• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN REWINDING MOTOR LISTRIK 3 PHASE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN REWINDING MOTOR LISTRIK 3 PHASE"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PEMELIHARAAN MESIN LISTRIK PERCOBAAN 2

REWINDING MOTOR 3 PHASE

KELOMPOK 6

KELOMPOK IV

NAMA KELOMPOK :

1. ALDIAN DWI PAMUNGKAS 0414040011

2. RENDIK BINTORO 0414040014

3. FANDI ACHMAD 0414040017

4. RONI HADYAN SAPUTRA 0414040028

5. FAISAL HADI 0414040031

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

(3)

A. Tujuan :

1. Mahasiswa dapat melepas dan memasang kembali motor tiga phase dengan benar. 2. Mahasiswa dapat mengambil kumparan yang terbakar sampai bersih.

3. Mahasiswa dapat menyekat alur-alur motor dengan isolasi prespan/mika. 4. Mahasiswa dapat membuat ukuran mal kumparan motor tiga phase.

5. Mahasiswa dapat memasukkan / memasang kumparan lilitan spiralke dalam alur-alur motor dengan benar dan baik

6. Mahasiswa dapat menyambung sambungan rangkaian kumparan lilitan spiral motor tiga phase dengan diberi selongsong isolasi dengan benar.

7. Mahasiswa dapat mengikat kepala kumparan dengan kuat dan baik. 8. Mahasiswa dapat menguji motor tiga phase secara mekanik.

9. Mahasiswa dapat menguji motor listrik tiga phase secara elektrik, dengan mengukur tahanan lilitan, tahanan isolasi dan kuat arus listriknya serta tegangannya.

B. Keselamatan kerja

1. Gunakan alat sesuai fungsinya, jangan gunakan alat yang tidak semestinya. 2. Membuat sekat alur harus lebih panjang dari alurnya, biar tidak kena body motor. 3. Ukuran mal harus tepat, agar tidak kekecilan karena rotor tidak dapat masuk dan tidak boleh terlalu panjang karena tutup motor tidak bisa dipasang kena

(4)

C. Alat dan Bahan

1. Motor listrik tiga phase

2. Kawat email 0,6 mm secukupnya 3. Kertas mika / prespan 0,2 mm 4. Benang besar 1 gulung

5. Pasak dari bambu

6. Selongsong isolasi 1 mm 2 lonjor 7. Selongsong isolasi 3 mm 2 lonjor

8. Kabel NYAF 1,5 mm2, kuning, hitam dan biru 3 m 9. Tenol 1 m

10. Serlak / isolasi cair secukupnya

(5)

D . Gambar Kerja

Perhitungan:

 Jumlah kutup Ns =

1500 rpm =

p =(120X50)/1500= 4

 Kisar belitan =

=36/4= 9 langkah

 Jumlah per fasa per kutup =

= 36/(3X4)= 3

 Derajat mekanik θ =

= 360°/36= 10°

(6)

= (10°x4)/2=20°

E . Dasar Teori

Motor induksi tiga phasa (Three phase induction motor) juga disebut dengan poly phase induction motor adalah suatu motor listrik yang mempunyai 3 buah kumparan stator yang dipasang pada keliling stator yang letaknya masing-masing bergeser 120o listrik maupun mekanik. Sesuai dengan namanya, maka motor jenis ini memerlukan sumber tegangan bolak-balik tiga phasa.

Konstruksi motor induksi satu fasa dan motor induksi tiga fasa terdiri dari 2 bagian utama yaitu:

1. Stator

Secara prinsip stator motor induksi adalah sama dengan stater motor sinkron maupun generator. Pada stator terdapat susunan kawat yang dimasukkan kedalam alur untuk menerima belitan stator dari motor akan membawa belitan menurut jenis motornya misalkan motor satu fasa, maka statornya akan membawa belitan satu fasa, dimana diumpan dari penyedia tegangan satu fasa sedangkan untuk motor jenis tiga fasa, maka statornya akan membawa belitan tiga fasa yang diumpan dengan penyedia tegangan tiga fasa. Jumlah kutub dari suatu motor akan menentukan lambat cepatnya putaran suatu motor. Makin banyak jumlah kutub yang terpasang maka makin lambat putaran yang dihasilkan sedangkan apabila jumlah kutubnya makin sedikit maka putaran yang dihasilkan makin cepat. Hal semacam ini dapat dihitung dari:

p F Ns .60

Ns = Putaran sinkron F = Frekuensi jala–jala P = Jumlah pasang kutub 2. Rotor

(7)

Secara umum hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan rotor dengan jenis ini. Karena rotor jenis ini, pada motor induksi adalah paling sederhana dan kuat rotor jenis ini dibuat dari baja silicon dan terdiri dari inti yang berbentuk silinder yang sejajar dengan alur/slot dan diisi dengan tembaga atau alumunium yang berbentuk batangan.

b. Rotor Belit

Rotor ini memiliki belitan–belitan kawat jadi kalau didistribusikan maka motor jenis ini juga dapat kita fungsikan sebagai alternator (generator) dengan demikian pada rotor ini akan memiliki kutub–kutub pada stator belitan internal rotor dari motor ini dihubungkan secara bintang (tiga fasa) kemudian terminal belitan tersebut dikeluarkan dan disambungkan ke tiga buah slip ring terisolasi yang diletakkan pada poros motor dengan sikat diatasnya. Ketiga sikat ini secara eksternal dihubungkan ke suatu reostat yang membentuk bintang. Reostat pada motor ini berfungsi untuk meningkatkan torsi asut motor pada saat periode pengusutan. Apabila motor ini bekerja pada kondisi normal, maka slip ring secara otomatis terhubung pendek. Sehingga ring diatas tangkai terhubung bersama oleh suatu logam yang tertekan selanjutnya secara otomatis sikat tersebut terangkat dari slip ring yang berfungsi untuk mengurangi rugi–rugi gesekan.

Selain dua bagian utama tersebut motor induksi juga mempunyai konsturksi tambahan antara lain rumah stator, tutup stator, kipas dan terminal hubung.

F . Langkah Kerja

1. Berdo’a, siapkan alat dan bahan sesuai jenjangnya. 2. Lepaslah tutup motor dan kipasnya.

3. Lepaslah baut-baut pengikat stator dan rotornya. 4. Lepaslah rotor motor dari statornya.

5. Pelajarilah kumparan yang terbakar, apa jenis lilitannya.

6. Lepaslah / ambillah kumparannya dari alur-alur stator motor sampai bersih. 7. Bersihkan sisa-sisa kotoran pada alur-alur statornya.

8. Berilah / pasanglah penyekat alur dengan kertas prespan / mika pada semua alur stator motornya.

(8)

10. Gulunglah kawat email 0,6 mm pada mal kumparan lilitan belah spiral sesuai jumlahnya, 80 lilitan.

11. Pasanglah / masukkanlah kumparan ke alur-alur stator motor sesuai gambar kerja, dengan bantuan sudip tangan/solet kayu...

12. Berilah pasak pada alur-alurnya agar kawat email tidak keluar, dengan mika tebal atau pasak bambu yang dilambari kertas prespan.

13. Sambunglah ujung-ujung kumparan sesuai gambar kerja, dengan diberi selongsong isolasi dan sambungan dengan disolder, ujung-ujung kawatnya dibersihkan terlebih dahulu dari isolasi emailnya.

14. Aturlah kepala kumparan yang rapi, biar rotor dapat masuk nanti, kemudian diberi sekat prespan antara kepala kumparan utama dan bantuannya.

15. Ikatlah dengan benang besar atau dengan lak ban kain padakepala kumparan tersebut sampai kencang dan rapi.

16. Ukurlah tahanan kumparan fase 1, fase 2 dan fase 3 dengan ohmeter/ multimeter. 17. Ukurlah tahanan isolasi menggunakan isolation tester, antara :

Kumparan phase 1 dengan phase 2 Kumparan phase 1 dengan phase 3 Kumparan phase 3 dengan phase 2

Kumparan-kumparan phase dengan body motor

18. Pasanglah rotornya, tutup-tutupnya, kipasnya dengan kencang seimbang dan kondisi rotor tidak seret jalannya.

19. Ujilah motor secara mekanik.

Bila rotor jalannya mulus tidak bersuara berarti baik, kalau bersuara laker/ beatingnya harus diganti, bila seret harus di cek pemasangannya atau rotornya sudah tidak normal lagi. 20. Ujilah motor dengan menggunakan sumber listrik autotafo.

Sambungan motor sambungan bintang, tegangan 380 V

Kemudian ukurlah kuat arusnya pada tiap phase R, S dan T dengan tang ampere, catat hasilnya .

(9)

Ukurlah putaran motor dengan tachometer, catat hasilnya. 21. Bersihkan tempat kerja, dan kembalikan alat-alat. Selesai.

G . Tabel Hasil Pengukuran

Pengujian Tahanan Kumparan motor 3 Phasa

No Kumparan Resistansi (Ω) Ket

1 U1 – U2 7 Ω

-2 V1 – V2 7 Ω

-3 W1 – W2 7 Ω

-Tabel pengujian tahanan isolasi kumparan motor 3 Phasa setelah rewending

No Kumparan Resistansi(MΩ) Ket

1 U1 dengan Body ~ Tak Terhingga

2 V1 dengan Body ~ Tak Terhingga

3 W1 dengan Body ~ Tak Terhingga

4 U2 dengan Body ~ Tak Terhingga

5 V2 dengan Body ~ Tak Terhingga

6 W2 dengan Body ~ Tak Terhingga

7 U1 dengan V1 ~ Tak Terhingga

8 U1 dengan W1 ~ Tak Terhingga

9 V1 dengan W1 ~ Tak Terhingga

10 V2 dengan W2 ~ Tak Terhingga

11 U2 dengan V2 ~ Tak Terhingga

(10)

Tabel Data Rewinding Motor

Data Rewinding

Jenis Motor 3 Phase (Star)

Jumlah kutub 4 kutub

Banyak lilitan 90 lilitan/alur

Luas penampang kawat 0,65 mm2

Setelah dilakukan percobaan pada motor 3 phase maka didapatkan data sebagai berikut: Arus start = 0 Ampere

Data diatas sesuai dengan yang ditampilkan oleh alat ukur ketika mengukur arus, tegangan dan kecepatan pada saat motor diuji. Arus start tidak tterdeteksi karena menggunakan alat ukur yang kurang baik sehingga arus Strart tidak terdeteksi.

H . Pertanyaan

1. Jelaskan prosedur pemeliharaan motor listriksesuai standart yang di izinkan BKI ? 2. Jelaskan prosedur penggulungan kumparan motor listrik ?

3. Jelaskan prosedur pemeriksaan arahh putaran, tegangan, frekuensi sumber listrik ? 4. Jelaskan prosedur pengujian tahanan isolasi kumparan ?

(11)

1. Untuk melakukan pemeliharaan dan perawata motor listrik yang pertama diperhatikan adalah keberhasilan motor. Periksa dan rawatlah bagian-bagian Mekaniknya secara berkala,bagian-Bagian mekanik motor juga sangat penting untuk mendukung kinerja motor listrik. Berikan pelumas pada bearing-bearing motor dan bersihkan dari kotoran-kotoran yang mengganggu. Setelah bagian mekanik dari motor tinggal bagian kelistrikan yang kita rawat, kita hanya perlu melakukan pengoperasian yang benar sesuai prosedur . Jika penggunaan motor tidak sesuai dengan spesifikasi motor otomatis motor akan cepat rusak.

2. Langkah – langkah yang harus dikerjakan : 1. Data spesifikasi motor yang rusak.

2. Bongkar ( keluarkan ) kawat email pada alur stator motor.

3. Bersihkan alur dari kotoran kertas prespan yang sudakh tidak bagus. 4. Buat isolasi pada alur motor ( bahan isolasi dari kertas prespan). 5. Buat mal, ukuran untuk spool.

6. Gulung kawat email sesuai dengan mal / ukuran. 7. Pasang kawat spool pada alur stator motor. 8. Pasang isolasi pada tiap – tiap spool.

9. Rapikan spool dengan mengikat bagian belakang.

10. Sambungkan ujung – ujung spool sesuai dengan Rpm-nya. 11. Rapikan spool bagian depan.

12. Pasang pantek agar kawat email / spool tidak keluar. 13. Test rangkaian spool dengan alat ukur.

14. Bila terjadi kesalahan kembali ke nomor urutan 10.

15. Bila spool tidak adanya kesalahan, lakukan pemberian varnis pada kumparan. 16. Tunggu beberapa jam agar vernis supaya kering dan menyatu pada kumparan. 17. Pasang kembali sesuai data spesifikasi.

3. Untuk memeriksa arah putaran motor hanya perlu menghidupkan motor kemudian matikan , Sebelum motor benar-benar berhenti . amati pergerakan poros apakah searah jarum jam ataukah berlawanan dengan arah jarum jam. Untuk memeriksa berapa frequensi tegangannya hanya perlu menggunakan frequensi meter dan voltmeter diantara sumbernya

(12)

atau lama tidak dipakai. Salah satu contoh penggunaan dari alat ukur Megger ini adalah untuk mengukur kemungkinan gangguan lain adalah terjadinya hubung singkat pada belitan antar phasa, antara phasa dengan bodi dan antar belitan pada phasa yang sama. Fungsi Megger atau Mega Ohm Meter selain mengukur tahanan isolasi pada motor, sgenerator ataupun trafo juga sering dipakai untuk memeriksa tahanan isolasi pada jaringan SUTM dan lain-lain. Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan megger adalah pastikan bahwa skala ukur yang dipakai adalah sesuai atau lebih kecil dari alat yang di ukur. Misalnya kita ingin mengukur tahanan isolasi dari sebuah motor listrik 380V maka gunakanlah skala ukur megger yang lebih besar dari motor tersebut seperti 500 V. Disamping itu pastikan juga bahwa alat yang di ukur telah bebas dari daya listrik supaya hasil pengukurannya lebih akurat

Jenis-jenis megger :

1. Megger dengan engkol sbg pembangkit tegangan. Sumber tenaga pada megger jenis ini berasal dari generator pembangkit tenaga listrik yang ada dalam alat ukur ini dan untuk membangkitkannya poros megger harus diputar; dengan alat penunjukannya jarum

2. Megger dengan sumber tenaga dari baterai dan alat penunjukkanya berupa jarum juga Teknik Pengukuran Listrik Menggunakan Megger Untuk Mungukur Tahanan Isolasi

LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN MEGGER :

1. Check batere apakah dalam kondisi baik.

2. Mekanikal zero check pada kondisi megger off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis skala. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur.

3. Lakukan elektrikal zero check:

4. Pasang kabel test pada megger terminal, serta hubung singkatkan ujung yang lain. 5. Letakkan saklar pemilih di posisi 500.

6. Letakkan saklar pemilih skala pada posisi skala 1.

7. On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat atur pointer. Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) periksa / ganti batere.

8. Off-kan megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero. 9. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur .

(13)

11. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya. Bila skala 1 hasil ukur menunjuk, pindahkan ke pemilih skala 2, bila hasilnya sama pindahkan ke skala 3, dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan ( 0,5 – 1 menit) atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi. Catat hasil ukur dan kalikan dengan factor kali alat ukur, bandingkan hasil ukur dengan standard tahanan isolasi. Harga terendah 1 MΩ / kV. Hal yang harus juga diperhatikan adalah setelah mengukur tahanan isolasi baik pada motor, generator maupun jaringan maka kita harus grounding kembali kabel yang di ukur karena kabel tersebut masih memiliki tegangan listrik akibat tegangan megger tadi yang jika pegang akan setrum. Untuk cara grounding, cukup hubungkan kabel yang diukur kemudian hubungkan dengan body

I . Dokumentasi

Gambar 1 . Kondisi awal motor sebelum dibongkar

(14)

Gambar 3 . Bagian-bagian motor 3 fasa yang sudah dibersihkan

Gambar 5 . Proses pemotongan mika

Gambar 4 . Proses pembuatan pasak dari bambu

(15)

Gambar 6 . Proses pengukuran mal alur

Gambar 7. Proses perhitungan tembaga pada 1 alur

(16)

Gambar 9 . Pemasangan gulungan ke stator motor 3 fasa

Gambar 10 . Pemasukkan Mika Ke Dalam Alur Motor

(17)

Gambar 12 . Proses pemasangan kembali motor 3 fasa

Gambar 13. Motor yang sudah siap dicoba

(18)
(19)

H. KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan Rewinding Motor 3 Phase maka dapat disimpulkan bahwa dalam proses rewinding motor 3 phase harus memenuhi standar – standar dalam rewinding suatu motor antara lain :

a. Standar pemeliharaan yang sesuai dengan ketentuan BKI seperti perawatan bagian mekanik pada motor sehingga dapat memperbesar peluang keberhasilan dan kelancaran suatu motor saat dioperasikan.

b. Penggulungan motor yang harus berurutan, dari membongkar motor, rewinding, pemasangan hingga uji ketahanan isolasi motor.

c. Pemerikasaan arah motor dapat diketahui dengan memberi tegangan dengan waktu singkat dan melihat arah putaran dan menggunakan Frekuensi dan volt meter untuk mencari Frekuaensi dan tegangan pada motor.

(20)

I. DAFTAR PUSTAKA

1. Bambang Supatah, Drs dan Soeparno, Drs “Mesin Listrik 2” Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 1978.

2. E Setiawan dan Van Harlen, 1985, “Instlasi Listrik Arus Kuat 3” Bandung, Angkasa Offset.

3. Ftszgerald, Kingsley, Charles dan Achyanto, Djoko, 1986, “Mesin–Mesin Listrik “

Jakarta, Erlangga.

4. Hughes, Edward, 1987, “Electrical Technology” New York, Logman S & C. 5. Rosenberg, Robert, 1970, “Electric Motor Repair” New York.

6. Soelaiman dan Magarisawa, Mabuchi, 1984, “Mesin tak serempak dalam praktik”

Jakarta, PT. Pradnya Paramita.

7. Tim Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jogjakarta, 2001, “Menggulung Ulang Mesin Listrik”, Dikmenjur.

Gambar

Tabel pengujian  tahanan  isolasi  kumparan motor 3 Phasa setelah rewending
Tabel Data Rewinding Motor
Gambar 1 . Kondisi awal motor sebelum dibongkar
Gambar 5 . Proses pemotongan mika
+5

Referensi

Dokumen terkait

Jika gawai proteksi yang digunakan adalah pengaman lebur seperti sikring, maka besarnya kapasitas amper pada pengaman tersebut harus 400% kali arus I nominal

Tingkat kelayakan media pembelajaran trainer kit pengendali motor 3 fasa pada mata pelajaran instalasi motor listrik ditinjau dari aspek teknis, pengoperasian, dan

Tingkat kelayakan media pembelajaran trainer kit pengendali motor 3 fasa pada mata pelajaran instalasi motor listrik ditinjau dari aspek teknis, pengoperasian, dan

Berdasarkan latar belakang tersebut telah dilakukan rancang bangun alat kontrol PLC dan inverter untuk menggerakan motor generator melalui perolehan tujuan

Dalam tugas akhir ini penulis akan melakukan analisa pengaruh besar tahanan rotor terhadap tosi dan efisiensi motor induksi tiga fasa jenis rotor belitan..

Nilai resistansi isolasi belitan yang baik, minimum sebesar 1KOhm/Volt, jadi kalau tegangan kerja motor 220 Volt, maka resistansi isolasinya harus 220 KOhm. Bila

Oleh karena itu, pada motor listrik harus dilakukan perawatan atau maintenance agar motor listrik dapat beroperasi dengan baik dan dapat mencegah kegagalan operasi

Equipment Used Equipment Specification Tools Data Acquisition Flux Sensor Synchronous Generator 3-Phase Induction Motor NI-DAQ 9775 Extremly Low Frequency ELF Gaussmeter