• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Testing dan implementasi Sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Testing dan implementasi Sistem"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Testing dan implementasi Sistem Informasi

 Makalah: Testing dan Implementasi Sistem Informasi “Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek” Oleh Nina Astarina STIMIK CATUR SAKTI KENDARI 2012 Kata Pengantar

Assalamu ‘alaikum warrahmatullahi wabarakatuh Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karna hanya atas berkat limpahan rahmat dan karunia-NYA lah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah “Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek” adalah salah satu tugas mata kuliah “Testing dan Implementasi Sistem Informasi” dengan dosen pembimbing Ibu Anita Puspita Dewi, S.Kom, M.Msi. sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai, dalam proses penyusunannya secara langsung mendorong kami untuk mencari tahu lebih banyak tentang

“Implementasi Sistem dan Teknik Penjadwalan Proyek” yang kami tuangkan dalam bab pembahasan. Makalah ini dalam penyusunannya masih sangat kurang dari sempurna, untuk itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Anita Puspita dewi, S.Kom, M.Msi dan para rekan-rekan mahasiswa yang memberikan masukan dalam proses penyusunan. Wassalam.

(2)

dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu . skedul waktu berfungsi sebagai

pengendalian terhadap waktu implementasi. Gand chart dapat digunakan untuk menggambar waktu yang direncanakan untuk kegiatan – kegiatan implementasi b. Melakukan kegiatan implementasi . Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi . kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah sebagai berikut: - Pemilihan dan pelatihan personil Pemilihan personil yang dipillih dapat berasal dari dua sumber , yaitu karyawan-karyawan yang telah ada di perusahaan atau calon karyawan dari luar perusahaan . pemilihan terhadap karyawan yang sudah ada terlebih dahulu merupakan prioritas pertama dengan pertimbangan – pertimbangan sebagai berikut ini. 1. Mentransfer karyawan yang ada keposisi yang baru umumnya lebih mudah dibandingkan dengan merekrut karyawan baru dari luar. 2. Karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari perusahaan , sedang karyawan yang baru masih membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari cara-cara perusahaan beroperasi , 3. Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik , khususnya jika menduduki posisi di system yang baru. Personil-personil yang dapat terlibat di system informasi dapat dikelompok dalam 4 bagian tugas sebagai berikut ini. a) Tugas input-output data (data input – output jobs ) Personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang menangani

pemasukan data dan distribusi dari output . yang termasuk personil-personil ini dengan deskripsi tugasnya adalah pengawas pemasuk data ( data entry supervisor) , operator pemasuk kata ( data entry operator) pengawas pengolah kata ( word processing supervisor ), operator pengolah kata ( word processing operator). b) Tugas-tugas operasi (operation jobs) Personil-personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil – personil yang menangani jalannya operasi pengolah data yang tidak terlibat langsung dengan tugas input/output. c) Tugas –tugas pemprograman ( pemprograman jobs). Personil-personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang akan menulis program – program computer . d) Tugas-tugas analisis system (system analisys jobs). Personil – personil yang terlibat dalam tugas ini adalah personil-personil yang akan mengembangkan system. Personil-personil analisis system ada didalam suatu organisasi , jika perusahaan akan menerapkan

departemen system di organisasinya . dengan mempunyai departemen system dengan analis system sendiri , nantinya diharapkan pengembangan system lebih lanjut dapat ditanggapi sendiri oleh perusahaan tanpa memanggil konsultan dari luar. Untuk pelatihan karyawan (training) dimaksudkan untuk personil-personil operasi (operating personnel). Beberapa pendekatan dapat dilakukan untuk melakukan pelatihan dan pendidikan adalah: pengetesan system dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen system yang di implementasi. Tujuan utama dari pengetesan ini adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen –komponen dari system telahberfungsi sesuai dengan yang diharapkan . pengeredan perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi . pengetesan termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh . - Konversi system Merupakan proses untuk meletakan system baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan . terdapat beberapa pendekatan untuk melakukan konversi system , yaitu konversi langsung dan konversi parallel, konversi percontohan dan konversi bertahap. c. Tindak lanjut implementasi. Partisipasi analis system belum berakhir setelah diimplementasikan . analis system masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya setelah system baru

diimplementasikan. Analis system masih perlu melakukan pengetesan penerimaan system (system acceptance test) . pengetesan ini berbeda dengan pengetesan system yang telah dilakukan

(3)

dilakukan , suatu rapat penerimaan (acceptance meeting) perlu diselenggarakan oleh manajemen. Rapat ini dih adiri oleh analis system, manajer dan pemakai system untuk menentukan system yang baru diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika system yang baru telah disetujui , maka rapat ini dapat merupakan acara penyerahan system. Tugas dari analis system dapat berakhir sampai disini. B. Teknik Penjadwalan Proyek: PERT Untuk menentukan waktu yang diperlukan untuk mengembangkan suatu system , analisis system sering menggunakan suatu teknik kuantitatif yang disebut dengan PERT (program evaluation and review technique). PERT dikembangkan pada sekitar tahun 1950 oleh navy special project office, bekerja sama dengan booz , allen dan Hamilton yang merupakan suatu konsultan manajemen. Pertama kali pert digunakan untuk merancang dan mengawasi pembuatan program peluru kendali Polaris yang melibatkan 250 kontraktor utama dan lebih dari 9.000

(4)

bentuknya dapat dikembangkan menjadi: Contoh: Gambar ini menunjukan bahwa : - waktu mulai tercepat untuk kegiatan B dan C paling cepat dapat dilakukan setelah hari ke 14. - Waktu selesai terlama untuk kegiatan A adalah sampai dengan hari ke 24. Perhitungan dapat dilakukan dengan melalui 2 tahap, yaitu: - Tahap pertama disebut dengan forward pass yang digunakan untuk menghitung waktu mulai tercepat. - Tahap kedua disebut dengan backward pass yang digunakan untuk menghitung waktu selesai terlama. Forward pass dimulai dengan menghitung simpul awal maju (forward) sampai dengan simpul yang terakhir. Untuk simpul (kejadian )1: Karena merupakan awal kejadian, maka waktu mulai tercepat (ES) untuk kegiatan A,B, dan C adalah 0. Untuk simpul (kejadian) 2: Kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan A selesai dilakukan, sehingga waktu mulai tercepat (ES) untuk simpul 2 adalah: ES2= ES1 + waktu kegiatan A = 0 + 10 = 10 Untuk simpul (kegiatan) 3: Kegiatan E dan F dapat dimulai setelah kegiatan B selesai dilakukan sehingga waktu mulai tercepat (ES) untuk simpul 3 adalah: ES3=ES1 + kejadian B = 0 + 8 = 8 Untuk simpul (kejadian) 4: Kegiatan G dapat dimulai setelah kegiatan B dan C selesai dilakukan , sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 4 adalah yang terbesar dari : ES3+ waktu kegiatan D1 = 8 + 0 = 8 Dengan ES1+waktu kegiatan C = 0 + 12 = 12 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 4 adalah ES 4 =12 Untuk simpul (kejadian) 5 : Kegiatan H dan J dapat dimulai setelah kegiatan D dan E selesai dilakukan sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 5 adalah yang terbesar dari : ES2 + waktu kejadian D = 10 + 22 = 3 dengan ES3 + waktu kegiatan E = 8 + 27 =35 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 5 adalah ES 5 = 35 Untuk simpul(kejadian) 6: Kegiatan I dapat dimulai setelah kegiatan F selesai dilakukan , sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 6 adalah: ES 6 = ES3 + waktu kegiatan F = 8 + 7 = 15 Untuk simpul (kejadian) 7 : Kegiatan J dapat dimulai setelah kegiatan D , E dan G selesai dilakukan sehingga waktu mulai tercepat untuk simpul 7 adalah yang terbesar dari: ES5 + waktu kegiatan D2 = 35 + 0 =35 dengan ES4 + waktu kegiatan G = 12 + 15 = 27 Jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 7 adalah ES7 =35 Untuk simpul (kejadian) 8 : Simpul 8 adalah simpul yang terakhir dan besarnya ES 8 adalah yang terbesar dari: ES5 + waktu kegiatan H = 35 + 8 =43 dengan ES6 + waktu kegiatan I = 15 +20 = 35 dengan ES7 + waktu kegiatan J = 35 + 15 = 50 jadi waktu mulai tercepat untuk simpul 8 adalah ES8 =50 Backward pass dimulai dengan menghitung dari simpul terakhir mundur (backward) sampai ke simpul awal dan digunakan untuk menghitung waktu selesai terlama (LF). Untuk simpul (kejadian) 8 : Simpul 8 adalah simpul terakhir dan besarnya waktu selesai terlama untuk simpul ini adalah sama dengan waktu mulai tercepatnya: LF8 = ES8 = 50 Untuk simpul

(kejadian) 7: LF7 = LF8 – waktu kegiatan J = 50 -15 = 35 Untuk simpul (kejadian) 6: LF6 =LF8 – waktu kegiatan I =50 -20 =30 Untuk simpul (kejadian) 5: LS5 merupakan yang paling minimum diantara : LF8 – waktu kegiatan H = 50 -8 = 42 dengan LF7 ¬– waktu kegiatan D2 = 35 -0 =35 Jadi waktu selesai terlama untuk simpul 5 adalah LF 5 =35 Untuk simpul (kejadian) 4 : LF 4 = LF 7 - waktu kegiatan G = 35 - 15 = 20 Untuk simpul (kejadian) 3: LS 3 merupakan yang paling minimum diantara : LF5 -waktu kegiatan E = 35 -27 =8 dengan LS6 – waktu kegiatan F = 30 -7 =23 dengan LS4 – waktu kegiatan D1 = 20-0 =20 Jadi waktu selesai terlama untuk simpul 3 adalah LF3= 8 Untuk simpul (kejadian) 2 : LF2 = LF5 – waktu kegiatan D = 35 -22 =13 Untuk simpul (kejadian) 1 : LF 1 = ES 1 = 0 Jalur kritis selanjutnya dapat ditentukan dari kejadian-kejadian yang mempunyai waktu mulai tercepat (ES) yang sama dengan waktu selesai terlama (LF) yaitu pada kegiatan B, E ,dan J. 4. Slack Slack atau float menunjukan waktu suatu kegiatan yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi total waktu

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Pada Miosen akhir pada cekungan laut dalam diendapkan karbonat, lempung dan pasir kuarsa, proses pengangkatan Pulau Kangean berhenti, kemudian diisi dengan formasi cepu terdiri

Hasil analisa dan pembahasan dengan menggunakan analisis mengalir didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur yang

Kajian Biaya Manfaat Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Pada umumnya, penyakit yang terjadi pada populasi ternak piaraan (dan kadang-kadang pada hewan yang tidak

Kehandalan tampilan motif alur rib segitiga dirancang pada pinggiran ban sepeda motor, bertujuan agar memiliki kemampuan daya tahanan melintang/kesamping terhadap

Oleh sebab itu, peneliti ingin meneliti kembali pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan dan implikasinya terhadap asimetri informasi dengan menjadikan

Hasil dari informasi tipe pekerasan jaringan jalan kabupaten sumba timur dimana terdapat tipe pekerasan aspal memiliki presentase 5%, tipe pekerasan penetrasi

Penelitian ini mengambil topik tentang analisis pengaruh kondisi makroekonomi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan antara Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek

Hasil Kelulusan PLPG 2010 Kementerian Agama Rayon 14 (UNESA) KABUPATEN