• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Disusun Oleh K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL PENGAJARAN LANGSUNG Disusun Oleh K"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG

Disusun Oleh : Kelompok 4 2014 A

1. Dwi Ayu Septiani ( 14030174007 ) 2. Ihda Farihatus Sa’diyah ( 14030174009 ) 3. Amrina Rosyada ( 14030174018 ) 4. Febbryolla Anggi Vatmike P. ( 14030174037 )

MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

(2)

Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugrahNya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.

Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari beberapa referensi dengan harapan pembaca dapat memahami tentang isi paper yang telah kami buat.

Kami menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya saran untuk pengembangan kedepannya demi pembuatan paper yang lebih baik dari sebelumnya.

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG...1

A. Pengertian...1

B. Landasan Teori...1

C. Fase Model Pengajaran Langsung...4

D. Pengelolaan Lingkungan Pembelajaran...5

E. Asesmen dan Evaluasi...6

F. Kelebihan dan Kekurangan...6

G. Materi Matematika yang Cocok Diajarkan dengan Model Pembelajaran Langsung...9

(4)

MODEL PENGAJARAN LANGSUNG

A. Pengertian

Model pengajaran langsung adalah sebuah pendekatan yang mengajarkan keterampilan – keterampilan dasar dimana pelajaran sangat berorientasi pada tujuan dan lingkungan pembelajaran yang terstruktur secara ketat. Model pengajaran langsung ditujukan pada pencapaian dua tujuan utama siswa yaitu penuntasan konten akademik yang terstruktur dengan baik dan perolehan jenis keterampilan. Model pembelajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat, dan menirukan apa yang dimodelkan gurunya. Model pembelajaran langsung mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.

B. Landasan Teori

Berikut ini merupakan landasan teori dari model pengajaran langsung :

1. Teori Belajar Perilaku

Berdasarkan teori behaviorisme yang dikemukakan oleh B.F. Skinner bahwa manusia belajar dan bertindak dengan cara yang spesifik sebagai hasil dari bagaimana perilaku tersebut disemangati melalui penguatan. Penguatan yang positif dengan cara memberikan penghargaan. Sedangkan untuk perilaku negatif dengan cara menghindari / mengurangi / meniadakan beberapa rangsangan pengganggu penyebab perilaku negatif tersebut. Jika guru menggunakan prinsip – prinsip teori behaviorisme dalam mengajar, maka guru tersebut akan merumuskan sebagai berikut :

(5)

b. Memberikan pengalaman belajar ( Misalnya : Latihan dimana guru dapat memonitor dan memberikan umpan balik untuk siswa )

c. Memberi perhatian khusus bagi perilaku yang positif dengan cara memberikan penghargaan dan menghindari / mengurangi / meniadakan rangsangan pengganggu penyebab perilaku negatif yang dilakukan siswa di dalam kelas.

Teori pembelajaran perilaku menyatakan bahwa manusia belajar untuk bertindak dengan cara-cara tertentu sebagai respon terhadap konsekuensi-konsekuensi positif dan negatif.

2. Teori Pembelajaran Sosial

Dalam teori pembelajaran sosial dibedakan antara pembelajaran ( cara memeroleh pengetahuan ) dan kinerja ( perilaku yang dapat diamati ). Teori ini menyatakan bahwa apa yang dipelajari manusia berasal dari pengamatannya terhadap orang lain. Pengamatan tersebut dilakukan secara selektif, lalu ditempatkan dalam memori jangka panjangnya.

Berbeda pendapat dengan teori behaviorisme, teori pembelajaran sosial menyatakan bahwa segala sesuatu dapat dipelajari bila seorang pengamat secara sadar memperhatikan perilaku orang lain ( misalnya : menghidupkan korek api ) , lalu ditempatkan dalam memori jangka panjangnya tanpa melakukan perilaku yang sudah diamati tersebut. Sehingga belum ada penguatan perilaku untuk pengamatan tersebut. Sebaliknya, teori behaviorisme meyakini bahwa penguatan itu perlu agar terjadi pembelajaran. Dan teori pembelajaran sosial meyakini bahwa selama memori ( menghidupkan korek api ) tersebut masih tersimpan didalam memori jangka panjang , maka pengamat akan tetap tahu bagaimana cara menghidupkan korek api walaupun pengamat tersebut belum pernah melakukan hal tersebut ( menghidupkan korek api ).

Berdasarkan Bandura dalam teori pembelajaran sosial, suatu pembelajaran melalui pengamatan merupakan sebuah proses tiga langkah, sebagai berikut :

(6)

b. Retensi yaitu pebelajar harus menyerap atau mengingat perilaku yang dipelajarinya

c. Produksi yaitu pebelajar harus dapat mengulang kembali atau melaksanakan perilaku tersebut

Prinsip – prinsip teori pembelajaran sosial dapat diterjemahkan ke dalam perilaku pengajaran sebagai berikut :

a. Gunakan strategi – strategi untuk membangkitkan perhatian siswa b. Pastikan bahwa pengamatan tersebut tidak terlalu kompleks c. Kaitkan keterampilan baru dengan pengetahuan awal siswa

d. Gunakan latihan untuk memastikan penyerapan jangka panjang Pastikan munculnya sebuah sikap positif terhadap keterampilan baru sehingga siswa akan termotivasi untuk mengulang kembali atau menggunakan perilaku baru tersebut.

3. Penelitian Efektivitas Guru

Dukungan empirik yang paling baik untuk efektivitas kelas adalah penlitian efektivitas guru, yang merupakan jenis penelitian yang mempelajari hubungan antara perilaku guru dan hasil belajar siswa.

Stalling dan para koleganya telah melakukan penelitian untuk mengetahui manakah dari berbagai pendekatan itu yang bekerja paling baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini menyelidiki kelas – kelas sekolah dasar dimana guru – guru menggunakan pendekatan sangat beraneka ragam dalam mengajar. Beberapa guru menggunakan metode – metode yang sangat terstruktur dan formal, sementara yang lain menggunakan metode – metode pengajaran informal berkaitan dengan kelas terbuka. Dari penelitian ini Stalling beserta koleganya menemukan dua hal penting dan berdampak jangka panjang, yaitu temuan bahwa waktu terjadwal dan penggunaan tugas – tugas spesifik berhubungan kuat dengan hasil belajar akademik dan bahwa guru yang menggunakan strategi yang berpusat pada guru ( model pengajaran langsung ) lebih berhasil dalam mendapatkan tingkat keterlibatan tinggi siswa daripada guru yang menggunakan metode – metode pengajaran yang lebih informal dan berpusat pada siswa.

(7)

Berikut ini merupakan fase dari model pengajaran langsung menurut Bruce dan Weil ( 1996 )

1. Orientasi.

Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa:

a. Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa

b. Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran

c. Memberikan penjelasan / arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan

d. Menginformasikan materi / konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran

e. Menginformasikan kerangka pelajaran. 2. Presentasi.

Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa: a. Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat

dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek b. Pemberian contoh-contoh konsep

c. Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas

d. Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit. 3. Latihan terstruktur

Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah.

4. Latihan terbimbing

Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengakses / menilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.

5. Latihan mandiri

(8)

D. Pengelolaan Lingkungan Pembelajaran

Model pembelajaran langsung diharapkan guru menyusun lingkungan pembelajaran secara ketat sehingga siswa bisa menjadi pengamat dan pendengar yang seksama. Perilaku menyimpang siswa yang terjadi selama pelajaran yang menggunakan model pengajaran langsung harus ditangani dengan cermat dan cepat agar lingkungan pembelajaran tetap kondusif.

Pengelolaan aspek latihan mandiri bagi siswa dalam model pembelajaran langsung harus memberikan sebuah kesempatan kepada siswa untuk menerapkan sendiri keterampilan-keterampilan yang baru diperolehnya, sehingga guru tidak memberikan bantuan atau pengajaran lagi dalam pengerjaan tugas mandiri.

Berikut merupakan panduan umum latihan mandiri yang berupa pekerjaan rumah :

1. Pekerjaan rumah hendaknya berupa soal yang dapat dikerjakan siswa dengan berhasil

2. Berikan informasi pada orang tua tentang tingkat keterlibatan yang diharapkan dari mereka

3. Berikan umpan balik pada pekerjaan rumah tersebut.

Disamping itu perlu adanya perencanaan waktu dan ruang. Guru harus memastikan bahwa wakunya cukup, bahwa waktu itu sesuai dengan bakat dan kemampuan siswa di dalam kelas dan memastikan bahwa siswa memahami tujuan pelajaran pengajaran langsung tersebut dan mengaitkan pelajaran dengan pengetahuan awal mereka dan minat siswa.

Pengelolaan ruang juga sangat penting untuk mendukung keberhasilan pengajaran langsung. Formasi tempat duduk yang berbentuk baris dan kolom yang berderet horisontal yang lebih tradisional paling cocok untuk untuk situasi dimana dibutuhkan perhatian yang terfokus pada guru atau demonstrasi yang dilakukan oleh guru.

Formasi meja baris dan kolom yang cocok untuk model pembelajaran langsung:

(9)

E. Asesmen dan Evaluasi

Tugas-tugas atau evaluasi yang diberikan untuk model pengajaran langsung hendaknya menekankan pada praktek dan pengembangan pengetahuan dasar yang sesuai dan berupa tes kinerja yang dapat secara akurat mengukur keterampilan yang telah diberikan.

F. Kelebihan dan Kekurangan 1. Kelebihan

a. Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urusan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.

b. Dapat ditetapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil

c. Dapat digunakan untuk menekankan poin – poin penting atau kesulitan – kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal – hal tersebut dapat diungkapkan

d. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur

e. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan – keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah

f. Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa

g. Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kegiatan mendengar dan mengamati dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini

(10)

i. Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif

j. Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus-menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.

2. Kekurangan

a. Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi mealui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Oleh karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal – hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa

b. Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran, dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa

c. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka

d. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada citra guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pebelajaran mereka akan terhambat

e. Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cendenrung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif

(11)

g. Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10 – 15 ment dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan

h. Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri i. Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak

komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.

G. Materi Matematika yang Cocok Diajarkan dengan Model Pembelajaran Langsung

1. Materi Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) a. Kelas VII

- Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

- Fungsi dan Persamaan Kuadrat

- Perbandingan bertingkat - Koordinat Kartesius

- Kesebangunan dan Kekongruenan - Peluang Empirik dan Teoritik - Pola Bilangan, Barisan dan Deret 2. Materi Sekolah Menengah Atas ( SMA )

a. Kelas X

(12)

- Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak

- Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Dua Variabel, dan Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel

- Matriks

- Relasi danFungsi - Barisan dan Deret

- Persamaan dan Fungsi Kuadrat - Geometri

- Trigonometri

- Limit Fungsi Aljabar - Peluang

b. Kelas XI

- Program Linier - Matriks

- Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers - Barisan dan Deret Tak Hingga - Aturan Pencacahan

- Persamaan Lingkaran - Transformasi Geometri c. Kelas XII

- Turunan - Integral

- Bunga, Pertumbuhan, dan Peluruhan - Barisan dan Deret Aritmetika

- Barisan dan Deret Geometri - Induksi Matematika

Daftar Pustaka

 Nur, M. 2008. Model Pembelajaran Langsung. Surabaya:

 Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Referensi

Dokumen terkait

Angka ini melebihi angka 1.800 (yaitu angka level kritis kelompok kapasitas potensial UPBB berdasarkan distribusi BEP) dan relatif sama dengan angka 1.866, yaitu rata-rata keseluruhan

Program penelitian Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (Balittas) disusun dengan mengacu pada Renstra Badan Litbang Pertanian serta Puslitbang Perkebunan. Secara umum

Pasal 11 UU PTPK: Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau pidana denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima

bernilai rendah dengan rentang nilai 3,05 – 5,45 Hz dan zona II yang bernilai tinggi dengan rentang nilai 10,4 – 13,25 Hz, berdasarkan analisis particle motion

dianggarkan dalam APBD untuk mendanai tanggap darurat sebagaimana dimaksud pada huruf a, serta dengan mempedomani Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013 tentang

Production and characterization of cellulase by Bacillus pumilus EB3.. International Journal of Engineering

Contoh Tampilan Tems Investigation Pada pengamatan jaringan frekuensi radio seluler 1800 dan 2100 MHZ khususnya dalam proses refarming ini, yang diamati yaitu

Penambahan enzim BS4 mampu meningkatkan nilai kelarutan BIS+BS4 lebih dari 5 kali dibandingkan dengan BIS tanpa enzim dan diikuti meningkatnya nilai degradasi PK dalam