BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. Tersedianya vaksin dapat mencegah penyakit menular tertentu, maka tindakan pencegahan untuk mencegah berpindahnya penyakit dari satu daerah atau negara ke negara lain dapat dilakukan dalam waktu relatif singkat dan dengan hasil yang efektif (Kepmenkes RI No. 1611 tahun 2005).
perlu dilakukan imunisasi sebagai upaya pencegahan terhadap serangan penyakit yang berpengaruh terhadap status gizi anak.
Imunisasi sudah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dalam pembasmian penyakit cacar yang menjadi penyebab kematian ribuan orang. Program imunisasi di Indonesia telah dimulai pada tahun 1956. Indonesia dinyatakan bebas penyakit cacar oleh WHO pada tahun 1974 dan kemudian seluruh dunia dinyatakan bebas cacar pada tahun 1978. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan, sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak (Kepmenkes RI No. 482 tahun 2010).
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di kabupaten/kota (Kepmenkes RI No. 1611 tahun 2005).
Imunisasi telah mencegah 2-3 juta kematian anak di dunia setiap tahunnya. Namun demikian masih terdapat 22,6 juta anak di dunia tidak terjangkau imunisasi rutin. Lebih dari 13% anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi lengkap (Kemenkes 2014). Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) adalah Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, Pertussis dan Polio. Berdasarkan data Profil Kesehatan tahun 2013 ditetapkan target UCI pada renstra tahun 2013 adalah sebesar 95%. Pada tahun 2013 terdapat tiga provinsi yang memiliki capaian UCI tertinggi sebesar 100% yaitu DIY Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Jambi. Sedangkan Provinsi Papua memiliki pencapaian terendah sebesar 13,05%. Pencapaian UCI di Provinsi Riau masih belum mencapai target yaitu sebesar 80,18% (Kemenkes 2013). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, persentase cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia sebesar 59,2%. Cakupan imunisasi dasar lengkap bervariasi antar provinsi, yaitu tertinggi di DI Yogyakarta (83,1%) dan terendah di Papua (29,2%) (RISKESDAS 2013).
mendapatkan imunisasi dasar lengkap sehingga seluruh desa/kelurahan mencapai UCI.
Pelaksana imunisasi puskesmas merupakan unsur yang sangat penting dalam pelayanan imunisasi, mereka mempunyai tanggung jawab yang besar dalam keberhasilan program imunisasi yaitu tercapainya UCI secara merata di tingkat desa. Pelayanan imunisasi dilakukan di puskesmas dan lapangan (posyandu). Hasil pelayanan imunisasi baik di puskesmas maupun dilapangan (posyandu) di rekapitulasi oleh jurim (juru imunisasi) dan hasil ini dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten sebagai hasil cakupan pelayanan imunisasi dari suatu wilayah kerja (desa). Jurim selain sebagai pelaksana imunisasi juga sebagai koordinator imunisasi puskesmas yang bertanggug jawab terhadap keberhasilan program imunisasi di puskesmas (Kepmenkes RI No. 482 tahun 2010).
Puskesmas Siak Hulu III sudah melaksanakan program pokok Puskesmas yang bertujuan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian. Sebagian besar program Puskesmas Siak Hulu III sudah berjalan dengan baik, namun ada juga beberapa program yang belum dapat berjalan dengan maksimal karena adanya beberapa hambatan. Hambatan dalam pelaksanaan imunisasi yaitu kurangnya koordinasi diantara petugas imunisasi dengan koordinator di puskesmas dan pelaksanaan manajemen pengawasan di puskesmas Siak Hulu III juga belum dilakukan secara berkala. Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan penilaian kinerja puskesmas Siak Hulu III Puskesmas di kecamatan Siak Hulu ini memiliki cakupan UCI rendah karena seluruh kelurahannya belum mencapai imunisasi dasar lengkap dengan nilai pencapaian cakupan 33% kelurahan UCI, sementara target pencapaian UCI yang ditetapkan oleh Puskesmas Siak Hulu III adalah 95%. Data yang diperoleh merupakan data wilayah kerja Puskesmas Siak Hulu III yang terdiri dari 3 desa yaitu Desa Pangkalan Baru, Desa Buluh Cina, dan Desa Baru. Berdasarkan data dari tiga desa yang diperoleh, terdapat dua desa yang belum mencapai target pencapaian UCI yaitu Desa Pangkalan Baru dan Desa Buluh Cina.
Tabel 1.1 Posyandu Puskesmas Siak Hulu III
Sumber: Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas Siak Hulu III
Rendahnya cakupan UCI bisa berdampak terhadap angka kematian bayi yang semakin tinggi serta meningkatnya kejadian penyakit PD3I di 2 Desa Pangkalan Baru dan Desa Buluh Cina. Petugas imunisasi Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam upaya pelaksanaan program imunisasi, banyak tugas yang harus dilaksanakan baik yang bersifat teknis maupun administratif. Untuk dapat meningkatkan cakupan UCI di Puskesmas Siak Hulu III perlu dilakukan suatu analisis penyebab masalah rendahnya UCI di Puskesmas tersebut. Salah satu bentuk analisis yang dapat dilakukan yaitu dengan melihat manajemen pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Siak Hulu III yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana kaitan manajemen pelaksanaan imunisasi oleh puskesmas terhadap pencapaian UCI di Puskesmas Siak Hulu III ?
1.3 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pelaksanaan imunisasi oleh petugas puskesmas serta hubungannya terhadap pencapaian (UCI) di Puskesmas Siak Hulu III Kecamatan Siak Hulu.
1.4 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini adalah
1. Menambah wawasan mengenai pelaksanaan manajemen imunisasi yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
2. Menjadi sumbangan referensi dan pemikiran bagi perkembangan pelaksanaan manajemen imunisasi di puskesmas.