• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI

TERHADAP VOLUME PENJUALAN

Studi kasus pada CV. SAHABAT, Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Theresia Rini Suharyanti NIM: 071334051

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI

TERHADAP VOLUME PENJUALAN

Studi kasus pada CV. SAHABAT, Klaten

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Theresia Rini Suharyanti NIM: 071334051

PROGRAN STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Allah Bapa, Jesus Kristus dan Bunda Maria

Ayahku Aloysius Parjawiyana

Ibuku Cicilia Lamirah

Kakakku Yulius Mujiana

(6)

MOTTO

“Kata Yesus: “Apa yang tidak mungkin bagi

manusia, mungkin bagi Allah”

(Lukas 18:27)

“Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan

mendapat kekuatan baru: mereka seumpama

rajawali yang naik terbang dengan kekuatan

sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu,

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 September 2011

Penulis

(8)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Theresia Rini Suharyanti

Nomor mahasiswa : 071334051

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP

VOLUME PENJUALAN.

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 September 2011

Yang menyatakan

(9)

ABSTRAK

PENGARUH BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN

Studi Kasus pada CV. SAHABAT, Klaten

Theresia Rini Suharyanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan, (2) Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan, (3) Pengaruh biaya distribusi dan biaya promosi secara bersama-sama dengan volume penjualan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian dilaksanakan di CV. SAHABAT pada bulan Juni 2011. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis korelasi sederhana, analisis korelasi berganda, dan analisis regresi sederhana.

(10)

ABSTRACT

THE EFFECT OF DISTRIBUTION COSTS AND PROMOTION COSTS TO THE SALES VOLUME

A Case Study at CV. SAHABAT, Klaten

Theresia Rini Suharyanti Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

The purpose of this research is to know: (1) the effect of distribution costs to the sales volume; (2) the effect of promotion costs to the sales volume; (3) the effect of distribution costs and promotion costs toward the volume of sales.

This type of this research is a case study. Research was carried out in CV. SAHABAT in June 2011. Techniques of the data collection method were done by interview, observation, and documentation. The data obtained were analyzed by applying simple correlation analysis, multiple correlation analysis and simple regression analysis.

The results of this research show that: (1) there is positive and significant influence between the cost of distribution and sales volume (Fcounted5.506>Ftable 4.130); (2) there is positive and significant influence between production cost and the volume of sales promotion expenses (Fcounted5.665>Ftable4.130); (3) There isn’t positive and significant influence between the cost of distribution and promotional costs simultaneously with the sales volume (Fcounted2.776<Ftable3.284).

(11)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terim kasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha

Kasih atas berkat dan karuniaNya yang tiada batas, sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Biaya Distribusi dan Biaya

Promosi Terhadap Volume Penjualan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis menyadari adanya banyak hambatan

yang dihadapi berkat bantuan, doa, dan semangat skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran, masukan, maupun revisi-revisi serta pengarahan kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. dan Ibu Cornelio Purwantini,

S.Pd., M.SA. selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan kritik yang

(12)

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staf

karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan

selama penulis belajar di USD.

7. Pimpinan CV. SAHABAT, Bapak H. Suranto. Ibu Tutik dan Ibu Yayuk serta

seluruh karyawan-karyawati CV. SAHABAT yang telah memberikan ijin dan

bantuan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Kedua orang tuaku, Aloysius Parjawiyana dan Cicilia Lamirah serta kakakku

Yulius Mujiana yang sangat saya cintai yang telah memberikan kasih sayang,

doa, dukungan, dan semangatnya. Semoga Tuhan selalu memberkati dengan

damai dan kasihNya.

9. Teman-teman Prodi Pendidikan Akuntansi, Eta, Retno, Ira, Erni, Rima, Novi,

Vera, Yosi, Ratna, Martina, Tya, Suster Ana, Citra, Endah, Deni, Heni, mbak

Ginting, Felix, Daniel, Niko, Ivan, dan seluruh teman-teman pendidikan

akuntansi serta mbak Ria dari Jurusan Akuntansi dan mbak Penti yang sudah

memberikan pinjaman buku. Terima kasih atas doa, semangat, dukungannnya,

kebersamaaan, dan kekompakkannya serta pinjaman bukunya.

10.Seluruh keluarga dan saudara-saudaraku, mbak Elis, mas Bertus, dek Tera,

dek Raka, mas Yuli, Vitri, mbak Semi, mas Dono, dek Restu, pak Dedi, mbak

Sri, dek Niken, Niko, mbak Kenit, mas Sisus, dek Aji, dek Inez, mas Hari,

Deni, mas Danang, dan Ginza. Terima kasih telah memberikan dukungan dan

(13)

11.Adekku Yani yang selalu menemani, mbak Novi, mas Aris, dan dek

Bernadeth yang telah banyak membantu dalam penelitian. Terima kasih atas

bantuannya dan doanya yang tiada mustahil bagiNya.

12.Sahabat setiaku Aries, dan temanku Johan yang telah menguatkanku untuk

selalu semangat serta Irfan yang telah banyak membantuku, mengantar ke

mana aku pergi meski kini sudah tidak disini lagi terima kasih atas dukungan

dan semangatnya semoga cita-citamu tercapai di Belanda sana.

13.Teman-temanku,Mbak Teti, kak Dewi, Kado, Desi, mantan atasanku, dan

teman-temanku seperjunganku di Batam. Terima kasih atas semangat dan

doanya selama ini.

14.Teman-teman mudika Aloysius Gonzaga Batam, Papi Tarigan, Mami Iyas,

mas Atol, Yuli, Anas, Lusi, mas Sigit, dan seluruh anggota Aloysius Gonzaga

mudika terima kasih atas doa dan semangatnya, kini aku telah berhasil.

15.Teman-teman mudika lingkungan Santo Gregorius, Ndaru, Alex, Yuni, Mbak

Ning, Rina, Desta, Tanti, dek Lia, Linda, Sari, Tri, dan semua anggota mudika

Santo Grogerius. Terima kasih atas doa, kebersamaan dan kekompakkannya.

Ayo ziarah lagi dan Rosario bersama.

16.Semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu

(14)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis dengan rendah hati mengharapkan saran dan kritik yang membangun

untuk ksempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima

kasih dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Yogayakrta, 30 September 2011

Penulis

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

(16)

BAB II KAJIAN TEORITIK ... 5

A. Tinjauan Teoritik ... 5

1. Konsep Pemasaran ... 5

a. Pengertian Pemasaran ... 5

b. Tujuan Pemasaran ... 6

c. Marketing Mix ... 7

2. Konsep Saluran Distribusi ... 9

a. Pengertian Distribusi dan Biaya Distribusi ... 9

b. Alasan Menggunakan Perantara ... 10

c. Jenis Saluran Distribusi ... 11

d. Lembaga Saluran Distribusi ... 12

e. Penggolongan Saluran Distribusi ... 13

3. Konsep Promosi ... 14

a. Pengertian Promosi dan Biaya Promosi ... 15

b. Tujuan Promosi ... 16

c. Alat-Alat Promosi ... 18

4. Pengertian Penjualan ... 22

5. Tujuan Penjualan ... 23

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan ... 24

B. Hasil Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 27

(17)

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

C. Subjek Penelitian ... 30

D. Objek Penelitian ... 31

E. Populasi dan Sampel ... 31

F. Variabel Penelitian ... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

H. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 52

A. Sejarah Perusahaan ... 52

B. Letak perusahaan ... 53

C. Visi dan Misi Perusahaan ... 53

D. Tujuan Perusahaan ... 54

E. Struktur Organisasi ... 54

F. Produksi ... 60

G. Personalia ... 66

H. Pemasaran ... 69

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 75

A. Deskripsi Data ... 75

B. Analisis Data ... 84

(18)

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 101

C. Keterbatasan ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(19)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Interpretasi terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi ... 39

Tabel 4.1 Alat-alat dan Perlengkapan Produksi yang dipergunakan dalam Proses Produksi Perusahaan ... 63

Tabel 5.1 Data Biaya Distribusi tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 ... 76

Tabel 5.2 Data Biaya Promosi tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 ... 79

Tabel 5.3 Data Volume Penjualan tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 ... 81

(20)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Sruktur Organisasi CV.SAHABAT ... 55

Gambar 2. Grafik Biaya Distribusi ... 77

Gambar 3. Grafik Biaya Promosi ... 80

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ... 106

Lampiran 2. Pengujian Normalitas ... 109

Lampiran 3. Pengujian Asumsi Klasik: Autokorelasi, Multikolinieritas, dan Heteroskedastisitas ... 111

Lampiran 4. Pengujian Korelasi Sederhana ... 113

Lampiran 5. Pengujian Regresi Sederhana ... 115

Lmapiran 6. Pengujian Korelasi Berganda ... 120

Lampiran 7. Daftar Tabel ... 122

Lampiran 8. Permohonan Ijin Penelitian ... 126

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap perusahaan pada dasarnya ingin mencapai tujuan tertentu sesuai

dengan yang diharapkan. Tujuan perusahaan antara lain mendapatkan laba,

mencapai pertumbuhan dan berkembang, mempertahankan eksistensinya, dan

tujuan lain baik yang bersifat sosial maupun ekonomis. Dalam mencapai

tujuan tersebut, perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran. Pada

umumnya dalam kegiatan pemasaran, perusahaan berusaha menghasilkan laba

dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkannya untuk memenuhi kebutuhan

pembeli. Apabila perusahaan mampu menjual lebih banyak dan volume

penjualannya meningkat, maka perusahaan mendapatkan keuntungan yang

lebih banyak sehingga dapat mempertahankan hidup dan berkembang.

Dalam mencapai tujuan pimpinan perusahaan dapat mendelegasikan

sebagian wewenangnya kepada para fungsionaris di bawahnya, misalnya

kepada bagian pemasaran. Kepala bagian pemasaran dapat mendelegasikan

tugas-tugas penjualan dan sebagian wewenangnya kepada sub.bagian

penjualan. Proses seperti ini jarang dijumpai pada perusahaan-perusahaan

(23)

oleh pimpinan yang juga merangkap sebagai pemilik. Jadi, dialah yang harus

menentukan potensi pasarnya, dan kemampuan tenaga-tenaga penjualnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan terdiri dari faktor

intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi harga jual, kualitas produk,

kegiatan distribusi, dan kegiatan promosi. Sedangkan faktor ekstern meliputi

lingkungan sosial budaya masyarakat, peraturan pemerintah, dan daya beli

masyarakat.

Setelah produk yang dipasarkan itu di desain dengan bagus dan disertai

dengan penetapan harga yang menarik, kemudian perlu dilakukan kegiatan

distribusi yang merupakan faktor intern volume penjualan yang kegiatannya

menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang

dipasarkan kepada konsumen secara tepat dan cepat. Kegiatan distribusi tidak

dapat berjalan lancar apabila tidak ada kegiatan promosi dimana kegiatan ini

ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka mengenal dan

membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Dari uraian di atas diketahui bahwa yang mempengaruhi volume penjualan

adalah faktor intern. Faktor intern yang akan dibahas antara lain kegiatan

distribusi dan kegiatan promosi. Kedua kegiatan tersebut perlu diperhatikan

karena sangat mempengaruhi kegiatan pemasaran perusahaan. Maka

berdasarkan latar belakang di atas penulis mengajukan judul ”PENGARUH

BIAYA DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME

(24)

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis menyadari akan adanya keterbatasan waktu,

biaya, dan tenaga. Agar tidak semakin luasnya pembahasan, maka penulis

membatasi masalah pada faktor intern yang mempengaruhi volume penjualan

yaitu pengaruh biaya distribusi dan biaya promosi terhadap volume penjualan.

Faktor lain yang mempengaruhi volume penjualan dalam hal ini tidak dibahas.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah biaya distribusi berpengaruh secara signifikan terhadap volume

penjualan?

2. Apakah biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap volume

penjualan?

3. Apakah biaya distribusi dan biaya promosi bersama-sama berpengaruh

secara signifikan terhadap volume penjualan?

D. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan.

2. Mengetahui pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan.

3. Mengetahui pengaruh biaya distribusi dan biaya promosi secara

(25)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai informasi

untuk dapat mengembangkan dan memilih saluran distribusi dan promosi

yang tepat sebelum kegiatan pemasaran produk diputuskan.

2. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini, peneliti dapat menerapkan berbagai ilmu

pengetahuan yang diperoleh dibangku perkuliahan. Penelitian ini tentunya

akan menambah pengalaman dan wawasan yang berguna untuk masa yang

akan datang.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menambah

referensi, wawasan dan pengetahuan dalam penelitian selanjutnya

(26)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Tinjauan Teoritik

1. Konsep Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok

yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan

mendapatkan laba (Basu Swastha dan Irawan, 2005:5).

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana

seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai (Philip

Kotler, 1996:4), sedangkan pengertian pemasaran dalam arti luas

menurut William J.Stanton adalah sistem keseluruhan dari kegiatan

usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial (Basu Swastha dan Irawan, 2005:5).

Dari beberapa definisi pemasaran di atas menunjukkan bahwa

berhasil tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis tergantung

(27)

lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan untuk

mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan

lancar. Kemampuan mengkombinasi fungsi perlu dimiliki setiap

pengusaha yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan

faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaannya, akan

mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlihat didalamnya.

Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing

concept). Sebagai falsafah bisnis konsep pemasaran disusun dengan

memasukkan tiga elemen pokok yakni orientasi konsumen/pasar

/pembeli, volume penjualan yang menguntungkan, koordinasi, dan

integrasi seluruh kegiatan pemasaran perusahaan.

Pengertian konsep pemasaran menurut Basu Swastha dan Irawan

(2005:10) adalah

“Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.”

Konsep pemasaran menurut Philip Kotler (1996:21):

“Kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara efektif dan efesien dibandingkan para pesaing”

b. Tujuan Pemasaran

Menurut Peter Drucker tujuan pemasaran adalah mengetahui dan

memahami pelanggan, sehingga produk atau jasa sesuai bagi mereka dan

(28)

siap untuk membeli. Setelah itu, yang diperlukan hanyalah membuat

barang atau jasa yang bersangkutan tersedia. (Philip Kotler, 1996:21)

c. Marketing Mix

Marketing mix merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh

perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan

dan keinginan konsumen. Variabel-variabel yang terdapat di dalamnya

adalah produk, harga, distribusi, dan promosi.

Pengertian marketing mix menurut Philip Kotler (1996:93) adalah

“Campuran dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran.”

Pengertian marketing mix menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:78):

“Kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.”

Kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan dalam definisi tersebut termasuk

keputusan-keputusan dalam empat variabel, yaitu:

1)Produk

Produk merupakan suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba

maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga prestise

(29)

diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau

kebutuhannya.

2)Harga

Setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak

menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya,

keuntungan, praktek saingan, dan perubahan keinginan pasar. Harga

tersebut merupakan jumlah (ditambah beberapa produk kalau

mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

dari produk dan pelayanannya.

3)Distribusi

Sebagian tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan

digunakan dalam saluran distribusi serta mengembangkan sistem

distribusi yang secara fisik menangani dan mengangkut produk

melalui saluran tersebut yang dimaksudkan agar produknya dapat

mencapai pasar yang dituju tepat pada waktunya.

4)Promosi

Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan

mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Kegiatan yang

termasuk dalam promosi adalah periklanan, personal selling, promosi

(30)

2. Konsep Saluran Distribusi

a. Pengertian Saluran Distribusi dan Biaya Distribusi

Setelah barang selesai dibuat dan siap dipasarkan, tahap berikutnya

dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan

dipakai untuk menyalurkan barang tersebut ke pasar. Hal ini menyangkut

masalah penentuan strategi penyaluran, termasuk pemilihan saluran

distribusi, penanganan saluran distribusi, penanganan secara fisik, dan

saluran distribusi fisik. Dalam kegiatan distribusi tersebut membutuhkan

biaya untuk menyalurkan barang ke pasar. Biaya dalam arti sempit

menurut Mulyadi (2009:9) diartikan sebagai pengorbanan sumber

ekonomi untuk memperoleh aktiva dan dalam arti luas biaya adalah

“Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang

telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

(Mulyadi, 2009:8) Sedang pengertian biaya menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2007:146) adalah uang yang dikeluarkan untuk

mengadakan sesuatu.

David A. Revzen menyatakan bahwa saluran distribusi merupakan:

“Suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai ke pemakai.”

(31)

Menurut The American Marketing Association saluran distribusi

merupakan:

“Suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah komoditi, produk, atau jasa dipasarkan”. (Basu Swastha dan Irawan, 2005:285)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya distribusi adalah

setiap pengorbanan perusahaan untuk menyalurkan barang-barang dari

produsen ke perantara dan akhirnya sampai ke pemakai.

Jenis biaya distribusi (Supriyono, 2000:201) antara lain: gaji bagian

pengepakan dan bagian pengiriman, suplies untuk pengepakan atau

pembungkusan, biaya angkut barang yang dijual, dan biaya penyusutan

kendaraaan. Sedangkan menurut Mulyadi (1993:530) antara lain: biaya

pergudangan, biaya pembungkusan, biaya pengiriman, biaya

pengangkutan, dan biaya perjalanan.

b. Alasan Menggunakan Perantara

Alasan menggunakan perantara menurut Radiosunu, (1986:161) antara

lain:

1) Banyak perusahaan yang tidak mempunyai sumber dana untuk

menjalankan program pemasaran langsung.

2) Pemasaran langsung mengharuskan produsen untuk menjadi

perantara barang-barang komplementer yang dihasilkan perusahaan

(32)

3) Produsen yang memiliki modal cukup untuk menyalurkan sendiri

hasil produksinya, seringkali dapat memperoleh penerimaan lebih

banyak apabila dana tersebut digunakan untuk menambah investasi

dibidang lain.

c. Jenis Saluran Distribusi

Jenis saluran distribusi menurut Indriyo Gitosudarmo (2000:254-255)

sebagai berikut:

1) Distribusi Intensif

Distribusi intensif merupakan cara distribusi di mana barang yang

dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin

sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana

calon konsumen berada.

2) Distribusi Selektif

Distribusi selektif merupakan cara distribusi dimana barang-barang

hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau

selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas. Untuk

membatasi jumlah penyalur tersebut biasanya diadakan seleksi oleh

perusahaan yang memasarkan barang itu.

3) Distribusi Eksklusif

Distribusi eksklusif merupakan bentuk penyaluran yang hanya

(33)

umumnya hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah

tertentu.

d. Lembaga Saluran Distribusi

Lembaga saluran distribusi menurut Indriyo Gitosudarmo,

(2000:258-259) adalah:

1) Pedagang Perantara

Perantara pedagang (merchant middlemen) adalah pedagang besar

atau eceran yang membeli suatu barang atau jasa kemudian

menjualnya kembali. Walaupun mereka membantu produsen tetapi

mereka ini adalah suatu lembaga yang bebas, jadi tidak dikendalikan

oleh produsen.

2) Agen Perantara

Perantara agen (agen middlemen) adalah para agen, broker,

manufacture, respresentatives, pedagang komisioner, salesman, dan

sebagainya yang mencari konsumen dan kemudian yang melakukan

negosiasi atas nama produsen untuk suatu barang atau jasa yang

disalurkannya.

3) Lembaga Pelayanan

Lembaga pelayanan (facilitator) adalah lembaga-lembaga yang

bebas (independent) yang bersifat membantu penyaluran, akan tetapi

tidak mempunyai hak kepemilikan barang atau negosiasi pembelian

(34)

e. Penggolongan Saluran Distribusi

Penggolongan saluran distribusi menurut Basu Swastha dan Irawan

(2005:295-298) adalah sebagai berikut:

1)Barang Konsumsi

a) Produsen-Konsumen

Bentuk saluran ini yang paling pendek dan sederhana karena tanpa

menggunakan perantara.

b)Produsen-Pengecer-Konsumen

Dalam bentuk saluran distribusi ini pengecer besar langsung

melakukan pembelian pada produsen.

c) Produsen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen

Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada

pedagang besar saja dan tidak menjual kepada pengecer.

Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian

oleh kosumen oleh pengecer saja.

d)Produsen-Agen-Pengecer-Konsumen

Produsen memilih agen (agen penjualan/agen pabrik) sebagai

penyalurnya dan menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam

distribusi yang ada. Sasaran penjualan utamanya para pengecer

besar.

e) Produsen-Agen-Pedagang Besar-Pengecer-Konsumen

Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen

(35)

besar yang kemudian menjualnya ke toko-toko kecil. Agen yang

terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.

2)Barang Industri

a) Produsen-Pemakai Industri

Saluran distribusi ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi

penjualan kepada pemakai industri relativ cukup besar.

b)Produsen-Distributor Industri-Pemakai Industri

Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan accessory

equipment kecil dapat menggunakan distributor ini untuk mencapai

pasarnya.

c) Produsen-Agen-Pemakai Industri

Saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak

memiliki departemen pemasaran.

d)Produsen-Agen-Distributor Industri-Pemakai Industri

Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan

pertimbangan antara lain unit penjualannya terlalu kecil untuk

dijual secara langsung.

3. Konsep Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau

jasanya. Terkadang promosi digunakan secara sinonim dengan istilah

(36)

penjualan hanya meliputi kegiatan permintaan barang/jasa atau penggunaan

penjual saja, dan tidak terdapat kegiatan periklanan atau kegiatan lain yang

ditujukan untuk mendorong permintaan.

a. Pengertian Promosi dan Biaya Promosi

Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat

untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran dalam pemasaran. (Basu Swastha dan Irawan,

2005:349)

Pengertian promosi menurut Indriyo Gitosudarmo (2000:237) adalah

”merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen

agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu

membeli produk tersebut”

Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa biaya promosi adalah setiap

pengorbanan perusahaan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen

agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu

membeli produk tersebut.

Jenis biaya promosi (Supriyono, 2000:201) antara lain: gaji bagian

promosi dan advertensi, supplies untuk promosi dan advertensi, barang

contoh (sampel), dan advertensi dalam berbagai media. Sedangkan

menurut Mulyadi (1993:530) antara lain: biaya gaji wiraniaga (sales

(37)

Sebagai dasar pengembangan kegiatan promosi adalah komunikasi.

Dengan komunikasi seseorang, lembaga-lembaga, atau masyarakat dapat

saling mengadakan interaksi. Semua pihak yang terlihat dalam proses

komunikasi pemasaran melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan,

bereaksi, dan berbicara sampai tercipta hubungan pertukaran yang saling

memuaskan.

Dengan demikian dapat diketahui mengenai pengertian komunikasi

pemasaran menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:345) yaitu

“Kegiatan yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan

kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang

pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan

cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.”

b. Tujuan Promosi

Dalam kegiatan promosi dapat dilakukan dengan mendasarkan pada

tujuan-tujuan berikut ini:

(Basu Swastha dan Irawan, 2005:353-354)

1) Modifikasi tingkah laku

Orang-orang yang melakukan komunikasi mempunyai beberapa alas-

an, antara lain: mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan

pertolongan atau instruksi, memberikan informasi, mengemukakan

ide dan pendapat. Sedangkan promosi berusaha merubah tingkah-

(38)

selalu berusaha menciptakan kesan baik tentang dirinya atau

mendorong pembelian barang atau jasa perusahaan.

2) Memberitahu

Kegiatan promosi ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju

tentang penawaran perusahaan dan membantu konsumen untuk

mengambil keputusan membeli.

3) Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang

disenangi sebagaian masyarakat. Namun kenyataannya sekarang ini

justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif.

Promosi demikian ini terutama diarahkan untuk mendorong

pembelian. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan

secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan

positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi pengaruh dalam

waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat

persuasif ini akan menjadi dominan jika produk yang bersangkutan

mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus

pertumbuhannya.

4) Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk

mempertahankan merk produk dihati masyarakat dan perlu dilakukan

(39)

berarti pula perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan

pembeli yang ada.

c. Alat-alat Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi

konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka

menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang

dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya pengusaha dapat

memilih beberapa cara yaitu:

(Indriyo Gitosudarmo, 2000:120)

1) Advertensi (periklanan)

Advertensi merupakan alat utama bagi pengusaha untuk

mempengaruhi konsumennya. Advertensi ini dapat dilakukan oleh

pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi

ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan

atau tempat-tempat strategis. Dengan membaca atau melihat

advertensi itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan

terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diadvertensikan

tersebut. Oleh karena itu maka advertensi ini haruslah dibuat

(40)

2) Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk

menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga

konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara

penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan

menarik perhatian kosumen.

3) Personal Selling

Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan

kontak langsung dengan calon para konsumennya. Dengan kontak

langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang

positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Kontak

langsung itu akan dapat mempengaruhi secara lebih intensif para

konsumennya karena dalam hal ini pengusaha dapat mengetahui

keinginan dan selera konsumennya serta gaya hidupnya dan dengan

demikian maka pengusaha dapat menyesuaikan cara pendekatan atau

komunikasinya dengan konsumen itu secara lebih tepat yang sesuai

dengan konsumen yang bersangkutan.

4) Publisitas

Publisitas merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha

untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen

agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang

dipasarkannya. Cara ini dilakukan dengan cara membuat berita

(41)

di mass media, misalnya surat kabar, berita di radio, atau televisi

maupun majalah. Publisitas ini bersifat berita yang tidak komersial di

mana perusahaan tidak berperan aktif dan tidak perlu membayar

untuk keperluan tersebut.

Keempat bentuk promosi tersebut haruslah dikombinasikan

sedemikian rupa sehingga akan mampu secara efektif untuk

mempengaruhi konsumen menjadi tertarik untuk membeli produk yang

dipasarkannya itu. Kombinasi dari keempat bentuk cara promosi itu

sering disebut “Promotional Mix”. Dalam promotional mix terdapat

faktor-faktor yang mempengaruhi menurut Basu Swastha dan Irawan

(2005, 355-357) adalah

a) Jumlah Dana

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang

mempengaruhi promotional mix. Perusahaan yang memiliki dana

lebih besar, kegiatan promosinya akan lebih efektif dibandingkan

dengan perusahaan yang hanya mempunyai sumber dana yang

terbatas.

b) Sifat Pasar

Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi promotional mix

ini meliputi:

(1)Luas pasar secara geografis

Perusahaaan yang hanya memilki pasar lokal sering mengadakan

(42)

memiliki pasar nasional atau internasional. Bagi perusahaan yang

mempunyai pasar lokal mungkin cukup menggunakan personal

selling tetapi bagi perusahaan yang mempunyai pasar nasional

paling tidak harus menggunakan periklanan.

(2)Konsentrasi pasar

Konsentrasi pasar pasar ini dapat mempengaruhi promosi yang

dilakukan oleh perusahaan terhadap: jumlah calon pembeli,

jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda, dan

konsentrasi secara nasional. Perusahaan yang memusatkan

penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka

penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan perusahaan

yang menjual pada semua kelompok pembeli.

(3)Macam pembeli

Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga

dipengaruhi oleh obyek atau sasaran dalam kampanye

penjualannya, apakah pembeli industri, konsumen rumah tangga,

atau pembeli lainnya. Sering perantara pedagang ikut

menentukan atau ambil bagian dalam pelaksanaan program

promosi penjualannya.

c) Jenis Produk

Faktor lain yang turut mempengaruhi strategi promosi perusahaan

adalah jenis produknya, apakah barang konsumsi atau barang

(43)

bermacam-macam, apakah barang konvenien, shopping, atau barang spesial.

Pada barang industri cara mempromosikan instalasi akan bebeda

dengan perlengkapan operasi.

d) Tahap-tahap dalam Siklus Kehidupan Barang

(1)Pada tahap perkenalan, perusahaan harus berusaha mendorong

meningkatkan permintaan primer lebih dulu, dan bukannya

permintaan selektif (permintaan untuk produk dengan merk

tertentu). Jadi perusahaan harus menjual kepada pembeli dengan

mempromosikan produk tersebut secara umum sebelum

mempromosikan satu merk tertentu.

(2)Tahap pertumbuhan, kedewasaan, dan kejenuhan, perusahaan

dapat menitik-beratkan periklanan dalam promosinya.

(3)Tahap kemunduran/penurunan, perusahaan harus sudah membuat

produk baru atau produk yang lebih baik. Ini disebabkan karena

produk yang lama penjualannya sudah tidak menentu dan tingkat

labanya semakin menurun, bahkan usaha-usaha promosinya

sudah tidak menguntungkan lagi.

4. Pengertian Penjualan

Tugas pokok pemasaran adalah menjual. Fungsi penjualan yang diberi

perhatian lebih banyak dibandingkan dengan fungsi pemasaran lainnya

(44)

bisnis, bergantung pada bagaimana berhasilnya fungsi penjualan tersebut

dilaksanakan.

Dengan demikian pengertian penjualan menurut Winardi (1991:3) adalah

“Proses di mana sang penjual memastikan, mengaktivasi dan memuaskan

kebutuhan atau keinginan sang pembeli agar dapat dicapai manfaat, baik

bagi sang pembeli yang berkelanjutan dan yang menguntungkan kedua

belah pihak”

5. Tujuan Penjualan

Sukses bisa dicapai bilamana seseorang itu memiliki suatu tujuan, cita-cita

demikian pula halnya dengan para pengusaha atau penjual. Tujuan tersebut

akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan dengan kemauan yang

memadai. Selain itu, harus diperhatikan pula faktor-faktor lain seperti:

(Basu Swastha dan Irawan, 2005:404)

a. Modal yang diperlukan

b. Kemampuan merencanakan dan membuat produk

c. Kemampuan menentukan tingkat harga yang tepat

d. Kemampuan memilih penyalur

e. Kemampuan menggunakan cara-cara promosi yang tepat

f. Unsur penunjang lainnya

Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan mendapatkan laba

tertentu dan mempertahankan atau bahkan berusaha meningkatkannya

(45)

dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Dengan demikian tidak

berarti bahwa barang atau jasa yang dijual selalu akan menghasilkan laba.

Di sinilah faktor-faktor di atas harus mendapatkan perhatian sepenuhnya.

Menurut Basu Swastha dan Irawan (2005:404) bagi perusahaan, pada

umumnya mempunyai tiga tujuan umum penjualannya yaitu:

a. Mencapai volume penjualan tertentu

b. Mendapatkan laba tertentu

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurutBasu Swastha dan

Irawan (2005:406-407) meliputi:

a. Kondisi dan kemampuan penjual

Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas

barang atau jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual

sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Di sini penjual

harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil

mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut

penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat

berkaitan yakni:

1) Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan,

(46)

3) Syarat pembayaran, seperti pembayaran, penghantaran, pelayanan

sesudah penjualan, dan garansi.

b. Kondisi pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran

dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya.

Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:

1) Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar

penjual, pasar pemerintah, ataukah pasar internasioanl.

2) Kelompok pembeli atau pasarnya.

3) Daya belinya

4) Frekuensi pembeliannya.

5) Keinginan atau kebutuhannya.

c. Modal

Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila

barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau

apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaaan

seperti ini penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ke

tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan

adanya sarana serta usaha seperti: alat transport, tempat peragaan baik

dalam perusahaan maupun diluar perusahaan dan usaha promosi.

Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah

(47)

d. Kondisi organisasi perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ini ditangani

oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang

tertentu/ahli di bidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil

di mana masalah penjualan ditangani oleh orang yang melakukan

fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya

lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah

yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya juga tidak sekompleks

perusahaan besar. Biasanya masalah penjualan ini ditangani sendiri oleh

pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.

e. Faktor lain

Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye

pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk

melaksanakannya diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi

perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat

dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal

relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.

B. Hasil penelitian yang relevan

Menurut Albertus Wargo Utomo (2005) pada penelitiannya yang berjudul

“Pengaruh Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Volume Penjualan” di

Perusahaan Tee Shirt Yogyakarta tahun 1997-2004, hasil penelitiannya

(48)

penjualan yang artinya semakin menarik penggunaan macam kegiatan

promosi maka semakin meningkat volume penjualannya. Ada pengaruh positif

antara saluran distribusi dengan volume penjualan, jika semakin luas

distribusinya maka volume penjualannya meningkat.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh biaya distribusi terhadap volume penjualan

Perusahaan sebagai produsen agar dalam kegiatannya berjalan

lancar, maka perlu dipikirkan mengenai penyalurannya. Oleh karena itu

dibutuhkan adanya saluran distribusi untuk menyalurkan

barang-barangnya kepada konsumen. Kegiatan distribusi selalu dilakukan

meskipun tidak menggunakan perantara akan tetapi distribusinya langsung

diarahkan oleh produsen kepada konsumennya. Namun tidak jarang juga

para perantara digunakan oleh produsen untuk mendistribusikan hasil

produksinya kepada pembeli akhir.

Penggunaan perantara dalam mendistribusikan barang sangat

memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan karena dapat membantu

meningkatkan efisiensi distribusi, di mana akan mengurangi jumlah

pekerjaan yang harus dilakukan oleh produsen. Perantara juga dapat

membantu di bidang keuangan dengan menyediakan sejumlah dana untuk

melakukan penjualan secara kredit kepada pembeli akhir atau untuk

melakukan pembelian tunai dari produsen, kegiatan perantara ini

(49)

Pedagang perantara merupakan pedagang besar atau eceran yang membeli

suatu barang atau jasa dengan dananya sendiri kemudian menjualnya

kembali. Dengan demikian penggunaan perantara dapat mendorong

semakin banyaknya barang terjual dan meningkatkan volume penjualan.

2. Pengaruh Biaya Promosi terhadap volume penjualan

Dalam mempromosikan barang, perusahaan menggunakan alat-alat

promosi. Alat-alat promosi tersebut dapat berupa iklan, promosi penjualan,

publisitas, dan personal selling. Periklanan dapat melalui surat kabar,

radio, majalah, bioskop, televisi ataupun dalam bentuk poster-poster.

Promosi merupakan arus informasi satu arah yang dibuat untuk

mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan menciptakan

pertukaran dalam pemasaran. Dengan informasi tersebut diharapkan

konsumen terpengaruh dan menjadi kenal akan barang yang ditawarkan

sehingga tercipta pertukaran dan mendorong adanya permintaan. Semakin

seringnnya dan luasnya pemberian informasi kepada konsumen

menimbulkan biaya promosi yang besar pula, sehingga diharapkan

kegiatan promosi dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan volume

penjualan.

3. Pengaruh Biaya Distribusi dan Biaya Promosi terhadap volume penjualan

Dalam kegiatan distribusi dan promosi perusahaan, perubahan

tingkah-laku dan pendapat konsumen merupakan objek pengambilan

(50)

perusahaan untuk memilih dan menetapkan saluran distribusi yang tepat

dan cepat sehingga barang yang diminta konsumen terpenuhi.

Selain itu perusahaan juga perlu menentukan strategi yang tepat

dalam mempromosikan barang yang memungkinkan konsumen tertarik

untuk membeli barang yang ditawarkan. Perusahaan tentunya harus peka

terhadap perubahan kondisi dan trend yang sedang berkembang sehingga

dapat mengantisipasinya dengan berbagai strategi distribusi dan promosi.

Dengan semakin besar dan luasnya kegiatan distribusi dan promosi

mengakibatkan semakin besar biaya yang dikeluarkan. Maka diharapkan

memberikan kontribusi terhadap peningkatan dan volume penjualan.

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh positif dan signifikan antara biaya distribusi terhadap

volume penjualan.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara biaya promosi terhadap volume

penjualan.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan antara biaya distribusi, biaya promosi

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan berupa studi kasus. Penelitian studi

kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai obyek tertentu selama kurun

waktu tertentu, dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk

lingkungan dan kondisi masa lalunya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian dilakukan di CV. SAHABAT yang beralamat

di Jl. Wahidin Sudirohusodo No. 47, Klaten

2. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni 2011

C. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah tenaga kerja bagian pemasaran, bagian

(52)

D. Objek Penelitian

1. Laporan mengenai biaya yang dikeluarkan untuk distribusi mulai tahun

2008 sampai dengan tahun 2010

2. Laporan mengenai biaya yang dikeluarkan untuk promosi mulai tahun

2008 sampai dengan tahun 2010

3. Laporan mengenai hasil penjualan dalam rupiah mulai tahun 2008 sampai

2010

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,

1993:102). Populasi dalam penelitian ini adalah semua data dari bagian

pemasaran, keuangan, dan administrasi yang berkaitan dengan

pengeluaran dana untuk kegiatan distribusi, dan kegiatan promosi serta

data hasil penjualan yang diperoleh perusahaan.

2. Sampel merupakan sebagian yang diambil dari populasi dengan

menggunakan cara-cara tertentu (Sudjana, 1992:161). Sampel dalam

penelitian ini adalah data yang diambil dari biaya distribusi, biaya

promosi, dan hasil penjualan perusahaan mulai tahun 2008 sampai tahun

(53)

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

penelitian. (Suharsimi, 1993:91)

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau penyebab.

a. Biaya Distribusi adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

penyaluran produk kepada konsumen. Variabel bebas ini

dilambangkan dengan X1

b. Biaya Promosi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperkenalkan

dan mendorong permintaan produk. Variabel bebas ini dilambangkan

dengan X2

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah volume penjualan selama

(54)

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung

secara lisan dalam dua orang atau lebih yang bertatap muka,

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau

keterangan-keterangan. Pertanyaan yang ditanyakan dalam wawacara ini mengenai

pemakaian saluran distribusi dan promosi perusahaan. Pertanyaan tersebut

dipersiapkan sebelum wawancara dilaksanakan.

2. Observasi (pengamatan)

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mengamati pelaksanaan

kegiatan distribusi dan promosi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu suatu metode yang dilakukan dengan mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

notulen, agenda dan sebagainya. Data yang di cari atau dikumpulkan yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu data tentang keuangan yang

meliputi sejarah perusahaan, profil perusahaan, data biaya distribusi, biaya

promosi, dan hasil penjualan selama beberapa periode tertentu. Dalam hal

(55)

H. Teknik Analisis Data

1. UJi Prasyarat yang digunakan:

a. Untuk regresi sederhana

Pengujian Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian data apakah berdistribusi normal atau

tidak. Dalam uji ini digunakan rumus uji satu sampel Kolomogrov

Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel

dan distribusi teoritisnya. Adapun rumus uji Kolomogrov Smirnov tes

untuk normalitas. (Ghozali, 2002:36)

) ( ) (

0 X S X

F maksimum

D= − n

Keterangan:

D = deviasi maksimum

0

F = fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

n

S (X) = distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Hipotesis pada uji normalitas dirumuskan sebagai berikut:

0

H = data berdistribusi normal

a

H = data berdistribusi tidak normal

Kriteria penilaian:

1) Jika nilai kolmogorov smirnov lebih besar dari nilai probabilitas

(α = 0,05) maka H diterima. 0

2) Jika nilai kolmogorov smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas

(56)

b. Untuk regresi berganda

1) Melakukan uji autokorelasi dengan spss

Autokorelasi berarti bahwa apabila diurutkan berdasarkan waktu,

maka data pengamatan akan dipengaruhi data pengamatan

sebelumnya. Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji ada tidaknya

korelasi antara kesalahan pengganggu (residual) pada periode t

pada kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) dalam model

regresi. Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan

uji Durbin-Watson

Uji Durbin-Watson

Uji ini digunakan untuk autokeralasi tingkat satu dan mensyaratkan

adanya konstanta dalam model regresi dan tidak adanya lag

diantara variabel independen. Nilai tabel D-W menggunakan

tingkat signifikansi 5%.

Hipotesis yang akan diuji:

0

H = tidak ada autokorelasi antara biaya distribusi dengan volume

penjualan.

a

H = ada autokorelasi antara biaya distribusi dengan volume

(57)

Menarik kesimpulan:

a) Jika D-W > du (batas atas atau upper bound), maka tidak ada

autokorelasi.

b) Jika D-W > dl (batas bawah atau lower bound), maka terjadi

autokorelasi.

c) Jika dl > D-W < du, maka tidak dapat dideteksi apakah terjadi

autokorelasi atau tidak.

2) Melakukan uji multikolinieritas dengan spss

Multikolinieritas berarti adanya korelasi antara variabel bebas satu

terhadap variabel bebas lainnya dalam analisis regresi atau dalam

hal ini antara biaya distribusi dengan biaya promosi. Tujuan dari

uji ini yaitu menguji hubungan linier diantara variabel bebas dalam

model regresi, untuk mengujinya menggunakan nilai variance

inflating factor (VIF), condition index (CI) dan matriks korelasi.

Untuk mendeteksi adanya gejala multikolinieritas dalam model

regresi antara lain:

a) Nilai R yang dihasilkan oleh estimasi model regresi sangat 2

tinggi, tetapi secara individual variabel independen yaitu biaya

distribusi dan biaya promosi banyak yang tidak signifikan

mempengaruhi variabel dependen yaitu volume penjualan

b)Nilai koefisien korelasi antara variabel independen (matriks

korelasi) yang tinggi melebihi 0,9

(58)

d)Nilai condition index (CI) yang melebihi 30

Menarik kesimpulan:

Apabila diantara biaya distribusi dan biaya promosi dalam model

regresi diketahui nilai VIF menjahui 1 atau tolerance menjauhi 1

pada output coeficient, maka terdeteksi multikolinieritas.

3) Melakukan uji heteroskedastisitas dengan spss

Heteroskedastisitas berarti terjadinya error tidak random yang

membentuk pola hubungan sistematis sesuai besar satu atau lebih

variabel bebasnya. Tujuan uji ini yaitu menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara untuk menguji gejala

heteroskedastisitas menggunakan grafik plot.

Grafik plot

Grafik plot ini untuk melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

sccater plot. Model regresi terdeteksi heteroskedastisitas apabila

diagram pencar residual membentuk pola tertentu.

Menarik kesimpulan:

a) Jika ada pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan terjadi gejala

heteroskedastisitas.

b)Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas

dan ke bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak ada gejala

(59)

2. Uji Hipotesis

a. Untuk menjawab hipotesis yang pertama yaitu ada pengaruh positif

dan signifikan antara biaya distribusi terhadap volume penjualan maka

dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

0

H :ρ= 0, berarti tidak terdapat hubungan antara biaya distribusi dengan volume penjualan.

a

H :ρ ≠0, berarti terdapat hubungan antara biaya distribusi dengan volume penjualan.

2) Analisis korelasi linier sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan kekuatan

hubungan antara biaya distribusi (X1) dengan volume penjualan

(Y) , antara biaya promosi (X2) dengan volume penjualan (Y)

dan antara biaya distribusi(X1) dengan biaya promosi (X2).

Rumus korelasi linier sederhana sebagai berikut:

r n. ∑ XY ∑ X ∑ Y

n. ∑ X ∑ X . n. ∑ Y ∑ Y

Keterangan:

r = koefesien korelasi

n = banyakanya sampel

X = variabel bebas

(60)

Untuk mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat hubungan

antara variabel X dan Y, dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi

Interval Nilai r*) Interpretasi

0,001-0,200 Korelasi sangat lemah

0,201-0,400 Korelasi lemah

0,401-0,600 Korelasi cukup kuat

0,601-0,800 Korelasi kuat

0,801-1,000 Korelasi sangat kuat

*) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif

Triton (2006:92)

3) Menentukan thitung atau t-test (Sudjana, 2005:380):

2 r 1

2 n r t

− − =

Keterangan:

t = harga t-test yang dicari

r = koefesien korelasi

n = jumlah sampel

Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ttabel.

Kriteria yang digunakan untuk mencari ttabel adalah dengan derajat

(61)

4) Menarik kesimpulan

a) H diterima jika nilai 0 thitung < ttabel dengan taraf signifikansi

5%. Jika H diterima artinya tidak terdapat hubungan antara 0

biaya distribusi dengan volume penjualan.

b) H ditolak jika nilai 0 thitung > ttabel dengan taraf signifikansi

5%. Jika H ditolak artinya terdapat hubungan antara biaya 0

distribusi dengan volume penjualan.

Apabila H diterima maka selanjutnya dilakukan dengan a

analisis regresi sederhana.

5) Merumuskan hipotesis

a) H :0 ρ= 0, berarti biaya distribusi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan

b) H :a ρ ≠ 0, berarti biaya distribusi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap volume penjualan.

6) Analisis regresi sederhana

Analisis regresi sederhana diaplikasikan jika terdapat dua variabel,

yaitu variabel terikat (dependent variabel) yang dinyatakan dengan

huruf Y dan variabel bebas (independent variabel) dinyatakan

dengan huruf X dalam analisis ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh biaya distribusi (X1) terhadap volume

(62)

(X2 terhadap volume penjualan (Y). Persamaan regresi sederhana

adalah:

Y= a + b X

Di mana:

Y = variabel tidak bebas

X = variabel bebas

a = nilai intercept (konstan)

b = koefesien arah regresi

Untuk menghitung harga a dan b digunakan rumus sebagai

berikut:

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ∑

Menghitung koefisien determinasi atau R2 dengan menguadratkan

r dalam korelasi sederhana.

7) MenentukanFhitung (Sambas Ali Muhidin dan Maman, 2007:195)

F =

s a b g RJK RJK

Re ) / ( Re

Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel.

Kriteria yang digunakan untuk mencari Ftabel adalah derajat

(63)

8) Menarik kesimpulan

a) H diterima jika nilai 0 Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikansi

5%. Jika H diterima artinya biaya distribusi tidak 0

berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume penjualan.

b) H ditolak jika nilai 0 Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 5%.

Jika H ditolak artinya biaya distribusi berpengaruh positif 0

dan signifikan terhadap volume penjualan.

b) Untuk menjawab hipotesis yang kedua yaitu ada pengaruh positif dan

signifikan antara biaya promosi terhadap volume penjualan maka

dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

0

H :ρ= 0, berarti tidak terdapat hubungan antara biaya promosi dengan volume penjualan.

a

H :ρ ≠ 0, berarti terdapat hubungan antara biaya promosi dengan volume penjualan.

2) Analisis korelasi linier sederhana

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan kekuatan

hubungan antara biaya distribusi (X1) dengan volume penjualan (Y)

, antara biaya promosi (X2) dengan volume penjualan (Y) dan

(64)

Rumus korelasi linier sederhana sebagai berikut:

r n. ∑ XY ∑ X ∑ Y

n. ∑ X ∑ X . n. ∑ Y ∑ Y

Keterangan:

r = koefesien korelasi

n = banyakanya sampel

X = variabel bebas

Y = variabel terikat

Untuk mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat hubungan

antara variabel X dan Y, dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi

Interval Nilai r*) Interpretasi

0,001-0,200 Korelasi sangat lemah

0,201-0,400 Korelasi lemah

0,401-0,600 Korelasi cukup kuat

0,601-0,800 Korelasi kuat

0,801-1,000 Korelasi sangat kuat

*) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif

Triton (2006:92)

3) Menentukan thitung atau t-test (Sudjana, 2005:380):

2 r 1

2 n r t

(65)

Keterangan:

t = harga t-test yang dicari

r = koefesien korelasi

n = jumlah sampel

Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ttabel.

Kriteria yang digunakan untuk mencari ttabel adalah dengan derajat

kebebasan, dk = (n-2) dan tingkat signifikansinya 5%.

4) Menarik kesimpulan

a) H diterima jika nilai 0 thitung < ttabel dengan taraf signifikansi

5%. Jika H diterima artinya tidak terdapat hubungan antara 0

biaya promosi dengan volume penjualan.

b) H ditolak jika nilai 0 thitung > ttabel dengan taraf signifikansi

5%. Jika H ditolak artinya terdapat hubungan antara biaya 0

promosi dengan volume penjualan.

Apabila H diterima maka selanjutnya dilakukan dengan a

analisis regresi sederhana.

5) Merumuskan hipotesis

a) H :0 ρ= 0, berarti biaya promosi tidak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap volume penjualan

(66)

6) Analisis regresi sederhana

Analisis regresi sederhana diaplikasikan jika terdapat dua variabel,

yaitu variabel terikat (dependent variabel) yang dinyatakan dengan

huruf Y dan variabel bebas (independent variabel) dinyatakan

dengan huruf X dalam analisis ini bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh biaya distribusi (X1) terhadap volume

penjualan (Y) dan seberapa besar pengaruh biaya promosi

(X2 terhadap volume penjualan (Y). Persamaan regresi sederhana

adalah:

Y= a + b X

Di mana:

Y = variabel tidak bebas

X = variabel bebas

a = nilai intercept (konstan)

b = koefesien arah regresi

Untuk menghitung harga a dan b digunakan rumus sebagai

berikut:

∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑

∑ ∑ ∑ ∑ ∑

Menghitung koefisien determinasi atau R2 dengan menguadratkan

r dalam korelasi sederhana.

7) MenentukanFhitung (Sambas Ali Muhidin dan Maman, 2007:195)

(67)

Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel.

Kriteria yang digunakan untuk mencari Ftabel adalah derajat

kebebasan, dk = (n-2) dengan tingkat signifikansi 5%.

8) Menarik kesimpulan

a) H diterima jika nilai 0 Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikansi

5%. Jika H diterima artinya biaya promosi tidak berpengaruh 0

positif dan signifikan terhadap volume penjualan.

b) H ditolak jika nilai 0 Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 5%.

Jika H ditolak artinya biaya promosi berpengaruh positif dan 0

signifikan terhadap volume penjualan.

c) Untuk menjawab hipotesis yang ketiga yaitu ada pengaruh positif dan

signifikan antara biaya distribusi, biaya promosi terhadap volume

penjualan maka dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1) Merumuskan hipotesis

0

H :ρ= 0, berarti tidak terdapat hubungan antara biaya distribusi,

biaya promosi dengan volume penjualan.

a

H :ρ ≠ 0, berarti terdapat hubungan antara biaya distribusi, biaya

(68)

2) Analisis Korelasi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan

secara bersama-sama antara biaya distribusi (X1), biaya promosi

(X2 terhadap volume penjualan (Y). Rumus korelasi berganda

sebagai berikut (Sudjana, 1999:183):

Rumus:

R .

Keterangan:

Ry.12 = koefesien korelasi antara biaya distribusi dan biaya

promosi terhadap volume penjualan

ry1 = koefesien korelasi antara biaya distribusi dengan volume penjualan

ry2 = koefesien korelasi antara biaya promosi dengan volume penjualan

r12 = koefesien korelasi antara biaya distribusi dan biaya

promosi

Untuk mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat hubungan

antara variabel X dan Y, dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel

(69)

Tabel 3.3 Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi

Interval Nilai r*) Interpretasi

0,001-0,200 Korelasi sangat lemah

0,201-0,400 Korelasi lemah

0,401-0,600 Korelasi cukup kuat

0,601-0,800 Korelasi kuat

0,801-1,000 Korelasi sangat kuat

*) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif

Triton (2006:92)

3) Menentukan harga F (Sudjana, 2005:385)

F =

1) k (n / ) R -(1 /k R 2 2 − − Keterangan:

F = harga yang dicari

R2 = koefesien determinasi korelasi ganda

k = banyaknya variabel bebas

n = banyaknya sampel

Harga Fhitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel.

Kriteria yang digunakan untuk mencari Ftabel adalah derajat

(70)

4) Menarik kesimpulan

a) H diterima jika nilai 0 Fhitung < Ftabel dengan taraf signifikansi

5%. Jika H diterima artinya biaya distribusi dan biaya promosi 0

secara bersama-sama tidak berhubungan positif dan signifikan

terhadap volume penjualan.

b) H ditolak jika nilai 0 Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikansi 5%.

Jika H ditolak artinya biaya distribusi dan biaya promosi secara 0

bersama-sama berhubungan positif dan signifikan terhadap

Gambar

Tabel 3.1 Interpretasi terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi ................................
Gambar 1.   Sruktur Organisasi CV.SAHABAT ......................................................
Grafik plot
Harga hitungKriteria yang digunakan untuk mencari t tersebut selanjutnya dibandingkan dengan ttabelttabel adalah dengan derajat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga,distribusi dan promosi secara signifikan terhadap peningkatan volume penjualan produk Toyota

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk, distribusi dan promosi terhadap peningkatan volume penjualan batik di kota Surakarta serta untuk

Penelitian ini berjudul “ Analisis Pengaruh Biaya Promosi dan Biaya Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan (studi kasus pada PT. Tiga Putra Abadi Perkasa Cabang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh positif biaya promosi terhadap tingkat penjualan barang, (2) pengaruh positif tingkat penjualan barang terhadap laba

Penelitian yang dilakukan penulis meliputi pengaruh biaya promosi dan biaya distribusi terhadap volume penjualan, untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk menguji’volume penjualan memoderasi pengaruh biaya produksi, biaya promosi dan biaya distribusi terhadap laba’perusahaan.”Penelitian ini

ABSTRAK PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN SEPEDA MOTOR PADA DEALER HONDA WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR OLEH : AHMAD EKO KUSDIARTA

Untuk mengetahui pengaruh antara biaya promosi dan distribusi terhadap peningkatan volume penjualan pada DEALER DI HONDA WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR?. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini