• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemanfaatan website di STIKES MEGA REZKY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pemanfaatan website di STIKES MEGA REZKY"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghadapi era informasi dan era globalisasi, pendidikan melalui Internet menjadi salah satu bentuk pendidikan yang sangat dibutuhkan. Mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dengan memberdayakan teknologi informasi, terutama dalam menghasilkan tenaga akademik dan alumni kompetitif menjadi sesuatu yang mendesak.

Keberadaan internet di perpustakaan merupakan suatu hal menarik yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pustakawan untuk meningkatkan mutu layanannya. Fenomena baru ini akan mengubah prinsip layanan yang selama ini dianut oleh perpustakaan, yaitu memperkaya koleksi dan memperbanyak pemustaka untuk datang ke perpustakaan. Penelusuran informasi melalui internet sangat bermanfaat bagi pencari informasi, karena dapat menelusuri informasi relatif cepat dan tepat. Sebagai contoh internet tidak saja memudahkan akses pada dokumen-dokumen tertulis, internet juga dapat memberikan hal-hal negatif. Tidak dapat dibantah, banyak keuntungan dan manfaat diperoleh dengan kehadiran jaringan internet. Seperti yang tertulis pada Al-Qur’an surat An Naml Ayat 40 :

(2)

singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".

Ayat di atas mengilhami inovasi teknologi informasi yang terus berkembang hingga sekarang. Mulai dari zaman dahulu, hingga adanya sms yang mampu mengirim pesan dalam hitungan detik, kemudian foto, akhirnya kini banyak sekali hal dari berbagai penjuru dunia yang dapat diakses via internet dalam hitungan detik saja (Tafsir Ibnu Katsir).

Dewasa ini perkembangan dan penggunaan open source untuk Web Content Management System (WCMS) demikian pesatnya. Hal ini dapat

dilihat dari banyak bermunculan open source WCMS baru yang menawarkan berbagai inovasi teknologi yang mampu mengakomodasi kebutuhan yang selalu berubah dari waktu ke waktu. Pada perkembangannya WCMS lebih dikenal dengan istilah Content Management System (CMS) saja.

Selain dari kemudahan internet, banyak kendala yang dialami oleh beberapa pihak institusi perusahaan dalam mengelola situs internet yang dimiliki. Salah satu permasalahan yang sering terjadi adalah apabila webmaster berhalangan atau tidak ada di tempat, perusahaan atau organisasi akan kesulitan dalam melakukan update terhadap content dari website. Seiring dengan semakin meluasnya pemanfaatan website, semakin banyaknya informasi yang diproses didalam website, semakin cepatnya perubahan informasi, semakin banyaknya kontributor

(3)

pengguna dalam mengelola konten yang ada pada website. Kemudahan yang dimaksud diantaranya kemudahan dalam proses pembuatan website, update konten, edit konten, konsistensi tampilan dan lain-lain. Kemudahan ini dapat diperoleh dengan pemanfaatan content management sistem (CMS) dalam membangun situs.

Pembuatan dan pengelolaan suatu website akan semakin dimudahkan dengan adanya framework CMS. CMS merupakan suatu sistem yang digunakan untuk membuat dan mengelola konten dari suatu website (Luthfie A,2005). Fitur dari CMS bermacam-macam, tapi sebagian besar CMS memiliki fasilitas publikasi berbasis web, kontrol revisi, pembuatan indeks, pencarian dan pengarsipan. Salah satu CMS yang saat ini banyak digunakan adalah Wordpress. Wordpress merupakan salah satu open source CMS yang memberikan kemudahan

dalam membangun dan mengelola website dan aplikasi online yang lain.

Untuk menambah fungsionalitas program inti Wordpress, diperlukan aplikasi ekstensi dari CMS yang sesuai dengan keperluan. Aplikasi tersebut bisa berupa komponen, modul atau plugin (Wikipedia.org, 2014).

(4)

Perpustakaan Stikes Mega rezky Makassar bertujuan sebagai penyedia informasi, sumber ilmu dan pengetahuan khususnya bidang farmasi, kebidanan, keperawatan dan analis kesehatan serta disiplin bidang ilmu lainnya yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar, melalui kemudahan penelusuran ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar memiliki beberapa fasilitas yang cukup lengkap antara lain yaitu, ruang koleksi buku yang menyediakan berbagai jenis buku, ruang baca yang cukup luas,ruang CD ROM, ruang skripsi, dan fasilitas penelusuran OPAC (Online Public Access Cataloging).

Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar memiliki satu website perpustakaan yang bisa diakses melalui internet dengan alamat http://perpusstikesmrm.com. Dalam website ini juga disediakan berbagai fitur

yang mendukung dalam penelusuran informasi seperti OPAC yang bisa diakses melalui internet dengan alamat http://opac.perpusstikesmrm.com dengan menggunakan aplikasi SLIMS.

(5)

B. Rumusan Masalah

Topik permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana memanfaatkan website perpustakaan di Stikes Mega Rezky Makassar ?

2. Manfaat apa saja yang didapatkan pada website perpustakaan di Stikes Mega Rezky Makassar ?

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup

Untuk memudahkan penulis dalam menyusun dan menganalisis pembahasan yang terkandung dalam judul skripsi ini, penulis menganggap perlu mengemukakan definisi dari beberapa kata yang terkandung dalam judul skripsi ini, yaitu:

1. Definisi Operasional

Skripsi ini berjudul Pemanfaatan Website Perpustakaan di Stikes Mega Rezky Makassar. Dari judul tersebut terdapat satu variabel yaitu pemanfaatan website perpustakaan. Defenisi operasional ini untuk memperjelas variabel yang dikaji didalamnya sehingga dapat memberikan penjelasan yang dimaksud dari penelitian ini.

(6)

yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW.

b. Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara menghimpun, memilih, mengolah, merawat serta melayani sumber informasi kepada lembaga induk khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Adapun yang termasuk dalam Perguruan Tinggi meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik dan atau Perguruan Tinggi lain yang sederajat.

c. Website perpustakaan adalah suatu halaman web yang memiliki konten dan fitur-fitur terkait dengan perpustakan konvensional baik koleksi bahan pustaka, katalog maupun sistem penelusuran informasi.

2. Ruang Lingkup

(7)

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dimaksud yaitu,untuk: a. Mengetahui pemanfaatan website perpustakaan.

b. Mengetahui kendala dalam pemanfaatan website perpustakaan. 2. Manfaat penelitian

Penulis mengharapkan penelitian ini memiliki manfaat bagi: a. Manfaat teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang ada serta dapat memberikan gambaran mengenai Wordpress.

2. Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat kunjungan pemustaka baik melalui website perpustakaan maupun perpustakaan konvensional.

b. Manfaat praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya pelajar, mahasiswa, dan dosen.

(8)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pada dasarnya semua perpustakaan merupakan suatu instansi yang memiliki proses kerja sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada pengguna. Namun demikian dalam perkembangannya setiap jenis perpustakaan memiliki definisi dan kriteria tertentu yang membedakannya dengan perpustakaan lain. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis dari sekian banyak jenis perpustakaan yang telah dikategorikan. Dalam UU No.43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 1 telah ditetapkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi dan rekreasi pemustaka. Sedangkan dalam pasal 24 berbunyi “Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi”.

(9)

lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya. Sejalan dengan pernyataan di atas, Syihabuddin Qalyubi (2007: 10), menyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

(10)

b. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja administrasi perguruan tinggi.

c. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca sarjana dan pengajar.

d. Menyediakan ruangan belajar bagi pengguna perpustakaan.

e. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pengguna.

f. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi juga lembaga industri lokal.

(11)

3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Supaya tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Pada prinsipnya fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Sulistyo Basuki (1991: 107), fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi antara lain:

a. Fungsi edukatif, perpustakaan membantu mengembangkan potensi mahasiswa dengan sistem pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum pendidikan,

b. Fungsi informasi, perpustakaan membantu mahasiswa dalam memperoleh informasi sebanyak-banyaknya melalui penelusuran informasi yang ada di perpustakaan,

c. Menunjang kegiatan penelitian, dalam hal ini perpustakaan menyediakan sejumlah informasi yang diperlukan agar proses penelitian dosen, mahasiswa, dan staf non edukatif dapat dilakukan berdasar data-data yang diperoleh dari perpustakaan,

d. Sebagai tempat rekreasi atau hiburan, mahasiswa dapat mengandalkan perpustakaan untuk mengurangi ketegangan setelah lelah belajar dengan bahan bacaan ringan dan menghiburkan yang ada di perpustakaan.

(12)

Noerhayati (1987: 53), yang membagi fungsi tersebut menjadi dua bagian yaitu sebagai berikut.

Ditinjau dari segi proses pelayanannya berfungsi sebagai pusat pengumpulan informasi, pusat pelestarian informasi, pusat pengelolaan informasi, pusat pemanfaatan informasi dan pusat penyebarluasan informasi.

Ditinjau dari segi program kegiatan perguruan tinggi berfungsi sebagai pusat pelayanan informasi untuk: program pendidikan dan pengajaran, program penelitian dan program pengabdian masyarakat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang dan mendukung proses pendidikan yang berlangsung di suatu perguruan tinggi, memperlancar dan menyukseskan Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta meningkatkan kualitas pendidikan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

4. Kegiatan Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi

(13)

mencarikan pustaka atas permintaan pengguna layanan, (4) pemeliharaan pustaka: perbaikan dari kerusakan, pemeliharaan agar tidak rusak, penyimpanan dalam media lain (misal: dari buku ke CD-ROM). Selain itu, penyedia layanan juga menyediakan ruang beserta sarana-prasarana yang diperlukan untuk kegiatan penggunaan layanan perpustakaan.

Dari sisi pengguna layanan, terdapat beberapa kegiatan sebagai berikut: (1) mencari pustaka: mencari dari katalog, menelusuri rak-rak buku, (2) membaca/memanfaatkan pustaka (di ruang perpustakaan), (3) meminjamkan pustaka (untuk dibawa ke luar perpustakaan). Seringkali pengguna layanan juga melakukan kegiatan menyalin isi pustaka dengan cara menulis dibuku catatannya atau memfotokopi isi pustaka. Selain itu, sering pula pengguna layanan meminta bantuan staf perpustakaan untuk mencari pustaka. Pustaka yang dimaksud di atas meliputi media cetak (antara lain: buku, majalah, surat kabar), media elektronis (antara lain: berkas elektronis di disk, CD, internet), dan media foto.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Noerhayati (1987: 54-120), kegiatan kerja pelayanan perpustakaan perguruan tinggi terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut.

(14)

pencatatan koleksi bahan pustaka ke dalam inventaris (buku induk koleksi) sebagai tanda bukti perbendaharaan perpustakaan, (c) klasifikasi koleksi, yang dimaksud dengan klasifikasi koleksi ialah kegiatan mengelompokkan koleksi bahan pustaka dengan memberikan kode-kode klasifikasi sesuai dengan sistem klasifikasi tertentu, (d) katalogisasi, pekerjaan katalogisasi koleksi berupa pengelolaan koleksi bahan pustaka secara sistematis sehingga mudah dan siap dimanfaatkan untuk pelayanan pengguna perpustakaan, (e) pemeliharaan koleksi, merupakan kegiatan menjaga koleksi bahan pustaka agar tetap berada dalam kondisi yang selalu baik agar siap digunakan untuk pelayanan pengguna.

(15)

Menurut Darmono (2004: 31), kegiatan kerja yang erat hubungannya satu sama lain dikumpulkan dalam satu kelompok, maka terdapat tiga kelompok kegiatan yaitu: (1) kelompok pembinaan koleksi, adalah semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan bahan pustaka yang meliputi pengadaan, pengolahan, dan perawatan, (2) kelompok pelayanan, adalah semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan jasa layanan meliputi layanan peminjaman pustaka, layanan referensi, dan layanan informasi/penelusuran, (3) kelompok administrasi, adalah semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan administrasi kantor di luar kegiatan bidang kepustakawanan.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan bukanlah satu-satunya kegiatan perpustakaan, namun merupakan satu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain, kegiatan pelayanan perpustakaan adalah melayani atau memberikan pelayanan dalam kebutuhan informasi pengguna. Dimana pengguna perpustakaan menginginkan pelayanan yang berkualitas baik yang akan menghasilkan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

5. Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi a. Pengertian Pelayanan Perpustakaan

(16)

perpustakaan identik dengan layanan karena tidak ada perpustakaan jika tidak ada kegiatan layanan.

Menurut Lasa Hs. (1994: 122), pelayanan pepustakaan mencakup semua kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan, penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna perpustakaan. Kegiatan pelayanan kepada pengguna perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Pengguna perpustakaan tidak hanya menginginkan pelayanan yang diberikan pihak perpustakaan saja, tetapi juga menginginkan pelayanan tersebut dalam jumlah dan kualitas yang memadai.

Sejalan dengan pendapat di atas, Rahayuningsih (2007: 85), menyatakan pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan memberikan layanan informasi kepada pengguna perpustakaan dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar: (1) pelayanan bersifat universal, layanan tidak hanya diberikan kepada individu-individu tertentu, tetapi diberikan kepada pengguna secara umum, (2) pelayanan berorientasi pada pengguna, dalam arti untuk kepentingan para pengguna, bukan kepentingan pengelola, (3) menggunakan disiplin, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan perpustakaan, (4) sistem yang dikembangkan mudah, cepat, dan tepat.

(17)

kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut dilangsungkan. Menurut Soeatminah (1992: 17), pelayanan dikatakan baik apabila dilakukan dengan: (1) cepat, artinya untuk memperoleh layanan, orang tidak perlu menunggu terlalu lama, (2) tepat waktu, artinya orang dapat memperoleh kebutuhan tepat pada waktunya, (3) benar, artinya pustakawan membantu perolehan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu pelayanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan adalah seluruh kegiatan pelayanan yang berupa pemberian informasi dan fasilitas perpustakaan kepada pengguna dengan cepat, tepat waktu, dan benar. Oleh karena itu pemberian pelayanan kepada pengguna merupakan tujuan dari setiap alur kerja yang terdapat pada perpustakaan, sehingga pengguna mendapatkan informasi yang tepat sesuai kebutuhan dan dapat memanfaatkan fasilitas yang disediakan di perpustakaan. Dengan kata lain, pelayanan yang ada di perpustakaan harus berorientasikan kepada kebutuhan pengguna.

6. Jenis Pelayanan Perpustakaan

(18)

a. pelayanan teknis, yang mencakup kegiatan pengadaan, pengatalogan dan perawatan koleksi. Prosedur dan mekanisme kerja dari kegiatan tersebut harus dirumuskan dengan baik agar pekerjaan pembinaan koleksi dapat berjalan dengan lancar. Standar-standar pengolahan harus ditetapkan, dan peralatan-peralatan serta bahan-bahan yang diperlukan untuk itu harus disediakan.

b. pelayanan kepada pengguna, yang mencakup kegiatan antara lain peminjaman dan keanggotaan, bantuan atau bimbingan penggunaan bahan pustaka, layanan penelusuran dan silang layang. Untuk kelancaran pelayanan pengguna, harus ditetapkan jam buka perpustakaan, peraturan penggunaan bahan pustaka dan prosedur serta mekanisme setiap jenis pelayanan yang ditawarkan. Untuk keperluan pengembangan, data pelayanan harus dikumpulkan setiap saat.

Menurut Mulyani AN (1983: 119), jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada pengguna jasa perpustakaan yaitu: (1) pelayanan sirkulasi, (2) pelayanan referensi, (3) pelayanan jam perpustakaan. Sedangkan menurut Darmono (2001:141), pelayanan perpustakaan terbagi menjadi tiga yaitu: (1) layanan peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi), (2) layanan referensi, (3) layanan ruang baca.

(19)

memanfaatkan perpustakaan, dimana setiap kegiatan yang ada dilakukan sesuai dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan.

B. Website

Website atau sering disingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman

web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan WWW. (Wikipedia.org)

Meskipun setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat diakses publik secara bebas, pada prakteknya tidak semua situs memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena tujuan komersil tertentu.

(20)

dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.

Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS (Wikipedia, 2014).

C. Content Management Sistem

Content Management Sistem adalah sebuah perangkat lunak yang

menyediakan tools/perangkat untuk pembuatan, penerbitan/publishing maupun pengelolaan website (James Robertson,2003). Di dalam sebuah website terdapat konten/isi yang berisi informasi atau pengetahuan yang disajikan untuk pengguna. Konten merupakan suatu unit informasi digital yang digunakan untuk mengisi sebuah webpage (Treeworks, 2005). Konten yang dimaksud bisa meliputi file-file elektronik, gambar-gambar, file-file audio, video atau dokumen-dokumen elektronik.

Content Management Sistem banyak digunakan di internet, baik untuk

(21)

2010: 1)

Saat ini terdapat beberapa content management sistem yang bisa digunakan. Beberapa diantaranya ada yang bersifat komersial seperti stellent, vignette, documentum dan lainnya. Sebagian pengguna content management sistem memanfaatkan content management sistem yang bersifat open source karena keuntungan-keuntungan yang dimiliki oleh perangkat lunak open source.

Beberapa diantara software content management sistem tersebut adalah drupal, Joomla, mambo, wordpress, phpnuke, typo3, zope, wordpress dan xoops.

Sebelum adanya CMS, sebagian besar perusahaan/organiasi/institusi membuat website dengan hanya mengandalkan Hyper Text Markup Language (HTML) dan hanya menampilkan informasi yang bersifat statis, maksudnya tidak ada elemen dari web pages yang bersifat dinamis atau interaktif dimana pengguna bisa memberikan input atau masukan ke web server, dan web server bisa memberikan response atau output sesuai dengan masukan dari pengguna.

CMS memberikan tools atau fasilitas yang bisa membuat suatu website menjadi bersifat dinamis atau interaktif, misalnya dengan adanya fasilitas polling pada CMS. Dengan demikan yang dimaksud judul skripsi ini adalah menerapkan website perpustakaan menggunakan wordpress.

D. Wordpress

1. Pengertian Wordpress

(22)

MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Selain sebagai blog, Wordpress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Wordpress adalah penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama Wordpress diusulkan oleh Christine Selleck, teman Matt Mullenweg. Wordpress saat ini menjadi platform content management sistem (CMS) bagi beberapa situs web ternama seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya . 2. Riwayat

Sejarah Wordpress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2.

Wordpress muncul pertama kali pada tahun 2003 hasil kerja keras Matt Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat Wordpress makin terkenal, selain karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan komunitas terhadap perangkat lunak sumber terbuka untuk blog.

Wordpress menyediakan dua alamat yang berbeda, yaitu Wordpress.com

dan Wordpress.org.

Wordpress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin

Wordpress, didirikan oleh perusahaan Automattic. Dengan mendaftar pada situs Wordpress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang

(23)

standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan asesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang disediakan oleh Wordpress.com sudah cukup bagus.

Wordpress.org merupakan wilayah pengembang (developer). Di alamat ini,

seseorang dapat mengunduh (download) aplikasi beserta seluruh berkas CMS Wordpress. Selanjutnya, CMS ini dapat diubah ulang selama seseorang

menguasai PHP, CSS dan Skrip lain yang menyertainya.Wordpress dengan Bahasa Indonesia ada berkat kerja para kontributor di Indonesia yang dipimpin oleh Huda Toriq, seorang Mahasiswa Kedokteran dari Universitas Diponegoro (UNDIP)Semarang.

1. Keunggulan dan Fitur Wordpress

Wordpress memiliki banyak keunggulan dan fitur untuk dunia blog, antara lain :

a. Gratis. Untuk mendapatkan perangkat lunak Wordpress hanya perlu mengunduh dari situsnya tanpa dipungut biaya, bahkan untuk blog komersial sekalipun.

b. Berbasis kode sumber terbuka (open source). Pengguna dapat melihat dan memperoleh barisan kode-kode penyusun perangkat lunak Wordpress tersebut secara bebas, sehingga pengguna tingkat lanjut yang

(24)

c. Templat atau desain tampilannya mudah dimodifikasi sesuai keinginan pengguna. Sehingga apabila pengguna memiliki pengetahuan HTML yang memadai, maka pengguna tersebut dapat berkreasi membuat template sendiri. Pengguna yang tidak mengerti HTML, tentu saja masih dapat memilih ribuan template yang tersedia di internet secara bebas, yang tentu saja gratis.

d. Pengoperasiannya mudah.

e. Satu blog Wordpress, dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user). Sehingga Wordpress juga sering digunakan untuk blog komunitas. Anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.

f.Jika pengguna sebelumnya telah mempunyai blog tidak berbayar, misalnya di alamat Blogger, LiveJournal, atau TypePad, pengguna dapat mengimpor isi blog-blog tersebut ke alamat hosting blog pribadi yang menggunakan perangkat lunak Wordpress. Dengan demikian pengguna tidak perlu khawatir isi blog yang lama akan menjadi sia-sia setelah menggunakan perangkat lunak Wordpress.

g. Selain pengguna yang banyak, banyak pula dukungan komunitas (community support) untuk Wordpress.

h. Tersedia banyak plugin yang selalu berkembang. Plugin Wordpress sendiri yaitu sebuah program tambahan yang bisa diintegrasikan dengan Wordpress untuk memberikan fungsi-fungsi lain yang belum tersedia

(25)

i.Kemampuan untuk dapat memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar. j.Tersedianya struktur permalink yang memungkinkan mesin pencari

mengenali struktur blog dengan baik.

k. Kemungkinan untuk meningkatkan performa blog dengan ekstensi. l.Mampu mendukung banyak kategori untuk satu artikel. Satu artikel dalam

Wordpress dapat dikatogorisasikan ke dalam beberapa kategori. Dengan

multikategori, pencarian dan pengaksesan informasi menjadi lebih mudah.

m. Fasilitas Trackback dan Pingback. Juga memiliki kemampuan untuk melakukan otomatis Ping (RPC Ping) ke berbagai search engine dan web directory, sehingga website yang dibuat dengan Wordpress akan lebih cepat ter index pada search engine.

n. Fasilitas format teks dan gaya teks. Wordpress menyediakan fitur pengelolaan teks yang cukup lengkap. Fitur – fitur format dan gaya teks pada kebanyakan perangkat lunak pengolah kata seperti cetak tebal, cetak miring, rata kanan, rata kiri, tautan tersedia di Wordpress.

o. Halaman statis (Halaman khusus yang terpisah dari kumpulan tulisan pada blog).

p. Mendukung LaTeX.

q. Mempunyai kemampuan optimalisasi yang baik pada Mesin Pencari (Search Engine Optimizer)

(26)

Open source atau sumber terbuka adalah sistem pengembangan yang tidak

dikoordinasi oleh individu maupun lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source code) yang tersebar dan tersedia bebas. Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehinggan pola open source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program open source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.

Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab. F. Perbedaan Website dan Blog

1. Website

Website adalah kumpulan halaman web yang bisa diakses dengan alamat IP

atau nama domain tertentu dengan menggunakan software web browser. File-file penyusun website diletakkan (host) setidaknya satu web server, website dapat diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet. Google, Facebook, YouTube, Yahoo! dan Wikipedia adalah contoh website.

(27)

Web log atau lebih umum disebut blog adalah salah satu jenis website yang

(28)

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang biasa dilalui peneliti dalam menemukan jawaban atas permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitiannya. Sebagaimana defenisi “Metodologi penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus dilalui dalam suatu proses penelitian”. (Rianto Adi, 2005:1). Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan mendeskripsikan penelitian dengan teori yang sudah ada.

Penelitian ini setidaknya memberi gambaran baru kepada pustakawan dan pemustaka tentang penggunaan Website perpustakaan berbasis Wordpress.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di Stikes Mega Rezki Makassar pada tanggal 20 September sampai 20 Oktober 2014.

C. Instrumen Penelitian 1. Panduan Wawancara

(29)

D. Teknik Pengumpulan data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan dua metode yaitu :

1. Observasi, dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap objek. Observasi (pengamatan) penulis lakukan dengan mengadakan pengamatan langsung pada objek penelitian, yang kemudian mencatat hal-hal yang mungkin ada kaitan atau hubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi secara rinci dan sistematis Anwar Hasnum (2004: 24).

2. Wawancara, dengan mewawancarai beberapa responden di perpustakaan Stikes Mega Rezki tentang manfaat website perpustakaan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau fenomena sosial yang bersifat unik dan komplek. Di dalamnya terdapat regularitas atau pola tertentu, namun penuh dengan variasi atau keragaman (Bungi, 2003:53).

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisandari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2004:103).

(30)

benar-penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk menganalisis berbagai data yang sudah ada digunakan metode deskriptif analitik.

(31)

A. Gambaran Umum Perpustakaan

1. Sejarah Singkat Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega RezkyMakassar

Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar atau biasa disingkat STIKes Mega Rezky Makassar berdiri seiring berdirinya perguruan tinggi tesebut didirikan yaitu pada tahun 2005, yang telah direncanakan bersamaan dengan perencanaan kampus tersebut. Berdasarkan sistem pendidikan nasional, standar akademik dan kebijakan akademik STIKes Mega Rezky Makassar, maka perlu dibangun sebuah perpustakaan agar STIKes Mega Rezky Makassar bisa diakui keberadaannya.

Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar ini terdiri dari dua ruangan utama yaitu ruangan perpustakan dan ruangan internet. Ruangan perpustakaan sendiri merangkap jadi satu dengan ruang kepala perpustakaan, bagian sirkulasi.

Ruangan perpustakaan memiliki ukuran 7 m x 15,5 m. Ruangan tersebut dikelilingi oleh rak-rak kaca, jadi ruang bacanya berada di tengah-tengahnya. Begitu pula pada ruangan internet yang memiliki ukuran yg sama dengan ruang perpustakaan yaitu 17 m x 15,5 m.

(32)

perpustakaan tesebut telah menggunakan software Bamboomedia. Berselang setahun kemudian, perpustakaan telah menggunakan softwere Slims Miranti sampai saati ini,

2. Visi dan Misi Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar a. Visi perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar

Visi perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar : “Perpustakaan sebagai pusat informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menyediakan koleksi mutakhir untuk mendukung kegiatan belajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta menyediakan fasilitas teknologi informasi yang memungkinkan pengguna mengakses informasi online di dalam maupun di luar perpustakaan”.

b. Misi perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar:

1. Menyediakan informasi mutakhir untuk mendukung kegiatan belajar, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2. Menyediakan fasilitas teknologi informasi bagi pengguna sehingga dapat mengakses dengan mudah informasi di dalam maupun di luar perpustakaan. 3. Menyediakan tempat yang nyaman bagi pengguna perpustakaan.

4. Menyediakan layanan khusus bagi perpustakaan untuk melaksanakan pendidikan pemakai bagi pemustaka.

(33)

a. Pengunjung perpustakaan tidak diperkenankan membawa tas, map dan memakai jaket ke dalam ruang perpustakaan. Tas, jaket dan barang sejenis itu dapat dititipkan di penitipan barang. Barang berharga seperti uang, perhiasan, HP dan barang-barang berharga lainnya. Perpustakaan tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang tersebut.

b. Mengisi daftar hadir yang telah disediakan, berpakaian sopan dan tidak menggunakan sandal jepit atau jenisnya.

c. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok, bercakap-cakap, memasang radio transistor, bermain musik dan lain-lain di ruang koleksi yang dapat menimbulkan kebakaran atau gamgguan ketenangan belajat, ketertiban dan kebersihan di ruang dan di luar ruang perpustakaan. Sampah dibuang pada tempatnya.

d. Bagi pengunjung perpustakaan yang terbukti merusak, menyobek, mencuri koleksi atau perlengkapan lainnya, maka akan dikenakan sanksi sebagaimana aturan yang berlaku di STIKes Mega Rezky Makassar.

3. Struktur Organisasi Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar

(34)

dilakukan merangkap tidak memandang bagiannya, semuanya dikerjakan bersama-sama.

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega RezkyMakassar dapat dilihat pada table di bawah ini:

Tabel 1

Sumber: Data Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar

Adapun rincian tugas masing-masing struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut:

a. Tugas kepala perpustakaan 1. Membuat surat-surat antara lain: a) Bebas pustaka mahasiswa

b) Bebas pustaka dosen/pegawai yang berhenti maupun yang pindah tugas c) Keterangan penyerahan skripsi

d) Keterangan hasil penelitian 2. Agenda surat masuk dan keluar

3. Membuat kartu tanda anggota perpustakaan

(35)

1. Merencanakan sistem kerja bidang pengolahan 2. Membuat daftar pengadaan bahan pustaka 3. Proses pengolahanantara lain:

a. Katalogisasi dan klasifikasi b. Pembuatan label buku c. Pembuatan kartu buku d. Pembuatan kantong buku c. Tugas Layanan Sirkulasi 1. Peminjaman

a. Melayani permintaan peminjaman

b. Mengawasi keluarnya buku sehingga tidak terjadi buku keluar tanpa melalui proses yang telah ditetapkan

c. Membuat daftar mahasiswa yang telah bebas pustaka 2. Pengembalian

a. Melayani pengembalian b. Mengembalikan buku ke rak c. Membuat data tagihan buku

3. Melayani bebas pustaka mahasiswa

4. Layanan Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar a. Sistem Layanan

(36)

dibutuhkannya. Semua bahan pustaka yang telah siap disusun di rak untuk dibaca atau dipinjamkan bagi yang membutuhkannya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar memakai sistem layanan terbuka. Pelayanan terbuka adalah setiap pemustaka yang datang ke perpustakaan boleh mencari sendiri atau diberi kesempatan memilih sendiri bahan pustaka yang ada di rak sesuai dengan keinginan pemustaka.

b. Jam Layanan Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar Senin s.d Kamis dan Sabtu:

Jam 08.00 – 16.00

Jam 12.00 – 13.30 Istirahat

Jum’at:

Jam 08.00 – 16.00

Jam 11.30 – 13.30 Istirahat

c. Jenis Layanan Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar

Ada beberapa jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan yaitu :

(37)

2) Layanan membaca : layanan ini berlaku pada semua pengunjung perpustakaan. 3) Layanan deposit (Laporan hasil penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Skripsi)

4) Layanan administrasi 5) Layanan referensi

Jasa layanan ini, memberikan rujukan informasi yang beragam. Di dalamnya tersedia berbagai koleksi referensi seperti: kamus, dan skripsi. Koleksi referensi, ditandai dengan label punggung buku bertuliskan ”R”. Koleksi referensi hanya dapat dibaca ditempat, tidak diperkenankan dipinjam atau dibawa pulang.

6) Layanan Koleksi Majalah/JurnalPerpustakaanSTIKes Mega Rezky Makassar

Perpustakaan menyediakan berbagai judul majalah / jurnal yang berasal dari pembelian, hadiah dan tukar-menukar.

5. Statistik Pengunjung Perpustakaan STIKes Mega RezkyMakassar

Pengunjung perpustakaan di Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar adalah mahasiswa, dosen, pegawai dan mahasiswa luar. Pada umumnya mahasiswa luar hanya berkunjung ke perpustakaan dan mereka tidak diperkenankan untuk meminjam koleksi yang tersedia keluar perpustakaan, tetapi mereka hanya boleh membaca di dalam perpustakaan selama jam buka perpustakaan.

(38)

Tabel 2

Pengunjung Perpustakaan Januari - November 2013

No Pengunjung Jumlah

Sumber : Data Menu Statistik Pengunjung SLiMS 2013

6. Anggota Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar

Pengguna perpustakaan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar adalah mahasiswa, dosen, pegawai dan mahasiswa luar. Pada umumnya mahasiswa luar hanya berkunjung ke perpustakaan dan mereka tidak diperkenankan untuk meminjam koleksi yang tersedia keluar perpustakaan, tetapi mereka hanya boleh membaca di dalam perpustakaan selama jam buka perpustakaan.

(39)

Tabel 3

Sumber : Data Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar 2013 7. Koleksi Bahan Pustaka Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega

Rezky Makassar a. Koleksi Bahan Pustaka

(40)

b. Jumlah Koleksi Bahan Pustaka

Sampai saat ini jumlah koleksi standar yang dimiliki Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Sumber: Data Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar 2013

Sementara itu, jumlah koleksi referensi yang dimiliki oleh Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

(41)

Pemustaka Rak Koleksi Buku Kartu Anggota Perpustakaan

Meja Layanan Sirkulasi

Pustakawan

Output Input

Jumlah 695

Sumber: Data Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar 2013

A. Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar

1. Prosedur Peminjaman Bahan Pustaka Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar

Gambar 1

(42)

Pemustaka

Rak Koleksi Buku

Kartu Anggota Perpustakaan Meja Layanan

Sirkulasi

Pustakawan

Input a. Setiap anggota berhak meminjam bahan pustaka dengan ketentuan harus

memiliki kartu anggota Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar yang masih berlaku.

b. Mahasiswa diperkenankan meminjam maksimal dua judul buku selama enam hari. Buku harus dibawa di perpustakaan untuk proses perpanjangan peminjamannya sebelum batas waktu peminjaman berakhir.

c. Bagi dosen dan staf, lama peminjaman maksimal lima hari, diperkenankan meminjam dua eksamplar buku.

d. Bahan pustaka referensi hanya boleh dibaca di ruangan selama jam pelayanan. e. Dalam peminjaman buku, pemustaka harus menggunakan kartu anggota atas

namanya sendiri, tidak boleh atas nama orang lain.

2. Prosedur Pengembalian Bahan Pustaka Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar

Gambar 2

(43)

a. Buku yang dipinjam diserahkan oleh pemustaka kepada petugas untuk diproses.

b. Pemustaka menuggu sejenak hingga proses pengembalian selesai. Pemustaka harus memastikan bahwa buku yang dikembalikan telah diadministrasikan dengan baik oleh petugas.

c. Jika pengembalian bahan pustaka (buku) yang dipinjam melewati batas waktu yang telah ditetapkan, maka untuk keterlambatan tersebut dikenakan denda sebesar Rp 500,- (Lima ratus rupiah) per hari untuk satu bahan pustaka (buku). Hari minggu dan hari libur atau hari yang diliburkan tidak diperhitungkan dalam denda.

d. Pemustaka mengambil kembali kartu anggota perpustakaan sebelum meninggalkan meja pengembalian buku.

3. Sanksi Kehilangan dan Kerusakan Koleksi Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar

(44)

b. Kerusakan buku yang dipinjam harus diperbaiki jika masih memungkinkan untuk diperbaiki dan bila kerusakannya sangat parah maka harus diganti sebagaimana butir pertama di atas.

B. Pembahasan dan Hasil Penelitian

(45)

OUTLINE BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah B. Rumusan masalah

C. Definisi opersiaonal dan ruang lingkup D. Tujuan dan manfaat penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

(46)

C. Content Management Sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Buxbaum, Shari. 2004. Library Service : Perpustakaan Virtual Untuk Kuliah Bisnis Sistem Jarak Jauh. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Jasmadi. 2004. Panduan Praktis Menggunakan Fasilitas Internet. Yogyakarta : Andi Offset.

Junaidi, Apri. 2010. Modul Pembeleajaran Wordpress dan Joomla!. Bandung: Modula.

(47)

Muslimin. 2008. Konsepsi Penelusuran Online Bagi Perpustakaan. Mataram, Materi Kuliah.

Setiawan, Ebta. 2010-2013. Kamus Besar Bahasa Indonesial Luar Jaringan (offline) Versi 1.5.1. http://ebsoft.web.id

Siregar, A. Ridwan. 2008. Internet: Strategi Penggunaannya Di Perpustakaan Perguruan Tinggi. Makalah.

Sudarsono, Blasius. 2009. Pustakawan Cinta Dan Teknologi. Jakarta: ISIPII.

Sulistyo-Basuki. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

. 2004. Pengantar Dokumentasi. Bandung: Rekayasa Sains.

. 2011. Seminar Nasional Universitas Dipanegara. Semarang: http://digilib.undip.ac.id/index.php/component/content/article/38-lain/ artikel/277-perpustakaan-digital-di-indonesia-sebuah-pandangan

Supriyanto, Aji. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Salemba Infotek. Harun, M Yusuf. 2004. Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Wikipedia. (14 November 2013). Perpustakaan Digital.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_digital

Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.

.1995. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yuven Yuni. (2010/01/06). perpustakaan perguruan tinggi pedoman pengelolaan dan standardisasi. /http://www.google.co.id/perpustakaan-perguruan-tinggi-pedoman-pengelolaan-dan-standardisasi/

(48)

http://www.google.co.id/pemanfaatan+internet+di+perpustakaan+pergu ruan+tinggi

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Muslimin. 2008. Konsepsi Penelusuran Online Bagi Perpustakaan. Mataram, Materi Kuliah.

Jasmadi. 2004. Panduan Praktis Menggunakan Fasilitas Internet. Yogyakarta : Andi Offset.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 43 Tahun 2007, Tentang Perpustakaan

Sumarsono. 2013. Sistem Terintegrasi Portal Web Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Menggunakan Metode Grabbing. S1, Teknik Informatika-UIN

Gambar

Tabel 1Ketenagaan
Tabel 2
Tabel 3Anggota Perpustakaan
Tabel 4Jumlah Koleksi Buku
+2

Referensi

Dokumen terkait

4 Menurut Sudarsono dalam kamus hukumnya mengatakan bahwa Judex Facti adalah hakim yang memeriksa tentang duduknya permasalahan perkara yang berhubungan langsung

Metode pembelajaran ini dilakukan dengan cara konvensional, guru TK/TPA di dalam menerangkan materi membutuhkan waktu yang lebih banyak karena harus menulis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam pembelajaran matematika yang berkaitan dengan kemampuan representasi matematis siswa

football, Fifa, England, France, Germany, Spain, Holland, Brazil, world cup, tournament, Italy, hope..

Skripsi dengan judul: “ Gaya Kepemimpinan Ketua Umum HMI Komisariat Dakwah IAIN Raden Intan Lampung Periode 2015-2016 dalam Meningkatkan Prestasi Akademik Kader ”,

Menurut Puput Agus Setiawan‚ sikap teroris lebih eksklusif dan tidak moderat.Untuk mengantisipasi menyebarnya paham terorisme‚ mahasiswa di perguruan tinggi perlu diarahkan

negosiasi, menyusun strategi dan melaksanakan taktik dalam menerapkan setiap strategi yang ada, kemudian para negosiator juga perlu memerhatikan tentang faktor-faktor tertentu yang

It has been observed in many simulations (see, for example, Xing and Gerstein, 1996; Cottrell et al., 1997), as well as proved analytically for some class of the hourglass