• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI KOMUNIKASI PENDIDIKAN pptx 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEORI KOMUNIKASI PENDIDIKAN pptx 1"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES MENDIDIK

teori komunikasi pendidikan

dari diskursus informasi

ke efek pesan

(2)

-Mak-DUA SASARAN

Harapan publik

PINTAR AKADEMIK

PINTAR AGAMA

RAJIN BELAJAR

RAJIN IBADAH

AKHLAK KARIMAH

Harapan visi misi

Pendidikan aqal

Pendidikan ruh

Pendidikan jasmani

Pendidikan akhlak adab

adab sunah

(3)

Cara Meraih Sasaran

Manfaatkanlah proses pembentukan sikap / attitudional

Contoh :

Cetaklah anak agar tahu sholat

Cetaklah agar percaya manfaat sholat

Manfaatkan proses pembentukan perilaku / behavioral

Contoh :

Fasilitasi adanya kelompok terorganisir yg menyepuh (i) pengetahuan dan (ii) kepercayaan manfaat sholat, serta (iii) ikut-ikutan sholat.

Fasilitasi dengan sarana fisik, dan hindarkan dari limitasi fisik dan kemiskinan

Manfaatkan proses pembentukan budaya/ pembudayaan

Bentuklah anak agar memiliki living culture yang sejalan dengan

(4)

3 proses penting

Proses Atitudional (Pembentukan sikap)

Membentuk kognisi

Membentuk afeksi

Membentuk praxis (terkait goal defined)

Membentuk beliefs (terkait goal defined)

Proses Behavioral (pembentukan perilaku)

Tendency

aksi

(faktor internal / beliefs)

Facility

aksi

(faktor extern)

Limitacy

aksi

(faktor extern)

(5)

PROSES ATITUDIONAL /

PEMBENTUKAN SIKAP

Diawali oleh Input Informasi

dari tim pendidik, tafsir,

hingga produk pembentukan

sikap baru

(6)

PROSES ATITUDIONAL /

PEMBENTUKAN SIKAP

(7)

Proses A-1

infor

masi KOGNISI

External limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral

(8)

Proses A-2

infor

masi KOGNISI

External limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral Konstruksi

pengetahuan baru yg berubah / bertambah

Konstruksi perasaan

baru yg berubah/ber

tambah)

Action tendency

(9)

Proses A-3

infor

masi Konsumsi POLA

interpretation

External limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral pengetahu

an perasaan

Action tendency

(10)

Proses A-4

infor

masi

orientasi

Konsumsi / usage

interpretation

External limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral pengetahu

an perasaan

Action tendency Need,

cost, benefit

(11)

Proses A-5

infor

masi

orientasi

Konsumsi / usage

interpretation

External limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral

Metakognisi Learning skill

pengetahu

an perasaan

Action tendency Need,

cost, benefit

(12)

Proses A-6

infor

masi

orientasi

Konsumsi / usage

interpretation

External limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral

Metacog nition

Learning skill

pengetahu

an perasaan

Action tendency Need,

cost, benefit

Socially constructed / Sociollinguistic&

ethnographic-approach

Flander’s appr

(13)

Proses A-7

infor

masi

orientasi

Konsumsi / usage

interpretation

rationally emotionally

External limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral

Metacog nition

Learning skill

pengetahu

an perasaan Konstruksi sikap

baru

Action tendency Need,

cost, benefit

Cara tafsir terkonstruks

i secara sosial

(14)

Proses A-8

infor

masi

orientasi

Konsumsi / usage

interpretation

rationally emotionally

praxis Sentiment / stigma / love External

limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral

Metacog nition

Learning skill

Konstruksi sikap

baru

Action tendency Need,

cost, benefit

Cara tafsir dikonstru ksi secara

sosial

(15)

Proses A-9

Informa

si

orientasi

Konsumsi / usage

interpretation

rationally emotionally

praxis Sentiment / stigma / love dll External

limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral

Metacog nition

Learning skill

Konstruksi sikap

baru

Action tendency Need,

cost, benefit

Cara tafsir dikonstru ksi secara

sosial

Framing priming

(16)

Proses A-10

Informa

si

orientasi

Konsumsi / usage

interpretation

rationally emotionally

praxis

efication External

limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral

Metacog nition

Learning skill

an perasaan

Konstruksi sikap

baru

Action tendency Need,

cost, benefit

Cara tafsir dikonstru ksi secara

sosial

Framing priming

beliefs

(17)

Proses A-11

Informa

si

orientasi

Konsumsi / usage

interpretation

rationally emotionally

praxis

efication External

limitation : phisic, economy,

political, and

socio structural behavioral

Metacog nition

Learning skill

an perasaan

Konstruksi sikap

baru

Action tendency Need,

cost, benefit

Cara tafsir dikonstru ksi secara

sosial

Framing priming

persepsi

(18)

BELIEFS

Keyakinan untuk melakukan sesuatu

Karena benar secara rasional ilmiah

Karena benar secara pragmatik / bermanfaat

Karena benar secara fisibilitas untuk dilakukan

Karena benar secara emosi (sentrik/sentimen/

stereotype-dll) dan tidak ada disonansi kognisi

terhadap sumber informasi

(19)

SUB TEORI BELIEFS, KHUSUS MUSLIM

ILMAL LADUNHU

(furqon, hikmah,

qoulan tsaqila,

etc)

Observasi empiric

reflektif

(20)

Di mana letaknya Want, Ekspektasi, aspirasi,

cita-cita ?

Menurut perkembangan teori SR->SIR->OSOR->OSIOR

(Simmel, Mead, s/d Herthog 1995)

Want, Ekspektasi, aspirasi dan cita-cita berposisi sebagai

efek moderasi ke tiga dari faktor-faktor orientasi Need, Cost,

Benefit.

Efek moderasi pertama terhadap pemilihan sumber

informasi (Cheny) , Efekmoderasi kedua terhadap respon

(Kim) dan efek moderasi ketiga kepada goal defining yang

akan diraih dalam peta

tools-kit

/

means-ends schemes

antara goal dan cara meraih yang diyakini (Beliefs) (Weber,

Parson, Jones, s/d Ah Lee).

Praktik moderasi tahap tiga mencetak want, harapan dan

(21)

KESIMPULAN 1

KALAU SUDAH BELIEF / YAKIN / PERCAYA,

MAKA ORANG PUNYA

KECENDERUNGAN

BESAR

UNTUK MENGIMPLEMENTASI SEBUAH

PERILAKU BELAJAR (JG PERILAKU BERDASAR

ILMU LAINNYA).

(22)

TAPI INGAT…..!!!!

TIDAK SEMUA KEYAKINAN KEMUDIAN

(23)
(24)

PEMBENTUK PERILAKU TIDAK HANYA ADA

DALAM DIRI, TAPI JUGA DIPENGARUHI OLEH

(25)

PEMBENTUK PERILAKU

FAKTOR INTERNAL (SIKAP YANG YAKIN)

FAKTOR EKSTERNAL :

FASILITAS PSIKOLOGIS INSTITUSI

(Kanopi Budaya Relasi interaksi)

FASILITAS MATERIAL

(26)

Fasilitas deduksi psikologis

thd institusi (cwm&hg)

Mengarahkan Cara (Bias terencana) Deduksi Santri

terhadap norma, dan nilai asrama

Sub fasilitas psikologis TSRQ, Keteladanan, kemampuan

guru menjelaskan, dll

Sub Fasilitas Sosiologis : Agen-agen sosialisasi formal

dan tersembunyi di sekolah / lingk. Asrama

Info dunia islam -> altruistik -> sholat malam ->

(27)
(28)

KERJA BUDAYA KERJA

BUDAYA -> PERILAKU

Nilai, Norma, Aturan, Keyakinan, Pengetahuan

Perilaku Reguler / Commited Action (perilaku

(29)

Living Culture & Working Culture

Living Culture

Nilai, Norma, Aturan, Keyakinan dan Pengetahuan

yang hidup dalam “dada” setiap pribadi anggota

organisasi

Working Culture

Nilai, Norma, Aturan, Keyakinan dan Pengetahuan

(30)

ADA DUA CULTURE

LIVING CULTURE

WORKING CULTURE

DIANUT INDIVIDU

DIANUT ORGANIS

(31)

ADAKALANYA SAMA

LIVING CULTURE

WORKING CULTURE

DIANUT INDIVIDU

DIANUT ORGANIS

(32)

ADAKALANYA TIDAK SAMA

LIVING CULTURE

WORKING CULTURE

DIANUT INDIVIDU

DI ANUT ORGANIS

(33)

ADAKALANYA BERTENTANGAN

LIVING CULTURE

WORKING CULTURE

DIANUT INDIVIDU

DIANUT ORGANIS

(34)

Culture Sinkron dan Culture Splits

‘Singkron : ketika Living = Working / Praktis

Split : Ketika Living berbeda dengan Praktis

Contoh : banyak orang NU / yang bekerja secara

Split Culture di pemerintahan di masa

pemerintahan OrBa

Keyakinan budayanya adalah NU

Amalnya adalah amal Nilai yg dipaksakan oleh

(35)

Langkah Pembudayaan

Kreasi budaya

Norma, nilai, keyakinan, pengetahuan, ketrampilan yg dimiliki oleh pendiri

Norma, nilai, keyakinan, pengetahuan, ketrampilan yang ditemukan baru

melalui riset dan akan digunakan karena dinilai akan bermanfaat.

Kultivasi budaya

Formalisasi norma dan aturan

Agen-agen sosialisasi

Leader

Formal & informal

Grup kerja

Formal & Informal

Display-display signal / informasi

(36)

YG TERBAIK

Adalah jika Living dan Working SINGKRON

APAKAH KULTUR LIVING DAN WORKING DI

YAYASAN / MADRASAH SUDAH SINGKRON ?

Kultur yang berjalan / yang working ?

Kultur yang diinginkan oleh personil Yayasan ?

Kultur yang diinginkan oleh para Guru ?

(37)

APA LANGKAH NYATA

MEMANFAATKAN PROSES-2 TADI ?

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini, Hak dari pemilik tanah (Masyarakat) diatur dalam Pasal 60 Undang-Undang nomor 26 tahun 2007, yaitu bahwa masyarakat berhak untuk mengetahui rencana tata ruang melalui

Kementerian Sosial berkomitmen mendorong selurh Pemda untuk bersama-sama melakukan upaya penutupan lokalisasi hingga pada tahun 2019, Indonesia bebas lokalisasi. Dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kolkhisin berpengaruh nyata terhadap parameter pertumbuhan yaitu: tinggi tanaman dan jumlah daun, dan juga parameter produksi antara

[r]

Klinik Aborsi Jakarta sangat banyak menerima pasien usia remaja sekolah di Jakarta yang telah mencoba cara menggugurkan kandungan dengan berbagai cara namun tetap

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan pada masa kini, telah diketahui banyak hal tambahan dan beberapa teori terbaru yang dapat dijadikan acuan dalam memahami terjadinya proses

Akta Bahasa Kebangsaan 1963/1967 menetapkan bahawa bahasa Melayu ialah bahasa rasmi negara (bahasa yang digunakan dalam semua urusan rasmi kerajaan persekutuan, negeri, tempatan

Paving block adalah komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen Portland atau bahan perekat sejenis, air dan agregat halus dengan atau tanpa bahan