PERLINDUNGAN KARYA EKSPRESI BUDAYA
TRADISONAL DI ERA GLOBAL
5/6/18
© Sri © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT. 1
Keberagaman Kebudayaan
daerah Di Indonesia adalah…
■ kekayaan dan identitas bangsa yang sangat diperlukan untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah
dinamika perkembangan dunia;
■ Untuk memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia, diperlukan langkah strategis berupa upaya Pemajuan Kebudayaan melalui Pelindungan, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Pembinaan guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara
ekonomi, dan berkepribadian dalam Kebudayaan.
Fakta Masalah
■ Upaya perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional atau folklor (EBT) di Indonesia mendapat perhatian setelah munculnya sengketa antara Indonesia dan Malaysia tentang penggunaan beberapa
folklor oleh Malaysia yang diklaim kepemilikannya oleh Indonesia. ■ Indonesia menuduh Malaysia bahwa dalam promosi wisatanya,
pemerintah Malaysia menggunakan beberapa jenis tarian dan lagu yang diklaim sebagai folklor Indonesia, seperti: tari Pendet dari
Bali, tari Reog dari Ponorogo, dan lagu Rasa Sayange dari Ambon. Indonesia juga menuduh Malaysia telah mengklaim kepemilikan atas Batik yang merupakan pengetahuan tradisional Indonesia. ■ Mayoritas masyarakat menganggap penyalahgunaan dan
pemakaian tanpa izin EBT Indonesia, sebagai penghinaan dan melukai harga diri bangsa Indonesia
Yurisprudensi EBT di Bali
■ warga negara Amerika menjiplak dan mendaftarkan
motif tradisional kerajinan perak EBT Masyarakat Bali
dan mendaftarkannya di negaranya AS.
■ WN AS menuntut pengrajin perak Bali, karena
membuat motif tradisional tersebut. Dalam kasus ini
Pengadilan Negeri Denpasar memutuskan perajin
perak Bali bersalah, karena melanggar ketentuan
Pasal 72 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta. Putusan ini menjadi kontroversi
bagi masyarakat Bali karena dianggap tidak
memenuhi rasa keadilan. Masyarakat Adat Bali
beranggapan bahwa, motif tradisional perak tersebut
merupakan motif leluhur yang memiliki nilai sakral
dan telah digunakan sejak jangka waktu yang sangat
lama dari generasi ke generasi.
Lanjutan
■ Tingginya tingkat pelanggaran EBT (folklore) karena
keberadaan negara-negara berkembang termasuk Indonesia semakin terdesak oleh negara maju, sehingga Indonesia
tidak memiliki daya tawar dalam perdagangan bebas. Indonesia memiliki ketergantungan yang sangat besar dengan negara maju, diantaranya adalah ketergantungan teknologi dan permodalan.
■ Kondisi ini memprihatinkan, karena karya EBT lambat laun menjadi hilang
■ Oleh karena itu timbulah suatu permasalahan yang
fundamental, bagaimana seharusnya perlindungan yang tepat bagi EBT (folklore) ?
HKI & KREATIVITAS
■ HKI merupakan hasil
kreativitas manusia
■ Perlu ada penghargaan dan insentif
■ Perlindungan kreativitas dan inovasi makro
■ HKI berkaitan dengan Ekonomi Kreatif
■ HKI bagian pengaturan sebagai isu global
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
Apakah Hak Kekayaan Intelektual ?
Definisi :
Hak Kekayaan Intelektual (HKI),
Hak eksklusif (hak mutlak) yang diberikan oleh
Negara kepada seseorang atau
sekelompok orang untuk
memonopoli
dalam menggunakan dan
mendapatkan manfaat dari hasil kekayaan
intelektual
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
Konsep HKI
■ HKI kewenangan, kekuasaan untuk berbuat
sesuatu (UU & wewenang menurut hukum)
■ Kekayaan intelektual yang bersifat ciri yang
menjadi milik orang
■ Kekayaan intelektual timbul dari kemampuan
olah fikir manusia (intelektual manusia)
berupa karya di bidang teknologi, ilmu
pengetahuan, seni dan sastra
5/6/18
© Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
CABANG HKI
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT. 9
HKI
HAK CIPTA UU NO.28 Th. 2014
(HC dan Hak terkait) HAK KEKAYAAN
INDUSTRI
PATEN UU NO. 13
Thn 2016
MEREK & IG UU NO. 20 Thn 2016 UU N0. 31/2000
DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU UU No. 32/2000
Rezim Hak Cipta (IP, Seni, Sastra)
DEFINISI…
u
Hak Cipta adalah hak eksklusif
pencipta yang
timbul secara otomatis
u
berdasarkan
prinsip deklaratif
u
setelah
suatu ciptaan
diwujudkan
dalam
bentuk nyata
tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
Lanjut…Perlindungan HC diberikan
■ Otomatis-Konvensi Berne 1886
■ Declare, --pengumuman
■ HC baru dilindungi dalam wujud fixation
■ Dibatasi UU, Kesusilaan, Kepantasan, good
faith
■ Ide tidak dilindungi oleh HC
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan
EBT.
Definisi Ciptaan adalah…
u
Setiap hasil karya cipta di bidang
ilmu pengetahuan, seni, dan sastra
u
yang dihasilkan
atas inspirasi,
kemampuan, pikiran, imajinasi,
kecekatan, keterampilan, atau
keahlian
u
yang diekspresikan dalam
bentuk
nyata
.
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan
EBT.
Objek Ciptaan yang Dilindungi
HAK CIPTA
u
buku, pamflet, perwajahan karya tulis
yang diterbitkan, dan semua hasil karya
tulis
u
ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan
sejenis lainnya;
u
alat peraga yang dibuat untuk
kepentingan pendidikan dan ilmu
pengetahuan;
u
lagu dan/atau musik dengan atau tanpa
teks;
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
Lanjutan…
u
Potret
u
drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan
pantomim;
u
karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan,
gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung,
u
atau kolase;
u
karya seni terapan;
u
karya arsitektur;
u
peta;
u
karya seni batik atau seni motif lain;
u
karya fotografi;
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
EBT dalam Pasal 40 huruf O, P, Q UUHC
Tahun 2014-Ciptaan Yang dilindungi
■ terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modifikasi ekspresi budaya tradisional;
■ kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan Program Komputer maupun media lainnya; ■ kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi
tersebut merupakan karya yang asli;
OBYEK HAK CIPTA
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT. 16
SENI RUPA DALAM SEGALA BENTUK SEPERTI SENI LUKIS, GAMBAR, SENI UKIR, SENI KALIGRAFI, SENI PAHAT,
OBYEK YANG DILINDUNGI
REZIM HAK CIPTA DAN DESAIN INDUSTRI
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT. 17
OBYEK YANG DILINDUNGI
REZIM HAK CIPTA DAN DESAIN INDUSTRI
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
18
OBYEK YANG DILINDUNGI
REZIM HAK CIPTA DAN DESAIN INDUSTRI DAN PATEN
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
19
OBYEK YANG DILINDUNGI
HAK CIPTA DAN DESAIN INDUSTRI
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
KETERKAITAN HKI DENGAN TEKNOLOGI
INFORMASI
u Hak Cipta, (IP, seni, sastra)
ü Hak Terkait (pelaku pertunjukan,
ü lembaga penyiaran, producer phonogram)
ü (Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) dan Pengetahuan Tradisional/PT )
u Merek dan Indikasi Geografis (merek
dagang, merek kolektif, merk terkenal)
u Desain Industri
u Desain Tata Letak sirkuit Terpadu u Paten
u Rahasia Dagang
u Repression Of Unfair Competition;
5/6/18 © Sri Walny Rahayu/Seminar Hak Cipta Dikaitkan dengan EBT.
Potensi EBT dalam
Perkembangan Ekonomi
■ keterampilan dan pemahaman
(
traditional knowledges
)
seni,music/lagu, Sastra, Ilmu
pengetahuan termasuk
tari-tarian, ukir-ukiran,
tenunan-songket, patung, pahat.
Pengaturan EBT dalam UUHC
■ BAB V EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DAN CIPTAAN YANG DILINDUNGI
Pasal 38 UUHC
■ Dalam hal EBT dan Hak Cipta atas Ciptaan yang Penciptanya Tidak Diketahui maka :
■ Hak Cipta atas EBT dipegang oleh Negara.
■ Negara wajib menginventarisasi, menjaga, dan memelihara EBT ■ Peggunaan EBT harus memperhatikan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat pengembannya.
■ Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak Cipta yang dipegang oleh Negara atas EBT diatur dengan Peraturan Pemerintah.
(sejauh ini belum ada PP tentang EBT)
"Ekspresi Budaya Tradisional" Mencakup Salah Satu
Atau Kombinasi Bentuk Ekspresi Sebagai …
■ verbal tekstual, baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa maupun puisi, dalam berbagai tema dan kandungan isi pesan, yang dapat berupa karya sastra ataupun narasi
informatif;
■ musik, mencakup antara lain, vokal, instrumental, atau kombinasinya;
■ gerak, mencakup antara lain, tarian;
■ teater, mencakup antara lain, pertunjukan wayang dan sandiwara rakyat;
■ seni rupa, baik dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi yang terbuat dari berbagai macam bahan seperti kulit, kayu, bambu, logam, batu, keramik, kertas, tekstil, dan lain-lain atau kombinasinya; dan
■ upacara adat.
Nilai-nilai Yang Hidup Dalam Masyarakat
Pengembannya, adalah…
■ Adat istiadat,
■ norma hukum adat, ■ norma kebiasaan, ■ norma sosial, dan ;
■ norma-norma luhur lain yang dijunjung tinggi oleh masyarakat tempat asal, yang memelihara, mengembangkan, dan
melestarikan EBT.
Jangka Waktu Perlindungan
EBT-Pasal 59 UUHC Tahun 2014
■ terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi atau modifikasi ekspresi budaya tradisional;
■ kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan karya yang asli,
■ berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak pertama kali dilakukan Pengumuman.
■ Pelindungan Hak Cipta atas Ciptaan berupa karya seni terapan berlaku selama 25 (dua puluh lima) tahun sejak pertama kali dilakukan Pengumuman.
RUU PT dan EBT
■ Ekspresi Budaya Tradisional adalah
segala bentuk ekspresi, baik material
(benda) maupun immaterial (tak
benda), atau kombinasi keduanya
yang menunjukkan keberadaan suatu
budaya dan Pengetahuan Tradisional,
yang bersifat turun-temurun
.
Definisi-definisi
■ Pengembangan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional berdasarkan sifat dinamis dari Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional dengan tetap mempertahankan karakter utama tersebut, tanpa mengurangi potensi inovasi yang mungkin dilakukan.
■ Pemanfaatan adalah semua kegiatan untuk mengoptimalkan kegunaan atau potensi kegunaan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional baik untuk tujuan komersial maupun nonkomersial.
■ Pelestarian adalah kegiatan untuk memelihara keberadaan dan
keberlanjutan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional agar karakter dan fungsinya tetap terjaga sebagai bagian dari identitas
Masyarakat Pengembannya.
■ Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional agar lebih dikenal, diakui keberadaannya, dan ditingkatkan reputasinya, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun
internasional.
■ Perlindungan adalah upaya untuk menjaga hak-hak Masyarakat Pengemban Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional dan menjaga
martabat Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya tradisional dari
penyesatan publik, pengambilan secara tidak sah, dan/atau penyalahgunaan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional.
Kewajiban Pemerintah dan
Pemda dalam hal EBT
■ Pemerintah dan Pemerintah Daerah
bertanggung jawab mendorong
Pemanfaatan Pengetahuan
Tradisional dan Ekspresi Budaya
Tradisional
sebagai sumber ekonomi
kreatif dengan tujuan utama untuk
kesejahteraan anggota Masyarakat
Pengembannya (custodian).
Pemanfaatan PT dan EBT
■ Setiap orang yang memanfaatkan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional wajib menghormati aspek religius, spiritualitas, kepercayaan, dan sifat rahasia dari Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional.
■ Dalam hal Masyarakat Pengemban memiliki mekanisme penyelesaian sengketa berdasarkan hukum adat terhadap
pelanggaran tsb, masyarakat dapat mengguakan penyelesaian secara adat
■ Dalam hal tidak ada mekanisme penyelesaian sengketa, setiap orang yang berkepentingan atas terjaganya aspek religius,
spiritualitas, kepercayaan, dan sifat rahasia dari Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional dapat mengajukan gugatan ke pengadilan negeri,
■ Putusan pengadilan berupa pengembalian Pengetahuan
Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional kepada keadaan semula dan/atau kewajiban untuk membayar ganti rugi budaya (cultural damage)
Inventarisasi dan Identifikasi – Pasal 29 – 31 RUU PT dan EBT
■ Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan inventarisasi mengenai Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya
Tradisional.
■ Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab membuat dokumentasi dan memiliki pangkalan data mengenai
Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional. ■ Perguruan tinggi, lembaga penelitian publik, swasta, atau
organisasi nonprofit dapat membuat dokumentasi atau pangkalan data (database).
■ Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan dokumentasi atau pangkalan data (database) sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
■ Masyarakat dapat melakukan identifikasi sendiri atas
Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional
■ Identifikasi sendiri sebagaimana dimaksud wajib mendapatkan pengakuan dari kelompok masyarakat lain.
PENYELESAIAN SENGKETA
■ Penyelesaian sengketa kepemilikan atau Pemanfaatan
Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional dapat ditempuh:
a. di luar pengadilan atau; b. melalui pengadilan.
■ Pilihan penyelesaian sengketa kepemilikan atau Pemanfaatan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional di luar pengadilan dilakukan secara suka rela oleh para pihak yang bersengketa.
■ Penyelesaian sengketa melalui pengadilan sebagaimana hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau oleh para pihak yang bersengketa.
Penyelesaian sengketa pengelolaan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional di luar pengadilan dilakukan untuk
mencapai kesepakatan mengenai:
■ bentuk dan besarnya ganti rugi;
■ tindakan pemulihan akibat perusakan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional;
■ tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulanginya (ketakterulangan) perusakan;
■ d. tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional.
■ Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana yang mencakup pengambilan Ekspresi Budaya Tradisional secara tidak sah, penyalahgunaan, pemberian informasi yang salah dan menyesatkan tentang
Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional dan/atau tindak pidana lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
■ Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dilakukan dengan negosiasi, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau pilihan lain sesuai dengan hukum adat masyarakat penerima manfaatan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional.
■ Hasil kesepakatan penyelesaian sengketa di luar pengadilan harus dinyatakan secara tertulis serta bersifat final dan mengikat para pihak, kecuali ditentukan lain berdasarkan hukum adat yang bersangkutan dan bersifat mengikat para pihak sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.