• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Akhir PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Akhir PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBER"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Proposal

Tugas Akhir

PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN DI NGO ASSERT

Oleh

ANGELINO DE SÁ BENEVIDES 1030202

JURUSAN MANAJEMEN PERKANTORAN INSTITUTO PROFISSIONAL DE CANOSSA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

PENTINGNYA MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS KERJA DI ONG ASSERT

Sebagai salah satu syarat untuk penyelesaian Studi di Jurusan Office Manajement D-III

Oleh

Angelino de sá Benevides 1030203

Dili, Desember 2007

Pembimbing I, Pembimbing II,

Laurentino da Costa,S.I.P Salvador Sarmento, S.Ag

Mengetahui, Direktora

Sr. Terezinha do Menino Jesus Guterres,FdCC

(3)
(4)

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

a. Teori tentang Manajemen Sumber Daya Manusia ... 9

b. Teori tentang Kualitas ... 9

c. Hubungan teori tentang Manajemen Sumber

Daya Manusia dan teori tentang Kualitas ... 13

Daftar Pustaka ... 14

(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi saat ini yang ditandai oleh perkembangan semakin cepat disegala

bidang kegiatan menyebabkan persaingan semakin ketat sumber daya manusia sebagai

pelaku organisasi sangat penting peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia dimaksudkan untuk

meningkatkan keterampilan dan kemampuan manusia dalam melakukan berbagai

kegiatan dalam masyarakat. Kegiatan pembinaan Sumber Daya Manusia terkait erat

dengan usaha peningkatan taraf hidup menekankan pada segi peningkatan keterampilan

dan kemampuan, sedangkan masalah taraf hidup akan mengikuti peningkatan

kemampuan Sumber Daya Manusia.

Manusia selalu berperan aktif dan dominant dalam setiap organisasi, karena

manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan organisasi. Tujuan

organisasi tersebut tidak mungkin tercapai tampa peranan manusia. Bagaimana pun

canggihnya peralatan faktor manusia merupakan asset yang sangat penting dalam suatu

organisasi.

Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata

ditentukan oleh Sumber Daya Alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh

kualitas Sumber Daya Manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan

mengendalikan organisasi yang bersangkutan.

Oleh karena itu pemahaman akan hal-hal yang berhubungan dengan Manajemen

(6)

pemimpin perusahaan/NGO adalah mutlak dan perlu, guna menaikkan taraf hidup bangsa

Timor Leste.

Manajemen Sumber Daya Manusia menfokuskan diri pada pengetahuan peranan

manusia dalam mewujudkan tujuan organisasi secara optimal. Dalam mengatur Sumber

Daya Manusia hendaknya selalu menetapkan pada dasar-dasar yang merujuk kepada

tercapainya tujuan organisasi.

Manusia merupakan penggerak faktor produktivitas yang dimiliki oleh suatu

organisasi. Faktor-faktor efesiensi dan efektivitas tidak akan berarti bagi pencapaian

tujuan organisasi tanpa didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Perlu diperhatikan oleh suatu instansi/ NGO bila merekrut karyawan perlu

adanya ketelitian terhadap skill , keterampilan, kemampuan, atau keahlian bukan hanya

itu harus diperlukan tetapi perlu juga adanya loyalitas, disiplin pribadi dan

organisasional, dedikasi, kesediaan membawakan kepentingan pribadi kepada

kepentingan yang lebih luas, yaitu kepentingan bersama yang antara lain tercermin dalam

kepentingan kelompok dan kepentingan organisasi yang perlu dimiliki oleh seorang staf

atau karyawan. Setelah semuanya telah dimiliki maka mesti harus menetapkan orang

sesuai dengan profesi yang dimiliki bukan berdasarkan pada pengalaman yang dimiliki.

Bila hal itu yang terjadi maka aktivitas di dalam Ngo tidak dapat berjalan sesuai yang

(7)

Masalah perekrutan tersebut sering terjadi di Timor Leste. Dimana merekrut tidak

sesuai dengan profesi atau skill yang dimiliki tetapi berdasarkan pada system

kekeluargaan, dengan demikian akan memberi pengaruh kepada kualitas, dimana

Manajemen Sumber Daya Manusia sudah merosot bagaimana sebuah pekerjaan dapat

diselesaikan dengan baik.

NGO Assert merupakan salah satu NGO yang baru berdiri di Timor Leste

tentunya masih menghadapi kendala disegala bidang namun peranannya dalam

Rehabilitas terhadap kaki palsu untuk membantu para cacat di Timor Leste. Disini

masalahnya lebih difokuskan terhadap Administrasi yang berjalan di dalam NGO

tersebut. Karena dengan baru berdirinya NGO tersebut pasti masih menghadapi banyak

kendala khususnya dalam hal Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kualitas Kerjanya

Tetapi sekarang ini NGO tersebut tengah mempersiapkan manusia –manusia yang

berkualitas tentunya para cacat guna memopon NGO tersebut kearah yang lebih baik di

(8)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada rumusan masalah diatas maka penulis mengajukan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Pentingkah Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Kerja di

NGO ASSERT?

1.3 Tujuan Dan Manfaat a. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui bagaimana Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap

Kualitas Kerja di NGO ASSERT

b. Untuk mengetahui strategi apa yang sebaiknya ditempuh dalam pengembangan

Sumber Daya Manusia untuk mendukung tujuan strategi NGO Assert khususnya

(9)

1.3.2 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai kepentingan berikut

ini: Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat terutama bagi mereka yang menduduki

bagian Direktur/Manajer serta peneliti lain sebagai suatu bahan yang dapat di

perhitungkan untuk menilai Manajemen Sumber Daya Manusia.

a. Memberikan sumbangan terhadap pemikiran mengenai Penilaian Manajemen

Sumber Daya Manusia yang mana dapat menghasilkan kualitas yang lebih tinggi.

b. Memberikan sumbangan pemikiran guna menempatkan manusia sesuai dengan

Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh setiap orang.

c. Di dasarkan pada landasan pemikiran dalam penelitian ini, semoga dapat

dimanfaatkan pada lain kesempatan.

d. Bagi peneliti adalah menambah pengetahuan dalam Pembahasan tentang masalah

Manajemen Sumber Daya Manusia

1.4 Batasan Masalah

Dalam pembatasan masalah ini penulis hanya membatasi pada masalah sub-sub indikatornya yaitu;

Manajemen Sumber Daya Manusia Kualitas - Perencanaan - Mutu

- Pengorganisasian - Pengetahuan

(10)

Kesimpulan

Masalah yang akan dibahas hanya mencakup pada sub – sub indikator yang telah

ditentukan dalam Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Kerja di NGO

ASSERT.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode Penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali

pemecahan terhadap segala permasalahan.

1.5.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis pendekatan asosiatif

yaitu menghubungkan dua variable, dimana variabel mandiri dihubungkan dengan

variabel terikat untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang satu terhadap yang

lainnya pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas

Kerjanya di NGO ASSERT

1.5.2 Populasi dan Sampel

1.5.2.1 Populasi adalah jumlah keseluruhan dari karyawan atau staf pada suatu

NGO dimana karyawannya berkisar dari 50 orang, wanita 25 orang dan

laki - laki 25 orang

1.5.2.2Sampel adalah jumlah sebagian dari karyawan/staff pada NGO Assert,

dari 50 orang yang diambil sebagai sample adalah 25 orang

1.5.2.3 Teknik sampling adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengambil

sample yang mana akan digunakan dalam penelitian.

Ada teknik sampling yang digunakan :

(11)

1.5.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu upaya yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data atau informasi yang berhubungan dengan

penelitiannya maka peneliti menggunakan lima (5) macam teknik untuk

mendapatkan informasi atau data secara akurat yaitu:

i) Observasi (pengamatan) yaitu pengamatan secara langsung kegiatan dari

actor-aktor yang menjadi kunci informasi dalam penelitian ini.

ii) Wawancara (interview) yaitu wawancara langsung dengan responden

dengan membawa kerangka acuan daftar pertanyaan yang telah tersedia

klarifikasinya.

(iii) Dokumentasi yaitu berupa data sekunder dari dokumen-dokumen yang

berisikan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi untuk mendukung

penelitian ini

(iv) Kepustakaan adalah dimana referensi atau datanya diperoleh dari buku-

buku dalam kepustakaan ataupun dalam media lainnya.

(v) Kuesioner yaitu peneliti menyediakan pertanyaan dan jawaban kepada

responden untuk memilih jawabannya menurut responden sendiri.

1.5.4 Teknik Pengolahan Data

(12)

seseorang/sekelompok orang tertentu tentang fenomena sosial. Dalam skala likert

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub-sub variabel yang menjadi

komponen-komponen yang dapat terukur. Skala likert mempunyai gradasi/nilai

dari sangat positif dan dari sangat negative:

1. Sangat Setuju

positif atau negative, maka penulis menggunakan analisis regresi, dimana

melakukan perbandingan terhadap dua variabel yaitu variabel Independen (X) dan

Variabel Dependen (Y) dengan rumus sebagai berikut:

(13)

B =

Dalam pemahan Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas maka dibagi menjadi dua bagian yaitu :

1.6.1 Teori Manajemen Sumber Daya Manusia

Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia menurut seorang ahli yang bernama :

Edwin P. Tlippo dalam teorinya menyatakan: Personal Management is the plaining,

organizing directing and controlling of the procurement, development

compensationg, integration and maintenance of people for the purpose of

contributing to organizational, individual and societal goals.

Definisi Management Sumber Daya Manusia menurut BPA universitas Gajah

Muda membatasi. Manajemen Personalia dengan ringkas sebagai berikut : Segenap

aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia

dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Manajemen Sumber Daya Manusia adl : Seni dan Ilmu pengadaan,

pengembangan dan pemanfaatan SDM sehingga tujuan organisasi direalisir secara

daya guna adanya kegairahan kerja dari semua tenaga kerja.

1.6.2 Teori Kualitas

Dalam NGO ASSERT tentunya ditentukan oleh kualitas dari para karyawannya untuk menghasilkan suatu hasil yang semaksimal mungkin demi

(14)

Menurut pendapat seorang ahli yang bernama Beishline, telah mengajukan enam

pokok hal sebagai kualifikasi / kualitas seorang staf dapat, yaitu :

1. Pengetahuan yang luas tentang organisasi badan atau perusahaan dimana ia

bekerja.

2. Mempunyai sifat-sifat pribadi seperti kesetiaan, tenaga yang besar,

kesehatan, inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian bergaul,

3. Mempunyai semangat kerja sama yang ramah tamah.

4. Kestabilan emosi dan tingkah laku yang sopan

5. Kesederhanaan

6. Kemauan baik dan optimisme.

Definisi dari kualitas menurut Juran sebagai kemampuan untuk menggunakan,

dimana permintaan kualitas di design, penyesuaian kualitas, ketersediaan dan

kecukupan bidang pelayanan.

Menurut seorang ahli yang bernama Deming ancaman kompetisi yang melanda

dunia telah membuat organisasi peduli akan kebutuhan untuk memperbaiki

pelayanan produksi mereka. Deming mengungkapkan beberapa jurus untuk

meningkatkan kualitas dan pelayanan, meliputi empat yaitu pertama tingkat budaya

perusahaan harus diubah, kedua inisiatif kualitas harus dimulai dari pimpinan

tertinggi, ketiga komitmen menajemen untuk menyaingi perubahan dan

berhubungan dengan praktek sangat dibutuhkan untuk dapat survive dan keempat

keberhasilan untuk berkompetisi ( memenangkan kompetisi ).

Menurut Juran ada 4 tahap yang harus ditempuh dalam rangka memperoleh

(15)

1. Menentukan tujuan spesifik, mengidentifikasi apa kebutuhan yang akan

dipenuhi dan proyek khusus yang perlu ditangani.

2. Menentukan rencana untuk mencapai tujuan ( struktur dan prosedur )

3. Menentukan pertanggung jawaban yang jelas untuk mempertemukan tujuan –

tujuan tersebut.

4. Dasar reward untuk mencapai hasil

Dalam mengukur kualitas produk / jasa dalam kontak pandangan organisasi

menurut Domandjaja dalam Ancok (1996) adalah peningkatan pendapatan

perusahaan, penurunan biaya, perluasan pasar, berkurangnya keluhan masyarakat,

menurunnya absensi dan pemutusan hubungan kerja.

Lain halnya dengan yang dikemukakan oleh commann dalam Ancok (1996)

kualitas kekurangan diukur dengan :

1. Overaal job satisfaction (kepuasan kerja secara keseluruhan terhadap

pegawainya )

2. Intention to turn oven desine ( niat ingin berpindah ke instansi / pegawai lain).

3. Interual turnover desire ( niat ingin berpindah kerja ke pegawai lain yang sama

bidangnya )

4. Self report of effort ( berapa banyak usaha yang dikeluarkan dalam bekerja )

5. Internal work motivation ( sejauh mana pegawai itu memberikan tantangan,

(16)

6. Overall task guality ( sejauh mana pegawai itu memberikan tantangan, makna

dan rasa tanggung jawab )

7. Pay ( sejauh mana pegawai memberikan gaji yang memuaskan, adil dan

dibayar secara wajar )

8. Job Involvement ( sejauh mana pegawai melihat pekerjaan sebagai bagian dari

dirinya )

9. Organizational involvement ( sejauh mana pegawai melihat organisasi sebagai

bagian dari dirinya.

10. supervision ( gaya kepemimpinan )

11. Work group ( kelompok social dalam bekerja )

Sedangkan kualitas ditinjau dari sisi. Pengguna jasa kualitas hasil menurut keith

Davis ( 1977 ) dalam Ancok adl :

1. Productivity seringkali dilihat dari pertimbangan ratio antara input dengan

output. Input adalah segala sesuatu yang diperggunakan untuk memproses

suatu output. Sedangkan out adl : barang atau jasa yang diproduksi.

2. Waste serap yang berupa pemborosan yang tidak ada gunanya, seperti barang

sisa yang tidak dapat dimanfaatkan lagi, karyawan yang menggunakannya

seefisien mungkin.

3. Quality record yang berupa kualitas barang dan jasa yang dihasilkan. Semakin

(17)

4. Absenteesm & tardiness, berupa cacatan hari tidak masuk kerja, dating

terlambat atau pamitan pulang lebih awal. Makin tinggi angka-angka variable

ini. Makin rendah kualitasnya.

5. Report from counselor semakin banyak konsultasi untuk memecahkan masalah

pribadi sehubungan dengan pegawainya maka kualitasnya makin buruk.

6. Grievences ( keluhan karyawan )

7. Accident report ( kecelakaan kerja karyawan )

8. Medical report ( cacatan kunjungan ke dokter )

1.6.3 Kesimpulan Hubungan Teori Manajemen Sumber Daya Manusia dan Teori Kualitas

Tentunya dalam kedua teori ini masih memiliki hubungan yang erat antara Manajemen Sumber Daya Manusia dengan Kualitas Kerja dari Karyawan di NGO

ASSERT.

1.7 Daftar Pustaka

- 1. Drs. M. Manullang,1992 Dasar-Dasar Manajemen

- Cetakan ketiga belas, Ghalia Indonesia.

- 2. Ambar Teguh Sulistiyani & Rasidah, 2003 Manajemen Sumber Daya Manusia,

(18)

- 3. P. Joko Subagyo, SH, Metode Penetian

- Jakarta: Dalam Teori dan Praktek,

- Penerbit Rineka Cipta, 2004

- 3. Prof.Dr.Sodang P. Siagian, MPA, 2005 Manajemen Sumber Daya Manusia,

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Karawang Nomor 55 tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI. Ringkasan Anggaran Pendapatan

Jika nilai kapasitas dasar (Co) lebih rendah dibanding kapasitas dasar (C) atau dengan kata lain nilai kapasitas (C) lebih besar dari nilai kapasitas dasar (Co) maka ada

Beberapa contoh sistem dinamik antara lain sistem mekanik, sistem listrik, sistem fluida sistem termal serta kombinasi dari sistem – sistem tersebut.. Beberapa contoh

Proses pencarian titik sumber api dilakukan dengan mendeteksi pancaran sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh api menggunakan sensor pendeteksi sinar ultraviolet UV

economizer secara konveksi alami. Panas kemudian diteruskan melewati bottom plate twin deck dengan ketebalan 10 mm secara konduksi. Suhu muatan yang digunakan untuk

[r]

nabati untuk mematikan hama Siput Murbei (P. canaliculata) tidak ada yang mati dan mengalami perkembangbiakan, sedangkan yang diberi kulit buah jengkol pada hari ke-