terdahulu

Mendengarkan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan inti

pembelajaran

Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pembelajaran

Aktif bertanya saat proses penjelasan materi Adanya interaksi positif diantara para siswa

Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan

Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan

Siswa termotivasi dalam mengikuti KBM

Siswa dalam mengikuti KBM dengan santai dan tidak penuh tekanan

Siswa merasa senang ketika berbagai strategi pembelajaran dilakukan dalam pembelajaran

Ketertarikan terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran.

Kegiatan Akhir Siswa merasa terbimbing

Mampu menjawab pertayaan-pertanyaan guru dengan benar

Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa

(12)

3.6 Validitas dan Reliabilitas

Sebelum melakukan penelitian langkah yang harus dilakukan peneliti

adalah menetapkan alat yang akan digunakan untuk penilaian terhadap hasil

belajar adalah menguji kualitas alat penilaian akan diuraikan tentang uji validitas

dan reliabilitas sebagai berikut:

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti dengan

mangumpulkan data-data yang ada dengan melalui proses pertimbangan tertentu

sehingga menghasilkan data yang valid dan sah. Untuk menghasilkan data yang

valid maka peneliti melakukan cara sebagai berikut:

a) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item

-item pertanyaan berkorelasi signifikansi terhadap skor total (dinyatakan valid)

b) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka intrumen atau

item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikansi terhadap skor total (dinyatakan

tidak valid).

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan

instrumen dari variabel yang akan diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen

dalam penelitian ini menggunakan pedoman dari Sekaran dalam (Priyatno 2010:

98) yaitu reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat

diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Tabel 3.4

Kriteria Reliabilitas Instrumen Kriteria

0.80 – 1,00 Sangat reliabel

<0,80 – 0,60 Reliabel

<0,60 – 0,40 Cukup reliabel

<0,40 – 0,20 Agak reliabel

(13)

3.7 Uji Tingkat Kesukaran

Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di

samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari

tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya

soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat

kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam

menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang

penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan

proporsi dab criteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar.

Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah

dengan menggunakan rumus (Sudjana 2011:135)sebagai berikut:

I = 𝐵 𝑁

Keterangan:

I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal

N = Jumlah siswa

Tabel 3.5

Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen Kriteria

0 - 0,30 soal kategori sukar

0,31- 0,70 soal kategori sedang

(14)

3.7 Analisis Data

Berdasarkan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah sebesar 72,

sehingga perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar matematika dapat

diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran.

Tabel 3.6

Kriteria Ketuntasan Belajar

>72 Pra siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 40 % 53 % 80 %

Tidak Tuntas 60 % 47 % 20 %

Untuk menghitung Presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikan adalah

sebagai berikut :

𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥72

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100 %

Untuk analisis observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika

dendan model savi dilakukan dengan menghitung presentase jumlah pencapaian

skor minimal. Rumus presentase hasil observasi adalah sebagai berikut :

𝑁 =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100

Dalam melakukan penelitian yang melibatkan dua variabel yaitu variabel X

(model Pembelajaran SAVI) dan variabel Y (hasil belajar) melalui dua variabel

tersebut peneliti menganalisis data. Dalam pembahasan akan di uraikan secara

detail hasil penelitian dan observasi sebagai berbandingan antara prasiklus, siklus

(15)

3.8 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang peneliti tetapkan adalah 80% dari jumlah

siswa yang mencapai ketuntasan (KKM 72)

3.8.1 Indikator Proses

Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian

dalam proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan model

SAVI dalam Pembelajaran matematika ini tercapai jika berada pada kategori baik.

Kategori baik dinyatakan apabila guru dan siswa melaksanakan semua kegiatan

sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran SAVI dan hasil belajar

mengalami peningkatan signifikan.

3.8.2 Indikator Hasil

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari hasil belajar dalam

penerapan model SAVI dalam pembelajaran Matematika di katakan berhasil jika

80% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar (KKM= 72).

Tabel 3.7 Ketuntasan Belajar

>72 Pra siklus Siklus I Siklus II

Tuntas 40 % 53 % 80 %

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi variabel X
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen
+4

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tangkapan kapal pancing tonda di sekitar rumpon pada periode April – Juli (sebanyak 121 trip) di Palabuhanratu didominasi jenis ikan madidihang (yellowfin tuna) sebesar

Sangat tepat untuk penggunaan pada kondisi yang tidak terlalu. eksotermik

Responden dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu 30 wanita hamil trimester tiga dari Poli obsgin dan kelompok kontrol adalah wanita tidak hamil

Menurut Purwanto (2003: 20) komunikasi organisasi adalah suatu proses komunikasi yang menggunakan media yaitu bahasa atau simbol-simbol yang bisa digunakan untuk

adalah questionnaire yaitu daftar pertanyaan yang mencakup semua pernyataan dan pertanyaan yang akan digunakan untuk mendapatkan data, baik yang. dilakukan melalui

Tabel 1. Berdasarkan hasil karakterisasi XRF tersebut, terlihat bahwa unsur Fe memiliki kadar yang paling tinggi dan mendominasi komposisi material magnetik dari pasir besi

The findings also reveals that the per- ceived risk and perceived benefit are impor- tant predictors of the attitude towards online purchases and the subjective norm and

Sharp (1964), Litner (1965), Mossin (1966) memperkenalkan Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang merupakan salah satu model penilaian aset yang menggambarkan hubungan