• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA PROMOSI, DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN KOPI BUBUK BANYUATIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA PROMOSI, DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN KOPI BUBUK BANYUATIS"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA PROMOSI, DAN VOLUME

PENJUALAN TERHADAP LABA PADA PERUSAHAAN KOPI BUBUK

BANYUATIS

Putu Rustami, I Ketut Kirya, Wayan Cipta

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:rus_tamy@hotmail.com,Ketut_Kirya@yahoo.co.id, cipta1959@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh biaya produksi, biaya promosi, volume penjualan secara simultan terhadap laba, (2) pengaruh biaya produksi secara parsial terhadap laba, (3) pengaruh biaya promosi secara parsial terhadap laba, (4) volume penjualan terhadap laba, dan (5) variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan dokumentasi, dan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh secara simultan dari biaya produksi, biaya promosi dan volume penjualan terhadap laba, (2) ada pengaruh secara parsial dari biaya produksi terhadap laba, (3) ada pengaruh secara parsial dari biaya promosi terhadap laba, (4) ada pengaruh secara parsial volume penjualan terhadap laba, (5) variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap laba adalah volume penjualan pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis.

Kata Kunci: biaya produksi, biaya promosi, volume penjualan, dan laba.

ABSTRACT

This present study aimed at identifying (1) the influence of production costs, promotion costs, and the volume of selling simultaneously toward profits, (2) the influence of partial production costs toward profits, (3) the influence of promotion costs toward profits, (4) the influence volume of selling toward profits, and (5) the most dominant variable which influenced toward profits of Kopi Bubuk Banyuatis Company. This study used a causal design research. The data which used was quantitative data. The data were collected by doing documentation, and analyzed by using double regression linear. The results of the study showed that (1) there was influence simultaneously of production costs, promotion costs and the volume of selling toward profits, (2) there was influence partialy from production costs toward profits, (3) there was influence from promotion costs toward profits, (4) there was influence partialy from volume of selling toward profits, (5) the most dominant variable which influenced toward profit was the volume of selling of Kopi Bubuk Banyuatis Company.

(2)

PENDAHULUAN

Perusahaan didirikan bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan,

mempertinggi daya saing, dan

meminimalkan biaya produksi untuk mencapai laba maksimal. Perkembangan perusahaan dan laba yang dicapai perusahaan dapat digunakan sebagai alat ukur terhadap keberhasilan perusahaan dalam menjalankan aktivitas yang berkenaan dengan operasinya. Jika tujuan

perusahaan itu tercapai maka

kelangsungan hidup perusahaan mampu dipertahankan dan mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang tinggi dengan meminimalkan biaya-biaya yang terjadi dalam proses produksi. Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai kinerja perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya. Biaya merupakan salah satu sumber informasi yang penting dalam analisis strategik perusahaan. Pada dasarnya masalah yang sering timbul adalah perencanaan biaya yang kurang sesuai dengan apa yang terjadi sesungguhnya (realisasi biaya). Oleh sebab itu untuk dapat mencapai produksi yang efisien, maka diperlukan pengendalian biaya produksi yang akan dikeluarkan. Biaya produksi merupakan biaya untuk mengolah bahan menjadi barang jadi. Biaya produksi industri terdiri dari biaya bahan, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan adalah nilai uang dari bahan yang digunakan dalam proses produksi. Biaya bahan mencakup biji kopi. Biaya tenaga kerja adalah upah tenaga kerja dan gaji karyawan. Biaya overhead pabrik adalah setiap biaya yang secara tidak langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biaya selain biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja. Biaya

overhead pabrik mencakup biaya produksi

lainnya seperti bahan penolong, listrik dan air untuk pabrik, biaya penyusutan aktiva pabrik, pemeliharaan dan perbaikan

pabrik. Menekan biaya produksi

merupakan suatu pengendalian biaya yang penting untuk dilakukan agar tidak

terjadi pemborosan, dengan harus tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan demikian dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan dapat mempertahankan pangsa pasar dalam jangka panjang. Kemampuan perusahaan dalam menetapkan biaya produksi akan mempengaruhi tingkat laba yang diperoleh.

Suatu perusahaan memproduksi barang dengan kualitas yang baik, harga relatif murah dibandingkan pesaing, dan tersebar ke berbagai tempat tetapi apabila calon pembeli tidak diberi tahu adanya produk tersebut, diingatkan atau dibujuk untuk membelinya, maka produk tersebut tidak akan bisa laku dan segala sesuatu yang dilakukan akan sia-sia. Konsumen sangat memerlukan informasi untuk menentukan keputusan suatu produk yang akan mereka beli. Keputusan yang selalu diharapkan oleh produsen, apakah

pesan yang disampaikan lewat

promosinya telah dapat menjangkau pasar yang telah diharapkan atau belum. Apabila telah menjangkaunya berarti mencerminkan keberhasilan promosinya dan sudah tentu akan meningkatkan permintaan. Kegiatan promosi yang dilakukan agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai pastinya membutuhkan biaya. Biaya-biaya ini disebut dengan biaya promosi. Promosi juga berarti aktivitas yang mengkomunikasikan

keunggulan produk dan membujuk

sasaran untuk membelinya. Oleh karena itu, perusahaan selalu membangun komunikasi sebaik mungkin kepada konsumennya dan calon konsumennya melalui promosi. Sudah pasti perusahaan ingin selalu meningkatkan jumlah penjualan untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Promosi diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan. Dengan meningkatnya penjualan, maka laba yang akan diperoleh meningkat juga.

Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis merupakan salah satu perusahaan yang mengelola bahan menjadi barang jadi dan kemudian menjual bahan jadi tersebut. Produk yang dihasilkan berupa kopi bubuk.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, masalah yang timbul adalah penurunan volume penjualan dan

(3)

laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja Tahun 2010-2013. Jumlah biaya produksi pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 17,63%,

tahun 2012 mengalami penurunan

sebesar 29,85%, dan tahun 2013 kembali mengalami peningkatan sebesar 41,85%. Jumlah biaya promosi yang terjadi mengalami penurunan dan tahun 2011 merupakan yang paling besar yaitu 52,07%. Jumlah volume penjualan yang terjadi juga mengalami penurunan dan tahun 2011 merupakan yang paling besar yaitu 23,71%. Sedangkan jumlah laba yang diterima juga mengalami penurunan dan tahun 2011 merupakan jumlah yang paling besar yaitu 36,49%. Jumlah penurunan laba terjadi diduga karena dipengaruhi oleh biaya produksi yang tinggi, volume penjualan menurun serta kurangnya dilakukan promosi.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, (1) Pengaruh dari biaya produksi, biaya promosi dan volume penjualan secara simultan terhadap laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja. (2) Pengaruh dari biaya produksi secara parsial terhadap laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja. (3) Pengaruh dari biaya promosi secara parsial terhadap laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja. (4) Pengaruh dari volume penjualan secara parsial terhadap laba Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan

dapat memberikan bahan yang

bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu manajemen keuangan untuk mengetahui biaya produksi, biaya promosi, dan volume penjualan yang mempengaruhi laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis dan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada Perusahaan Kopi Bubuk.

Secara teoritik penelitian ini dilandasi beberapa teori tentang biaya produksi, biaya promosi, volume penjualan, dan laba. Biaya adalah semua beban yang harus ditanggung oleh

perusahaan untuk menghasilkan suatu produk barang atau jasa. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Menurut Mulyadi (2005: 14) biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi digolongkan dalam tiga unsur yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, yaitu (1) biaya bahan baku merupakan bahan baku yang secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu produk jadi yang siap untuk dipasarkan. Jadi bahan baku ini merupakan elemen biaya produksi langsung. Menurut Mulyadi (2004: 15) biaya langsung adalah biaya yang terjadi karena adanya sesuatu yang dibiayai. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya bahan baku adalah suatu pengorbanan sumber-sumber daya ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu di masa yang akan mendatang. Bahan langsung dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian impor atau dari pengolahan sendiri. Dalam pembelian bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga pokok bahan baku saja tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, biaya angkutan, dan biaya perolehan lainnya. (2) Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung yang ditempatkan dan

didayagunakan dalam menangani

kegiatan-kegiatan proses produksi. Sunarto (2002: 5) menyatakan, biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan untuk mengolah bahan menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pengolahan barang. Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan kepada pekerja yang jasanya dapat

diperhitungkan langsung dalam

pembuatan produk misalnya upah

(4)

Biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah dibebannkan pada suatu pekerjaan.

Dalam hubungannya dengan

perubahan volume kegiatan, biaya produksi ada tiga yaitu (1) biaya tetap adalah biaya-biaya dalam jarak kapasitas (range of capacity) tertentu totalnya tetap, meskipun volume kegiatan perusahaan berubah-ubah. Sejauh tidak melampaui kapasitas, biaya tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume kegiatan perusahaan. (2) biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Besar kecilnya total biaya variabel dipengruhi oleh besar kecilnya volume produksi/ penjualan secara proporsional. (3) biaya total adalah keseluruhan biaya yang terjadi pada produksi jangka pendek. Biaya total diperoleh dari TC = FC + VC.

Pengumpulan harga pokok

produksi sangat ditentukan berdasarkan proses produksinya. Proses produksi dibedakan menjadi dua, yaitu (1) metode harga pokok pesanan adalah membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan. Perhitungan dilakukan

setelah pesanan diproduksi.

Penggolongan biayanya harus dipisahkan menjadi biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung dibebankan kepada produk berdasakan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan kepada produk berdasarkan tarif dimuka. (2) metode harga pokok proses adalah membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang

dihasilkan selama periode yang

bersangkutan. Perhitungan dilakukan setelah periode akuntansi. Pembedaan biaya produksi langsung dan tidak langsung sering kali tidak diperlukan. Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi, karena harga pokok produk dihitung setiap akhir bulan.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemasaran. Produk yang sudah direncanakan dengan baik serta telah ditentukan harga jualnya secara tepat, belum menjamin keberhasilan pemasaran terhadap produk. Hal ini disebabkan karena apabila produk yang sudah bagus dengan harga sudah ditentukan tidak dapat dikenal oleh konsumen, maka produk tersebut tidak laku di pasaran. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan membutuhkan biaya, dalam hal ini diebut biaya promosi. Secara harfiah biaya promosi dapat diartikan sebagai biaya

atau sejumlah pengorbanan yang

dikeluarkan oleh perusahaan dalam

menjalankan kegiatan pemasaran

khususnya dalam hal pelaksanaan promosi.

Biaya promosi ini ditentukan perusahaan dengan cara menjumlahkan

seluruh biaya yang dikeluarkan

perusahaan untuk melaksanakan promosi barang atau produknya. Beberapa perusahaan memakai alat promosi yang berbeda satu dengan lainnya. Hal ini berkaitan dengan promosi seperti apa yang cocok bagi perusahaan tersebut. Dengan menggunakan beberapa alat promosi, maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pun akan terdiri dari beberapa macam alat promosi, sehingga total biaya promosi merupakan jumlah dari

seluruh biaya yang dikeluarkan

perusahaan saat perusahaan melakukan promosi dengan berbagai macam alat promosi seperti iklan di media massa, mengadakan pameran, dan iklan di media elektronik.

Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Menurut Marbun (2003: 225) volume penjualan adalah total barang yang terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan. Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa volume penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan.

(5)

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Menurut Basu Swasta (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan ada empat, yaitu (1) kondisi dan kemampuan penjual, (2) kondisi pasar, (3) modal, dan (4) kondisi organisasi perusahaan. Menurut Efendi (2009) faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi volume penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan untuk melihat peluang pasar yang dapat memberikan laba yang maksimun. Secara umum rantai saluran distribusi yang semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih besar, tetapi semakin luasnya

saluran distribusi maka produk

perusahaan akan semakin dikenal oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya

angka penjualan yang akhirnya

berdampak pada peningkatan volume penjualan.

Laba merupakan suatu konsep akuntansi yang memiliki berbagai sudut pandang, tergantung dari yang menilai dan tujuan penilaiannya tersebut. Menurut Prawironegoro (2005: 160) laba adalah selisih positif antara pendapatan dikurangi dengan beban yang merupakan dasar

ukuran kinerja bagi kemampuan

manajemen dalam mengoperasikan harta perusahaan. Berdasarkan definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa laba adalah selisih antara seluruh

pendapatan (revenue) dan beban

(expense) yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. Laba merupakan suatu kelebihan pendapatan atau keuntungan yang layak diterima oleh perusahaan, karena perusahaan tersebut telah

melakukan pengorbanan untuk

kepentingan lain pada jangka waktu tertentu.

Setiap perusahaan dalam

menjalankan aktivitasnya pasti

mempunyai tujuan utama yaitu mencapai laba semaksimal mungkin dengan biaya

seminimal mungkin. Dalam suatu

perusahaan, biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting. Oleh karena itu, biaya harus mendapatkan perhatian yang lebih khusus. Definisi

biaya, biaya produksi, biaya promosi, volume penjualan dan laba yang dikemukakan para ahli atau pihak-pihak lain yang terkait dengan perkembangan akuntansi, salah satunya adalah definisi biaya, yaitu: biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan biaya dalam arti sempit adalah sebagai sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Dari definisi tersebut dilihat empat unsur yang terkandung di dalamnya, yaitu biaya merupakan pengorbanan sumber

ekonomi dalam satuan uangnya,

merupakan hal yang terjadi atau potensial yang akan terjadi dan pengorbanan tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dimasa depan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi, mulai pada saat

pembelian bahan baku sampai

dihasilkannya produk jadi yang siap dijual. Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan. Volume penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang atau jasa.

Menyikapi hal tersebut, laba merupakan salah satu tolok ukur dari keberhasilan perusahaan. Selain itu kepercayaan dari pihak lain juga merupakan tolok ukur keberhasilan perusahaan lainnya. Besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan banyak dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya yang dikeluarkan perusahaan dan tingkat penjualan di pasaran. Hal ini yang menjadi tolok ukur peningkatan laba pada perusahaan, yaitu peningkatan laba tidak terlepas dari indikator-indikator yang mendukungnya diantaranya pengeluaran biaya produksi, biaya promosi dan volume penjualan yang diharapkan dapat

memberikan sumbangan terhadap

pembentukan laba perusahaan. Hal ini berarti bahwa jika biaya produksi meningkat diikuti dengan meningkatnya volume penjualan, maka diharapkan laba meningkat, sedangkan jika biaya produksi meningkat tetapi volume penjualan menurun dan kurangnya promosi, maka

(6)

laba akan menurun. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Juni Widnyana (2012), Amalia Suzanti (2009), Eva Ariesti (2008), dan Sumayah (2011), menyatakan bahwa ada pengaruh dari biaya produksi, biaya promosi, dan volume penjualan terhadap laba.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kausal. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran besarnya pengaruh biaya produksi, biaya promosi, dan volume penjualan terhadap laba. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja. Sedangkan objek penelitian ini yaitu jumlah biaya

produksi, biaya promosi, volume penjualan, dan laba Perusahaan. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh biaya produksi, biaya promosi, dan volume penjualan terhadap laba, data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan

analisis regresi berganda dan

pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil analisis regresi berganda dengan bantuan Statistical Package for Social

Science (SPSS) 16.0 For Windows maka

diperoleh hasil penelitian seperti yang tampak pada Tabel 1 berikut ini

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Analisis Regresi Berganda

Sumber: Pengolahan Data SPSS Parameter Koefisien p-value Alpha

(α)

Keputusan Simpulan

Ryx1x2x3 0,718 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh secara

simultan dari biaya produksi, biaya promos, dan volume penjualan terhadap laba.

R2yx1x2x3 0,515 0,000 0,05 Menolak Ho Ada pengaruh secara simultan

dari biaya produksi, biaya promos, dan volume penjualan terhadap laba.

Pyx1 0,327 0,002 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh secara

parsial dari biaya produksi terhadap laba.

P2yx1 0,107 - - - Menunjukkan besarnya

sumbangan pengaruh dari biaya produksi terhadap laba.

Pyx2 0,324 0,004 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh secara

parsial dari biaya promosi terhadap laba.

P2yx2 0,105 - - - Menunjukkan besarnya

sumbangan pengaruh dari biaya promosi terhadap laba.

Pyx3 0,387 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh secara

parsial dari volume penjualan terhadap laba.

P2yx3 0,149 - - - Menunjukkan besarnya

sumbangan pengaruh dari volume penjualan terhadap laba.

(7)

-(1) Berdasarkan Output SPSS diperoleh Ryx1x2x3 = 0,810, dengan nilai p-value

0,000 kurang dari alpha 0,05. Hal ini berarti menolak Ho, yang artinya ada pengaruh dari biaya produksi, biaya

promosi, dan volume penjualan

terhadap laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja. Besarnya pengaruh biaya produksi, biaya

promosi, dan volume penjualan

terhadap laba dapat dilihat pada Tabel 1. Besar koefisien determinasi (R2yx1x2x3) adalah 0,657. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa 65,7% merupakan besarnya laba yang diterima secara simultan dipengaruhi oleh variabel biaya produksi, biaya promosi, dan volume penjualan, sedangkan sisanya sebesar 34,3% dipengaruhi oleh variabel lain. (2) Pengaruh dari biaya produksi terhadap

laba dilihat pada Tabel 2, menunjukkan hasil β1 = 0,327 dengan nilai p-value

0,002 kurang dari alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruh secara parsial dari biaya produksi terhadap besarnya laba pada perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja. Besar pengaruh biaya produksi terhadap laba yaitu 32,70%.

Biaya promosi terhadap laba,

menunjukkan hasil β2 = 0,324 dengan

nilai p-value 0,004 kurang dari alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruh secara parsial biaya produksi terhadap besarnya laba pada perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja. Besar pengaruh biaya promosi terhadap laba yaitu 32,40%. Volume penjualan terhadap terhadap laba, menunjukkan hasil β3 = 0,387

dengan nilai p-value 0,000 kurang dari

alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini

berarti ada pengaruh secara parsial dari volume penjualan terhadap terhadap laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja tahun 2010-2013. Besar pengaruh volume penjualan terhadap yaitu 38,70%.

(3) Variabel biaya produksi, biaya promosi, dan volume penjualan terhadap laba yang paling dominan berpengaruh

terhadap jumlah kredit yang disalurkan maka dapat di lihat dari Tabel 2 yang memuat nilai standardized coefficients (Beta). Tabel 2 menunjukkan bahwa dari variabel yang diajukan yaitu biaya produksi, biaya promosi, dan volume penjualan, maka variabel yang paling dominan mempengaruhi besarnya laba pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja adalah volume penjualan. Besar pengaruh volume penjualan terhadap laba yaitu 0,387 atau 38,70%.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biaya produksi (X1), biaya promosi (X2), dan

volume penjualan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap laba (Y) pada

Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis

Singaraja Tahun 2010-2013. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Sumayah (2011). Biaya produksi (X1) berpengaruh secara parsial terhadap laba (Y) pada perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja Tahun 2010-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Carter (2008: 129) dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novita Djamalu (2012), yang menunjukkan bahwa biaya produksi (X) berpengaruh signifikan terhadap laba bersih (Y). Biaya promosi (X2) berpengaruh secara parsial terhadap laba (Y) pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja Tahun 2010-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Stanton (1996: 139) dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Juni

Widnyana (2012) biaya promosi

berpengaruh sifnifikan terhadap laba perusahaan. Volume penjualan (X3) terhadap laba (Y) pada Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja Tahun 2010-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Budi Rahardjo (2000: 33) dan Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumayah (2011), yang menunjukkan bahwa volume penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba bersih.

(8)

PENUTUP

Berdasarkan hasil pengujian statistik dan hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh secara simultan dari biaya produksi, biaya promosi, dan volume penjulan terhadap laba pada

perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis

Singaraja tahun 2010-2013. (2) Ada pengaruh secara parsial antara biaya produksi terhadap laba perusahaan, antara biaya promosi terhadap laba perusahaan, dan antara volume penjualan terhadap laba pada perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis Singaraja tahun 2010-2013.

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi

Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis

Singaraja, dalam upaya meningkatkan laba perusahaan pihak perusahaan diharapkan memperhatikan tingkat efisiensi biaya produksi, mengingat biaya produksi saat ini sebesar 271.569.000/ bulan. Namun, rencana sebelum proses produksi sebesar 258.753.000/ bulan, dalam hal ini biaya produksi Perusahaan tidak efisiensi karena biaya produksi sesungguhnya tidak sesuai dengan rencana sebelum proses produksi. Dari upaya tersebut sebaiknya perusahaan dapat meminimalis biaya pembelian

material, standar produksi dan

penjualannya dengan cara menekan biaya

pembeliannya. (2) Biaya promosi

merupakan variabel yang berpengaruh pada tingkat penjualan perusahaan dan keuntungan perusahaan. Perusahaan diharapkan bisa meningkatkan biaya promosi dengan cara menggunakan alat promosi seperti majalah, pembuatan spanduk/ poster lebih menarik baik dari warna maupun pesan yang disampaikan dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan dipahami oleh konsumen. Namun, perusahaan tetap mempertahankan media promosi yang digunakan selama ini. (3) Volume penjualan sebagai variabel dominan berpengaruh terhadap laba, alangkah baiknya lebih tingkatkan kembali mengingat pencapaian tingkat volume penjualan telah mencapai 5.320 kg/ bulan

dengan standar minimum 6.580 kg/ bulan,

dalam hal ini perusahaan perlu

meningkatkan volume penjualan dengan cara meningkatkan anggaran promosi dan penggunaan media yang lebih tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Asri Marwan, 1991, Marketing. Yogyakarta: Penerbit AMP YKPN.

Basu Swasta. 1999. Asas-Asas Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

, 2000. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Budi Rahardjo. 2003. Keuangan dan Akuntansi

untuk Manajer Non Keuangan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Carter, William K dan Milton F.Usry. 2004.

Cost Accounting. Terjemahan Krista. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi ketiga belas, buku kedua. Jakarta: Salemba empat.

Darsono Prawiranegoro. 2005. Akuntansi

manajemen. Jakarta: Diadit Media.

Hasan, Iqbal. 2001. Pokok-pokok Materi

Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

, 2004. Analisis Data Penelitian

dengan Statistik. Jakarta: Bumi

Aksara.

Kismono, Gugup, 2001. Bisnis Pengantar, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip, 2005, Marketing

Management. Dalam Benyamin

Molan. Jilid satu, Edisi kesebelas. Jakarta: Indeks.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

(9)

, 2002. Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

, 2004. Sistem Akuntansi. Edisi Kesembilan. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Hukum Ekonomi YKPN.

, 2005. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi

Yang Efektif & Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Rosyidi, Suherman. (2005). Pengantar Teori

Ekonomi. Edisi Revisi. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid II.

Jakarta: Salemba Empat.

Stanton, Wlliam, J. 2000. Manajemen

Pemasaran. Dalam Yohanes

Lamarto. 1991. Prinsip

Manajemen. Jilid satu. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

, 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sunarto, SE, MM. 2002. Akuntansi. Jakarta: Penerbit PT. Penapersada.

Supriono. 2004. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.

Warren, Carl. S. 2006. Pengantar

Akuntansi. Buku Satu, Edisi ke 21. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

horison seismik Pematang 8 yang menunjukkan geometri sungai teranyam di bagian barat cekungan dan ilustrasi sedimentasi pada late post

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan meningkatkan proses dan hasil menulis kreatif naskah drama pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Diwek Jombang dengan menggunakan

Hal ini dapat diartikan, jika Kebutuhan Mencari Variasi meningkat dalam arti bahwaresponden merasa tertarik mencoba Smartphone selain SmartphoneBlackBerry, responden merasa

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan sebagai variabel dependen, leverage sebagai variabel independen dan kualitas laba sebagai variabel

Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 1513 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan ”Kewajiban utama si pembeli ialah membayar harga pembelian, pada waktu

Penanaman nilai-nilai keberagaman sejak sekolah dasar yang telah dibahas sebelumnya, membuat peneliti tertarik untuk mendalaminya, khususnya penanaman nilai-nilai

Menurut Rumahorbo (2003) pada kebanyakan pasien hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai.. Perubahan pada

Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara a quo serta putusan hakim tingkat pertama dalam konpensi, Majelis Hakim Mahkamah Syar'iyah Aceh