• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN AJAR HUKUM ISLAM Repository UNIKAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAHAN AJAR HUKUM ISLAM Repository UNIKAMA"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM ISLAM

OLEH :

H. ABDUL HALIM,

(2)

Bab 1 Asas-asas Hukum Islam

A. Hablum MinallahB. Hukum Publik

C. Hukum Privat

D. Hukum Formil (Hukum Aqdliyah)

(3)

Asas-asas Hukum Islam

F. Beberapa Asas Hukum Perdata Islam

G.

Beberapa asas Hukum Pidana

Islam

H.

Pembuktian Keaslian Al Qur’an

(4)

Asas-asas Hukum Islam

J. Pengertian SyariatK. Pengertian Ilmu FikihL. Dasar-dasar Ilmu Fikih

(5)

HABLUM MINALLAH

I. Ittiqoddiyah atau ibadat (akidah) atau Ketauhidan

Syahadatain (dua kalimat syahadat)Salat

Saum (puasa)Zakat

Haji

Rukun Islam, taharoh (bersuci), rukun iman, dan

(6)

II. Sejarah Masa Lalu

(Tarikh) Sejarah Rasul-Rasul:

1) Adam Alaihissalam,

2) Nuh Alaihissalam,

3) Hud Alaihissalam,

(7)

5) Daud Alaihissalam,

6) Idris Alaihissalam,

7) Ishak Alaihissalam,

(8)

10) Yusuf Alaihissalam,

11) Musa Alaihissalam,

12) Harun Alaihissalam,

13) Isa Alaihissalam,

(9)
(10)

III. Hal yang ghaib-ghaib dan hari yang

akan datang

Tentang surga dan neraka

Tentang adzab kubur

(11)

Tentang hari kiamat (yaumil

mahsyar)

Tentang hari pengadilan di yaumil

(12)

IV. Tentang Urf ( Budi Pekerti)

(13)

V. Tentang Muamalah (Hablumminannas)

Hukum Publik

Hukum Tata Negara

Hukum Internasional

Hukum Pidana

(14)

HUKUM PUBLIK

Babul Aqdiyah Sultaniyah

: Hukum Tata

Pemerintahan

Babul Al Khlifah

: Hukum Tata

Negara

Babul Difaiyyah

: Hukum

Pertahanan

Babul Jihad

: Hukum

(15)

Babul Qodhaiyah

: Hukum Peradilan

Babus Sha’id

: Hukum

Perburuhan

Babus Sulhu al Khilafah : Hukum

Internasional

Babul Al Dhabaiyah

: Hukum

(16)

Babul Qotilu al Diyata Badala: Hukum Benda

Rampasan Perang

Babul al BAhri : Hukum LautBabul Ma’al Ardhi wal

Sama’I : Hukum Air, Bumi dan

Ruang Angkasa

(17)

Babul Jinayah : Hukum Pidana/Militer

Babus Shodiqu : Hukum Pencurian (QS. Surat

An Nisa; ayat 38)

Babus Qishos : Hukum Pembunuhan (QS. Al

Baqoroh ayat 178 (Qishos) jo. QS, An Nisa’ ayat 179)

Babus Zina : Hukum Berzina ( QS. An Nur

(18)

Babus Syahadah : Hukum Persaksian (Syahadah

QS. Al Baqoroh ayat 282)

Babul Fasada fil Ardhi: Hukum Merampok dan Teror

(QS. Al Maidah ayat 33)

Babul Syahadah wal Wasyiah : Saksi (QS. Al Maidah

ayat 106)

Babul Bayyinah : Hukum Pembuktian dengan Contoh

(19)

HUKUM PRIVAT

Babul Buyu’ : Hukum Jual BeliBabul Riba : Hukum Riba

Babul Khiyar : Hukum Wewenang

Memilih

Babus Salam (Hadis Rosul): Hukum Jual Beli

(20)

Babul Khafalah

: Hukum

Pertarungan Badan

Babul Wakalah

: Hukum

Pemberian Kuasa

Babul Ariyah

: Hukum Pinjaman

Benda Tak Habis Dipakai

Babul Ikrar

: Hukum

(21)

Babus Syuf’ah : Hukum Hak yang

Dipunyai Pemilik Barang untuk Menarik Kembali Barangnya (QS.

Al HAsyr ayat 7) (QS. Al Kahfi ayat 46) (QS. Al Anfaal Ayat 28) (QS. At

Thaghabun ayat 15)

(22)

Babur Rahn : Hukum GadaiBabus Sulhu : Hukum

Perikatan/Perdamaian/Perjanjian

Babul Khilawah : Hukum WesalBabul Dhoman : Hukum

(23)

Babul Ijaroh : Hukum Sewa

menyewa

Babul Ji’ala : Hukum Pemberian

Ganti Rugi Jasa Tertentu

Babul Mukhabaroh : Hukum Bagi HasilBabul Mawat : Hukum

Menghidupkan Tanah Mati (Tidak Produktif)

(24)

Babul Hibah

: Hukum Hibah

Babul Luqthah

: Hukum Menemukan

Barang Hilang

Babul Lagith

: Hukum Anak Hilang

Babul Wadi’ah

: Hukum Penitipan

BArang

Babun Nikah ( mu shaharoh): Hukum

(25)

Babul Wirasah : Hukum KewarisanBabul Infaq dan Shodaqoh : Hukum Infaq

dan Shodaqoh

Babur Rodha’ah : Hukum PenyusuanBabul Ja’ Kulu Wasyrabu : Hukum Makanan

dan Minuman

Babul Juba’u Khilfah : Hukum

(26)

D. HUKUM FORMIL ( HUKUM AQDLIYAH)

Babul Qadhai’iyah

: Hukum Acara

Perdata Islam

Babul Aqdiyah Sulthaniyah : Hukum Tata

Usaha Negara Islam

Babul Hudud (Jinayah)/

(27)
(28)

Babul Rasul

: Adam s.d Muhammad

Babul Malaikat

: Malaikat

(29)

F. BEBERAPA ASAS HUKUM PERDATA

ISLAM

Asas Kebolehan (halal)

Asas Bebas dan Sukarela

Asas membawa manfaat dan menghidari

mudharat

Asas kebajikan

(30)

Asas kekeluargaan

Asas larangan merusak diri sendiri/harta

benda sendiri maupun orang lain

Asas bersifat mengatur dan memberi

petunjuk

(31)

Asas kebebasan berusaha

Asas mampu berbuat

Asas iktikad baik dilindungi

Asas mendahulukan kewajiban dari pada

(32)

Asas perjanjian harus tertulis dan dua

orang saksi

Asas mendapatkan sesuatu harus

dengan berusaha

Asas risiko tangung jawab tidak boleh

(33)

G. BEBERAPA ASAS HUKUM PIDANA

ISLAM

Asas Keadilan hukum

Asas kepastian hukum

Asas manfaat (kemanfaatan)

Asas kebenaran hakiki

(34)

Asas tanggung jawab pidana tidak dapat

dipindahkan kepada orang lain (kejahatan

orangtua tidak dapat diberatkan kepada

anak dan sebaliknya)

(35)

Asas tidak ada hukuman bilamana tidak ada

aturan hukumnya lebih dahulu bahwa azab

tidak akan diturunkan Allah sebelum diutus

seorang Rasul terlebih dahulu yang member

petunjuk (Asas

Nulum delectum nula Puna

sine previa lege punale

)

Asas hukum tidak boleh berlaku surut,

(36)

H. PEMBUKTIAN KEASLIAN AL QUR’AN

(37)

Pada waktu Zaid bin Tsabit mendapat

perintah dari Khalifah Abu Bakar Shiddiq

untuk mengumpulkan dan menyusun

pertama kali naskah Al-Qur’an banyak

diantara sahabat Rasulullah saw yang

masih hidup, mereka menghafal al-Qur’an

menurut susunan yang diatur oleh nabi

(38)

Dalam menyusun (membukukan) Al Qur’an,

Zaid bin Tsabit selaku sekretaris nabi

Muhammad saw dan ketua panitia selalu

meminta tolong kepada sahabat Rasulullah saw yang hafal Al Qur’an untuk menguji

menyesuaikan tulisan-tulisan dengan hafalan mereka. Khalifah Abi Bakar Shidiq dalam hal ini secara tegas memerintahkan bahwa tidak boleh menulis satu ayat pun apabila ayat itu tidak

(39)

Pada zaman Khalifah Utsman bin Affan karena

kebutuhan akan memperbanyak naskah Al-Qur’an yang telah dibukukan di zaman Khalifah Abu Bakar Shidiq. Maka apabila terdapat kesalahan-kesalahan menyalin naskah, meskipun kesalahan kecil diperintahkan

(40)

Al Qur’an yang ada sekarang ini adalah

salinan dari Al Qur’an dimasa Khalifah

Utsman bin Affan serta ejaan yang

ditetapkan pada waktu itu. Kemudian di

Mesir diadakan perubahan mengenai cara

menuliskannya, supaya sesuai dengan

(41)

I. ISTILAH DAN PENGERTIAN HUKUM ISLAM

Islam sebagai kata benda berasal dari bahasa Arab jenis masdar

,yaitu berasal dari kata kerja (fi’il) kata kerja asal itu adalah sebagai berikut.

Pertama: Aslama (aslamtu)

Kedua: Salima

Berasal dari hadits sahih Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh

(42)

Ketiga: Salama

sebagai kata benda (masdar) adalah salam berarti

menyelamatkan, menenteramkan, dan

mengamankan.artinya diselamatkan di sini adalah diri sendiri atau batin manusia (bertolak belakang dari kata kerja transitif, di sini kata kerja intransitif tidak

mempunyai objek keluar, tetapi kedalam yaitu batin

(43)

Lima tujuan hukum islam terdiri atas:

Menyelamatkan jiwa,

Menyelamatkan akal,

Menyelamatkan agama,

Menyelamatkan harta benda, dan

Menyelamatkan,mendamaikan,dan

(44)

pengertian etimologis, Islam itu menjadi dasar dalam tiga aspek kemanusiaan, yaitu sebagai berikut.

‘Aqaid (iman/tauhid).

(45)

Al-Qur’an

Sunah atau Hadist

Ijmak (kesepakatan ulil amri)

(46)

Pengertian syariat

Menurut Logat (bhs) berarti = Jalan

Outlines of Muhammadan Law

– menurut

logat (bhs) berarti :

Jalan kemata air

Jalan ketempat bersiram

(47)

Canon Law of Islam

– keseluruhan dari

perintah-perintah Tuhan.

Tiap-tiap perintah dinamakan hukum

(48)

Menurut Ilmu Fiqih terdapat dua pandangan dlm mengartikan syariat :

1. Imam Abu Hanifah pendiri Madzab Hanafi, mengatakan:

“Syari’at adalah semua yang diajarkan oleh Nabi besar Muhammad saw., yang bersumber pada wahyu Alloh. Hal ini adalah tidak lain sebagai bagian dari ajaran Islam”

2. Menurut Imam Idris As-Syafi’I, pendiri Mazhab Syafi’I

mengemukakan pendapatnya:

“Syari’atnya merupakan peraturan-peraturan lahir batin

bagi umat islam yang bersumber pada Wahyu Alloh, dan sebagainya. Peraturan–peraturan lahir itu mengenai cara bagaimana manusia berhubungan dengan Allah dan

(49)

Syari’at merupakan sasaran (objek) dari ilmu

pengetahuan yang khusus disebut ilmu al fiqh. Ilmu al fikih ialah ilmu yang mempelajari syari’at. Orang yang mengerti ilmu fiqih disebut Faqih, jamaknya fukaha; jurist.

Bagi umat islam syari’at adalah satu ilmu pengetahuan

(50)

Sebaliknya, Ilmu Ushul al Fikih, akan di uraikan

di bawah setelah ilmu fikih ini. sebelumnya menguraikan tentang ilmu fikih, ada baiknya terlebih dahulu dikenal perbedaan antara

syari’at dan hukum, norma atau kaidah.

(51)

L. DASAR-DASAR ILMU FIKIH

Al-Qur’an.

Sunah Nabi Besar Muhammad SAW (Hadis).

Rasio (Ra’yu) atau akal, seperti qiyas dan ijma’

(52)

M. PENGERTIAN TENTANG AL AHKAM, AL KHOMSAH

Hakam dalam bahasa arab berarti norma atau kaidah, jamaknya ahkam. jadi, bila dirumuskan hukum dalam bahasa Arab ialah rangakaian garis-garis hukum yang menentukan hak dan kewajiban manusia dalam

(53)

K. PENGERTIAN ILMU FIKIH

Menurut pengertian fikaha (fakih), fikih merupakan

pengertian zhanni (sangkaan = dugaan) tentang hukum syariat yang berhubungan dengan tingkah laku manusia. Pengertian mana yang dibenarkan dari dalil-dalil hukum syariat tersebut terkenal dengan ilmu fikih (orang yang ahli fikih disebut fakih, jamaknya fukaha). Sebagaimana diketahui bahwa dalil-dalil umum (generale) dari fikih itu adalah tafshily yang statusnya zhanni tentu ada tali

penghubungnya. Tali pengikatnya adalah ijtihad, yang akhirnya orang berpendapat fikih itu sama dengan

(54)

Kata hakam lebih luas pengertiannya dari pada hukum: karena hakam meliputi juga bidang–

(55)

Contoh yg diambil dr perbendaharaan

hukum adat Minangkabau ada peribahasa

yg mengatakan :

Adat dituang, lembaga diisi,

Terbang manumpu, hinggap mancekam,

Dimana air disauk disitu ranting dipatah

Dimana

bumi

diinjak

disitu

langit

(56)

Artinya : setiap orang yg menjadi anggota

masyarakat harus hidup menurut tata cara

atau ukuran tertentu yg ada dalam

masyarakat tersebut.

Kesimpulannya : kaidah itu bukanlah

(57)

Kaidah itu gunanya untuk menilai baik buruknya perbuatan seseorang. Baik buruknya Perbuatan seseorang itu mempunyai berbagai tingkatan yang bebeda – beda dan tergantung pada

(58)

Lapangan hubungan baik buruk dan

baik :

(59)

1. Lapangan Kesusilaan

Sunah dan makruh termasuk dalam kesusilaan

masyarakat. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan tentang bentuk kaidah kesusilaan ,yaitu:

Yang berlaku bagi perseorangan = jaiz (mubah);Yang berlaku bagi masyarakat=sunah dan

(60)

2. Lapangan Hukum

Larangan melaksanakan perbuatan buruk;

Suruhan melaksanakan perbuatan baik.

sanctum (sanksinya).sanksi (sanctum) atau

penguat itu merupakan sustu penderitaan bagi orang yang melakukan kejahatan, mungkin

penderitaan diri pribadi, harta benda, jiwa, atau kemerdekaan dari orang yang melakukan

(61)

3. Lapangan Agama

Pertama,

(62)

Kedua,

Sunnah atau madzub, yaitu suatu anjuran

untuk mengerjakan apabila dikerjakan

mendapat pahala, manakala tidak

dikerjakan tidak apa-apa. Contohnya,

(63)

Ketiga,

Jaiz, mubah atau ibadah atau halal, dikerjakan

mendapat kepuasan sendiri bagi yang

(64)

Keempat,

Makruh, yaitu perbuatan dicela,

misalnya merokok bila dikerjakan

(65)

Kelima,

Haram, larangan untuk dikerjakan,

ditinggalkan sanctum-Nya pahala.

(66)

Perbedaan Syariat dan Fiqh dilihat dari:

1. Berbeda dalam objek

Syariat : Objeknya bukan hanya batin manusia saja

ttp juga lahiriah manusia dgn Tuhan (Hablumminallah) atau Ittiqaddiyah atau ibadah

Hk.(Fiqih) : Objeknya peraturan lahir mns, yaitu

hubungan lahir antara mns dgn mns,hubungan mns dgn makhluk lain selain mns .Ex: planet bumi, ruang angkasa, hewan, tumbuhan dll

(67)

2. Berbeda Sumber Pokok

Syariat : Sumber pokoknya berasal dari wahyu

Ilahi dan atau deduction atau kesimpulan-kesimpulan yg diambil dr wahyu (deduction of wahyu). Baik wahyu yg langsung maupun tdk langsung. (ijtihat)- Hadist

HK (Fiqih) : Sumber pokoknya berasal dr rasio

(68)

3. Berbeda dalam Sanktum (sanksi)

Syariat

sanksinya pembalasan Tuhan di

Yaumul Mahsyar (hari akhirat kelak) ttp juga

di dunia

Hk.(Fiqih)

: semua norma hukum sanksinya

(69)

Syariat

disebut Islamic Law

Fiqih

disebut Jurisprudence (ilmu yang

(70)

Perbedaan pokok Syariah dan Fiqih

Syariah

1. Berasal dari wahyu Ilahi

(Al-Qur’an) dan sunah rasul (Hadist)

2.Bersifat fundamental

3. Hk nya bersifat qath’i

(tetap tidak berubah)

4. Hk syariat hanya satu

(universal)

5. Menunjukkan kesatuan

Fiqih

1. Karya manusia yg dpt

berubah dari masa ke masa

2. Bersifat instrumental

3.Hk nya Zhanni (dpt

berubah)

4.Banyak berbagai ragam

(insidendal)

5.Menunjukkan

(71)

6. Langsung dari Allah yg

terdapat dalam Al-Qur’an dan penjelasannya dalam Hadist bila kurang dapat dipahami

7. Disebut Islamic Law

6. Berasal dari ijtihat para

ahli hukum sebagai hasil pemahaman manusia yang dirumuskan oleh mujtahid

7.Disebut Islamic

(72)

Bab 2 Hubungan Hukum Adat, Hukum Barat

dan Hukum Islam

A. Pendahuluan

B. Pada Fase Pra Pemerintahan Hindia BelandaC. Hubungan Hukum Adat Dengan Hukum Islam

Di Indonesia

D. Politik Hukum Di Zaman Prapemerintahan

Hindia Belanda

E. Kedudukan Hukum Islam Dalam Sistem

(73)

Ilmu pengetahuan tentang hukum Islam baru

muncul lebih kurang seabad sesudah Nabi Muhammad saw.meninggal dunia. Jadi kira-kira pada permulaan abad ke-8 Masehi dan terus berkembang sampai ke penghujung

(74)

1. Berlakunya Hukum Adat, Hukum Islam, Hukum Barat

a. Hukum Adat

Berlakunya hukum adat, tidak dapat diketahui

(75)

b. Hukum Islam

Islam sudah masuk ke Indonesia pada

abad ke-7 Masehi atau abad pertama

Hijriyah. Pada masa itu telah di anut dan

berkembang Mazhab Hanafi, Maliki,

Hambali, dan terakhir Madzhab Imam

Syafi’I, yang dewasa ini di anut oleh

(76)

c. Hukum Barat

Hukum Barat, dimulai dengan kedatangan orang Belanda, yang memberlakukan hukum Eropa, Timur Asing, dan hukum adat untuk bumiputra sejak zaman VOC dalam abat ke-16-17 (S. 1917 nomor 12). lebih dikenal dengan istilah Reseptio In Complexu Theorie S. 1854 No. 129 di

Belanda S. 1855 Nomor 2 di Indonesia,

(77)

BAB 4

SUMBER-SUMBER HUKUM

ISLAM

A. Sumber- sumber hukum Islam adalah sebagai berikut :

Alquran (30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 324,345

huruf).

(78)

Berdasarkan Al-qur’an Surat An.Nisaa’ ayat 59

ijtihad ulil amri dapat diperluas menjadi :

1. Qias2. ijmak3. istisaan4. istishhab

(79)

B. ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM

Al Quran berasal dari kata qura’a artinya, telah

membaca. Alquran adalah kumpulan wahyu (kata-kata) Allah yang disampaikan kepada

Muhammad saw.dengan perantaraan Malaikat Jibril selama Muhammad menjadi Rasul.

Al Quran berisi perintah dan larangan, ayat

pertama turun adalah di Gua Hira pada

(80)

Pokok-Pokok Isi Alquran

Alquran mengandung

persoalan-persoalan pokok sebagai berikut.

Rukun Iman (percaya kepada Allah,

Rasul-rasul, Malaikat, kitab Allah, hari

kiamat, dan percaya pada qada dan

(81)

Rukun Islam (syahadat, salat, puasa,

zakat dan fitrah, haji dan umrah)

Munakahat (perkawinan), muamalah

(hukum pergaulan dalam masyarakat atau

hukum privat), jinayat (hukum pidana,

(82)

C. SUNAH ATAU HADIS RASULULLAH SAWSunnah adalah orang hidup (kebiasaan) dan

hadis adalah cerita. Maksud sunah atau hadis dalam fikih adalah himpunan ucapan,

perbuatan, dan hal-hal yang didiamkan

(83)

D. IJMAK (KESEPAKATAN ULIL AMRI)Menurut ilmu bahasa, ijmak artinya,

mengumpulkan. Menurut ilmu fikih ijmak artinya, kesatuan pendapat dari ahli-ahli hukum (ulama-ulama fikih) Islam dalam satu masalah dalam satu masa dan wilayah tertentu (teritorial

(84)

Ijmak Bayani

Ijmak ini dilakukan dengan ijtihad, yaitu berfikir

sugguh-sungguh dengan mempergunakan

(85)

Ijmak Sukuti

Maksudnya adalah suatu pendapat

dari seorang atau beberapa ahli hukum,

tetapi ahli-ahli hukum lainnya tidak

(86)

E. QIAS (ANALOGISCHE INTERPRETATIE)

Pemikiran secara analogi deduktif di sebut qias maksudnya suatu hukum yang belum

(87)

Bab 4 Hukum Perkawinan

A. Arti Nikah

B. Rukun Nikah Dan Syaratnya

Masing-Masing

C. Perkawinan Dalam UU Nomor 1

Tahun 1974

(88)

F. Perkawian Dilarang Antara Dua Orang

(Pasal 8)

(89)

K. Bilangan Thalaq

(90)

ARTI NIKAH

Nikah dalam bahasa Arab

Nikahun

kata asal dari kata kerja

Nakaha

sinonimnya

tazawwaja.

Diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia sebagai

(91)

Dalam fiqih klasik perkawinan masuk dalam bab

Munakahat

Munakahat mengandung dua interaksi dua

(92)

Nikah : Menurut Bhs berarti adh-dhammu

wattadaakhul (bertindih dan memasukkan)

Dalam kitab lain diartikan adh-dhammu wal

jam’u (bertindih dan berkumpul)

Menurut ilmu fiqih Nikah berarti suatu akad

(93)

Ulama mutaakhirin menjelaskan Nikah “sesuatu

akad yg menyebabkan kebolehan bergaul antara seorang laki-laki dengan seorang perempuan dan saling menolong diantara keduanya serta menentukan batas hak dan kewajiban diantara keduanya”.

Ini mengandung definisi :

1. kebolehan hubungan seksual

2. menyiratkan bahwa perkawinan mengandung

(94)

3 Aspek ta’awun (gotong royong) pelaku

(95)

HUKUM NIKAH

1. Wajib : bagi orang yg mampu melaksanakan

pernikahan dan kalau tidak menikah ia akan terjerumus dalam perzinaan

2. Sunah : Bagi orang yg berkehendak dan

(96)

3. Makruh : bagi orang yg tidak mampu untuk

melaksanakan pernikahan karena tidak mampu memberi belanja kepada istrinya atau kemungkinan lain karena lemah syahwat

4. Mubah : bagi orang yg tidak terdesak oleh

hal-hal yg mengharuskan segera nikah atau yang mengharamkannya

5. Haram : bagi orang yg ingin menikahi

(97)

RUKUN NIKAH & SYARAT MASING-MASINGA. Calon suami

1. Islam

2. Tidak dipaksa

3.Bukan mahram calon istri

4. Tidak sedang melaksanakan ibadah haji atau

(98)

B. Calon istri1. Islam

2. Bukan mahram calon suami

3. Tidak sedang melakukan ibadah haji atau

(99)

C. Wali1. Islam

2. Baligh (dewasa)3. Berakal sehat4. Laki-laki

5. Mempunyai hak untuk menjadi waliSusunan Wali

1. Bapaknya

(100)

4. Saudara laki-laki yg sebapak saja dengannya5. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yg

seibu-sebapak dengannya

6. Anak laki-laki dari saudara laki-laki yg

sebapak saja dengannya

7. Saudara bapak yg laki-laki (paman dari pihak

bapak)

(101)

D. Dua orang saksi1. Islam

2. Baligh (dewasa)3. Berakal sehat4. Laki-laki

5. Mengerti maksud nikah

(102)

PERKAWINAN DALAM UU NO. 1 TAHUN 1974

Pasal 1

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang

pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pasal 2

Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum

masing-masing agamanya dan kepercayaan itu.

Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan

(103)

SYARAT-SYARAT PERKAWINAN (Pasal 6)

Perkawinan harus didasarkan atas persetujaun kedua calon

mempelai

Untuk melangsungkan perkawinan yang belum mencapai

umur 21 (dua puluh satu) tahun harus mendapat izin kedua orang tua.

Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah

meninggal dunia atau dalam keadaan tidak mampu

menyatakan kehendaknya, maka izin bermaksud ayat (20 pasal ini cukup diperoleh dari orang tua yang masih hidup atau dari orang tua yang mampu menyatakan

(104)

USIA PERKAWINAN (Pasal 7)

1. Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria

sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16

(enam belas) tahun.

2. Dalam hal penyimpangan terhadap ayat (1)

pasal ini dapat meminta dispesasi kepada

pengadilan atau pejabat lain, yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria maupun pihak

(105)

PERKAWINAN DILARANG ANTARA DUA ORANG (Pasal 8)

Berhubungan darah dalam garis keturunan lurus

ke bawah ataupun ke atas

Berhubungan darah dalam garis keturunan

menyamping yaitu antara seorang dengan

saudara orang tua dan antara seorang dengan sudara neneknya.

(106)

Yang dimaksud dengan nafkah adalah semua

kebutuhan dan keperluan yang berlaku menurut keadaan dan tempat, seperti makanan, pakaian, rumah, dsb.

Banyaknya nafkah yang diwajibkan adalah

sekedar mencukupi keperluan dan kebutuhan serta mengingat keadaan dan kemampuan

(107)
(108)

Khulu’ ialah thalaq yang dijatuhkan suami

karena mengabulkan permintaan istrinya

dengan cara membayar tebusan dari

(109)

FASKH

Fasakh ialah terjadinya thalaq yang

dilakukan oleh hakim atas pengaduan istri atau suami. Hukum menjatuhkan thalaq antara suami istri setelah mempertimbangkan dari berbagai segi, sementara suami tidak bersedia

(110)

Bilangan thalaq ada 3 macam yaitu:

thalaq satu, thalaq dua, thalaq tiga. Thalaq

sat dan thalaq dua disebut dengan

thalaq

raj’i

yaitu thalaq yang terjadi antara suami

dan istri boleh ruju’ ketika dalam masa

(111)

Iddah menurut bahasa artinya jumlah atau

sejumlah. Iddah menurut itilah syariat Islam masa menunggu bagi seorang wanita karena dithalaq atau ditinggal mati oleh suaminya, agar dapat diketahui kandungannya apakah masih kosong atau berisi. Masa menunggu ini ada

(112)
(113)

Ruju’ menurut bahasa artinya kembali. Adapun

ruju’ menurut istilah syari’at Islam adalah

(114)

Bab 5 Hukum Waris

(115)

Ilmu Waris adalah ilmu tentang warisan

juga disebut ilmu

faraid

, yaitu ilmu yang

membahas tentang pengaturan dan

pembagian harta warisan bagi ahli waris

menurut bagian yang telah ditentukan

(116)

Pembagian waris

Apabila semua kewajiban untuk si mayat sudah

dipenuhi, maka seluruh ahli waris dicatat

kemudian diteliti siapa yang berhak menerima menurut ilmu Faraid, selain itu juga harus

(117)

Bab 6 Hukum Jinayat

A. Pengertian Jinayat

B. Cara -cara Pembunuhan

C.

Syarat-Syarat Wajib Qisas

(Hukum Bunuh)

(118)
(119)

Cara-cara pembunuhan

Betul-betul disengaja, yaitu dilakukan oleh yang

membunuh guna membunuh orang yang membunuhnya itu dengan perkakas yang

biasanya dapat digunakan untuk membunuh

(120)

Kesengajaan semata-mata.

Misalnya

seseorang melontarkan suatu barang

yang tidak disangka akan kena pada

orang lain sehingga menyebebkan orang

itu mati, atau seseorang jatuh menimpa

orang lain sehingga orang yang di

(121)

Seperti sengaja,

yaitu engaja memukul

orang, tetapi dengan alat yang enteng

(122)

SYARAT-SYARAT WAJIB QISAS (HUKUM BUNUH)

Orang yang membunuh itu sudah baligh dan

berakal

Yang membunuh bukan bapak dari yang

(123)

Orang yang dibunuh tidak kurang

derajatnya dari yang membunuh. Yang

dimaksud dengan derajat disini ialah

agama dan merdeka atau tidaknya, bagi

orang Islam yang membunuh orang kafir

tidak berlaku qisas; begitu juga orang

merdeka, tidak dibunuh sebab membunuh

hamba, dan bapak tidak dibunuh sebab

(124)

Yang terbunuh itu adalah orang yang

(125)

Yang dimaksud dengan diyat ialah “ denda pengganti jiwa yang tidak berlaku atau tidak dilakukan padanya hukum bunuh”. Diyat ada dua macam: (1) denda berat, (2) denda ringan.

(126)

Denda ringan,

banyaknya seratu ekor

(127)

Bab 7 Hukum Perdata Islam

A. Pengertian Hukum Perdata Islam Di

Indonesia

B. Sejarah Berlakunya Hukum Perdata

(128)

”Hukum Perdata Islam” adalah sebagian dari

hukum Islam yang telah berlaku secara yuridis formal atau menjadi hukum positif dalam tata hukum Indonesia, yang isinya hanya sebagian dari lingkup mu’amalah, bagian hukum Islam ini menjadi hukum positif berdasarkan atau karena ditunjuk oleh peraturan perundang-undangan. Contohnya adalah hukum perkawinan,

(129)

1. Hukum Islam Pada Masa

Kerajaan/kesultanan Islam di Nusantara

Pada masa ini hukum Islam dipraktekkan oleh

masyarakat dalam bentuk yang hampir bisa dikatakan sempurna (syumul), mencakup masalah mu’amalah, ahwal al-syakhsiyyah (perkawinan, perceraian dan warisan),

(130)

2. Hukum Islam Pada Masa Penjajahan Belanda

Perkembangan hukum Islam di Indonesia pada

masa penjajahan Belanda dapat diklasifikasi

kedalam dua bentuk, Pertama, adanya toleransi pihak Belanda melalui VOC yang memberikan ruang agak luas bagi perkembangan hukum

(131)

3. Hukum Islam Pada Masa Penjajahan JepangMenurut Daniel S. Lev Jepang memilih untuk

tidak mengubah atau mempertahankan

beberapa peraturan yang ada. Adat istiadat lokal dan praktik keagamaan tidak dicampuri oleh

(132)

4. Hukum Islam Pada Masa Kemerdekaan

Salah satu makna terbesar kemerdekaan bagi bangsa

Indonesia adalah terbebas dari pengaruh hukum

Belanda, menurut Prof. Hazairin, setelah kemerdekaan, walaupun aturan peralihan UUD 1945 menyatakan

bahwa hukum yang lama masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UUD 1945, seluruh peraturan

pemerintahan Belanda yang berdasar teori receptie

(133)

5. Masa Orde

Banyak produk hukum Islam (tepatnya

Hukum Perdata Islam) yang menjadi

hukum positif yang berlaku secara yuridis

formal, walaupun didapat dengan

(134)

6. Hukum Islam Pada Masa ReformasiEra reformasi dimana iklim demokrasi di

Indonesia membaik dimana tidak ada lagi

kekuasaan repsesif seperti era orde baru, dan bertambah luasnya keran-keran aspirasi politik umat Islam pada pemilu 1999, dengan

bermunculannya partai-partai Islam dan

munculnya tokoh-tokoh politik Islam dalam

kancah politik nasional sehingga keterwakilan suara umat Islam bertambah di lembaga

(135)

Bab 8 Hukum jual beli

A. Arti Definisi / Pengertian Muamalat

B. Arti Definisi / Pengertian Jual Beli

C. Rukun Jual Beli

D. Hal-Hal Terlarang / Larangan Dalam

Jual Beli

(136)

Jual beli adalah suatu kegiatan tukar

(137)

Rukun jual Beli

1. Ada penjual dan pembeli yang keduanya harus

berakal sehat, atas kemauan sendiri, dewasa/baligh dan tidak mubadzir alias tidak sedang boros.

2. Ada barang atau jasa yang diperjualbelikan dan

barang penukar seperti uang, dinar emas, dirham perak, barang atau jasa. Untuk barang yang tidak terlihat

karena mungkin di tempat lain namanya salam.

3. Ada ijab qabul yaitu adalah ucapan transaksi antara

(138)

HUKUM-HUKUM JUAL BELI

1. Haram

Jual beli haram hukumnya jika tidak memenuhi

syarat/rukun jual beli atau melakukan larangan jual beli.

2. Mubah

Jual beli secara umum hukumnya adalah mubah.3. Wajib

Jual beli menjadi wajib hukumnya tergantung situasi dan

(139)

Pengertian jual beli kredit secara istilah

adalah menjual sesuatu dengan

pembayaran tertunda, dengan cara

(140)

Dalil jual beli kredit

Pertama :

Dalil-dalil yang memperbolehkan jual

beli dengan pembayaran tertunda.

Kedua :

Dalil-dalil yang menunjukkan

(141)

Ketiga :

Dalil Ijma’

Sebagian Ulama’ mengklaim bahwa

dibolehkannya jual beli dengan kredit

dengan perbedaan harga adalah

(142)

Keempat :Dalil qiyas

Sebagaimana yang telah lewat bahwasannya jual

beli kredit ini dikiaskan dengan jual beli salam yang dengan tegas diperbolehkan Rosululloh, karena ada persamaan, yaitu sama-sama tertunda. hanya saja jual beli salam barangnya yang tertunda, sedangkan kredit uangnya yang tertunda. Juga dalam jual beli salam tidak sama dengan harga kontan seperti kredit juga hanya

(143)

Kelima :

Dalil Maslahat

Jual beli kedit ini mengandung maslahat baik bagi

penjual maupun bagi pembeli. Karena pembeli bisa

(144)

Adab yang harus diperhatikan tatkala

seseorang itu melakukan jual beli sistem

kredit, yaitu :

Pertama : Adab penjual

1. Tidak memanfaatkan kebutuhan

masyarakat terhadap kredit dan

(145)

2. Bisa memahami keadaan pembeli

secara kredit

Terkadang seseorang membeli secara

kredit karena memang dalam kedaaan

kepepet, sangat membutuhkan barang

tersebut padahal dia tidak memiliki harga

tunai. Maka dalam kondisi saat ini si

(146)

Kedua : Adab pembeli

1. Tidak nekad melakukan pembelian

secara kredit kecuali bila bertekad kuat

menyelesaikan cicilanya karena memiliki

kelebihan penghasilan dari kebutuhan

primernya. Karena hukum orang yang

membeli kredit adalah hukum orang yang

berhutang, yang mana jangan sampai

(147)

2. Tidak menggampangkan urusan jual beli

kredit

fenomena yang berkembang

bahwasannya ada sebagian orang yang

membeli secara kredit barang-barang yang

sebenarnya tidak terlalu dia butuhkan.

4. Melunasi angsuran kredit dengan baik

serta tidak mengulur-ulurnya.

Referensi

Dokumen terkait

Peringkat pertama pencapaian untuk penyesuaian dan berlakunya reaksi sekular. bayi mula mempunyai pengertian tentang bahagian badannya yang tertentu. Di tahap ini pengalaman

Dari keterangan di atas secara nyata telah membuka pintu lebar-lebar bagi masuknya kekuasaan eksekutif dan legislatif, yakni pengangkatan panitia seleksi oleh

Hasil penelitian wawancara tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam pemberian izin SPA di Makassar cukup optimal dalam meminimalisir tempat-tempat yang di

Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan peningkatan aras starter hingga 6% dan lama pemeraman hingga 21 hari tidak menurunkan kadar NDF dan ADF..

Ketika perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah melakukan right issue ternyata return saham tidak mengalami peningkatan yang signifikan pada saat

Mencari matriks peluang transisi dengan menggunakan transformasi Laplace, bergantung pada invers dari selisih antara matriks identitas dengan matriks generator.. Mencari

Yleistetyn lineaarisen mallin kuvaajat lajiryhmittäin Etelä-Suomen lehtomaisilla, tuoreilla ja kuivahkoilla kankailla: pintakasvillisuuden peittävyyksien kehityksen

Dari hasil analisis Servqual terbobot diketahui indikator yang harus ditingkatkan kualitas layanannya adalah Lay Out / tata letak ruangan Dinas Kependudukan