• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa penyakit penting pada padi bagian 1 2 dan 3 ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Beberapa penyakit penting pada padi bagian 1 2 dan 3 ok"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN PADI

Bagian 1

I. PENYAKIT BLAST

Gejala penyakit blas atau bercak belah ketupat adalah pada daun dan pelepah terdapat bercak-bercak berbentuk belah ketupat. Ukuran bercak sebesar 1-1,5 cm X 0,3-0,5 cm. Bercak berwarna kelabu atau keputih-putihan dengan pinggir berwarna coklat. Ukuran dan warna bercak dapat bervariasi sesuai dengan keadaan lingkungan, kerentanan tanaman dan umur bercak. Jika kondisi lingkungan lembab dan yang terserang adalah tanaman yang rentan maka bercak-bercak tersebut dapat menyatu dan menyebabkan rusaknya sebagian besar daun. Penyakit blas/ bercak belah ketupat pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae. Jamur ini berkembangbiak cepat pada tanaman padi yang berjarak tanam rapat sehingga mempunyai kelembaban yang

tinggi. Kecepatan pertumbuhan jamur tersebut juga akan semakin tinggi jika pemupukan tanaman padi menggunakan urea secara berlebihan.

Pyricularia oryzae juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah.

Penyebaran penyakit bisa melalui benih, angin sisa tanaman padi dilapangan dan inang lainnya terutaman tanaman dari golongan graminae/ rerumputan.

Pengendalian yang dianjurkan :

1. Tanam variatas yang tahan contoh IR 64 dan IR 48

2. Pemupukan yang seimbang dan penggunaan urea yang tidak berlebihan

3. Jarak tanam jangan terlalu rapat sehingga tanaman tidak tinggi kelembaban rendah.

4. Kebersihan lahan harus dijaga terutama dari sisa tanaman dan inang yang sakit

5. Gunakan benih yang bebas penyakit

6. Gunakan fungisida sebagai seed treatment maupun dipertanaman. Contoh: Folicur, Score, Anvil, Indar, dll. Untuk areal pertanaman bisa menggunakan fungisida kontak yang mempunyai spektrum lebih luas sebagai contoh adalah dithane, antracol, vondozeb

II. PENYAKIT BERGARIS

PADA TANAMAN PADI (Pseudomonas

setariae)

(2)

dan pada helaian daun. Kemudian warna akan berubah menjadi coklat gelap. Bercak biasanya mempunyai panjang 3-10 cm dan lebar 0,5-1 mm. Tetapi bercak tersebut kadang-kadang menyatu membentuk garis-garis yang lebih lebar. Jika infeksi ringan bibit tetap bisa tumbuh namun akan tetap rusak dan jika infeksi berat menyerang akan menyebabkan bibit mati dan tanaman menjadi kerdil. Gejala infeksi pada tanaman muda ditunjukkan oleh daun yang kaku tidak mau melipat dan dinamakan busuk pucuk. Jika hal tersebut terjadi dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Umumnya infeksi terjadi pada tanaman tua namun juga bisa terjadi pada tanaman singgang. Penyakit bergaris pada tanaman padi disebabkan oleh bakteri Preudomonas setariae. Untuk mengendalikan penyakit bergaris ini dapat dilakukan dengan beberap cara:

1. Menggunakan jarak tanam yang tidak terlalu rapat kalau perlu dengan

dikombinasi dengan sistem jajar legowo

2. Perlakuan bibit yang manusiawi, tidak perlu dirompes dan dipotong akarnya

3. Penggunaan unsur Urea atau N yang tidak berlebih dan menambang unsur K.

4. Dengan bakterisida seperti agrept dan bakstosin.

III. PENYAKIT BUSUK

AKAR

(Helminthosporium sigmoideum)

Penyakit busuk akar pada tanaman padi mempunyai gejala utama berupa daun menguning dan coklat gelap pada anakan yang rusak. Infeksi dapat dimulai saat tanaman masih muda. Sebagai fase awal gejala yang timbul berupa busuknya pelepah daun dan berubah menjadi coklat. Bercak cepat menyebar

kebawah pada buku-buku dan batang. Tangkai menjadi lunak dan busuk mengeluarkan bau yang tidak enak.

Pada gejala lanjut banyak tanaman padi yang rusak sehingga seluruh tanaman rebah dan mudah dicabut. Busuk akar biasanya ditemukan sejak fase anakan maksimum sampai fase produksi, tetapi pada lahan sawah yang terserang banjir/ selalu tergenang kerusakan dapat terjadi dimulai sejak tanaman lebih muda.

Penyakit busuk akar yang disebabkan oleh jamur Helminthosporium

(3)

Seperti pada tanaman lain penyakit akar tanaman padi juga sulit diobati, yang bisa kita lakukan adalah mencegahnya dengan berbagai cara, diantaranya:

1. Jangan terlalu berlebihan dalam menggunakan unsur Nitrogen (Urea) 2. Atur jarak tanam agar

tanaman padi tidak terlalu lembab pangkal batangnya

3. Penambahan unsur Kalium untuk menguatkan batang. 4. Perbaiki drainase

sehingga tanaman tidak selalu tergenang.

5. Menanam varietas padi yang tahan rebah (mempunyai bentuk tanaman padi yang tidak terlalu tinggi)

PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN PADI

Bagian 2

IV.PENYAKIT DAUN

TERBAKAR

(Rhyncosporium orizae)

Gejala dari penyakit daun terbakar atau Leaf Scald biasanya terjadi pada ujung daun tua . Namun dapat pula terjadi pada sepanjang pinggir dan bagian lain dari helaian daun. Bercak berbentuk bulat memanjang seperti berlian kadang seperti bercak-bercak yang basah dengan panjang 1-5 cm, lebar 0,1-5 cm. Bercak berkembang sampai bentuk ellip yang besar dan bulat memanjang yang dilingkari oleh pita sempit yang gelap dan lingkaran coklat terang. Daun yang terinfeksi berat biasanya mengering dan berubah warna menjadi putih jerami dengan warna coklat dibagian tepinya dengan pendaerahan yang memudar. Bercak bisa berkembang menutupi helaian daun. Untuk mengidentifikasi penyakit daun terbakar bisa dilakukan dengan mencelupkan potongan daun terinfeksi kedalam air yang jernih selama 5-10 menit. Jika

keluar bahan seperti susu atau seperti asap timbul berarti penyakit hawar daun bakteri dan jika tidak keluar mareti seperti asap/ susu berarti penyakit daun terbakar. Penyakit daun terbakar pada tanaman padi disebabkan oleh jamur Rhynchosporium oryzae. Untuk mengendalikan penyakit daun terbakar pada tanaman padi dapat dilakukan dengan dengan beberapa cara:

1. Kurangi penggunaan urea dan tambahkan unsur K

2. Tambah jarak tanamnya dan gunakan sisten tanam jajar legowo

(4)

V. PENYAKIT TUNGRO Gejala penyakit tungro adalah berkurangnya jumlah anakan dan pertumbuhan yang kerdil. Helaian daun dan pelepah daun memendek. Helaian daun muda yang tidak menggulung dijepit oleh pelepah daun dan daun-daunnya terpuntir atau menggulung sedikit. Warna daun berubah menjadi kuning kemerah-merahan atau oranye mulai dari ujung daun-daun yang tua. Daun muda mungkin menjadi belang atau bergaris-garis hijau pucat. Malai tanaman yang terinfeksi biasanya kecil dan keluar tidak sempurna. Bulir-bulirnya tertutup bercak coklat dan beratnya kurang dibanding bulir normal.

Tanaman padi yang terinfeksi biasanya hidup hingga fase pemasakan. Pembungaan yang terlambat bisa menyebabkan tertundanya panen. Malai seringkali kecil, steril dan keberadaanya tidak sempurna. Tanaman tua yang terinfeksi

bisa tidak menimbulkan gejala serangan sebelum panen tetapi gejala akan terlihat saat singgang yang tumbuh setelah panen.

Semakin muda umur tanaman yang terserag dan semakin rentang varietas padi maka semakin berat infeksi penyakit virus tungro ini. Tungro adalah penyakit virus padi yang paling penting di Asia Tropika. Serangannya dapat merusak pertanaman yang sangat luas dalam waktu yang singkat. Penyakit tungro pada tanaman padi disebabkan oleh virus tungro. Penyakit ini ditularkan oleh hama wereng daun terutama wereng hijau (Nephotettix virescens) dan

wereng zigzag.

Sebenarnya untuk mengendalikan penyakit ini cukup sulit karena serangannya yang cepat dan menyebar. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya:

1. Cabut dan musnahkan tanaman yang terinfeksi agar tidak menular ketanaman yang sehat.

2. Rotasi dengan tanaman palawija dapat memutus siklus hidup wereng daun.

3. Kendalikan serangan wereng dengan cara tepat dan pergunakan insektisida yang terbaik untuk mengendalikan wereng.

VI. PENYAKIT KERDIL

HAMPA

(5)

sama pada awalnya namun pada saat fase generatif tanaman yang sakit akan tetap hijau dan mempunyai lebih banyak anakan daripada tanaman yang sehat. Sejalan dengan pertumbuhan tanaman maka makin lebih sedikit daun-daun bergerigi dan seringkali daun terpelintir pada pangkal

helaian daun.

Melintirnya tulang daun akibat pertumbuhan keluar sel ploem pada helaian dan pelepah daun, khusunya pada sambungan antara helaian dan pelepah daun. Pembuluh daun yang berwarna kuning pucat atau putih sampai coklat gelap membengkak dengan panjang 1 mm sampai lebih 10 cm dan lebar 0,2-1 mm dan menonjol kepermukaan setinggi 0,1-1 mm. Selama fase akhir pertumbuhan gejalanya adalah pendek dan terpuntir, salah bentuk, atau daun benderanya bergerigi. Tanaman sakit sering berbunga terlambat dan malai muncul tidak sempurna. Tanaman sakit memiliki lebih banyak malai dan anakan bulir daripada tanaman yang sehat tetapi bulir yang terisi sedikit sekali.

Penyakit ini disebabkan oleh virus kerdil hampa yang penyebarannya ditularkan oleh hama wereng coklat (Nilaparvata lugens)

Untuk mengendalikan penyakit ini memang agak susah karena jika gejala sudah terlihat biasanya penyakit sudah terlanjur menyerang ke pertanaman. Satu-satunya jalan untuk mengendalikan penyakit ini adalah mencabut tanaman yang terserang dan memusnahkannya dengan dibakar. Cara pencegahan yang utama adalah mengendalikan serangga penularnya yaitu wereng coklat.

PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN PADI

Bagian 3

VII. PENYAKIT BERCAK

COKLAT PADA PADI

Penyakit bercak coklat pada tanaman padi mempunyai gejala selain adanya bercak terjadi terutama pada daun juga bisa terjadi pada tangkai, malai bulir dan batang. Bercak muda berbentuk bulat kecil berwarna coklat gelap. Bercak yang sudah tua berwarna coklat dengan pusat berwarna kelabu, dengan ukuran bercak 0,4-1 cm X 0,1-0,2 cm. Bercak yang khas pada daun adalah oval berbentuk dan berukuran seperti biji wijen. Bentuknya serupa dan relatif tersebar merata pada permukaan daun. Sebagian besar bercak mempunyai warna kuning disekelilingnya.

(6)

Untuk mengendalikan penyakit ini dapat dilakukan dengan:

1. Penanaman varietas yang tahan

2. Gunakan benih yang sehat

3. Pemupukan yang berimbang dengan pemberian unsur K yang cukup

4. Sanitasi lahan

5. Pengolahan tanah yang sempurna

6. Pengairan dan drainase yang baik sehingga akar dapat tumbuh sempurna 7. Jarak tanam yang tidak

terlalu rapat

8. Gunakan sistem legowo 9. Aplikasi fungisida sebagai

seedtreatment dan dipertanaman. Gunakan fungisida berbahan aktif mankozeb, ziram, klorotalonil dan tembaga hidroksida sebagai pencegah, dll.

VIII. PENYAKIT BUSUK LEHER PADA PADI

Penyakit busuk leher pada tanaman padi disebabkan oleh Pyricularia oryzae . Pyricularia oryzae selain menyebabkan penyakit blas/ bercak belah ketupat ternyata juga dapat menyebabkan tangkai malai membusuk dan patah, penyakit ini biasa kita sebut busuk leher. Jika infeksi terjadi sebelum pengisian bulir dapat menyebabkan kehampaan bulir padi. Tidak hanya daun dan malai batang juga dapat terinfeksi sehingga batang padi membusuk dan rebah.

Jamur ini berkembangbiak cepat pada tanaman padi yang berjarak tanam rapat sehingga mempunyai kelembaban yang tinggi. Kecepatan pertumbuhan jamur tersebut juga akan semakin tinggi jika pemupukan tanaman padi menggunakan urea secara berlebihan. Penyebaran penyakit bisa melalui benih, angin sisa tanaman padi dilapangan dan inang lainnya terutaman tanaman dari golongan graminae/ rerumputan.

Pengendalian yang dianjurkan :

1. Pemupukan yang seimbang dan penggunaan urea yang tidak berlebihan

2. Jarak tanam jangan terlalu rapat sehingga tanaman tidak tinggi kelembaban rendah. 3. Gunakan sistem tanam

jajar legowo.

4. Kebersihan lahan harus dijaga terutama dari sisa tanaman dan inang yang sakit

5. Gunakan benih yang bebas penyakit

6. Fungisida seperti Folicur, Opus, Score, Anvile, Nativo, indar dll biasanya sudah efektif mengendalikan penyakit ini.

IX. PENYAKIT KERDIL

RUMPUT PADA PADI

(7)

karat. Kadangkala terdapat percabangan anakan dari buku batang tanaman padi yang terinfeksi. Tanaman yang terinfeksi biasanya bertahan sampai dewasa, tetapi hanya menghasilkan sedikit malai yang kecil berwarna coklat dan bulirnya hampa. Bila infeksi terjadi saat tanaman dewasa biasanya gejalanya tidak akan berkembang sebelum panen tetapi muncul pada singgangnya setelah panen. Penyebab penyakit kerdil rumput adalah virus Kerdil Rumput. Virus ini disebarkan oleh hama wereng coklat (Nilaparvata lugens).

Untuk mengendalikan penyakit kerdil rumput cukup dengan mengendalikan vektor penularnya yaitu wereng coklat. Untuk mengendalikan wereng coklat Gerbang Pertanian telah menulis cara tepat mengendalikan hama wereng coklat dan insektisida terbaik untuk mengendalikan wereng coklat. Selain mengendalikan hama wereng coklat, jika penyakit kerdil rumput sudah terlihat gejalanya segera lakukan

Referensi

Dokumen terkait

Terutama untuk pendeteksian pipa tertanam yang tidak mampu dilakuk an oleh Side Scan Sonar dan Multibeam Echosounder, dapat mengandalkan Sub-Bottom Profiler yang memiliki

Data tentang informasi praktek penggorengan adalah meliputi: penggunaan minyak, jenis minyak goreng (curah/kemasan), jumlah, penggunaan, jumlah dan waktu penuangan

Penelitian ini berkaitan dengan kondisi pertanian saat ini yang sering diangkat menjadi topik, misalnya dalam hal menentukan kematangan buah, pendistribusian buah jeruk

Sebagaimana diilustrasikan pada gambar 3, penilaian kinerja 360 derajat mengakomodasi proses evaluasi kognitif terhadap penilaian kinerja yang dialami individu karena

Berdasarkan hasil penelitian dapat penulis simpulkan, bahwa Motivasi kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan KJKS BMT Mandiri

Proses penyangraian akan menghasilkan aroma yang khas dari kopi dan akan menyebabkan perubahan pada biji kopi serta terjadi perubahan warna, aroma, rasa dan volume dari biji

Si., Psikolog, selaku Kepala Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta juga sebagai pembimbing utama yang telah memberikan

Karenanya penting meletakkan Islam Nusantara sebagai sebuah diskursus, dimana ada dua aspek/aktor yang bergerak bersama- sama, berasal dari tradisi teks ( tradisi besar