• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMPURAN 5 HARI 5 MALAM DI PALEMBANG (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERTEMPURAN 5 HARI 5 MALAM DI PALEMBANG (1)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

PERTEMPURAN 5 HARI 5 MALAM DI PALEMBANG

Oleh:

Zulkarnain Bilhaqqi N. Shania Diandra M.

XI MIA 8

▸ Baca selengkapnya: setelah hari malam maka kertala sari

(2)

Kata Pengantar

Syukur alhamdulillah atas nikmat yang diberikan kepada Allah SWT sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dari Sejarah Indonesia yang berjudul ‘’Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang’’.

Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas wawasannya tentang perjuangan indonesia sehingga menimbulkan semangat seperti para pejuang yang sudah memperjuangkan indonesia sampai titik darah penghabisan. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kami minta maaf apabila ada kata atau penulisan yang salah ataupun tidak sesuai mohon dimaafkan karna kami hanyalah manusia yang tidak luput dari kesalahan. Hanya saran dan kritik yang dapat membantu untuk mengembangkan makalah kedepannya agar lebih baik.

(3)

Daftar Isi

Cover...i

Kata Pengantar...ii

Daftar Isi...iii

BAB I Pendahaluan...

1.1Latar Belakang...1

BAB II Pembahasan...2

BAB III Penutup...

3.1. Kesimpulan...

(4)

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Palembang merupakan kota yang strategis di Sumatera Selatan. Sebagai kota tua, Palembang banyak menyimpan sejarah perjuangan rakyat. Keberdaan

Palembang yang dibagi oleh Sungai Musi menambah eksotismenya. Ciri khas Kota Palembang sebagai kota yang sangat didominasi oleh air, bahkan oleh Belanda sebelum Perang Dunia II, pernah dipromosikan sebagai “Venetie van het Verre Oasten” atau “Venesia dari Timur Jauh.” Kekayaan alam Sumatera Selatan menjadi kebanggaan sekaligus ancaman dari bangsa asing.

Setelah Perang Dunia II, Sekutu membonceng NICA ke Indonesia dengan maksud agar Belanda dapat kembali menguasai Indonesia. Konflik RI dan Belanda semakin menimbulkan ketegangan. Para pasukan RI, laskar dan rakyat berusaha mempertahankan Kemerdekaan yang telah dicapai pada 17 Agustus 1945. Usaha untuk mencapai kepentingan Belanda berlanjut dengan pertempuran besar. Pertempuran besar yang menentukan antara lain Bandung Lautan Api, Pertempuran Ambarawa, Medan Area, Puputan Margarana dan lain-lain. Di Sumatera Selatan pun terjadi pertempuran besar yang dikenal dengan

(5)

BAB II

Pembahasan

Pertempuran Lima Hari Lima Malam

Sejarah pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang – Seperti halnya ditempat-tempat lain, pertempuran melawan Sekutu meletus juga di Palembang.Pasukan sekutu mendarat di Palembang pada tanggal 12 Oktober 1945 di bawah pimpinan Letnan Kolonel Carmichael.

Seperti juga di tempat lain, kali inipun bersama tentara Sekutu ikut pula mendarat aparat/tentara NICA. Selanjutnya pemerintah RI di Palembang menentukan bahwa pasukan Sekutu itu hanya diijinkan mendiami daerah Talang Semut, kemudian ternyata mereka meluaskan daerahnya ke tempat-tempat lain.

Suasana menjadi panas ketika Sekutu secara tidak sah menggeledah rumah penduduk untuk mencari senjata.Akhirnya meletuslah suatu insiden.

(6)

Belanda.Perang tersebut terjadi melibatkan kekuatan darat, laut, dan udara. Belanda sangat berkepentingan untuk menguasai Palembang secara total karena tinjauan Belanda terhadap Palembang dari aspek politik. ekonomi dan militer. Dalam aspek politik, Belanda berusaha untuk menguasai Palembang karena ingin membuktikan kepada dunia internasional bahwa mereka benar-benar telah menguasai Jawa dan Sumatera.

Ditinjau dari aspek ekonomi berarti jika Kota Palembang dikuasai sepenuhnya maka berarti juga dapat menguasai tempat penyulingan minyak di Plaju dan Sei Gerong. Selain itu, dapat pula perdagangan karet dan hasil bumi lainnya untuk tujuan ekspor. Sedangkan jika ditinjau dari segi militer, sebenarnya Paskan TRI dan pejuang yang dikonsentrasikan di Kota Palembang merupakan pasukan yang relatif mempunyai persenjataan yang terkuat, jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan di luar kota.

Front Pertempuran Lima Hari Lima Malam

(7)
(8)

senjata yang digunakan oleh pasukan kita banyak yang telah tua (out of date) sebagai hasil rampasan dari serdadu Jepang.Sampai hari ketiga, keadaaan Palembang sebenarnya sudah parah. Hampir seperlima kota telah hancur terkena serangan bom dan peluru mortir Belanda. Pada pertempuran hari keempat (4 Januari 1947), Belanda menfokuskan pertahanan di Plaju.Sehingga pasukan Mayor Dani Effendi berhasil memanfaatkan situasi tersebut untuk menguasai Charitas dan sekitarnya.Akibatnya pasukan Belanda mulai terdesak.Pasukan TRI berhasil mendekati gudang amunisi di RS Charitas dan menembak serdadu Belanda yang berusaha mendekati gudang tersebut.Pada pertempuran hari kelima (5 Januari 1947), pihak Belanda dapat menguasai beberapa tempat dengan bantuan kapal-kapal perang yang hilir mudik di Sungai Musi dan pesawat terbang yang menjatuhkan bom-bom ke arah posisi Pasukan TRI. Namun demikian pasukan Belanda mengalami hal yang sama dengan Pasukan TRI yaitu letih, kurang tidur dan merasa stress, sedangkan Pasukan TRI telah banyak menderita kerugian baik dari materi ataupun yang gugur dan luka-luka.

(9)

menembaki markas batalyon dan pos-pos pertahanan TRI dan rakyat yang terdapat antara Sekanak sampai Tangga Buntung. Gencarnya tembakan yang dilakukan Belanda dari benteng pertahanan dan dan pesawat udara pada 2 Januari 1947 menyebabkan Staf Komando Batalyon 32/XV oleh Mayor Zurbi Bustam bersama Kapten Makmun Murod dipindahkan ke Talang. Keterbatasan senjata tidak membuat pasukan kita menyerah. "molotov" adalah bensin yang dimasukan ke dalam botol dicampur dengan karet untuk kemudian diberi sumbu memjadi alat yang sangat efisien. Kapten Alamsyah memerintahkan Sersan Mayor M. Amin Suhud untuk mencuri persediaan bensin Belanda yang akan digunakan untuk membuat bom molotov. Sersan Mayor M. Amin Suhud mendapatkan bensin.Kesulitan bahan makanan dialami oleh Front Seberang Ilir Barat karena blokade yang dilakukan oleh Belanda.Begitu pula peran anggota Palang Merah Indonesia (PMI) dan PPI (Pemuda Puteri Indonesia) yang mengurus korban pertempuran dan mengurus bahan makanan.Pada hari ketiga, pertempuran tiga matra yang dilakukan oleh Belanda semakin aktif, setelah dikeluarkan perintah oleh Kolonel Mollinger untuk menghancurkan garis pertahanan RI di Emma Laan (Jalan Kartini) dan Sekolah MULO Talang Semut.Pasukan TRI yang dibawah pimpinan Letda Ali Usman berhasil menghancuran sekitar 3 regu Pasukan Belanda yaitu Pasukan Gajah Merah. Pada pertempuran hari keempat, Sabtu tanggal 4 Januari 1947, Pasukan TRI/Lasykar terdesak sehingga mundur ke arah Kebon Gede,Talang dan Tangga Buntung. Sebagai resiko perjuangan dari bangsa yang baru merdeka, maka setiap gerakan pasukan musuh berakibat pada pemindahan dislokasi pasukan.Walaupun situasi pertempuran selalu dilaporkan kepada komando pertempuran.Namun laporan tersebut mengalami keterlambatan akibat sulitnya hubungan komunikasi.Pada hari kelima pertempuran di Front Seberang Ilir Barat terus berlangsung, walaupun Pasukan TRI/Lasykar dan rakyat mulai menampakkan keletihan dan pengiriman makanan dari dapur umum mulai tidak teratur lagi akibat blokade Belanda. Sebenarnya blokade ini juga berdampak pada pihak Belanda juga karena bahan makanan dari luar kota sulit masuk ke Kota Palembang.

(10)

-Sungai Gerong. Pada awal pertempuran tanggal 1 Januari 1947, tembakan mortir dari pasukan Belanda yang dberada di Bagus Kuning, Plaju dan Sungai Gerongterus ditujukan ke markas batalyon yang dipimpin Kapten Raden Mas.Namun demikian, kapal perang Belanda yang berada di Boom Plaju atau Sungai Gerong belum dapat bergerak leluasa, karena dihambat oleh pasukan ALRI di Boom Baru.Motorboat milik Belanda melaju dari arah Plaju menuju Boom Yetty yang diduga membawa bahan persenjataan pasukan Belanda, Pasukan TRI berusaha menyerang namun tidak berhasil.Kompi I yang berkedudukan di Jalan Bakaran Plaju, dipimpin Lettu Abdullah di Jalan Kayu Agung dan Sungai Bakung diberi tugas untuk menghadapi Belanda. Begitu juga Kompi II yang dipimpin Letda Sumaji bertugas menghadapi Belanda di Bagus Kuning dan Sriguna, sedangkan Kompi II dibawah pimpinan Letda Z. Anwar Lizano bertugas menghadapi Belanda di pinggir Sungai Musi yang letaknya sejajar dengan Boom Yetty sampai Pasar 16 Ilir.

(11)
(12)

Bambang Utoyo, Komandan Divisi Garuda II, yang ditunjuk sebagai Ketua dan Mayor Laut A.R. Saroingsong. Akhirnya Pertempuran Lima Hari Lima Malam diakhiri dengan gencatan senjata (cease fire) antara kedua belah pihak, dimana TRI/Lasykar harus kelur dari Kota Palembang sejauh 20 Kilometer kecuali Pemerintah Sipil RI dan ALRI masih tetap berada di dalam kota. Sedangkan pos-pos Belanda hanya boleh sejauh 14 Km dari pusat kota. Jalan raya di dalam kota dijaga pasukan Belanda dengan rentang wilayah 3 Km ke kiri dan kanan jalan. Hasil perundingan ini selanjutnya segera disampaikan ke markas besar TRI di Yogyakarta

Motivasi Perjuangan Rakyat

(13)

Penutup Kesimpulan

Suasana kota Palembang makin tegang dan insiden-insiden bersenjata seringkali terjadi. Ketika Belanda menuntut supaya kota Palembang dikosongkan dan pemuda-pemuda menolak tuntutan tersebut, maka meletuslah pertempuran. Untuk mengulur waktu guna mendatangkan bala bantuan, Belanda mengajak berunding.

Pada saat perundingan sedang berjalan pada tanggal 1 Januari 1947 pertempuran meletuslah kembali. Dalam pertempuran ini, Belanda menggunakan pesawat terbang, tembakan altileri dari sungai dengan meriam-meriam kapal dan berbagai senjata berat.

Tetapi, para pejuang kemerdekaan RI di Palembang dengan persenjataan yang sederhana telah memberikan perlawanan yang gigih dan berhasil membuat kerugian yang cukup besar pada fihak Belanda.

(14)

Daftar Pustaka

http://www.sejarah-negara.com/sejarah-pertempuran-5-hari-5-malam-di/

http://wartasejarah.blogspot.co.id/2014/12/pertempuran-lima-hari-lima-malam-di.html

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada perhitungan data statistik persepsi siswa tentang penerapan peraturan 5 hari belajar dilihat dari segi beban belajar yang terdapat pada tabel 67 atau

pengusaha bagi pekerja perempuan yang bekerja pada malam hari di Hotel. Grand Quality

Sementara pemilik lapangan mneghargakan lima Euro untuk setiap foto yang dibuat untuk para turis di siang hari, Paula dan Philipp bersembunyi di hutan malam hari untuk untuk

Saat itu Allah memberikan manna kepada bangsa Israel sebagai makanan harian dan lewat Musa memerintahkan mereka untuk memungutnya setiap hari, kecuali hari

Komposisi kimia dalam partikel halus dan partikel kasar pada siang dan malam hari di udara ambien Kota Padang yang diwakili Kawasan Pasar Raya dan Kawasan Lubuk