1
Pada setting dan karakteristik ini akan diuraikan tentang tempat penelitian,
waktu penelitian,subjek penelitian, jenis penelitian, variabel penelitian, rencana
tindakan, teknik pengumpulan data, validasi data serta analisis data.
3.1.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Kristen Karmel 02 Kecamatan Getasan
Kabupaten Semarang. SD Kristen Karmel 02 Thekelan terletak di lereng Gunung
Merbabu dengan ketinggian mencapai 1700 MDPL. Walaupun letaknya di lereng
gunung, jumlah siswa masih tergolong banyak karena terletak di Desa Thekelan
kurang lebih 250 kepala Keluarga yang tinggal. Salah satu keunggulan dari SD
Karmel 02 yang menarik peneliti adalah sering adanya Guru Pembantu dari luar
negeri seperti dari Jerman dan Belanda yang tidak semua sekolah ada bahkan
menjadi satu-satunya sekolah di Kabupaten Semarang yang ada guru dari luar
negeri . Prasarana yang dimiliki sekolah, yaitu 6 ruang kelas, 1 ruang kantor Guru
dan Kepala Sekolah, 1 ruang untuk perpustakaan dan komputer, 1 ruang untuk
UKS dan ruang kantin, 1 ruang untuk toilet laki-laki serta perempuan, halaman
yang luas serta tempat parkir yang nyaman. Penelitian dilakukan di SD Kristen
Karmel 02 karena mudah terjangkau oleh peneliti serta tempatnya nyaman.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2014/2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada materi yang diajarkan di
kelas 3 sesuai SK dan KD. Penelitian dilaksanakan kurang lebih selama 4 bulan
dari Februari sampai Mei 2015. Pada bulan Februari digunakan untuk permintaan
izin sekolah serta observasi. Pada bulan Maret mulai melaksanakan penelitian
tindakan kelas siklus 1 dan 2 sampai awal April. Bulan April sampai Mei
3.1.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 3 SD Kristen
Karmel 02 pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Siswa kelas 3 SD Kristen
Karmel 02 berjumlah 15 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Prestasi para
siswa berbeda-beda satu dengan yang lainnya ada yang tinggi, ada yang sedang,
ada pula yang rendah. Siswa juga berasal dari latar belakang keluarga yang
berbeda-beda.
Penelitian dilaksanakan di kelas 3 karena dari hasil pengamatan hasil
belajar mata pelajaran Matematika masih rendah. Untuk meningkatkan hasil
belajar siswa terdebut peneliti menggunakan Model pembelajaran SAVI.
3.2Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Hal ini
disesuaikan dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu masalah
penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktik pembelajaran di
kelas atau berangkat dari permasalahan praktik faktual. Penelitian ini mengacu
PTK yang dikembangkan Kemmis & MC Taggart yang menguraikan bahwa
tindakan yang digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dari aspek
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Desain penelitian seperti berikut:
a) Tahap perencanaan tindakan.
Awal dari penelitian ini adalah membuat sebuah rencana untuk melakukan
penelitian seperti menyusun RPP, menyiapkan materi pembelajaran,
merencanakan alat peraga yang dibutuhkan, berkonsultasi dengan guru kelas 3,
menyusun semua rencana sedetail mungkin supaya bisa berjalan sesuai rencana
yang telah dibuat.
b) Tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan.
Dalam tahap ini adalah melakukan tindakan dalam pembelajaran sesuai dengan
yang telah direncanakan sebelumnya peneliti bertindak sebagai guru
mempraktikkan isi dari RPP yang dibuat oleh peneliti dengan semua alat peraga
yang dibuat juga ini sebagai langkah dari penelitian dan guru kelas melakukan
observasi aktivitas guru dan siswa sebagai panduan. Dalam pengamatan mencatat
hal-hal yang terjadi seperti hambatan yang dialami dan juga peningkatan dalam
proses pembelajaran.
c) Tahap refleksi tindakan
Dalam tahap refleksi ini adalah menyajikan hasil belajar yang telah diolah dan
melakukan analisis terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa. Serta menjabarkan
tentang temuan-temuan tentang pembelajaran yang telah berlangsung.
Memberikan penjelasan tentang hasil belajar siswa mengalami penigkatan atau
tidak dengan menggunakan model SAVI yang telah diterapkan.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian tindakan kelas ini di kelas 3 SD Kristen Karmel 02
adalah:
a. Variabel Bebas (X)
Unsur yang mengikat munculnya unsur lain, jadi variabel bebas merupakan
gejala yang sengaja mengikat terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini,
variabel bebasnya adalah model pembelajaran SAVI yaitu suatu kegiatan
pembelajaran dengan melakukan pembelajaran yang menyenangkan dilakukan
didalam kelas atau bahkan dilaur kelas yang disajikan dalam bentuk teknik
pembelajaran observasi/pengamatan, siswa belajar secara berkelompok atau
individu.
b. Variabel Terikat (Y)
Unsur yang diikat oleh adanya variabel yang lain, jadi variabel terikat
merupakan gejala sebagai akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa yaitu kemampuan
untuk mendapatkan informasi dengan benar dan berdampak pada peningkatan
Tabel 3.1 Kisi-kisi variabel X
No Langkah Model SAVI Indikator Item
1. Guru menyampaikan
tujuan dan
2. Guru menyampaikan
materi pelajaran
4. Guru membimbing
melakukan
5. Guru memberikan
lembar evaluasi
Lembar evaluasi Apakah guru
memberikan lembar
3.4 Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep
pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto
Suharsimi, 2002: 97) terdapat empat tahap rencana tindakan, meliputi:
perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting). Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:
1. Rencana Tindakan Siklus I
Pada siklus I kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dalam 4 kali
pertemuan. Hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu
yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian sehingga bisa sampai 4 kali
pertemuan dengan waktu 2 x 35 menit.
Rencana Siklus I
1. Menyusun RPP
2. Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa
3. Menyiapkan soal evaluasi
4. Menyiapkan sumber belajar berupa materi dan alat peraga
5. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan model SAVI
Pelaksanaan
1) Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki
tema yang akan dibahas.
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3) Guru menjelaskan materi pembelajaran hari itu dengan menjelaskan langkah
kerja model pembelajaran SAVI.
4) Guru membagi kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 3
siswa.
5) Guru memotivasi siswa untuk berpartisipasi dalam kelompok dan menuliskan
hasilnya pada kertas yang disediakan.
7) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
menjelaskan hasil kerja masing-masing kelompok di depan kelas dan diwakili
oleh 2 orang siswa tiap kelompok.
8) Dalam memaparkan hasil kerja kelompok, anggota dari kelompok lain dapat
memberi kritik dan saran tentang hasil kerja tersebut.
9) Guru menanyakan pada semua kelompok, kelompok mana yang terbaik hasil
kerjanya, guru memberi penghargaan.
10)Guru mendiskusikan kembali dengan seluruh siswa, bila perlu mengadakan
pengembangan materi.
Pengamatan
1) Orsevasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan
mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
guru dan siswa.
2) Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran
3) Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan soal tes.
Refleksi
Pada tahap ini menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar
mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi. Selanjutnya peneliti mengadakan
refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam
pelaksanaan pembelajaran, dan bila melalui model SAVI hasil belajar siswa
belum meningkat, yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya,
maka sebagai tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan
pengulangan (remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar
1. Rencana Tindakan Siklus II
Pada siklus II pun kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti
pada siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi
waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian sehingga terdapat
kemungkinan pembelajaran dilakukan kurang dari tiga pertemuan. Siklus II
merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus
sebelumnya.
Rencana Siklus II
1) Menyusun RPP
2) Menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa
3) Menyiapkan soal evaluasi
4) Menyiapkan sumber belajar berupa materi dan alat peraga
5) Mengembangkan skenario pembelajaran dengan model SAVI
Pelaksanaan
1) Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki
Tema yang akan dibahas.
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
3) Guru menjelaskan materi pembelajaran hari itu dengan menjelaskan langkah
kerja model pembelajaran SAVI.
4) Guru membagi kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5
siswa.
5) Guru memotivasi seluruh peserta didik untuk berpartisipasi dalam kelompok
dan menuliskan hasilnya pada kertas yang disediakan.
6) 25 menit kemudian sidkusi selesai.
7) Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk
menjelaskan hasil kerja masing-masing kelompok di depan kelas dan diwakili
oleh 2 orang siswa tiap kelompok.
8) Dalam memaparkan hasil kerja kelompok, anggota dari kelompok lain dapat
9) Guru menanyakan pada semua kelompok, kelompok mana yang terbaik hasil
kerjanya, guru memberi penghargaan.
10)Guru mendiskusikan kembali dengan seluruh siswa, bila perlu mengadakan
pengembangan materi.
Pengamatan
1) Orsevasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat pembelajaran dan
mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan lembar observasi aktivitas
guru dan siswa.
2) Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran
3) Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan soal tes.
Refleksi
Pada tahap ini menganalisa pelaksanaan PTK setelah kegiatan belajar
mengajar berakhir, sebagai bahan refleksi hasil belajar, lembar observasi aktivitas
guru dan siswa. Selanjutnya peneliti mengadakan refleksi dalam pelaksanaan
pembelajaran dan kekurangan serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran,
dan bila melalui model pembelajaran SAVI hasil belajar siswa belum meningkat,
yang dapat dilihat dari kriteria pencapaian indikator kinerjanya, maka sebagai
tindakan dalam merefleksi dilakukan dalam bentuk tindakan pengulangan
(remidi), pemantapan (pengayaan) terhadap proses belajar mengajar selanjutnya
sampai pada hasil dan tujuan yang telah dirumuskan berhasil.
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui hasil belajar Matematika kelas 3 SD Kristen Karmel 02 adalah :
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
1) Teknik Tes
Tes merupakan alat untuk mengukur sebuah nilai hasil belajar. Melalui tes
siswa kelas 3 dapat mengukur peningkatan atau penurunan nilai pada tiap
siklus. Tes dilakukan pada tiap akhir pembelajaran.
2) Teknik nontes a. Observasi
Observasi merupakan panduan observer dalam mengadakan pengamatan
terhadap jalannya kegiatan penelitian, salah satunya untuk memantau
kegiatan dan tingkah laku guru dan siswa selama proses pembelajaran. Ini
dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama proses
pembelajaran.
b. Dokumentasi
Dalam teknik ini adalah peneliti mengumpulkan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen seperti nilai ulangan harian siswa,
rapot siswa, atau pun data pribadi siswa dan bisa digunakan sebagai
perbandingan antara siklus 1 dan siklus 2 hasil belajarnya.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengetahui hasil belajar siswa kelas 3 dalam mata pelajaran di SD Kristen
Karmel 02 menggunakan Model pembelajaran SAVI adalah:
a) Tes
Data hasil tes dari data mentah yang diperoleh pada setiap siklus melalui alat tes,
kemudian diberi skor untuk setiap item. Soal pilihan ganda yang benar diberi nilai
satu sesuai dengan kualitas jawabannya. Kemudian menghitung nilai siswa untuk
melihat sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.
b) Lembar observasi
Obsevasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung. Observasi berisi tentang
keterampilan guru dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran untuk mengukur
Tabel 3.2
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru
Langkah
KEGIATAN AWAL Menyampaikan tujuan
dan motivasi kepada siswa
Guru melakukan apersepsi Guru memberikan motivasi
Menyampaikan materi Guru menyampaikan materi
pelajaran
Mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok
Guru membagi siswa ke dalam kelompok dengan 3 orang siswa dalam 1 kelompok
Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
Guru menanyakan pendapat kelompok lain
PENUTUP Guru dan siswa
memyimpulkan materi pelajaran
Tabel 3.3
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa Langkah
pembelajaran
Indikator
Pra
Pembelajaran
Siswa menempati tempat duduk masing-masing
Kesiapan menerima pembelajaran
Kegiatan awal Mampu menjelaskan kembali isi materi terdahulu
Mendengarkan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Kegiatan inti
pembelajaran
Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi pembelajaran
Aktif bertanya saat proses penjelasan materi Adanya interaksi positif diantara para siswa
Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan
Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan
Siswa termotivasi dalam mengikuti KBM
Siswa dalam mengikuti KBM dengan santai dan tidak penuh tekanan
Siswa merasa senang ketika berbagai strategi pembelajaran dilakukan dalam pembelajaran
Ketertarikan terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran.
Kegiatan Akhir Siswa merasa terbimbing
Mampu menjawab pertayaan-pertanyaan guru dengan benar
Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa
3.6 Validitas dan Reliabilitas
Sebelum melakukan penelitian langkah yang harus dilakukan peneliti
adalah menetapkan alat yang akan digunakan untuk penilaian terhadap hasil
belajar adalah menguji kualitas alat penilaian akan diuraikan tentang uji validitas
dan reliabilitas sebagai berikut:
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti dengan
mangumpulkan data-data yang ada dengan melalui proses pertimbangan tertentu
sehingga menghasilkan data yang valid dan sah. Untuk menghasilkan data yang
valid maka peneliti melakukan cara sebagai berikut:
a) Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item
-item pertanyaan berkorelasi signifikansi terhadap skor total (dinyatakan valid)
b) Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka intrumen atau
item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikansi terhadap skor total (dinyatakan
tidak valid).
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat keajegan
instrumen dari variabel yang akan diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen
dalam penelitian ini menggunakan pedoman dari Sekaran dalam (Priyatno 2010:
98) yaitu reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
Tabel 3.4
Kriteria Reliabilitas Instrumen Kriteria
0.80 – 1,00 Sangat reliabel
<0,80 – 0,60 Reliabel
<0,60 – 0,40 Cukup reliabel
<0,40 – 0,20 Agak reliabel
3.7 Uji Tingkat Kesukaran
Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di
samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari
tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya
soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat
kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam
menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang
penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan
proporsi dab criteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar.
Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah
dengan menggunakan rumus (Sudjana 2011:135)sebagai berikut:
I = 𝐵 𝑁
Keterangan:
I = Indeks kesulitan untuk setiap butir soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = Jumlah siswa
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen Kriteria
0 - 0,30 soal kategori sukar
0,31- 0,70 soal kategori sedang
3.7 Analisis Data
Berdasarkan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah sebesar 72,
sehingga perbandingan nilai KKM dan tes evaluasi hasil belajar matematika dapat
diketahui bahwa siswa telah tuntas atau belum tuntas dalam pembelajaran.
Tabel 3.6
Kriteria Ketuntasan Belajar
>72 Pra siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 40 % 53 % 80 %
Tidak Tuntas 60 % 47 % 20 %
Untuk menghitung Presentase ketuntasan belajar siswa secara klasikan adalah
sebagai berikut :
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 ≥72
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100 %
Untuk analisis observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika
dendan model savi dilakukan dengan menghitung presentase jumlah pencapaian
skor minimal. Rumus presentase hasil observasi adalah sebagai berikut :
𝑁 =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
Dalam melakukan penelitian yang melibatkan dua variabel yaitu variabel X
(model Pembelajaran SAVI) dan variabel Y (hasil belajar) melalui dua variabel
tersebut peneliti menganalisis data. Dalam pembahasan akan di uraikan secara
detail hasil penelitian dan observasi sebagai berbandingan antara prasiklus, siklus
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang peneliti tetapkan adalah 80% dari jumlah
siswa yang mencapai ketuntasan (KKM 72)
3.8.1 Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian
dalam proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan model
SAVI dalam Pembelajaran matematika ini tercapai jika berada pada kategori baik.
Kategori baik dinyatakan apabila guru dan siswa melaksanakan semua kegiatan
sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran SAVI dan hasil belajar
mengalami peningkatan signifikan.
3.8.2 Indikator Hasil
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari hasil belajar dalam
penerapan model SAVI dalam pembelajaran Matematika di katakan berhasil jika
80% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar (KKM= 72).
Tabel 3.7 Ketuntasan Belajar
>72 Pra siklus Siklus I Siklus II
Tuntas 40 % 53 % 80 %