• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paper Perbandingan Sistem Politik Paper Perbandingan Sistem Politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Paper Perbandingan Sistem Politik Paper Perbandingan Sistem Politik"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Politik Terhadap Ekonomi:

Deng Xiaoping dan Kebijakan Ekonomi Gaige Kaifang di Tiongkok Sunarti, E1111151004, Prodi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tanjungpura

Dalam penulisan tugas ini, penulis mengangkat ide tentang Gaige Kaifang1 Tiongkok yaitu kebijakan ekonomi yang membuka diri terhadap dunia luar yang digagas oleh Deng Xiaoping pada tahun 1978. Menurut penulis, Gaige Kaifang ini adalah sesuatu yang menarik untuk dipelajari seiring dengan bertambah kuatnya perekonomian Tiongkok. Pada masa ini, penulis melihat bahwa kekuatan ekonomi Tiongkok yang melebihi kekuatan ekonomi Amerika Serikat telah menjadi konsumsi publik sehari-hari, namun pengetahuan kekuatan ekonomi ini tidak disertai dengan pengetahuan asal usul munculnya kekuatan tersebut yaitu suatu kebijakan politik.

Pemikiran Gaige Kaifang ini dihadirkan oleh Deng Xiaoping sebagai kepala pemerintahan Tiongkok pada masa itu. Lebih jelasnya Deng Xiaoping memproklamirkan kebijakannya pada sidang Komite Sentral ke-11 bulan Desember 1978.2 Semenjak Tiongkok memberlakukan sistem Gaige Kaifang kota-kota di Pantai Timur dijadikan pintu utama datangnya investasi asing. Hasilnya kemudian adalah terjadi perubahan fungsi kota-kota di Tiongkok khususnya dalam menyambut era keterbukaan tersebut.3

Gaige Kaifang menjadi awal yang baik bagi perekonomian Tiongkok yang selama diperintah oleh Mao Zedong dengan sistem sosialisnya menutup diri dari dunia luar hingga menimbulkan berbagai krisis dan kemiskinan yang berkepanjangan. Atas dasar inilah, Deng Xiaoping mengetahui bahwa negara komunis tidak selamanya harus identik dengan kemiskinan, negara komunis berhak menjadi negara kaya yang sama halnya dengan negara liberal. Menurut Deng Xiaoping, nilai sosialis dalam komunis merupakan cara untuk meningkatkan standar kehidupan, bertujuan mengurangi kemiskinan, dimana tugas pokok itu seperti

1 Reformasi dan membuka diri

2 Bob Widyahartono, 2004, Bangkitnya Naga Besar Asia (Peta Politik, Ekonomi, dan Sosial China menuju China Baru), Yogyakarta: Penerbit Andi, hal. 45

(2)

pengembangan kekuatan produksi (pertanian dan industri), menciptakan kesejahteraan sosial yang lebih baik memenuhi kebutuhan material serta kultural rakyat yang menjadi baik.4

Tujuan penulisan adalah membahas tentang kebijakan ekonomi Gaige Kaifang di Tiongkok yang dimulai sejak era Deng Xiaoping. Penulis membagi tulisan ini menjadi tiga bagian. Pertama yaitu kebijakan ekonomi tertutup pada masa pemerintahan Mao Zedong yang telah membawa kemiskinan dan bencana kelaparan. Kedua yaitu perubahan kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan Deng Xiaoping yang dinamakan dengan kebijakan ekonomi Gaige Kaifang. Ketiga adalah tentang keberhasilan dari kebijakan ekonomi Gaige Kaifang ini di Tiongkok.

Dalam penulisan tugas ini, penulis menggunakan konsep kapitalisme yaitu sistem ekonomi yang berdasarkan pada prinsip kepemilikan faktor produksi oleh individu dan dijalankan menurut kepentingan pasar sehingga modal dan tenaga kerja dapat berpindah secara bebas. Kapitalisme antara lain diimplementasikan melalui konsep perdagangan bebas yang menekankan pembatasan intervensi pemerintah dalam perekonomian.5

Dalam penulisan tugas ini pula, penulis menggunakan studi literatur berupa buku, jurnal, dan skripsi yang berkaitan dengan perekonomian Tiongkok. Penulis mendapatkan buku, jurnal dan skripsi tersebut di perpustakaan Universitas Tanjungpura dan melalui pencarian di internet dalam bentuk soft file.

Tiongkok yang pada masa pemerintahan Mao Zedong yang menganut paham sosialis dan menerapkan sistem ekonomi komando telah menyebabkan kemiskinan dan krisis di daratan Tiongkok. Hal ini bertolak-belakang dengan prediksi pengamat pada tahun 1960-an berdasarkan "Teori Ketergantungan" yang mengatakan bahwa Tiongkok yang dipimpin Mao akan memiliki masa depan yang jauh lebih baik daripada Taiwan yang pro-perdagangan.6

4 Nainggolan, Poltak Pattogi, 1995, Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping: Pasar Bebas dan Kapitalis Dihidupkan Lagi, Pustaka Sinar Harapan, dalam artikel Erlita Tantri, Perkembangan dan Kekuatan Ekonomi China, Jakarta, Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR-LIPI), dalam

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/113084948_1411-7932.pdf diakses pada Tanggal 25 Februari 2017, pukul 10.00 WIB.

(3)

Pada masa kepemimpinan Deng Xiaoping, ia memunculkan gagasan Gaige Kaifang yang berarti bahwa Tiongkok membuka diri terhadap dunia luar dengan melakukan berbagai kerja sama, mengijinkan investasi asing dan memberikan hak milik kepada warga negara. Ini merupakan upaya untuk membuka perekonomian seluas-luasnya. Namun, walaupun Tiongkok memiliki sistem ekonomi yang liberal tetapi sistem pemerintahannya tetaplah komunis yang menjadi suatu keunikan tersendiri bagi Tiongkok.7

Dengan kepercayaan komunis, Deng Xiaoping, pemimpin Tiongkok pada masa itu memperagakan gaya koboy ala Texas, Deng Xiaoping merupakan pemimpin komunis pertama dan revolusioner yang menginjakkan kakinya di tanah liberal, Amerika Serikat. Hal ini ditunjukkan Tiongkok sebagai sikap positif untuk melakukan kerjasama Tiongkok - Amerika Serikat.8

Hal yang pertama dilakukan oleh Deng Xiaoping sebagai tujuan perubahan atau modernisasi Tiongkok ialah menerapkan program Empat Modernisasi, yaitu program kebijakan baru yang terdiri dari aspek pertanian, industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertahanan nasional di mana telah di setujui oleh Komite Sentral Partai Komunis pada bulan Desember tahun 1978. Namun sebelum tujuan tersebut dilaksanakan, program Empat Modernisasi ini sudah dibentuk oleh Deng Xiaoping dan Zhou Enlai pada Kongres Rakyat Nasional Keempat tahun 1975.9

Akibat dari kebijakan Gaige Kaifang ini, Tiongkok memberikan hak kepada warga negaranya terutama petani untuk mengolah tanahnya sendiri yang tentu saja dapat mendorong produktivitas petani dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran mereka. Dalam kurun 20 tahun setelah reformasi, pertumbuhan ekonomi tahunan Tiongkok konon hampir sepuluh persen, dan produk domestik brutonya (PDB) telah meningkat empat kali lipat. Perekonomian dalam 20 tahun perekonomian bangsa ini telah melambung pesat; mula-mula menyamai perekonomian Jerman, kemudian melampaui gabungan perekonomian Jerman, 7 David S. G. Goodman, 2002, Deng Xiaoping and The Chinese Revolution (A Political Biography), London – New York: Routledge, Hal. 3

8 Whitney Stewart, 2001, A Lerner Biography Deng Xiaoping (Leader in a Changing China, U.S.A.: Lerner Publications Company, hal. 12.

(4)

Prancis, Italia dan negara-negara Nordik sekaligus. Liberalisasi tahun 1978 telah memungkinkan 800 juta petani Tiongkok menggandakan pendapatan mereka dalam selang enam tahun saja.10

Pada masa pemerintahan Xi Jinping saat ini, dampak dari kebijakan ekonomi

Gaige Kaifang semakin terlihat jelas. Jika pada masa Deng Xiaoping, Gaige Kaifang

masih ragu untuk diterapkan karena khawatir akan timbul krisis-krisis baru yang disebabkan oleh sistem yang tidak berjalan sama yaitu sistem pemerintahan komunis/sosialis dan sistem ekonomi yang terbuka atau liberal. Maka, pada masa Xi Jinping saat ini, kebijakan Gaige Kaifang dapat disebut sebagai kebijakan yang paling meyakinkan yang dapat digunakan untuk mengatasi krisis, kemiskinan, dan bencana kelaparan di Tiongkok.

Saat ini, Tiongkok sebagai akibat dari perekonomian terbuka telah masuk dalam berbagai organisasi baik organisasi internasional maupun regional seperti

World Trade Organization (WTO), G-20, ASEAN-China Free Trade Agreement

(ACFTA), dll. Masuknya Tiongkok dalam berbagai organisasi internasional maupun regional dapat meningkatkan peran Tiongkok dalam perpolitikan dunia. Jadi, dapat dikatakan bahwa Gaige Kaifang adalah suatu kebijakan yang mencakup dua kepentingan yaitu kepentingan politik dan ekonomi.

Lompatan perekonomian Tiongkok ini tidak lepas dari peran Deng Xiaoping yang dikenal sebagai Bapak Revolusi Tiongkok yang menyadari bahwa pada masa sistem ekonomi komando yang dipimpin oleh Mao Zedong telah membawa Tiongkok kepada kemiskinan dan krisis bukan pada kemakmuran. Tiongkok memerlukan suatu kebijakan yang dapat mengubah kondisi ini, yang dapat membawa rakyat Tiongkok kepada kemakmuran.

Kebijakan ekonomi Gaige Kaifang ini menurut penulis membawa angin segar untuk perekonomian Tiongkok, setelah bertahun-tahun Tiongkok terjebak dalam sistem ekonomi komando yang diyakini terbaik namun ternyata tidak membawa perubahan yang berarti untuk perekonomian Tiongkok bahkan berdampak pada pengekangan hak warga negara.

Sistem pemerintahan dan ekonomi yang berbeda di Tiongkok telah membuktikan bahwa kedua hal itu tidak menjadi masalah asalkan sistem

(5)

pemerintahan dan sistem ekonomi berjalan bersama-sama demi kepentingan yang lebih besar yaitu kemakmuran rakyat Tiongkok. Selain hal itu pula, yang menjadi pendukung dari berjalannya dua sistem ini adalah bahwa kebijakan ekonomi Gaige Kaifang merupakan bagian dari kebijakan politik yang dikeluarkan oleh Deng Xiaoping semasa ia memimpin Republik Rakyat Tiongkok ( RRT ) pada tahun 1978.

Adanya pemikiran Gaige Kaifang juga membuktikan bahwa sistem ekonomi komando tidak berhasil diterapkan oleh Mao untuk Republik Rakyat Tiongkok yang populasinya terbesar di dunia. Menurut penulis, langkah yang dilakukan Deng Xiaoping dengan mengeluarkan kebijakan ekonomi Gaige Kaifang merupakan langkah yang sangat tepat. Karena Deng Xiaoping mewarisi masalah-masalah yang sangat berat dari pemerintahan Mao yang komunis yaitu pelanggaran Hak Asasi Manusia ( HAM ), kemiskinan, bencana kelaparan, pengangguran yang mengarah kepada kehancuran Republik Rakyat Tiongkok.

Menurut penulis, kebijakan Gaige Kaifang ini dapat disebut sebagai bentuk "kapitalis" Tiongkok yang membawa berbagai perubahan. Dampak dari kebijakan

Gaige Kaifang memang sangat baik untuk perekonomian Tiongkok tetapi menurut penulis akan lebih baik lagi jika kebijakan ini juga disertai dengan perhatian terhadap masalah-masalah yang masih berkaitan dengan perekonomian seperti pencemaran lingkungan dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan yang disebabkan oleh proses industrialisasi di Tiongkok.

(6)

Daftar Pustaka Buku

Ashari. Khasan. 2015. Kamus Hubungan Internasional. Bandung: Nuansa Cendekia.

Chomsky. Noam. 2011. How the World Works. USA: Soft Skull Press.

Goodman. David S. G..1994. Deng Xiaoping and the Chinese Revolution: a political biography. London: Routledge.

Nainggolan. Poltak Pattogi. 1995. Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping: Pasar Bebas dan Kaitalis Dihidupkan Lagi. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Norberg. Johan. 2011. Membela Kapitalisme Global. Jakarta: Freedom Institute.

Stewart. Whitney. 2001. A Lerner Biography Deng Xiaoping (Leader in a Changing China.U.S.A.: Lerner Publications Company.

Widyahartono. Bob. 2004. Bangkitnya Naga Besar Asia (Peta Politik, Ekonomi, dan Sosial China menuju China Baru). Yogyakarta: Penerbit Andi.

(7)

Artikel

Erlita Tantri, Perkembangan dan Kekuatan Ekonomi China, Jakarta, Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR-LIPI).

Jurnal

Jati, Wasisto Raharjo, 2013, Global City sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi Kota di Era Globalisasi : Tinjauan Analisis Teori, Multiversa, Volume 03.

Website

Referensi

Dokumen terkait

Pancasila sebagai ideologi nasional dapat diartikan sebagai suatu pemikiran yang membuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah, manusia, masyarakat, hukum dan

Penggunaan jenis dan kombinasi tanaman yang tepat menjadi penting untuk mendukung optimalisasi lahan. Tujuan penelitian tahun pertama adalah untuk mendapatkan varietas

Dengan ungkapan lain bahwa dakwah dapat berorientasi untuk merubah suatu masyarakat dari keadaan yang tidak atau kurang baik ke arah yang lebih baik, dari

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan responden yang merupakan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta menyatakan ketidaksetujuannya terhadap

Melalui diskusi, siswa mampu menentukan keliling dan luas dari persegi panjang dengan benar.. Melalui diskusi, siswa mampu menentukan keliling dan luas dari segitiga

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 17 Pontianak, hasil analisa data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik pada mata

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah) (Suharsimi Arikunto,

Berdasarkan studi eksisting yang menggunakan binatang sebagai tokoh atau karakter dalam buku cerita untuk anak usia dini, rata-rata memiliki ciri-ciri yang hampir sama