• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama: Nauva Husna Adilla S.

No Absen/Kelas: 22/VII C

Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber Daya Alam: segala sesuatu yang disediakan oleh alam semesta yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jenis Jenis Sumber Daya Alam

1. 2 jenis Sumber Daya Alam (SDA) yaitu:

a). Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya oleh manusia, contohnya tanah, tumbuhan, hewan

b). Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

Sumber daya alam yang tidak dapat diusahakan kembali keberadaannya oleh manusia, contohnya minyak bumi, batu bara, gas alam

(2)

a). Sumber daya alam organik- Sumber daya alam yang materi atau bahannya berupa jasad hidup, contohnya hewan, tumbuhan

b). Sumber daya alam anorganik- Sumber daya alam yang materi atau bahannya berupa benda mati, contohnya tanah, batuan

3. Sumber Daya Alam berdasarkan habitatnya:

a). Sumber daya alam terestris

Sumber daya alam yang berhubungan dengan tanah sebagai lahan aktivitas, contohnya pertanian, kehutanan

b). Sumber daya alam aquatik/akuatik

Sumber daya alam yang berhubungan dengan air sebagai lahan aktivitas, contohnya perikanan, kelautan

Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam

Agar SDA di alam tetap melimpah, maka kita harus melestarikan dan menjaganya dengan cara-cara berikut ini:

1. Mengadakan penghijauan dan reboisasi

2. Tidak menebang pohon sembarangan

3. Melakukan tebang pilih

4. Tidak membuang sampah ke sungai

5. Menghemat pemakaian air

6. Menghindari penangkapan ikan dengan menggunakan bom atau pukat harimau

7. Tidak menggunakan pupuk kimia secara berlebihan

8. Tidak mencemari tanah dengan sampah sampah anoraganik

9. Mendaur ulang sampah agar tidak menyebabkan polusi

(3)

Kemaritiman indonesia

Negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari belasan ribu pulau bisa juga disebut sebagai negara kepulauan atau Archipelagic State. Kata Archipelago sering diartikan sebagai

“Kepulauan” yang sebenarnya ada perbedaan pengertian secara fundamental antara

kepulauan dan archipelago. Kata kepulauan sendiri berarti kumpulan pulau-pulau, sedangkan istilah Archipelago berasal dari bahasa latin, yaitu Archipelagus yang terdiri dari dua kata yaitu Archi yang berarti laut dan pelagus yang berarti utama sehingga arti sesungguhnya adalah Laut Utama. Sebagai negara bahari Indonesia tidak hanya memiliki satu laut utama, namun tiga yang dimana pada abad XIV dan XV merupakan zona komersial di Asia Tenggara yaitu Laut Banda, Laut Jawa dan Laut Flores[1],dimana ketiganya merupakan zona perairan paling menjanjikan. Sejak Zaman Awal Kerajaan di Indonesia, kehidupan kelautan di

Indonesia sudah sangan fundamental. Karena daerah Indonesia yang merupakan daerah kepulauan yang membutuhkan lautan untuk mengakses daerah antar daerah. Armada laut yang dimiliki oleh Kerajaan seperti Sriwijaya, Majapahit, hingga Demak pun tak bisa dipandang sebelah mata, sebagai kerajaan maritim, mereka sangat berperan dalam

(4)

Jawa terintegrasi oleh jaringan pelayaran dan perdagangan sebelum datangnya bangsa Barat. Menurut Houben, Laut Jawa bukan hanya sebagai laut utama bagi Indonesia, tetapi juga merupakan laut inti bagi Asia Tenggara.[3] Peranan kawasan Laut Jawa dan jaringan Laut Jawa masih bisa dilihat sampai saat ini.[4] Jadi bisa dikatakan bahwa Laut Jawa merupakan Mediterranean Sea bagi Indonesia, bahkan bagi Asia Tenggara. Sebagai “Laut Tengah”-nya Indonesia dan bahkan Asia Tenggara, Laut Jawa menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai komunitas yang berada disekitarnya baik dalam kegiatan budaya, politik, maupun ekonomi. Dengan dekimian Laut Jawa tentu memiliki fungsi yang mengintegrasikan berbagai elemen kehidupan masyarakat yang melingkunginya. Dalam konteks itu bisa dipahami jika sejak awal abad masehi bangsa Indonesia sudah terlibat secara aktif dalam pelayaran dan perdagangan internasional antara dunia Barat (Eropa) dengan dinia Timur (Cina) yang melewati selat Malaka. Dalam hal ini bangsa Indonesia bukan menjadi objekaktivitas

perdagangan itu, tetapi telah mampu menjadi subjek yang menentukan. Suatu hal yang bukan kebetulan jika berbagai daerah di Nusantara memproduksi berbagai komoditi dagang yang khas agar bisa ambil bagian aktif dalam aktivitas pelayaran dan perdagangan itu. Bahkan pada jaman kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit Selat Malaka sebagai pintu gerbang pelayaran dan perdagangan dunia dapat dikuasai oleh bangsa Indonesia.[5] Pada jaman kerajaan Islam, jalur perdagangan antar pulau di Indonesia (antara Sumatera-Jawa, Jawa-Kalimantan, Jawa-Maluku, Jawa-Sulawesi,Sulawesi-Maluku, Sulawesi-Nusa Tenggara dan sebagainya) menjadi bagian yang inheren dalam konteks perdagangan internasional. Bahkan Indonesia sempat menjadi tujuan utama perdagangan internasional, bukan negeri

Cina.Keadaan ini lebih berkembang ketika orang Eropa mulai datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Indonesia mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi pedagang dari penjuru dunia. Sebagai konsekuensi logis, jalur perdagangan dunia menuju Indonesia berubah (Route tradisional melalui selat Malaka menjadi route alternatif karena ada route baru yaitu dengan mengelilingi benua Afrika,kemudian menyeberangi Samudera Hindia, langsung menuju Indonesia. BangsaSpanyol juga berusaha mencapai Indonesia dengan menyeberangi Atlantik dan Pasifik.[6] Dari sekian banyak route pelayaran dan perdagangan di perairan Nusantara, route pelayaran dan perdagangan yang melintasi Laut Jawa merupakan route yang paling ramai. Ini mudah dipahami karena Laut Jawa beradadi tengah kepulauan Indonesia. Laut Jawa hanya memiliki ombak yang relatif kecil dibandingkan dengan laut lain yang ada di Indonesia dan sekitarnya, sebutsaja Laut Cina Selatan, Samudera Hindia, Samudera

Pasifik, Laut Arafuru, LautBanda, dan sebagainya. Dengan demikian Laut Jawa sangat cocok untukpelayaran dan perdagangan. Laut Jawa juga memiliki kedudukan yang strategis dalam jalur lalu-lintas perdagangan dunia yang ramai antaram Malaka – Jawa -Maluku. Dalam konteks itu Laut Jawa berfungsi sebagai jembatan penghubung pusat dagang di sepanjang pantai yang berkembang karena pelayaran dan perdagangan melalui Laut Jawa. Kota perdagangan yang berkembang antara lain Banten, Batavia, Cirebon,Semarang, Demak, Rembang, Tuban, Pasuruan, Gresik, Surabaya, Probolinggo, Panarukan, Pamekasan,

Buleleng, Lampung, Palembang, Banjarmasin, Pontianak, Sampit, Sambas, Makasar, Sumba, Kupang, Larantuka, dan sebagainya. Pelayaran dan perdagangan Laut Jawa juga mencakup kota di kawasan lain seperti Belawan Deli, Tanjung Pinang (Riau), Malaka, Singapura, Ternate,Ambon, dan kawasan Indonesia Timur lainnya. Singkat kata, dalam sejarah

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, manajemen diartikan pemakaian sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja tinggi baik dalam organisasi bisnis maupun nonbisnis,

Dari data prosentase kemandirian belajar mahasiswa pada tabel 6 dalam penerapan metode pembelajaran e -learning pada siklus II mahasiswa yang memiliki kemandirian dan

Eksistensi pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan dengan perubahan sosial budaya dan masyarakatnya yang berkembang secara dinamis. Dalam perjalanan sejarah, sebuah proses

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Vaizul Nur Octavi (2014) dan Dandy Macelano (2015) secara empiris membuktikan bahwa BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif

fik dengan menggunakan alat, informasi, dan pro- sedur kerja yang lazim dilakukan serta memecah- kan masalah sesuai dengan semua bidang keahlian Menampilkan kinerja di

Microsoft Excel 2007 merupakan software pengolah data yang diproduksi olehMicrosoft Corporation yang sangat bermanfaat dalam aplikasi perkantoran

Bioremediasi lahan tercemar limbah lumpur minyak selama 42 hari menunjukkan bahwa perlakuan B2 yakni penambahan konsorsia inokulan mikroba berbasis kompos iradiasi dalam 30 %

In building A Little Princess that is categorized as a children's novel, there are many –ed attributive participial adjectives which function is to show a permanent habit of