Bab 4
Konflik, Kekerasan, Dan Upaya Penyelesaian
Dalam kehidupan bermasyarakat, konflik dan kekerasan merupakan hal yang sering terjadi, karena setiap individu memiliki kepentingan yang berbeda-beda dan ketika kepentingan antara satu individu dengan individu lain ataupun kepentingan kelompok dengan kelompok lain saling berbenturan maka terjadilah konflik bahkan kekerasan. Pada dasarnya, munculnya konflik tidak bisa lepas dari kehidupan suatu masyarakat, karena konflik adalah merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihilangkan dalam suatu interaksi sosial. Konflik hanya dapat dikendalikan dan diminimalisasi saja, sehingga konflik yang timbul tidak sampai stadium lanjut yang mengancam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
a. Bacalah standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai, hal ini penting agar anda mengetahui tujuan mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar ini.
b. Pelajarilah kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh.
c. Tanyakan kepada guru anda apabila terdapat konsep yang belum bisa dipahami oleh anda.
d. Kerjakan tugas kegiatan yang terdapat setiap kegiatan belajar yang anda pelajari. Cocokkan jawaban anda dalam modul ini atau tanyakan pada guru anda. Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80 % dari tugas kegiatan dapat anda kerjakan dengan benar maka lanjutkan lanjutkan materi pada kegiatan belajar beriktunya, tetapi jika belum maka materi tersebut diulangi lagi dan kerjakan soal tugas kegiatan kembali pada jawaban-jawaban yang belum betul sampai anda mampu menjawabnya.
e. Bacalah ringkasan materi.
f. Kerjakan uji kompetensi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar dan cocokkan dengan kunci jawaban. Untuk mengetahui ketuntasan belajar anda hitunglah tingkat penguasaan materi anda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah soal yang dijawab benar X 100 Jumlah seluruh soal
Jika hasilnya 80 persen atau lebih maka silahkan anda melanjutkan kegiatan belajar berikutnya, tetapi jika belum maka cobalah belajar lagi dan kerjakan pada jawaban yang salah.
g. Selamat belajar!
2. Isi Materi Bahasan
a. Standar Kompetensi : Memahami Konflik dan berbagai faktor penyebab konflik dan penyelesaiannya
b. Kompetensi Dasar : 1.1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk konflik dalam fenomena kehidupan masyarakat
c. Indikator :
I. URAIAN MATERI A. Konflik Sosial
1. Pengertian Konflik
Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling
memukul. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik didefinisikan sebagai percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Dengan demikian, secara sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang bersebrangan, tidak selaras, dan bertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik lahir dari kenyataan akan adanya perbedaan-perbedaan, misalnya perbedaan ciri badaniah, emosi, kebudayaan, kebutuhan, kepentingan, atau pola-pola perilaku antarindividu atau kelompok dalam masyarakat.
2. Faktor-Faktor Penyebab Konflik
Soerjono Soekanto mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat, yakni perbedaan antarindividu, perbedaan antarkebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan social
3. Bentuk-Bentuk Konflik.
Lewis A. Coser membedakan konflik atas dua bentuk.
a. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial.
b. Konflik nonrealistic adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Contohnya pembalasan dendam lewat ilmu gaib yang dilakukan dalam masyarakat tradisional. Contoh lain adalah upaya mencari kambing hitam yang terjadi dalam masyarakat telah maju.
Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat.
1. Konflik pribadi 2. Konflik rasial
3. Konflik antara kelas-kelas social. 4. Konflik politik
5. Konflik internasional
Konflik menurut status.
2. Konflik antar individu merupakan konflik yang terjadi antara dua orang atau kelompok dengan kelompok lain. Contoh : siswa yang satu dengan yang lain berkelahi karena saling mengejek
3. Konflik antar kelompok merupakan konflik atau pertentangan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.Contoh : tawuran antar suporter sepak bola
Gambar 4.1 Tawuran antar suporter sepak bola
Sumber : http://www.ridwanfansuri.com/2010_04_01_archive.html
Konflik menurut hubungannya dengan tujuan organisasinya.
1. konflik fungsional merupakan suatu konflik yang mendukung tujuan organisasi karena adanya perbedaan pendapat.Contoh : perbedaan pendapat saat memilih walikota atau presiden
2. konflik disfungional merupakan suatu konflik atau pertentangan yang menghambat tujuan organisasi yang disebabkan prasaan tidak senang, benci dan dendam. Contoh : konflik dalam partai politik sehingga menyebabkan perpecahan
Gambar 4.2 : konflik dalam sebuah organisasi
Sumber :
Konflik menurut hubungan dengan posisi pelaku
1. konflik vertical merupakan suatu konflik yang terjadi dalam struktur komponen masyarakat secara hirarki antara tingkatan atas dan tingkatan bawah. Contoh : contoh antar buruh dengan pimpinannya karena ingin mendapat kenaikan gaji
Gambar 4.3 demo buruh
Sumber : https://nadhiv.files.wordpress.com/2007/04/01demo-buruh.gif? w=497
2. konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antar individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang sederajad. Contoh : konflik antar agama di poso
Gambar 4.4 : konflik antar agama
Sumber : https://primadwianto.wordpress.com/2013/03/14/konflik-agama-di-indonesia/
anak-anak yang menempati tempat yang tidak layak untuk belajar disekolah
Gambar 4.5 sekolah yang tidak layak ditempati Sumber :
https://katanyasakti.files.wordpress.com/2014/06/sekolah051208-3.jpg
Konflik berdasarkan sifatnya
1. konflik desktruktif merupakan suatu konflik yang muncul karena perasaan tdak senang, benci dan dendam dari dalam diri seseorang terhadap pihak lain. Contoh : konflik Maluku
Gambar 4.6 konflik karena perasaan dendam dan benci
Sumber : http://ninnaastuti.blogspot.com/2012/12/konflik.html
2. konflik konstruktif merupakan konflik yang terjadi dalam kelompok karena adanya perbedaan pendapat dalam menyelesaikan masalah tetapikonflik ini melahirkan suatu kebaikan Contoh: konflik pemilihan antar walikota ternyata memberrikan walikota yang baik
Konflik berdasarkan sifat pelakunya
Gambar 4.7 konflik dalam rumah tangga
Sumber : http://sidomi.com/96992/5-masalah-suami-istri-yang-kerap-disembunyikan/
2. konflik terbuka merupakan suatu konflik yang mana seluruh dunia atau semua pihak mengetahui terjadinya suatu konflik. Contoh : jalur gaza
Gambar 4.8 konflik Istrael – Palestina
Sumber : https://www.islampos.com/latar-belakang-konflik-israel-palestina-di-gaza-dari-tahun-2002-sampai-sekarang-122383/
4. Dampak Konflik
Konflik dapat memiliki dampak atau akibat positif maupun negative Segi positif konflik adalah sebagai berikut :
a. Memperjelas batas-batas nilai dan norma atau memeperjelas aspek-aspek kehidupan.
b. Mengurangi ketergantungan terhadap individu.
d. Memungkinkan adanya penyesuaian terhadap norma dan norma yang berlaku.
e. Tercapainya keseimbanganantara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. f. Meningkatkan solidaritas sesama anggota masyarakat.
Segi negative konflik adalah sebagai berikut: a. Menimbulkan keretakan sesama individu.
b. Munculnya kerusakan harta benda dan korban jiwa c. Terjadinya perubahan kepribadian individu.
d. Munculnya dominasi atau penaklukan terhadap kelompok lain.
B. Kekerasan 1. Pengertian
Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.
2. Teori-Teori tentang Kekerasan a. Teori Faktor Individual
Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan. Faktor penyebab perilaku kekerasan adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat, psikoneurosis, frustasi kronis, serta pengaruh obat bius. Faktor yang bersifat sosial, antara lain konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa.
b. Teori Faktor Kelompok
Terjadi karena benturan identitas kelompok yang berbeda. Contohnya konflik antarsupoter bola
c. Teori Dinamika Kelompok
Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative (kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak mampu ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya.
3. Bentuk-bentuk kekerasan
Gambar 4.9 direct violent
Sumber : http://fajrinmiladyligor.blogspot.com/2012/12/sentakan-orang-tua-berefek-buruk-bagi.html
b. Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang,
mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak langsung (indirect violence)
C. Cara cara mengatasi konflik dan Kekerasan
1) akomodasi merupakan suatu cara untuk mengatasi ketegangan atau perpecahan untuk mengembalikan keserasian dan kestbilan. Akomodasi di bagi menjadi beberapa bagian
Gambar 4.10 cara menyelesaikan konflik
Sumber : http://www.hipwee.com/motivasi/mau-lebih-toleran-cobalah-ikut-ibadah-agama-lain/
a. konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan secara adil. b. mediasi merupakan bentuk pengendalian social dimana keduabelah pihak
sepakat bersama-sama menunjuk pihak ketiga sebgai penasehat
d. ajudikasi merupakan bentuk penendalian konflik yang di selesaikan melalui meja hijau
e. kompromi merupakan upaya meredakan konflik dengan jalan kedua belah pihak saling mengalah dan mengurangi tuntutan masing-masing
f. segegrasi merupakan upaya pengendalian konflik dimana kedua belah pihak saling menghindar degan tujuan mengurangi ketegangan
g. koersi merupakan cara pengendalian konflik dengan menggunakan kekerasan h. persuasi merupakan pengendalian konflik yang dilakukan secara halus
Lembar kerja siswa
Pilihlah huruf a, b, c, d, dan e dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang paling benar!
1. Yang dimaksud dengan konflik konstruktif adalah ... a. Konflik yang melahirkan kebaikan – kebaikan b. Konflik yang terjadi antara dua organisasi atau lebih c. Konflik yang sulit menemukan jalan keluarnya d. Konflik yang berakibat kerusakan – kerusakan e. konflik yang berkepanjangan tanpa penyelesaian
2. Bentuk akomodasi konflik yang dibawa ke pengadilan disebut.. a. Mediasi
b. Arbitrasi c. Ajudikasi d. Koersi e. Stalemate
3. Apabila dalam suatu sekolah terjadi konflik antara siswa yang satu dengan yang lain,maka konflik tersebut termasuk konflik....
a. Horisontal b. Vertikal c. Diagonal d. Politik e. budaya
4. Salah satu akibat positif konflik adalah….
a. Adanya perbedaan kepribadian atau kepentingan b. Menerima keputusan sepihak
c. Bertambah kuatnya rasa solidaritas antar sesama anggota d. Dibentuknya akomodasi
e. merdekanya salah satu pihak
5. Yang bukan merupakan dampak negative dari konflik adalah.... a. Menimbulkan keretakan sesama individu.
b. Munculnya kerusakan harta benda dan korban jiwa c. Mengurangi ketergantungan terhadap individu. d. Terjadinya perubahan kepribadian individu.
e. Munculnya dominasi atau penaklukan terhadap kelompok lain.
6. Bapak Yamin berusaha untuk menyelesaikan perselisihan antara Bapak Widi dan Bapak Zanu. Mau tidak mau mereka bersepakat menerima keputusan bapak Yamin sebagai pihak ketiga. dalam hal ini telah terjadi bentuk pengendalian ...
a. Arbitrasi b. Konsiliasi c. Asimilasi d. Kompromi e. kontemplasi
7. Penanggulangan konflik untuk jangka waktu tertentu sambil mengupayakan terselenggarakannya penyelesaian konflik merupakan pengertian dari… a. Konsiliasi
c. Mediasi d. persuasi
e. genjatan senjata
8. Suatu upaya mengatasi konflik dengan dibantu oleh pihak ketiga sebagai penasehat dan keputusannya tidak mengikat disebut...
a. Integrasi b. Mediasi c. Arbitrasi d. Konversi e. Konsiliasi
9. Suatu pertentangan atau proses social antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan disebut…
a. intergrasi social b. konflik social c. kelompok social d. status social e. peranan social
10. Suatu konfik yang terjadi dalam kelompok karena adanya perbedaan pendapat dalam menyelesaikan masalah tetapi konflik ini melahirkan suatu kebaikan….
a. Destruktif b. Fungsional c. Konsturktif d. Disfungsional e. horizontal
11. Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative (kehilangan rasa memiliki) yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat merupakan teori kekerasan…
a. Teori factor individual b. Teori factor kelompok c. Teori Soejono Soekanto
d. Teori factor dinamika kelompok e. Teori fungsional
12. berikut adalah Cara cara mengatasi konflik dan Kekerasan, kecuali…… a. Mediasi
b. Ajudikasi c. Asimilasi d. Destruktif e. Segregasi
13. Apa yang dimaksud kompromi ….
a. suatu cara mencapai kompromi apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri
b. bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal, kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan
d. Suatu cara mencapai kompromi yang hampir sama dengan arbitrasi. Di dalam mediasi kedudukan pihak ketiga sebagai penasihat yang bertugas mengusahakan suatu penyelesaian damai
e. suatu cara penyelesaian perselisihan secara damai dengan keputusan yang berwenang yang tujuannya mendapat keadilan, contohnya lewat pengadilan 14. upaya pengendalian konflik dimana kedua belah pihak saling menghindar degan
tujuan mengurangi ketegangan… a. segregasi
b. mediasi c. persuasi
d. gencatan senjatan e. ajudikasi
15. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai konflik dan kekerasan adalah... a. Konflik sama artinya dengan kekerasan
b. Semua konflik berakibat negatif sedangkan kekerasan belum tentu.
c. Cara menyelesaikan konflik bermacam-macam dan tidak selalu dengan kekerasan. d. Sikap kekerasan merupakan hal yang lumrah dalam jaman modern seperti ini. e. Sikap penyelesaian konflik dengan kekerasan adalah pilihan terakhir yang ditempuh.
EVALUASI HASIL PENILAIAN
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Soal Latihan 1 yang terdapat pada bagian belakang modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada kegiatan belajar 1 ;
Rumus
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 - 100 = Baik sekali
80 - 89 = Baik
70 - 79 = Sedang
60 - >69 = Kurang
Kalau tingkat penguasaan Anda 80 ke atas, Anda dapat melanjutkan dengan materi pada kegiatan belajar 2. Bagus ! tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80, Anda harus mengulang materi kegiatan belajar 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Kunci Jawaban
6. A 7. B 8. B 9. B 10. C 11. D 12. C 13. C 14. A 15. C
16. A 17. C 18. C 19. C 20. A 21. E 22. B