• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGELOLAAN DATA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DAERAH"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

WASPOLA Facility

PENGELOLAAN

DATA AIR MINUM

DAN PENYEHATAN

LINGKUNGAN

DAERAH

(2)
(3)

Pa ndua n Pe ning ka ta n Ka pa sita s

PENGELOLAAN

DATA AIR MINUM

DAN PENYEHATAN

LINGKUNGAN

(4)

WASPOLA Facility adalah kelanjutan dari proyek WASPOLA (1998-2003) dan WASPOLA 2 (2004-2009). Proyek ini didanai dari bantuan hibah dari Pemerintah Australia melalui AusAID, yang dilaksanakan oleh 2 institusi, Bappenas dan Water and Sanitation Program for East Asia and the Pacific (WSP-EAP) World Bank.

PANDUAN PENGELOLAAN DATA AIR MINUM

DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN DI DAERAH

Diterbitkan oleh WASPOLA Facility bekerja sama dengan KELOMPOK KERJA AIR

MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN, yang terdiri dari : Badan Perencanaan dan

Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum,

Kementerian Kesehatan, Departemen Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kementerian Perindustrian.

Pengarah

Nugroho Tri Utomo

Gary D Swisher

Editor

Sofyan Iskandar

Tim Penyusun

Udi Maadi

Nur Apriatman

Ardi Adji

Dormaringan H. Saragih

(5)

AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

AMPL-BM : Air Minum dan Penyehatah Lingkungan Berbasis Masyarakat APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Bapeprov : Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi BPM : Badan Pemberdayaan Masyarakat

CLTS : Community Led Total Sanitation DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPU : Dinas Pekerjaan Umum

IPA : Instalasi Pemrosesan Air

IPLT : Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu.

ISSDP : Indonesia Sanitation Sector Development Programme Jaga : Jamban Keluarga

Kabag : Kepala Bagian Kabid : Kepala Bidang

Lokalatih : Lokakarya dan Pelatihan

PAMSIMAS : Program Nasional Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum

Pemkab : Pemerintah Kabupaten Pemkot : Pemerintah Kota Pemprov : Pemerintah Provinsi

PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat POD : Pendidikan Orang Dewasa Pokja : Kelompok Kerja

Renstra : Rencana Strategis

Renstra SKPD : Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, 5 Tahun. RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah, 5 Tahun. RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, 5 Tahun. RPJP : Rencana Pembangunan Jangka Panjang, 20 Tahun.

RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, 20 Tahun. RTL : Rencana Tindak Lanjut

SANIMAS : Sanitasi oleh Masyarakat SK : Surat Keputusan

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah TPA : Tempat Pembuangan Akhir (sampah)

WASPOLA : Water Supply and Sanitation Policy Formulation and Action Planning WSLIC-II : Water and Sanitation for Low Income Communities – II

(6)

KATA PENGANTAR

Buku Panduan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Data AMPL ini berisi tentang pan-duan bagaimana melakukan fasilitasi peningkatan kapasitas Pengelolaan Data AMPL dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan AMPL. Panduan ini khususnya ditujukan bagi pemerintah kabupaten/kota dalam Pengelolaan Data AMPL di daerahnya. Namun demikian berguna juga bagi para pelaku pembangunan AMPL yang mendukung kegiatan di tingkat kabupaten/kota.

Buku panduan ini terdiri dari enam bagian, mulai dari bagian pertama yaitu lokakarya dan pertemuan koordinasi untuk pengelolaan data AMPL hingga bagian ke enam yaitu penutup.

Demikian, tidak ada gading yang tak retak, segala masukan akan kami terima dengan senang hati.

Selamat membaca dan mempraktekannya.

(7)

DAFTAR ISI

Daftar Singkatan Kata Pengantar

Daftar Isi 01

Bagian 1 Pendahuluan 03

Bagian 2 Panduan Pengelolaan Data AMPL 09

2.1 Panduan Lokakarya Pengelolaan Data AMPL di Daerah 09 2.2 Panduan Pertemuan Koordinasi Implementasi Pengelolaan Data AMPL 27

Bagian 3 Panduan Pelatihan Untuk 33

Tim Pelaksana Pengelolaan Data AMPL

3.1 Pendahuluan 33

3.2 Proses Pelaksanaan 37

3.3 Pelaporan 51

Bagian 4 Panduan Pelatihan Aparat Pendata 53

( Supervisor dan Enumerator)

4.1 Pendahuluan 53

4.2 Proses Pelaksanaan 56

4.3 Pelaporan 65

Bagian 5 Panduan Diskusi Pengumpulan Data 67

5.1 Pendahuluan 67

5.2 Proses Pelaksanaan 70

5.3 Pelaporan 76

Bagian 6 Panduan Diskusi Pengumpulan Data 79

6.1 Pendahuluan 79

6.2 Proses Pelatihan Pemrosesan Data 84

6.3 Pelatihan Analisis 100

6.4 Pelalporan 107

Bagian 7 Pendampingan Pemrosesan dan Analisis Data 109

(8)
(9)

1 Pendahuluan

Dalam buku ini, WASPOLA Facility mencoba menyediakan panduan dalam rangka pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas untuk pengelolaan, data AMPL sebagai skema di bawah ini.

(10)

04

Lokakarya & Pertemuan Koordinasi Pengelolaan Pemrosesan & Analisis Data

(11)

05

Berdasarkan skema tersebut diatas, berikut ini adalah panduan singkat bagaimana melaksanakan kegiatan lokakarya, pelatihan, diskusi maupun pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas Pengelolaan Data AMPL:

1. Lokakarya & Pertemuan Koordinasi Pengelolaan Data AMPL di kabupaten/ kota

Lokakarya dan Pertemuan Koordinasi ini diikuti oleh seluruh pemangku kepentingan AMPL kabupaten/kota membahas kondisi pengelolaan data AMPL saat ini serta menyepakati rencana pengelolaan data AMPL kedepan; sehingga hasil akhirnya semua pihak sepakat dan memperoleh dukungan pimpinan daerah.

2. Pelatihan untuk Pelatih Tim Pelaksana Pengelolaan Data AMPL

Pelatihan ini untuk Tim Pelaksana sebagai bagian dari Pokja AMPL yang akan bekerja sehari hari sejak persiapan, pengumpulan data, pemrosesan data sampai publikasi,

3. Pelatihan Supervisor dan Enumerator

Pelatihan ini ditujukan untuk supervisor dan enumerator, sebagai contoh untuk supervisor adalah Sanitarian dan Bidan Desa sebagai supervisor, sedangkan untuk enumerator adalah Kader Posyandu sebagai enumerator, dalam rangka pengumpulan data AMPL melalui kunjungan ke setiap rumah

4. Pertemuan Sehari: Permasalahan dan Solusi Kedepan Pengumpulan Data AMPL

a. Pertemuan kecamatan/desa

Pertemuan sehari membahas permasalahan yang dihadapi dalam pengumpulan data AMPL oleh kader Posyandu sebagai enumerator yang disupervisi oleh Bidan Desa dan Sanitarian, serta Pokja AMPL untuk merumuskan solusi kedepan dalam rangka Pengelolaan Data AMPL

b. Pertemuan kabupaten

(12)

06

5. Pelatihan Pemrosesan Data AMPL

Pelatihan ini untuk Tim Pelaksana sebagai bagian dari Pokja AMPL yang akan bekerja untuk pemrosesan, analisa data dan publokasi data AMPL

6. Pendampingan Pengumpulan, Pemrosesan & Analisis Data

a. Desa

Pendampingan di tingkat desa dilakukan pada saat pengumpulan data oleh Kader Posyandu sebagai enumerator dengan supervisi Bidan Desa, serta rekapitulasi data oleh Sanitarian.

b. Kecamatan

Pendampingan di tingkat desa dilakukan pada saat pengumpulan hasil supervisi Bidan Desa, serta rekapitulasi data oleh Sanitarian.

c. Kabupaten

(13)
(14)
(15)

2 Panduan

Lokakarya &

Pertemuan

Koordinasi

Pengelolaan

Data AMPL di

Daerah

2.1. Panduan Lokakarya Pengelolaan Data

AMPL di Daerah

2.1.1. Pendahuluan

a. Maksud dan tujuan

Secara Umum, kegiatan Lokakarya Pengelolaan Data AMPL daerah bertujuan untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam Pengelolaan Data AMPL, yang pada akhirnya memperkuat dalam bidang perencanaan dan pemantauan pembangunan sektor AMPL. Secara khusus kegiatan

(16)

10

fasilitasi Pengelolaan Data AMPL daerah bertujuan untuk mewujudkan sistem Pengelolalan Data AMPL yang handal, dalam hal:

z Pengumpulan data

z Verifikasi data

z Pengelolalan dan penyimpanan data (MIS)

z Serta mekanisme updating data

b. Keluaran:

z Mekanisme pengumpulan data AMPL daerah

z Kesepakatan sistem pengelolaan data AMPL di daerah

c. Metodologi

Karena bersifat peningkatan kapasitas, kegiatan lokakarya pengelolaan data dirancang dalam bentuk kegiatan yang partisipatif. Pada semua kegiatan, pemangku kepentingan daerah akan merupakan nara sumber yang aktif yang didorong untuk menuangkan pengalaman dan gagasannya dalam membangun sistem pengelolaan data AMPL. Untuk menjamin tercapainya tujuan di atas, baik tujuan umum maupun tujuan khusus, kegiatan dimulai dengan penyadaran tentang urgensi pengelolaan data melalui pemahaman kondisi

pengelolaan data saat ini. Setelah itu dilakukan identifikasi pengelolaan data

yang dibutuhkan, yang dilanjutkan dengan penyepakatan pengelolaan data, serta rencana kerja implementasi pengelolaan data.

Kegiatan-kegiatan di atas akan diselenggarakan dalam bentuk lokakarya atau pertemuan yang diselenggarakan secara partisipatif, yang diikuti oleh anggota Pokja AMPL daerah serta pemangku kepentingan lain yang potensial.

d. Bahan

z Catatan proses pengelolaan Data AMPL di kabupaten/kota selama ini

z Panduan Lokakarya Pengelolaan Data AMPL di daerah

z Konsep Pengelolaan Data AMPL

(17)

11

z Laporan Pelaksanaan MDGs bidang AMPL sebagai informasi tambahan

z Data hasil Susenas tentang AMPL sebagai rujukan

e. Durasi

Durasi lokakarya ini adalah 1,5 – 2 hari efektif

f. Peserta

z Peserta dari : Bappeda, PU, Kesehatan, BPMD, Bapedalda, BKKBN dan

BPS, serta beberapa kecamatan dan desa sebagai sample pengelolaan Data AMPL

z Jumlah peserta antara 30 – 45 orang

e. Fasilitator

z Pokja AMPL Propinsi

z Fasilitator WASPOLA Facility atau fihak lain yang berkompeten dalam

bidangnya

z Dukungan : Pokja AMPL Pusat dan Sekretariat WASPOLA Facility

f. Tempat

(18)

12

g. Alur Lokakarya

Jadwal Pelaksanaan Lokakarya

Waktu Agenda Penanggung JawabFasilitator/ Hari ke 1

12.00 – 13.00 Check in peserta Panitia

13.00 – 14.00 Pembukaan dan Pengantar lokakarya Ketua Bappeda

14.00 – 15.00 Urgensi Pengelolaan Data & Memahami Isu Strategis Pengelolaan Data AMPL Saat Ini

Pokja AMPL/ WASPOLA Facility

15.00 – 15.30 Rehat kopi Panitia

15.30 – 17.30 Lanjutan Memahami Pengelolaan Data AMPL Pokja AMPL/ WASPOLA Facility

Hari ke 2

08.00 – 08.30 Review Peserta yang ditunjuk

08.30 – 10.30 Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL Pokja AMPL/ WASPOLA Facility

Pengantar Lokakarya

Penutup

Urgensi Pengelolaan Data & Memahami Isu Strategis Pengelolaan Data AMPL Saat ini

Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL

( Variabel data, pengumpulan, pengelolaan dan publikasi )

Membahas dan Menyepakati Pengelolaan Data AMPL

( Variabel data, mekanisme pengumpulan dan pengelolaan serta monitoring data )

Implementasi Pengelolaan Data AMPL Di Daerah

( Strategi, peningkatan kapasitas, pengumpulan dan konsolidasi data )

Kejelasan maksud dan tujuan lokakarya, Agenda lokakarya disepakati, Suasana kondusif

Pertukaran informasi proses pengumpulan Data Cakupan AMPL

Kejelasan tentang : untuk apa Data AMPL dikumpulkan, dikelola dan dipublikasikan

Kesepakatan tentang Pengelolaan Data AMPL

(19)

13

10.30 – 10.45 Rehat kopi Panitia

10.45 – 12.45 Menyepakati Pengelolaan Data AMPL

Masukan dan Pandangan dari BPS terhadap Data Cakupan

Pokja AMPL/ WASPOLA Facility BPS

12.45 – 13.45 Istirahat/makan siang

13.45 – 16.00 Implementasi Pengelolaan Data AMPL menuju MDGs 2015 Pokja AMPL/ WASPOLA Facility

16.00 – 16.30 Penutupan

2.1.2. Proses Pelaksanaan

Sesi 1. Pembukaan dan Pengantar Lokakarya

TUJUAN : Terjadinya pemahaman bersama tentang pentingnya Pengelolaan Data AMPL di daerah

METODE : Sambutan dan Arahan

WAKTU : 20 menit

ALAT/BAHAN : Susunan acara, laporan penyelenggaraan, sambutan arahan

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Pembukaan dengan salam dan penegasan acara dimulai oleh Pembawa Acara, dilanjutkan penjelasan susunan acara.

2. Laporan penyelenggaraan

3. Sambutan arahan disampaikan Ketua Bappeda/Pokja AMPL.

4. Sambutan arahan disampaikan oleh Pokja AMPL Nasional

5. Do’a.

Pesan kunci arahan:

a. Pembenahan dan pengumpulan Data AMPL Daerah ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman bahwa salah satu bentuk nyata dari adopsi Kebijakan Nasional AMPL Berbasis Masyarakat adalah membenahi masalah data, dan memperbaiki proses perencanaan dan monitoring pembangunan sektor AMPL. Sistem pengelolaan data yang baik juga dapat membantu dalam mengukur kinerja, khususnya dalam monitoring pencapaian target MDGs.

(20)

14

1. Pemahaman bersama tentang isu dan permasalahan yang menyangkut Data AMPL di daerah.

2. Kesepakatan tentang perlunya mengambil tindakan dalam memperbaiki pengelolaan data AMPL di daerah

3. Kesepakatan tentang mekanisme pengelolaan data AMPL di daerah, yang mencakup kelembagaan, teknis dan pembiayaan:

z Kelembagaan: dinas instansi yang terlibat serta mekanisme koordinasinya

z Teknis: variabel data yang dikumpulkan, metodologi pengumpulan data, format pengumpulan data, frekuensi updating data

z Pembiayaan: biaya biaya yang perlu dialokasikan untuk kegiatan pengelolaan data, baik untuk koordinasi, pelatihan, pelaksanaan pengumpulan data, lokakarya validasi data dan publikasinya

4. Kesepakatan rencana tindak yang perlu dilaksanakan dalam pengelolaan data AMPL

Sesi 2. Pengantar Lokakarya

TUJUAN : Pencairan suasana agar menjadi rileks dan informal. Agenda lokakarya disepakati oleh semua peserta.

METODE : Sambutan dan Arahan

: Permainan perkenalan Diskusi pleno Ceramah singkat

WAKTU : 40 menit

ALAT/BAHAN Bagan alur lokakarya, Kain Rekat, Spidol, Kartu ide (metaplan), Flip chart

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator mengajak peserta lokakarya untuk mencairkan suasana dimulai dengan acara perkenalan. Mengingat waktu terbatas, perkenalan dibatasi dengan memperkenalkan diri dengan cara:

a. Bagikan kertas metaplan dan spidol;

(21)

15

c. Minta setiap peserta untuk memperkenalkan diri dan memperlihatkan gambar wajahnya

d. Bahas makna perkenalan diri dan lanjutkan ke acara seterusnya

2. Lakukan snapshot data AMPL peserta dengan cara:

a. Hitung jumlah peserta yang pelayanan sanitasinya:

z Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan ke sistem perpipaan yang dikelola oleh kota/dinas

z Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan ke tangki septik;

z Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan ke cubluk/lubang

z Lain lain, dialirkan atau dibuang ke kebun, sawah, saluran air, dlsb

b. Lakukan penghitungan secara bersama sama, prosentasikan terhadap jumlah peserta

c. Jelaskan, inilah gambaran statistik pelayanan sanitasi di daerah

d. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan komentar dari masing masing kelompok data tadi.

Catatan: Ini merupakan bahan bagi fasilitator untuk menghantarkan betapa seriusnya persoalan statistik AMPL, tetapi jauh lebih serius makna dibalik statistik; misalnya pemahaman tentang tangki septik dan cubluk serta kepedulian terhadap sarana yang digunakan.

3. Lanjutkan acara dengan penjelasan alur lokakarya. Setelah itu dilanjutkan acara dengan penyepakatan aturan main pelaksanaan lokakarya

4. Bahas secara bersama, tentang aturan main, pemanfaatan waktu, pengorganisasian kelas, dan hal lain yang dianggap perlu.

Pesan kunci :

(22)

16

z Alur lokakarya tentang apa yang akan dibahas dalam lokakarya ini

z Berdasarkan kedua butir kesepakatan diatas, disepakati tentang aturan main pelaksanaan lokakarya, agar tujuan lokakarya dapat dicapai.

Sesi 3. Urgensi Pengelolaan Data & Memahami Isu Strategis

Pengelolaan Data AMPL Saat Ini

TUJUAN : Peserta mendapatkan pengkayaan wawasan mengenai gambaran proses Pengelolaan Data AMPL yang telah dilakukan di daerahnya masing masing

METODE : Curah pendapat, diskusi kelompok, presentasi

WAKTU : 180 menit

ALAT/BAHAN Kain Rekat, Spidol, Kartu metaplan, Flip chart

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan sekilas tentang pentingnya Data AMPL dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Daerah, untuk pelaksanaan pembangunan AMPL di daerahnya masing masing

2. Fasilitator mempersilahkan salah satu peserta untuk mempresentasikan gambaran proses pengumpulan data yang telah dilakukan (5 menit)

3. Berdasarkan informasi sekilas tersebut, ajak peserta untuk memetakan dinas instansi yang melakukan pendataan sektor AMPL di daerahnya. Buatlah daftar lembaga yang secara rutin melakukan pendataan sektor AMPL di daerah dalam bentuk diskusi pleno dengan peserta. Sebagai acuan bagi fasilitator, berdasarkan pengalaman WASPOLA dalam memfasilitasi Pengelolaan Data AMPL di daerah, dinas instansi yang

melakukan aktifitas pendataan AMPL di daerah adalah: Dinas Kesehatan

melalui jalur Puskesmas, PDAM, dan BPS, oleh karena itu pastikan bahwa instansi tersebut hadir dalam acara lokakarya ini.

4. Bagi peserta berdasarkan jumlah dinas atau instansi yang mengumpulkan dan mengelola Data AMPL di daerahnya

5. Minta kelompok tersebut untuk melakukan diskusi untuk menjawab beberapa hal menyangkut pengelolaan data sesuai dengan instansinya:

(23)

17

b. Mekanisme pengumpulan data, perlu menjawab bagaimana data tersebut dikumpulkan, melalui jalur apa, dan seberapa sering dilakukan. Lengkapi dengan skema.

c. Pemrosesan data, perlu menjawab bagaimana data dikonsolidasikan, didokumentasikan, dalam bentuk apa.

d. Publikasi data, perlu menjawab bagaimana data dipublikasikan, siapa target pengguna data

e. Penggunaan data, perlu menjawab digunakan untuk keperluan apa, oleh siapa, bagaimana prosedur bagi pihak luar untuk memperoleh dan menggunakan data

6. Setelah diskusi selesai, setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara pleno. Cara presentasi dapat disesuaikan dengan kondisi ruangan, dan peralatan yang tersedia. Kelompok atau

peserta lain didorong untuk memberikan tanggapan atau klarifikasi

terhadap hasil diskusi kelompok.

7. Setelah semua kelompok presentasi, hasilnya dikonsolidasikan ke dalam bentuk matriks. penting dalam pengelolaan data AMPL di daerah. Pada sesi selanjutnya, akan didorong untuk menyepakati hal-hal tersebut. Untuk itu, matriks konsolidasi harus terpampang di dalam ruangan, guna tinjauan ulang pada sesi sesi selanjutnya.

Kata Kunci:

z Proses Pengumpulan data

(24)

18

z Instansi yang bertanggungjawab

z Sulitnya proses pengumpulan data

Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari sesi memahami pengelolaan Data AMPL yang sudah terjadi saat ini, untuk selanjutnya perlu disepakati hal hal yang dibutuhkan dalam Pengelolaan Data AMPL, antara lain: (1)Untuk apa data dikumpulkan dan dikelola; (2)Variabel data yang dibutuhkan; (3) Bagaimana data dikumpulkan; (4)Bagaimana data dikelola; serta (5)Bagaimana data dipublikasikan.

Pentingnya Pengelolaan Data AMPL, karena pengalaman lapangan

membuktikan bahwa: masih terjadi perbedaan definisi, pendekatan dan

terminologi pendataan yang digunakan oleh masing-masing institusi yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing

stakeholder. Perbedaan pendefinisian akan mengakibatkan hasil yang berbeda sama sekali. Karena itu, penyamaan pendefinisian menjadi hal yang sangat

penting sebelum proses pendataan berlangsung, demikian juga standarisasi terminologi dan metodologi. Hal ini seperti yang terjadi dalam penyajian data air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL) Indonesia selama ini. Oleh karena itu perlu dikembangkan pengelolaan data AMPL yang terintegrasi.

Sesi 4. Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL

TUJUAN : Peserta menyepakati formulasi kebutuhan pengelolaan Data AMPL yang akan dimanfaatkan secara bersama-sama dan berkesinambungan

METODE : Curah pendapat, diskusi kelompok, presentasi

WAKTU : 120 menit

ALAT/BAHAN Kain Rekat, Spidol, Kartu metaplan, Flip chart

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan alur dan tujuan yang ingin dicapai dari sesi ini (5 menit)

2. Lakukan eksplorasi secara singkat tentang gambaran data AMPL secara lebih detail (5 menit)

(25)

19

“Penggunaan, variabel, pengumpulan, pengelolaan dan publikasi data” masih menjadi masalah (5 menit)

4. Bagi peserta menjadi 5 kelompok (5 menit), kemudian minta kelompok untuk mendiskusikan:

Kelompok 1

(Variabel Data)

Kelompok 2

(Pengumpulan Data)

Tugas kelompok mendefinisikan (Indikator Umum dan Indikator kebutuhan):

z Apa yang dimaksud sistem sarana air minum?

z Apa yang dimaksud sistem sarana penyehatan lingkungan?

z Apakah ada definisi antar lembaga? z Jenis data AMPL?

z Format data AMPL? z Rekomendasi

Tugas kelompok mendiskusikan:

z Metoda (Survei, Registrasi, Partisipatif) z Pengembangan kuesioner

z Pengembangan SDM

z Kebutuhan peningkatan kapasitas

Kelompok 3

(Pemrosesan Data).

Kelompok 4

(Publikasi dan Diseminasi Data).

Tugas kelompok mendiskusikan:

z Siapa/instansi yang bertugas dalam pengelolaan data?

z Telaah kembali data cakupan AMPL? z Mengapa perlu dilakukan

pemutakhiran data?

z Berapa interval pemutakhiran data yang dibutuhkan?

z Usulan rekomendasi

Tugas kelompok mendiskusikan:

z Identifikasi proses pemanfaatan dan pendistribusian data selama ini z Dari rumusan tersebut disusun

dalam bagan alir proses distribusi dan pemanfaatan data

z Permasalahan distribusi dan pemanfaatan data

z Management Information System (MIS)

z Komunikasi z Rekomendasi

Kelompok 5 (Penggunaan/pemanfaatan Data)

Tugas kelompok mendiskusikan manfaat dari pengumpulan data AMPL dan rekomendasi

(26)

20

lainnya untuk menyempurnakannya sehingga menjadi kesepakatan bersama.

6. Berdasarkan pengalaman dan hasil diskusi tersebut, sepakati variabel, format yang akan dipakai dalam pengumpulan data cakupan AMPL, termasuk mekanisme pengelolaan, publikasi serta rentang waktunya.

Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL

Dari hasil lokakarya di Kabupaten Bangka, Propinsi Bangka Belitung diperoleh kesimpulan bahwa semua data di masing-masing dinas atau instansi di kabupaten dan kecamatan, diragukan validitas atau keabsahannya. Hal ini

dikarenakan metode yang digunakan serta konsep dan definisi yang digunakan

belum standar, sehingga generalisasi data yang ada tidak atau belum bisa terbandingkan dengan data yang ada di propinsi, serta data yang sama di kabupaten lain, terutama data yang bersumber dari registrasi. Dengan

demikian perlu diidentifikasi kebutuhan pengelolaan data AMPL pada setiap

level pemerintahan, serta perlu disepakati formulasi kebutuhan pengelolaan data AMPL yang akan dimanfaatkan secara berkesinambungan. Hal yang sama terlihat dari hasil Lokakarya Data AMPL di Sulawesi Tenggara, menunjukkan perlunya integrasi pengelolan data antar stakeholder dalam pengelolaan data AMPL. Secara lengkap lihat Konsep Pengelolaan Data AMPL

Sesi 5. Membahas dan menyepakati Pengelolaan Data AMPL

TUJUAN : Peserta lokakaryamenyepakati Pengelolaan Data AMPL daerahnya masing masing, yang akan dipakai sebagai bahan untuk penyusunan rencana kerja menuju layanan AMPL 2015 yang berkelanjutan

METODE : Curah pendapat, diskusi kelompok, presentasi

WAKTU : 120 menit

ALAT/BAHAN Kain Rekat, Spidol, Kartu metaplan, Flip chart

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan alur dan tujuan yang ingin dicapai dari sesi ini serta dikaitkan dengan upaya pencapaian MDGs 2015 (5 menit)

2. Fasilitator mengajak peserta untuk menginventarisir hal-hal apa saja yang akan disepakati bersama dalam Pengelolaan Data AMPL, catat dalam

kertas flipchart, serta ajak peserta untuk menyimpulkan (10 menit):

(27)

21

dan Variabel data yang dikumpulkan;

z Mekanisme pengumpulan data;

z Mekanisme pengelolaan data, dan

z Monitoring pengelolaan data

3. Bagi peserta kedalam 4 kelompok, untuk membahas dan menyepakati hal-hal tersebut diatas :

z Kelompok 1: Membahas dan mencermati variabel data yang akan dipakai untuk monitoring pencapaian MDGs serta menyepakati variabel data yang dikumpulkan;

z Kelompok 2: Membahas dan menyepakati mekanisme pengumpulan

data;

z Kelompok 3: Membahas dan menyepakati mekanisme pengelolaan

data, dan

z Kelompok 4: Membahas dan menyepakati monitoring pengelolaan data

4. Minta kepada setiap kelompok untuk presentasi, serta berikan kepada kelompok lain untuk menyempurnakannya, sehingga keempat topik tersebut di atas disepakati bersama.

5. Berdasarkan pengalaman dan hasil diskusi tersebut, secara bersama-sama sepakati variabel yang akan dipakai dalam pengumpulan data cakupan AMPL, mekanisme pengelolaan, monitoring serta rentang waktunya dalam rangka penyusunan rencana kerja menuju layanan AMPL 2015 yang berkelanjutan.

Dibutuhkan kesepakatan pengelolaan data AMPL yang didasarkan pada konsep untuk mengatasi putusnya arus informasi dalam pengelolaan data AMPL, ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan berdasarkan konsep pengelolaan data AMPL, yakni:

z Provinsi perlu mengembangkan kegiatan yang berhubungan dengan integrasi data antar kabupaten/kota, agar fungsi provinsi sebagai

(28)

22

z Kabupaten/kota perlu mengembangkan dan melaksanakan pengelolaan data yang terkoordinir dan mengakomodasi kebutuhan data untuk perencanaan, monitoring dan evaluasi proyek, baik berupa data dasar dari survei konsultan maupun dari catatan registrasi yang selama ini dikumpulkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan stakeholder lainnya sampai level terkecil, yakni desa atau proyek. Disamping itu untuk memperoleh data pelengkap (seperti data dasar) yang bersumber dari instansi lain seperti BPS, dapat melakukan link kegiatan yang mengakomodasi kebutuhan stakeholder mengenai data AMPL.;

z Perlu kesepakatan Nasional Indikator Air Minum MDGs yang akan disosialisasikan di Daerah (propinsi, kabupaten/kota);

z Masing-masing stakeholder sektoral di daerah perlu mempunyai pengelolaan data AMPL yang terintegrasi, dengan meningkatkan koordinasi dan mengoptimalkan fungsi masing-masing level pemerintahan sampai level desa.

Sesi 6. Implementasi Pengelolaan Data AMPL di Daerah

TUJUAN : Peserta lokakarya menyepakati Implementasi Pengelolaan Data AMPL daerahnya masing-masing, yang akan dipakai untuk penyusunan rencana kerja menuju layanan AMPL 2015 yang berkelanjutan

METODE : Curah pendapat, diskusi kelompok, presentasi

WAKTU : 135 menit

ALAT/BAHAN Kain Rekat, Spidol, Kartu metaplan, Flip chart

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan alur dan tujuan yang ingin dicapai dalam proses sesi ini (5 menit)

2. Fasilitator mengingatkan kembali hasil kesepakatan tentang pengelolaan data AMPL dan kesimpulan yang diperoleh dari sesi-sesi yang sudah dilakukan sebelumnya (10 menit)

3. Fasilitator meminta tanggapan peserta yang harus disepakati tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam Implementasi Pengelolaan Data AMPL (15 menit), untuk kemudian dikelompokkan menjadi :

z Strategi pengumpulan data;

(29)

23

z Praktek pengumpulan data di desa-desa prioritas;

z Konsolidasi data di tingkat Kabupaten/Kota

4. Bagi peserta kedalam 4 kelompok, untuk membahas dan menyepakati hal-hal tersebut diatas :

Kelompok 1

Kelompok 2

Strategi pengumpulan data Diskusikan: z Jenis data :

− data cakupan air minum,

− data cakupan sanitasi dasar z Format data yang akan dipergunakan, z Instansi yang bertanggungjawab, z Rencana kerja dan rencana

pembiayaan

Lokakarya/pelatihan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan dalam pengelolaan data, diskusikan:

z Siapa yang membutuhkan peningkatan kapasitas,

z Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap apa yang dibutuhkan,

z Perkiraan jenis lokakarya/pelatihan/ pendampingan yang dibutuhkan z Perkiraan kebutuhan dan sumber

dana

Kelompok 3

Kelompok 4

Pengumpulan data di desa-desa prioritas, diskusikan:

z Kriteria pemilihan desa prioritas, z Penentuan jumlah desa prioritas, z Pemilihan desa prioritas

Konsolidasi data di tingkat Kabupaten/Kota z Pemilihan Tim Pengelola

pengumpulan data desa prioritas, z Penentuan deadline pengumpulan

data desa prioritas,

z Pemrosesan data desa prioritas

5. Minta kepada setiap kelompok untuk presentasi, serta berikan kepada kelompok lain untuk menyempurnakannya, sehingga keempat topik tersebut diatas disepakati bersama menjadi Rencana Kerja Implementasi Pengelolaan Data AMPL.

(30)

24

Sesi 7. Penutupan

TUJUAN : Peserta mendapatkan penegasan mengenai pentingnya Pengelolaan Data AMPL di daerahnya masing masing

METODE : Upacara semi seremonial

WAKTU : 30 menit

ALAT/BAHAN Sambutan Pengarahan

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator mengembalikan acara kepada panitia untuk menutup acara.

2. Panitia membacakan susunan acara penutupan.

3. Ceramah singkat penutupan acara yang menegaskan Pentingnya Pengelolaan Data AMPL di daerahnya masing masing

4. Pembacaan doa

5. Acara foto bersama (pilihan)

6. Peserta kembali ke daerahnya masing masing

2.1.3. Pelaporan

Langkah penting setelah pelaksanaan lokakarya adalah memastikan bahwa telah tersusun laporan pelaksanaan lokakarya – sesuai dengan notulensi lokakarya, sehingga semua proses lokakarya terekam, dan daerah memiliki dokumen untuk persiapan implementasi Pengelolaan Data AMPL.

Bagian terpentingnya dari laporan tersebut adalah bagian dari Implementasi Pengelolaan Data AMPL, yang dikelompokkan menjadi:

z Strategi pengumpulan data, meliputi: kesepakatan jenis data yang akan dikumpulkan; format data yang akan dikumpulkan; instansi yang bertanggung jawab; serta rencana kerja dan rencana pembiayaan

z Lokakarya/pelatihan peningkatan kapasitas dalam pengelolaan data, meliputi: kesepakatan siapa yang akan ditingkatkan kapasitasnya; pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan; perkiraan jenis lokakarya/pelatihan/pendampingan yang dibutuhkan; serta perkiraan kebutuhan sumber daya dan sumber dana

(31)

25

kesepakatan kriteria pemilihan desa prioritas; penentuan jumlah desa prioritas; serta pemilihan desa prioritas

z Konsolidasi data di tingkat Kabupaten/Kota, meliputi: kesepakatan Tim Pengelola Data, penentuan deadline pengumpulan data, serta pemrosesan data dari desa prioritas yang telah disepakati.

z Contoh matriks rencana kerja yang dapat dipergunakan antara lain :

KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

WAKTU SUMBER

BIAYA

HASIL YANG DIHARAPKAN MULAI SELESAI

Berdasarkan kesepakatan rencana implementasi itulah kemudian Pokja AMPL memulai pelaksanaan Pengelolaan Data AMPL.

2.2. Panduan Pertemuan Koordinasi Implementasi

Pengelolaan Data AMPL

2.2.1. Pendahuluan

Pemangku kepentingan mempunyai peranan masing-masing dalam pengelolaan data dan pemanfaaatan data AMPL, BPS sebagai lembaga yang khusus berperan dalam pengelolaan data dasar secara umum dan termasuk didalamnya data AMPL mempunyai keterbatasan dalam pengumpulan data

AMPL, karena sistem kerja pengumpulan data yang bersifat lebih spesifik

hanya dilakukan berdasarkan permintaan sektoral yang membutuhkannya, dan singkronisasi antar pemangku kepentingan dengan BPS belum terjalin dengan baik sehingga pengelolaan data belum tercapai secara maksimal.

(32)

26

Puskesmas, sehingga pengelolaan data AMPL dapat berkelanjutan.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) melakukan pengumpulan data administrasi teknis dan cakupan pelayanan, akan tetapi masih diperlukan penyempurnaan pengelolaan data baik dari segi administrasi maupun pelayanan air minum.

Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) melakukan pengelolaan data yang cukup bagus, akan tetapi cakupan pengelolan data hanya dilakukan berdasarkan daftar usulan kegiatan sehingga tidak dapat digeneralisir sampai level kecamatan ataupun kabupaten/kota.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mempunyai peranan yang sinergis karena dapat mengintegrasikan data antar sektoral/pemangku kepentingan, karena fungsi Bappeda sebagai koordinator perencanaan pembangunan di daerah dapat melakukan kegiatan lintas sektoral dalam pengelolaan data secara umum dan data AMPL khususnya.

Potensi lain dalam pengelolaan data dapat diperoleh dari BPM (Badan Pemberdayaan Masyarakat), karena BPM mempunyai Pokmas (Kelompok Masyarakat) sampai tingkat dusun, sehingga potensi data dasar AMPL dapat didekati dari optimalisasi pemberdayaan Pokmas sampai level dusun ini. Tentu saja, sebagai instansi resmi pemerintah dalam pengelolaan data secara keseluruhan, peran BPS tetap diperlukan.

Berdasarkan pemetaan kelembagaan tersebut, maka kemudian Pokja AMPL melakukan berbagai pertemuan koordinasi dalam Implementasi Pengelolaan Data AMPL, sejak persiapan, pelaksanaan peningkatan kapasitas, pengumpulan data tahap awal, pemrosesan data tahap awal, sesuai dengan rencana kerja, dan diharapkan pengumpulan dan pemrosesan data AMPL ini mencakup seluruh wilayah kabupaten/kota sampai pada tingkat publikasinya.

2.2.2. Proses

Beberapa pertemuan Koordinasi yang dibutuhkan Pokja AMPL terkait pengelolaan Data AMPL adalah sebagai berikut:

z Persiapan

(33)

27

besaran lokasi pengumpulan dan pemrosesan data, timeline, siapa akan melakukan apa, dimana dan berapa anggarannya;

− Sesuai agenda tersebut, pada pertemuan ini disepakati juga Tim Pengelolaan Data AMPL yang akan mengawal dan melaksanakan Pengelolaan Data AMPL daerah tersebut;

− Keluaran pertemuan ini adalah kesepakatan Pengelolaan Data AMPL melalui terbentuknya Tim Pengelola Data AMPL beserta agenda dan anggarannya.

z Pelaksanaan peningkatan kapasitas

− Pertemuan koordinasi ini membahas kebutuhan peningkatan

kapasitas, siapa yang akan menjadi target, dimana dan kapan pelaksanaannya, siapa yang akan menjadi narasumber dan berapa anggarannya

− Pada pertemuan ini, disepakati agenda pertama peningkatan kapasitas untuk mendukung kegiatan awal yaitu pengumpulan data AMPL

− Keluaran pertemuan ini adalah agenda peningkatan kapasitas pengelolaan data AMPL beserta agenda dan anggarannya, termasuk agenda pertama

z Pengumpulan data tahap awal

− Pertemuan koordinasi ini membahas rencana pengumpulan data pada lokasi prioritas yang akan menjadi tahap awal Pengelolaan Data AMPL di daerahnya;

− Pertemuan dilakukan setelah pelatihan bagaimana mengumpulkan data di setiap RT, siapa yang akan melakukan, siapa yang akan melakukan supervisi desa dan siapa yang akan melakukan pengecekan ketika sudah sampai tingkat kecamatan

− Keluaran pertemuan ini adalah agenda pengumpulan data sejak tingkat RT, supervisor desa maupun kecamatan

z Pemrosesan data tahap awal

(34)

28

kapasitas;

− Pertemuan dilakukan setelah lokasi prioritas selesai melakukan pengumpulan data;

− Keluaran pertemuan ini adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengolah, kapan dilakukan pelatihan pemrosesan data, kapan mulai mengolah data sampai siap untuk dipublikasikan

z Pengembangan pengelolaan data AMPL yang mencakup seluruh wilayah

kabupaten/kota

− Pertemuan koordinasi ini dilakukan untuk melakukan review atas hasil pengelolaan data tahap pertama, dan rencana selanjutnya sampai semua wilayah kabupaten/kota melakukan penyempurnakan Pengelolaan Data AMPL

− Keluaran pertemuan ini adalah agenda perluasan pengelolaan data AMPL yang mencakup seluruh wilayah kota kabupaten, timeline, beserta anggarannya.

z Publikasi

− Pertemuan koordinasi ini dilakukan untuk menyepakati bentuk publikasi Data AMPL Kabupaten kotanya, setelah kegiatan pengelolaan data dilakukan mencakup seluruh wilayah kabupaten/ kotanya

− Keluaran pertemuan ini adalah kesepakatan bentuk publikasi Data AMPL kabupaten/kota

2.2.3. Pelaporan

(35)
(36)
(37)

3 Panduan

Pelatihan

Untuk Tim

Pelaksana

Pengelolaan

Data AMPL

3.1. Pendahuluan

a. Maksud dan Tujuan

Pelatihan tim pelaksana pengelolaan data AMPL untuk pembentukan suasana, pembahasan konsep pendataan dan kuesioner, mekanisme konsolidasi serta langkah ke depan.

(38)

32

b. Materi

Ada beberapa materi yang akan menjadi topik bahasan, yaitu:

z Pembentukan suasana;

z Pemahaman konsep pendataan dan pemberdayaan;

z Mekanisme konsolidasi data (supervisi);

z Melatihkan format-format data;

z Pelatihan Pemrosesan data (di tingkat desa dan kabupaten);

z Formulir data;

z Kunjungan lapangan.

c. Keluaran

Disepakati dan dilaksanakan mekanisme konsolidasi data, pemahaman formulir data (kuesioner), dan pemahaman prosedur pemrosesan data (entry dan tabulasi data).

d. Metodologi

Karena bersifat peningkatan kapasitas, dirancang dalam bentuk kegiatan diskusi yang partisipatif. Sebelumnya sudah dipersiapkan panduan pengelolaan data

dan kuesioner serta konsep dan definisi dari semua daftar pertanyaan yang

sudah ada dalam kuesioner tersebut.

e. Tahapan Proses Pelatihan

Untuk menjamin tercapainya tujuan di atas, kegiatan pada hari I dimulai dengan penjelasan Konsep Pemberdayaan Pengelolaan Data, Mekanisme Konsolidasi Data dan Pelatihan Formulir Pendataan (Kuesioner)

f. Bahan

Bahan yang diperlukan antara lain.

z Catatan proses pengelolaan data AMPL di kabupaten/kota selama ini

z Panduan Pengelolaan Data AMPL di daerah

g. Durasi

(39)

33

h. Fasilitator dan Peserta

z Pelatih: Pokja AMPL Nasional dan WASPOLA Facility

z Peserta: Pokja AMPL Kabupaten/Kota & Pokja AMPL Provinsi

i. Tempat dan waktu

Lokakarya dilaksanakan di Kabupaten/Kota pelaksana.

j. Alur Pelatihan

Pengantar Lokakarya

Penutup

Urgensi Pengelolaan Data & Memahami Isu Strategis Pengelolaan Data AMPL Saat ini

Identifikasi Kebutuhan Pengelolaan Data AMPL

( Variabel data, pengumpulan, pengelolaan dan publikasi )

Membahas dan Menyepakati Pengelolaan Data AMPL

( Variabel data, mekanisme pengumpulan dan pengelolaan serta monitoring data )

Implementasi Pengelolaan Data AMPL Di Daerah

( Strategi, peningkatan kapasitas, pengumpulan dan konsolidasi data )

Kejelasan maksud dan tujuan lokakarya, Agenda lokakarya disepakati, Suasana kondusif

Pertukaran informasi proses pengumpulan Data Cakupan AMPL

Kejelasan tentang : untuk apa Data AMPL dikumpulkan, dikelola dan dipublikasikan

Kesepakatan tentang Pengelolaan Data AMPL

(40)

34

Jadual Pelaksanaan Pelatihan Tim Pelaksana Pengelolaan Data AMPL

Waktu Agenda Fasilitator/Penanggung Jawab

Hari ke 1

08.30 – 09.30 Pembukaan dan Sambutan Arahan Pokja AMPL Kab/Kota Pokja AMPL Prov. Pokja AMPL Nasional

09.30 – 10.00 Istirahat Panitia

10.00 – 10.30 Pengantar Lokakarya - Perkenalan

- Penjelasan alur lokakarya

Pokja AMPL Nasional & Sekretariat WASPOLA Facility

10.30 – 12.00 Paparan & Diskusi:

Konsep Manajemen Data AMPL

Pokja AMPL Nasional & Sekretariat WASPOLA Facility

12.00 – 13.00 Istirahat Panitia

13.00 – 14.00 Metode Pengumpulan Data dan Peranan Para Pihak Pokja AMPL Nasional & Sekretariat WASPOLA Facility

14.00 – 15.00 Penjelasan Kuesioner dan Panduan Survei - Kuesioner

- Definisi-definisi - Cara Pengisian

Pokja AMPL Nasional & Sekretariat WASPOLA Facility

15.00 – 15.30 Istirahat Panitia

15.30 – 15.45 Simulasi Kelas Pengisian Kuesioner Pokja AMPL Kab/Kota

15.45 – 16.30 Masukan & Diskusi Hasil Simulasi Pokja AMPL Kab/Kota

16.30 – 17.00 Persiapan Simulasi Lapangan Peserta

Hari ke 2

08.00 – 08.30 Persiapan dan Perjalanan Ke Lapangan Panitia

08.30 – 10.30 Simulasi Lapangan: wawancara responden Peserta

10.30 – 11.00 Kembali ke kelas Panitia

11.00 – 12.00 Evaluasi Simulasi Lapangan Pokja AMPL Nasional & Sekretariat WASPOLA Facility

12.00 – 13.00 Istirahat Panitia

13.00 – 14.00 Strategi BPS dalam Pengelolaan Data Sektor AMPL BPS

14.00 – 15.00 Role Play: Pelatihan Supervisor & Enumerator Peserta

15.00 – 15.30 Istirahat Panitia

15.30 – 16.00 Tips Praktis Teknis Menyampaikan Pengetahuan dan Ketrampilan Kepada Peserta Pelatihan

Pokja AMPL Nasional & Sekretariat

WASPOLA Facility

16.00 – 16.45 Rencana Tindak Lanjut - Jadwal Survei

- Pembagian Wilayah Survei, Enumerator dan Supervisor - Logistik lapangan: Kuesioner, peralatan dan perlengkapan

Pokja AMPL Nasional & Sekretariat WASPOLA Facility

Peserta

16.45 – 17.00 Evaluasi Pokja AMPL Nasional & Sekretariat

WASPOLA Facility

(41)

35

3.2. Proses Pelaksanaan

Sesi 1. Pembukaan dan Sambutan Arahan

TUJUAN : Terjadinya pemahaman bersama tentang pentingnya Pengelolaan Data AMPL di daerah

METODE : Sambutan dan Arahan

WAKTU : 20 menit

ALAT/BAHAN Susunan acara, laporan penyelenggaraan, sambutan arahan

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Pembukaan dengan salam dan penegasan acara dimulai oleh pembawa acara, dilanjutkan penjelasan susunan acara.

2. Laporan penyelenggaraan

3. Sambutan arahan disampaikan Ketua Bappeda/Pokja AMPL.

4. Sambutan arahan disampaikan oleh Pokja AMPL Nasional

5. Pembacaan doa.

Pesan kunci arahan:

Hasil yang ingin dicapai dalam Pelatihan Tim Pelaksana Pengelolaan Data AMPL ini adalah:

a. Pemahaman bersama tentang Konsep Pengelolaan Data AMPL.

b. Pemahaman tentang metoda pengumpulan data AMPL dan peranan para pihak.

c. Keterampilan melakukan survei rumah tangga sesuai dengan kuesioner yang telah disiapkan.

d. Memahami peran BPS dalam pengelolaan data AMPL.

e. Memahami teknik fasilitasi kepada peserta pelatihan supervisor & enumerator.

(42)

36

Sesi 2. Pengantar Lokakarya : Perkenalan, penjelasan alur

lokakarya& Kesepakatan pelaksanaan pelatian

TUJUAN : − Pencairan suasana agar menjadi rileks dan informal. − Agenda lokakarya disepakati oleh semua peserta.

METODE : Permainan perkenalan, Diskusi pleno, Ceramah singkat

WAKTU : 20 menit

ALAT/BAHAN : Bagan alur lokakarya, Kain Rekat, Spidol, Kartu ide (metaplan), Flip chart

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator mengajak peserta latihan untuk mencairkan suasana dimulai dengan acara perkenalan. Mengingat waktu terbatas, perkenalan dibatasi dengan memperkenalkan diri dengan cara:

z Bagikan kertas metaplan dan spidol

z Minta setiap peserta untuk mengelompok ke dalam 4 kelompok: kelompok air, kelompok jamban, kelompok drainase dan kelompok sampah

z Minta kepada setiap kelompok untuk saling memperkenalkan diri, serta menyepakati yel-yel yang berkaitan dengan nama kelompoknya.

z Minta setiap peserta untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan yel-yelnya dengan ekspresinya

z Bahas makna perkenalan diri dan lanjutkan ke acara seterusnya

2. Lanjutkan acara dengan penjelasan alur lokakarya. Setelah itu dilanjutkan acara dengan penyepakatan aturan main pelaksanaan lokakarya

3. Bahas secara bersama, tentang aturan main, pemanfaatan waktu, pengorganisasian kelas, dan hal lain yang dianggap perlu.

Pesan kunci;

z Terjadinya pencairan suasana dengan sasaran peserta dapat memberikan kontribusi pemikiran selama pelatihan berlangsung

z Kesepakatan alur lokakarya tentang apa yang akan dibahas dalam pelatihan ini

(43)

37

Sesi 3. Konsep Manajemen Data AMPL

TUJUAN : Peserta memahami konsep manajemen data AMPL yang akan diterapkan didaerahnya

METODE : Penugasan dan ceramah serta tanya jawab

WAKTU : 20 menit

ALAT/BAHAN Kertas flipchart dan spidol, Paparan Konsep Manajemen Data AMPL, Laptop dan LCD

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh sesi ini.

2. Lakukan snapshot data AMPL peserta dengan cara: z Hitung jumlah peserta yang pelayanan sanitasinya:

− Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan

ke sistem perpipaan yang dikelola oleh kota/dinas;

− Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan

ke tengki septik;

− Peserta yang rumahnya memiliki jamban dan limbahnya dialirkan

ke cubluk/lubang;

− Lain lain, dialirkan atau dibuang ke kebun, sawah, saluran air, dlsb. z Lakukan penghitungan secara bersama sama, prosentasikan terhadap

jumlah peserta

z Jelaskan, inilah gambaran statistik pelayanan sanitasi di daerah

z Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan komentar dari

masing masing kelompok data tadi.

Catatan: Ini merupakan bahan bagi fasilitator untuk menghantarkan betapa seriusnya persoalan statistik AMPL, tetapi jauh lebih serius makna dibalik statistik; misalnya pemahaman tentang tangki septik dan cubluk serta kepedulian terhadap sarana yang digunakan.

3. Jelaskan Konsep Manajemen Data AMPL secara presentasi yang interaktif.

4. Berikan kesempatan untuk tanya jawab.

(44)

38

Kata kunci

z Variabel data AMPL yang disepakati sesuai dengan MDGs.

z Pengumpulan Data AMPL.

z Pemrosesan Data AMPL.

z Publikasi.

Sesi 4. Metode Pengumpulan Data dan Peranan Para Pihak

TUJUAN : Peserta menguasai cara pengumpulan data AMPL

Peserta mengetahui peranan para fihak dalam pengumpulan data AMPL

METODE : Paparan, permainan, diskusi dan tanya jawab

WAKTU : 90 menit

ALAT/BAHAN Paparan Metoda Pengumpulan Data & Peran Para Pihak, kursi dan atau meja, kertas flipchart dan spidol, laptop dan LCD

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh sesi ini.

2. Lakukan pemaparan topik tersebut secara interaktif, untuk bagian topik Metoda Pengumpulan Data AMPL. Berikan kesempatan untuk tanya jawab.

(45)

39

Angkat Kursi dan atau Meja

1. Persiapkan terlebih dahulu kursi atau meja di tengah tengah ruangan pelatihan 2. Minta kepada peserta lainnya menjadi pengamat.

3. Minta dua orang sukarelawan yang berasal dari instansi yang berbeda. 4. Minta kedua orang tersebut untuk memegang kursi/meja dan mengangkatnya. 5. Tanyakan bagaimana rasanya.

6. Minta dua orang lagi sukarelawan yang berasal dari instansi yang berbeda dengan yang terdahulu.

7. Minta keempat orang tersebut untuk memegang kursi/meja dan mengangkatnya. 8. Tanyakan bagaimana rasanya.

9. Minta keempat orang tersebut untuk memegang kursi/meja dan mendorongnya kedepan dengan sekuatnya.

10. Hentikan kegiatan.

11. Minta keempat orang tersebut untuk memegang kursi/meja dan menghadap ke arah fasilitator berdiri serta membawanya kedepan.

12. Hentikan kegiatan 13. Tanyakan kepada :

a. Sukarelawan :

- Bagaimana rasanya mengangkat ketika masih berdua - Bagaimana rasanya mengangkat ketika sudah berempat

- Bagaimana rasanya ketika semua berempat saling berhadapan dan saling mendorong sekuat tenaga

- Bagaimana rasanya ketika semua berempat menghadap kearah fasilitator dan mengangkatnya kesana

b. Pengamat : hasil pengamatannya

14. Rangkum pendapat peserta mengenai peran para pihak dalam pengumpulan data, ketika semua fihak sepakat kesebuah tujuan bersama dan semua fihak bersepakat untuk berjalan seiring dan sejalan.

4. Lanjutkan paparan dengan penjelasan tambahan mengenai peran Para pihak dalam pengumpulan data AMPL, lakukan diskusi dan tanya jawab.

5. Buat rangkuman tentang Metoda Pengumpulan Data AMPL dan Peran Para Pihak.

Kata kunci:

z Metoda pengumpulan data

(46)

40

Sesi 5. Penjelasan Kuesioner dan Panduan Survei: Kuesioner

Definisi-definisi, Cara Pengisian

TUJUAN : Peserta memahami maksud dan tujuan penggunaan kuesioner dalam pengumpulan data AMPL

Peserta menguasai definisi definisi yang ada dalam kuesioner dalam pengumpulan data AMPL

Peserta menguasai cara pengisian kuesioner dalam pengumpulan data AMPL

METODE : Paparan, diskusi dan tanya jawab

WAKTU : 60 menit

ALAT/BAHAN Paparan Kuesioner, Definisi-definisi, Cara Pengisian, kertas flipchart dan spidol, laptop dan LCD

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh sesi ini.

2. Lakukan pemaparan topik tersebut secara interaktif, untuk bagian topik: z Definisi kuesioner;

z Cara pengisian kuesioner.

Berikan kesempatan untuk diskusi dan tanya jawab.

3. Fasilitator membuat rangkuman sesi.

Kata Kunci:

1. Kuesioner.

2. Cara pengisian Kuesioner.

Sesi 6. Simulasi Kelas : Pengisian Kuesioner

TUJUAN : Peserta mempraktekkan cara pengisian kuesioner dalam pengumpulan data AMPL

METODE : Simulasi

WAKTU : 15 menit

ALAT/BAHAN Kuesioner

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh sesi ini.

(47)

41

3. Minta setiap kelompok untuk melakukan simulasi pengisian kuesioner, sesuai dengan tugasnya masing masing.

4. Kalau sudah 15 menit, hentikan kegiatan.

Kata kunci:

1. Kuesioner.

2. Cara pengisian Kuesioner.

Sesi 7. Masukan dan Diskusi hasil simulasi : Pengisian Kuesioner

TUJUAN : Peserta mendapatkan masukan dari praktek pengisian Kuesioner dalam pengumpulan data AMPL

METODE : Diskusi dan tanya jawab

WAKTU : 45 menit

ALAT/BAHAN Kuesioner yang sudah terisi, flipchart dan spidol, metaplan dan kain rekat

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh sesi ini tentang masukan dan diskusi hasil simulasi kelas pengisian kuesioner.

2. Lakukan refleksi bersama, apa kelebihan dan kekurangan dalam pengisian kuesioner, serta apa yang harus dilakukan dalam pengisian kuesioner

3. Bahas bersama makna dari simulasi pengisian kuesioner.

4. Buat rangkuman, mengenai tahapan bagaimana mengisi kuesioner.

Sesi 8. Persiapan simulasi : Pengisian Kuesioner

TUJUAN : Peserta siap melakukan praktek pengisian kuesioner dalam pengumpulan data AMPL di lapangan

METODE : Penugasan

WAKTU : 20 menit

ALAT/BAHAN Kuesioner, alat tulis, dan perlengkapan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh sesi ini.

(48)

42

3. Fasilitator melakukan pengecekan apakah semua peserta sudah paham tentang tugasnya dalam simulasi lapangan pengisian kuesioner.

Kata kunci:

1. Kuesioner.

2. Cara pengisian kuesioner.

3. Pembagian tugas simulasi lapangan pengisian kuesioner.

Sesi 9. Persiapan dan Perjalanan ke Lapangan

TUJUAN : Peserta sampai di lokasi praktek pengisian kuesioner dalam pengumpulan data AMPL di lapangan

METODE : Penugasan

WAKTU : 30 menit

ALAT/BAHAN Kuesioner, alat tulis, dan perlengkapan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan maksud persiapan dan teknis perjalanan ke lapangan.

2. Fasilitator melakukan pengecekan terakhir perlengkapan praktek sebelum berangkat ke lokasi praktek pengisian kuesioner.

3. Perjalanan bersama ke lokasi praktek pengisian kuesioner.

Kata kunci:

1. Kuesioner.

2. Cara pengisian kuesioner.

3. Perlengkapan simulasi lapangan pengisian kuesioner.

(49)

43

Sesi 10. Simulasi Lapangan: wawancara responden

TUJUAN : Peserta mendapatkan pembelajaran dari praktek pengisian kuesioner dalam pengumpulan data AMPL di lapangan

METODE : Praktek

WAKTU : 60 menit

ALAT/BAHAN Kuesioner, alat tulis, dan perlengkapan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator melakukan pengecekan terakhir sebelum praktek pengisian kuesioner akan dilakukan di lokasi praktek.

2. Fasilitator mempersilahkan setiap pasangan berangkat ke lokasi untuk melakukan praktek pengisian kuesioner di lokasi prakteknya masing masing.

3. Lakukan supervisi secukupnya.

4. Setelah selesai minta kepada semua peserta untuk kembali ke kelas.

Kata kunci

1. Kuesioner

2. Cara pengisian kuesioner

3. Perlengkapan simulasi lapangan pengisian kuesioner

4. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian kuesioner

5. Waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke kelas

Sesi 11. Evaluasi Simulasi Lapangan

TUJUAN : Peserta mendapatkan masukan berdasarkan hasil simulasi lapangan METODE : Penugasan

WAKTU : 30 menit

(50)

44

1. Fasilitator menjelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh sesi ini.

2. Lakukan refleksi bersama, apa kelebihan dan kekurangan dalam pengisian kuesioner, serta apa yang harus dilakukan dalam pengisian kuesioner.

3. Bahas bersama makna dari simulasi pengisian kuesioner di lapangan.

4. Buat rangkuman, mengenai tahapan bagaimana mengisi kuesioner.

Sesi 12. Strategi BPS dalam Pengelolaan Data Sektor AMPL

TUJUAN : Peserta mendapatkan pemahaman tentang Strategi BPS dalam Pengelolaan Data Sektor AMPL

METODE : Paparan dan diskusi serta tanya jawab

WAKTU : 60 menit

ALAT/BAHAN : Paparan, alat tulis, dan perlengkapan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan maksud sesi ini.

2. Fasilitator mempersilahkan narasumber dari BPS untuk menyampaikan paparannya.

3. Lakukan diskusi dan tanya jawab.

4. Buat rangkuman tentang topik Strategi BPS dalam Pengelolaan Data Sektor AMPL.

Kata kunci:

1. Pengelolaan Data Sektor AMPL.

2. Strategi yang dipakai dalam Pengelolaan Data Sektor AMPL.

Sesi 13. Role Play Supervisor & Enumerator

TUJUAN : Peserta mendapatkan pemahaman tentang peran supervisor dalam Pengumpulan Data AMPL

METODE : Role-play dan diskusi serta tanya jawab

WAKTU : 60 menit

ALAT/BAHAN Kuesioner, alat tulis, dan perlengkapan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menjelaskan maksud sesi ini.

(51)

45

minta setiap kelompok untuk membagi tugas: seorang bertindak sebagai pewawancara, seorang bertindak sebagai responden, seorang bertindak sebagai supervisor, seorang lagi sebagai pengamat.

3. Minta setiap kelompok untuk melakukan simulasi pengisian kuesioner, sesuai dengan tugasnya masing masing.

4. Setelah 15 menit, hentikan kegiatan.

5. Minta kepada setiap pengamat menyampaikan laporannya tentang:

a. Apa yang dilakukan oleh pewawancara;

b. Apa yang dilakukan oleh supervisor.

6. Lakukan diskusi pleno berdasarkan pengalaman tersebut, sehingga semua pihak paham peran pewawancara dan supervisornya.

7. Tutup sesi ini dengan menyatakan pentingnya peran supervisor dalam pengumpulan data AMPL.

Kata kunci:

1. Pengumpulan Data AMPL.

2. Peran pewawancara dalam Pengumpulan Data AMPL.

3. Peran supervisor dalam Pengumpulan Data AMPL.

Sesi 14. Tips Praktis Teknis Menyampaikan Pengetahuan dan

Keterampilan Kepada Peserta Pelatihan

TUJUAN : Peserta mendapatkan pemahaman tentang teknik-teknik penyampaian pengetahuan dan keterampilan.

METODE : Role-play dan diskusi serta tanya jawab

WAKTU : 60 menit

ALAT/BAHAN Kuesioner, alat tulis, dan perlengkapan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menyampaikan tujuan yang ingin dicapai oleh sesi ini.

(52)

46

a. Minta kepada setiap sukarelawan untuk membuat gambar di samping ini secara berbeda

b. Orang pertama mengajak peserta untuk menggambar dengan pola komunikasi searah, peserta mendengarkan instruksi, lalu menggambar sesuai dengan informasi yang dimilikinya.

c. Orang kedua mengajak peserta untuk menggambar dengan pola komunikasi timbal balik yang terbatas, peserta mendengarkan instruksi boleh bertanya, dan hanya dijawab secara lisan oleh pemberi instruksi, lalu menggambar sesuai dengan informasi yang dimilikinya.

d. Orang ketiga mengajak peserta untuk menggambar dengan cara memfasilitasi sampai semua peserta dapat

menggambar, peserta mendengarkan boleh bertanya, dan diberi contoh oleh pemberi instruksi, lalu menggambar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemberi instruksi.

3. Lakukan pembahasan makna permainan tersebut sebagai berikut:

Hasilnya Kenapa

Sukarelawan 1 Sukarelawan 2 Sukarelawan 3

4. Ajak peserta, pola yang mana yang sebaiknya diterapkan jika kita akan memberikan materi kepada peserta pelatihan.

5. Paparkan tips praktis menyampaikan pengetahuaan dan keterampilan kepada peserta pelatihan. Lakukan diskusi dan tanya jawab.

6. Buat rangkuman tentang sesi petunjuk praktis menyampaikan materi kepada peserta pelatihan.

Kata kunci:

(53)

47

dan peserta pelatihan akan memudahkan proses transfer pengetahuan

dan keterampilan.

2. Fasilitasi adalah memberikan kemudahan kepada peserta pelatihan dalam proses transfer pengetahuan dan keterampilan.

Sesi 15. Rencana Tindak Lanjut

TUJUAN : - Peserta menyepakati jadwal survei

- Peserta menyepakati pembagian wilayah survei, enumerator dan Supervisor

- Peserta mampu menyiapkan logistik lapangan: kuesioner, peralatan dan perlengkapan

METODE : Paparan dan diskusi serta tanya jawab

WAKTU : 45 menit

ALAT/BAHAN Kuesioner, alat tulis, dan perlengkapan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator melakukan rangkuman atas apa yang telah diselesaikan dalam pelatihan ini, seraya menegaskan bahwa langkah terakhir dalam pelatihan ini adalah menyusun Rencana Tindak Lanjut.

2. Ajak peserta untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut yang intinya adalah:

z Kesepakatan jadwal survei

z Kesepakatan pembagian wilayah survei, enumerator dan supervisor

z Kesiapan logistik lapangan: kuesioner, peralatan dan perlengkapan

3. Minta peserta menyusun ketiga garis besar kegiatan tersebut dalam jadwal seperti berikut ini.

NO. KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB

WAKTU

(54)

48

Sesi 16. Evaluasi

TUJUAN : Peserta memberikan masukan tentang penyelenggaraan pelatihan ini

METODE : Penugasan

WAKTU : 15 menit

ALAT/BAHAN Format evaluasi akhir pelatihan, dan perlengkapan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menegaskan setelah menyusun Rencana Tindak Lanjut, langkah berikut yang akan dilakukan adalah peserta mengisi format evaluasi akhir pelatihan, baik untuk menilai masukan yang diterima peserta, maupun masukan untuk fasilitator dan penyelenggara pelatihan.

2. Bagikan format evaluasi akhir pelatihan, minta peserta untuk mengisi format evaluasi tersebut, jika sudah selesai kembalikan kepada fasilitator.

Sesi 17. Penutupan

TUJUAN : Terselenggaranya acara penutupan penyelenggaraan pelatihan ini

METODE : Seremonial

WAKTU : 30 menit

ALAT/BAHAN : Susunan acara penutupan.

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator menegaskan tibanya saat acara penutupan penyelenggara pelatihan ini, seraya menyerahkan acara sepenuhnya kepada panitia.

2. Acara seremonial penutupan pelatihan. Ditutup dengan agenda foto bersama.

3. Kalau sudah selesai, tutup acara pelatihan ini, seraya mengucapkan “Selamat Bekerja, dalam Pengumpulan Data AMPL!”.

3.3. Pelaporan

Langkah penting setelah pelaksanaan pelatihan ini adalah memastikan bahwa telah tersusun laporan pelaksanaan pelatihan – sesuai dengan notulensi pelatihan, sehingga semua proses pelatihan terekam, dan daerah memiliki dokumen untuk persiapan pengumpulan data AMPL.

(55)

49

z Kesepakatan jadwal survei;

z Kesepakatan pembagian wilayah survei, enumerator dan supervisor;

z Kesiapan logistik lapangan: kuesioner, peralatan dan perlengkapan.

(56)
(57)

4 Panduan

Pelatihan

Aparat

Pendata

(Supervisor

dan

Enumerator)

4.1. Pendahuluan

a. Maksud dan Tujuan

Pelatihan aparat pendata (supervisor dan enumerator) adalah untuk melatih aparat pendata AMPL mengenai kuesioner, wawancara dan supervisi lapangan.

b. Materi

Ada beberapa materi yang akan menjadi topik bahasan, yaitu:

z Melatihkan pengisian kuesioner

z Mekanisme konsolidasi data (supervisi)

z Praktek lapangan pengisian kuesioner

(58)

52

c. Keluaran

Disepakati dan dilaksanakan mekanisme konsolidasi data, pemahaman format formulir data (kuesioner), dan pemahaman prosedur pemrosesan data (entry dan tabulasi data).

d. Metodologi

Karena bersifat peningkatan kapasitas, dalam pelatihan pelaksanaan lapangan dengan menggunakan metodologi partisipatif. Sebelumnya sudah dipersiapkan

panduan pengelolaan data dan kuesioner serta konsep dan definisi dari semua

daftar pertanyaan yang sudah ada dalam kuesioner tersebut.

e. Tahapan Proses Pelatihan

Untuk menjamin tercapainya tujuan di atas, kegiatan pada hari I dimulai dengan penjelasan Konsep Pemberdayaan Pengelolaan Data, Mekanisme Konsolidasi Data dan Pelatihan Formulir Pendataan (Kuesioner)

f. Bahan

Bahan-bahan yang diperlukan adalah:

z Catatan proses pengelolaan Data AMPL di kabupaten/kota selama ini

z Panduan pengelolaan data AMPL di daerah

g. Durasi

2 hari efektif.

h. Fasilitator dan Peserta

z Pelatih berasal dari Pokja AMPL Kabupaten/Kota & Pokja AMPL Provinsi yang sudah memperoleh pelatihan

z Peserta berasal dari Kepala desa, calon supervisor dan calon pencatat lapangan (enumerator)

z Narasumber berasal dari Pokja AMPL Nasional dan WASPOLA Facility

i. Tempat dan waktu

(59)

53

j. Alur Pelatihan Aparat Pendata (Supervisor dan Enumerator)

Pengantar Lokakarya

Konsolidasi Hasil Pelaksanaan Lapangan

Penutup

Pengantar Kuesioner Pengumpulan Data AMPL

Simulasi Pengisian Kuesioner Pengumpulan Data AMPL

Role Play Supervisor & Enumerator dalam Pengumpulan Data AMPL

Rencana Tindak Lanjut Pelaksanaan Simulasi Lapangan

Evaluasi

Kejelasan maksud dan tujuan lokakarya, pembentukan suasana

Penjelasan konsep dan definisi kuesioner pada level rumah tangga, desa.

Peserta berlatih pengisian kuesioner pada level rumah tangga

Konsolidasi data diskusi kelaikan kuesioner. Peserta memahami peran supervisor dan enumerator dalam pengumpulan data.

Peserta menyepakati jadwal, pembagian tugas dan logistik yang dibutuhkan untuk pengumpulan data. Pendataan Lapangan (wawancara dengan menggunakan kuesioner

(60)

54

K. Jadwal Pelaksanaan Pelatihan Aparat Pendata (Supervisor & Enumerator)

Hari ke 1

08.00 – 08.30 Pendaftaran Peserta Panitia

08.30 – 09.30 Pengantar Lokakarya Pokja AMPL Kab/Kota & Provinsi

09.30 – 10.00 Istirahat Panitia

10.00 – 12.00 Penjelasan Kuesioner dan Panduan Survei - Kuesioner

- Definisi-definisi - Cara Pengisian

Pokja AMPL Kab/Kota & Provinsi

12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang

13.00 – 15.00 Simulasi Pengisian Kuesioner Pokja AMPL Kab/Kota & Provinsi

15.00 – 15.30 Istirahat Panitia

15.30 – 17.00 Role play : Supervisor & Enumerator dalam Pengisian Kuesioner

Pokja AMPL Kab/Kota & Provinsi

17.00 – 17.30 Persiapan Praktek Lapangan Pengisian Kuesioner

Hari ke 2

08-00 – 09.00 Persiapan & Perjalanan Ke Lapangan Panitia

09.00 – 12.00 Praktek Lapangan (Wawancara) Pokja AMPL Kab/Kota & Provinsi

12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang

13.00 – 14.00 Konsolidasi Hasil Praktek Lapangan Pengisian Kuesioner Pokja AMPL Kab/Kota & Provinsi

14.00 – 15.00 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Pokja AMPL Kab/Kota & Provinsi

15.00 – 15.30 Evaluasi Pokja AMPL Kab/Kota & Provinsi

15.30 – 16.00 Penutupan Pokja AMPL Kab/Kota

Pokja AMPL Provinsi

4.2. Proses Pelaksanaan

Sesi 1. Pengantar Lokakarya : Perkenalan, Penjelasan Alur Lokakarya

& Kesepakatan pelaksanaan pelatian

TUJUAN : • Pencairan suasana agar menjadi rileks dan informal. • Agenda lokakarya disepakati oleh semua peserta.

METODE : • Permainan perkenalan

• Diskusi pleno • Ceramah singkat

WAKTU : 60 menit

ALAT/BAHAN Bagan alur lokakarya, Kain Rekat, Spidol, Kartu ide (metaplan), Flip chart

LANGKAH PENYAJIAN :

1. Fasilitator mengajak peserta latihan untuk mencairkan suasana dimulai dengan acara perkenalan. Mengingat waktu terbatas, perkenalan dibatasi dengan memperkenalkan diri dengan cara :

Gambar

Grafik dan Peta,

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan penyediaan air minum dan sanitasi yang sangat terkait dengan pola hidup masyarakat akan semakin tertekan sebagai akibat pertumbuhan penduduk Proses urbanisasi dan

Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2017-2021 yang selanjutnya disingkat RAD AMPL adalah dokumen operasional kebijakan daerah

Rencana Aksi Daerah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan selanjutnya disingkat dengan RAD AMPL adalah dokumen operasionalisasi kebijakan Daerah jangka menengah dalam

Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan selanjutnya disingkat dengan RAD AMPL adalah dokumen operasionalisasi kebijakan daerah jangka menengah

KESATU : Membentuk Tim Updating Data Air Minum Penyehatan Lingkungan Kota Pariaman Tahun 2018 untuk pengelolaan data Air Minum Penyehatan Lingkungan di Kecamatan

RAD AMPL Kabupaten Musi Rawas berperan sebagai rencana pengembangan kapasitas daerah untuk perluasan program pelayanan air minum dan penyehatan lingkungan serta

Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan selanjutnya disingkat dengan RAD AMPL adalah dokumen operasionalisasi kebijakan daerah

Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang selanjutnya disingkat RAD-AMPL, adalah dokumen operasionalisasi kebijakan daerah jangka menengah